MODUL KESEHATAN dan GIZI

  

Modul

Kesehatan & Gizi

Pertemuan Peningkatan

kemamPuan keluarga (P2k2)

  

Program keluarga HaraPan (PkH)

Panduan teknis Pelaksanaan P2k2

  

Modul ini adalah revisi dari modul sebelumnya yang dicetak pada tahun 2014,

yang diterbitkan bersama oleh Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian

Sosial, TNP2K, AUSAID, dan UNICEF. Revisi modul ini berdasarkan hasil kajian

berbagai laporan kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) dari tahun 2008

hingga 2017, kunjungan lapangan dan ujicoba modul, untuk memperoleh masukan

dari para pendamping dan keluarga penerima manfaat. Modul ini digunakan pada

kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dari PKH yang

diimplementasikan oleh Kementerian Sosial.

  

Tim penyusun utama adalah konsultan Bank Dunia: Atin Parihatin, Avita A. Usfar,

dan Susie Sugiarti dengan arahan dari Pablo A. Acosta dan Changqing Sun dan

dengan masukan teknis dari Setyo Edi dan Nikendarti Gandini dari World Food

Program serta Elviyanti Martini dari Bank Dunia. Direktorat Jaminan Sosial Keluarga

Kementerian Sosial telah mengadakan sejumlah kegiatan lokakarya dan diskusi

kelompok terarah untuk menggali masukan yang konstruktif dari Direktorat Gizi

Masyarakat dan Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Pusdiklat

Kementerian Sosial, Bappenas, dan UNICEF. Uji coba di lapangan dilakukan pada

Februari 2018.

Revisi modul ini dilakukan dengan dukungan Kementerian Sosial, Bank Dunia

dan Rapid Social Response Trust Fund. Isi dan metode yang disampaikan di sini

tidak mencerminkan pandangan Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia ataupun

Pemerintah yang mereka wakili.

  

Untuk reproduksi atau perbanyakan modul ini dan pertanyaan lainnya, mohon hubungi Kementerian Sosial RI, Jalan Salemba Raya 28, Jakarta 10430. www.kemsos.go.id dicetak Februari 2018 daftar isi

  5 PendaHuluan

  sesi 1

  8 PentingnYa giZi & laYanan keseHatan iBu Hamil

  8

  9 lataR belaKang 10 tujuan PembelajaRan

  11 PoKoK baHaSan dan Sub PoKoK baHaSan

  12 langKaH KegIatan

  langkah 1:

  12 Pembukaan

  langkah 2:

  13 Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan

  langkah 3:

  15 Pentingnya gizi bagi Ibu Hamil

  langkah 4:

  18 Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil

  langkah 5:

  20 Pemeriksaan Kesehatan Setelah melahirkan

  langkah 6:

  22 memastikan Ibu dan bayi mendapat layanan jaminan Kesehatan nasional

  langkah 7:

  24 Penutup BaHan Bacaan

  25

  sesi 2

  46 PentingnYa giZi untuk iBu menYusui dan Balita

  47

  47 lataR belaKang 47 tujuan PembelajaRan

  49 PoKoK baHaSan dan Sub PoKoK baHaSan

  50 langKaH KegIatan

  langkah 1:

  50 Pembukaan

  langkah 2:

  50 diskusi kelompok mengenai aSI, mP aSI dan Posyandu

  langkah 3:

  51 aSI ekslusif

  langkah 4:

  53 mP aSI langkah 5:

  54 Kunjungan ke Posyandu

  langkah 6:

  56 gizi Ibu menyusui

  langkah 7:

  58 Penutup BaHan Bacaan

  59

  sesi 3

  86

  kesakitan Pada anak dan keseHatan lingkungan

  87

  87 lataR belaKang 88 tujuan PembelajaRan

  88 PoKoK baHaSan dan Sub PoKoK baHaSan

  89 langKaH KegIatan

  langkah 1:

  89 Pembukaan

  langkah 2:

  90 mengenal Penyakit diare

  langkah 3:

  92 mengenal Penyakit Kecacingan dan malaria

  langkah 4:

  94 Pentingnya memperhatikan Kebersihan diri dan lingkungan

  langkah 5:

  97 Pentingnya jamban Sehat

  langkah 6:

  98 Penutup BaHan Bacaan

  99 Permainan

  107

  108

  1. Kata-Kata Penyemangat bISa-bISa-bISa, wuuuIH bISa…! 108

  2. PeRmaInan-PeRmaInan dalam beRKenalan 109

  3. PeRmaInan untuK mengacaK temPat duduK 111

  4. PeRmaInan membuat PaSangan/KelomPoK 112

  5. memIlIH juRu bIcaRa KelomPoK 112

  6. PenyegaRan

  PendaHuluan

  modul Kesehatan dan gizi ini diharapkan dapat membantu pendamping dalam melaksanakan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan lebih mudah. buku Panduan ini adalah perbaikan dari buku Panduan yang diterbitkan pada tahun 2014 dan telah menyatukan buku Panduan dan bahan bacaan sehingga pendamping PKH hanya perlu membawa satu buku ke lapangan.

  P2K2 Kesehatan dan gizi bertujuan untuk meningkatkan praktik positif untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku kesehatan ibu-ibu penerima manfaat PKH (Program Keluarga Harapan) dalam hal kesehatan dan gizi. melalui modul ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, terutama mengenai pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK), kesehatan dan gizi ibu hamil, nifas dan menyusui, bayi dan balita, serta pola asuh.

  Film, flipchart, dan Buku Pintar merupakan alat pendukung pengajaran yang utama. di bagian belakang setiap sesi terdapat bahan bacaan yang dapat digunakan pendamping untuk mendalami materi. Selain itu juga terdapat permainan-permainan yang dapat digunakan pendamping dalam memfasilitasi sesi P2K2. modul Kesehatan dan gizi ini menitikberatkan pada partisipasi aktif peserta, seperti menceritakan kembali hasil obrolan, menjawab pertanyaan, dan bernyanyi bersama.

