Highlight dalam Sejarah Konseling (2)

Highlight dalam
Sejarah Konseling
Dian Ratna Sawitri
@2009

1900s
 Jesse

B. Davis mengembangkan program
bimbingan secara sistematis di sekolah
umum di Michigan
 Frank Parsons (Father of Guidance)




Mengembangkan Boston Vocational Bureau
untuk membantu remaja mengambil keputusan
karir
Menulis Choosing A Vocation


1900s
 Clifford




Beers

Mantan mahasiswa Yale, punya riwayat
gangguan mental, menyerukan pentingnya
treatment yang lebih baik untuk pasien gangguan
mental
Mempublikasikan buku A Mind That Found Itself

 Teori

Psikoanalisis Sigmund Freud menjadi
dasar treatment pasien gangguan mental

1910s






National Vocational Guidance Association (NVGA)
berdiri; National Vocational Guidance Bulletin
dipublikasikan  embrio Journal of Counseling and
Development
UU yang mengatur disediakannya dana bagi sekolah
umum untuk menyediakan pendidikan karir
Gerakan bimbingan karir mendukung
berkembangnya psikometri setelah PD I

1920s








Sertifikasi pertama untuk konselor di Boston dan
New York
Publikasi Strong Vocational Interest Inventory (SVII)
Abraham dan Hannah Stone mengembangkan pusat
konseling perkawinan dan keluarga di New York
Para konselor mulai meluaskan bidang, tidak hanya
pada masalah vokasional

1930s
 E.G.

Williamson dan koleganya
mengembangkan counselor-centered traitfactor approach
 John Brewer





Mempublikasikan buku Education as Guidance
Setiap guru adalah konselor
Bimbingan masuk dalam kurikulum sekolah

 Publikasi

Dictionary of Occupational Titles

1940s


Carl Rogers







Mengembangkan konseling dengan client-centered

approach
Mempublikasikan buku Counseling and Psychotherapy

Pada awal PD II, dibutuhkan konselor dan psikolog
untuk menyeleksi dan melatih individu dalam bidang
mliter dan industri
US Veterans Administration membiayai training
untuk konselor dan psikolog  counseling
psychology meluas

1950s






American Personnel and Guidance Association
(APGA) didirikan  cikal bakal American Counseling
Association

Divisi 17 (Counseling Psychology) dibentuk di APA
National Defense Education Act (NDEA) didukung,
dipicu peluncuran Sputnik I
Teori baru mulai muncul (analisis transaksional,
rational-emotive therapy). Bersaing dengan teori
lama (psikoanalisis, behaviorisme, trait-factor, clientcentered)

1960s






Konseling pada developmental issues mendapat
perhatian. Gilbert Wrenn mempublikasikan The
Counselor in a Changing World
Leona Tyler menulis tentang konseling dan psikologi
konseling
Konseling behavioral muncul sebagai teori konseling

yang kuat, diawali dengan Revolution of Counseling
karya John Krumboltz

1960s








Konselor mulai tertarik pada isu sosial dan krisis
Muncul Community Mental Health Center Act
APGA mempublikasikan kode etik
ERIC Clearinghouse on Counseling and Personnel
Services (CAPS) didirikan dan mulai membangun
database riset mengenai konseling
Peran dan standar training untuk konselor sekolah
dibuat

Jurnal The Counseling Psychologist dipublikasikan
pertama kali

1970s






Diversifikasi konseling di luar seting pendidikan
Derald Sue, editor Personnel and Guidance Journal,
memfokuskan perhatian pada isu multikultural
American Mental Health Counseling Association
didirikan
Basic helping skills programs dikembangkan oleh
Allen Ivey dkk
Lisensi dari negara bagian untuk konselor
dipopulerkan (Virginia)


1980s





APGA berubah menjadi American Association for
Counseling and Development (AACD)
Standar konseling makin berkembang
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi
fokus konseling





Orang dewasa dan lansia
Isu gender dan preferensi seksual
Perkembangan moral
Multikultural


1990s
 AACD

berubah menjadi American
Counseling Association (ACA)
 Isu keberagaman dan multikultural makin
berkembang
 Isu spiritual mulai diterima

Perkembangan Konseling di Indonesia





Awal tahun 1950-an: Prof. Dr. Slamet Imam
Santoso mengembangkan Psikologi di
Universitas Indonesia
Semula konseling dikembangkan di Sekolah

Menengah
Kemudian diterapkan di pusat rehabilitasi sosial,
lembaga sosial, industri

Referensi






Gladding, S.T. (2000). Counseling. A comprehensive
profession. 4th ed. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Gunarsa, S. (1996). Konseling dan psikoterapi.
Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia
Latipun. (2001). Psikologi konseling. Malang: UMM
Press.

Tugas Kelompok
 Contoh

aplikasi konseling di berbagai bidang:

Psikologi Pendidikan
– Psikologi Perkembangan
– Psikologi Sosial
– Psikologi Industri
– Psikologi Klinis
 Siapa konselor dan kliennya?
 Untuk masalah apa saja?