bab 6 jubel fixed asset
Laporan Keuangan Konsolidasi (Jual Beli Aktiva Te
Bentuknya dapat dikelompokkan 3 :
1. Fixed Asset Downstream Sales (Perusahaan Induk
menjual aktiva tetap kepada perusahaan Anak).
2. Fixed Asset Upstream Sales (Perusahaan Anak
menjual aktiva tetap kepada perusahaan Induk).
3. Fixed Asset Interstream Sales (Perusahaan anak yang
satu menjual aktiva tetap kepada perusahaan anak yang
lain).
Dalam penjualan Fixed Assets ini, pihak penjual mengakui laba/Rugi
yang mana laba/rugi tersebut belum direalisasi. Perbedaan tersebut
karena 2 hal :
1. Cara Realisasi
2. Jangka Waktu Realisasi
Ad.1. Cara Realisasi
1. Laba/rugi kotor sudah diakui oleh penjual tersebut akan
direalisasi, melalui penjualan kepada pihak luar.
2. Ada 2 cara untuk merealisasi penjualan Fixed Assets :
a) Dengan Depresiasi (untuk Fixed Assets yang umurnya
terbatas)
b) Dengan penjualan kepada pihak luar (untuk Fixed
Assets yang umurnya terbatas dan tidak terbatas).
Ad.2. Jangka Waktu Realisasi
Jangka waktu realiasi akan tergantung pada Fixed Assets yang
bersangkutan :
1. Untuk Fixed Assets yang umurnya tidak terbatas, laba/rugi
akan direaliasi pada saat Fixed Assets dijual ke pihak lain.
2. Untuk Fixed Assets yang umurnya terbatas, akan direalisir
secara bertahap selama umur ekonomis Fixed Assets yang
bersangkutan.
Perlakuan Akuntansinya
Pada dasarnya perlakuan akuntansi terhadap laba kotor
yang timbul karena jual belli aktiva tetap adalah sama
dengan perlakuan akuntansi yang timbul dalam jual beli
barang dagangan.
Metode pencatatan investasinya, yaitu :
1. Equity method
2. Cost method
Fixed Asset Downstream Sales (Perusahaan
menjual aktiva tetap kepada perusahaan Anak).
Induk
1. Untuk Fixed Assets yang umurnya tidak terbatas.
Tiga tahap akibat penjualan fixed assets ini :
a) Pada saat jual beli terjadi.
b) Selama pemilikan fixed assets oleh anak.
c) Pada saat perusahaan anak menjual fixed assset ke pihak lain.
Pada saat jual beli terjadi.
Induk (Penjual)
Kas
xxx
Tanah
xxx
Laba Penjualan Tanah
xxx
Anak (Pembeli)
Tanah
xxx
Kas
xxx
2. Perlakuan Laba penjualan fixed assets
Equity method
Laba - perusahaan anak
Investasi saham – Perusahaan
anak
xxx
xxx
Jurnal Eliminasinya :
Laba penjualan fixed assets
xxx
Tanah
xxx
Cost method
Tidak membuat ayat jurnal penyesuaian seperti metode equity.
Laba penjualan fixed assets
Tanah
xxx
xxx
Perlakuan Laba penjualan fixed assets
Equity method
Laba - perusahaan anak
xxx
Investasi saham – Perusahaan
anak
Jurnal Eliminasinya :
Laba penjualan fixed assets
xxx
xxx
Tanah
xxx
Cost method
Tidak membuat ayat jurnal penyesuaian seperti metode equi
Laba penjualan fixed assets
Tanah
xxx
xxx
Selama pemilikan fixed assets oleh anak.
Equity method
Jurnal eliminasinya
Investasi saham – perusahaan
anak
xxx
Tanah
xxx
Jurnal Eliminasinya
Investasi saham – perusahaan
anak
xxx
Akumulasi Penyusutan
xxx
Aktiva Tetap
xxx
Dengan adanya realisasi dan perlakuan tersebut di atas berar
1. Terlalu kecilnya saldo rekening investasi, akan
semakin kecil dengan jumlah yang sama, akhirnya
akan habis seluruhnya (terlalu kecilnya), saat seluruh
harga pokok aktiva tetap tersebut habis disusut,
saldo rekening investasi sudah benar (tidak terlalu
kecil lagi).
2. Terlalu besarnya nilai aktiva tetap bersih, semakin
kecil dengan jumlah yang sama, akhirnya juga akan
habis pada saat seluruh harga perolehan aktiva tetap
habis disusut.
Contoh : (Equity Method)
PT. ABC memiliki 80% saham PT. XYZ. Harga perolehan
investasi tersebut adalah Rp. 200.000. Pada saat investasi
tersebut struktur modal PT. XYZ adalah :
- Modal saham
Rp. 200.000
- Laba Ditahan
Rp. 50.000
Pada awal tahun 2003 PT. ABC menjual sebuah kendaraan
seharga Rp. 30.000 kepada
PT. XYZ. Nilai buku
kendaraan tersebut menurut catatan PT. ABC adalah :
- Harga perolehan
Rp. 35.000.
- Akumulasi Penyusutan
Rp. 15.000
- Nilai Buku
Rp. 20.000
Selanjutnya PT. XYZ tersebut menyusut kendaran dengan
metode straight line dan taksiran umur ekonomis 5 tahun.
Maka pengaruh jual beli kendaraan tersebut adalah
Thn
Investasi
Penyusuta
n
Laba
Kendaraa
n (HP)
Ak.
Penyusut
an
Kendaraa
n (neto)
200
3
10.000
-
-
10.000
-
10.000
200
4
8.000
2.000
2.000
10.000
2.000
8.000
200
5
6.000
2.000
2.000
10.000
4.000
6.000
200
6
4.000
2.000
2.000
10.000
6.000
4.000
200
7
2.000
2.000
2.000
10.000
8.000
2.000
2.000
2.000
10.000
10.000
10.000
200
8
Benar
10.000
Benar
Contoh : (Cost Method)
PT. ABC memiliki 80% saham PT. XYZ. Harga perolehan
investasi tersebut adalah Rp. 200.000. Pada saat investasi
tersebut struktur modal PT. XYZ adalah :
- Modal saham
Rp. 200.000
- Laba Ditahan
Rp. 50.000
Pada awal tahun 2003 PT. ABC menjual sebuah kendaraan
seharga Rp. 30.000 kepada
PT. XYZ. Nilai buku
kendaraan tersebut menurut catatan PT. ABC adalah :
- Harga perolehan
Rp. 35.000.
- Akumulasi Penyusutan
Rp. 15.000
- Nilai Buku
Rp. 20.000
Laba Ditahan
per 31 Des
Kendaraan
(cost)
Akumulas
i
Penyusut
an
Kendaraa
n (neto)
10.000
-
10.000
Thn
Penyusut
an
200
3
-
-
200
4
2.000
2.000
2.000
10.000
2.000
8.000
200
5
2.000
2.000
4.000
10.000
4.000
6.000
200
6
2.000
2.000
6.000
10.000
6.000
4.000
200
7
2.000
2.000
8.000
10.000
8.000
2.000
200
8
2.000
2.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
Laba
-
Benar
Fixed Asset Upstream Sales
Dalam menjual aktiva tetap kepada perusahaan induk
ini pada umumnya perusahaan anak juga sudah
mengakui laba atau rugi. Selama aktiva tetatp
tersebut masih menjadi milik perusahaan induk,
berarti la ba atau rugi yang sudah diakui oleh
perusahaan anak tersebut belum direalisir. Laba atau
rugi tersebut direalisir pada saat aktiva tetap tersebut
dijual kembali kepada perusahaan lain atau direalisir
secara bertahap selama pemakaian (untuk aktiva
tetap yang disusut)
Untuk mempermudah pembahasannya, maka
penjualan aktiva tetap perusahaan anak kepada
perusahaan induk ini juga dikelompokkan menjadi 2,
yaitu :
1. Penjualan tanah (aktiva tetap yang tidak dapat
disusut)
2. Penjualan aktiva tetap yang dapat disusut.
Penjualan tanah (aktiva tetap yang tidak
dapat disusut)
Periode yang dipengaruhi oleh penjualan tanah oleh
perusahaan anak kepada perusahan induk ini juga
dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Dalam periode jual beli.
2. Selama pemilikkan
3. Dalam periode tanah dijual kembali kepada perusahaan lain.
Akibat yang terjadi dalam masing-masing periode
tersebut akan tergantung pada metode akuntansi
yang dipakai oleh perusahaan induk. Demikian pula
perlakuan akuntansinya metode cost atau equity).
Ad.1. Dalam periode jual beli.
Contoh :
PT. ABC memiliki 80% modal saham PT. XYZ. Dalam tahun 2003
PT. XYZ menjual tanah kepada PT. ABC seharga Rp. 50.000.
Harga perolehan tanah tersebut bagi PT. XYZ adalah Rp.
35.000. Dengan demikian PT. XYZ mengakui laba sebesar Rp.
15.000. Untuk tahun 2003 tersebut PT. ABC dan PT. XYZ
melaporkan laba sebagai berikut :
Keterangan
Laba Bersih Usaha
PT.
ABC
PT.
XYZ
125.00 75.000
0
Apabila perusahan induk menggunakan metode ekuitas, maka
Laba Penjualan
- 15.000
PT. ABC akan mengakui laba dari perusahaan anak sebesar
Tanah
80% x Rp. 75.000 = Rp. 60.000.
Jurnalnya :
Investasi Saham PT. XYZ
xxx
Laba dari PT. XYZ
xxx
Dengan demikian, maka laba kedua perusahaan tersebut untuk
tahun 2003 adalah
Keterangan
PT.
PT.
ABC
XYZ
Laba Bersih Usaha
Laba Penjualan
Tanah
125.00
0
75.000
-
15.000
Laba dari
PT. XYZ
60.000laba penjualan
Jurnal Eliminasinya
(untuk
mengeliminasi
tanah)
Laba Bersih
185.00 90.00
Laba Penjualan Tanah
0 15.000
0
Tanah
15.000
Laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun 2003
menunjukkan laba sebesar :
Laba bersih operasi
Hak pemegang saham minoritas (20% x
75.000)
Laba bersih konsolidasi
200.000
15.000
185.000
Ad.2. Selama pemilikkan
Contoh :
Berdasarkan contoh soal diatas, pada tahun 2006 perusahaan
induk menjual tanah yang semula berasal dari perusahaan
anak tersebut kepada pihak lain seharga Rp. 60.000. Untuk
tahun 2006 masing-masing perusahaan memperoleh laba
bersih usaha sebesar :
- PT. ABC
Rp. 150.000.
- PT. XYZ
Rp. 125.000.
Apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode
ekuitas, maka jurnal yang dibuat oleh PT. ABC sehubungan
dengan investasi tersebut adalah :
Maka :
1. Untuk mencatat laba PT. XYZ yang menjadi haknya
sebesar
80% x Rp. 125.000 = Rp. 100.000,
yaitu :
Investasi Saham PT. XYZ
100.000
Laba dari PT. XYZ
100.000
2. Untuk mengakui realisasi laba penjualan tanah PT. XYZ
pada tahun 2003 yang direalisasi dan menjadi haknya
sebesar
80% x Rp. 15.000 = Rp. 12.000.
Investasi Saham PT. XYZ
Laba dari PT. XYZ
12.000
12.000
Laba bersih maasing-masing untuk tahun 2006 adalah sebesar :
Keterangan
PT. ABC
PT. XYZ
Laba Bersih Usaha
150.000
125.000
Laba Penjualan Tanah
112.000
-
10.000
-
272.000
125.000
Laba dari PT. XYZ
Laba Bersih
Jurnal Eliminasinya (untuk mengeliminasi laba penjualan tanah tahun
Laba Ditahan
Laba Penjualan Tanah
15.000
15.000
Laporan laba rugi untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Laba bersih operasi
Laba penjualan tanah
Jumlah laba bersih
Hak pemegang saham minoritas
20% x (125.000 + 15.000)
Laba bersih konsolidasi
275.000
25.000
300.000
28.000
272.000
Keterangan
:
Laba
penjualan
tanah sebesar Rp. 25.000 tersebut
berasal dari
2 kali penjualan, yaitu :
- Perusahaan anak kepada induk (2003)
Rp.
15.000
- Perusahaan induk kepada pihak lain
Rp.
