PENGETAHUAN PENANGANAN BAHAN MAKANAN DAN PERMASALAHANNYA

  PERMASALAHANNYA BAHAN MAKANAN PENGETAHUAN PENANGANAN dan

  

BAHAN AJAR

KURSUS DAN PELATIHAN

PENGETAHUAN PENANGANAN

BAHAN MAKANAN

DAN PERMASALAHANNYA

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan 2013

  

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL DAN INFORMAL

  Sejalan dengan visi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni “Terselenggaranya layanan pendidikan anak usia dini, nonformal dan infor- mal untuk mewujudkan insan lndonesia yang berakhlak mulia, berkarakter, cerdas, terampil, mandiri dan kreatif, dan profesional”, diperlukan sistem pelayanan yang prima.

  Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai penguatan sistem manajemen dan dukungan teknis pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal.

  Upaya yang dilakukan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal bersama konsorsium kursus dan pelatihan untuk menyusun bahan ajar kursus dan pelatihan dalam bentuk buku cetak perlu diapresiasi. Selain sebagai norma, standar, prosedur, dan kriteria, bahan ajar ini sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar nasional pendidikan.

  Semoga, bahan ajar ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi kebutuhan peserta didik serta mudah diperoleh sehingga proses pembelajaran diharapkan dapat berhasil lebih baik.

  Jakarta, 24 Juni 2013 Direktur Jenderal, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP. 19570322 198211 2 001

  

KATA PENGANTAR

DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN

  Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur ke Hadirat Allah yang Maha Kuasa serta terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun bahan ajar kursus dan pelatihan yang telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan bekerja keras, sehingga bahan ajar kursus dan pelatihan selesai disusun dan siap dipergunakan oleh peserta didik, penyelenggara kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya.

  Kebijakan menerbitkan bahan ajar kursus dan pelatihan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal (Ditjen PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), agar kegiatan pembelajaran pada lembaga kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya dapat didukung oleh tersedianya bahan ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mudah diperoleh sehingga diharapkan proses pembelajaran dapat berhasil lebih baik dan efektif.

  Bahan ajar ini merupakan sarana untuk lebih mengoperasionalkan substansi kurikulum berbasis kompetensi pada masing-masing jenis keahlian, agar peserta didik kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya lebih cepat dalam menguasai materi pembelajaran. Penerapan bahan ajar yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan peserta didik akan sangat membantu mereka dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) atau lembaga kursus dan pelatihan yang sudah terakreditasi lembaga oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN.PNF).

  Uji kompetensi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI, Kemdikbud untuk meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka penyelenggara kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya, perlu menyiapkan pendidik yang mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, serta didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan pembelajaran.

  Akhirnya saya berharap, bahan ajar ini akan menjadi salah satu media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kinerja lembaga-lembaga kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya.

  Jakarta, 24 Juni 2013 Direktur, Dr. Wartanto NIP. 19631009 198903 1 001

  

SEKAPUR SIRIH

  Alhamdulillahhirobbil'aalamiin, dengan Ridho dan Rahmat yang diberikan Al- lah SWT kepada penyusun, maka penyusunan buku Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya dapat selesai pada waktunya. Penulisan buku ini merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan merupakan bahan ajar yang memenuhi standar kompetensi dan sesuai dengan standar DUDI dalam hal ini industri hotel dan restoran. Peran bahan ajar dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan akan semakin diperlukan oleh setiap pendidik (Instruktur) LKP agar senantiasa memperbaharui dan memperdalam pengetahuan dan ketrampilannya sejalan dengan berkembangnya dunia kuliner.

  Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas maka penyusun berupaya untuk menyiapkan materi bahan ajar Pengetahuan Dalam Penanganan Bahan Makanan yang sesuai dengan SKKNI, KBK dan SKL pada Level II (Asisten Juru Masak), Level III (Juru Masak), Level IV (Asisten Kepala Dapur) dan Level V (Kepala Dapur).

  Adapun maksud dari penyusunan bahan ajar ini yaitu sebagai buku paket seorang Pendidik (Instruktur) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, selain itu bahan ajar ini juga berfungsi sebagai acuan dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh Lembaga Kursus Tata Boga.

