Abstract : The arrangement of office lay out in the company need a good attention
TATA RUANG KANTOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN AIR MINUM PT TIRTAARTHA BUANAMULIA DI KEDONGANAN BADUNG
I Gusti Gde Oka Pradnyana
(Dosen STIMI “Handayani” Denpasar)
Putu Sri Agustini
(Mahasiswa STIMI Handayani Denpasar)
Abstract : The arrangement of office lay out in the company need a good attention in order that the good lay out will give some benefit among others : the work will
running well , a better traffic of work , and will be easier in controlling . The aim of this research is to know if there an influence of the office lay out to the employees mentality in the Mineral Water Company Pt. Tirta Artha Buana Mulia. Some hypothesis that applied are there is a sinificant influence of office lay out to the employee’s mentality mentality in The Mineral Water Company Pt. Tirta Artha Buana Mulia. The population in this research is an employees of The Mineral Water Company Pt. Tirta Artha Buana Mulia with 84 samples . The method of data collecting is using correlational decriptif , and regression analysis technique which is counted using version 16.0 SPSS analysis . The result of this research is shown that the hypothesis of office lay out is accepted and significanttly influenced to the employees menthality in The Mineral Water Company Pt. Tirta Artha Buana Mulia, which is proofed by the figures of t-count = 14.125 is bigger than the table value = 1.989 using believable degree of 95% and failure degree of 5%. Meanwhile the influence of the office lay out to the employee’s mentality in the The Mineral Water Company Pt. Tirta Artha Buana Mulia is 70.9% and the rest is 29.1% influenced by unresearched factors. Based on this research , it is suggested to the head of The Mineral Water Company Pt. Tirta Artha Buana Mulia to keep giving attention to the office lay out such as the desk , chair , light , and cleanness , in others to support the work of the office so the employees menthality will be raised .
Key word : The office lay out, employees menthality
I PENDAHULUAN
Kantor juga merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melayani setiap orang yang
A. Latar belakang masalah
membutuhkan keterangan-keterangan atau warkat yang diperlukan untuk suatu proses
Kantor adalah tempat melaksanakan
kejasama.
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk melayani pekerjaan yang bersifat administrasi.
Pengaturan tata ruang kantor pada
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Perusahaan Air Minum PT. Tirtaartha baik akan memberikan manfaat antara lain
Buanamulia dan juga untuk menegtahui arus pekerja akan lancar, lalu lintas kantor
besarnya kontribusi tata ruang kantor terhadap lebih baik, mempermudah pengawasan,
semangat kerja pegawai. dan mendatangkan suasana kerja yang mnenyenangkan.Untuk dapat memberikan
D. Kegunaan Penelitian
pelayanan yang baik, cepat, lancar dan tertib serta tidak menimbulkan kesan yang
Hasil penelitian ini diharapkan tidak beraturan bagi setiap ruang yang
dapat memberikan kontribusi bagi mereka berhubungan dengan kantor dan dengan
yang ingin mendalami bidang ini dan mudah melakukannya maka, pengaturan
pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam menunjang kelancaran pekerjaan
mengenai tata ruang kantor. Disamping itu organisasi atau perusahaan. Untuk dapat
bagi para pengambil kebijakan diharapkan mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tersebut, maka diatur adanya pembagian
bahan pertimbangan di dalam usaha-usaha pekerjaan atau tugas yang jelas, wewenang
penataan kantor yang baik sehingga dapat serta tanggung jawab yang jelas pula guna
berperan meningkatkan semangat kerja dapat menunjang kelancaran pelaksanaan
pegawai.
kegiatan organisasi atau perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan sarana pendukung
II TINJAUAN PUSTAKA
seperti : gudang, perabotan berupa meja, kursi, rak, telepon, filling cabinet, computer
A. Pengertian Kantor
dan faksimili. Kantor adalah suatu tempat untuk Kantor Perusahaan Air Minum
memberikan pelayanan komunikasi dan PT.Tirtartha Buanamulia merupakan salah
warkat. Mengadakan komunikasi berarti satu instansi swasta yang memberikan
memberi dan menerima keterangan dengan layanan jasa kepada masyarakat memiliki
pencatatan, penyusunan keterangan dalam tata ruang kantor yang dapat diubah-ubah
suatu bentuk yang sesuai dengan manajemen. sehingga tidak bersifat monoton dan para
Dengan demikian fungsi- fungsi pokok suatu pegawai tidak akan mengalami kebosanan,
kantor adalah memberikan pelayanan kantor yang dapat menimbulkan semangat kerja dan
dengan menerima, mencatat, menyusun, kelancaran dalam memberikan pelayanan
menganalisa dan member keterangan. kepada masyarakat.
B. Pokok Masalah
B. Pengertian Tata Ruang Kantor
Dari latar belakang masalah di atas, Seperti yang telah kita ketahui bahwa maka yang menjadi pokok permasalahan
untuk mencapai satu kesatuan di dalam adalah : “Bagaimana Pengaruh Tata Ruang
mengerjakan kantor, begitu pula untuk Kantor Terhadap Semangat Kerja Pegawai
memudahkan suatu pengawasan di setiap Pada Perusahaan Air Minum PT. Tirtaartha
karyawan dapat dilakukan dengan jalan Buanamulia”
memperbaiki dan mengatur tempat kerja, oleh karena tempat kerja merupakan suatu
C. Tujuan Penelitian
tempat yang dapat memberikan ketenangan, kenyaman dan kegairahan kerja serta
Tujuan penelitian ini adalah untuk kepuasan kerja bagi setiap karyawan yang mengetahui pengaruh tata ruang kantor
menempatinya.