  Mengingformasikan pengetahuan kesehatan dan gizi yang terdapat dalam P2K2

  

Memotivasi dan memfasilitasi ibu dan anak untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan Menginformasikan kepada kader Posyandu atau bidan bila ada ibu atau anak yang membutuhkan konseling atau kunjungan khusus secara umum tugas PendamPing adalaH:

  1

  2

  diBagi menjadi 3 sesi: PENTINGNYA GIZI DAN LAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL PENTINGNYA GIZI UNTUK IBU MENYUSUI DAN BALITA KESAKITAN PADA ANAK DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

  1

  2

  3

3 Buku Panduan P2k2 keseHatan dan giZi

  

Berikut adalah pesan-pesan kunci yang perlu disampaikan

kepada ibu-ibu peserta PkH dan keluarga mereka: iBu Hamil

  1. Konsumsi makanan bergizi seimbang, minum air 8-12 gelas per hari, dan beraktivitas fisik ringan

  2. Konsumsi tablet tambah darah (ttd) setiap hari selama kehamilan

  3. Periksa kehamilan setiap bulan ke pusat kesehatan, minimal 4 kali 4. melahirkan di layanan kesehatan 5. lakukan Inisiasi menyusu dini

  iBu menYusui dan Balita

  6. Periksakan kesehatan ibu dan anak setelah melahirkan oleh tenaga kesehatan minimal 3 kali

  7. Ibu menyusui makan dengan gizi seimbang, minum air 12-14 gelas, aktivitas fisik 30 menit per hari, pertahankan berat badan normal 8. berikan kolostrum pada bayi 9. berikan aSI saja sampai berusia 6 bulan (aSI eksklusif) 10. terus berikan aSI sampai anak 2 tahun 11. mPaSI secara bertahap mulai 6 bulan 12. membawa bayi dan anak ke Posyandu sebulan sekali

  13. Pastikan imunisasi dasar lengkap anak umur 1 tahun

  14. Pastikan anak menerima vitamin a dua kali setahun 15. berikan obat cacing bagi anak usia 1-5 tahun 16. gunakan bantuan PKH untuk memenuhi zat gizi ibu hamil, menyusui, dan mP aSI 17. gunakan jKn untuk mengakses layanan kesehatan di Puskesmas

  keseHatan lingkungan

  18. cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir 19. buang air besar di jamban sehat 20. memastikan rumah tangga mempunyai sumber air bersih 21. buang sampah pada tempatnya

  PentingnYa giZi & laYanan

keseHatan

iBu Hamil

sesi 1 latar Belakang

  masalah gizi seringkali muncul karena masyarakat memiliki pengetahuan, kepercayaan, nilai atau norma yang kurang memadai. contoh umum di masyarakat adalah mentolerir ibu hamil makan dengan porsi yang jauh lebih sedikit (dibanding masa sebelum hamil); memberi pisang, air atau makanan padat lainnya pada anak usia di bawah 6 bulan; atau lebih memilih membelanjakan uang untuk rokok, pulsa HP atau kebutuhan kurang penting lainnya dibandingkan membeli telur, ikan, ayam untuk ibu hamil, menyusui, dan anak. makan makanan yang bergizi merupakan perilaku yang penting untuk kesehatan dan perkembangan anak. lebih dari sepertiga kematian bayi dan anak, serta 11% beban penyakit di dunia disebabkan karena kekurangan gizi pada ibu hamil dan anak. bukan hanya itu, kekurangan gizi pada ibu hamil dapat nantinya mengganggu perkembangan fisik, mental dan kecerdasan anak. bayi yang dilahirkan pendek dan sangat kurus, akan tumbuh di bawah normal dan menjadi orang dewasa bertubuh pendek dengan mempunyai kecerdasan dan penghasilan rendah. agar anak menjadi pintar dan tumbuh optimum, keluarga perlu memperhatikan masa penting, yakni 1000 Hari Pertama Kehidupan

  (HPK), mulai selama kehamilan (9 bulan atau 270 hari) sampai 2 tahun pertama sejak anak dilahirkan (730 hari pertama). Seribu hari pertama merupakan periode penting di mana gangguan yang muncul pada masa ini akan berakibat secara menetap dan tidak dapat diperbaiki.

  Sesi ini akan membahas perilaku sehat apa yang perlu dilakukan selama ibu menjalani masa kehamilan (9 bulan atau 270 hari). untuk mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca bahan bacaan yang ada di belakang sesi. tujuan PemBelajaran

  Setelah mengikuti materi pembelajaran diharapkan peserta mampu memahami pentingnya gizi dan layanan kesehatan bagi ibu hamil dan nifas.

  

indikator keBerHasilan:

Peserta mamPu:

  Memahami pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan.

  1 Memahami pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil.

  2 Memahami layanan kesehatan selama kehamilan.

  3 Memahami layanan kesehatan pasca kehamilan/

  4 masa nifas.

  Memahami bantuan PKH dan Bantuan Pangan

  5 Non-Tunai (BPNT) untuk perbaikan gizi.

  Memahami Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

  6 dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi.

  

Pokok BaHasan dan suB Pokok BaHasan

no Pokok BaHasan suB Pokok BaHasan

  1.1. memahami 1000 hari

  pertama kehidupan

  Pentingnya gizi bagi

  hamil

  1.2. Pentingnya gizi bagi ibu 1 ibu hamil.

  1.3. Pemenuhan gizi ibu hamil 2.1. layanan kesehatan selama Layanan kesehatan

  kehamilan

  yang harus 2.1. layanan kesehatan pasca

  2 dilakukan selama kehamilan/masa nifas. kehamilan dan nifas.