  Akhir kata penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan bahan ajar ini. Harapan kami semoga buku ini dapat di jadikan referensi bagi para pendidik dalam mengajar di Lembaga Kursus dan Pelatihan, serta di jadikan pedoman bagi semua peserta didik tata boga. Penyusun menyadari sepenuhnya memperbaharui pengetahuan (Updating) pada bahan ajar adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang yang menekuni bidang Pengolahan dan Penyajian Makanan.

  Oleh karena itu apabila saat buku ini diajarkan kepada peserta didik sebaiknya disempurnakan sesuai dengan berkembangnya dunia kuliner yang diakui secara Internasional, maka penulis berharap informasi-informasi kepada pembaca dan penggunaan buku ini sebagai masukan dari sesuatu yang baru untuk senantiasa dapat memperbaiki substansi materi pada buku ini sesuai dengan perkembangan kuliner dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta berlaku secara Internasional untuk kepentingan anak didik kita dan kesempurnaan buku ini.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  71 1. Pembersihan .......................................................................

  79 BIODATA PENULIS .............................................................................

  76 DFTAR PUSTAKA ................................................................................

  75 ISTILAH - ISTILAH MEMASAK .........................................................

  73 BAB V PENUTUP ............................................................................

  73 4. Penyimpanan setelah jadi masakan .....................................

  71 3. Penyimpanan setelah diolah setengah jadi ...........................

  71 2. Penyimpanan sebelum diolah ..............................................

  63 BAB IV TEHNIK PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN .............

  SAMBUTAN ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................. iii SEKAPUR SIRIH .................................................................................. v DAFTAR ISI .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii BAB I GASTRONOMI .....................................................................

  60 2. Aneka Resep Hidangan dengan Berbagai Bahan Makanan .

  60 1. Metode Memasak Yang Tepat ............................................

  57 BAB III METODE PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN ..............

  48 C.Bahan Makanan Hasil Olahan ............................................

  3 B.Bahan Makanan Hewani ....................................................

  3 A.Bahan Makanan Nabati ......................................................

  1 BAB II PENGETAHUAN PERSIAPAN BAHAN MAKANAN ......

  80

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Romanesco (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ......

  12 Gambar 12 : Kacang panjang (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  20 Gambar 20 : Ice berg lettuce / head lettuce (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..................................................................................

  19 Gambar 19 : Butter lettuce (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...

  18 Gambar 18 : Lolorosa (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..........

  17 Gambar 17 : Selada keriting (curly lettuce) (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..................................................................................

  16 Gambar 16 : Kacang tanah (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  15 Gambar 15 : Kacang kedelai (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  14 Gambar 14 : Kacang hijau (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ....

  13 Gambar 13 : Kacang merah dan Kacang merah (kidney beans) (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .......................................

  11 Gambar 11 : Kapri biji kecil dan Kapri Biji besar (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ......................................................................

  3 Gambar 2 : Bunga kol putih dan Bunga kol ungu (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ......................................................................

  10 Gambar 10 : Buncis hijau dan buncis kuning (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ......................................................................

  10 Gambar 9 : zuccini (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .............

  9 Gambar 8 : Oyong (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..............

  8 Gambar 7 : Paprika (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...........

  7 Gambar 6 : Tomat apel, Tomat gondol lokal dan Tomat cherry (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .......................................

  6 Gambar 5 : Terong ungu lokal, Terong ungu Jepang dan Terong bulat lalap (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........................

  5 Gambar 4 : Mentimun Jepang (kyurri) dan mentimun local (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .......................................

  4 Gambar 3 : Brocolly (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)...........

  21

  Gambar 21 : Curly endive (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ....

  34 Gambar 36 : Sawi putih (Chines cabbage) (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..................................................................................

  43 Gambar 47 : Radish (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .............

  42 Gambar 46 : Lobak (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..............

  41 Gambar 45 : Singkong (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..........

  41 Gambar 44 : Ubi jalar (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..........

  40 Gambar 43 : Wortel aneka warna (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  39 Gambar 42 : Kentang (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...........

  38 Gambar 41 : Artichoke (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........

  38 Gambar 40 : Fenel (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...............

  37 Gambar 39 : Asparagus (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .......

  36 Gambar 38 : Brussels (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)...........

  35 Gambar 37 : Kol putih dan Kol merah (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..................................................................................

  34 Gambar 35 : Sawi hijau (Cai sim) (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  22 Gambar 22 : Aracula (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...........