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013 FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Pengaturan tempat kerja yang dapat
depan atau di belakang adalah 80cm. bagi setiap karyawan disebut dengan tata
Dengan satu pegawai itu mempunyai ru- ruang kantor. Jadi demikian tata ruang
ang seluas 3, 5 m . kantor memegang peranan penting dalam proses aktifitas pekerjaan kantor. Untuk itu
d. Pejabat pimpinan bagian yang bersang- haris benar- benar mendapatkan perhatian
kutan ditempatkan di belakang para pe- dari pihak pimpinan perusahaan maupun
gawai. Hal ini memudahkan bagi pimpi- Hal ini memudahkan bagi pimpi- dari pihak karyawannya sendiri untuk
nan untuk mengawasi pegawainya. turut serta memberikan perhatian di dalam pemeliharaannya.
e. Lemari dan alat- alat perlengkapan kan- tor lainnya diletakkan di dekat pegawai-
C. Tata Letak Perlengkapan Kantor
pegawai yang paling sering mempergu- nakannya.
Dalam melaksanakan tata usaha, suatu faktor penting yang turut menentukan
f. Tenaga ahli hendaknya mempunyai ru- kelancarannya adalah penyususnan tempat
angan yang tersendirir atau private, ruan- kerja dan alat perlengkapan kantor dengan
gan tersebut berukuran 2, 5 x 3, 6 meter sebaik- baiknya. Penyususnan alat kantor
(9m ).
pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan
D. Persyaratan Lingkungan Fisik
bekerja bagi para pegawai disebut tata ruang
Tata Ruang Kantor
perkantoran. Adapun persyaratan lingkungan fisik Adapun teknik untuk mencapai tata
tata ruang kantor yang baik menurut pendapat ruang kantor yang baik menurut The Liang
The Liang Gie (2000) adalah : Gie (2000), adalah dengan mengatur tata letak perlengkapan kantor sesuai dengan pedoman
a. Kebersihan, bangunan dan lingkungan- dan asas tata ruang yaitu :
nya baik berupa perabotan dan perlen- gkapan kantor hendaknya dipelihara ke-
a. Meja- meja kerja disusun menurut garis
bersihannya.
lurus dan menghadap ke jurusan yang sama. Pada ruang yang terbuka dalam
b. Luas ruang kantor tidak boleh dijejal penyususnan meja kerja itu dapat terdiri
dengan pegawai. Setiap petugas memer- dari beberap garis.
lukan luas 3, 7m.
c. Suhu udara, temperatur yang layak harus
b. Disediakannya sirkulasi untuk penghu- dipertahankan dalam ruang kerja. bung antara meja kerja yang satu dengan
d. Ventilasi, peredaran udara harus diusaha- gan terdapat sirkulasi utama selebar 120
yang lainnya. Sebaiknya ditengah ruan-
kan dalam ruang kerja agar terasa segar cm dan sirkulasi lainnya sebagai penun-
dan tidak lembab, minimum 16 C = 61 jang dari sirkulasi utama yaitu selebar 80
F.
cm. Hal itu disesuaikan dengan badan orang itu lebarnya 60 cm dan tebal badan
e. Penerangan cahaya, harus diusahakan seseorang itu 40 cm. dengan demikian
baik cahaya dari alam maupun buatan kalau lorong itu dipakai untuk berpapa-
sebaik mungkin, tidak menyilaukan dan san oleh 2 orang, masing- masing dapat
aman.
lewat dengan memiringkan dirinya.
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
1) Cahaya Langsung
harus disediakan untuk para pegawai dan dipelihara kebersihannya.
2) Cahaya Setengah Langsung
g. Air minum, harus disediakan melalui
3) Cahaya Setengah Tidak Langsung tempat penampungan yang khusus.
4) Cahaya Tidak Langsung
h. Tempat duduk, diperlukan untuk keper-
b. Faktor Warna
luan pegawai. Disamping cahaya, warna merupakan
i. Sirkulasi ( lantai, gang dan tangga), dija- faktor yang penting untuk memperbesar ef-
ga agar pemakai tidak mudah tergelincir. esiensi kerja pada pegawai, khususnya warna
j. Kotak obat, diperlukan untuk pertolong- akan mempengaruhi jiwa pegawai, dengan an pertama apabila pegaawai mengalami
memakai warna yang tepat pada dinding kecelakan.
ruangan dan alat- alat lainnya, ketenangan dan kegembiraan bekerja para pegawai akan
E. Faktor- Faktor Yang
terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga
Mempengaruhi Tata Ruang Kantor
akan mencegah kesilauan yang mungkin tim- bul karena cahaya berlebihan.