  3.1. bantuan PKH dan bPnt Pemanfaatkan

  3.2. Pentingnya jKn pada bantuan PKH, BPNT

  pelayanan kesehatan ibu

  3 dan JKN selama dan bayi. kehamilan.

  

langkaH kegiatan

PemBukaan

  LANGKAH 1

  a. ucapkan salam pembukaan dan ucapan terima kasih kepada peserta yang sudah hadir, ajak peserta berdoa sebelum memulai pertemuan.

  10 m e n i t

  b. Sampaikan bahwa pertemuan bulanan akan membahas mengenai kesehatan dan gizi.

  c. Sampaikan bahwa pertemuan kali ini akan membahas 3 topik yaitu:

  • Layanan kesehatan yang harus dilakukan selama dan sesudah kehamilan.
  • Kebutuhan gizi ibu hamil.
  • Bagaimana memanfaatkan bantuan PKH, BPNT dan JKN selama kehamilan dan persalinan.

  d. minta peserta berpasangan, untuk bertanya kepada pasangannya;

  apa harapan peserta untuk anak-anak ibu di masa depan? lalu minta setiap peserta menceritakan hasil obrolannya.

  mungkin peserta akan menjawab “saya ingin anak saya jadi anak yang baik,” “Ingin jadi anak yang sehat,” “ingin jadi dokter.” e. ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta dan beri kesimpulan dari hasil obrolan seperti:

  • • Jadi Ibu-ibu ingin anaknya sehat ya
  • • Ibu-ibu ingin anaknya jadi anak yang berbakti, pintar dan sukses di sekolah sehingga bisa tercapai cita-citanya ya

  f. sampaikan bahwa keinginan dan harapan setiap orang tua agar anak tumbuh menjadi anak yang seHat, tinggi, dan cerdas dapat tercapai jika orang tua memberikan perhatian sejak anak dalam kandungan ibu.

  PentingnYa 1000 Hari LANGKAH 2

  Pertama keHiduPan alat yang diperlukan:

  • Film 1.1 - 1000 Hari Pertama kehidupan
  • Flipchart 1.1 – dampak kekurangan gizi

  15 m e n i t

  • Flipchart 1.2 – Pentingnya 1000 Hari Pertama kehidupan

  a. Sampaikan kepada peserta bahwa anak tinggi, sehat, dan cerdas harus dimulai sejak dalam kandungan. untuk menunjukkan bagaimana ibu bisa memiliki kehamilan yang sehat, kita akan menonton film bersama.

  b. tayangkan film 1.1 tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan.

  c. tanyakan kepada 2-3 peserta:

  • • Apa saja yang peserta ingat dari film tadi? Catatan: jika peserta kesulitan menjawab, pancing dengan bertanya kata apa yang peserta ingat dari film tersebut.
    • – gizi. Sampaikan bahwa kondisi kehamilan ibu dan kesehatan saat bayi dan balita menentukan masa depan anak:

  d. gunakan dampak kekurangan flipchart 1.1

  • bayi dari keluarga yang tidak memperhatikan kecukupan gizi dan kesehatan ibu selama hamil akan lahir sebagai bayi dengan berat badan yang rendah (bayi kecil).
  • jika tidak diatasi dengan gizi yang baik, bayi

  Flipchart 1.1

  akan tumbuh menjadi balita yang memiliki daya tahan tubuh rendah (mudah sakit), berpotensi stunting (tinggi tidak sesuai usianya), dan berkurangnya kecerdasan.

  • Saat menjadi anak sekolah, kemampuan belajarnya terganggu, prestasi di sekolah rendah, dan biasanya tidak mampu melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
  • Saat mencapai usia dewasa, tidak mampu mencari pekerjaan
yang layak sehingga penghasilannya juga rendah.

  • Ketika berkeluarga, tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan bergizi dan layanan kesehatan bagi keluarganya.

  e. ucapkan terima kasih atas jawaban peserta.

  • – 1000 Hari Pertama kehidupan untuk menyampaikan pesan:

  f. gunakan Pentingnya flipchart 1.2

  • Pesan utama dalam film tersebut adalah pentingnya gizi atau makanan sehat selama 1000 hari pertama kehidupan.
  • 1000 hari pertama kehidupan adalah masa 9 bulan kehamilan, kelahiran dan nifas, masa bayi 0-6 bulan, hingga usia anak mencapai 2 tahun. masa ini adalah masa yang rentan untuk ibu dan anak. gangguan

  Flipchart 1.2

  kesehatan terhadap ibu dan anak di masa ini akan mempengaruhi masa depan anak di kemudian hari.

  g. Sampaikan kepada peserta bahwa selanjutnya dalam pembahasan topik kesehatan dan gizi, peserta dapat membaca buku Pintar Kesehatan Ibu dan gizi.

  h. buku Pintar harus selalu dibawa dalam pertemuan sebagai bahan bacaan peserta dalam mendiskusikan kesehatan ibu hamil dan bayi selama dalam kandungan. alat bantu yang diperlukan:

  PentingnYa giZi Bagi iBu Hamil

  • Film 1.2 – Pentingnya Gizi bagi Ibu hamil
  • • Flipchart 1.3 dan 1.4 – Isi Piringku

    • Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

  a. lakukan permainan berhitung kata kunci seHat, tinggi, cerdas untuk membagi peserta menjadi 3 kelompok. minta peserta berkelompok berdasarkan kata kuncinya.

  b. minta agar peserta ngobrol secara berkelompok:

