Permenperin No. 107 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 107/M-IND/PER/11/2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian
Perindustrian,

perlu

Perindustrian


tentang

menetapkan
Organisasi

Peraturan
dan

Tata

Menteri
Kerja

Kementerian Perindustrian;

Mengingat

: 1.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

2.

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 54);

3.

Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 79/P
Tahun 2015;

-2-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERATURAN

MENTERI

ORGANISASI

DAN

PERINDUSTRIAN

TATA

KERJA

TENTANG

KEMENTERIAN


PERINDUSTRIAN.

BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS , DAN FUNGSI

Pasal 1
(1)

Kementerian Perindustrian berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.

(2)

Kementerian Perindustrian dipimpin oleh Menteri.

Pasal 2
Kementerian

Perindustrian


menyelenggarakan
perindustrian

urusan

untuk

mempunyai

pemerintahan

membantu

tugas

di

bidang

Presiden


dalam

menyelenggarakan pemerintahan negara.

Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

2, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan

fungsi:
a.

perumusan

dan

pendalaman


dan

penetapan

kebijakan

penguatan

struktur

di

bidang
industri,

peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha,
promosi industri dan jasa industri, standardisasi
industri, teknologi industri, pengembangan industri
strategis


dan

industri

hijau,

pembangunan

dan

pemberdayaan industri kecil dan industri menengah,
penyebaran dan pemerataan pembangunan industri,
ketahanan industri dan kerja sama, serta peningkatan
penggunaan produk dalam negeri;
b.

pelaksanaan kebijakan di bidang pendalaman dan
penguatan struktur industri, peningkatan daya saing,
pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa


-3-

industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau,
pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan
industri

menengah,

penyebaran

dan

pemerataan

pembangunan industri, ketahanan industri dan kerja
sama, serta peningkatan penggunaan produk dalam
negeri;
c.


pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas
pelaksanaan kebijakan di bidang pendalaman dan
penguatan struktur industri, peningkatan daya saing,
pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa
industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau,
pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan
industri

menengah,

penyebaran

dan

pemerataan

pembangunan industri, ketahanan industri dan kerja
sama, serta peningkatan penggunaan produk dalam
negeri;

d.

pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang
perindustrian;

e.

pelaksanaan
kepada

dukungan

seluruh

unsur

yang

bersifat

organisasi

di

substantif
lingkungan

Kementerian Perindustrian;
f.

pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di
lingkungan Kementerian Perindustrian;

g.

pengelolaan

barang

milik/kekayaan

negara

yang

menjadi tanggung jawab Kementerian Perindustrian;
dan
h.

pengawasan atas pelaksanaan tugas di Kementerian
Perindustrian.

BAB II
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4
Kementerian Perindustrian terdiri atas:

-4-

a.

Sekretariat Jenderal;

b.

Direktorat Jenderal Industri Agro;

c.

Direktorat

Jenderal

Industri

Kimia,

Tekstil,

dan

Jenderal

Industri

Logam,

Mesin,

Alat

Aneka;
d.

Direktorat

Transportasi, dan Elektronika;
e.

Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah;

f.

Direktorat

Jenderal

Pengembangan

Perwilayahan

Industri;
g.

Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan
Akses Industri Internasional;

h.

Inspektorat Jenderal;

i.

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;

j.

Staf Ahli Bidang Penguatan Struktur Industri;

k.

Staf Ahli Bidang Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri;

l.

Staf Ahli Bidang Sumber Daya Industri;

m.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri; dan

n.

Pusat Data dan Informasi.

BAB III
SEKRETARIAT JENDERAL

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 5
(1)

Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri.

(2)

Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.

Pasal 6
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Kementerian Perindustrian.

-5-

Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a.

koordinasi kegiatan Kementerian Perindustrian;

b.

koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran Kementerian Perindustrian;

c.

pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yang

meliputi

ketatausahaan,

kepegawaian,

keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian
Perindustrian;
d.

pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;

e.

koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan serta pelaksanaan advokasi hukum;

f.

pengelolaan

barang

milik/kekayaan

negara

dan

layanan pengadaan barang/jasa; dan
g.

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 8
Sekretariat Jenderal terdiri atas:
a.

Biro Perencanaan;

b.

Biro Kepegawaian;

c.

Biro Keuangan;

d.

Biro Hukum dan Organisasi;

e.

Biro Hubungan Masyarakat; dan

f.

Biro Umum.
Bagian Ketiga
Biro Perencanaan

Pasal 9
Biro

Perencanaan

mempunyai

tugas

melaksanakan

koordinasi dan penyusunan perencanaan lintas sektoral
dan

wilayah,

program

dan

anggaran,

perencanaan

-6-

dukungan sumber daya, investasi, dan sarana prasarana
industri,

serta

evaluasi

dan

pelaporan

Kementerian

Perindustrian.

Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan koordinasi dan penyusunan perencanaan
lintas sektoral dan perencanaan wilayah;

b.

penyiapan koordinasi dan penyusunan program dan
anggaran, serta analisis program dan anggaran;

c.

penyiapan koordinasi dan penyusunan perencanaan
dukungan sumber daya industri, investasi industri,
dan sarana prasarana industri;

d.

penyiapan

koordinasi

dan

evaluasi

pelaksanaan

program, evaluasi kinerja industri, analisis data dan
pelaporan; dan
e.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.
Pasal 11

Biro Perencanaan terdiri atas:
a.

Bagian Perencanaan Lintas Sektoral dan Wilayah.

b.

Bagian Program dan Anggaran.

c.

Bagian

Perencanaan

Dukungan

Sumber

Daya,

Investasi, dan Sarana Prasarana Industri.
d.

Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 12

Bagian

Perencanaan

Lintas

Sektoral

dan

Wilayah

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan
penyusunan perencanaan lintas sektoral dan perencanaan
wilayah

serta

pelaksanaan

urusan

rencana,

program,

anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

-7-

Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, dalam
Pasal 12, Bagian Perencanaan Lintas Sektoral dan Wilayah
menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan

dokumen perencanaan lintas sektoral;
b.

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan

dokumen perencanaan wilayah; dan
c.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 14
Bagian Perencanaan Lintas Sektoral dan Wilayah terdiri
atas:
a.

Subbagian Perencanaan Sektoral.

b.

Subbagian Perencanaan Wilayah.

c.

Subbagian Program dan Tata Usaha.

Pasal 15
(1)

Subbagian Perencanaan Sektoral mempunyai tugas
melakukan

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan dokumen perencanaan lintas sektoral.
(2)

Subbagian Perencanaan Wilayah mempunyai tugas
melakukan

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan dokumen perencanaan wilayah.
(3)

Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan

urusan

rencana,

program,

anggaran,

evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah
tangga biro.

Pasal 16
Bagian

Program

melaksanaan
program
jenderal.

dan

dan

penyiapan
anggaran

Anggaran

mempunyai

koordinasi
kementerian

dan
dan

tugas

penyusunan
sekretariat

-8-

Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan
fungsi:
a.

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan

dokumen perencanaan program kementerian;
b.

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan

dokumen perencanaan anggaran kementerian; dan
c.

penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program
dan anggaran sekretariat jenderal.

Pasal 18
Bagian Program dan Anggaran terdiri atas:
a.

Subbagian Penyusunan Program;

b.

Subbagian Penyusunan Anggaran; dan

c.

Subbagian

Penyusunan

Program

dan

Anggaran

Sekretariat Jenderal.

Pasal 19
(1)

Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas
melakukan

penyiapan

penyusunan

bahan

dokumen

koordinasi

perencanaan

dan

program

kementerian.
(2)

Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas
melakukan

penyiapan

penyusunan

dokumen

bahan

koordinasi

perencanaan

dan

anggaran

kementerian.
(3)

Subbagian

Penyusunan

Program

dan

Anggaran

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program
dan anggaran sekretariat jenderal.

Pasal 20
Bagian Perencanaan Dukungan Sumber Daya, Investasi,
dan

Sarana

Prasarana

Industri

melaksanakan

penyiapan

koordinasi

mempunyai
dan

tugas

penyusunan

-9-

perencanaan dukungan sumber daya industri, investasi
industri, serta sarana dan prasarana industri.

Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, Bagian Perencanaan Dukungan Sumber Daya,
Investasi,

dan

Sarana

Prasarana

Industri

menyelenggarakaan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan

perencanaan dukungan sumber daya industri;
b.

penyiapan

bahan

koordinasi

dan

penyusunan

perencanaan dukungan investasi industri; dan
c.

penyiapan

bahan

perencanaan

koordinasi

dukungan

dan

sarana

penyusunan

dan

prasarana

industri.

Pasal 22
Bagian Perencanaan Dukungan Sumber Daya, Investasi,
dan Sarana Prasarana Industri terdiri atas:
a.

Subbagian Perencanaan Dukungan Sumber Daya
Industri;

b.

Subbagian Perencanaan Dukungan Investasi Industri;
dan

c.

Subbagian

Perencanaan

Dukungan

Sarana

dan

Sumber

Daya

Prasarana Industri.

Pasal 23
(1)

Subbagian
Industri
bahan

Perencanaan

mempunyai
koordinasi

Dukungan

tugas

dan

melakukan

penyusunan

penyiapan

perencanaan

dukungan sumber daya industri.
(2)

Subbagian Perencanaan Dukungan Investasi Industri
mempunyai

tugas

melakukan

penyiapan

bahan

koordinasi dan penyusunan perencanaan dukungan
investasi industri.

- 10 -

(3)

Subbagian

Perencanaan

Prasarana

Industri

penyiapan

bahan

perencanaan

Dukungan

Sarana

mempunyai

tugas

koordinasi

dan

dukungan

sarana

dan

melakukan
penyusunan

dan

prasarana

industri.

Pasal 24
Bagian

Evaluasi

melaksanakan

dan

Pelaporan

penyiapan

mempunyai

koordinasi

dan

tugas
evaluasi

pelaksanaan program kementerian dan sekretariat jenderal,
serta koordinasi dan evaluasi kinerja industri.

Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24, Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan
fungsi:
a.

penyiapan bahan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan
program kementerian;

b.

penyiapan bahan koordinasi dan evaluasi kinerja
industri; dan

c.

penyiapan bahan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan
program sekretariat jenderal.
Pasal 26

Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a.

Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Program;

b.

Subbagian Evaluasi Kinerja Industri; dan

c.

Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Program Sekretariat
Jenderal.
Pasal 27

(1)

Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Program mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan
evaluasi pelaksanaan program kementerian.

(2)

Subbagian Evaluasi Kinerja Industri mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan evaluasi
kinerja industri.

- 11 -

(3)

Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Program Sekretariat
Jenderal

mempunyai

tugas

melakukan

penyiapan

bahan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program
sekretariat jenderal.

Bagian Keempat
Biro Kepegawaian
Pasal 28
Biro

Kepegawaian

pembinaan,

mempunyai

koordinasi,

dan

tugas

melaksanakan

pemberian

dukungan

administrasi kepegawaian Kementerian Perindustrian.
Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28, Biro Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan
penyusunan formasi dan pengadaan pegawai;

b.

penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan
pengembangan
kompetensi,
pelatihan,

sistem

analisis

penilaian

kebutuhan

pengembangan

dan

analisis

pendidikan

dan

pegawai,

serta

karir

pelaksanaan administrasi jabatan fungsional;
c.

penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan
administrasi kepangkatan, penataan dan penempatan
pegawai, serta pemberhentian, pemensiunan, dan
urusan administrasi kepegawaian lainnya;

d.

pengelolaan

dan

pengembangan

sistem

informasi

kepegawaian kementerian;
e.

penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan
urusan disiplin pegawai, manajemen kinerja pegawai,
pengelolaan

sistem

penghargaan,

dan

pelayanan

administrasi kesejahteraan pegawai, serta penyiapan
peraturan di bidang kepegawaian; dan
f.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

- 12 -

Pasal 30
Biro Kepegawaian terdiri atas:
a.

