View of Penerapan Metode SAW (Simple Additive Weighting) pada Manajemen Proyek untuk Menentukan Pegawai dalam Pengerjaan Suatu Proyek (Studi Kasus PT. Deliman Integra Teknologi)

  INSIGHT

  Volume 1 No. 1 | April 2018 : 49-54

  

Penerapan Metode SAW (Simple

Additive Weighting) pada Manajemen

  

Proyek untuk Menentukan Pegawai dalam

Pengerjaan Suatu Proyek

(Studi Kasus PT. Deliman Integra Teknologi)

  1

  2

  3 Nuriana Santiara , Cecep Nurul Alam , Cepy Slamet

  1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung 2,3 Jl.A.H Nasution 105 Bandung 40614

  1

  2

  3

bankareta2@gmail.com, cecep@uinsgd.ac.id, cepy_lucky@uinsgd.ac.id

  

Abstract- Management is a technical discipline in implementing and managing authority. The main role of a project leader are

managing the project, not doing the work. In project management, project leaders play a role in initiating, planning,

implementing, monitoring and controlling a project. Each project leader's role is often missed in terms of monitoring the

project. As a result of the lack of project monitoring, the work is often inconsistent with the set schedule. The client that delivers

the project should follow the project. In project management, leaders need to know the employee's knowledge, skills and

experience to reduce project risk levels and improve project success. The Simple Additive Weighting (SAW) method looks for

weighted sums of each alternative to all attributes. The data produced by the SAW method is the ranking data onto the sum of

weighted data onto the normalization calculation. In this research, it is hoped that the system can help the leadership to facilitate

the selection of employees in determining the project and the leader can start, plan, implement, monitor and control a project.

Then the client can monitor the project being done. The SAW method is one of the methods of decision support systems that

help leaders to select employees in project work to reduce project risk levels and improve project success.

  

Keywords- Simple Additive Weighting (SAW), Information Systems, Project management, management, Decision support

system(DSS)

Abstrak- Manajemen merupakan disiplin teknis dalam menerapkan dan mengelola kewenangan. Peran utama seorang

pimpinan proyek yaitu mengelola proyek, bukan melakukan pekerjaan. Dalam pengelolaan proyek, pimpinan proyek

berperan dalam memulai, merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengendalikan suatu proyek. Setiap peran pimpinan

proyek sering terlewat dalam hal memantau proyek. Akibat dari kurangnya memantau proyek, dalam pengerjaan sering tidak

sessuai dengan jadwal yang ditetapkan. Klien yang memberikan proyek tersebut harus ikut memantau jalannya proyek

tersebut. Dalam manajemen proyek, pimpinan perlu mengtahui pengetahuan, keterampilan dan pengalaman pegawai untuk

mengurangi tingkat risiko proyek dan meningkatkan keberhasilan sebuah proyek. Metode Simple Additive Weighting (SAW)

mencari penjumlahan terbobot dari setiap alternatif pada semua atribut. Data yang dihasilkan metode SAW yaitu data

ranking dari hasil penjumlahan data terbobot melewati perhitungan normalisasi. Dalam penelitian ini diharapkan sistem

dapat membantu pimpinan memudahkan memilih pegawai dalam penentuan pengerjaan proyek serta pimpinan dapat

memulai, merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengendalikan suatu proyek. Lalu klien dapat memantau proyeknya

yang sedang dikerjakan. Metode SAW adalah salah satu metode sistem pendukung keputusan yang membantu pimpinan

untuk memilih pegawai dalam pengerjaan proyek untuk mengurangi tingkat risiko proyek dan meningkatkan keberhasilan

sebuah proyek.

  

Kata kunci- Simple Additive Weighting (SAW), Sistem informasi, Manajemen proyek, manajemen, Sistem pendukung

keputusan

  I. PENDAHULUAN membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan Proyek memerlukan manajemen atau pengolaan yang pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keekonomisan, mempercepat dalam proses melakukan pencarian data dan keterpaduan, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta membuat laporan serta resiko untuk data hilang atau rusak keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil dapat berkurang dan diatasi[2]. akhir yang sesuai harapan [1]. Peranan komputer pada saat Dalam mengelola suatu proyek, adanya perencanaan ini dapat mendukung kinerja suatu perusahaan. Dengan jadwal pengerjaan proyek serta dapat menentukan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah beberapa pegawai dalam pengerjaan suatu proyek dan mempercepat suatu pekerjaan. Suatu sistem dapat berdasarkan pengalaman pegawai sendiri serta penilaian

  49

  INSIGHT

  Simple Additive Weighting adalah salah satu metode untuk membantu pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan tertentu, seperti pemilihan posisi pekerjaan tertentu dengan langkah-langkah dan perhitungan yang diambil dari suatu pembobotan dan penilaian data, sehingga nilai agregat dan bobot akhir akan disesuaikan dengan kriteria dan factor yang sudah ada. Metode ini merupakan metode yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi multiple attribute decision making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu [4].

