EFEKTIFITAS PENYULUHAN TENTANG BAHAYA MEROKOK TERHADAP SIKAP SISWA KELAS VI DI SDN GEDOG WETAN TUREN KABUPATEN MALANG

  

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TENTANG BAHAYA

MEROKOK TERHADAP SIKAP SISWA KELAS VI

DI SDN GEDOG WETAN TUREN

KABUPATEN MALANG

RYAN RAMADHAN SASKIA

11001040

  SUBJECT : Penyuluhan, Sikap, Anak Sekolah, Rokok

  

DESCRIPTION

  Merokok merupakan salah satu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian (Kemenkes, 2011). Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan, karena kurangnya pengetahuan siswa tentang rokok. Salah satu yang mempengaruhi kebiasaan tersebut adalah pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu sendiri. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektifitas penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap sikap Siswa Kelas VI di SDN gedog Wetan Turen Kabupaten Malang.

  Jenis penelitian pre eksperimental dengan rancang bangunone group pre- . Variabel independent yaitu penyuluhan, variabel dependen sikap

  post test design

  siswa tentang bahaya merokok. Populasi sebanyak 37responden dengan sampel sebanyak 37 responden. Teknik sampling total sampling. Penelitian dilaksanakan di SDN Gedog Wetan Turen Kabupaten Malang dengan menggunakan leaflet, satuan acara penyuluhan dan lembar kuesioner. Teknik analisa data menggunakan T.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukannya penyuluhan tentang bahaya merokok pada Siswa Kelas VI terdapat sikap negatif siswa sebanyak 23 responden (62.2%) dan setelah dilakukan penyuluhan terdapat sikap Positif siswa sebanyak 25 responden (67.6%).

  Hasil uji T dengan tingkat sig value nifikan (α = 0,05) didapatkan ρ = 0.002 < α = 0,05 yang artinya H

  1 diterima dan H ditolak sehingga dapat disimpulkan

  terdapat pengaruh penyuluhan terhadap sikap tentang bahaya merokok pada siswa kelas VI di SDN Gedog Wetan Turen Malang. Simpulan dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sikap siswa kelas VI tentang bahaya merokok sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Oleh karena itu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah rokok ini, yaitu dengan pemberian nasehat suportif dan intervensi group untuk meningkatkan pengetahuan serta sikap anak terhadap rokok.

  

ABSTRACT

Smoking is one of the problems in society that can lead to many losses in

terms of socio-economic and health, it can even cause death (Ministry of Health,

  

2011). The aim of the research was to analyze the effectiveness of counseling on

attitudes about the dangers of smoking in sixth grade students at SDN

GedogWetanTuren Malang.

  The type of the research was pre-experimental research design with one

group pre-post test design. The independent variable was counseling, the

dependent variable was students' attitudes about the dangers of smoking. The

population was 37 respondents with a sample of 37 respondents. The sampling

technique was total sampling. Research was conducted at SDN Gedog Wetan

Turen Malang by using leaflets, educational events and sheet unit questionnaire.

Data analysis technique used T-test.

  The result suggest that prior to counseling about the dangers of smoking in

class IV there were negative attitudes among students as many as 23 respondents

(62.2%) and after the counseling there were positive attitudes among the students

as many as 25 respondents (67.6%).

  The result if T- test with a significant level (α = 0.05)suggest that ρvalue =

0.002 <α = 0.05, which means that H0 was rejected and H1 was accepted and

thus it can be concluded that there are significant effect of counseling to attitudes

about the dangers of smoking in the sixth grade students at SDN Gedog Wetan

Turen Malang.