  • kelompok sehat ngobrol tentang apa yang harus dimakan oleh ibu hamil, apa saja yang harus ada di dalam piring ibu dalam sekali makan.
  • kelompok tinggi ngobrol tentang ke mana ibu hamil periksa kehamilan dan berapa kali sebaiknya periksa kehamilan, apa yang harus didapatkan selama pemeriksaan kehamilan.
  • kelompok cerdas ngobrol tentang di mana melahirkan dan apa yang dibutuhkan ibu setelah melahirkan.

  c. Sampaikan bahwa selama pertemuan kita akan membahas topik satu demi satu.

  d. minta perwakilan Kelompok Sehat menceritakan hasil diskusi mereka. ucapkan terima kasih atas hasil obrolan peserta.

  e. ajak peserta menyimak jawabannya dengan memutar film 1.2 yang bercerita tentang pola makan ibu hamil.

  f. Tanyakan pada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut, menurut anjuran bidan:

  • Berapa banyak ibu hamil harus makan?
  • Makanan apa saja yang harus ada di piring ibu hamil?
  • Adakah makanan yang dipantang untuk ibu hamil?
    • – isi Piringku. jelaskan bahwa menu makanan

  g. gunakan flipchart 1.3

  LANGKAH 3

  15 m e n i t bagi ibu hamil dengan gizi seimbang harus mengandung:

  • makanan pokok m e n g a n d u n g k a r b o h i d r a t . K a r b o h i d r a t kartu pasar memberikan tenaga bagi tubuh untuk melakukan kegiatan. contoh karbohidrat adalah beras, jagung, umbi-umbian, sagu.
  • lauk pauk yang mengandung protein. Protein dibutuhkan untuk membangun dan memelihara sel dan jaringan tubuh. contoh protein hewani adalah ikan, daging ayam, daging sapi, atau protein nabati seperti kacang- kacangan, tempe dan tahu. Protein nabati seperti tempe, tahu, mengandung serat dan antioksidan yang melindungi sel tubuh dari kerusakan.
  • Buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral. contohnya pepaya, jeruk, semangka.
  • sayuran yang mengandung vitamin dan mineral. contohnya bayam, kangkung, wortel. Vitamin

  Flipchart 1.3

  dan mineral yang berfungsi menjalankan proses pengaturan metabolisme tubuh.

  • ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama kehamilan.
  • selain itu ibu hamil juga harus banyak minum, 8-12 gelas per hari.

  h. minta peserta Kelompok makan membuat menu makan dengan menggunakan kartu Pasar.

  • Bagikan kartu pasar kepada peserta Kelompok Makan.
  • Letakkan isi Piringku di lantai.

  flipchart 1.3

  • – • Minta anggota kelompok memilih kartu pasar sesuai isi Piringku.
    • Minta kelompok memilih jenis-jenis makanan sesuai isi Piringku:

   Pilih jenis makanan pokok yang mengandung karbohidrat

   Pilih jenis yang mengandung proteinnya Pilih jenis buah-buahannya Pilih jenis sayurnya  • Jika perlu lakukan secara bergilir dengan 2 kelompok lainnya.

  i. anjurkan ibu menggunakan bantuan PKH untuk menambah asupan protein (ikan, tempe, tahu, ayam) dan bPnt untuk membeli beras dan telur. batasi penggunaan gula. j. Sampaikan kepada peserta bila mereka ingin mempelajari lebih lanjut, informasi mengenai makanan ibu hamil dapat dibaca di buku

  Pintar Kesehatan dan gizi halaman 9.

  Pemeriksaan keseHatan iBu Hamil LANGKAH 4 alat bantu yang diperlukan:

  • Film 1.3 Pemeriksaan kesehatan ibu hamil
  • Flipchart 1.4 – Kapan Periksa Kehamilan?
  • Flipchart 1.5 – Layanan Kesehatan Ibu Hamil

  15 m e n i t

  • Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

  a. minta perwakilan kelompok tinggi menyampaikan hasil diskusi mereka.

  b. ajak peserta menyimak jawabannya dengan memutar film 1.3.

  c. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut:

  • Kemana mereka membawa ibu tersebut?
  • Apakah peserta ketika hamil juga pergi ke Puskesmas?

  Berapa kali ibu hamil harus menemui bidan selama kehamilan? • Layanan apa saja yang diterima oleh ibu hamil di Puskesmas? •

  d. gunakan untuk flipchart 1.4 menyampaikan pesan mengenai pemeriksaan ibu hamil:

  • Selama kehamilan akan lebih baik jika

  ibu hamil memeriksakan setiap bulan ke bidan di Puskesmas /Polindes/ Poskesdes/Posyandu.

   jika tidak bisa setiap bulan, ibu

  hamil harus periksa minimal 4 kali ke bidan di Puskesmas/Polindes/ Poskesdes/ Posyandu.

  • Pemeriksaan ke-1 pada usia kandungan sebelum 3 bulan

  Flipchart 1.4

  (semakin dini pemeriksaan awal kehamilan, semakin baik).

  • Pemeriksaan ke-2 kali pada usia kandungan 4-6 bulan.
  • Pemeriksaan ke-3 dan ke-4 pada usia kandungan 7-9 bulan.
Ibu hamil perlu memeriksakan kehamilan setiap bulan, apalagi jika ibu hamil memiliki risiko kehamilan 4 terlalu:

  

1. terlalu muda (usia ibu hamil kurang dari 20 tahun).

2. terlalu tua (usia ibu hamil lebih dari 35 tahun). 3. terlalu dekat jarak kehamilan (jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2 tahun.

