METODOLOGI PENELITIAN BAGIAN KEDELAPAN : PENELITIAN KUALITATIF

  METODOLOGI PENELITIAN BAGIAN KEDELAPAN : PENELITIAN KUALITATIF

  H. Kuntoro Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM Unair

KONSEP DASAR:

TRADISI VERSTEHEN

  

  PENELITIAN KUALITATIF SEBAGAI SUATU METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA BERASAL DARI TRADISI “ VERSTEHEN “ ATAU “ EMPHATY”

  

  HAKEKAT VERSTEHEN ADALAH MEMAHAMI DIMENSI HISTORIS DARI PERILAKU MANUSIA DAN ASPEK SUBYEKTIF DARI PENGALAMAN MANUSIA

TRADISI VERSTEHEN

  

  MAX WEBER (1864-1930) MENEKANKAN BAHWA UNTUK MEMAHAMI PERILAKU

  INDIVIDU DAN KELOMPOK, PENELITI HARUS BELAJAR UNTUK MENEMPATKAN DIRI KE DALAM SUBYEK YANG DITELITI SERTA MEMAHAMI PANDANGAN REALITAS LAINNYA SEPERTI : SIMBOL, NILAI, DAN SIKAP

INTERAKSIONIS -SIMBOLIK

   MERUPAKAN GENERASI BERIKUTNYA DARI TRADISI VERSTEHEN DARI WEBER DAN TRADISI KONTEMPORER “CHICAGO SCHOOL OF SOCIOLOGY (THOMAS)

  

DIPELOPORI OLEH HERBERT BLUMER

  

TRADISI INI BERKENAAN DENGAN BAGAIMANA

SESEORANG MEMBUAT MASUK AKAL SUATU

  INTERAKSI SOSIAL DENGAN TITIK BERAT PADA BAGAIMANA INTERAKSI DITAFSIRKAN SEBAGAI SIMBOL OLEH PARTISIPAN.

INTERAKSIONIS -SIMBOLIK

   TUJUAN:

   UNTUK MENJELASKAN SECARA RINCI MAKNA DARI KATA, TINDAKAN, ATAU TANDA

  

UNTUK MENGEMBANGKAN

DASAR INTERAKSI SIMBOLIK

INTERAKSIONIS -SIMBOLIK

   SEMIOTIK ADALAH STUDI TENTANG TANDA DAN MAKNANYA

  

UMUMNYA DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT OLEH PARA INTERAKSIONIS SIMBOLIK

INTERAKSIONIS -SIMBOLIK

  

HERBERT BLUMER MENGATAKAN BAHWA SELAIN MENITIK BERATKAN PADA

  

KOMPONEN SUBYEKTIF DARI PERILAKU

MANUSIA TETAPI JUGA KREATIVITAS YANG LAMBAN DARI TINDAKAN SOSIAL.

  

  INDIVIDU MERUBAH LINGKUNGAN SOSIALNYA SECARA BERKELANJUTAN, TATANAN SOSIAL SELALU DALAM KONDISI “BECOMING”

INTERAKSIONIS -SIMBOLIK

  

  PERKEMBANGAN TEORI SOSIAL YANG LEBIH MENEKANKAN DAN MELEBIHKAN “UNSUR MAKNA” DALAM “HUMAN ACTION” DAN

  INTERAKSI SEBAGAI DETERMINAN UTAMA EKSISTENSI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

PARADIGMA BARU

  

  BERKEMBANG TEORI YANG BERPARADIGMA BARU DENGAN KONSEKUENSI METODOLOGIS YANG LEBIH MENGKAJI AKSI INDIVIDU DENGAN MAKNA SIMBOLIK YANG DIREFLEKSIKANNYA YANG LEBIH KUALITATIF KETIMBANG KUANTITATIF

PENELITI KUALITATIF

  

  PENELITI KUALITATIF BERUSAHA UNTUK MEMAHAMI PERILAKU DAN INSTITUSI DENGAN MENGENAL SECARA BAIK ORANG YANG DILIBATKAN DALAM PENELITIAN TERMASUK “NILAI”, “RITUAL”, “SIMBOL”, “KEPERCAYAAN”, DAN “EMOSI”.