Bagian Perencanaan Pegawai;

b.

Bagian Pengembangan Pegawai;

c.

Bagian Mutasi Pegawai; dan

d.

Bagian Manajemen Kinerja Pegawai.

Pasal 31
Bagian

Perencanaan

melaksanakan

Pegawai

penyiapan

mempunyai

pembinaan,

koordinasi,

tugas
dan

pelaksanaan penyusunan formasi dan pengadaan pegawai,
pengelolaan

dan

pengembangan

sistem

informasi

kepegawaian, serta pelaksanaan urusan rencana, program,
anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 31, Bagian Perencanaan Pegawai menyelenggarakan
fungsi:
a.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan penyusunan formasi dan pengadaan
pegawai;
b.

pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi kepegawaian;

c.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 33
Bagian Perencanaan Pegawai terdiri atas:
a.

Subbagian Formasi dan Pengadaan Pegawai;

b.

Subbagian Data dan Informasi Pegawai; dan

c.

Subbagian Program dan Tata Usaha.

- 13 -

Pasal 34
(1)

Subbagian

Formasi

mempunyai

tugas

dan

Pengadaan

melakukan

Pegawai

penyiapan

bahan

koordinasi, pembinaan, dan pelaksanaan penyusunan
formasi dan pengadaan pegawai.
(2)

Subbagian Data dan Informasi Pegawai mempunyai
tugas

melakukan

pelaksanaan

pengelolaan

dan

pengembangan sistem informasi kepegawaian.
(3)

Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan

urusan

rencana,

program,

anggaran,

evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 35
Bagian

Pengembangan

melaksanakan

Pegawai

penyiapan

mempunyai

pembinaan,

koordinasi,

tugas
dan

pelaksanaan pengembangan sistem penilaian dan analisis
kompetensi, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan,
pengembangan

karir

pegawai,

serta

pelaksanaan

administrasi jabatan fungsional.

Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35, Bagian Pengembangan Pegawai menyelenggarakan
fungsi:
a.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan pengembangan sistem penilaian dan
analisis

kompetensi,

serta

analisis

kebutuhan

pendidikan dan pelatihan;
b.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan pengembangan karir pegawai; dan
c.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

pelaksanaan administrasi jabatan fungsional.

dan

- 14 -

Pasal 37
Bagian Pengembangan Pegawai terdiri atas:
a.

Subbagian Pengembangan Kompetensi;

b.

Subbagian Pengembangan Karir; dan

c.

Subbagian Jabatan Fungsional.

Pasal 38
(1)

Subbagian
tugas

Pengembangan

melakukan

Kompetensi

penyiapan

mempunyai

bahan

pembinaan,

koordinasi, dan pelaksanaan pengembangan sistem
penilaian dan analisis kompetensi, serta analisis
kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
(2)

Subbagian Pengembangan Karir mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi,
dan pelaksanaan pengembangan karir pegawai.

(3)

Subbagian

Jabatan

Fungsional

mempunyai

tugas

melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi,
dan pelaksanaan administrasi jabatan fungsional.
Pasal 39
Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan

pembinaan,

administrasi
pegawai,

koordinasi,

kepangkatan,

pemberhentian,

dan

penataan

pelaksanaan

dan

pemensiunan,

penempatan
dan

urusan

administrasi kepegawaian lainnya.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 39, Bagian Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan administrasi kepangkatan;
b.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan penataan dan penempatan pegawai; dan
c.

penyiapan
pelaksanaan

bahan

pembinaan,

pemberhentian,

koordinasi,

dan

pemensiunan,

dan

urusan administrasi kepegawaian lainnya.

- 15 -

Pasal 41
Bagian Mutasi Pegawai terdiri atas:
a.

Subbagian Kepangkatan;

b.

Subbagian Penataan dan Penempatan Pegawai; dan

c.

Subbagian Pemensiunan dan Urusan Kepegawaian
Lainnya.

Pasal 42
(1)

Subbagian Kepangkatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan administrasi kepangkatan.
(2)

Subbagian

Penataan

mempunyai

tugas

dan

Penempatan

melakukan

Pegawai

penyiapan

bahan

pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan penataan
dan penempatan pegawai.
(3)

Subbagian Pemensiunan dan Urusan Kepegawaian
Lainnya
bahan

mempunyai
pembinaan,

pemberhentian,

tugas

melakukan

koordinasi,
pemensiunan,

dan

penyiapan

pelaksanaan

dan

urusan

administrasi kepegawaian lainnya.

Pasal 43
Bagian Manajemen Kinerja Pegawai mempunyai tugas
melaksanakan

penyiapan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan urusan disiplin pegawai, manajemen kinerja
pegawai, pengelolaan sistem penghargaan, dan pelayananan
administrasi

kesejahteraan

pegawai,

serta

penyiapan

peraturan di bidang kepegawaian.

Pasal 44
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

43,

Bagian

Manajemen

Kinerja

Pegawai

menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan urusan disiplin serta penyiapan bahan
peraturan di bidang kepegawaian;

- 16 -

b.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan penilaian
kinerja pegawai; dan
c.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pelaksanaan pengelolaan sistem penghargaan dan
pelayananan administrasi kesejahteraan pegawai.

Pasal 45
Bagian Manajemen Kinerja Pegawai terdiri atas:
a.

Subbagian Disiplin dan Peraturan Kepegawaian;

b.

Subbagian Penilaian Kinerja; dan

c.

