Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997

PETUNJUK TEKNIS
PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 1997

MATERI PENGUKURAN DAN PEMETAAN
PENDAFTARAN TANAH

BADAN PERTANAHAN NASIONAL
1998

PETUNJUK TEKNIS
PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 1997

MATERI PENGUKURAN DAN PEMETAAN
PENDAFTARAN TANAH

BADAN PERTANAHAN NASIONAL
1998

Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah


Hal. 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

i

BAB 1

PENDAHULUAN

1-1

BAB 2

PENGUKURAN DAN PEMETAAN TITIK DASAR
TEKNIK

2-1


2.1 Pemasangan
2.1.1 Inventarisasi
2.1.2 Perencanaan
2.1.3 Survei Pendahuluan
2.1.4 Monumentasi
2.2 Pengukuran
2.2.1. Pengamatan Satelit 2-9
2.2.1.1. Spesifikasi Teknik
2.2.1.2. Peralatan
2.2.1.3 Pengolahan Data
2.2.2 Pengukuran Terrestrial
2.2.1.1 Spesifikasi Teknik
2.2.1.2 Peralatan
2.2.1.3 Pengolahan Data
2.2.3 Pengukuran Fotogrametrik
2.2.3.1 Spesifikasi Teknik
2.2.3.2 Peralatan
2.2.3.3 Pengolahan Data
2.3 Pemetaan

2.3.1 Fungsi Peta Dasar Teknik
2.3.2 Pembuatan Peta Dasar Teknik
2.3.3 Format Peta Dasar Teknik
2.3.3.1
Peta / Bidang Gambar
2.3.3.2
Informasi Tentang Peta
2.4 Buku Tugu
2.4.1 Pembukuan Buku Tugu
2.4.2 Format Buku Tugu
2.4.2.1 DI 100 dan DI 101
2.4.2.2 DI 100 A dan DI 101 A
2.4.2.3 DI 100 B dan DI 101 B
2.4.2.4 DI 100 C dan DI 101 C
2.4.2.5 DI 102
2.4.2.6 DI 102 A
BAB 3 PETA DASAR PENDAFTARAN
3.1 Pengukuran Situasi

2-1

2-1
2-3
2-5
2-7
2-9
2-13
2-14
2-14
2-15
2-20
2-26
2-26
2-42
2-42
2-44
2-45
2-45
2-45
2-46
2-47

Muka
2-47
2-48
2-55
2-55
2-56
2-56
2-58
2-61
2-66
2-67
2-69
3-1
3-1

Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah

Hal.2

3.2


Detail Situasi
3-1
3.1.1 Batas Administrasi
3-1
3.1.2 Unsur Perairan
3-2
3.1.3 Titik-titik Tetap
3-2
3.1.4 Jalan
3-2
3.1.5 Rel
3-2
3.1.6 Bangunan-bangunan Penting
3-3
3.1.7 Pemukiman
3-3
3.1.8 Perkebunan, Tegalan dan Sawah
3-4
3.2 Metoda Pengukuran

3-4
3.2.1Metoda Terrestrial
3-4
3.2.1.1 Perencanaan
3-4
3.2.1.2 Metoda Pengukuran
3-5
3.2.1.3 Peralatan
3-5
3.2.1.4 Pengukuran dan Pengolahan Data
3-5
3.2.2 Metoda Fotogrametrik
3-7
3.2.2.1 Perencanaan
3-7
3.2.2.2 Pengukuran Titik Kontrol Tanah
3-8
3.2.2.3 Pemotretan Udara
3-8
3.2.2.4 Triangulasi Udara (Aerial Triangulation)

3-9
3.2.2.5 Identifikasi Lapangan
3-9
3.2.2.6 Ploting Peta Garis, Rektifikasi
3-9
3.2.2.7 Kartografi dan Penggambaranm Halus 3-9
3.3.3 Metoda Lain
3-10
3.3 Pemetaan
3-11
3.3.1 Skala Peta
3-11
3.3.2 Sistem Koordinat
3-11
3.3.3 Pembagian Lembar Peta
3-12
3.3.3.1 Sistem Nasional
3-12
3.3.3.1.1Nomor Zone
3-13