  33 Gambar 34 : Kangkung (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ........

  32 Gambar 33 : Bayam merah (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .

  31 Gambar 32 : Bayam hijau (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .....

  30 Gambar 31 : Baby kailan (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)......

  29 Gambar 30 : Kailan (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..............

  28 Gambar 29 : Bok choy (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........

  27 Gambar 28 : Chicory (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...........

  27 Gambar 27 : Radichio (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..........

  26 Gambar 26 : Kemangi (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..........

  25 Gambar 25 : Kenikir (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ............

  24 Gambar 24 : Pohpohan (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ........

  22 Gambar 23 : Tespong (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..........

  44

  Gambar 48 : Bit Root (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...........

  56 Gambar 59 : Sosis sapi (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........

  68 Gambar 67 : Fillet of fish meunierre (Praktik Pengolahan Makanan SMKN 57) .......

  67 Gambar 66 : Grill Chicken steak (Praktik Pengolahan Makanan SMKN 57) .............

  66 Gambar 65 : Black Pepper steak (Praktik Pengolahan Makanan SMKN 57) ............

  65 Gambar 64 : Cream of potato soup (Praktik Pengolahan Makanan SMKN 57) ..........

  64 Gambar 63 : Clear vegetables soup (Praktik Pengolahan Makanan SMKN 57) ........

  63 Gambar 62 : Tomato and cucumber salad (Praktik Pengolahan Makanan SMKN 57) ...........................................................................................

  59 Gambar 61 : Potatoes Salad (Praktik Pengolahan Makanan SMKN 57) ....................

  58 Gambar 60 : Ikan asap (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........

  54 Gambar 58 : Telur (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................

  44 Gambar 49 : Daun bawang (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...

  53 Gambar 57 : Daging (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .............

  52 Gambar 56 : Special seafood (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  50 Gambar 55 : Jenis-jenis kerang (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  48 Gambar 54 : Ikan (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .................

  47 Gambar 53 : Unggas (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ............

  47 Gambar 52 : Chantarelle dan Shitake (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..................................................................................

  46 Gambar 51 : Bawang merah (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  45 Gambar 50 : Bawang bombay (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ................................................................................................

  69

BAB I GASTRONOMI Perkembangan dunia kuliner saat ini sangatlah pesat, karenanya setiap orang

  yang menekuni bidang kuliner pada umumnya dan Lembaga Pendidikan Kursus pada khususnya sudah seharusnya menguasai Ilmu Gastronomi; ilmu yang mempelajari bahan makanan dan minuman, cara penyusunan, pengolahan, dan penyajiannya secara profesional, disamping itu kita juga harus memperbaharui

  

(updating) pengetahuan dan ketrampilan dibidang tata boga agar tidak tertinggal

dengan perkembangan dunia kuliner.

  Materi yang dibahas dalam buku Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya adalah tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan bahan makanan, cara memilih bahan makanan, karakteristik bahan makanan, pengetahuan penanganan bahan makanan, pengolahan, penyimpanan dan hasil olah dari setiap bahan bahan makanan. Namun karena banyaknya bahan makanan dan hasil olahnya tentunya dalam buku ini akan dibahas bahan makanan yang sering digunakan dalam pengolahan bahan makanan.

  Banyaknya bahan makanan dan hasil olah dari bahan makanan saat ini membuat terciptanya beraneka ragam hidangan dari bahan makanan tersebut. Tetapi apakah makanan yang dihasilkan tersebut sudah memenuhi standar kesehatan ? karena saat ini banyak bahan makanan yang diproses dipertanian menggunakan bahan kimia ataupun hormon yang berlebihan dan pengaruh sayuran atau buah-buahan transgenik dan rekayasa genetika yang membahayakan kesehatan, maka sekarang banyak orang beralih ke sayuran organik yang lebih aman walupun harganya cukup mahal.

  Oleh karena itu teknologi pertanian dan peternakan belum tentu menjamin hasil pertanian dan peternakannya baik, bahkan justru dapat membahayakan kesehatan manusia. Kita melihat betapa besarnya permasalahan yang dapat terjadi dengan bahan makanan yang akan diolah menjadi makanan bila diawali dengan proses pertanian dan peternakan yang salah, maka akan lebih bermasalah lagi bila bahan makanan tersebut diolah dengan persiapan dan proses memasak yang salah.