Subbagian Penghargaan dan Kesejahteraan.
Pasal 46

(1)

Subbagian

Disiplin

dan

mempunyai

tugas

pembinaan,

koordinasi,

Peraturan

melakukan
dan

Kepegawaian

penyiapan

bahan

pelaksanaan

urusan

disiplin serta penyiapan bahan peraturan di bidang
kepegawaian.
(2)

Subbagian

Penilaian

Kinerja

mempunyai

tugas

melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi,
dan

pelaksanaan

pengelolaan

dan

pemantauan

penilaian kinerja pegawai.
(3)

Subbagian

Penghargaan

mempunyai

tugas

dan

melakukan

Kesejahteraan

penyiapan

bahan

pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan pengelolaan
sistem penghargaan dan pelayananan administrasi
kesejahteraan pegawai.
Bagian Kelima
Biro Keuangan

Pasal 47
Biro

Keuangan

mempunyai

tugas

melaksanakan

pembinaan, koordinasi, dan pengendalian urusan keuangan
dan barang milik negara kementerian.

- 17 -

Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pengendalian
pelaksanaan

anggaran

kementerian,

penerimaan

negara bukan pajak, dan badan layanan umum;
b.

penyiapan pembinaan dan koordinasi perbendaharaan
kementerian;

c.

penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pengendalian
pelaksanaan

akuntansi

sekretariat

jenderal

dan

kementerian, serta evaluasi laporan keuangan;
d.

penyiapan pembinaan dan koordinasi penyelesaian
tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi;

e.

penyiapan pembinaan dan koordinasi pengelolaan
barang milik negara kementerian; dan

f.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 49
Biro Keuangan terdiri atas:
a.

Bagian Pelaksanaan Anggaran;

b.

Bagian Perbendaharaan;

c.

Bagian Akuntansi; dan

d.

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara.

Pasal 50
Bagian

Pelaksanaan

melaksanakan

Anggaran

penyiapan

mempunyai

pembinaan,

koordinasi,

tugas
dan

pengendalian pelaksanaan anggaran kementerian.

Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50, Bagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan
fungsi:

- 18 -

a.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pengendalian pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan anggaran kementerian;
b.

penyiapan

bahan

pengendalian

pembinaan,

koordinasi,

pelaksanaan

dan

penatausahaan

pelaksanaan anggaran kementerian; dan
c.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pengendalian pelaksanaan penerimaan negara bukan
pajak dan badan layanan umum.

Pasal 52
Bagian Pelaksanaan Anggaran terdiri atas:
a.

Subbagian Pemantauan Pelaksanaan Anggaran;

b.

Subbagian Penatausahaan Pelaksanaan

Anggaran;

dan
c.

Subbagian Penerimaan Negara Bukan Pajak dan
Badan Layanan Umum.

Pasal 53
(1)

Subbagian

Pemantauan

mempunyai

tugas

Pelaksanaan

melakukan

Anggaran

penyiapan

bahan

pembinaan, koordinasi, dan pengendalian pelaksanaan
pemantauan

dan

evaluasi

pelaksanaan

anggaran

Pelaksanaan

Anggaran

kementerian.
(2)

Subbagian

Penatausahaan

mempunyai

tugas

melakukan

penyiapan

bahan

pembinaan, koordinasi, dan pengendalian pelaksanaan
penatausahaan pelaksanaan anggaran kementerian.
(3)

Subbagian Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Badan
Layanan
penyiapan

Umum
bahan

mempunyai
pembinaan,

tugas

melakukan

koordinasi,

dan

pengendalian pelaksanaan penerimaan negara bukan
pajak dan badan layanan umum.

- 19 -

Pasal 54
Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan

pembinaan

dan

koordinasi

perbendaharaan

kementerian serta pelaksanaan urusan rencana, program,
anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 55
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 54, Bagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

pembinaan

dan

koordinasi

penatausahaan perbendaharaan kementerian serta
pengelolaan belanja pegawai satuan kerja Sekretariat
Jenderal;
b.

penyiapan

bahan

penatausahaan
kementerian

serta

pembinaan

dan

koordinasi

pertanggungjawaban

anggaran

pengelolaan

kas

satuan

kerja

Sekretariat Jenderal; dan
c.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 56
Bagian Perbendaharaan terdiri atas:
a.

Subbagian Penatausahaan Perbendaharaan dan Gaji;

b.

Subbagian

Penatausahaan

Pertanggungjawaban

Anggaran; dan
c.

Subbagian Program dan Tata Usaha.

Pasal 57
(1)

Subbagian Penatausahaan Perbendaharaan dan Gaji
mempunyai

tugas

pembinaan

dan

perbendaharaan

melakukan
koordinasi

kementerian

penyiapan

bahan

penatausahaan
serta

pengelolaan

belanja pegawai satuan kerja Sekretariat Jenderal.

- 20 -

(2)

Subbagian

Penatausahaan

Pertanggungjawaban

Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan

pembinaan

dan

pertanggungjawaban

koordinasi

anggaran

penatausahaan

kementerian

serta

pengelolaan kas satuan kerja Sekretariat Jenderal.
(3)

Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan

urusan

rencana,

program,

anggaran,

evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah
tangga biro.

Pasal 58
Bagian

Akuntansi

penyiapan

mempunyai

pembinaan,

pelaksanaan

tugas

koordinasi,

akuntansi

melaksanakan

dan

sekretariat

pengendalian
jenderal

dan

kementerian, evaluasi laporan keuangan, dan penyelesaian
tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi.

Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58, Bagian Akuntansi menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

pengendalian

pembinaan,

pelaksanaan

koordinasi,

akuntansi

dan

sekretariat

jenderal;
b.

penyiapan

bahan

pembinaan,

koordinasi,

dan

pengendalian pelaksanaan akuntansi kementerian;
dan
c.

penyiapan

bahan

pembinaan

pelaksanaan

evaluasi

penyelesaian

tuntutan

laporan

dan

koordinasi

keuangan

dan

perbendaharaan/tuntutan

ganti rugi.