3.3.3.1.2Nomor Lembar Peta
3-13
3.3.3.2 Sistem Lokal
3-18
3.3.3.2.1Nomor Zone
3-18
3.3.3.2.2Nomor Lembar Peta
3-18
3.3.4 Proses Pemetaan
3-21
3.3.4.1 Secara Manual
3-21
3.3.4.2 Secara Semi Dijital
3-22
3.3.4.3 Secara Dijital
3-23
3.3.5 Material dan Jumlah Pembuatan
3-26
3.3.6 Ukuran dan Format Lembar Peta
3-26

3.3.6.1 Muka Peta
3-26
3.3.6.2 Bidang Gambar
3-26
3.3.6.3 Informasi Tentang Peta
3-27
3.3.7 Kartografi dan Simbol
3-37
3.3.7.1 Batas Fisik Bidang
3-37
Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah

Hal.3

3.3.7.2 Bangunan
3-39
3.3.7.3 Batas Administrasi
3-40
3.3.7.4 Unsur-unsur Perairan
3-42

3.3.7.5 Bangunan-bangunan Penudukung Unsur
Perairan
3-46
3.3.7.6 Jalan
3-47
3.3.7.7 Rel
3-49
3.3.7.8 Bangunan-bangunan Penting
3-51
3.3.7.9 Titik-titik Tetap
3-51
3.3.7.10
Perkeb
unan, Tegalan dan Persawahan
3-52
3.3.7.11
Bangu
nan Transmisi
3-58
BAB 4 PEMETAAN INDEKS GRAFIS
4.1
4.2
4.3
4.4.
4.5
4.6

Pengumpulan Data
Analisa Data
Identifikasi Lapangan
Pemetaan
Pemeliharaan
Hasil Kegiatan

BAB 5 PENGUKURAN BIDANG TANAH

4-1
4-4
4-4
4-6
4-7
4-7
4-8
5-1

5.1

Penetapan Batas Bidang Tanah
5-1
5.1.1 Penetapan Batas Tanah Hak
5-1
5.1.2 Penetapan Batas Tanah Negara
5-2
5.1.3 Tanda Batas
5-3
5.1.4 Pemberian Nomor Identifikasi Bidang (NIB) 5-3
5.2 Pelaksanaan Pengukuran Bidang Tanah
5-5
5.2.1 Metoda Pengukuran
5-5
5.2.1.1 Terrestrial
5-5
5.2.1.2 Fotogrametrik
5-10
5.2.1.3 Metoda Lain
5-14
5.2.2 Sistem Koordinat
5-14
5.2.3 Pengukuran Terrestrial
5-15
5.2.4 Peta Foto Sebagai Peta Dasar Pendaftaran
5-17
5.2.5 Peta Garis Sebagai Peta Dasar Pendaftaran 5-19
5.2.6 Pengukuran Sporadik Tanpa Peta Dasar
Pendaftaran
5-23
5.2.7 Pengembalian Batas, Pemisahan dan
Penggabungan
5-26
5.2.8 Penentuan luas Bidang Tanah
5-28
5.2.8.1 Menggunakan Angka-angka Ukur
5-28
5.2.8.2 Menggunakan Angka-angka Koordinat 5-29

Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah

Hal.4

5.2.8.3 Semi Grafis
5.2.8.4 Grafis
5.2 Pembuatan Gambar Ukur
5.2.1
Pendahuluan
5.2.2Bentuk / Format Gambar Ukur
5.2.3 Tata cara pengisian Gambar Ukur
5.2.4 Tata cara penggambaran
5.2.5 Peta Foto / Blow Up sebagai Gambar Ukur
5.2.6 Penjilidan Gambar Ukur
BAB. 6 PEMBUATAN PETA BIDANG
6.1
6.2