  4. terlalu Banyak anak (Ibu pernah hamil atau melahirkan 4 kali atau lebih).

  e. minta anggota kelompok tinggi membacakan layanan flipchart 1.5

  • kesehatan untuk ibu Hamil.

  f. ucapkan terima kasih kepada Kelompok tinggi yang membacakan, sampaikan kepada peserta bahwa selama kehamilan, ibu hamil akan menerima 10 layanan kesehatan.

  g. Ibu hamil harus menanyakan tanggal perkiraan persalinan, merencanakan

  Flipchart 1.5 persalinan di layanan kesehatan.

  h. Sampaikan kepada peserta bahwa ibu hamil bisa mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai kehamilan. i. Informasi mengenai kehamilan dapat dibaca di Buku Pintar kesehatan dan gizi halaman 4-13.

  

Pemeriksaan keseHatan

LANGKAH 5 setelaH melaHirkan alat bantu yang diperlukan:

  • Film 1.5 Pemeriksaan Kesehatan setelah melahirkan

  15 m e n i t • Flipchart 1.6 – Layanan Kesehatan Ibu Hamil

  • Flipchart 1.7 – Gizi bagi anak baru lahir dan ibu menyusui
  • Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

  a. minta perwakilan Kelompok cerdas menyampaikan hasil obrolan mereka.

  b. ajak peserta menyimak jawabannya dengan memutar film 1.5 tentang Pemeriksaan Kesehatan Setelah melahirkan.

  c. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut:

  • Di mana ibu hamil harus melahirkan?
  • Apakah setelah melahirkan ibu hamil harus periksa kesehatan?

  Berapa kali?

  d. Sampaikan pesan:

  • Melahirkan di layanan kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, agar jika terjadi masalah dalam persalinan bisa segera ditangani. tanda bahaya pada persalinan ada di buku Pintar Kesehatan dan gizi halaman 15.
  • Gunakan flipchart 1.6 untuk menjelaskan pelayanan kesehatan ibu nifas setelah melahirkan:

  Flipchart 1.6

   Pertama: 6 jam-3 hari setelah melahirkan  Kedua: hari ke 4-28 hari setelah melahirkan  Ketiga: hari ke 29-42 hari setelah melahirkan

  • Jelaskan informasi pelayanan kesehatan ibu nifas ada di Buku

  Pintar Kesehatan dan gizi. Ibu harus menghubungi petugas kesehatan jika mengalami tanda bahaya nifas. tanda bahaya nifas ada di buku Pintar Kesehatan dan gizi halaman 16.

  e. Pendamping merekap pesan dengan menggunakan flipchart 1.7:

  • Segera lakukan Inisiasi Menyusu Dini (Imd) dan berikan aSI yang pertama keluar yang berwarna kekuningan (kolostrum).
  • ASI yang keluar pertama berwarna

  Flipchart 1.7

  kekuningan (kolostrum) mengandung zat kekebalan tubuh, langsung berikan pada bayi, jangan dibuang.

  • Berikan hanya ASI saja sampai berusia 6 bulan (ASI eksklusif).
  • Ibu menyusui makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.
  • Kebutuhan air minum ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari.

  

memastikan iBu dan BaYi

LANGKAH 6 mendaPat laYanan jaminan keseHatan nasional alat bantu yang diperlukan:

  15

  • Film 1.5 – JKN

  m e n i t

  • • Flipchart 1.8 – Kartu Keluarga dan

    kartu indonesia sehat (kis)

  a. tanyakan kepada peserta adakah ibu yang sudah memiliki

  pengalaman melahirkan? Berapa besar biayanya?

  b. jelaskan bahwa sebagai penerima bantuan PKH, ibu-ibu juga berhak mendapat jaminan Kesehatan nasional (jKn) dengan pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS). tanyakan kepada peserta siapa yang

  sudah memiliki KIS, siapa yang belum memiliki KIS

  c. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan melihat film tentang bagaimana membuat KIS bagi keluarga penerima PKH. Putarkan film 1.5

  d. gunakan flipchart 1.8.

  e. Sampaikan bahwa bayi dari ibu pemilik KIS otomatis menjadi Peserta Penerima bantuan Iuran (PbI) jaminan Kesehatan (jK) dan berhak menerima pelayanan kesehatan namun perlu melakukan pendaftaran dengan prosedur: Suami atau anggota keluarga (dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK), mendatangi bPjS Kesehatan dengan:

  • Membawa dokumen asli Surat Keterangan tanda lahir (SKtl) yang dibuat di tempat melahirkan.
  • Menunjukkan asli Kartu Peserta BPJS

  Flipchart 1.8 Kesehatan dari ibu kandung yang melahirkan.

  • Mengisi Daftar Isian Peserta (DIP) yang telah ditandatangani oleh salah satu orang tua dari bayi yang baru lahir.
  • Pengisian NIK bayi PBI menggunakan nomor Kartu Keluarga (KK) dari orang tua bayi yang baru lahir atau nomor Kartu Keluarga (KK) dari Ibu kandung bayi baru lahir yang tercatat pada Kartu Keluarga (KK) keluarga orang tua/lain.
  • Keluarga PKH yang memiliki KIS wajib melaporkan perubahan nama bayi dan perubahan nomor Kartu Keluarga dengan nIK bayi yang baru lahir selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak mendapatkan KIS.

  f. Sampaikan jika ada peserta yang belum menjadi peserta jKn maka peserta dapat mendaftarkan diri menjadi peserta jKn dengan cara:

  • Fotokopi Kartu Keluarga dan KTP seluruh anggota keluarga.
  • Surat keterangan tidak mampu dari RT dan Desa/Kelurahan.
  • Surat Pengantar pembuatan kartu JKN/BPJS PBI dari Puskesmas.

  g. jika persyaratan pembuatan kartu jKn/bPjS PbI sudah lengkap, langkah selanjutnya adalah:

  • Bawa dokumen ke kantor BPJS terdekat atau ke Kantor Dinas Sosial.
  • Menyerahkan dokumen dan mendapat jadwal untuk datang kembali
  • Datang kembali ke kantor BPJS untuk mengambil kartu BPJS yang sudah jadi.