PENELITI KUALITATIF

  

  PENELITI KUALITATIF DITUNTUT MEMILIKI KETERAMPILAN KHUSUS YANG SESUAI DENGAN BIDANG ILMU YANG HENDAK DITELITI SERTA HARUS DIDUKUNG OLEH KERANGKA TEORITIK DAN ANALITIK YANG BERBEDA DALAM MENGANALISIS INTERAKSI ANTARA FENOMENA KARENA KOMPLEKNYA FENOMENA YANG DITELITI.

METODE KUANTATIF

  _

MERUPAKAN METODE KLASIK DAN

  

KONVENSIONAL YANG SEMULA TERBUKTI

EFEKTIF UNTUK MENELITI FENOMENA ALAM TERNYATA : 1. KURANG MAMPU MENGUNGKAPKAN POLA DALAM TATANAN PERILAKU DAN KEHIDUPAN MANUSIA 2. KURANG MAMPU MENGUNGKAPKAN NILAI,

  IDE, MAKNA , DAN KEYAKINAN YANG

INDIVIDUAL, DAN 3. KURANG MAMPU MEMBANTU STUDI SOSIAL YANG BERSIFAT LINTAS KULTURAL.

METODE KUALITATIF

   METODE KUALITATIF DIKEMBANGKAN UNTUK 1. MENGKAJI KEHIDUPAN MANUSIA DALAM KASUS TERBATAS NAMUN MENDALAM DAN MENYELURUH, DAN 2. MENGUNGKAP GEJALA KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG TERPERSEPSI OLEH WARGA MASYARAKAT ITU SENDIRI DAN DARI KONDISI MEREKA YANG TAK TERKONTAMINASI OLEH PENELITI

MENURUT IRWAN ABDULLAH (1996),

  _

UNTUK MENJELASKAN FENOMENA SOSIAL, PENELITIAN KUALITATIF MENEKANKAN PADA TIGA ASPEK:

  1. UNIT ANALISIS MIKRO, DENGAN MEMBATASI SATUAN YANG DITELITI AGAR DAPAT DIJELASKAN SECARA RINCI,

  2. HOLISTIK, MELIHAT OBYEK YANG DITELITI SECARA MENYELURUH DI DALAM SATU KESATUAN DARI SUATU PROSES SOSIAL BUDAYA

  3. MENEKANKAN PERBANDINGAN, YANG DAPAT MENEKANKAN PROSES DAN DAPAT MENEGASKAN KONTEKS SOSIAL DI MANA GEJALA MUNCUL.

PENGERTIAN PARADIGMA

  _ PARADIGMA : ADALAH “ A FUNDAMENTAL MODEL OR SCHEME THAT ORGANIZES OUR VIEW _ OF SOMETHING “ (ENSIKLOPEDI AMERIKA 1989) MENURUT THOMAS KUHN DALAM THE

  STRUCTURE OF SCIENTIFIC REVOLUTION (1970) : PARADIGMA MENUNJANG “ A WAY OF LOOKING AT THE WORLD “ ARTINYA CARA _ MEMANDANG DUNIA NYATA.

PARADIGMA MEMPENGARUHI BIDANG STUDI DENGAN MENUNJANG ASUMSI, ATURAN (RULE), ARAH (DIRECTION) DAN CRITERIA (CRITERIA).

  No PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN KUANTITATIF _{1 MENDUKUNG PENGGUNAAN METODE KUALITATIF MENDUKUNG PENGGUNAAN METODE KUANTITATIF}

  2 FENOMENOLOGIS: MEMAHAMI PERILAKU _{MANUSIA MENURUT KEADAAN YANG DIAMATI} ^{POSITIF LOGIS : MENCARI} _{FAKTA/FENOMENA SOCIAL TANPA BANYAK MEMPERHATIKAN LATAR BELAKANG}