Pasal 60
Bagian Akuntansi terdiri atas:
a.

Subbagian Akuntansi I;

b.

Subbagian Akuntansi II; dan

- 21 -

c.

Subbagian

Evaluasi

Laporan

Keuangan

dan

Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan Dan Tuntutan
Ganti Rugi.

Pasal 61
(1)

Subbagian Akuntansi I mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pedoman teknis, pembinaan dan
koordinasi

pelaksanaan

akuntansi

keuangan

sekretariat jenderal.
(2)

Subbagian Akuntansi II mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pedoman teknis, pembinaan dan
koordinasi

pelaksanaan

akuntansi

keuangan

kementerian.
(3)

Subbagian

Evaluasi

Laporan

Keuangan

dan

Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan Dan Tuntutan
Ganti Rugi mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan

pembinaan

dan

koordinasi

pelaksanaan

evaluasi laporan keuangan dan penyelesaian tuntutan
perbendaharaan/tuntutan ganti rugi.

Pasal 62
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas
melaksanakan

penyiapan

pembinaan

dan

koordinasi

pengelolaan barang milik negara kementerian.

Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

62,

Bagian

Pengelolaan

Barang

Milik

Negara

menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan
pelaksanaan

bahan

pembinaan

administrasi

dan

koordinasi

penggunaan

dan

pemanfaatan barang milik negara kementerian;
b.

penyiapan
pelaksanaan

bahan

pembinaan

penatausahaan

kementerian; dan

dan

barang

koordinasi

milik

negara

- 22 -

c.

penyiapan

bahan

pelaksanaan

pembinaan

administrasi

dan

koordinasi

pemindahtanganan

dan

penghapusan barang milik negara kementerian.

Pasal 64
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara terdiri atas:
a.

Subbagian

Administrasi

Penggunaan

dan

Pemanfaatan Barang Milik Negara;
b.

Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara; dan

c.

Subbagian

Administrasi

Pemindahtanganan

dan

Penghapusan Barang Milik Negara.

Pasal 65
(1)

Subbagian Administrasi Penggunaan dan Pemanfaatan
Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
penyiapan

bahan

pelaksanaan

pembinaan

administrasi

dan

koordinasi

penggunaan

dan

pemanfaatan barang milik negara kementerian.
(2)

Subbagian

Penatausahaan

mempunyai
pembinaan

tugas

Barang

melakukan

dan

Milik

Negara

penyiapan

bahan

koordinasi

pelaksanaan

penatausahaan barang milik negara kementerian.
(3)

Subbagian

Administrasi

Pemindahtanganan

dan

Penghapusan Barang Milik Negara mempunyai tugas
melakukan

penyiapan

koordinasi

bahan

pembinaan

pelaksanaan

dan

administrasi

pemindahtanganan dan penghapusan barang milik
negara kementerian.

Bagian Keenam
Biro Hukum dan Organisasi

Pasal 66
Biro

Hukum

melaksanakan
penyusunan

dan

Organisasi

pembinaan,
peraturan

mempunyai

koordinasi,

dan

tugas
fasilitasi

perundang-undangan

dan

- 23 -

perjanjian kerja sama, advokasi hukum, serta pembinaan
dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan
Kementerian Perindustrian.

Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66, Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan
fungsi:
a.

penyiapan

pembinaan,

koordinasi,

dan

fasilitasi

perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan serta pemberian pertimbangan
hukum di bidang sumber daya industri, sarana dan
prasarana industri, dan pemberdayaan industri;
b.

penyiapan

pembinaan,

koordinasi,

dan

fasilitasi

perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan serta pemberian pertimbangan
hukum di bidang administrasi dan bidang terkait
industri, serta pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan perjanjian kerja sama;
c.

penyiapan koordinasi dan penelaahan kasus hukum,
pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan
pertimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas
kementerian;

d.

pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi
peraturan perundang-undangan;

e.

penyiapan
monitoring

pembinaan,
organisasi,

koordinasi,
analisis

evaluasi,

dan

jabatan,

dan

peningkatan kinerja organisasi, serta perumusan dan
pengembangan jabatan fungsional;
f.

penyiapan
monitoring

pembinaan,
sistem

dan

koordinasi,
prosedur

evaluasi,
kerja,

dan

sistem

administrasi umum, serta penerapan budaya kerja
kementerian; dan
g.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

- 24 -

Pasal 68
Biro Hukum dan Organisasi terdiri atas:
a.

Bagian Peraturan Perundang-undangan I;

b.

Bagian Peraturan Perundang-undangan II;

c.

Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum; dan

d.

Bagian Organisasi dan Tata Laksana.

Pasal 69
Bagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas
melaksanakan

penyiapan

pembinaan,

koordinasi,

dan

fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan

serta

pemberian

pertimbangan

hukum di bidang sumber daya industri, sarana dan
prasarana industri, dan pemberdayaan industri.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

69,

Bagian

Peraturan

Perundang-undangan

I

menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan serta pemberian pertimbangan
hukum di bidang sumber daya industri;

b.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan serta pemberian pertimbangan
hukum di bidang sarana dan prasarana industri; dan

c.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan serta pemberian pertimbangan
hukum di bidang pemberdayaan industri.
Pasal 71

Bagian Peraturan Perundang-undangan I terdiri atas:
a.

Subbagian Peraturan Sumber Daya Industri;

b.

Subbagian Peraturan Sarana dan Prasarana Industri;
dan

- 25 -

c.

Subbagian Peraturan Pemberdayaan Industri.

