PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS IV SD

  

PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA

DI KELAS IV SD

S )

  , )

  , )

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak

Email : suciqaamariah@gmail.co m

  

Abstract

This research aimed to analyze the influence of the guided writing toward skill of writing

description essay at fourth grade of Elementary School in Pontianak City. The method used was

experimental method, in the form of pre experimental design and the kind of one group for pretest

and posttest. Research population was all students at fourth grade of Elementary School in

Pontianak City was a accreditation which in total 203 students. The sample of this research was all

students at fourth grade of Elementary School 36 in Pontianak City which in total 21 students. The

results showed that there was influence of the guided writing toward skill of writing description

essay at fourth grade of Elementary School 36 in Pontianak City that was proved by the results of

t- test calculations of students’ post-test data namely t hitung ≥ t tabel or 25,487

  ≥ 2,086 which meant

there was a significant influence. The effect of the guided writing toward skill of writing

description essay toward the was counted using effect size and resulted 1,897 that categorized as

high.

  Keywords : Influence, Guided Writing, Description Essay

  Peradaban yang semakin berkembang saat ini, baik itu dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), ekonomi, sosial, budaya dan politik memberikan tantangan yang besar bagi penerus bangsa. Untuk menghadapi tantangan tersebut, perlu diimbangi dengan kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan yang sangat diperlukan adalah pendidikan bermutu. Pendidikan dapat dikatakan bermutu jika semua komponen yang berperan penting, mampu mengahasilkan penerus bangsa yang berilmu dan berkarakter mulia.

  Pendidikan dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Di sekolah dasar khususnya banyak mata pelajaran yang diterima oleh siswa. Satu diantaranya adalah mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam konteksnya, pembelajaran bahasa Indonesia mengajarkan siswa untuk mempelajari pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menunjang keberhasilan mempelajari semua mata pelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diberikan kepada siswa karena melalui pembelajaran bahasa Indonesia inilah siswa dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

  Sebagaimana dalam KTSP SD/MI (BSNP, 2006:317), bahasa memliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

  Berdasarkan karakteristik bahasa Indonesia yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat tuntutan kurikulum diantaranya adalah siswa dapat mengemukakan gagasan dan perasaan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Hal ini harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa dapat dilakukan dengan memberikan pembelajaran yang bermakna. Guru diharapkan mampu menerapkan kemampuan dasar mengajar satu diantaranya adalah penggunaan pendekatan pembelajaran. Oleh sebab itu, peranan seorang guru sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Menurut Abdurrahman (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013:14), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan belajar.

  Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia dalam KTSP SD/MI (BSNP, 2006:318), mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) Mendengarkan, (2) Berbicara, (3) Membaca, (4) Menulis.

  ℎ

  Dalam pembelajaran menulis ada lima jenis karangan yang dipelajari yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Dari kelima jenis karangan tersebut, satu diantaranya yang akan dibahas oleh penulis yaitu keterampilan siswa menulis karangan deskripsi.

  ℎ > maka Ha diterima.

  = 9.44 dan t= 2.00. karena

  ℎ

  2. Dari perhitungan uji hipotesis dengan uji-t menggunakan microsoft excel, dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 82 diperoleh

  = 2,43 > (a= 0,05,58) = 2,000 maka menerima hipotesis alternatif.

  1. Dari hasil analisis data diperoleh = 2,43 dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan dk = 58 diperoleh batas penolakan hipotesis nol t = 2,000. Berarti

  Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada beberapa keterampilan yang perlu dikembangkan, sebagaimana Ngalimun, dkk (2014:5) mengungkapkan bahwa, “Keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan reseptif (keterampilan mendengarkan dan membaca) dan keterampilan produktif (keterampilan menulis dan berbica ra).” Dari keempat komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra tersebut, seorang guru perlu menyajikan secara terpadu, tidak terpisah-pisah. Pembelajaran bahasa Indonesia perlu menggunakan suatu pendekatan agar tujuan permbelajaran yang telah ditentukan dapat terwujud. Pendekatan merupakan suatu faktor yang menentukan pencapaian suatu tujuan pembelajaran. Whole Language adalah pendekatan yang menyajikan bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah.

  terhadap pembelajaran yang berlangsung, sebab siswa dapat berperan aktif dan siswa memiliki motivasi tersendiri yang mendorong dirinya untuk terus belajar. Diantaranya dampak postif dari pendekatan whole language dapat terlihat dari hasil penelitian, sebagai berikut.

  language ini dapat memberikan dampak positif

  Dengan demikian, pendekatan whole

  paham constructivism yang menyatakan bahwa siswa membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh (whole) dan terpadu (integrated) siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka melihat bahwa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh mereka.”

  language adalah pendekatan yang didasari

  Pembelajaran bahasa tidak terisolasi antara menyimak, berbicara, membaca dan menulis tidak berdiri sendiri melainkan dilaksanakan secara keseluruhan.” Sejalan dengan itu, Roberts (dalam Puji Santosa, 2008:2.4) menyatakan bahwa, “Pendekatan whole

  Weaver (dalam Rukayah, 2013:15) menyatakan bahwa, “Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh.