  3 OBSERVASI ALAMIAH TANPA DIKONTROL PENGUKURAN YANG MENONJOL DAN _{DIKONTROL 4 SUBYEKTIF OBYEKTIF}

  5 DEKAT DENGAN DATA TERPISAH DENGAN DATA _{6 BERBAUR, ORIENTASI PADA PENEMUAN, EKSPLORATIF EKSPANSIONISTIS,} DESKRIPTIF, DAN INDUKTIF ^{TIDAK BERBAUR, ORIENTASI PADA VERIFIKASI, KONFIRMATIF, REDUKSIONISTIS, INFERENSIAL DAN} _{HIPOTETIK INDUKTIF 7 ORIENTASI PADA PROSES ORIENTASI PADA HASIL}

  8 DATA DIUTAMAKAN VALIDITASNYA : NYATA, _{KAYA, MENDALAM} ^{DATA DIUTAMAKAN KETERANDALANNYA :} _{MANTAP, DAPAT DIULANG 9 HASIL : TIDAK DAPAT DIGENERALISASIKAN,} HANYA STUDI KASUS ^{HASIL : DAPAT DIGENERALISASIKAN, DARI SAMPLE KE POPULASI} _{10 ASUMSI: REALITAS DINAMIS ASUMSI: REALITAS STATIS}

  11 Holistik ^{Partikularistik} _{Sumber: Sunarto, UNESA}

TEKNIK PENGUMPULAN

  INFORMASI 1.

  TEKNIK OBSERVASI PARTISIPASI 2. WAWANCARA MENDALAM 3. PENCATATAN INFORMASI 4. TEKNIK KELOMPOK TERFOKUS (FOCUSED GROUP) 5. STUDI DOKUMENTASI

TEKNIK OBSERVASI PARTISIPASI 1.

  PARTISIPASI LENGKAP (COMPLETE PARTICIPANT) 2. PARTISIPAN SEBAGAI PENGAMAT (PARTICIPANT AS OBSERVER)

  WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) 1. PERHATIKAN : PERTAMA, SITUASI, ISI, DAN

KEDALAMAN WAWANCARA, KEDUA,

HUBUNGAN ANTARA PENELITI DAN

SUBYEK PENELITIAN, DAN KETIGA, KUALITAS PENELITIAN 2.

PENCATATAN INFORMASI

  

  PENELITI SENDIRI SEBAGAI INSTRUMENT, TERGANTUNG PADA KEMAMPUAN PENELITI DALAM MEMILIH STRATEGI UNTUK MENJARING DATA UNTUK ITU PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEREKAM PEMBICARAAN TETAPI TIDAK DIKETAHUI OLEH SUBYEK PENELITIAN. HINDARI SIFAT PENELITI SEPERTI LUPA DAN KURANG CERMAT

  

TEKNIK KELOMPOK TERFOKUS (FOCUSED GROUP

TECHNIQUES) 

  PRINSIP : MENGGALI INFORMASI TENTANG OPINI

SUBYEK TERHADAP MASALAH TERTENTU YANG  DITELITI.

  _ TERSEBUT.

  SELANJUTNYA INFORMASI YANG DIPEROLEH MERUPAKAN GAMBARAN TENTANG PANDANGAN

BEBERAPA KELOMPOK YANG MEMILIKI LATAR

_ BELAKANG BERBEDA.

  

PENELITI SEBAGAI PEMANDU/PEMIMPIN DISKUSI

DALAM HAL INI MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI “

ORANG YANG SEDANG BELAJAR “ TENTANG MASALAH DARI MASYARAKAT.

STUDI DOKUMENTASI

TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA 1.

  KAJI SILANG DATA (TRIANGULATION) 2. PENYATUAN PANDANG INFORMAN 3. PENGECEKAN ANGGOTA 4. PENYUSUNAN DATABASE

KAJI SILANG DATA (TRIANGULATION) 1.

  2. TRIANGULASI PENELITI DI MANA DATA SEJENIS DARI BERBAGAI PENELITI DIPERIKSA.

  3. TRIANGULASI METODOLOGI DI MANA PENELITI MENGGUNAKAN BEBERAPA METODE UNTUK PEMECAHAN MASALAH.

  4. TRIANGULASI TEORI DI MANA PENELITI

MENGGUNAKAN PERSPEKTIF TEORI YANG BERBEDA.