  Bila demikian kejadiannya sangatlah perlu kiranya semua orang yang bergerak dibidang pengolahan dan penyajian makanan mengetahui dan memahami tentang pengetahuan penanganan bahan makanan agar dapat mengolah makanan dengan tepat dan menghasilkan hidangan yang baik, lezat dan aman untuk dikonsumsi. Pengetahuan ini tidak semata diperoleh secara teoritis namun akan dapat lebih akurat diperoleh dari hasil praktik langsung dalam menangani persiapan dan pengolahan bahan makanan tersebut.

  Maka pengetahuan bahan, persiapan dan penanganan serta pengolahan bahan makananan dengan berbagai macam metode pengolahan teknologi yang ada saat ini dan masa yang akan datang sangatlah perlu diajarkan kepada setiap peserta didik agar mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang pengetahuan bahan dan cara pengolahan bahan makanan menjadi hidangan yang lezat, bergizi dan aman untuk dikonsumsi. Pengetahuan dan ketrampilan terhadap teknologi pengolahan makanan akan melahirkan seni dalam memasak, yaitu suatu seni dalam menyiapkan dan memasak bebagai hidangan dan minuman secara benar.

  Perlu diketahui pula bahwasannya bahan makan yang dipersiapan di dapur hotel dan restoran adalah bahan makanan yang umum dan lazim digunakan, baik bahan makanan yang berasal dari Indonesia (bahan lokal) ataupun bahan makanan yang diperoleh secara import dari negara asalnya. Hal tersebut dikarenakan hidangan yang diolah berasal dari manca negara sehingga penangannyapun memerlukan ketrampilan yang baik sehingga menghasilkan hidangan yang berkualitas.

  Buku ini menjelaskan semua yang berhubungan dengan persiapan bahan, penanganan dan pengolahan makanan baik dari dalam ataupun luar negeri yang dijelaskan dengan detil sebagai bahan ajar bagi instruktur di Lembaga Kursus dan Pelatihan ataupun sebagai buku paket peserta didik agar lebih mudah mempelajari dan memahami tentang persiapan bahan, penanganan bahan dan pengolahan makanan.

  Setelah mempelajari buku ini, Instruktur maupun peserta didik diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.

BAB II PENGETAHUAN PERSIAPAN BAHAN MAKANAN Secara umum dapat dikatakan bahwa bahan makanan adalah segala sesuatu

  yang dapat diolah menjadi makanan. Bahan makanan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar berdasarkan sumbernya, yaitu : A. Bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

  B. Bahan makanan yang berasal dari binatang atau hewan termasuk telur

  C. Bahan makanan hasil olah dari hewani dan nabati, termasuk susu dan keju Seorang juru masak sangat perlu mengetahui jenis-jenis bahan makanan termasuk kualitas, sifat bahan, daya simpan dan kegunaan bahan bahan tersebut.

  Kualitas dari makanan yang diolah sangat tergantung dari kualitas bahan makanan yang digunakan. Disamping jenis bahan makanan, perlu juga diketahui daya simpan bahan tersebut baik di dalam ruang pendingin, maupun ruang pembeku, karena masing-masing bahan memiliki daya simpan yang berbeda-beda.

A. BAHAN MAKANAN NABATI

  Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh- tumbuhan yang banyak mengandung protein, lemak, vitamin, mineral garam dan karbihydrate, dikelompokkan menjadi :

1. Sayuran (vegetables), yaitu semua jenis tanaman yang dapat diolah

  menjadi makanan. Sebagian sayuran dapat dimakan dalam keadaan mentah dan sebagian lagi hanya dapat dimakan setelah dimasak. Sayuran tersebut dapat kita kelompokkan menjadi 8 jenis berdasarkan dari bagian tumbuhan yang dipergunakan sebagai sayuran, yaitu :

a. Sayuran bunga (flower vegetables) 1) Romanesco

  Romanesco merupakan sayuran bunga hasil kawin silang antara brocolly dan cauliflower (kembang kol), yang bentuk bunganya kerucut menyerupai stupa dan berwarna putih kehijauan. Tangkainya menyerupai bunga kol atau cauliflower.

