093438 AKJ 08 Desember 2004 Asmaradana Sendang Kasihan

Judul : asmorodono sendang kasihan
Lokasi : kasihan bantul
Rep :
Kam :
Date : 8 desember 2004

Narasi

Pementasan pagelaran tari hasil karya hendro martono / yang bertajuk “asmaradana
sendang kasihan” / akan diselenggarakan pada tanggal 11 dan 12 desember 2004
mendatang // lokasi pementasan pagelaran tari ini bertempat di lokasi situs sendang
kasihan/ Tamantirto/ Bantul/ Jogjakarta //
Terselenggaranya pertunjukan tari ini / atas kerjasamanya dari yayasan kelola /
didukung ISI yogyakarta / majalah GONG / serta radio konco tani //
Menurut hendro martono / alur cerita pementasan tari ini / adalah sejarah sendang
kasihan itu sendiri / dimana pada masa kerajaan mataram islam / tepatnya pada saat
panembahan senopati yang bertahta di kota gedhe / mengutus putrinya yang bernama gusti
ayu pembayun/ sebagai siasat untuk membunuh ki ageng mangir wonoboyo // Agar tidak
diketahui musuhnya / maka sang putri disarankan untuk menyamar sebagai ledhek /
sehingga dapat mendekatinya dan memikatnya // Sebelum menyamar / oleh para sesepuh
kerajaan / sang putri diwajibkan untuk berendam atau “tapa kungkum” di sendang kasihan

//
Dengan kecantikan dan kegenitannya / dipandu dengan gerakan yang luwes /
akhirnya berhasil memikat ki ageng mangir// gayung bersambut / sang putri justru jatuh
cinta pada pandangan pertama / sehingga amarah dan kebencian menjadi sirna // hal ini
diyakini karena adanya pengaruh dari khasiat air sendang tersebut //
------------------statement--------------hendro martono
kareografer tari
Berdasarkan legenda inilah maka pada masa sekarang / sendang tersebut sering
dikunjungi orang-orang yang percaya akan kekhasiatan air dari sendang tersebut//
Sementara itu / menurut hendro martono / dengan diadakannya pertunjukkan tari
yang bertajuk asmaradana sendang kasihan / merupakan salah satu upaya untuk
mendekatkan diri kepada masyarakat / melalui karyanya// Selain itu / masyarakat luas dapat
melihat secara langsung keberadaan situs tersebut / serta dapat menjaga / merawat dan
melestarikannya //
------------------statement--------------hendro martono
kareografer tari
demikian pak ogik melaporkan untuk apa kabar jogja / rbtv