  Model pengembangan perangkat lunak prototipe digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat [11]. Lalu dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user [12].

  II. METODE PENELITIAN Gambar 1. Prototipe

  Dari penjelasan di atas, terdapat kesimpulan bahwa dibutuhkannya pemilihan pegawai untuk menentukan pemegang proyek yang berfokus kepada proyek aplikasi yaitu “Penerapan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Pada Manajemen Proyek untuk Menentukan Pegawai dalam Pengerjaan Suatu Proyek (Studi Kasus PT. Deliman Integra Teknologi)”. Penggunaan metode Simple perhitungan dan langkah-langkah pun tidak terlalu terperinci, data yang digunakan pun hanya di bobotkan dengan nilai yang diberikan oleh pimpinan dan klien kepada pegawai yang sudah mengerjakan proyek sebelumnya. Dengan metode ini akan menghasilkan suatu sistem jangka panjang yang bisa membantu pimpinan dalam memulai, merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengendalikan suatu proyek[9],[10].

  PROMETHEE ini disebut metode yang relatif akurat untuk data berskala besar karena metode ini langkah-langkah pengerjaannya sangat terperinci karena mempertimbangkan semua aspek yang diperhitungkan [6] –[8].

  Metode pembobotan atau penilaian bukan hanya metode Simple Additive Weighting (SAW), adapula metode Weighted Product (WP), metode Analytic Hierchy Process (AHP) dan metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Metode SAW dan WP sangat sederhana dan tidak ada validasi bobot yang dipilih, oleh karena itu hasil yang diperoleh dengan metode ini mungkin akan kurang akurat karena langkah perhitungannya tidak terlalu terperinci utuk data berskala besar, sedangkan metode AHP tidak seakurat metode SAW dan WP, namun metode

  Melisa Elistri pada tahun 2014 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Seluma menerapkan metode Simple Additive Weighting untuk mencari jalur terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk mempermudah mengambilan keputusan dalam pemilihan jurusan untuk siswa kelas X [5].

  PT. Deliman Integra teknologi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Proyek yang telah atau sedang dikerjakan tidak hanya permintaan dari perusahaan swasta, dari pemerintahan pun pernah mendapat permintaan pembuatan proyek. Namun setiap proyek yang dikerjakan terkadang tidak sesuai dengan keahlian pegawai yang ada, maka proyek tersebut tidak terkendali dalam hal waktu dan progress proyek. Terkadang jika terdapat proyek baru, pimpinan perusahaan selalu bingung untuk memberikan kepada siapa proyek tersebut karena progress proyek lain yang tidak bisa dipantau dengan kasat mata. Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem jangka panjang yang bisa membantu pimpinan dalam menentukan, mengelola, memantau dan menyimpan data proyek yang sudah dikerjakan. Selain itu klien pun dapat mengetahui perkembangan proyeknya.

  ISSN 2620-5467 (Online)

  50 dari pimpinan dan klien yang membantu menilai kinerja pegawai-pegawai yang memegang proyek tersebut untuk dapat melakukan pengerjaan proyek dengan lancer, karena pegawai pernah mengerjakan proyek seperti itu sebelumnya. Peran tersebut disetiap perusahaan terdapat di dalam diri pimpinan. Pimpinan atau disebut project manager mempunyai standar terdiri dari sembilan bidang pengetahuan dan lima kelompok proses. Sembilan bidang pengetahuan itu adalah integrasi, ruang lingkup, biaya, waktu, kualitas, resiko, sumber daya manusia, manajemen komunikasi dan manajemen proyek. Lima kelompok proses itu terdiri dari memulai, merencanakan,

  3

  , Cepy Slamet

  2

  , H. Cecep Nurul Alam

  1

  Penerapan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Pada Manajemen Proyek Untuk Menentukan Pegawai Dalam Pengerjaan Suatu Proyek (Studi Kasus PT. Deliman Integra Teknologi) Nuriana Santiara

  A. PROYEK Proyek terdapat struktur, rencana, proses, sistem atau perangkat lunak baru, besar atau kecil sistem, penggantian sistem, perbaikan sistem, penambahan atau pengurangan INSIGHT | Volume 1 No. 1 | April 2018 : 49-54 sistem yang sudah ada. Ini adalah investasi satu kali. Baru- baru ini, manajer proyek harus memenuhi tuntutan peningkatan kompleksitas dalam hal tantangan teknis, kecanggihan produk dan perubahan organisasi [13].