  PenutuP LANGKAH 7 alat bantu yang diperlukan:

  • Flipchart 1.10 – Pesan untuk Ibu Hamil

  5 m e n i t

  a. dengan menggunakan Flipchart 1.9 sampaikan kepada peserta kesimpulan hari ini yaitu:

  • Pastikan ibu hamil makan makanan bergizi. gunakan bantuan PKH dan bPnt untuk membeli beras, telur, dan minyak dan uang PKH untuk menambah asupan protein (ikan, tempe, tahu, ayam). batasi penggunaan gula.
  • Ibu hamil harus periksa ke Puskesmas setiap bulan atau minimal 4 kali selama

  Flipchart 1.9 kehamilan.

  • Ibu hamil harus melahirkan di fasilitas kesehatan dan dibantu tenaga kesehatan.
  • Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) saat bayi baru lahir.
  • Periksakan kesehatan ibu dan anak setelah melahirkan.
  • Buat Kartu Indonesia Sehat (KIS), untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan bagi ibu hamil termasuk anak dalam kandungan.

  b. Sampaikan kepada peserta semua hal di atas, dilakukan untuk mencapai harapan agar anak tumbuh seHat, tinggi, dan cerdas.

  c. Sampaikan kepada peserta untuk membagikan pengetahuan baru yang dianggap bermanfaat kepada keluarga, tetangga dan kenalan yang membutuhkan.

  d. berdoa bersama.

  e. ucapkan terima kasih dan salam penutup.

  BAHAN BACAAN SESI 1

PENTINGNYA GIZI DAN

LAYANAN KESEHATAN

IBU HAMIL

  PenYeBaB masalaH keseHatan & giZi

  terdapat 2 (dua) faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi yaitu konsumsi makanan dan keadaan kesehatan (penyakit infeksi). Kedua faktor ini saling berpengaruh. Rendahnya konsumsi makanan secara terus-menerus akan menimbulkan kekurangan gizi, semakin lama terjadi kekurangan asupan gizi maka bisa menimbulkan gizi buruk. Keadaan kesehatan yang kurang baik akan menimbulkan seseorang mudah mengalami penyakit, misalnya penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPa). Penyakit menular ini dapat menimbulkan terganggunya konsumsi makanan dan asupan zat gizi sehingga makanan tidak dapat diserap tubuh dengan baik. adapun faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi adalah aksesibilitas pangan, pola asuh, ketersediaan air minum/sanitasi, dan pelayanan kesehatan.

  • aksesibilitas pangan yang mudah dan dengan harga yang terjangkau akan memudahkan keluarga mengonsumsi makanan

  yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Selain itu konsumsi makanan juga dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga dalam memilih bahan makanan yang dibeli.

  • Pola asuh misalnya pemberian air susu ibu (aSI) saja atau aSI

  eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan, juga mempengaruhi status gizi seseorang.

  • ketersediaan air minum dan sanitasi akan memudahkan seseorang menerapkan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHbS).
  • kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan yang baik, juga turut menentukan status gizi seseorang.

  masalah kesehatan dan gizi pada ibu dan anak sangat penting. lebih dari sepertiga kematian bayi dan anak, serta 11% beban penyakit di dunia disebabkan karena kekurangan gizi pada ibu hamil dan anak. dampak kekurangan gizi pada ibu hamil sangat serius, karena gangguan pertumbuhan sejak dalam kandungan akan berakibat secara fisik, mental dan intelektual pada bayi yang dilahirkan. Selain bayi dilahirkan pendek dan sangat kurus, jika bayi tersebut dapat hidup akan tumbuh dan berkembang di bawah normal akan mengalami kehidupan dengan ketidakmampuan, ketika menjadi dewasa bertubuh pendek dan mempunyai tingkat kecerdasan dan produktivitas rendah. untuk perempuan, akan menjadi remaja dan calon ibu hamil yang akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan juga pendek. anak kurang gizi telah terbukti berkorelasi bermakna dengan kejadian penyakit tidak menular (Ptm). apabila masalah anak pendek tidak segera ditanggulangi, akan berpotensi meningkatkan kematian akibat Ptm di masa mendatang. Pada saat ini Indonesia masih mengalami prevalensi anak pendek yang cukup tinggi yaitu sebesar 37,2%. dengan menyadari betapa kompleksnya akibat masalah gizi sehingga penanganan masalah gizi memerlukan kerjasama semua pemangku kepentingan.

  defenisi masalah gizi

  • gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dengan jumlah banyak. contoh: karbohidrat, protein, dan lemak
  • gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dengan jumlah sedikit.

  contoh: vitamin seperti vitamin a, b, c, d,

  e, dan K. mineral seperti Iodium, Fe, Zink, Kalium, dsb.

  jenis masalah gizi

  • masalah gizi makro terdiri dari: gizi kurang, gizi buruk, Kurus, Pendek, dan gizi lebih
  • masalah gizi mikro terdiri dari: Kekurangan Vitamin a (KVa), gangguan akibat Kurang Iodium (gaKI), anemia gizi besi (agb), dsb.
dampak masalah gizi KuRang gIZI pada awal kehidupan berdampak pada kualitas Sdm.

  beberapa fakta penelitian diketahui sebagai berikut:

  • Anak kurang gizi akan tumbuh lebih pendek dan melahirkan bayi kecil atau berat badan lahir rendah (bblR).
  • Kurang gizi (pendek) menghambat perkembangan kognitif, nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan.
  • Kurang gizi (pendek) pada usia di bawah 3 tahun menurunkan produktivitas pada usia dewasa.
  • Gizi Kurang/buruk merupakan penyebab dasar kematian bayi dan anak.

  upaya Penanggulangan masalah gizi: • Pendidikan gizi masyarakat.