Di dalam menyelesaikan pekerjaan kantor tidak hanya dengan didukung oleh
Oleh karena itu, utnuk menciptakan kelengkapan sarana kantor serta pengaturan
tata ruang kantor yang baik, hendaknya di- tata ruang kantor saja, tetapi juga sangat
pakai warna yang lembut. Untuk Indonesia dipengaruhi oleh faktor- faktor fisik yang
yang terletak di khatulistiwa dan tergolong berada di sekitar kantor tersebut ( The
daerah panas, sebaiknya dipakai lebih ban- Liang Gie, 2000). Sebab pegawai tidak akan
yak warna yang bersifat adem, misalnya biru, bisa berkonsentrasi dengan baik apabila
hijau dan abu- abu.
disekitarnya masih terdapat hal- hal yang
c. Faktor Udara
mengganggu konsentrasinya seperti halnya suara bising, udara panas, ruangan yang gelap
Mengenai faktor ini yang penting se- dan warna dinding yang terlalu menyolok.
kali adalh suhu udara dan banyaknya uap air. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi
Besarnya suhu udara berbeda dari satu tempat dalam pentaan tata ruang kantor adalah :
dengan temapt yang lain. Untuk mengatasi udara panas yang lembab itu dengan cara :
a. Faktor Cahaya / Penerangan
1) Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat air conditioning. Walaupun
Cahaya matahari tidak dapt diatur den- harganya sangat mahal akan tetapi alat gan sempurna menurut keingina orang, leb- ini diperlukan bagi karyawan yang men- ih- lebih dalam gedung yang luas dan kurang ghendaki ketelitian. jendelanya. Cahaya alam itu tidak dapat me-
2) Mengusahakan peredaraan udara yang nembus sepenuhnya pada jarak lebih dari 6 cukup dalam ruang kerja. Hal ini dapat sampai 7, 5 meter dari jendela. Oleh karena tercapai dengan membuat lubang- lubang itu sering dipergunakan cahaya lampu untuk udara yang cukup banyak pada dinding- mengatur penerangan dala suatu kantor. Ca-
dinding ruangan.
haya penerangan buatan manusai dapt dibe-
3) Mengatur pakaian kerja dengan se- dakan dalam mepat macam, yaitu : baiknya dipakai oleh pekerja. Pakaian
haruslah disesuaikan dengan iklim yang ada di Indonesia.
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013 FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
b. Absensi Absensi adalah ketidakhadiran karyawan
Suara bising yang ditimbulkan oleh dalam tugasnya. Hal ini termasuk waktu alat-alat kerja secara langsung berpengaruh
hilangnya sakit, kecelakaan, dan juga buruk terhadap fisik karyawan dan secara
karena kepentingan-kepentingan pribadi tidak langsung akan dapat menurunkan pre-
baik diberi wewenang maupun tidak. Ab- stasi kerja karyawan.
sensi dapat dilihat dari :
F. Semangat Kerja
c. Kerjasama Kerjasama adalah suatu tindakan bersa-
Pariata Westra dalam Sri Soekemi, RB (2006) ma-sama antara seorang dengan orang menyatakan bahwa :
lainnya, dimana setiap orang bekerja dan Semangat atau moral pekerja adalah
dari:
sikap-sikap individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya dan
d. Kepuasan
terhadap kesukarelawanannya untuk Kepuasan merupakan suatu sikap para bekerja sama agardapat mencurahkan
pegawai yang menunjukkan tingkat ke- secara menyeluruh sesuai dengan
puasan terhadap tugasnya, lingkungan kebutuhan utama organisasinya.
kerja serta jaminan-jaminan yang dipero- lehnya. Kepuasan dapat dilihat dari:
Menurut Nitisemito (2000) menyatakan bahwa:
H. Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap Semangat Kerja Pegawai
Semangat kerja adalah kondisi se- seorang yang menunjang dirinya untuk mela-
Pengaturan tata ruang kantor yang baik kukan pekerjaan lebih cepat dan lebih baik di
akan memberikan keuntungan-keuntungan dalam sebuah perusahaan.
diantaranya: (The Liang Gie, 2000) Berdasarkan beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa semangat ker-
a. Mencegah penghamburan tenaga dan ja adalah sikap mental dari individu maupun
waktu para pegawai, karena berjalan kelompok yang menunjukkan kegairahan da-
mondar-mandir yang sebetulnya tidak lam melaksanakan tugas pekerjaannya dan
perlu.
menyelesaikan pekerjaannya tepat pada wak-
b. Menjamin kelancaran proses pekerjaan tunya serta memiliki rasa tanggung jawab
yang bersangkutan. atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja
G. Alat Ukur Semangat Kerja
secara efisien, yaitu luas lantai tertentu
Karyawan
dapatr dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
Heidjarachman dan Suda Husnan (2007) me- nyatakan bahwa faktor-faktor untuk mengu-
d. Mencegah para pegawai di bagian kur semangat kerja karyawan dapat dilihat
lain terganggu oleh publik yang akan dari :
memenuhi suatu bagian tertentu.
a. Disiplin
fungsi dan tujuan Disiplin merupakan ketaatan setiap ang-
Sedangkan
perencanaan tata ruang kantor diantaranya: gota terhadap tata tertib yang berlaku da-
(Komaruddin, 2008)
lam organisasi tersebut.