  

Gbr.1 : Romanesco

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih

  a) Pilihlah kelopak bunga yang seragam dari segi bentuk, warna dan besarnya b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Kelopak bunga terlihat dalam keadaan segar

  Sifat dan karakteristik Romanesco

  a) Romanesco memiliki bunga agak kasar daripada brocolly dan cauliflower b) Struktur Romanesco terlihat lebih rapih dan cantik dibanding brocolly dan cauliflower c) Bunga Romanesco kuat dan tidak mudah rusak

  Cara menyiangi / menyiapkan

  a) Potong batang besar baru kemudian potong tangkai-tangkai kecil dari setiap kuncup bunga b) Gunakan pisau yang tajam agar tidak merusak kuncup bunga

  c) Jangan memotong Romanesco dari bagian atas bunga

2) Bunga Kol (Cauliflower)

  Bunga kol adalah sayuran bunga yang berasal dari kol, berwarna putih dengan struktur bunga yang rapat.

  

Gbr 2 : Bunga kol putih Bunga kol ungu

( Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas )

Cara memilih

  a) Pilihlah kelopak bunga yang seragam dari segi bentuk, warna dan besarnya b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Kelopak bunga terlihat dalam keadaan segar

  Sifat dan karakteristik Bunga Kol (Cauliflower)

  a) Bunga Kol (Cauliflower) memiliki bunga yang sangat lembut

  b) Struktur bunga kol (Cauliflower) terlihat sangat rapat dan padat

  c) Bunga kol sangat rentan dan mudah rusak

  d) Rusaknya bunga sangat terlihat dengan warna yang kecoklatan dan basah

  Cara menyiangi / menyiapkan

  a) Rendam terlebih dahulu didalam air garam sebab biasanya terdapat ulat dibagian dalamnya b) Potong batang besar baru kemudian potong tangkai-tangkai kecil dari setiap kuncup bunga c) Gunakan pisau yang tajam agar tidak merusak kuncup bunga

  d) Jangan memotong bunga kol dari bagian atas bunga karena akan merusak kuncup bunga yang lembut

3) Brocolly

  Brocolly adalah sayuran bunga yang berasal dari tanaman bunga brocolly yang terdiri dari kuncup-kuncup bunga yang berwarna hijau, apabila terlalu tua kuncup bunga tersebut akan mekar menjadi kuning

  

Gbr 3 : Brocolly

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih

  a) Rendam terlebih dahulu didalam air garam sebab biasanya terdapat ulat dibagian dalamnya b) Pilihlah kelopak bunga yang seragam dari segi bentuk, warna dan ukurannya c) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik d) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  e) Kelopak bunga terlihat dalam keadaan segar

  Sifat dan karakteristik brocolly

  b) Struktur brocolly terlihat sangat rapat dan padat

  c) Brocolly sangat rentan dan mudah rusak

  d) Rusaknya bunga sangat terlihat dengan warna yang kecoklatan dan basah

  Cara menyiangi / menyiapkan

  a) Potong batang besar baru kemudian potong tangkai-tangkai kecil dari setiap kuncup bunga b) Gunakan pisau yang tajam agar tidak merusak kuncup bunga

  c) Jangan memotong bunga kol dari bagian atas bunga karena akan merusak kuncup bunga yang lembut

b. Sayuran buah (Fruits vegetables)

  Sayuran buah adalah bagian dari tanaman sayuran yang berasal dari bagian buah pada tanaman tersebut.

  a) Brocolly memiliki bunga yang sangat lembut

1) Mentimun

  Cara memilih

  a) Untuk mentimun local pilihlah yang warnanya putih kehijauan bersih dan tidak banyak hijaunya pada bagian belakangnya karena bagian hijau tersebut rasanya pahit

  b) Mentimun import (mentimun Jepang), pilihlah yang berwarna hijau tua mulus dan padat c) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik

  d) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  e) Pilihlah timun yang keras bila ditekan, karena yang lembek bagian dalamnya yang merupakan rangkaian biji sudah pecah

  

Gbr 4 : Mentimun Jepang ( kyurri ) Mentimun local

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Mentimun yang kita kenal dalam pengolahan makanan ada dua yaitu mentimun local dan mentimun Jepang (Kyurri)

  Sifat dan karakteristik mentimun

  a) Mentimun mudah kering bila dipotong tidak langsung diolah

  b) Banyak mengandung air

  c) Renyah bila digigit

  d) Memiliki rasa yang agak manis

  Cara menyiangi / menyiapkan

  a) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  b) Bila dikupas kulitnya harus segera diolah

  c) Jangan membiarkan pada suhu ruang setelah dipotong karena akan merusak tekstur dari mentimun d) Gunakanlah pisau yang tajam untuk memotong agar tidak merusak hasil potongan

2) Terong

  Terong yang kita kenal dalam pengolahan makanan ada beberapa jenis, bentuk dan warna. Ada terong yang berbentuk lonjong dan berwarna ungu muda, ada terong berbentuk bulat besar berwarna ungu adapula yang berbentuk bulat berwarna hijau bergaris putih dan ada yang berbentuk lonjong kecil berwarna ungu tua.