  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi Sdm.

  • Pemantauan pertumbuhan anak balita.

  dengan dilakukannya pemantauan pertumbuhan maka kondisi status gizi anak balita dapat dipantau dari waktu ke waktu. bila terjadi akan mengarah pada status gizi yang lebih buruk maka dapat dicegah. Hasil penimbangan berat badan di Posyandu dicatat dengan menggunakan Kartu menuju Sehat.

  • Pemberian makanan tambahan (Pmt).

  Pmt dapat digunakan sebagai sarana penyuluhan/pendididkan bagi ibu balita tentang pemberian makanan.

  • Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak umur 6-59 bulan.
  • Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil.
  • Pengunaan garam ber-Iodium di rumah tangga.
mengaPa 1000 Hari Pertama keHiduPan sangat Penting

1 Status gizi dan kesehatan ibu sebagai penentu kualitas sumber daya

  manusia, semakin jelas dengan adanya bukti bahwa status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilan dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis. Periode 1000 hari, yaitu 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkan, merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi.

  1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas di mana kegiatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi pada ibu dan anak adalah:

  a. Inisiasi menyusu dini (Imd), saat bayi lahir segera diletakkan di perut/dada ibu sehingga bayi akan secara naluriah mencari dan mengisap puting susu ibu, biasanya dalam waktu 60 menit.

  b. menyusui bayi dengan aSI eksklusif (aSI saja) selama 6 bulan pertama. Seorang ibu yang bekerja tetap dapat memberikan aSI eksklusif tanpa meninggalkan tempat kerja karena aSI dapat diperah dan disimpan.

  c. Pemberian mP aSI (makanan Pendamping aSI) setelah 6 bulan. makanan dibuat dari bahan makanan yang sama dengan yang dimakan keluarga, dengan jumlah dan konsistensi yang bertahap sehingga anak pada usia 1 tahun sudah mengonsumsi makanan yang sama dengan anggota keluarga.

  d. lanjutkan aSI sampai 2 tahun.

  e. Imunisasi untuk pencegahan penyakit menular.

  f. membiasakan cuci tangan dengan air bersih dan sabun serta pencegahan dan penanggulangan malaria pada ibu hamil. jika semua hal tersebut dilakukan pada ibu hamil, bayi dan anak di bawah usia dua tahun terbukti berdampak pada penurunan kematian anak. Kematian anak balita turun sebesar 19 persen karena pemberian aSI eksklusif dan pemberian mP aSI yang tepat dan baik. jika kita memberikan perhatian dan tindakan yang tepat semasa ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak baduta, akan terjadi penurunan anak stunting (tinggi tidak sesuai umur). Kesehatan janin dalam kandungan dan bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada kondisi kesehatan dan gizi ibu hamil, sebelum hamil, bahkan sebelum menikah.

  Karena itu, perbaikan kondisi gizi dan kesehatan akan lebih baik jika dilakukan juga kepada remaja, untuk mempersiapkan tingkat kesehatan dan gizi remaja yang optimal. Remaja puteri perlu diperhatikan agar mereka sudah siap saat menjadi calon pengantin dan saat memasuki masa kehamilan. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 membuktikan 1 dari 2 anak yang lahir dari keluarga paling miskin di Indonesia mengalami pendek, dibandingkan dengan kelompok penduduk kaya, ditemukan hanya 1 dari 4 anak tergolong anak pendek. keHamilan

  Kehamilan adalah masa di mana terdapat janin di dalam rahim

  2

  seorang perempuan yang didahului oleh terjadinya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita yang dihasilkan oleh indung telur dengan sel sperma pria. Kehamilan ditandai dengan terlambatnya haid/ menstruasi. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin yang tumbuh dan berkembang dengan aman dan nyaman dalam rahim ibu.

  Kehamilan tidak hanya ditandai oleh terlambatnya haid, muntah pada pagi hari atau semakin membesarnya perut ibu. berbagai perubahan tubuh ibu dapat terjadi selama kehamilan. Selama hamil, dapat terjadi perubahan pada payudara, peningkatan berat badan, kram perut, sering buang air kecil, sembelit (susah buang air besar), ngidam, mual dan muntah.

  Ibu hamil memerlukan gizi lebih banyak daripada keadaan tidak hamil untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil, bisa berupa kurang energi Kronik (KeK) dan atau kurang darah (anemia). di daerah endemik malaria, ibu hamil mempunyai risiko terkena penyakit malaria. demikian juga di beberapa daerah yang masih tergolong daerah endemik kurang Iodium sehingga jika tidak dicegah ibu hamil akan mengalami gangguan akibat kurang Iodium (gaKI).

  kewajiBan iBu Hamil adalaH:

  1. melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal

  care) sebanyak minimal 4 kali selama

  kehamilan. Kunjungan pertama/K1 pada trimester-1, K2 pada trimester-2 dan K3 dan K4 pada trimester-3. Suami atau keluarga harus mendampingi ibu hamil saat pemeriksaan kehamilan. 2. minum 1 tablet tambah darah (tablet yang berisi besi-folat) setiap hari selama kehamilan, minimal 90 hari berturut-turut. Pil tambah darah mencegah ibu menderita kurang darah dan tidak berbahaya bagi janin. beri pengertian agar minum 1 tablet tambah darah setiap hari sesudah makan malam, selama kehamilan. Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan sel dan syaraf otak anak. 3. memperoleh imunisasi tetanus toxoid (tt) untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir. 4. mendapat konseling perorangan dan atau kelompok tentang pola konsumsi makanan beragam, bergizi seimbang dan aman selama kehamilan. 5. mengonsumsi garam berIodium yang dibubuhkan pada setiap masakan di rumah.

6. Dianjurkan memilih makanan yang telah difortifikasi (diperkaya) dengan zat gizi mikro, terutama vitamin a, besi dan Iodium.

  7. tidak merokok dan melarang anggota keluarga merokok di dalam rumah. 8. di daerah endemik malaria, saat tidur menggunakan kelambu berinsektisida yang diberikan oleh petugas kesehatan. 9. memperoleh dukungan dari suami dan keluarganya untuk mempersiapkan psikologis ibu menghadapi kehamilan, serta kesiapan mengasuh dan mendidik anak. Setelah usia kehamilan 4 bulan, sering-seringlah ajak bicara bayi atau membaca doa sambil mengelus-elus perut.

  10. Ibu hamil juga harus dihindarkan dari pemakaian narkoba dan minuman keras. 11. diberikan pengetahuan tentang hubungan suami isteri selama proses kehamilan. 12. menanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan dan merencanakan melahirkan ditolong bidan atau dokter di fasilitas pelayanan kesehatan. 13. bersama suami merencanakan ikut keluarga berencana dengan memilih alat kontrasepsi yang akan dipakai sesudah melahirkan sesuai nasihat bidan atau dokter. 14. menyiapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu- waktu diperlukan. kenali keHamilan risiko tinggi

  Faktor risiko tinggi pada kehamilan secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

  Kehamilan risiko tinggi adalah suatu proses kehamilan yang memiliki risiko lebih tinggi dan lebih besar dari kehamilan normal, baik itu bagi sang ibu maupun janin yang dikandungnya, selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal. Sehingga dapat terjadi penyakit ataupun kematian sebelum maupun sesudah persalinan. dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih faktor risiko, sedangkan ibu hamil risiko rendah bila pada pemeriksaan tidak ditemukan faktor risiko. namun bukan tidak mungkin dalam perjalanan persalinan dan kehamilan, ibu hamil risiko rendah dapat berubah menjadi risiko tinggi, oleh karena itu diperlukan suatu pemeriksaan rutin selama periode kehamilan dan proses melahirkan.

A. Faktor Ibu 

  • ibu hamil dengan usia > 35 tahun atau < 18 tahun (di bawah 20 tahun) Semakin tua umur wanita maka kualitas sel telur yang dihasilkan juga menurun, sehingga risiko melahirkan bayi dengan kelainan/ cacat sangat besar terjadi. Sementara jika usia ibu di bawah 20 tahun selain kesiapan psikologis yang biasanya belum terjadi, organ reproduksi remaja juga belum matang untuk menerima kehamilan.
  • >Kehamilan kelima atau lebih   jumlah anak yang terlalu banyak akan berhubungan dengan sistem alat reproduksi
  • kehamilan dengan jarak > 5 tahun atau < 2 tahun alat reproduksi memerlukan waktu pemulihan untuk dapat berfungsi dengan sempurna. waktu yang dibutuhkan untuk masa pemulihan ini minimal 2 tahun.

  • tinggi badan ibu < 145 cm tinggi badan seseorang mempengaruhi bentuk panggul seseorang. tinggi badan yang kurang dari 145 cm berisiko terjadinya panggul sempit sementara panggul merupakan jalan lahir bagi bayi. bayi dapat lahir lancar apabila jalan yang dilaluinya tidak ada hambatan. apabila jalan untuk lahir sempit dan tidak sesuai dengan ukuran bayi, maka dapat dipastikan bayi tidak bisa dilahirkan secara normal.
  • lingkar lengan atas < 23,5 cm) atau terlalu gemuk (obesitas).
  • kehamilan dengan penyakit penyerta (Hipertensi/ tekanan darah tinggi, diabetes mellitus/ kencing manis, tiroid, jantung, Paru, ginjal, infeksi, anemia (kuran kada hemoglobin dalam darah) dan penyakit sistemik lainnya) ataupun kebiasaan ibu merokok, mengonsumsi alkohol serta obat-obatan yang membahayakan janin.
  • kehamilan dengan mioma uteri atau kista ovarium atau sering terjadi keguguran sebelumnya.
  • Kehamilan dengan riwayat bedah caesar sebelumnya.

  B.Faktor Janin 

  • Kelainan letak janin (sungsang, lintang, oblique/diagonal, presentasi muka)
  • Janin besar (taksiran berat janin > 4000 gram)
  • Janin ganda (kembar)
  • Janin dengan pertumbuhan yang terhambat
  • Janin kurang bulan (prematur)
  • Janin dengan cacat bawaan/kelainan kongenital • Janin meninggal dalam rahim.

  tindakan pencegahan yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan kehamilan sedini mungkin dan rutin sebelum pada saatnya untuk melahirkan.

  

PelaYanan keseHatan seBelum melaHirkan

  anc atau Ante Natal Care (ante=sebelum, natal=Kelahiran)

  3

  adalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

  

(bidan atau dokter) kepada ibu selama masa kehamilan untuk

mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga

mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan aSI, dan

kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar

  dalam melakukan anc, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan berkualitas terstandar yang disebut 10t, terdiri dari :

  1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan.

  Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko untuk terjadinya cPd (Cephalo Pelvic Disproportion).

  2. Ukur Tekanan Darah

  Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥140/90 mm/hg) pada kehamilan dan pre eclampsia (komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi).

  3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas LILA)

  meliputi juga pengukuran lIla hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko KeK. Kurang energi kronis di sini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana lIla kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KeK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (bblR).

  4. Ukur Tinggi Rahim 

  bidan juga akan melakukan pengukuran tinggi rahim pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. jika tinggi rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.

  5. Menentukan Letak Janin dan Denyut Jangtung Janin (DJJ)

  menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. jika pada trimester

  III bagian bawah janin bukan kepala, atau atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain.

  

6. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi

Tetanus Toksid (TT) Bila Diperlukan