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
kantor dapat meningkatkan semangat rendahnya.
kerja pegawai.
b. Mengurangi waktu yang diperlukan untuk
I. Kerangka Pemikiran
suatu pekerjaan dengan memeperbaiki alur pekerjaan
Penataan tata ruang kantor yang baik merupakan salah satu faktor yang akan
c. Memperbaiki semangat kerja para mempengaruhi semangat kerja karyawan. pegawai dengan menyiapkan suasana
Misalnya kebersihan ruangan, kenyamanan kerja yang lebih memuaskan.
ruangan, kesesuaian warna ruangan, cahaya, Berdasarkan pernyataan di atas, dapat
suhu udara, penerangan, penataan perabotan kantor, penataan fasilitas umum. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Tata Ruang
Semangat Kantor ( X )
Kerja Pegawai ( Y
Dari gambar diatas dapat dijelaskan memberikan kepuas dan kenyamanan hubungan antara penataan ruang kantor (X)
bagi setiap karyawan yang meliputi terhadap semangat kerja pegawai (Y), dimana
penerangan, suhu, warna, suara, penataan ruang kantor (X) adalah merupakan
penempatan perabotan kantor dan variable bebas yang mempengaruhi semangat
peralatan kantor.
kerja pegawai (Y) sebagai variable terikat atau dengan kata lain perubahan variable X
2. Variabel semangat kerja yaitu Y adalah menyebabkan berubahnya variable Y
semangat mental dari pegawai Perusahaan Air Minum PT. Tirtaartha Buanamulia
J. Hipotesis
yang menunjukkan kesungguhan di dalam melaksanakan kewajibannya yang
Terhadap pokok permasalahan di meliputi kerjasama, kepuasan, absensi, atas maka dapat dikemukakan hipotesis
maupun disiplin kerja pegawai dalam sebagi berikut : “Bahwa Tata Ruang Kantor
melaksanakan aktivitas sehari-hari. berpengaruh positif signifikan terhadap
Semangat Kerja Pegawai” pada perusahaan
III. METODE PENELITIAN
air minum PT Tirtaartha Buanamulia, Kedonganan, Badung
A. Sumber Data
K. Definisi Operasional Variabel
Data primer yaitu data yang bersumber dari kantor Perusahaan Air Minum
1. Variabel tata ruang kantor yaitu X adalah PT.Tirtaartha Buanamulia, Kedonganan, pengaturan tempat kerja yang dapat
Badung
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
B. Teknik Pengumpulan Data
skor item dengan skor total item (nilai r hitung). Jika nilai r hitung lebih besar
1. Observasi dari nilai r tabel atau r hitung > nilai r Yaitu tehnik pengumpulan data dengan
tabel, maka item tersebut adalah valid. mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.
2. Uji reabilitas Reabilitas menunjuk pada suatu
2. Interview pengertian bahwa sesuatu instrumen Yaitu tehnik pengumpulan data dengan
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai mengajukan pertanyaan secara lisan untuk
alat pengumpul data karena instrumen mendapatkan penjelasan atau jawaban
tersebut sudah dianggap baik. Instrumen singkat dari pihak yang bersangkutan,
yang baik tidak akan bersifat tendensius baik sebagai penanggungjawab pada
mengarahkan responden untuk memilih bidangnya maupun sebagai responden.
jawaban-jawaban tertentu. Realibel artinya dapat dipercaya juga dapat
3. Kuisioner diandalkan. Sehingga beberapa kali Yaitu tehnik pengumpulan data dengan
diulang pun hasilnya akan tetap sama menggunakan daftar pertanyaan tertulis
(konsisten). Menurut Nunnaly dalam yang ditujukan pada pihak-pihak
Imam (2002) menyatakan bahwa nilai yang bersangkutan yang ditetapkan
suatu instrumen dikatakan reliabel bila sebagai responden. Adapun banyaknya
nila alpha cronbach (α) ≥ 0, 06. Hal ini responden yang diambil dalam penelitian
menunjukkan bahwa pengukuran tersebut ini sebanyak 84 orang pegawai
dapat memberikan hasil yang konsisten, apabila dilakukan pengukuran kembali
4. Studi dokumentasi terhadap subjek yang sama. Yaitu metode pengumpulan data dengan melihat catatan-catatan atau dokumen-
C. Teknik Analisis Data
dokumen yang ada di perusahaan yang erat kaitannya dengan masalah yang
Pengukuran skala variabel diteliti. Pengukuran skala variabel yang
Uji validitas dan reabilitas
digunakan adalah skala likert dimana skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap,
1. Uji validitas pendapat, dan persepsi seseorang atau Validitas adalah suatu ukuran yang
sekelompok orang tentang fenomena social menunjukkan tingkatan-tingkatan atau
(Sugiyono :2007).
kesahihan suatu instrumen. Sebuah Adapun teknik analisis yang digunakan dalam instrumen dikatakan valid apabila
penelitian ini adalah sebagai berikut: mampu mengukur apa yang diinginkan dalam mengungkap data dari variabel
1. Analisis Regresi Linier sederhana yang diteliti secara cermat. Dalam penelitian ini yang digunakan
Analisis ini dipergunakan untuk adalah validitas internal. Validitas internal
mengetahui tren pengaruh antara penataan adalah validitas yang dicapai apabila
tata ruang kantor terhadap semangat kerja tedapat kesesuaian antara bagian-bagian
pegawai Perusahaan Air Minum PT Tirtaartha instrumen secara keseluruhan.