  Gbr 5 : Terong ungu lokal Terong ungu Jepang Terong bulat lalap

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih

  a) Pilihlah terong yang bentuk dan rupanya seragam sesuai dengan jenis terong b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Pilihlah timun yang keras bila ditekan, karena yang lembek bagian dalamnya yang merupakan rangkaian biji sudah pecah

  Sifat dan karakteristik terong

  a) Mudah rusak setelah dipotong karena getahnya bersenyawa dengan oksigen b) Mudah rusak karena struktur dagingnya yang lembut

  Cara menyiangi / menyiapkan

  a) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  b) Setelah dipotong sebaiknya segera direndam dalam air agar warna dagingnya tidak berubah kecoklatan

3) Tomat

  Tomat yang kita kenal dalam pengolahan makanan ada beberapa jenis ada yang berwarna merah dan ada pula yang berwarna hijau. Ukuran dan bentuknyapun berbeda ada yang bulat besar, oval dan bulat kecil (Tomato Cherry)

  

Gbr 6 : Tomat apel Tomat gondol lokal Tomat cherry

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih

  a) Pilihlah tomat yang bentuk dan rupanya seragam sesuai dengan jenis tomat b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  Sifat dan karakteristik tomat

  a) Mudah rusak setelah dipotong karena zat asam pada tomat membuat bagian yang dipotong tersebut akan cepat membusuk b) Mudah rusak karena struktur dagingnya yang lembut

  Cara menyiangi / menyiapkan

  a) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  b) Bila ingin mengupas kulitnya celupkan dalam air mendidih selama 10 detik c) Bila digunakan untuk sauce sebaiknya buang kulit dan bijinya

4) Paprika

  Paprika yang kita kenal ada beberapa warna, yaitu merah, hijau, kuning dan ungu yang belum begitu populer. Paprika adalah sejenis cabe yang berbentuk besar bulat agak lonjong mempunyai tiga atau empat sisi

  

Gbr 7 : Paprika

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih paprika

  a) Pilihlah paprika yang bentuk dan rupanya seragam

  b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  Sifat dan karakteristik paprika

  a) Mudah rusak setelah dipotong karena cairan pada paprika akan mengering membuat bagian yang dipotong tersebut akan terlihat keputihan

  b) Mudah rusak karena struktur dagingnya yang lembut

  Cara menyiangi / menyiapkan paprika

  a) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  b) Bila ingin mengupas kulitnya dicelupkan dalam minyak mendidih selama 10 detik atau digrill c) Bila digunakan bijinya

  d) Apabila setelah dipotong, bagian yang tersisa segera diwraping dan simpan dalam chiller atau gunakan semua, karena apabila disimpan akan lembek pada bagian sisa potongan yang dapat membusuk

  5) Oyong

Gbr 8 : Oyong

  

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

Cara memilih oyong

  a) Pilihlah oyong yang masih muda

  b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Pilihlah buncis yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik oyong

  a) Kulit oyong bergerigi, keras dan kasar

  b) Daging oyong mirip dengan terong, tetapi bijinya lebih besar dari terong c) Getahnya sedikit agak berlendir

  d) Bentuknya oval

  Cara menyiangi / menyiapkan oyong

  a) Kupas bagian kulit yang kasar bila ingin diolah

  b) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  c) Sebaiknya dipotong saat ingin digunakan

  6) Zuccini

Gbr 9 : zuccini

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih zuccini

  a) Pilihlah zuccini yang masih muda

  b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Pilihlah buncis yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik zuccini

  a) Zuccini berwarna hijau tua

  b) Daging zuccini mirip dengan terong, tetapi serat dagingnya lebih putih dan halus dibanding terong c) Agak sedikit bergetah

  d) Bentuknya oval

  Cara menyiangi / menyiapkan zuccini

  a) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  b) Sebaiknya dipotong saat ingin digunakan

c. Sayuran polong (legume vegetables) 1) Buncis

  Bunci yang kita kenal bentuknya panjang dan berwarna hijau, namun saat ini ada juga buncis yang berwarna kuning. Saat ini dalam pengolahan makanan buncis yang digunakan bukan saja buncis yang sudah besar, namun buncis yang masih kecil (french bean) pun digunakan.