  

The conclusions in this study indicate that there are significant differences in

attitudes of sixth grade students about the dangers of smoking before and after

counseling. Therefore, the efforts made to overcome this smoking problem can

include supportive and advisory group intervention to improve children's

knowledge and attitudes towards smoking Keywords: Education, Attitude, School Children, Cigarettes Contributor : 1. Siti Rachmah, SKM.,M.M.Kes

2. Mohammad Nur Firdaus, S.Kep.Ns Date : 10 Juli 2015 Type Material : Right : Summary : LATAR BELAKANG

  Merokok merupakan salah satu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian (Kemenkes, 2011). Sebatang rokok mengandung 4000 jenis zat kimia yang 60 zat diantaranya bersifat karsinogenik tembakau berbahaya bagi kesehatan mereka, namun banyak aspek dari penggunaan tembakau yang belum cukup dijelaskan, sehingga tidak dimengerti dengan baik oleh kebanyakan pengguna tembakau. Akibatnya, perokok cenderung menyepelekan risiko kesehatan dari penggunaan tembakau terhadap diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya yang terpapar asapnya (Gondodiputro, 2012). Di negara maju seperti Amerika Serikat kebiasaan merokok ada kecenderungan menurun, karena sejak beberapa tahun lalu di negara tersebut telah ada gerakan yang menyatakan bahwa merokok merupakan perilaku buruk, tidak berpendidikan, lain halnya di negara berkembang ada kecenderungan meningkat untuk merokok. Dewasa ini di negara berkembang telah menjadi sasaran reklame rokok guna memasarkannya.Hal ini dapat terjadi karena rokok terbuat dari tembakau yang mengandung 7000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, 200 di antaranya adalah racun (Ericksen,2012).

  World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2011

  lebih dari 6 juta orang meninggal dunia akibat rokok (Ericksen,2012)Indonesia menempati peringkat terbanyak kedua di dunia (Kemenkes RI, 2012). Menurut data Riskesdas tahun 2010, Lmpung terdapat pada urutan ke 10 dari 33 provinsi dimana presentase perokok ada sebanyak 38%, posisi ini berada di atas posisi rata-rata perokok Indonesia yaitu 34,7%, sementara pada usia 10-14 tahun Lampung terletak pada urutan ke 9dengan presentase sebanyak 20,4% dimana posisi ini juga terletak pada posisi di atas nilai rata-rata yaitu 17,5%(Kemenkes RI, 2010). Berdasarkan survey sebelumnya yang telah dilakukan di SDN Gedog Wetan Turen Malang, diketahui bahwa dari 37 orang siswa 10 siswa diantaranya sudah pernah merokok dan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang rokok. Oleh karena itu perlu di adakannya penyuluhan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang bahaya merokok.

  Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan, karena kurangnya pengetahuan siswa tentang rokok. Merokok merupakan masalah yang masih sulit diselesaikan. Banyaknya faktor yang mendorong dikalangan siswa untuk merokok.Salah satu yang mempengaruhi kebiasaan tersebut adalah pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu sendiri.Pengetahuan dan sikap ini dapat diubah dengan penyuluhan dan bimbingan kesehatan (Fitriani, 2011).Menurut Green pengetahuan dan sikap tersebut merupakan faktor predisposisi dan perilaku seseorang. Masalah dalam hal ini terjadi pada fase diagnosis pendidikan dan etiologi sehingga salah satu cara menangani ini adalah dengan pendidikan kesehatan di sekolah (Depkes RI,2008). Banyak penelitian dilakukan, bahwa merokok mengganggu kesehatan tubuh. Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng dan rongga mulut. Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut, misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit. Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti nikotin, tar dan karbon monoksida(Depkes RI,2004).

  Menurut Soetjiningsih (2004) telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah rokok ini, yaitu dengan memberikan penyuluhan/ pemberian nasehat suportif dan intervensi group untuk meningkatkan pengetahuan serta sikap remaja terhadap rokok. Metode pembelajaran melalui diskusi kelompok/group ini

  Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitiannya dengan judul efektifitas penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap sikap siswa kelas VI di SDN Gedog Wetan Turen Malang.

  METODEOLOGI

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian pra-

  

eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui sikap sebelum dan sesudah

penyuluhan tentang bahaya merokok pada siswa SD kelas 6 (Nursalam,2013).