Pasal 72
(1)

Subbagian

Peraturan

mempunyai

tugas

Sumber

melakukan

Daya
penyiapan

Industri
bahan

pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan
penelaahan

rancangan

peraturan

perundang-

undangan serta pemberian pertimbangan hukum di
bidang sumber daya industri.
(2)

Subbagian Peraturan Sarana dan Prasarana Industri
mempunyai

tugas

melakukan

penyiapan

bahan

pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan
penelaahan

rancangan

peraturan

perundang-

undangan serta pemberian pertimbangan hukum di
bidang sarana dan prasarana industri.
(3)

Subbagian

Peraturan

mempunyai

tugas

Pemberdayaan

melakukan

Industri

penyiapan

bahan

pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan
penelaahan

rancangan

peraturan

perundang-

undangan serta pemberian pertimbangan hukum di
bidang pemberdayaan industri.

Pasal 73
Bagian Peraturan Perundang-undangan II mempunyai tugas
melaksanakan

penyiapan

pembinaan,

koordinasi,

dan

fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan

serta

pemberian

pertimbangan

hukum di bidang administrasi dan bidang terkait industri,
serta perumusan dan penelaahan perjanjian kerja sama.

Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

73,

Bagian

Peraturan

menyelenggarakan fungsi:

Perundang-undangan

II

- 26 -

a.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan serta pemberian pertimbangan
hukum

di

bidang

pengawasan,

kepegawaian,

keuangan, barang milik negara, perencanaan, serta
bidang penunjang lain;
b.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan serta pemberian pertimbangan
hukum di bidang terkait industri; dan

c.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan perjanjian kerja sama.

Pasal 75
Bagian Peraturan Perundang-undangan II terdiri atas:
a.

Subbagian Peraturan Administrasi;

b.

Subbagian Peraturan Lintas Sektoral; dan

c.

Subbagian Perjanjian.

Pasal 76
(1)

Subbagian Peraturan Administrasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi,
dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan
peraturan

perundang-undangan

pertimbangan

hukum

di

kepegawaian,

keuangan,

serta

bidang
barang

pemberian
pengawasan,

milik

negara,

perencanaan, serta bidang penunjang lain.
(2)

Subbagian
tugas

Peraturan

melakukan

Lintas

penyiapan

Sektoral

mempunyai

bahan

pembinaan,

koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan
rancangan

peraturan

perundang-undangan

serta

pemberian pertimbangan hukum di bidang terkait
industri.
(3)

Subbagian Perjanjian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan perjanjian kerja sama.

- 27 -

Pasal 77
Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan penelaahan kasus
hukum, pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan
pertimbangan

hukum

yang

berkaitan

dengan

tugas

kementerian serta pengelolaan dokumentasi dan informasi
peraturan perundang-undangan.

Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

77,

Bagian

Advokasi

dan

Pelayanan

Hukum

menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan bahan koordinasi dan penelaahan kasus
hukum,

pemberian

advokasi

hukum,

pendapat

hukum, dan pertimbangan hukum yang berkaitan
dengan tugas kementerian kepada semua unit kerja di
lingkungan kementerian;
b.

pengelolaan

sistem

informasi

dan

dokumentasi

peraturan perundang-undangan; dan
c.

pelaksanaan

urusan

pelayanan

informasi

dan

diseminasi peraturan perundang-undangan.

Pasal 79
Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum terdiri atas:
a.

Subbagian Advokasi Hukum;

b.

Subbagian Sistem Informasi Hukum; dan

c.

Subbagian

Informasi

dan

Diseminasi

Peraturan

Perundang-undangan.

Pasal 80
(1)

Subbagian

Advokasi

Hukum

melakukan

penyiapan

penelaahan

kasus

mempunyai

bahan

hukum,

koordinasi

pemberian

tugas
dan

advokasi

hukum, pendapat hukum, dan pertimbangan hukum
yang berkaitan dengan tugas kementerian kepada
semua unit kerja di lingkungan kementerian.

- 28 -

(2)

Subbagian Sistem Informasi Hukum mempunyai tugas
melakukan

pengelolaan

sistem

informasi

dan

dokumentasi peraturan perundang-undangan.
(3)

Subbagian

Informasi

dan

Diseminasi

Peraturan

Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan
urusan pelayanan informasi dan diseminasi peraturan
perundang-undangan.

Pasal 81
Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, evaluasi,
dan

monitoring

peningkatan

organisasi,

kinerja

analisis

organisasi,

jabatan,

perumusan

dan
dan

pengembangan jabatan fungsional, sistem dan prosedur
kerja, sistem administrasi umum, penerapan budaya kerja
kementerian, serta pelaksanaan urusan rencana, program,
anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 82
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

81,

Bagian

Organisasi

dan

Tata

Laksana

menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, evaluasi,
dan monitoring organisasi, analisis jabatan, dan
peningkatan kinerja organisasi, serta perumusan dan
pengembangan jabatan fungsional;

b.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, evaluasi,
dan monitoring sistem dan prosedur kerja, sistem
administrasi umum, dan penerapan budaya kerja
kementerian; dan

c.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

- 29 -

Pasal 83
Bagian Organisasi dan Tata Laksana terdiri atas:
a.

Subbagian Organisasi;

b.

Subbagian Tata Laksana; dan

c.

Subbagian Program dan Tata Usaha.

Pasal 84
(1)

Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan
monitoring

organisasi,

analisis

jabatan,

dan

peningkatan kinerja organisasi, serta perumusan dan
pengembangan jabatan fungsional.
(2)

Subbagian Tata Laksana mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan
monitoring

sistem

dan

prosedur

kerja,

sistem

administrasi umum, dan penerapan budaya kerja
kementerian.
(3)

Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan

urusan

rencana,

program,

anggaran,

evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah
tangga biro.

Bagian Ketujuh
Biro Hubungan Masyarakat

Pasal 85
Biro

Hubungan

melaksanakan

Masyarakat

pembinaan,

mempunyai

koordinasi,

tugas

pemberian

dukungan administrasi hubungan masyarakat dan kerja
sama.