Buanamulia. Regresi linier sederhana ini Untuk mengetahui tingkat validitas yang
dinyatakan dalam bentuk persamaan garis. perlu diperhatikan adalah korelasi antara
Rumus regresi linier sederhana (Sugiyono, 2007) :
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Y = a + bX kecil dari alpha 5% (0, 05) maka Ho ditolak. Keterangan:
Artinya pengaruh antara tata ruang kantor
X = Variabel Bebas ( Tata Ruang Kantor) dengan semangat kerja pegawai adalah Y = Variabel Terikat (Semangat Kerja
signifikan.
Pegawai) a=Konstanta b. Koefisien regresi
Jika t- hitung ≤ t- tabel dan nilai signifikannya lebih besar dari alpha 5% (0, 05) maka Ho
2. Analisa Korelasi diterima. Artinya pengaruh antara tata ruang kantor dengan semangat kerja pegawai tidak
Analisa korelasi ini digunakan untuk
signifikan.
mengetahui ada tidaknya hubungan antara tata ruang kantor dengan semangat kerja
IV. ANALISIS DATA
pegawai. Rumus korelasi (Sugiyono, 2007) adalah :
Alat pengumpulan data primer dalam peneliltian ini adalah kuesioner. Setiap r = n. ∑XY-∑X.∑Y
kuesioner memuat 18 item pertanyaan yaitu √{n.∑X²-(∑X)²}.{n.∑Y²-(∑Y)²}
yang terdiri dari 9 pertanyaan untuk variabel Tata Ruang Kantor (X) dan 9 pertanyaan
Keterangan: untuk variabel Semangat Kerja (Y). r = Koefisien Korelasi n = Jumlah responden
Sebelum
kuesioner digunakan,
X = Variabel bebas (Tata Ruang Kantor) masing-masing pertanyaan pada kuesioner Y = Variabel Terikat (Semangat Kerja
tersebut diuji validitas dan reabilitasnya. Pagawai)
Tes validitas dilakukan dengan menghitung
3. Analisa Determinasi tingkat korelasi skor masing–masing item pertanyaan terhadap totalnya yang dilakukan
dengan metode statistik korelasi Product mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh
Analisa ini
digunakan
untuk
Moment. Untuk mengetahui valid-tidaknya tata ruang kantor terhadap semangat kerja
masing-masing butir pertanyaan yang diuji pegawai, dengan rumus sebagai berikut
validitasnya, maka dapat dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dengan r-tabel
D = r 2 x 100% . . . . . . . . . . . . Product Moment. Jika pertanyaan memiliki .(Sugiyono,2009)
r-hitung > r-tabel, butir pertanyaan itu dinyatakan valid; sebaliknya jika pertanyaan
Keterangan: memiliki r-hitung < r-tabel, maka butir
D = Koefisien Determinasi pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. r = Koefisien Korelasi
Dalam hal ini yang dimaksud r-hitung untuk setiap butir pertanyaan adalah koefisien
4. Analisa t-test Product Moment yang dinotasikan dengan corrected item-total correlation pada hasil
Analisa ini bertujuan untuk menguji perhitungan dengan menggunakan program apakah koefisien persamaam regresi antara
SPSS versi 16.0 untuk setiap butir pertanyaan tata ruang kantor dengan semangat kerja pe-
dari masing-masing variabel. gawai Perusahaan Air Minum PT Tirtaartha Buanamulia signifikan atau tidak signifikan
Untuk uji reliabilitas, bertujuan untuk Kriteria uji hipotesis :
mengetahui apakah alat ukur yang dipakai sudah reliabel atau tidak. Pada penelitian
Jika t- hitung > t- tabel dan nilai signifikannya lebih ini, untuk uji reliabilitas dilakukan dengan
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013 FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
koefisien korelasi r-hitung pada setiap versi 16.00 . Kriteria yang digunakan adalah
butir pertanyaan baik butir pertanyaan jika keseluruhan butir pertanyaan untuk
variabel Tata Ruang Kantor (X) maupun setiap variabel memiliki r-alpha > 0, 600,
variabel Semangat Kerja (Y) lebih besar maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel,
dari koefisien r-tabel. dan sebaliknya jika keseluruhan pertanyaan untuk sebuah variabel memiliki r-alpha < 0,
2. Uji Reliabilitas
600, maka pertanyaan tersebut dinyatakan
menunjukkan suatu tidak reliabel.
Reliabilitas
pengukuran yang dapat memberikan hasil yang konsisten apbila dilakukan
Menurut Sugiyono (2007) untuk pengukuran kembali terhadap subjek yang melakukan uji validitas dan reabilitas, cukup
sama. Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan 30 responden. Oleh
dilakukan dengan menggunakan koefisien karena itu, dalam penelitian ini diambil 30
Alpha Cronbach. Menurut Nunnaly sampel dari 84 responden untuk diuji validitas
dalam Imam (2002), sebagai pedoman dan reliabilitasnya.