  Suatu proyek mungkin akan sama dengan yang sebelumnya atau berbeda dari itu hanya secara rinci yang sesuai dengan perubahan pasar atau tempat baru. Perbedaan dapat mencakup beberapa hal baru dalam produk, dalam sistem produksi atau peralatan dan struktur yang membentuk sistem. Setiap desain baru mobil, pesawat terbang, kapal, lemari es, komputer, derek, pabrik baja, kilang, jalur produksi, selokan, jalan, dermaga sistem, bangunan atau paket perangkat lunak adalah sebuah proyek. Terdapat banyak contoh yang lebih kecil dari proyek tadi dan untuk proyek semacam itu pada gilirannya dapat menjadi proyek perusahaan kecil [13].

  B. MANAJEMEN PROSES Manajemen merupakan disiplin teknis dalam menerapkan dan mengelola kewenangan atas hal yang diberikan melalui susunan struktural formal organisasi. Proses manajemen menunjukkan komponen peran manajer proyek seperti merencanakan, mengatur, mengarahkan, mengendalikan dan memotivasi orang-orang yang bersangkutan dalam menyelesaikan tugas. Proyek manager berperan dalam tiga hal yaitu menentukan masing-masing tugas, memotivasi individu di dalam tim, dan memahami struktur organisasi serta gagasan budaya. Hal ini menentukan gaya yang akan diadopsi, yang mengarah ke konsep masing-masing proyek [14]. Komponen-komponen yang telah disebutkan di dalam manajemen proyek secara efektif dapat berpengaruh positif terhadap hasil pengembangan proyek. Bukan berarti secara sederhana hasil pengembangan itu sendiri akan selalu positif, karena bisa jadi ada banyak faktor eksternal yang memiliki efek lebih signifikan. Karena itu, pembahasan peran manajemen dalam bagian ini terbatas pada faktor- faktor yang bersifat internal terhadap organisasi atau proyek tim itu sendiri. Meski hal tersebut sering dibutuhkan, namun istilah 'manajer' harus mengisyaratkan pengetahuan tentang isu-isu yang terlibat dalam 'pengelolaan'. Definisi manajemen telah mencakup wewenang yang diberikan oleh struktur organisasi [15].

  C. MANAJEMEN PROYEK Pada manajemen Proyek terdapat keterampilan, peralatan dan proses manajemen yang diperlukan untuk menjalankan proyek dengan sukses. Ini mencakup [16]:

  Gambar 2. Rule Manajemen Proses

  1. Dalam lingkaran Skills adanya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman pegawai dibutuhkan untuk mengurangi tingkat risiko dalam sebuah proyek dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan sebuah proyek.

  2. Dalam lingkaaran Tools terdapat jenis alat yang dapat digunakan oleh manajer proyek untuk memperbaiki kinerjanya agar berpeluang sukses. Contohnya termasuk template dokumen, daftar proyek, perencanaan perangkat lunak, pemodelan perangkat lunak, daftar progress yang sudah

  3. Dalam lingkaran Processes terdapat suatu proses dan teknik untuk memantau dan mengendalikan waktu, biaya, kualitas dan cakupan proyek. Contohnya meliputi manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen mutu, manajemen perubahan, manajemen risiko dan manajemen isu.

  D. MANAJER PROYEK Peran manajer proyek tampaknya sangat disalah pahami di seluruh dunia. Karena banyak manajer proyek sampai pada posisi mereka sebagai kemajuan alami dari pekerjaan mereka sebagai insinyur, pemrogram, ilmuwan, dan jenis pekerjaan lainnya, mereka dan atasan mereka menganggap pekerjaan itu sebagai pekerjaan teknis. Ini tidak benar. Jika Anda ingat bahwa setiap proyek menghasilkan produk, layanan, atau hasil, maka ada aspek teknis untuk pekerjaan itu. Namun, ini adalah pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab atas apa, dan manajer proyek yang harus mengelola proyek dan menangani masalah teknis apakah proyek telah gagal sejak awal atau tidak. Untuk saat ini, tanggung jawab utama manajer proyek adalah memastikan bahwa semua pekerjaan selesai tepat waktu, sesuai anggaran dan cakupan, dan pada tingkat kinerja yang benar. Artinya, dia harus melihat bahwa target terpenuhi. Peran utamanya adalah mengelola proyek, bukan melakukan pekerjaan [17].

