Sejarah bank Islam ditandai dengan didirikannya bank Islam modern pertama di kota Mit Ghamr, Mesir, Mit Ghamr Saving Bank tahun 1963
m o .c o agy b su mad
BANK SYARIAH
.ah w w w
PERTEMUAN KE 4 Sejarah Bank Syariah di luar negeri
- Sejarah bank Islam ditandai dengan didirikannya bank Islam modern pertama di kota Mit Ghamr, Mesir, Mit Ghamr
Saving Bank tahun 1963
- Tahun 1975 berdiri Islamic Development Bank (IDB) yang merupakan lembaga keuangan Islam internasional, guna membantu perkembangan dunia Islam dengan sistem pinjaman bebas bunga
- Berdasarkan data International Association of Islamic Bank (IAIB) Jeddah, Arab Saudi, jumlah lembaga keuangan dan bank Islam pada tahun 1996 mencapai 166 yang tersebar di seluruh dunia. Asset dan modal disetor totalnya mencapai
US$ 137 Milyar dan US$ 7,3 Milyar
w w w .ah mad su b agy o .c o m sejarah
- Bank syariah mempunyai daya tahan yang kuat terhadap perubahan-perubahan ekonomi, sehingga menjadikan prinsip syariah mulai dikenal dan sistem tersebut memang benar-benar baik
- Kegiatan bank syariah selain berdasarkan atas kaidah- kaidah perbankan yang berlaku umum, dalam operasionalnya bank juga berdasarkan aqidah dan moral
Islam
- Bank syariah memberikan jasa tertentu berdasarkan prinsip syariah (seperti Islamic Investment Funds)
menginginkan adanya sistem keuangan/perbankan yang didasarkan ajaran Islam
w w w .ah mad su b agy o .c o m
- Sebagian masyarakat
w w w .ah mad su b agy o .c o m Sejarah di Indonesia BMI didirikan pada tahun 1991 dengan diprakarsai oleh Masyarakat, MUI, Pemerintah, dan Cendekiawan serta para pengusaha Muslim. Mulai beroperasi pada tahun 1992
Sejarah bank syariah di Indonesia
- Keberadaan Bank Syariah di Indonesia dimulai sejak tahun 1992 sejalan dengan beroperasinya PT Bank Muamalat Indonesia, dimana landasan hukum operasi Bank Syariah diakomodasi oleh Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
- Landasan hukum Bank Syariah semakin jelas dan kuat, baik dari segi kelembagaannya maupun landasan operasional Syariahnya, yaitu dengan diberlakukannya Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang merupakan penyempurnaan dari Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan
m o .c o
Menjadi perusahaan publik pada
agy b
tahun 1993.
su mad
Beroperasi sebagai Bank Syariah Devisa pada tahun 1994
.ah w w w Bentuk usaha
- Bank Umum Syariah
- Contoh : Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM),
m
Bank Mega Syariah (BMS)
o .c o agy b su
Bank Konvensional membuka cabang syariah
- mad
.ah
Unit Usaha Syariah (satu tingkat dibawah Direksi)
w
- w w
- – Syariah, IFI – Syariah, Danamond – syariah, Bukopin – Syariah dsb
- Contoh : BNI 46
- Berdasarkan prinsip syariah
- Implementasi prinsip ekonomi Islam dg ciri:
- pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
“time-value of money”
- Tidak mengenal konsep
- Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yg diperdagangkan.
m o
Beropesi atas dasar bagi hasil
- .c o
Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa
- agy b
su
“bunga”
mad .ah
- Tidak menggunakan sebagai alat untuk memperoleh
pendapatan
w w
Azas utama => kemitraan, keadilan, transparansi dan universal
- w
- Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil => dapat melakukan transaksi-2 sektor riil
FUNGSI BANK SYARIAH
Aplikasi produk Fungsi Penghimpunan dana :
MANAGER Prinsip wadiah
INVESTASI Prinsip mudharabah Penyaluran dana
INVESTOR Prinsip jual beli (murabahah, salam, istishna dsb)
TAMWIL
m
Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah)
o .c o agy b su
Produk jasa
JASA LAYANAN
mad
Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh
.ah
Hawalah, Rahn dsb
w w w
Dana kebajikan SOSIAL Penghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan Mengapa Perbankan Syariah
ANTI MAGHRIBA
Ma Ma ysir: transaksi bersifat spekulasi; judi
m o .c o
Gh Gh arar : transaksi yang tidak jelas; penipuan
agy b su
Ri Ri ba
mad .ah w
Ba B athil : perbuatan jahat
w w SETELAH KRISIS MONETER TH 97-98, BAGAIMANA?