umum untuk menentukan reliabilitas item pertanyaan maka koefisien korelasi
1. Uji Validitas minimum dianggap memenuhi syarat atau reliabel adalah jika Alpha Cronbach
Dalam analisis ini, untuk menentukan atau r > 0, 600 dan apabila r lebih kecil validitas butir pertanyaan dilakukan dengan
dari 0, 600 maka butir pertanyaan membandingkan koefisien korelasi (Corrected
dinyatakan tidak reliable. Adapun hasil Item–Total Correlation) yang diperoleh dari
uji reliabilitas variabel Tata Ruang hasil pengolahan data dengan menggunakan
Kantor (X) dan Variabel Semangat Kerja program SPSS versi 16.0 (r-hitung) dengan
(Y) adalah sebagai berikut: koefisien korelasi Product Moment pada
tabel r (r-tabel). Kuesioner dinyatakan valid,
a. Variabel Tata Ruang Kantor (X) apabila nilai r-hitung > r-tabel. Variabel Tata Ruang Kantor (X)
a. Koefisien r-tabel yang di uji validitasnya memiliki koefisien Besarnya r-tabel didapat dari tabel r
korelasi ( Cronbach Alpha) yang sangat kuat pada taraf kepercayaan 95% dan taraf
yaitu sebesar 0, 902 lebih besar dari 0, 600, kesalahan (alpha 5%) dan derajat bebas
maka dapat dikatakan bahwa butir-butir (df). Pada penelitian ini ditentukan
pertanyaan Variabel Tata Ruang Kantor (X) besarnya α = 5% dan df = n-k = 30-2 =
adalah realibel.
28, maka didapat r-tabel sebesar 0, 361 (lampiran 5)
b. Uji Reliabilitas Variabel Semangat Kerja (Y)
b. Hasil Uji Validitas
Butir-Butir
Pertanyaan Variabel Semangat Kerja (Y) yang di Dari hasil perhitungan dengan bantuan
uji validitasnya memiliki koefisien korelasi komputer program SPSS versi 16.0 dapat
( Cronbach Alpha) yang sangat kuat yaitu didiskripsikan hasil analisis validitas
0, 853 lebih besar dari 0, 600, maka dapat butir-butir pertanyaan dari Variabel
dikatakan bahwa butir-butir pertanyaan Tata Ruang Kantor (X) dan Variabel
Variabel Semangat Kerja (Y) adalah realibel. Semangat Kerja (Y) yang masing- masing variabel terdiri dari sembilan
Selanjutnya, dari hasil pengumpulan
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Kerja pengawai pada Perusahaan Air Minum semangat kerja pegawai pada Perusahaan
PT Tirtaartha Buanamulia tetap sebesar 7, Air Minum PT. Tirtaartha Buanamulia, maka
640 satuan.
diperoleh skor jumlah jawaban responden dari masing-masing variabel yang diteliti.
penjelasan arti Untuk mempermudah pengolahan data dalam
Berdasarkan
persamaan regresi linier sederhana di atas penelitian ini, digunakan bantuan komputer
dapat diuraikan bahwa setiap kali terjadi program SPSS Versi 16. Adapun hasil
perbaikan Tata Ruang Kantor, maka akan pengolahan data adalah sebagai berikut:
dapat meningkatkan Semangat Kerja sebesar
0, 924 satuan. Ini menunjukkan bahwa
1. Analisis Regresi Sederhana Tata Ruang Kantor berpengaruh positif dan significant terhadap Semangat Kerja pegawai
pada Perusahaan Air Minum PT Tirtaartha mengetahui tren pengaruh antara variabel tata
Analisis ini
digunakan
untuk
Buanamulia yang berlokasi di Jalan Toyaning ruang kantor terhadap semangat kerja pegawai
no.27 Kedonganan Bali. pada Perusahaan Air Minum PT Tirtaartha Buanamulia. Adapun hasil analisis regresi
2. Analisis Korelasi Sederhana sederhana dengan menggunakan program SPSS Versi 16.00 diperoleh nilai konstanta
Analisis korelasi sederhana digunakan (a) dan koefisien regresi (β), sebagai berikut
untuk menghitung kuatnya hubungan dari :
kedua variabel yaitu antara Tata Ruang Kantor
a = 7, 640 (X) terhadap Semangat Kerja (Y). Adapun
b = 0, 924 hasil korelasi sederhana diperoleh koefisien Dengan diketahui a = 7, 640 dan b = 0,
korelasi r sebesar 0, 842. Koefisien korelasi 924, maka dapat dibuat persamaan regresi
tersebut terletak pada kriteria korelasi antara sederhana sebagai berikut :
0, 800 sampai dengan 1, 000, yang berarti bahwa hubungan Tata Ruang Kantor dengan Y
= 7, 640 + 0, 924X Semangat Kerja pegawai pada Perusahaan Air Minum PT Tirtaartha Buanamulia adalah
Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas, sangat kuat. Karena besarnya koefisien maka dapat dijelaskan pola pengaruh Tata
korelasi di atas menunjukkan angka yang Ruang Kantor (X) terhadap Semangat Kerja
positif, maka dapat dikatakan bahwa arah (Y) yaitu sebagai berikut.
hubungan antara Tata Ruang Kantor dengan Semangat Kerja adalah positif. Tanda yang
Apabila Tata Ruang Kantor (X) positif ini menunjukkan, bahwa apabila besarnya sama dengan nol satuan, atau
Tata Ruang Kantor meningkat maka apabila faktor-faktor pendukung tata ruang
Semangat Kerja pegawai akan meningkat kator seperti faktor cahaya/penerangan, faktor
pula; sebaliknya, apabila Tata Ruang Kantor warna, faktor udara, dan faktor suara tidak
menurun maka Semangat Kerja pengawai ada, maka persamaan regresi linier sederhana
juga menurun.
tersebut akan seperti berikut.