  E. SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.

  Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks sebelumnya. Proses pengambilan keputusan

  INSIGHT

  Alur manajemen di mulai dari pimpinan menambah proyek, lalu saat pimpinan akan menambah task proyek dan pemegang proyek terdapat tabel ranking untuk membantu pimpinan dalam menentukan pegawai, lalu pegawai yang sudah dipilih akan mengerjakan task yang sudah dipaparkan oleh pimpinan sesuai posisi pegawai tersebut. Di akhir program saat pegawai telah mengerjakan task, secara otomatis progress proyek akan bisa di lihat oleh klien dan pimpinan.

  Jika j adalah atribut keuntungan (benefit) Jika j adalah atribut biaya (cost) Dimana : rij = rating kinerja ternormalisasi

  1 Data C yang sudah ditetapkan melewati proses normalisasikan [20] agar hasil normalisasi tersebut dapat dihitung di proses metode SAW. Alur perhitungan metode SAW dengan perhitungan akhir sesuai dengan metode SAW yang sudah ditentukan. Sebelum ketahap perhitungan rumus SAW, data di atas harus dinormalisasikan terlebih dahulu, dengan rumus:

  1 C5 Pendidikan

  2 C4 Pengalaman kerja

  3 C3 Ketepatan Waktu

  3 C2 Penilaian Klien

  C1 Penilaian Pimpinan

  Inisial Deskripsi Bobot

  Untuk atribut yang digunakan saat perhitungan yaitu:

  P1 = Pegawai 1 P2 = Pegawai 2 P3 = Pegawai 3 P4 = Pegawai 4

  A. IMPLEMENTASI METODE SAW Pada tahap ini akan dilakukan implementasi dari analisis menggunakan metode Simple Additive Weighting dengan data sementara yaitu:

  III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Hasil Alur Sistem

  ISSN 2620-5467 (Online)

  4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. Rumus untuk melakukan normalisasi tersebut adalah : Jika j adalah atribut keuntungan (benefit) Jika j adalah atribut biaya (cost) Dimana : rij = rating kinerja ternormalisasi Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom Minxij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom Xij = baris dan kolom dari matriks Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : Dimana : Vi = Nilai akhir dari alternatif Wj = Bobot yang telah ditentukan rij = Normalisasi matriks Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih

  3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

  1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci. setiap kriteria.

  F. LANGKAH PENYELESAIAN SAW Langkah Penyelesaian SAW sebagai berikut [18], [19]:

  Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan semua rating alternatif yang ada [18].

  52 adalah memilih suatu alternatife. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar merode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.

  3

  , Cepy Slamet

  2

  , H. Cecep Nurul Alam

  1

  Penerapan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Pada Manajemen Proyek Untuk Menentukan Pegawai Dalam Pengerjaan Suatu Proyek (Studi Kasus PT. Deliman Integra Teknologi) Nuriana Santiara

  Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom Minxij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom Xij = baris dan kolom dari matriks INSIGHT | Volume 1 No. 1 | April 2018 : 49-54 Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alt ernatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n. Untuk atribut keuntungan (benefit) telah ditetapkan, yaitu: C1, C2, C3 Dan untuk atribut biaya (cost) telah ditetapkan, yaitu: C4, C5 Data di bawah ini telah ditetapkan secara sementara.

  C1 C2 C3 C4 C5 P1

  P2 = (0.77*3) + (0.87*3) + (1*2) + (1*1) + (0.87*1) = 8.19

  0.87 P3

  1

  0.87

  0.6

  1

  1 P4

  0.77

  1

  0.9

  1

  1 Tahap terakhir yaitu perhitungan dengan rumus SAW Dimana : Vi = Nilai akhir dari alternatif Wj = Bobot yang telah ditentukan rij = Normalisasi matriks Hasil dari rumus :