  

Gbr 10 : buncis hijau buncis kuning

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih sayuran polong

  a) Pilihlah buncis yang bentuk dan rupanya seragam sesuai dengan jenis buncis b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Pilihlah buncis yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik buncis

  a) Buncis mudah kering / layu bila dipotong tidak langsung diolah

  b) Dagingnya renyah bila digigit

  c) Memiliki rasa yang agak manis

  d) Lentur dan padat

  Cara menyiangi / menyiapkan buncis

  a) Bersihkan serat yang terdapat pada sisi buncis

  b) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  c) Sebaiknya dipotong saat ingin digunakan

  d) Setelah dipotong-potong, lalu di celup (blanching) dalam air mendidih selama 2 - 3 menit, kemudian direndam (soaking) air es untuk menghentikan proses pemasakan, sehingga warnanya tetap cerah dan segar e) Setelah di blanching, bila belum digunakan sebaiknya disimpan dalam almari pendingin (chiller).

2) Kapri

  Kapri adalah sayuran polong yang mempunyai dua jenis, yaitu; kapri yang berdaging tebal dengan bijinya yang besar dan kapri yang berdaging tipis dan berbiji kecil

  

Gbr 11 : Kapri biji kecil Kapri Biji besar

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih sayuran kapri

  a) Pilihlah kapri yang bentuk dan rupanya seragam sesuai dengan jenis kapri b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Pilihlah kapri yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik kapri

  a) Kapri mudah kering / layu bila dipotong tidak langsung diolah

  b) Dagingnya renyah bila digigit

  c) Memiliki rasa yang agak manis

  d) Lentur dan padat

  e) Ada jenis kapri yang berbiji besar (kacang polong) dan ada pula yang berbiji kecil

  Cara menyiangi / menyiapkan kapri

  a) Bersihkan serat yang terdapat pada sisi kapri

  b) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  c) Sebaiknya dipotong saat ingin digunakan

  d) Setelah dipotong-potong, lalu di celup (blanching) dalam air mendidih selama 2 - 3 menit, kemudian direndam (soaking) air es untuk menghentikan proses pemasakan, sehingga warnanya tetap cerah dan segar e) Setelah di blanching, bila belum digunakan sebaiknya disimpan dalam almari pendingin (chiller).

3) Kacang panjang

  Kacang panjang adalah kelompok sayuran polong yang berwarna hijau panjang dan didalamnya terdapat biji berwarna krem yang menyerupai kacang kedele.

  

Gbr 12 : Kacang panjang

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih sayuran kacang panjang

  a) Pilihlah kacang panjang yang bentuk dan rupanya seragam sesuai dengan jenis buncis b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba

  d) Pilihlah kacang panjang yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik kacang panjang

  a) Kacang panjang mudah layu bila dipotong tidak langsung diolah

  b) Dagingnya renyah bila digigit

  c) Memiliki rasa yang agak manis

  d) Lentur dan padat

  Cara menyiangi / menyiapkan kacang panjang

  a) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong

  b) Sebaiknya dipotong saat ingin digunakan

  c) Saat dipotong-potong jangan sampai banyak biji yang terbuang

  d) Setelah dipotong-potong, lalu di celup (blanching) dalam air mendidih selama 2 - 3 menit, kemudian direndam (soaking) air es untuk menghentikan proses pemasakan, sehingga warnanya tetap cerah dan segar e) Setelah di blanching, bila belum digunakan sebaiknya disimpan dalam almari pendingin (chiller).