Pasal 86
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 85, Biro Hubungan Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:

- 30 -

a.

penyiapan

pembinaan,

pelaksanaan

koordinasi,

hubungan

internal

fasilitasi,
dan

dan

hubungan

eksternal di dalam negeri;
b.

penyiapan

pembinaan,

pelaksanaan

koordinasi,

hubungan

dengan

fasilitasi,
media

dan

massa,

pengelolaan pemberitaan sektor industri, dan publikasi
kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor
industri;
c.

penyiapan

pembinaan,

koordinasi,

dan

fasilitasi

promosi industri di dalam negeri, serta pelaksanaan
promosi industri skala nasional dan lintas sektoral;
d.

penyiapan

pembinaan,

koordinasi,

fasilitasi,

dan

pelayanan informasi publik dan perpustakaan, serta
penyiapan koordinasi pelayanan publik;
e.

penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi kerja
sama di dalam negeri; dan

f.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata usaha,
dan rumah tangga biro.

Pasal 87
Biro Hubungan Masyarakat terdiri atas:
a.

Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama;

b.

Bagian Pemberitaan dan Publikasi; dan

c.

Bagian Informasi Publik.

Pasal 88
Bagian

Hubungan

Antar

Lembaga

dan

Kerja

Sama

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan,
koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan internal
dan hubungan eksternal di dalam negeri, penyiapan
pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi kerja sama di dalam
negeri,

serta

pelaksanaan

urusan

rencana,

program,

anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata
usaha, dan rumah tangga biro.

- 31 -

Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 88, Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama
menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi,
dan pelaksanaan hubungan internal dan hubungan
eksternal di dalam negeri;

b.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
kerja sama di dalam negeri; dan

c.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata usaha,
dan rumah tangga biro.

Pasal 90
Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama terdiri
atas:
a.

Subbagian Hubungan Antar Lembaga;

b.

Subbagian Kerja Sama; dan

c.

Subbagian Program dan Tata Usaha.

Pasal 91
(1)

Subbagian Hubungan Antar Lembaga mempunyai
tugas

melakukan

koordinasi,

penyiapan

fasilitasi,

dan

bahan

pelaksanaan

pembinaan,
hubungan

internal dan hubungan eksternal di dalam negeri.
(2)

Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
kerja sama di dalam negeri.

(3)

Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan

urusan

rencana,

program,

anggaran,

evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata usaha,
dan rumah tangga biro.

Pasal 92
Bagian

Pemberitaan

dan

Publikasi

mempunyai

tugas

melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi,

- 32 -

dan

pelaksanaan

hubungan

dengan

media

massa,

pengelolaan pemberitaan sektor industri, dan publikasi
kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri,
serta

penyiapan

promosi

industri

pembinaan,
di

dalam

koordinasi,
negeri,

dan

serta

fasilitasi

pelaksanaan

promosi industri skala nasional dan lintas sektoral.

Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

92,

Bagian

Pemberitaan

dan

Publikasi

menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi,
dan pelaksanaan hubungan dengan media massa,
pengelolaan pemberitaan sektor industri;

b.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi,
dan

pelaksanaan

publikasi

kebijakan,

program,

kegiatan, dan kinerja sektor industri; dan
c.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
promosi industri di dalam negeri, serta pelaksanaan
promosi industri skala nasional dan lintas sektoral.

Pasal 94
Bagian Pemberitaan dan Publikasi terdiri atas:
a.

Subbagian Hubungan Media Massa;

b.

Subbagian Publikasi; dan

c.

Subbagian Promosi.

Pasal 95
(1)

Subbagian Hubungan Media Massa mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi,
fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan dengan media
massa, pengelolaan pemberitaan sektor industri.

(2)

Subbagian Publikasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi,
dan

pelaksanaan

publikasi

kebijakan,

kegiatan, dan kinerja sektor industri.

program,

- 33 -

(3)

Subbagian

Promosi

mempunyai

tugas

melakukan

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
promosi industri di dalam negeri, serta pelaksanaan
promosi industri skala nasional dan lintas sektoral.

Pasal 96
Bagian Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelayanan
informasi

publik

dan

perpustakaan,

serta

penyiapan

koordinasi pelayanan publik.

Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

96,

Bagian

Informasi

Publik

menyelenggarakan

fungsi:
a.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi,
dan pelaksanaan pengelolaan informasi publik;

b.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi,
dan pelaksanaan pelayanan informasi publik;

c.

penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
layanan perpustakaan; dan

d.

penyiapan bahan koordinasi pelayanan publik.
Pasal 98

Bagian Informasi Publik terdiri atas:
a.

Subbagian Pengelolaan Informasi; dan

b.

Subbagian Pelayanan Informasi.
Pasal 99

(1)

Subbagian Pengelolaan Informasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi,
fasilitasi,

dan

pelaksanaan

pengelolaan

informasi

publik dan layanan perpustakaan.
(2)

Subbagian Pelayanan Informasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi,
fasilitasi, dan pelaksanaan pelayanan informasi publik,
serta penyiapan bahan koordinasi pelayanan publik.

- 34 -

Bagian Kedelapan
Biro Umum

Pasal 100
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
dan

pemberian

dukungan

administrasi

di

bidang

ketatausahaan, persuratan, kearsipan, dokumentasi, dan
rumah tangga serta pengelolaan perlengkapan/barang milik
negara dan layanan pengadaan barang/jasa di lingkungan
kementerian.

Pasal 101
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 100, Biro Umum menyelenggarakan fungsi:
a.

pelaksanaan

urusan

tata

usaha

dan

dukungan

administrasi Menteri, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli,
dan Staf Khusus;
b.

penyiapan

pembinaan

dan

pelaksanaan

urusan

keprotokolan di lingkungan kementerian;
c.

penyiapan
persuratan,

pembinaan
kearsipan,

dan

pelaksanaan

dan

urusan

dokumentasi

di

lingkungan kementerian;
d.

pelaksanaan urusan rumah tangga kementerian;

e.

penyiapan

pembinaan

dan

pelaksanaan

urusan

pengelolaan perlengkapan di lingkungan kementerian
serta pengelolaan barang milik negara sekretariat
jenderal;
f.

penyiapan

pembinaan

dan

pelaksanaan

urusan

pengadaan barang/jasa di lingkungan kementerian;
dan
g.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

- 35 -

Pasal 102
Biro Umum terdiri atas:
a.

Bagian Tata Usaha Pimpinan;

b.

Bagian Administrasi;

c.

Bagian Rumah Tangga; dan

d.

Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan.
Pasal 103

Bagian

Tata

melaksanakan

Usaha

Pimpinan

urusan

tata

mempunyai

usaha

dan

tugas

dukungan

administrasi Menteri, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli, dan
Staf Khusus serta penyiapan pembinaan dan pelaksanaan
urusan keprotokolan di lingkungan kementerian.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 103, Bagian Tata Usaha Pimpinan menyelenggarakan
fungsi:
a.

pelaksanaan urusan tata usaha, pengumpulan bahan
masukan untuk pengambilan keputusan, penyajian
data dan informasi, pengelolaan dan pengaturan
acara, rapat, dan jamuan, serta penerimaan tamu
Menteri;

b.

pelaksanaan urusan tata usaha, pengumpulan bahan
masukan untuk pengambilan keputusan, penyajian
data dan informasi, pengelolaan dan pengaturan
acara, rapat, dan jamuan, serta penerimaan tamu
Sekretaris Jenderal;

c.

pelaksanaan urusan tata usaha, penyiapan bahan
telaahan, penyajian data dan informasi, pengelolaan
dan pengaturan acara, rapat, dan jamuan, serta
penerimaan tamu Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri;
dan

d.

penyiapan
pelaksanaan
pengelolaan

bahan

pembinaan

penyusunan
pengawalan

keprotokolan
agenda

dan

dan

kegiatan,

pendampingan,

koordinasi lapangan dengan instansi terkait pada

- 36 -

kegiatan

kunjungan

menteri/pimpinan,

serta

pengelolaan dan pengaturan acara kunjungan dan
peringatan hari besar nasional.

Pasal 105
Bagian Tata Usaha Pimpinan terdiri atas:
a.

Subbagian Tata Usaha Menteri;

b.

Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal;

c.

Subbagian Tata Usaha Staf Ahli; dan

d.

Subbagian Protokol.

Pasal 106
(1)

Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha, pengumpulan bahan
masukan untuk pengambilan keputusan, penyajian
data dan informasi, pengelolaan dan pengaturan acara,
rapat, dan jamuan, serta penerimaan tamu Menteri.

(2)

Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai
tugas melakukan urusan tata usaha, pengumpulan
bahan

masukan

penyajian

data

pengaturan

untuk
dan

pengambilan

informasi,

acara,

rapat,

keputusan,

pengelolaan

dan

jamuan,

serta

dan

penerimaan tamu Sekretaris Jenderal.
(3)

Subbagian Tata Usaha Staf Ahli mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha, penyiapan bahan
telaahan, penyajian data dan informasi, pengelolaan
dan pengaturan acara, rapat, dan jamuan, serta
penerimaan tamu Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri.

(4)

Subbagian

Protokol

penyiapan

bahan

pelaksanaan
pengelolaan

mempunyai
pembinaan

penyusunan
pengawalan

tugas

melakukan

keprotokolan
agenda

dan

dan

kegiatan,

pendampingan,

koordinasi lapangan dengan instansi terkait pada
kegiatan

kunjungan

menteri/pimpinan,

serta

pengelolaan dan pengaturan acara kunjungan dan
peringatan hari besar nasional.

- 37 -

Pasal 107
Bagian

Administrasi

mempunyai

tugas

melaksanakan

penyiapan pembinaan dan pelaksanaan urusan persuratan,
kearsipan, dan dokumentasi di lingkungan kementerian
serta pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah
tangga biro.

Pasal 108
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 107, Bagian Administrasi menyelenggarakan fungsi:
a.

penyiapan

bahan

pembinaan

dan

pelaksanaan

pengelolaan persuratan dan tata naskah dinas di
lingkungan kementerian;
b.

penyiapan

bahan

pembinaan

dan

pelaksanaan

pengelolaan kearsipan dan dokumentasi di lingkungan
kementerian serta administrasi jabatan fungsional
arsiparis; dan
c.

pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan
rumah tangga biro.

Pasal 109
Bagian Administrasi terdiri atas:
a.

Subbagian Persuratan dan Tata Naskah Dinas;

b.

Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi; dan

c.

Subbagian Program dan Tata Usaha.

Pasal 110
(1)

Subbagian
mempunyai

Persuratan
tugas

dan

Tata

melakukan

Naskah

penyiapan

Dinas
bahan

pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan persuratan
dan tata naskah dinas di lingkungan kementerian.
(2)

Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi

mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan
pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi

- 38 -

di lingkungan kementerian serta administrasi jabatan
fungsional arsiparis.
(3)

Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan

urusan

rencana,

program,

anggaran,

evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah
tangga biro.
Pasal 111
Bagian Rumah Tangga mempunyai

tugas melaksanakan

urusan rumah tangga kementerian.
Pasal 112
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 111, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:
a.

pelaksanaan urusan pemeliharaan, perbaikan sarana
dan prasarana, renovasi gedung pusat dan daerah,
penyiapan sarana dan prasarana rapat/pertemuan/
upacara, dan pengelolaan keamanan serta ketertiban
kantor;

b.

pelaksanaan urusan administrasi dan pengelolaan
operasional, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
dinas, pengurusan dokumen perjalanan dinas luar
negeri dan administrasi perjalanan dinas pimpinan,
mutasi, dan pensiun di lingkungan kementerian; dan

c.

pelaksan