  Desain penelitian yang digunakan adalahPra-eksperimental dengan menggunakan bentuk rancanganone group pre-post test design. Penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek, kelompok subjek di observasi sebelum dilakukan perlakuan kemudian di observasi lagi setelah perlakuan. Suatu kelompok sebelum di kenai perlakuan tertentu diberi pra- test, kemudian setelah perlakuan dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari perlakuan. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pra-test dengan pasca test (Nursalam,2013).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap siswa kelas VI tentang bahaya merokok sebelum di berikan penyuluhan di dapatkan negatif sebanyak 23 responden (62.2%).

  Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakukan dengan pola-pola tertentu, terhadap suuatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut (Maulana, 2009). Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfaforable) pada objek tersebut (Azwar, 2011). Rokok pada dasarnya merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Saat batang rokok dibakar, maka asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia dengan tiga komponen utama, yaitu: nikotin yang menyebabkan ketergantungan / adiksi; tar yang bersifat karsinogenik; karbon monoksida yang aktivitasnya sangat kuat terhadap hemoglobin sehingga kadar oksigen dalam darah berkurang; dan bahan- bahan kimia lain yang sangat berbahaya bagi tubuh. Efek merokok tidak hanya mempengaruhi kesehatan perokok saja, tetapi juga mempengaruhi kesehatan orang di sekitarnya yang tidak merokok, karena tidak terpapar asap rokok tersebut yang disebut perokok pasif (Jabbar, 2008).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap negatif terhadap rokok. Pada penelitian di SDN Gedog Wetan Turen Malang, menunjukkan bahwa sikap siswa yang negatif tentang bahaya merokok dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah lingkungan sosial dan terpaan iklan rokok. Dalam penelitian ini Sebelum diberikan penyuluhan, dilakukan diskusi kecil mengenai cara mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok. Pada diskusi ini beberapa siswa terlibat aktif dalam diskusi dengan diri sendiri dan lingkungan. Jika lingkungan tidak mendukung, perokok akan kesulitan untuk mengurangi kebiasaan merokok. Tetapi jika dilatarbelakangi oleh keinginan dari dalam diri sendiri yang kuat maka pengaruh lingkungan tidak akan mempengaruhi keinginan untuk merokok. Hal ini menunjukkan masih perlunya kesadaran masyarakat dan anak sekolah untuk mengaplikasikan pengetahuan tentang bahaya merokok yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari sehingga sikap responden sesuai dengan pengetahuan yang ditelah mereka dapat, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung agar tidak menimbulkan banyak bahaya dari akibat rokok.

  Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 12 tahun yaitu sebanyak 31 responden (83.8%) dan berdasarkan tabulasi silang didapatkan bahwa anak sekolah usia 12 tahun sebelum diberikan penyuluhan memiliki sikap yang negatif tentang bahaya merokok yaitu sebanyak 18 responden (48,6%). Berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 responden (51.4%) dan berdasarkan tabulasi silang didapatkan bahwa kurang dari setengah responden berjenis kelamin laki-laki memiliki sikap yang negatif tentang bahaya merokok yaitu sebanyak 18 responden (48,6%). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih memiliki sikap yang negatif tentang bahaya merokok dibanding anak sekolah dengan jenis kelamin perempuan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap siswa kelas VI tentang bahaya merokok sesudah di berikan penyuluhan di dapatkan Positif sebanyak 25 responden (67.6%).

  Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dengan meminta pertolongan (Nofalia, 2011). Tujuan penyuluhan kesehatan yaitu meningkatkan kesadaran, meningkatkan pengetahuan, mempengaruhi sikap dan persepsi untuk berperilaku, memperagakan keterampilan sederhana, memotivasi tindakan serta membangun norma (Kusumawardani, 2012). Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfaforable) pada objek tersebut (Azwar, 2011).

  Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada sikap siswa tentang bahaya merokok setelah diberikan penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal yaitu peserta adalah pengamat yang lebih baik, hal ini terjadi karena peserta adalah anak yang merasakan langsung masalah-masalah akibat merokok.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukannya penyuluhan tentang bahaya merokok pada siswa kelas VI terdapat sikap Negatif siswa sebanyak 23 responden (62.2%) dan setelah dilakukan penyuluhan terdapat sikap Positif siswa sebanyak 25 responden (67.6%). Hasil uji T dengan tingkat

  value 1 diterima

  signifikan (α = 0,05) didapatkan ρ = 0.001 < α = 0,05 yang artinya H dan H ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penyuluhan terhadap sikap tentang bahaya merokok pada siswa kelas VI di SDN Gedog

  Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara). Diameter sekitar 10 mm yang berisi daun- daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dihirup lewat mulut pada ujung yang lain. Merokok adalah kegiatan mengeluarkan asap dengan membakar tembakau secara langsung melalui mulut dan dengan menggunakan pipa. Menurut sebagian orang, merokok sebagai wujud kemandirian dan kebanggaan (Hernowo, 2007). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Efendi, 2009). Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap adalah promosi kesehatan yang merupakan suatu proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk memeliharan, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan yang sehat. Kegiatan promosi kesehatan adalah pemberian informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan untuk memudahkan terjadinya prilaku sehat dengan melakukan penyuluhan kesehatan (Maulana, 2009).

  Perubahan sikap tergantung dari cara atau metode yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau program. Serta salah satu fungsi media penyuluhan adalah merangsang sasaran penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk meneruskan pesan-pesan yang disampaikan kepada orang lain. Media penyuluhan terdiri dari media cetak, media lisan dan media elektronik yang termask film didalamnya. Pada prinsipnya semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan jelas pula pengertian atau penegtahuan yang diperoleh (Notoatmodjo, 2012). Pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan tentang bahaya rokok dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa (Maulana, 2009).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian penyuluhan terhadap sikap siswa tentang bahaya merokok. Hal ini diketahui dari 37 siswa SDN Gedog Wetan Turen Malang setelah diberikan penyuluhan 12 siswa memiliki sikap yang positif terhadap bahaya merokok. Hal ini membuktikan bahwa penyuluhan memiliki pengaruh yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa tentang bahaya rokok. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Citra (2011) menunjukkan bahwa sikap siswa sebelum dan sesudah penyuluhan baik dengan metode ceramah terdapat perbedaaan rerata nilai pengetahuan dan

  maupun dengan film tentang bahaya merokok pada siswa

kelas 1 SMP ‘B’ (p<0,05) dan film lebih bermakna secara statistik, untuk

meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa kelas 1 SMP ‘B’ tentang bahaya merokok

(p< 0.05).

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDN Gedog Wetan Turen Kabupaten Malang maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

  1. Sikap siswa kelas VItentang bahaya merokok sebelum di berikan penyuluhan didapatkan sebagian besar negatifyaitu sebanyak 23 responden (62.2%).

  2. Sikap siswa kelas VItentang bahaya merokok sesudah di berikan penyuluhan didapatkan sebagian besar positif yaitu sebanyak 25 responden (67.6%).

  3. Sikap siswa kelas VI tentang bahaya merokok sebelum dan sesudah penyuluhan didapatkan perbedaan yaitu sebelum penyuluhan sebagian besar memiliki sifat negatifyaitu sebanyak 23 responden (62.2%) dan setelah penyuluhan didapatkan sebagian besar memiliki sikap positif sebanyak 25 responden (67.6%).

  SARAN a. Bagi Sekolah

  Dapat memberikan masukan pada sekolah agar meningkatkan pengetahuan siswanya tentang bahaya merokok.

  b. Bagi Siswa

  Dapat memberikan pengetahuan dari penyuluhan tentang bahaya merokok pada siswa kelas 6 SD.

  c. Bagi peneliti

  Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan ilmu pengetahuan tentang merokok terutama yang berkaitan dengan anak-anak dibawah umur.

  Alamat Correspondensi:

  Alamat : JL. Juanda Gg. Merpati Jogosari Pandaan Kabupaten Pasuruan Email : saskia19r@gmail.com No. HP : 085745568886