Bpk Okky Materi Dir. Riset & Pengabdian Masyarakat (14 15 Juli 2017)

Akuntabilitas Anggaran Riset Berbasis
Output
Ocky Karna Radjasa
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan
Kemenristek Dikti
Surabaya, 14 Juli 2017

PERBANDINGAN BELANJA R&D TAHUN

GERD INDONESIA 2016 SEBESAR 0,2% PER G

ningkatan Hasil Penelitian – HKI, Publikasi, Prototipe
KEKAYAAN INTELEKTUAL, PUBLIKASI, PROTOTIPE
PROGRAM
OUTCOME

Penguatan riset dan pengembangan
Peningkatan relevansi dan produktifitas riset

dan pengembangan

INDIKATOR PROGRAM

KPI
1
KPI
2
KPI
3
KPI
4

Jumlah kekayaan
Intelektual terdaftar
Jumlah Publikasi
Internasional
Jumlah Prototipe
Laboratorium (TRL hingga
6)

Jumlah Prototipe Industri
(TRL 7)

2015

TARGET
2016 2017 2018

2019

1.580 1.735 1.910 2.100 2.305
5.008 6.229 7.769 9.689

12.08
9

530

632


783

930

1.081

5

15

20

20

20

ATAR BELAKANG

NCANA INDUK RISET NASIONAL 2017 - 2045
UU 18/2002 SisNas P3-Iptek

MARWAH IPTEK (RISET)

innovation driven economy
Sampai se-karang
masih dirasakan
berbagai
kelemahan dalam
SD Iptek

LPNK &
LITBANG K/L
KomuniINDUK
tas RENCANA
Iptek

PERGURUAN
!!!TINGGI

RISET NASIONAL !!!
INDUSTRI


Masih terjadinya diskonektifitas
supply-demand Iptek
Rencana
Nasional
2017 -2045
Rencana Induk
Induk Riset
Nasional
2017 -2045

Sejumlah
kebijakan Iptek
telah diterbitkan
tapi belum optimal

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2017-2045
VISI


“Indonesia Berdaya
Saing dan
Berdaulat Berbasis
Iptek”

MISI

1. Menciptakan masyarakat Indonesia yang inovatif
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Menciptakan keunggulan kompetitif bangsa secara
global berbasis riset

"Indonesia Berdaya Saing"
Riset menjadi motor utama untuk menghasilkan
invensi dan inovasi yang pada akhirnya berdampak
pada peningkatan daya saing bangsa.

“Berdaulat berbasis iptek”
RIRN menjadi titik awal membentuk Indonesia yang

mandiri secara sosial ekonomi melalui penguasaan
dan keunggulan komparatif iptek yang tinggi secara
global.

BERKONTRIBUSI DALAM
PERTUMBUHAN EKONOMI
NASIONAL & PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

TUJUAN:

1. Meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan
teknologi;
2. Meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan
sinergi riset Indonesia; dan
3. Memajukan perekonomian nasional berbasis
ilmu pengetahuan dan teknologi.
SASARAN:
SASARAN:


1. Meningkatnya
Meningkatnya kapasitas
kapasitas Riset
Riset Nasional
Nasional yang
yang
1.
mencakup kuantitas
kuantitas dan
dan kualitas
kualitas Sumber
Sumber Daya
Daya
mencakup
Iptek;
Iptek;
2. Meningkatnya
Meningkatnya relevansi
relevansi dan

dan produktivitas
produktivitas Riset
Riset
2.
serta peran
peran pemangku
pemangku kepentingan
kepentingan dalam
dalam
serta
kegiatan Riset;
Riset; &
&
kegiatan
3. Meningkatnya
Meningkatnya kontribusi
kontribusi Riset
Riset terhadap
terhadap
3.

pertumbuhan ekonomi
ekonomi nasional.
nasional.
pertumbuhan

Rencana Induk Nasional
Riset Nasional
2017 -2045
2017 -2045

FOKUS PERPRES RIRN:
PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET
Korsel 2014
Sasaran

Input
SDM
Input
Anggar
an


Jumlah Sumber Daya Manusia Iptek
setiap sejuta penduduk
Rasio Kandidat Sumber Daya Manusia
Iptek(%)
Rasio Alokasi Anggaran Pemerintah
untuk Penelitian dan
Pengembangan/PDB (%)
Rasio Belanja Penelitian dan
Pengembangan Bruto/PDB (%)

Output

Produktivitas Sumber Daya Manusia
Iptek (publikasi terindeks global/100
Sumber Daya Manusia Iptek)

Outcom
e

Produktivitas Multifaktor (%)

2015

2020

2025

2030

2035

2040

2045

1.071

1.600

3.200

4.800

6.400

8.000

8.600

5,6

20

40

60

80

90

100

0,15

0,21

0,42

0,63

0,84

1,05

1,26

0,20

0,84

1,68

2,52

3,36

4,20

5,04

2

4

8

10

14

18

22

16,7

20

30

40

50

60

70

Catatan :
1) MFP: multi factor productivity (%)  MFP = TFP (Y-K-L) / PDB Ket: Y, Yield; K, Kapital; L, Labor
2) Produktifitas Peneliti: jumlah total publikasi terindeks global / 100 peneliti
3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang)
4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%)
5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)

Rencana Induk Nasional
Riset Nasional
2017 -2045
2017 -2045

FOKUS PERMENRISTEKDIKTI PRN:

PENETAPAN FOKUS RISET

BIDANG RISET RIRN

FOKUS RISET PRN 2017 -- 2019
1. Pangan - Pertanian

1. PANGAN

2. Energi - Energi Baru dan Terbarukan

2. ENERGI

3. Kesehatan - Obat

3. KESEHATAN

4. Transportasi

4. TRANSPORTASI
5. PRODUK REKAYASA
KETEKNIKAN

Ditetapkan
tiap 5
tahun

5. Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK)
6. Pertahanan dan Keamanan
7. Material Maju

6. HANKAM

8. Kemaritiman

7. KEMARITIMAN
8. SOSIAL HUMANIORA

9. Kebencanaan
10.Sosial Humaniora – Seni Budaya –
Pendidikan

Rencana Induk
Riset
Nasional
2017
-2045
R-Pepres
Rencana
Induk
Nasional
2017
-2045

PERUBAHAN
MINDSET
BERBASIS PROSES/
PERTANGGUNG
JAWABAN ADM

BERBASIS
OUTPUT

Mengacu pada SBM 
SWAKELOLA Tipe 1

Mengacu pada SBK 
SWAKELOLA Tipe 2

Terdiri dari berbagai
komponen (Honor, SPJ,
Bahan dll)
Pertanggung jawaban
Tim Peneliti pada Bukti
Pengeluaran (Kuitansi)

Merupakan Paket
Penelitian sesuai SBK
dan di nilai kelayakannya
oleh Komite Penilaian/
reviewer
Pertanggung Jawaban Tim
Peneliti pada Kualitas
hasil Peneliti (dievaluasi
oleh Tim Penjamin Mutu)

PMK NO 106/PMK.02/2016

TABEL BIAYA DASAR
PENELITIAN
Merupakan biaya penelitian
maksimal berdasarkan jenis
dan bidang fokus penelitian

• Pendanaan disesuaikan dengan ketersediaan
alokasi anggaran

BIAYA TAMBAHAN
Merupakan
biaya
tambahan
maksimal yang dapat diberikan
untuk mencapai targert ouput
seperti tersebut pada tabel

TATACARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN OLEH
KOMITE PENILAI (PERMENRISTEKDIKTI 69/2016)

PROSES PENJAMINAN MUTU
PENYELENGGARA

PENELITI

KOMITE PENILAI
DAN/REVIEWER
PROPOSAL

KOMITE PENILAI
DAN/ REVIEWER
KELUARAN
PENELITIAN

Pedoman Teknis
Pengajuan Biaya
Penelitian

Proposal

Penetapan
Penilaian
Proposal

Pengajuan Proposal
Berbasis SBK Output

Proses
Pencairan

Biaya
Penelitian

Proses
Penelitian

Hasil
Penelitia
n

Penetapan
Penilaian
Penelitian

Penilaian Kelayakan
Proposal

Output Rekomendasi;
Penetapan oleh Risbang

Penilaian Kelayakan
Output

• Penyelenggara dan Pelaksana Penelitian menandatangani kontrak kerja penelitian berbasis keluaran/output yang berupa kontrak penelitian.
• Dalam pelaksanaan anggaran, besaran penggunaan satuan biaya untuk Sub Keluaran (Sub Output) Penelitian didasarkan pada hasil penilaian komite penilaian dan/atau reviewer
(Proposal dan Output),
• Pedoman pembentukan komite penilaian dan/atau reviewer, dan tata cara pelaksanaan penilaian penelitian mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi  Permenristekdikti 69/2016.
Sumber: Dtjen Penguatan Risbang, tahun 2016

BESARAN
ANGGARAN BATA
TERTINGGI
ANGGARAN
TAMBAHAN
OUTPUT

CONTOH PERHITUNGAN:

Penelitian Dasar di Bidang Kesehatan obat (Bea dasar Rp
317 Jt), dengan target Publikasi Internasional terindeks (Anggaran
Untuk

tambahan Rp 50 Jt) di berikan anggaran Penelitian Maksimal sebesar:
Rp. 317.000.000 ditambah Rp. 50.000.000 = Rp. 367.000.000.

BESARAN
ANGGARAN BATAS

PENERAPAN PMK 106/2016 - STANDAR BIAYA
KELUARAN

ANGGARAN
TAMBAHAN
OUTPUT

CONTOH PERHITUNGAN:
Untuk Penelitian Dasar di Bidang
TIK (Bea dasar Rp 93,9 Jt), dengan target

Publikasi Nasional terakreditasi
(Anggaran tambahan Rp 10 Jt) di berikan
anggaran Penelitian Maksimal sebesar:
Rp. 93.900.000 + Rp. 10.000.000 = Rp.

103.900.000.

TAHAPAN PENELITIAN





Penilaian PraProposal
Penilaian
Proposal
Pembahasaan
Kunjungan
Lapangan

Pengusu
lan

2

• Catatan Harian
• Laporan Kemajuan
• Pengawasan Internal/Eksternal

3
Seleksi

Pelaksanaan
Kegiatan

Pelapora
n

1
4
Usulan Baru

• Laporan Akhir
Tahun/Laporan
Tahun Terakhir
• Dokumen
Pendukung
(artikel,
poster, profil)
• Seminar
Hasil/Penilaian
Hasil

PERMENRISTEKD
IKTI NO 69
TAHUN 2016

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN
PEMBENTU
KAN
KOMITE
PENILAIAN
DAN
TATACARA
PELAKSANA
AN
PENILAIAN
PENELITIAN
MENGGUNA
AN
STANDAR
BIAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1
TATA CARA PENGGUNAAN STANDAR BIAYA KELUARAN
(OUTPUT)/SUB KELUARAN (SUB-OUTPUT)
PENELITIAN
2.1 Ketentuan Umum
2.2 Kelompok Kegiatan Penelitian
2.3 Jenis Luaran Hasil Penelitian
BAB III BESARAN TAMBAHAN BIAYA PENELITIAN DASAR,
PENELITIAN
TERAPAN, DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN
3.1 Ketentuan Umum
3.2 Jenis-jenis Tambahan Biaya SBK Penelitian
3.3 Mekanisme Perolehan Tambahan Biaya SBK
Penelitian
BAB IV KOMITE PENILAI
4.1 Pembentukan Komite Penilai
4.2 Susunan Keanggotaan
BAB II

4.3

Tugas dan Fungsi

4.4
Pembiayaan
BAB V
TAHAPAN KEGIATAN DAN PENILAIAN
PROPOSAL/HASIL PENELITIAN
5.1 Tahapan Kegiatan Penelitian
5.2 Penilaian Proposal dan Hasil Penelitian
BAB VI
LAMPIRAN
A
B

PENUTUP
Besaran Nilai SBKU
Kualifikasi Standar Kualitas

PERMENRISTEKDIKTI 69/2016
 PASAL 1  Definisi SBK dan Penyelenggara
 PASAL 2 Penetapan besaran biaya oleh
Komite Penilai dan/atau Reviewer
 PASAL 3 Jenis dan Penetapan Komite
Penilai/ reviewer dan anggotanya
 PASAL 4  Persyaratan Komite Penilai
 PASAL 5  Persyaratan Reviewer
 PASAL 6  Tugas Komite Penilai/ Reviewer
 PASAL 7  Tahapan Penilaian Proposal
 PASAL 8  Ketentuan Detail diatur dalam
lampiran

PENYELENGGARA PENELITIAN
Penyelenggara
Penelitian
adalah
Pengguna
Anggaran/Kuasa
Pengguna
Anggaran
pada
kementerian/lembaga/SKPD/perguruan tinggi.
a. melakukan
perencanaan,
pelaksanaan
dan
monitoring/evaluasi program pembiayaan penelitian;
b. menyusun arah kebijakan memperhatikan kesesuaian
dengan rencana induk riset nasional dan/atau
dokumen-dokumen
terkait
kebijakan
strategis
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. mengembangkan organisasi dan sistem manajemen
yang efektif, dan efisien serta akuntabel untuk
pelaksanaan kegiatan;
d. monitoring dan evaluasi dilakukan dalam rangka
menjaga kualitas hasil dan dilengkapi dengan format
model evaluasi tertentu yang baik;
e. menyusun format penilaian; dan
f. memastikan adanya Penjaminan Mutu pada setiap

KOMITE PENILAIAN / REVIEWER


Komite Penilaian/Reviewer --> Komite Penilaian/Reviewer Proposal
dan Komite Penilaian/Reviewer Keluaran Penelitian (Pasal 1)



Komite Penilaian/Reviewer dibentuk oleh Penyelenggara Penelitian
(Pasal 3)

TUGAS KOMITE PENILAIAN /
1. Hasil kelayakan
REVIEWER

• melaksanakan penjaminan mutu pada setiap tahapan
pelaksanaan kegiatan penelitian;
• mengevaluasi kesesuaian target dan keluaran penelitian yang
dilakukan;
• menilai kelayakan keluaran pelaksanaan penelitian yang
tergambar dari kesesuaian proposal yang diajukan dengan
keluaran pelaksanaan penelitian yang dilakukan;
• menilai substansi pelaksanaan penelitian yang sedang berjalan
dan/atau sudah selesai;
• menilai kelayakan biaya yang telah diberikan dengan keluaran
pelaksanaan penelitian yang dicapai; dan


REKOMENDASI

• menilai subtansi proposal dengan
mengacu pada arah pengembangan
penelitian nasional;
• menilai kesesuaian antara besaran biaya
dengan keluaran/output yang akan dicapai
termasuk biaya tambahan
keluaran/output;
• menelaah tingkat kesiapterapan teknologi
berdasarkan data pada aplikasi tingkat
kesiapan teknologi (TKT) online; dan
KOMITE PENILAI DAN/ REVIEWER KELUARAN
• memberikan
rekomendasi
PENELITIAN
menilai
hasil/proseskelayakan
akhir penelitian
proposal kepada Penyelenggara
Penelitian.

2.

3.
1.
4.

2.

secara substansi;
Perkiraan tingkat
kesiapan teknologi
berdasarkan
Permen 42/2016
dan aplikasi TKT
Online yang
tersedia;;
Biaya penelitian
dan biaya output
Presentasi
tambahan;
tingkat
Kesesuaian
dengan
keberhasilan
kebijakan yang
penelitian sesuai
berlaku.
dengan
proposal/TOR
yang dijanjikan;
Saran dan
masukan terkait
kelayakan biaya
penelitian yang
telah diberikan

Berita Acara Penilaian

KOMITE PENILAI DAN/REVIEWER PROPOSAL
bertugas pada satu tahun sebelum biaya penelitian
diberikan untuk menilai usulan penelitian yang
kompetitif dan penugasan/non kompetitif

Pasal 8
(1) Tahapan pelaksanaan penilaian penelitian menggunakan SBK Sub Keluaran
Penelitian terdiri atas:
a. pengumuman;
b. pengusulan;
c. penyeleksian/penunjukan;
d. penetapan;
e. pelaksanaan;
f. pengawasan;
g. pelaporan; dan
h. penilaian keluaran pelaksanaan penelitian.

Penyelenggara Penelitian bersama dengan
pelaksana penelitian menandatangani kontrak
penelitian berbasis SBK Sub Keluaran Penelitian
yang berupa kontrak penelitian yang
pembayaran pelaksanaan penelitian dapat
dilaksanakan secara bertahap atau sekaligus.

(3)

Pasal 8
(4) Pelaksana penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi:
a. individu/kelompok individu;
b. K/L/SKPD;
c. perguruan tinggi;
d. organisasi kemasyarakatan; dan
e. badan usaha.
(5) Mekanisme pelaksanaan penelitian mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tahapan pelaksanaan penilaian
penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
pedoman teknis atau petunjuk teknis pada masing-masing
Penyelenggara Penelitian di K/L/SKPD dan perguruan tinggi.

Lampiran Permenristekdikti
Nomor 69/2016
Tahap Pelaksanaan
a. pelaksanaan penelitian dimulai dari ditetapkannya daftar isian pelaksanaan
anggaran dan ditandatanganinya kontrak penelitian berbasis SBK Sub Keluaran
Penelitian.
b. pembayaran pelaksanaan penelitian dapat dilakukan secara bertahap atau
sekaligus sesuai dengan kontrak penelitian.
c. Pelaksana penelitian dengan kontrak penelitian tidak perlu menyampaikan
bukti-bukti rinci pertanggungjawaban penggunaan anggaran.
d. selama pelaksanaan penelitian, Pelaksana Penelitianan diwajibkan untuk mengisi
buku harian (log book) penelitian yang berisi catatan-catatan kegiatan penelitian.
Tahap Pelaporan
a. setiap pelaksana penelitian wajib membuat dan menyampaikan rancangan
pelaksanaan penelitian, laporan kemajuan berdasarkan tahapan sesuai kontrak,
laporan hasil penelitian (laporan akhir) dan rancangan luaran hasil penelitian
lainnya kepada Penyelenggara Penelitian; dan
b. Penyelenggara Penelitian dapat meminta Pelaksana Penelitian mempresentasikan
hasil penelitian yang telah dilaksanakan untuk proses penilaian.

MEKANISME PENGGUNAAN SBK PADA ANGGARAN YANG DIKELOLA
DITJEN RISBANG, (KEGIATAN SIMLITABMAS, INSINAS DAN PPTI)

(PMK 106/2016 DAN PERMENRISTEKDIKTI 2016)

• Pedoman Insentif
merupakan undangan
untuk para
peneliti/kelompok
Peneliti untuk seleksi
berisikan gambaran
program,
jadwal/mekanisme dll
• Pelaksana Penelitian
bisa dari
individu/kelompok
individu; K/L/SKPD;
perguruan tinggi;
organisasi
kemasyarakatan;
danbadan usaha sesuai
dengan Jenis Program

REVISI PERPRES PENGADAAN BARANG DAN
JASA
RISET PENUGASAN
BERBASIS
OUTPUT
MULTI YEARS
RISET SOURCE

3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Pasal 30
Pengadaan melalui Swakelola oleh Instansi Pemerintah lain
pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK
pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan
pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain
pelaksana Swakelola.
b. pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan
tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULP/Pejabat
Pengadaan pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola;
c. pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf b berpedoman
pada ketentuan dalam Peraturan Presiden ini;
d. pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan
secara harian berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan
cara upah borongan;

Perpres Nomor 70 Tahun 2012
Pasal 1
20. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa
dimana pekerjaannya direncanakan,
dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh
K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
instansi pemerintah lain dan/atau kelompok
masyarakat.
21. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian
tertulis antara PPK dengan Penyedia
Barang/Jasa atau pelaksana Swakelola.

Pasal 26
(2) Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan
Swakelola meliputi:
a. ………;
b. ………;
g. pekerjaan survei, pemrosesan data,
perumusan kebijakan pemerintah, pengujian
di laboratorium,dan pengembangan sistem
tertentu;
j. penelitian dan pengembangan dalam
negeri; ;

BAB
SANKSI
Pasal 24
• Pelaksana Penelitian yang tidak mematuhi kewajiban Kontrak Penelitian
dapat dikenakan sanksi berupa sanksi administrasi dan/atau ganti rugi.
• Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
– Pemutusan Kontrak Penelitian/penghentian pelaksanaan penelitian;
– Penghentian pembayaran; dan
– Tidak dapat mengajukan proposal penelitian dalam kurun waktu tertentu.

• Sanksi ganti rugi berupa pengembalian sebagian atau seluruh dana yang
sudah diterima.
• Pemberian Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berdasarkan
rekomendasi Komite Penilaian Keluaran Penelitian dan/atau Reviewer
Keluaran Penelitian.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam petunjuk
teknis dan/atau Kontrak Penelitian masing-masing Penyelenggara
Penelitian.
31

Draft Permen Ristek Dikti Tentang
Pelaksanaan Penelitian
Pasal 25
• Penelitian dilaksanakan sesuai dengan Rancangan
Pelaksanaan Penelitian;
• Penelitian yang telah dilaksanakan sesuai dengan kaidah
ilmiah dan sesuai dengan rancangan pelaksanaan
penelitian tetapi tidak mencapai hasil yang diharapkan
tidak dapat dinyatakan gagal.
• Penilaian tentang pemenuhan kaidah ilmiah dan
Rancangan Pelaksanaan Penelitian sebagaimana
dimaksud ayat (1) dilakukan berdasarkan rekomendasi
Komite Penilaian Keluaran Penelitian dan/atau Reviewer
Keluaran Penelitian.
32

II. TINJAUAN ATAS HASIL
KONSULTASI
1.LKPP, 23 Januari 2017;*
2.DITJEN ANGGARAN, 27 Januari 2017;
3.DITJEN PERBENDAHARAAN, 6
Februari 2017;*
4.BPK-RI, 14 Februari 2017;*
5.Ditjen Perbendaharaan, 11 Juli 2017

NEXT ...
• Menunggu penetapan revisi
Perpres Pengadaan Barang
dan Jasa
• Penyiapan Permenristekdikti
 Turunan Perpres
Pengadaan Baran dan Jasa
• SK Dirjen Perbendaharaan

Terima Kasih atas perhatiannya

KEMENTERIAN RISET
TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI

35