10.000
- Jumlah laba penjualan tanah yang direalisir
Rp.
25.000
Bentuknya dapat dikelompokkan 3 :
1. Fixed Asset Downstream Sales (Perusahaan Induk
menjual aktiva tetap kepada perusahaan Anak).
2. Fixed Asset Upstream Sales (Perusahaan Anak
menjual aktiva tetap kepada perusahaan Induk).
3. Fixed Asset Interstream Sales (Perusahaan anak yang
satu menjual aktiva tetap kepada perusahaan anak yang
lain).
Dalam penjualan Fixed Assets ini, pihak penjual mengakui laba/Rugi
yang mana laba/rugi tersebut belum direalisasi. Perbedaan tersebut
karena 2 hal :
1. Cara Realisasi
2. Jangka Waktu Realisasi
Ad.1. Cara Realisasi
1. Laba/rugi kotor sudah diakui oleh penjual tersebut akan
direalisasi, melalui penjualan kepada pihak luar.
2. Ada 2 cara untuk merealisasi penjualan Fixed Assets :
a) Dengan Depresiasi (untuk Fixed Assets yang umurnya
terbatas)
b) Dengan penjualan kepada pihak luar (untuk Fixed
Assets yang umurnya terbatas dan tidak terbatas).
Ad.2. Jangka Waktu Realisasi
Jangka waktu realiasi akan tergantung pada Fixed Assets yang
bersangkutan :
1. Untuk Fixed Assets yang umurnya tidak terbatas, laba/rugi
akan direaliasi pada saat Fixed Assets dijual ke pihak lain.
2. Untuk Fixed Assets yang umurnya terbatas, akan direalisir
secara bertahap selama umur ekonomis Fixed Assets yang
bersangkutan.
Perlakuan Akuntansinya
Pada dasarnya perlakuan akuntansi terhadap laba kotor
yang timbul karena jual belli aktiva tetap adalah sama
dengan perlakuan akuntansi yang timbul dalam jual beli
barang dagangan.
Metode pencatatan investasinya, yaitu :
1. Equity method
2. Cost method
Fixed Asset Downstream Sales (Perusahaan
menjual aktiva tetap kepada perusahaan Anak).
Induk
1. Untuk Fixed Assets yang umurnya tidak terbatas.
Tiga tahap akibat penjualan fixed assets ini :
a) Pada saat jual beli terjadi.
b) Selama pemilikan fixed assets oleh anak.
c) Pada saat perusahaan anak menjual fixed assset ke pihak lain.
Pada saat jual beli terjadi.
Induk (Penjual)
Kas
xxx
Tanah
xxx
Laba Penjualan Tanah
xxx
Anak (Pembeli)
Tanah
xxx
Kas
xxx
2. Perlakuan Laba penjualan fixed assets
Equity method
Laba - perusahaan anak
Investasi saham – Perusahaan
anak
xxx
xxx
Jurnal Eliminasinya :
Laba penjualan fixed assets
xxx
Tanah
xxx
Cost method
Tidak membuat ayat jurnal penyesuaian seperti metode equity.
Laba penjualan fixed assets
Tanah
xxx
xxx
Perlakuan Laba penjualan fixed assets
Equity method
Laba - perusahaan anak
xxx
Investasi saham – Perusahaan
anak
Jurnal Eliminasinya :
Laba penjualan fixed assets
xxx
xxx
Tanah
xxx
Cost method
Tidak membuat ayat jurnal penyesuaian seperti metode equi
Laba penjualan fixed assets
Tanah
xxx
xxx
Selama pemilikan fixed assets oleh anak.
Equity method
Jurnal eliminasinya
Investasi saham – perusahaan
anak
xxx
Tanah
xxx
Jurnal Eliminasinya
Investasi saham – perusahaan
anak
xxx
Akumulasi Penyusutan
xxx
Aktiva Tetap
xxx
Dengan adanya realisasi dan perlakuan tersebut di atas berar
1. Terlalu kecilnya saldo rekening investasi, akan
semakin kecil dengan jumlah yang sama, akhirnya
akan habis seluruhnya (terlalu kecilnya), saat seluruh
harga pokok aktiva tetap tersebut habis disusut,
saldo rekening investasi sudah benar (tidak terlalu
kecil lagi).
2. Terlalu besarnya nilai aktiva tetap bersih, semakin
kecil dengan jumlah yang sama, akhirnya juga akan
habis pada saat seluruh harga perolehan aktiva tetap
habis disusut.
Contoh : (Equity Method)
PT. ABC memiliki 80% saham PT. XYZ. Harga perolehan
investasi tersebut adalah Rp. 200.000. Pada saat investasi
tersebut struktur modal PT. XYZ adalah :
- Modal saham
Rp. 200.000
- Laba Ditahan
Rp. 50.000
Pada awal tahun 2003 PT. ABC menjual sebuah kendaraan
seharga Rp. 30.000 kepada
PT. XYZ. Nilai buku
kendaraan tersebut menurut catatan PT. ABC adalah :
- Harga perolehan
Rp. 35.000.
- Akumulasi Penyusutan
Rp. 15.000
- Nilai Buku
Rp. 20.000
Selanjutnya PT. XYZ tersebut menyusut kendaran dengan
metode straight line dan taksiran umur ekonomis 5 tahun.
Maka pengaruh jual beli kendaraan tersebut adalah
Thn
Investasi
Penyusuta
n
Laba
Kendaraa
n (HP)
Ak.
Penyusut
an
Kendaraa
n (neto)
200
3
10.000
-
-
10.000
-
10.000
200
4
8.000
2.000
2.000
10.000
2.000
8.000
200
5
6.000
2.000
2.000
10.000
4.000
6.000
200
6
4.000
2.000
2.000
10.000
6.000
4.000
200
7
2.000
2.000
2.000
10.000
8.000
2.000
2.000
2.000
10.000
10.000
10.000
200
8
Benar
10.000
Benar
Contoh : (Cost Method)
PT. ABC memiliki 80% saham PT. XYZ. Harga perolehan
investasi tersebut adalah Rp. 200.000. Pada saat investasi
tersebut struktur modal PT. XYZ adalah :
- Modal saham
Rp. 200.000
- Laba Ditahan
Rp. 50.000
Pada awal tahun 2003 PT. ABC menjual sebuah kendaraan
seharga Rp. 30.000 kepada
PT. XYZ. Nilai buku
kendaraan tersebut menurut catatan PT. ABC adalah :
- Harga perolehan
Rp. 35.000.
- Akumulasi Penyusutan
Rp. 15.000
- Nilai Buku
Rp. 20.000
Laba Ditahan
per 31 Des
Kendaraan
(cost)
Akumulas
i
Penyusut
an
Kendaraa
n (neto)
10.000
-
10.000
Thn
Penyusut
an
200
3
-
-
200
4
2.000
2.000
2.000
10.000
2.000
8.000
200
5
2.000
2.000
4.000
10.000
4.000
6.000
200
6
2.000
2.000
6.000
10.000
6.000
4.000
200
7
2.000
2.000
8.000
10.000
8.000
2.000
200
8
2.000
2.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
Laba
-
Benar
Fixed Asset Upstream Sales
Dalam menjual aktiva tetap kepada perusahaan induk
ini pada umumnya perusahaan anak juga sudah
mengakui laba atau rugi. Selama aktiva tetatp
tersebut masih menjadi milik perusahaan induk,
berarti la ba atau rugi yang sudah diakui oleh
perusahaan anak tersebut belum direalisir. Laba atau
rugi tersebut direalisir pada saat aktiva tetap tersebut
dijual kembali kepada perusahaan lain atau direalisir
secara bertahap selama pemakaian (untuk aktiva
tetap yang disusut)
Untuk mempermudah pembahasannya, maka
penjualan aktiva tetap perusahaan anak kepada
perusahaan induk ini juga dikelompokkan menjadi 2,
yaitu :
1. Penjualan tanah (aktiva tetap yang tidak dapat
disusut)
2. Penjualan aktiva tetap yang dapat disusut.
Penjualan tanah (aktiva tetap yang tidak
dapat disusut)
Periode yang dipengaruhi oleh penjualan tanah oleh
perusahaan anak kepada perusahan induk ini juga
dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Dalam periode jual beli.