PENYATUAN PANDANG INFORMAN

  

  MENCOCOKKAN HASIL PANDANGAN PARA

  INFORMAN YANG DILIBATKAN DALAM PENELITIAN

PENGECEKAN ANGGOTA

  

  MENCOCOKKAN HASIL PANDANGAN PARA ANGGOTA PENELITIAN

PENYUSUNAN DATABASE

  

  DATA YANG TELAH SELESAI DIANALISIS SELANJUTNYA DISIMPAN DALAM DATABASE

  TEKNIK ANALISIS DATA 1.

  PENDEKATAN : DAUR ULANG (CYCLICAL) 2. LANGKAH AWAL : HASIL REKAMAN DATA MENTAH SECARA BERTAHAP DISUNTING YAITU DISUSUN DALAM BENTUK CERITA YANG BERMAKNA 3.

  TAHAP BERIKUTNYA: 4. REDUKSI DATA (DATA REDUCTION) 5. PENAMPILAN DATA (DATA DISPLAY) 6. PENARIKAN KESIMPULAN (CONCLUSION DRAWING/VERIFICATION)

PENGUM PULAN DATA PEMAPARAN DATA REDUKSI DATA SIMPULAN/

  VERIFIKASI

  PENGUMPULAN

DATA

ANTISIPASI REDUKSI DATA PEMAPARAN ANALISIS

DATA

  

SIMPULAN/

  

VERIFIKASI

REDUKSI DATA 1.

  PROSES : SELEKSI, PENYEDERHANAAN,

ABSTRAKSI, TRANSFORMASI DATA MENTAH 2.

  PENAJAMAN PEROLEHAN INFORMASI KEARAH FOKUS PENELITIAN 3. BUKAN PENGKUANTIFIKASIAN 4. PRINSIP : MENYUNTING DAN MENULIS RINGKASAN

PEMAPARAN DATA

  

  MENGORGANISASI DAN MENYUSUN DATA MENJADI INFORMASI YANG BERMAKNA KE ARAH SIMPULAN PENELITIAN

  

  BENTUK : PENYUSUNAN NARASI NASKAH

  

  PENYAJIAN DATA SECARA LOGIS KRONOLOGIS ATAU SISTEMATIS LOGIS

PENARIKAN KESIMPULAN

  _

PERHATIAN PADA BUTIR-BUTIR YANG MERUPAKAN KUNCI DAN MENGKAJI INFORMASI

  _ KUNCI LEBIH CERMAT TUJUAN : MENEMUKAN SARI PATI BERBAGAI

  INFORMASI YANG BERHASIL DIJARING AGAR

MENGARAH KE PENEMUAN TITIK-TITK SIMPUL

YANG RELEVAN DENGAN PERMASALAHAN YANG

_ DITELITI _ UNTUK MENEMUKA TITIK-TITIK SIMPUL:

JANGAN MENGANDALKAN CATATAN, KAITKAN

DENGAN KEJADIAN-KEJADIAN PADA SAAT PENJARINGAN INFORMASI SELANJUTNYA

PERHATIKAN KATA KUNCI YANG MUNCUL DARI

  INFORMAN YANG DIANGGAP PALING TAHU MASALAH YANG SEDANG DITELITI

LANGKAH-LANGKAH (SPRADLY) 1.

  PERSIAPAN 2. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 3. PENYIMPULAN DAN PELAPORAN

  PERSIAPAN 1.

  LOCATING A SOCIAL SITUATION 2. DOING PARTICIPANT OBSERVATION 3. MAKING AN ETHNOGRAPHIC RECORD

  

PENGUMPULAN DAN ANALISIS

DATA 1. MAKING DESCRIPTIVE OBSERVATION 2. MAKING A DOMAIN ANALYSIS 3. MAKING FOCUSED OBSERVATION 4. MAKING A TAXONOMY ANALYSIS 5. MAKING SELECTED OBSERVATION 6. MAKING A COMPONENTIAL ANALYSIS 7. DISCOVERING CULTURAL INVENTORY

PENYIMPULAN DAN PELAPORAN 1.

  TAKING A CULTURAL INVENTORY 2. WRITING AN ETHNOGRAPHY