Metoda Pembuatan Peta Bidang Tanah
6.1.1 Metoda Manual
6.1.2 Metoda Digital
Tata Cara Pembuatan Peta Bidang Tanah
6.2.1 Peralatan, Bahan dan Ukuran Peta
6.2.2 Petugas Pelaksana
6.2.3 Format Lembar

5-30
5-31
5-32
5-32
5-33
5-33
5-37
5-37
5-38
6-1
6-1
6-2
6-3
6-3
6-5
6-5
6-6

Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah

Hal.5

BAB. 7 PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN

7-1

7.1 Pembuatan Peta Pendaftaran
7-3
7.1.1 Tersedia Peta Dasar Pendaftaran
7-3
7.1.2 Tidak Tersedia Peta Dasar pendaftaran
7-6
7.2 Metoda Pembuatan Peta Pendaftaran
7-8
7.2.1 Metoda Manual
7-9
7.2.2 Metoda Digital
7-12
7.3 Peralatan dan Bahan
7-15
7.4 Petugas Pelaksana
7-15
7.5 Pembagian Lembar Dan Penomoran Peta Pendaftaran
7-15
7.6 Ukuran dan Format Lembar Peta Pendaftaran
7-15
7.7 Simbol Peta Pendaftaran
7-16
7.8 Kartografi dan Reproduksi Peta
7-16
7.9 Pemeliharaan Peta Pendaftaran
7-18
7.10Pengesahan Peta Pendaftaran
7-20
7.11Kutipan Peta Pendaftaran
7-22
7.11.1 Skala Kutipan Peta pendaftaran
7.11.2 Ukuran dan Format Lembar Peta
7-23
7.11.3 Isi Lembar Peta
7-24
7.11.3.1 Didalam Batas Lembar Peta
7-24
7.11.3.2 Didalam Muka Peta / Bidang Gambar
7-25
7.11.3.3 Didalam Kotak Keterangan
7-26
7.11.3.4 Metoda Pembuatan Kutipan
Peta Pendaftaran
7-36
BAB. 8 PEMBUATAN SURAT UKUR
8.1

8.2
8.3
8.4

8.5

8-1

Tata Cara Pembuatan Surat Ukur
8-1
8.1.1 Tersedia Peta Pendaftaran
8-2
8.1.2 Tidak Tersedia Peta Pendaftaran
8-2
8.1.3 Tersedia Peta/ Data Dijital
8-2
8.1.4 Perubahan, Penghapusan Dan Pembuatan
Surat Ukur Baru
8-3
Pelaksanaan dan Pengawasan Pembuatan Surat Ukur
8-4
Pengesahan Surat Ukur
8-5
Penata Usahaan Surat Ukur
8-5
8.4.1 Penomoran Surat Ukur
8-5
8.4.2 Penyimpanan Surat Ukur
8-6
8.4.3 Daftar Surat Ukur
8-7
Contoh Pengisian DI 207
8-7
8.5.1Halaman Pertama
8-7

Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah

Hal.6

8.5.2Halaman Kedua dan Ketiga
8.5.3Halaman Keempat
BAB. 9 PENYIMPANAN DATA PENGUKURAN DAN PEMETAAN
9.1 Titik Dasar Teknik
9.1.1 Buku Tugu
9.1.2 Peta Dasar Teknik
9.1.3 Data Ukuran
9.1.4 Peta Perencanaan
9.2 Peta Dasar Pendaftaran
9.2.1 Peta Dalam Bentuk Drafting Film/
Sepia/ Peta Foto
9.2.2 Peta Dasar Dalam Bentuk Dijital
9.2.3 Data Ukuran
9.3 Gambar Ukur
9.4 Peta Bidang Tanah
9.5 Peta Pendaftaran Tanah
9.6 Surat Ukur

8-10
8-11
9-1
9-1
9-1
9-3
9-3
9-4
9-4
9-4
9-5
9-6
9-7
9-9
9-9
9-10

Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah