kep menlh no 197 2004 tentang spm bidang lingkungan kabupaten kota

KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : 197 TAHUN 2004
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH KABUPATEN DAN DAERAH KOTA
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

Meni mbang :

Mengi ngat :

a.

bahwa sesuai ket ent uan Pasal 2 ayat (4) huruf b Perat uran
Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan
Pemer i nt ah dan Kewenangan Pr opi nsi Sebagai Daer ah Ot onom
Pemerint ah berwenang menet apkan pedoman unt uk menent ukan
st andar pel ayanan minimal yang waj ib dil aksanakan ol eh Daerah
Kabupat en dan Daerah Kot a;


b.

bahwa dal am rangka desent ral isasi daerah diberikan wewenang
kewaj iban dan t anggung j awab menangani urusan pemerint ahan
t er t ent u;

c.

bahwa sehubungan dengan hal -hal sebagai mana di maksud dal am
huruf a dan b, dipandang perl u menet apkan Keput usan Ment eri
Negara Lingkungan Hidup t ent ang St andar Pel ayanan Minimal
Bidang Lingkungan Hidup di Daerah Kabupat en dan Daerah Kot a;

1.

Undang - undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengel ol aan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun
1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

2.


Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan
Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1999 Nomor
60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3.

Undang - undang Nomor 25 Tahun 1999 t ent ang Per imbangan
Keuangan Ant ara Pemerint ah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republ ik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3851);

4.

Perat uran
Pemerint ah
Nomor
41 Tahun
1999 t ent ang
Pengendal ian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republ ik

Ind onesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3952);

5.

Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan
Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Ot onom
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembar an Negara Nomor 3952);

6.

Perat uran Pemerint ah Nomor 105 Tahun 2000
Pengel ol aan
dan
Pert anggungj awaban
Keuangan

t ent ang
Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022);
7.

Perat uran Pemerint ah Nomor
108 Tahun 2000 t ent ang
Pert anggungj awaban Kepal a Daerah (Lembaran Negara Republ ik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4027);

8.

Perat uran Pemerint ah Nomor 20 Tahun 2001 t ent ang Pembinaan
dan Pengawasan At as Penyelenggaraan Pemerint ahan Daerah
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);

9.


Perat uran Pemerint ah Nomor 56 Tahun 2001 t ent ang Pel aporan
dan Penyel enggaraan Pemerint ah Daerah (Lembaran Negara
Republ ik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4124);

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 82 Tahun 2001 t ent ang Pengel ol aan
Kual it as Air dan Pengendal ian Pencemaran Air (Lembaran Negara
Republ ik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4161);
11. Perat uran Peme rint ah Nomor 84 Tahun 2001 t ent ang Perubahan
At as Perat uran Pemerint ah Nomor 104 Tahun 2000 t ent ang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2000
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4165);
12. Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 131 Tahun 2001
t ent ang Dana Alokasi Umum Daerah Propinsi dan Daerah
Kabupat en/ Kot a;
13. Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 228/ M Tahun 2001

MEMUTUSKAN:


Menet apkan

: KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BID ANG LINGKUNGAN HIDUP DI
DAERAH KABUPATEN DAN DAERAH KOTA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dal am keput usan ini yang dimaksud dengan:
1.

St andar Pel ayanan Minimal bidang l ingkungan hidup di Daerah Kabupat en dan
Daerah Kot a adalah t olok ukur unt uk mengukur kine rj a pel ayanan di bidang
lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Daerah Kabupat en dan Daerah Kot a;

2.

Pel ayanan dasar kepada masyarakat adal ah f ungsi Pemerint ah dal am memberikan
dan mengurus kebut uhan dasar masyarakat

unt uk meningkat kan t araf
kesej aht eraan masyarakat ;

3.

Pemerint ah Pusat yang selanj ut nya disebut Pemerint ah adalah Ment eri Negara
Lingkungan Hidup;

4.

Pemerint ah Daerah adal ah Kepal a Daerah besert a Perangkat Daerah Ot onom yang
l ain sebagai Badan Eksekut if Daerah;

5.

Daerah adal ah Daerah Ot onom Kabupat en dan Daerah Ot onom Kot a;

6.

Ment eri adal ah Ment eri yang dit ugasi unt uk mengel ol a l ingkungan hidup dan

mengendal i kan dampak l i ngkungan hi dup.

BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 2
( 1) Daerah Kabupat en dan Daerah Kot a dalam menyel enggarakan pel ayanan dasar kepada
masyarakat sesuai dengan St andar Pel ayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup di
Daerah Kabupat en dan Daerah Kot a yang t erdiri dari j enis pelayanan indicat or kinerj a
dan nil ai :
a.

Pel ayanan perl indungan sumber air:
1) Jumlah sumber air di hut an l indung yang dil indungi (100%)
2) Jumlah mat a air di luar hut an lindung yang dilindungi (100%)
3) Juml ah kawasan t ert ent u yang dit et apkan sebagai kawasan penyangga (sat u
kaw asan)

b.


Pel ayanan pencegahan pencemar an ai r :
Jumlah usaha dan at au ke giat an menaat i persyarat an administ rat ive dan t eknis
pengendal ian pencemaran air (100%).

c.

Pel ayanan pemul ihan pencemaran air pada sumber air:
Juml ah sumber air yang t el ah dipul ihkan akibat pencemaran air (50%).

d.

Pel ayanan pencegahan pencemaran udara:
1) 10% Ruang Terbuka Hij au (RTH) di l okasi permukiman, indust ri, pusat
perdagangan dan lokasi padat lalu lint as (100%);
2) Jumlah kendaraan waj ib uj i yang secara administ rat if t erdaf t ar di
Kabupat en/ Kot a yang bersangkut an dipant au emisinya (100%);
3) Juml ah kendar aan t idak waj ib uj i yang secara administ rat if t erdaf t ar di
Kabupat en/ Kot a yang bersangkut an dipant au emisinya (5%);
4) Jumlah usaha dan at au kegiat an sumber t idak bergerak yang memenuhi
persyarat an administ rat if dan t eknis pengendal ian pencemaran udara (100%);

5) Kual it as udara yang memenuhi baku mut u udara ambient sesuai perat uran
perundang-undangan yang berl aku (100%)

e.

Pel ayanan pencegahan dan penanggul angan dampak l ingkungan akibat sampah:
Juml ah TPS dan TPA dioperasikan sesuai persyarat an t eknis dan l ingkungan (100%)

f.

Pelayanan t indak lanj ut laporan masyarakat akibat pencemaran dan at au
kerusakan l ingkungan:
Juml ah l aporan masyarakat akibat pencemaran dan at au kerusakan l ingkungan
yang dit indakl anj ut i (100%)

( 2) St andar Pel ayanan Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku pula bagi
Daerah Khusus Ibukot a Jakart a.

BAB III
PENGORGANISASIAN

Pasal 3
( 1) Bupat i/ Wal ikot a bert anggung j awab penuh dal am penyel enggaraan pel ayanan kepada
masyarakat sesuai St andar Pel ayanan Minimal sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2
ayat (1).
( 2) Penyel enggaraan pel ayanan dasar kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1):
a. Secara operasional dikoordinasikan ol eh inst ansi yang bert anggung j awab di bidang
pengel ol aan l ingkungan hidup Daerah Kabupat en dan Daerah Kot a;
b. Dilakukan ol eh t enaga dengan kual if ikasi dan kompet ensi yang dibut uhkan.

BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal 4
( 1) St andar Pel ayanan Minimal sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 ayat (1), merupakan
acuan dal am perencanaan program pencapaian t arget masing- masing Daerah
Kabu pat en dan Daerah Kot a,
( 2) Penyel enggaraan program pencapaian t arget sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dil aksanakan sesuai dengan st andar t eknis dan pet unj uk t eknis yang dit et apkan ol eh
Pemerint ah.

BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 5
(1) Pemer i ntah dan Pemerint ah Provinsi memf asil it asi:
a. penyel enggaraan pel ayanan dasar kepada masyarakat di bidang l ingkungan hidup
sesuai St andar Pel ayanan Minimal sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 ayat (1);
b. kerj asama ant ar Daerah Kabupat en dan Daerah Kot a di bidang pengel ol aan
lingkungan hidup
( 2) Fasil it asi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dil akukan dal am bent uk pemberian
st andar t eknis, pedoman, bimbingan t eknis dan pel at ihan yang mel iput i:

a.
b.
c.
d.

perhit ungan kebut uhan biaya unt uk mencapai St andar Pel ayanan Minimal ;
penyusunan rencana kerj a dan st andar kinerj a pencapaian t arget St andar
Pel ayanan Minimal ;
penilaian pengukuran kinerj a;
penyusunan l aporan kinerj a dal am menyel enggarakan pemenuhan St andar
Pel ayanan Minimal .

Pasal 6
Ment eri mel akukan supervisi dan pemberdayaan Daerah dal am penyel enggaraan pel ayanan
dasar kepada masyarakat sesuai St andar Pel ayanan Minimal sebagaimana dimaksud dal am
Pasal 2 ayat (1).

Pasal 7
( 1) Bupat i/ Wal ikot a mel aksanakan pengawasan t erhadap inst ansi sebagaimana dimaksud
dal am Pasal 3 ayat (2) huruf a sesuai pencapaian t arget St andar Pelayanan Minimal di
Daerah masing- masing.
( 2) Bupat i/ Wal ikot a menyampaikan l aporan t ahunan pencapaian kinerj a pel ayanan dasar
kepada masyarakat di bidang l ingkungan hidup sesuai St andar Pel ayanan Minimal
sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 ayat (1) kepada Ment eri dan Ment eri Dal am
Negeri.

Pasal 8
( 1) Ment er i melaksanakan evaluasi t ingkat kemampuan Daerah dalam menyelenggarakan
pel ayanan dasar kepada masyarakat sesuai St andar Pel ayanan Minimal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
( 2) ..

BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 9
Pembiayaan at as penyel enggaraan pel ayanan dasar kepada masyarakat unt uk pencapaian
t arget sesuai St andar Pel ayanan Minimal sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 sepenuhnya
dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 10
Keput usan ini mulai berlaku pada t anggal dit et apkan

Dit et apkan di Jakar t a
Pada t anggal 6 Okt ober 2004

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Tt d

NABIEL MAKARIM, MPA, MSM

Dokumen ini belum diverif ikasi ket epat annya