KETIKA PEREKONOMIAN NASIONAL
m o
BERANJAK BANGKIT, SEKTOR USAHA BUTUH
.c o agy
WAKTU UNTUK BANGKIT,
b su
PERBANKAN NASIONAL : LDR < 80%, -
mad .ah w w
KREDIT YG BERKEMBANG : SEKTOR KONSUMTIF
w
- BANK MUAMALAT : LDR > 102,73% (JULI 08) =>
DIDOMINASI PEMBIAYAAN UMKM (SEKTOR
Mengapa Perbankan Syariah
- Al-Baqarah 275:
- Orang-orang yang memakan riba, tiada berdiri melainkan seperti berdirinya
m o .c
orang yang kemasukan setan dengan sentuhan kepadanya; yang demikian itu
o agy b
su mad
karena mereka berkata, “Sesungguhnya jual beli sama dengan riba; padahal
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
” Maka barangsiapa
.ah w w
menerima pelajaran dari Tuhannya, lalu berhenti (melakukan riba) maka
w baginya apa yang telah lalu dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barangsiapa kembali (melakukannya), mereka adalah penghuni neraka,
Konsep & Sistem Perbankan Syariah
BAGI HASIL
Proses
Proses
Penghimpunan Dana Penyaluran Danam o
Masyarakat Masyarakat .c
o agy
Pemilik Dana Pengguna Dana
b su mad
BAGI HASIL
.ah
Konsep Penyaluran Dana :
w w
Konsep Penghimpunan Dana :
1. Bagi Hasil (Mudharabah &
w
Musyarakah)
1. Al Wadiah
2. Jual Beli (Murabahah, Istishna &
2. Mudharabah Salam)
3. Ujroh (Ijarah & Ijarah Muntahiah
BANK SYARIAH Pembayaran bagi hasil Menerima pendapatan Bagi hasil / Margin Tergantung pendapatan / hasil yg diterima Hanya dana mudharbah
Mudharib Shahibul maal Shahibul Maal Mudharib
m o .c
Penghimpunan dana Penyaluran dana
o agy b su mad .ah w w w
Nasabah Deposan Bank debitur
Menerima bunga tetap Membayar bunga tetap Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvensional Bank Bank Syariah Bank Konvensional
- Landasan Syariah
Landasan Hukum Landasan Hukum Positip
- Landasan Hukum Positip
Pengawasan : Pengawasan : Struktur Kelembagaaan
m
- Dewan Pengawas Syariah
o
(Pengurus Bank) Dewan Komisaris .c
o
- Dewan Komisaris
agy b
- Bagi Hasil
su
Insentif Pihak ke-III Bunga
- Bonus
mad .ah
Laporan Keuangan
w
Cash Basis Accrual Basis
w
(Pendapatan)
w
Besarnya “Return” yang Terkaitan dengan Sektor Riil Terpisah dengan Sektor Riil diterima
Tidak melihat halal atau Usaha yang dibiayai Halal Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil Bunga
Bagi Hasil
1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi selalu untung.
2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
3.
“Besar Tambahan” yang diterima, dapat diketahui awal.
4. Pembayaran bunga kepada pihak ke-3 tetap seperti yang ditetapkan oleh bank.
5. Jumlah pembayaran oleh Debitur mengikuti tingkat suku bunga.
6. Eksistensi bunga diragukan oleh
1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung/rugi.
2. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh.
3.
“Besar Tambahan” yang diterima tidak diketahui.
