Normalisasi Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom

  

Normalisasi

Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom

Normalisasi

  • Normalisasi adalah proses pembentukan

    struktur basis data sehingga sebagian besar

    ambiguity bisa dihilangkan.
  • Proses normalisasi merupakan proses

    pengelompokan data elemen menjadi tabel

    yang menunjukkan entity dan relasinya (Kristanto, H., 1994).
  • Normalisasi data merupakan suatu proses untuk mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efsien dan bebas dari anomali, dan mengacu pada cara data item dikelompokkan

  • The goal of a relational database

    design is to generate a set of relation

    scheme that allow us to store informastion easily. One approach is to design scheme that are in an appropriate normal form (silberschatz,
  • Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel- tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.

Tujuan Normalisasi

  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangi kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifkasian data

Proses Normalisasi

  • Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisisberdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
  • Apabila tabel yang diuji belum

    memenuhi persyaratan tertentu,maka

    tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yanglebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

  

Kriteria Tabel efsien

  diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru,

  3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) (-

  3.

  Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation). perubahan data (Dependency Preservation).

  2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat

  2.

  tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis. semula dengan sama persis.

  tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel

  diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru,

  ). Artinya, setelah tabel tersebut

  Sebuah tabel dikatakan baik (efsien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb:

  ). Artinya, setelah tabel tersebut

  Decomposition Decomposition

  Lossless-Join Lossless-Join

  dekomposisinya harus dijamin aman (

  dekomposisinya harus dijamin aman (

  Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka

  1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka

  1.

  Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) (-

Tahapan Normalisasi

  • Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group
  • Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian
  • Bentuk Normal Kedua (2NF)

    Menghilangkan ketergantungan transitif

  • Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional
  • Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

  Menghilangkan Ketergantungan Multivalue

  • Bentuk Normal Keempat (4NF)

  Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa

  • Bentuk Normal Kelima

  

Ketergantungan

Fungsional

  • Defnisi Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional padaatribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.

  R= Relasi / Tabel

  

Contoh Ketergantungan

  • Tabel PEMASOK-BARANG
  • Ketergantungan fungsional dari tabel

No_Pem Nama_Pem

  PEMASOK-BARANG adalah :

  P01 Imam_x

  P02 Yazix

  P03 Hana

  • No_Pem ---> Nama_Pem

  Ketergantungan Fungsional

Penuh

Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung

fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan). Suatu atribut Y mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap atribut X jika

  • Y mempunyai dependensi terhadap X • Y tidak mempunyai dependensi terhadap bagian
  • • KIRIM-BARANG( No_pem, Na_pem, No_bar, Jumlah)

  • Ketergantungan fungsional :
  • No-pem --> Na-pem
  • • No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh thd

No_pem Na_pem No_bar Jumlah

  P01 Bahana B01 1000 P01 Bahana B02 1400 P01 Bahana B03 2000 P02 Sinar Mulia B03 1000 P03 Harapan B02 2000

  

Ketergantungan Transitif

  • Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. (X  Y, Y  Z , maka X Z )

  X → Z X→Y→Z Contoh Dependensi Transitif Kuliah Ruang Tempat Waktu Jaringan Komputer Merapi Gedung Utara Senin, 08.00-09.50 Pengantar Basis Data Merbabu Gedung Utara Selasa, 08.00-09.50 Matematika I Rama Gedung Selatan Rabu, 10.00-11.50 Sistem Pakar Sinta Gedung Selatan Kamis, 08.00-09.50 Kecerdasan Buatan Merapi Gedung Utara Selasa, 10.00-11.50

  Pengertian Dependensi Transitif

  • Suatu atribut Z mempunyai dependensi transitif terhadap X jika:
    • – Y memiliki dependensi terhadap X dan
    • – Z memiliki dependensi terhadap Y

  Kuliah → { Ruang, Waktu } Ruang → Tempat Kuliah →

  Ruang → Tempat Contoh Lain Dependensi Transitif Id_Pelanggan Nama Salesman Area A-001 Andi Farkan Jateng A-002 Kurnia Jati Dian Jabar B-001 Fika Dewi Joned Jatim B-002 Gani Wirawan Farkan Jateng C-001 Cici Kusuma Joned Jatim