3. Analisis Determinasi Y = 7, 640 + 0, 924X Y = 7, 640 + 0, 924(0)
Analisis determinasi bertujuan untuk Y = 7, 640
mengetahui seberapa jauh pengaruh Tata Ruang Kantor tehadap Kepuasan Kerja
Ini menunjukkan bahwa apabila Tata Ruang pegawai yang dinyatakan dalam bentuk
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013 FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Buanamulia
dikalikan dengan 100% atau dengan melihat nilai R Square pada tabel Model Summary dari
b. Kriteria Penerimaan/Penolakan hasil analisis SPSS dikalikan dengan 100%.
Hipotesis
Adapun nilai R Square dari hasil analisis SPSS diperoleh koefisien determinasi sebesar 70,
Adapun kriteria penerimaan atau penola- kriteria penerimaan atau penola- penerimaan atau penola- 9%, menunjukkan bahwa Tata Ruang Kantor
kan hipotesis yang adalah sebagai berikut dapat mempengaruhi peningkatan Semangat
Kerja pegawai sebesar 70, 9%, sedangkan Jika t- hitung > t- tabel dan nilai significantnya sisanya 100% - 70, 9% = 29, 1% dipengaruhi
lebih kecil dari alpha 5% (0, 05) maka Ho oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
ditolak. Jika t- hitung ≤ t- tabel dan nilai significantnya
4. Analisis Signifikansi (t-test) lebih besar dari alpha 5% (0, 05) maka Ho diterima.
Untuk menguji kebenaran dari koefisien regresi yang diperoleh di atas, maka
c. Ketentukan pengujian dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t-test). Adapun langkah-langkah pengujian
Dalam menentukan T-tabel, didasarkan tersebut adalah sebagai berikut :
pada ketentuan pengujian yaitu dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dan
a. Perumusan Hipotesis taraf kesalahan 5% (alpha 5%) dengan df ( degree of freedom = derajat kebebasan)
Hipotesis yang diuji dalam penelitian n-k, yaitu df = 84 – 2 = 82. Jadi pada taraf ini berasumsi bahwa Tata Ruang Kantor
kesalahan (α 5%), dengan df = 82, maka berpengaruh positif dan significant
didapat besarnya t- tabel = 1, 989 (Lampiran terhahadap Semangat Kerja karyawan
pada Perusahaan Air Minum PT Tirtaartha Buanamulia. Berdasarkan
Sedangkan besarnya T-hitung didapat asumsi tersebut, maka dapat dirumuskan
berdasarkan hasil analisis data dengan hipotesis sebagai berikut :
menggunakan program SPSS versi 16.0 yaitu sebesar 14, 125
Ho : β < 0 berarti Tata Ruang Kantor (X) tidak berpengaruh positif dan significant
Untuk lebih memperjelas hubungan terhadap Semangat Kerja Pegawai pada
antara variabel bebas Tata Ruang Kantor Perusahaan Air Minum (Y) pada PT Tir-
(X) dengan variabel terikat Semangat Kerja taartha Buanamulia
Pegawai Perusahaan Air Minum (Y) pada PT Tirtaartha Buanamulia dapat digambarkan
Hi : β > 0, berarti Tata Ruang Kantor dalam bentuk kurva, seperti terlihat pada (X) berpengaruh positif dan significant
Gambar 4.1 berikut.
terhadap Semangat Kerja Pegawai pada
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Gambar 2 Kriteria Penerimaan atau Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
0 t tabel
t hitung
Berdasarkan gambar.1 di atas, sudah Perusahan Air Minum PT.Tirtaartha jelas bahwa nilai t-hitung = 14, 125 lebih besar
Buanamulia, hal ini dapat dibuktikan dari nilai t-tabel = 1, 989, dan t-hitung berada
dengan t-hitung sebesar 14, 125 dimana pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu,
nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel Ho ditolak dan Hi diterima. Ini berarti bahwa
sebesar 1, 989.
Tata Ruang Kantor mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Semangat
2. Besarnya pengaruh Tata Ruang Kantor Kerja pegawai pada Perusahaan Air Minum
(X) terhadap Semangat Kerja Pegawai PT Tirtaartha Buanamulia yang berlokasi
(Y) adalah sebesar koefisien Determinasi di Jalan Toyaning no.27 Kedonganan Bali.
(D) = 70, 9% sedangkan sisanya sebesar Dengan demikian hipotesis yang berasumsi
29, 1% dipengaruhi oleh faktor-faktor bahwa Tata Ruang Kantor berpengaruh positif
yang tidak diteliti. dan signifikan terhadap Semangat Kerja Pegawai pada PT Tirtaartha Buanamulia
B. Saran
yang berlokasi di Jalan Toyaning no.27 Kedonganan, Badung Bali dapat diterima
Mengacu pada kesimpulan di atas karena terbukti kebenarannya.
yang menyatakan variabel bebas penelitian Tata Ruang Kantor memiliki pengaruh positif
V. PENUTUP
dan signifikan terhadap semangat kerja pegawai, maka dapat disarankan kepada
A. Kesimpulan
pengambil kebijakan pada Perusahaan Air Minum PT Tirtaartha Buanamulia dalam
Berdasarkan tujuan penelitian dan meningkatkan semangat kerja pegawai agar hasil analisis pengaruh Tata Ruang Kantor
tetap memperhatikan tata ruang kantor seperti (X) terhadap Semangat Kerja Pegawai (Y)
pengaturan meja dan kursi, cahaya, kebersihan pada Perusahaan Air Minum PT.Tirtaartha
guna mendukung kegiatan-kegiatan sehingga Buanamulia, dapat ditarik kesimpulan:
semangat kerja pegawai semakin meningkat.