  P1 = (0.88*3) +(0.87*3) + (0.9*2) + (0.9*1) + (0.87*1) = 8.82

  P3 = (1*3) + (0.87*3) + (0.6*2) + (1*1) + (1*1) =

  1

  8.81 P4 = (0.77*3) + (1*3) + (0.9*2) + (1*1) + (1*1) =

  9.11 Dapat disimpulkan bahwa ranking pegawai tertinggi yang di hitung dengan metode SAW adalah:

  1. P4 = 9.11

  2. P1 = 8.82

  3. P3 = 8.81

  4. P2 = 8.19 Gambar 4. Implementasi SAW

  IV. PENUTUP

  A. Kesimpulan Setelah menerapkan metode SAW (Simple Additive Weighting) pada manajemen proyek untuk menentukan pegawai dalam pengerjaan suatu proyek dan membuat beberapa fitur tambahan dalam sistem, dapat disimpulkan beberapa hasil dari pembuatan sistem sebagai berikut :

  1. Penerapan metode Simple Additive Weighting dapat membantu pimpinan dalam menentukan pegawai dalam pengerjaan suatu proyek.

  2. Sistem manajemen proyek ini dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP karena PHP masih memiliki pengguna yang jumlahnya cukup banyak dari bahasa pemrograman server-side lainnya agar pengembang dapat dengan mudah untuk meningkatkan sistem ini dan menggunakan framework Codeigniter dikarenakan jumlah lebih memudahkan untuk sistem pengembangan dikarenakan salah satu tujuan sistem ini untuk jangka Panjang [21].

  3. Klien dan pimpinan dapat melihat progress proyek secara nyata dari website.

  4. Adanya sistem manajemen proyek ini memudahkan pimpinan dalam mengatur, membagi tugas, memantau proyek yang sedang dikerjakan, menambahkan proyek baru dan lain-lain.

  B. Saran Beberapa saran untuk pengembangan sistem sejenis sebagai berikut :

  1

  0.87

  8

  9

  7

  9

  10

  8 P2

  7

  7

  10

  9

  8 P3

  9

  7

  6

  7 P4

  0.77

  7

  8

  9

  7

  7 Lalu dihitung normalisasinya hingga mendapatkan rij. Untuk proses normalisasinya dengan perhitungan di bawah ini :

  Rumus P()=(xIJ/maxIJ) Rumus P()=(minIJ/xIJ)

  P(1,1)= 8/9 = 0.88 P(1,4)= 9/10 = 0.9 P(2,1)= 7/9 = 0.77 P(2,4)= 9/9 = 1 P(3,1)= 9/9 = 1 P(3,4)= 9/9 = 1 P(4,1)= 7/9 = 0.77 P(4,4)= 9/9 = 1 P(1,2)= 7/8 = 0.87 P(1,4)= 7/8 = 0.87 P(2,2)= 7/8 = 0.87 P(2,4)= 7/8 = 0.87 P(3,2)= 7/8 = 0.87 P(3,4)= 7/7 = 1 P(4,2)= 8/8 = 1 P(4,4)= 7/7 = 1 P(1,3)= 9/10 = 0.9 K(2,3)= 10/10 = 1 K(3,3)= 6/10 = 0.6 K(4,3)= 9/10 = 0.9 Hasil Normalisasi :

  C1 C2 C3 C4 C5 P1

  0.88

  0.87

  0.9

  0.9

  0.87 P2

  1. Penerapan metode Simple Additive Weighting dapat membantu dalam merekomendasikan pegawai untuk pemegang proyek namun pada data pembobotan berskala besar dinilai kurang akurat karena nilai bobot dan kriteria sudah ditentukan sebelumnya, apabila data terlalu banyak, maka proses normalisasinya akan lebih sedikit tingkat keakurasian nilai, karena metode SAW hanya satu kali proses normalisasi, apabila nilai bobot dan kriteriabersakla besar (banyak), disarankan menggunakan metode PROMETHEE yang mempunyai proses normalisasi beberapa kali untuk mencapai keakuratan data.

  • –41, 2017. [11] M. A. Ramdhani, Metodologi Penelitian untuk Riset

  International Conference on Technological Advancements in Power and Energy, TAP Energy 2015 , 2015, pp. 304 –309.

  [7]

  Pendukung Keputusan Penentu Dosen Penguji Dan Pembimbing Tugas Akhir Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Makingdengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika Uin Sgd Bandung),” J. Online Inform., vol.