2. Selama pemilikkan
3. Dalam periode tanah dijual kembali kepada perusahaan lain.
Akibat yang terjadi dalam masing-masing periode
tersebut akan tergantung pada metode akuntansi
yang dipakai oleh perusahaan induk. Demikian pula
perlakuan akuntansinya metode cost atau equity).
Ad.1. Dalam periode jual beli.
Contoh :
PT. ABC memiliki 80% modal saham PT. XYZ. Dalam tahun 2003
PT. XYZ menjual tanah kepada PT. ABC seharga Rp. 50.000.
Harga perolehan tanah tersebut bagi PT. XYZ adalah Rp.
35.000. Dengan demikian PT. XYZ mengakui laba sebesar Rp.
15.000. Untuk tahun 2003 tersebut PT. ABC dan PT. XYZ
melaporkan laba sebagai berikut :
Keterangan
Laba Bersih Usaha
PT.
ABC
PT.
XYZ
125.00 75.000
0
Apabila perusahan induk menggunakan metode ekuitas, maka
Laba Penjualan
- 15.000
PT. ABC akan mengakui laba dari perusahaan anak sebesar
Tanah
80% x Rp. 75.000 = Rp. 60.000.
Jurnalnya :
Investasi Saham PT. XYZ
xxx
Laba dari PT. XYZ
xxx
Dengan demikian, maka laba kedua perusahaan tersebut untuk
tahun 2003 adalah
Keterangan
PT.
PT.
ABC
XYZ
Laba Bersih Usaha
Laba Penjualan
Tanah
125.00
0
75.000
-
15.000
Laba dari
PT. XYZ
60.000laba penjualan
Jurnal Eliminasinya
(untuk
mengeliminasi
tanah)
Laba Bersih
185.00 90.00
Laba Penjualan Tanah
0 15.000
0
Tanah
15.000
Laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun 2003
menunjukkan laba sebesar :
Laba bersih operasi
Hak pemegang saham minoritas (20% x
75.000)
Laba bersih konsolidasi
200.000
15.000
185.000
Ad.2. Selama pemilikkan
Contoh :
Berdasarkan contoh soal diatas, pada tahun 2006 perusahaan
induk menjual tanah yang semula berasal dari perusahaan
anak tersebut kepada pihak lain seharga Rp. 60.000. Untuk
tahun 2006 masing-masing perusahaan memperoleh laba
bersih usaha sebesar :
- PT. ABC
Rp. 150.000.
- PT. XYZ
Rp. 125.000.
Apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode
ekuitas, maka jurnal yang dibuat oleh PT. ABC sehubungan
dengan investasi tersebut adalah :
Maka :
1. Untuk mencatat laba PT. XYZ yang menjadi haknya
sebesar
80% x Rp. 125.000 = Rp. 100.000,
yaitu :
Investasi Saham PT. XYZ
100.000
Laba dari PT. XYZ
100.000
2. Untuk mengakui realisasi laba penjualan tanah PT. XYZ
pada tahun 2003 yang direalisasi dan menjadi haknya
sebesar
80% x Rp. 15.000 = Rp. 12.000.
Investasi Saham PT. XYZ
Laba dari PT. XYZ
12.000
12.000
Laba bersih maasing-masing untuk tahun 2006 adalah sebesar :
Keterangan
PT. ABC
PT. XYZ
Laba Bersih Usaha
150.000
125.000
Laba Penjualan Tanah
112.000
-
10.000
-
272.000
125.000
Laba dari PT. XYZ
Laba Bersih
Jurnal Eliminasinya (untuk mengeliminasi laba penjualan tanah tahun
Laba Ditahan
Laba Penjualan Tanah
15.000
15.000
Laporan laba rugi untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Laba bersih operasi
Laba penjualan tanah
Jumlah laba bersih
Hak pemegang saham minoritas
20% x (125.000 + 15.000)
Laba bersih konsolidasi
275.000
25.000
300.000
28.000
272.000
Keterangan
:
Laba
penjualan
tanah sebesar Rp. 25.000 tersebut
berasal dari
2 kali penjualan, yaitu :
- Perusahaan anak kepada induk (2003)
Rp.
15.000
- Perusahaan induk kepada pihak lain
Rp.
10.000
- Jumlah laba penjualan tanah yang direalisir
Rp.
25.000