1. Tata Ruang Kantor (X) memiliki pola pengaruh positif dan signifikan terhadap
semangat kerja pegawai (Y) pada
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
DAFTAR PUSTAKA
Moekijat , 2007. Tata Laksana Kantor, Penerbit Mandar Maju, Bandung. Komarudin, 2007. Manajemen Kantor Teori dan Praktek, Penerbit Triganda
Sri Soekemi, RB , 2006. Buku Materi Pokok Karya Bandung.
Ketenagakerjaan, Penerbit P & K. Kuna Winaya, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Universitas
Hubungan
Sugiyono , 2007. Metode Penelitian Bisnis, Udayana, Denpasar.
Penerbit CV Alfabeta, Bandung. MC Maryati , 2008. Manajemen Perkantoran
The Liang Gie , 2000. Adiminstrasi Modern, Penerbit UPP STIM
Perkantoran Modern, Penerbit YKPN Yogyakarta.
Liberty, Yogyakarta
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Lampiran 1 HASIL TABULASI DATA JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL TARA RUANG KANTOR
No. Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Tata Ruang Kantor
1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 25 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 31 5 4 3 3 3 3 2 3 3 4 28 6 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 7 3 3 3 4 3 3 4 4 4 31 8 3 3 3 4 4 4 3 3 3 30 9 4 4 4 3 3 2 4 4 4 32 10 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 11 4 4 5 5 3 3 4 4 4 36 12 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31 13 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31 14 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 15 3 3 3 4 3 3 4 4 3 30 16 3 3 3 3 4 4 3 3 4 30 17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 18 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 19 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 20 4 3 4 4 3 3 5 5 5 36 21 4 5 4 4 3 3 4 3 3 33 22 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34 23 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 24 3 4 4 3 3 4 5 4 4 34 25 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 26 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 27 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39 28 5 4 5 4 3 3 4 4 4 36 29 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 30 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 31 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 32 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 33 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 34 5 3 4 4 4 3 4 4 3 34 35 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34 36 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32 37 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34 38 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32 39 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34 40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 41 5 4 3 3 3 3 4 4 4 33
140
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
HASIL TABULASI DATA JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SEMANGAT KERJA
No. Responden
Y9 Semangat Kerja
1 3 3 4 3 3 2 3 3 3 27 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 6 4 5 4 5 5 4 4 4 4 39 7 4 5 5 5 5 3 3 3 3 36 8 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34 9 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 10 4 4 4 3 4 4 4 3 3 33 11 5 5 4 5 4 4 4 5 5 41 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 13 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36 14 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 15 4 4 4 3 3 3 4 4 5 34 16 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 17 5 5 4 4 3 4 4 5 5 39 18 5 4 5 4 4 4 4 5 4 39 19 5 4 5 4 4 3 4 5 4 38 20 4 5 5 5 5 5 5 4 4 42 21 4 4 5 4 4 4 5 4 4 38 22 4 4 5 4 4 4 5 5 5 40 23 5 5 5 4 4 4 5 4 4 40 24 4 4 4 4 5 5 4 5 4 39 25 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41 26 5 4 5 4 5 4 5 5 5 42 27 5 5 5 5 5 4 5 4 5 43 28 5 4 5 4 4 4 5 5 5 41 29 4 4 4 5 4 4 5 5 5 40 30 5 4 4 5 4 4 4 5 4 39 31 5 5 4 5 4 4 4 5 4 40 32 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 33 4 5 4 4 5 4 4 4 4 38 34 4 4 4 5 5 4 4 4 5 39 35 5 4 4 5 5 3 4 4 5 39 36 4 4 5 4 5 3 5 3 5 38 37 4 3 4 4 4 4 5 4 5 37 38 5 4 4 4 3 3 4 4 5 36 39 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 40 4 4 5 5 5 4 4 4 4 39
142
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
1. Variabel Tata Ruang Kantor
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
Cases Valid
Excluded a 0 .0
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .902
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Scale Statistics
Mean Variance
Std. Deviation
N of Items
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Lanjuta Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
2. Variabel Semangat Kerja
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
Cases Valid
Excluded a 0 .0
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .853
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Scale Statistics
Mean Variance
Std. Deviation
N of Items
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013
Lampiran 3. Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana
Regression
Variables Entered/Removed b
Variables
Variables
Model Entered
Removed
Method
1 Tata Ruang
Kantor a . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Semangat Kerja
Model Summary
Adjusted R
Std. Error of the
Model R R Square
a. Predictors: (Constant), Tata Ruang Kantor
ANOVA b
Model
F Sig. 1 Regression
Sum of Squares
df Mean Square
199.527 .000 a Residual
a. Predictors: (Constant), Tata Ruang Kantor b. Dependent Variable: Semangat Kerja
Coefficients a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
Beta
3.517 .001 Tata Ruang Kantor
7.640
2.172
14.125 .000 a. Dependent Variable: Semangat Kerja
146
FORUM MANAJEMEN, Volume 11, Nomor 2, Tahun 2013