  Id_Pelanggan Nama Salesman Area Contoh Lain Dependensi

Transitif

  No_Pesan No_Urut Kode_Item Nama_Item No_Pesan No_Pesan No_Urut No_Urut Kode_Item Kode_Item Nama_Item Nama_Item Jumlah Jumlah 06008

  5

  2

  2 P5 P5

  Pulpen

  Pulpen

  10

  10

  06009

  06009

  3

  3 P6 P6

  Spidol

  Spidol

  5

  06009

  06010

  06010

  1

  1 P1 P1

  Pensil

  Pensil

  4

  4

  06010 06010

  2

  2 P2 P2 Buku Tulis Buku Tulis

  10

  06009

  1

  06008

  10

  1

  1 P1 P1

  Pensil

  Pensil

  5

  5

  06008

  06008

  2

  2 P2 P2

  Buku Tulis

  Buku Tulis

  10

  1

  06008 06008

  3

  3 P3 P3 Penggaris Penggaris

  6

  6

  06008 06008

  4

  4 P4 P4 Penghapus Penghapus

  4

  4

  06009 06009

  1

  1 P3 P3 Penggaris Penggaris

  10 Jumlah

  

Problem pada Dependensi

Transitif

Id_Pelanggan Nama Salesman Area A-001 Andi Farkan Jateng A-002 Kurnia Jati Dian Jabar B-001 Fika Dewi Joned Jatim B-002 Gani Wirawan Farkan Jateng C-001 Cici Kusuma Joned Jatim

  Anomali penyisipan :

  Seorang salesman baru yang bertugas di Jateng tidak dapat dimasukkan dalam tabel sampai salesman tersebut mendapatkan seorang pelanggan

  Anomali penghapusan :

  Jika pelanggan A-002 dihapus, informasi bahwa Dian menangani daerah Jabar ikut hilang

  • Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF)
  • Biasanya hanya sampai pada tingkat

  3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-

  

Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat

terpenuhi, maka paling tidak tabel

tersebut tidak melanggar Bentuk Normal

tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).

  

Tabel Universal

Tabel Universal (Universal / Star Table)  sebuah tabel yang merangkum semua

kelompok data yang saling berhubungan,

bukan merupakan tabel yang baik.

  Misalnya :

  Tabel Universal

Bentuk-bentuk Normal

  1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)

  2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF)

  

3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form /

  3NF)

  4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)

  

5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form /

  4NF)

  

6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form /

Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)

  • Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute),

    atribut composite atau kombinasinya

    dalam domain data yang sama.
  • Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)

  Contoh 1 Misal data mahasiswa sbb:

  Atau:

  Atau:

  Contoh 1

  Didekomposisi menjadi:

  Tabel

  • Tabel

  Mahasiswa

  Mahasiswa

  Tabel Hobi

  • Tabel Hobi

  

Contoh 2 (composite)

  JadwalKuliah

Kodekul Kodekul NamaKul NamaKul Dosen Dosen Kelas Kelas Jadwal Jadwal

  Dimana nilai pada atribut jadwal berisi gabungan antara Hari dan Jam. antara Hari dan Jam.

  • Dimana nilai pada atribut jadwal berisi gabungan

  Jika asumsi hari dan jam memegang peranan

  • Jika asumsi hari dan jam memegang peranan

  

penting dalam sistem basis data, maka atribut

  penting dalam sistem basis data, maka atribut

  Jadwal perlu dipisah sehingga menjadi JadwalHari

  Jadwal perlu dipisah sehingga menjadi JadwalHari

  dan JadwalJam sbb:

  dan JadwalJam sbb:

  JadwalKulia

  JadwalKulia

Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)

  • Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan

    semua atribut selain primary key, secara utuh

    memiliki Functional Dependency pada primary

    key
  • Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key)
  • Jika terdapat atribut yang tidak memiliki

    ketergantungan terhadap primary key, maka

    atribut tersebut harus dipindah atau

  • Tidak memenuhi 2NF, karena {Mhs_nrp,

  {Mhs_nrp, mk_kode} {Mhs_nrp, mk_kode}

  {Mhs_nrp, mk_kode} {Mhs_nrp, mk_kode}

    mk_nama mk_nama

  {Mhs_nrp, mk_kode} {Mhs_nrp, mk_kode}

    mhs_alamat mhs_alamat

  {Mhs_nrp, mk_kode} {Mhs_nrp, mk_kode}

    mhs_nama mhs_nama

  sedangkan:

  Contoh

  sedangkan:

  mk_kode} yang dianggap sebagai primary key

  mk_kode} yang dianggap sebagai primary key

  Tidak memenuhi 2NF, karena {Mhs_nrp,

  Mhs_nrp Mhs_nrp mhs_nama mhs_nama mhs_alamat mhs_alamat

mk_kode

mk_kode

mk_nama mk_nama mk_sks mk_sks nihuruf nihuruf

  Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF:

    mk_sks mk_sks Contoh

Functional dependencynya sbb:

  {Mhs_nrp, mk_kode}  nihuruf (fd1)

  Mhs_nrp  {mhs_nama, mhs_alamat} (fd2)

  Mk_kode  {mk_nama, mk_sks} (fd3)  fd1 (mhs_nrp, mk_kode, nihuruf) Tabel

  Nilai  fd2 (Mhs_nrp, mhs_nama, mhs_alamat) Tabel

  Mahasiswa  fd3 (mk_kode, mk_nama, mk_sks) Tabel

  MataKuliah

  

Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd

Normal Form /3NF)

  • Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya.
  • Untuk setiap Functional Dependency dengan notasi X  A, maka:
  • X harus menjadi superkey pada tabel tsb.

  X harus menjadi superkey pada tabel tsb.

  • Atau A merupakan bagian dari primary key pada

  Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tsb.

  Contoh

  Tabel berikut memenuhi 2NF, tapi tidak memenuhi 3NF:

Mahasiswa Nrp Nrp Nama Nama Alm_Jalan Alm_Jalan Alm_Kota Alm_Kota Alm_Provinsi Alm_Provinsi Alm_Kodepos Alm_Kodepos

  • karena masih terdapat atribut karena masih terdapat atribut non primary key non primary key (yakni (yakni

  alm_kota alm_kota dan dan alm_Provinsi alm_Provinsi ) yang memiliki ) yang memiliki

ketergantungan terhadap atribut ketergantungan terhadap atribut non primary key non primary key yang yang

lain (yakni lain (yakni alm_kodepos alm_kodepos ): ):

  alm_kodepos  {alm_Provinsi, alm_kota}

  • Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi:

  Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi:

  Mahasiswa (Nrp, nama, alm_jalan, alm_kodepos)

  Boyce-Code Normal Form

(BCNF)

  • Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X  Y maka X adalah super key
  • tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan

  functional dependency yang ada, sehingga X

  menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi

  • Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X 

  Bentuk Normal Tahap Keempat (4th Normal Form

  

/4NF)

  • Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute
  • Untuk setiap multivalued

  dependencies (MVD) juga harus

  merupakan functional dependencies

  Contoh

  Misal, tabel berikut tidak memenuhi 4NF:

  

Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project

  Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project

  

dan dapat memiliki lebih dari satu skill. Untuk kasus

  dan dapat memiliki lebih dari satu skill. Untuk kasus

  

seperti ini tabel tersebut harus di-dekomposisi

  seperti ini tabel tersebut harus di-dekomposisi

  menjadi:

  menjadi: (Employee, Project)

  Bentuk Normal Tahap Keempat (5th Normal Form

  

/5NF)

  • • Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat

    memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
  • Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join

  dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula

  

No Class Time Day Teacher Start Room Remark

  04 A301 Run

  04 A103 Run

  05/08/20

  5 B.3J 15.30-17.00 Tuesday Thursday Mr. Aris Ms. Oki

  04 A102 Run

  24/08/20

  4 B.2J 17.00-18.30 Tuesday Thursday Mr. Aris Ms. Beta

  23/08/20

  1 B.1I 17.00-18.30 Tuesday Thursday Ms. Avi Ms. Oki

  3 B.1J 17.00-18.30 Monday Thursday Ms. Galuh Ms. Avi

  04 A302 Run

  20/08/20

  2 B.5I 15.30-17.00 Tuesday Friday Ms. Beta Ms. Susi

  04 A202 Run

  19/08/20

  6 B.2F 15.30-17.00 Monday Ms. Galuh A203 Run