4) Kacang merah

  Kacang merah adalah kacang yang dihasilkan dari sayuran sejenis buncis tetapi kulit dan daging dari jenis buncis ini tidak dapat, maka yang dimakan adalah kacang didalamnya yang berwarna merah

  

Gbr 13 : Kacang merah Kacang merah (kidney beans)

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih kacang merah

  a) Pilihlah kacang merah yang bentuk, rupa dan warnannya seragam

  b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik c) Tidak ada bagian yang rusak / berlubang karena mikroba

  d) Pilihlah kacang merah yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik kacang merah

  a) Kacang merah yang bagus warna merahnya merata

  b) Dagingnya padat dan renyah bila digigit

  c) Memiliki rasa yang agak manis

  d) Kacang merah segar mudah tumbuh tunas bila disimpan 2 - 3 hari walaupun di dalam refrigerator e) Jangan simpan kacang merah kering di tempat yang lembab karena akan merusak biji kacang hijau yang diakibatkan karena kutu

  Cara menyiangi / menyiapkan kacang merah

  a) Cuci bersih, tiriskan baru diolah dalam keadaan segar

  b) Kacang merah yang segar jangan dicuci terlalu lama, karena akan menyebabkan banyaknya vitamin B1 yang larut dalam air c) Bila mengolah kacang merah yang sudah dikeringkan, rendam terlebih dahulu sampai dagingnya lentur, baru diolah

5) Kacang hijau

  Kacang hijau adalah kacang yang dihasilkan dari sayuran sejenis buncis tetapi kulit dan daging dari jenis buncis ini tidak dapat, maka yang dimakan adalah kacang didalamnya yang berwarna hijau

  

Gbr 14 : Kacang hijau

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih kacang hijau

  a) Pilihlah kacang hijau yang bentuk, rupa dan warnannya seragam

  b) Tidak ada bagian yang rusak / berlubang karena kutu

  c) Pilihlah kacang hijau yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik kacang hijau

  a) Kacang hijau yang bagus warna hijaunya merata

  b) Kacang hijau padat dan keras c) Jangan simpan kacang hijau di tempat yang lembab karena akan merusak biji kacang hijau yang diakibatkan karena kutu

  Cara menyiangi / menyiapkan kacang hijau

  a) Cuci bersih, rendam selama 1 jam sebelum digunakan, agar daging biji menjadi lunak dan mudah diolah b) Kacang hijau jangan dicuci terlalu lama, karena akan menyebabkan banyaknya vitamin B1 yang larut dalam air

6) Kedelai

  Kacang hijau adalah kacang yang dihasilkan dari sayuran sejenis buncis tetapi kulit dan daging dari jenis buncis ini tidak dapat, maka yang dimakan adalah kacang didalamnya yang berwarna krem

  

Gbr 15 : Kacang kedelai

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih kacang kedelai

  a) Pilihlah kacang kedelai yang bentuk, rupa dan warnannya seragam b) Tidak ada bagian yang rusak / berlubang karena kutu

  c) Pilihlah kacang kedelai yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik kacang kedelai

  a) Kacang kedelai yang bagus warna krem merata

  b) Kacang kedelai padat dan keras

  c) Jangan simpan kacang kedelai di tempat yang lembab karena akan merusak biji kacang kedelai yang diakibatkan karena kutu

  Cara menyiangi / menyiapkan kacang kedelai

  a) Cuci bersih, rendam selama 1 jam sebelum digunakan, agar daging biji menjadi lunak dan mudah diolah b) Kacang hijau jangan dicuci terlalu lama, karena akan menyebabkan banyaknya vitamin B1 yang larut dalam air c) Bila kacang kedelai yang telah direndam ingin dibuat susu terbih dahulu derebus sampai matang, baru diblender sampai menjadi halus / juice, kemudian disaring dengan kain yang halus

7) Kacang tanah

  Kacang tanah adalah kacang yang dihasilkan dari tanaman kacang didalam tanah yang akarnya membesar

  

Gbr 16 : Kacang tanah

(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)

  Cara memilih kacang tanah

  a) Pilihlah kacang tanah yang bentuk, besar dan warnannya seragam

  b) Tidak ada bagian yang rusak / berlubang karena kutu

  c) Pilihlah kacang tanah yang keras / padat

  Sifat dan karakteristik kacang tanah

  a) Kacang tanahi yang bagus warna kulit arinya merah kecoklatan

  b) Kacang tanah padat dan keras

  c) Jangan simpan kacang tanah di tempat yang lembab karena akan merusak biji kacang tanah yang diakibatkan karena kutu

  Cara menyiangi / menyiapkan kacang tanah

  a) Bila kacang tanah akan digoreng langsung dengan kulir arinya menggunakan minyak panas sebaiknya selalu diaduk agar matangnya merata

  b) Bila kacang tanah akan di goreng tanpa kulit arinya dan ingin mendapatkan hasil yang renyah sebaiknya diseduh terlebih dahulu, baru dikupas kulit arinya