4. Bagi hasil kepada pihak ke-3 bergantung pada pendapatan Bank.
5. Jumlah pembagian laba kepada Bank meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
w w w .ah mad su b agy o .c o m
(pr 7) Syarat transaksi sesuai syariah a.l :
- Tidak mengandung unsur kedzaliman
- Bukan riba
Tidak membahayakan pihak sendiri atau
- m o
.c o agy pihak lain. b
Tidak ada penipuan (gharar)
- su
mad
Tidak mengandung materi-materi yg
w w
- .ah w
diharamkan
- Tidak mengandung unsur judi (maisyir)
DISTRIBUSI HASIL USAHA
Revenue Sharing Penjualan Rp 100
- :
Yang dibagihasilkan adalah pendapatan ( Revenue ) Harga Pokok Rp 65
m o .c o
Revenue
agy
Laba Kotor Rp 35 b
su
Profit Sharing :
- Sharing
mad
Beban Rp 25 Yang dibagihasilkan adalah
.ah
Keuntungan ( Profit )
w w w
Profit Sharing Laba Bersih Rp 10
Tabel Mudharib
Bagi hasil Alur Operasional Bank Syariah
Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan Wadiah yad dhamanah
Bagi hasil / Prinsip bagi hasil laba rugi dharabah Mutlaqah
Mu (Investasi Tdk Terikat)
Prinsip jual beli Margin
m o .c
Lainnya (modal dsb)
o agy b
Tabel
su mad .ah
Laporan Laba Rugi
w w w
Pendapatan Mdh Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat) Agen : Mdh Muqayyadah / investasi terikat
Pendapatan berbasis
KEUNGGULAN OPERASIONAL
BANK SYARIAH
1. Kegiatan usaha dilakukan secara profesional, namun tetap realistis, seraya mengakui keterbatasan manusia yang tidak selalu dapat memperoleh hasil sebagaimana yang diinginkannya.
m
Sama halnya dengan bank konvensional, prinsip prudential
o .c o
maupun profesionalitas juga diterapkan dalam perbankan syariah.
agy b su
Bank syariah tidak memastikan besaran return dalam menjalan
mad .ah w
kan usahanya, dan karenanya tidak mengenal “bunga” sebagai
w w
parameter balas jasa finansial. “………Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan Menentukan Nisbah Pembiayaan
- Jumlah Pembiayaan
Rp 100 Juta
- Jangka Waktu
12 Bulan
Hasil Yang Diharapkan Rp 20.
- m o
.c o
Juta
agy b
Total Pengembalian 100Juta + 20 Juta
- su
mad .ah
= 120 Juta
w w
Angsuran Pokok / bulan 100 juta / 12 = 8.333
- w
20 Juta / 12 =
- Angs Bagi Hasil / bulan
KEUNGGULAN OPERASIONAL
BANK SYARIAH
w w w .ah mad su b agy o .c o m
2. Bagi hasil dalam perbankan syariah dilakukan dengan cara
menetapkan porsi pembagian keuntungan (nisbah), baik antara
bank dengan nasabah pemilik dana (liabilities) maupun dengan
nasabah pengguna dana (assets). Sedangkan angka nominal yang akan diperoleh oleh para pihak akan sangat tergantung pada realisasi hasil usaha.3. Berbeda dengan bank konvensional, pendekatan usaha yang dilakukan perbankan syariah adalah pada sisi assets terlebih dahulu, baru kemudian sisi liabilities. Artinya, tingkat
KEUNGGULAN OPERASIONAL
BANK SYARIAH
4. Bank syariah tidak akan pernah mengalami negative spread.Kerugian hanya akan terjadi bila pendapatan dari transaksi bagi
m
hasil dan jual-beli maupun pendapatan lainnya, lebih kecil
o .c o
dibandingkan dengan biaya operasinal bank.
agy b su mad
5. Pelaksanaan aktivitas usaha dilakukan atas dasar prinsip
.ah w w w
kesetaraan (equality), keadilan (fairness) dan keterbukaan (transparency).
LANDASAN OPERASIONAL BANK SYARIAH
1. Menghindari riba, karena memang riba mengandung ketidak- adilan dan dapat merusak prinsip kemitraan.
m o .c o
2. Memperlakukan uang hanya sebagai alat tukar dan bukan
agy b su sebagai komoditi yang diperdagangkan. mad .ah w w w
3. Pembiayaan hanya dilakukan terhadap aktivitas ekonomi
maupun kebutuhan nasabah lainnya yang disamping bankable,
juga tidak bertentangan dengan syariah.LANDASAN OPERASIONAL BANK SYARIAH
4. Tidak membenarkan transaksi spekulatif (maysir), jual-beli atas suatu barang yang belum dimiliki (garar) dan jual-beli bersyarat (mengandung unsur riba).
m o .c o
5. Dalam berinteraksi dengan nasabah, bank syariah memposisikan
agy b su
diri sebagai mitra investor dan pedagang, bukan dalam hubungan
mad .ah
lender & borrower sebagaimana yang berlaku pada bank
w w w konvensional.
6. Akad transaksi yang sudah disepakati dengan nasabah tidak akan