  1, no. 1, pp. 43 –50, 2016. [8] M. Irfan, I. Z. Mutaqin, and R. G. Utomo,

  “Implementation of Dynamic Time Warping Algorithm on an Android Based Application to Write and Pronounce Hijaiyah Letters,” IEEE CITSM, 2016. [9]

  P. Mata, “PERBANDINGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DENGAN NEAREST NEIGHBOR UNTUK IDENTIFIKA

  SI,” JOIN (Jurnal Online

  Inform. , vol. 1, no. 2, pp. 82 –86, 2016.

  [10]

  E. Elisa, “Analisa dan Penerapan Algoritma C4 . 5 Dalam Data Mining Untuk Mengidentifikasi Faktor- Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Kontruksi PT .

  Arupadhatu Adisesanti,” JOIN (Jurnal Online Inform., vol. 2, no. 1, pp. 36

  Teknologi Informasi

  . Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2013. [12] M. Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Modula, 2011. [13]

  H. Maylor, Project Management. Singapore: Pearson Education Inc., 2003. [14]

  J. Heagney, “Fundamentals of project management, fourth edition,” Project Management Journal, vol. 43, no. 4. p. 81, 2012. [15] W. Jason, The Project Management Life Cycle. USA: Philadelphia PA 19147, 2006.

  [16]

  H. Cullen, Effective Project Management for Clinical Trials . USA: Imperial CRS, 2015. [17] N. J. Smith, Engineering Project Risk Management, 2nd Editio., vol. 10, no. 1. USA: Blackwell, 2000. [18]

A. G. Sanjuan and T. Froese, “The Application of

  M. S. D. Utomo, “Penerapan Metode Saw ( Simple Additive Weight ) Pada Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemberian Beasiswa Pada Sma Negeri 1 Cepu Jawa Tengah,” Fak. Ilmu Komput. Univ. Dian Nuswantoro, Semarang , 2015.

  [19] R. Fauzan, Y. Indrasary, and N. Muthia, “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Bidik Misi di POLIBAN dengan Metode SAW Berbasis Web,” JOIN (Jurnal Online Inform., vol. 2, no. 2, pp.

  • –416. [5]

  79 –83, 2017. [20] Yakub, Sistem Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

  [21] Wahana, PHP Programming. Yogyakarta: Andi, 2009.

  [6] J. Kittur, “Optimal generation evaluation using SAW, WP, AHP and PROMETHEE multi - Criteria decision making techniques,” in Proceedings of IEEE

  Metod. SAW… ISSN, vol. 10, no. 2, pp. 1858–2680, 2014.

  2. Untuk tampilan sistem, dapat ditambahkan fitur-fitur tambahan untuk klien, pegawai dan pimpinan bersifat user friendly dalam proses penggunaan sistem ini. Diantaranya adanya fitur video call, penyimpanan integrasi ke beberapa cloud storage dan fitur timer pengerjaan.

  INSIGHT

  ISSN 2620-5467 (Online)

  Penerapan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Pada Manajemen Proyek Untuk Menentukan Pegawai Dalam Pengerjaan Suatu Proyek (Studi Kasus PT. Deliman Integra Teknologi) Nuriana Santiara

  1

  , H. Cecep Nurul Alam

  2

  , Cepy Slamet

  3

  54

  3. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan pembobotan yang lebih detail seperti penggunaan dua metode dan nantinya dibandingkan hasil keakuratannya dari penggunaan metode yang berbeda tersebut.

  M. Elistri, J. Wahyudi, and R. Supardi, “Penerapan Metode SAW Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Seluma,” J. Media Infotama Penerapan

  4. Peneliti juga disarankan untuk menambahkan kebutuhan yang berkembang saat ini, contohnya seperti kriteria dari jumlah proyek yang sudah dikerjakan dan rajin atau tidaknya pegawai tersebut mengerjakan proyek. Sehingga sistem dapat menghasilkan suatu rekomendasi keputusan yang lebih akurat.

  V. REFERENSI [1]

  A. Husen, Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi, 2011. [2] W. B. Zulfikar, Jumadi, P. K. Prasetyo, and M. A.

  Ramdhani, “Implementation of Mamdani Fuzzy Method in Employee Promotion System,” IOP Conf.

  Ser. Mater. Sci. Eng. , vol. 288, no. 1, p. 12147, 2018.

  [3]

  Project Management Standards and Success Factors to the Development of a Project Management Assessment Tool,” Phys. Procedia, vol. 74, pp. 91–100, 2013. [4]

  A. R. Afshari, R. Yusuff, and A. R. Derayatifar, “Project Manager Selection by Using Fuzzy Simple Additive Weighting Method,” in 2012 International

  Conference on Innovation Management and Technology Research , 2012, pp. 412