  Mariskan (dalam Dalman, 2015:93) menyatakan bahwa, deskripsi atau lukisan adalah karangan yang melukiskan kesan atau panca indra semata dengan teliti dan sehidup- hidupnya agar pembaca atau pendengar dapat melihat, mendengar, merasakan, mengahayati dan menikmati seperti yang dilihat, didengar, dirasakan dan dihayati serta dinikmati penulis. Karangan deskripsi menggunakan panca indra sebagai alat untuk melukiskan kesan dengan teliti dan sehidup-hidupnya. Jadi, karangan deskripsi ini menuntut siswa untuk menggunakan kemampuannya dalam melukiskan ide, gagasan dan daya imajinasi dalam bentuk tulisan sehingga pembaca seolah- olah mencitrai apa yang dicitrai oleh penulis.

  Pendekatan Whole Language yang digunakan oleh penulis ini, disesuaikan dengan tuntutan kurikulum KTSP. Pembelajaran menulis karangan deskripsi menurut Dalman (2015:94), “Karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut merasakan atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan penulisnya.” Jadi, dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan karangan deskripsi sesuai dengan tuntutan kurikulum diantaranya siswa dapat mengemukakan gagasan dan perasaan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

  Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara di kelas IV Sekolah Dasar Negeri se-Pontianak Kota yang berakreditasi A, yaitu SDN 39 Pontianak Kota dan SDN 29 Pontianak Kota pada hari Kamis, 2 Maret 2017. Kemudian, SDN 17 Pontianak Kota, SDN 42 Pontianak Kota, SDN 34 Pontianak Kota, SDN

  2017. Ternyata, dalam proses pembelajaran guru sudah menerapkan menulis terbimbing. Namun, penerapan menulis terbimbing ini belum terimplementasi secara maksimal. Selain itu, dari hasil observasi penulis juga menemukan pembelajaran masih didominasi oleh metode ceramah yaitu guru lebih banyak menjelaskan. Meskipun, terkadang diselingi tanya jawab, namun tidak sepenuhnya proses tanya jawab tersebut mampu mengembangkan keaktifan siswa dalam belajar.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin meneliti lebih jauh tentang pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Menulis Terbimbing terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota.”

  METODE

  Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan bentuk pre-

  experimental design, dengan desain peneltian one-group pretest-posttest design. Populasi

  dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota yang berakrediatasi A berjumlah 6 sekolah dengan jumlah siswa 203 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas

  IV A terdiri atas 21 siswa. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan 2) tahap pelaksanaan 3) tahap akhir.

  Tahap Persiapan

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (1) Melakukan observasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan dalam kelas; (2) Berdiskusi dengan guru tentang tujuan yang diinginkan oleh penulis dalam penelitian ini; (3) Menyiapkan instrumen penelitian yang berupa kisi-kisi soal tes, soal pre-test, post-test dan rencana pelaksanaan pembelajaran; (4) Melakukan uji coba satu RPP penelitian untuk menganalisis variabel bebas dan dinyatakan lulus; (5) Melakukan validasi terhadap instrumen penelitian dan dinyatakan telah layak untuk melakukan penelitian; (6) Melakukan revisi hasil validasi; (7) Melakukan uji coba soal yang telah divalidasi; (8) Mendeskripsikan hasil uji coba soal.

  Tahap Pelaksanaan

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (1) Menentukan jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal belajar bahasa Indonesia di sekolah tempat penelitian; (2) Memberikan soal pre-test pada kelas penelitian; (3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas penelitian dengan memberikan perlakuan yaitu menerapkan pendekatan whole language komponen guided

  writing; (4) Memberikan post-test pada kelas penelitian.

  Tahap Analisis Data/ Tahap Akhir

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (1) Membuat Ha

  dan Ho dalam bentuk hipotesis statistik; (2)

  ∑

  Membuat Ha dan Ho dalam bentuk hipotesis (rata-rata post-test) ................... (2)

  X̅y = kalimat; (3) Memasukkan angka-angka statistik

  2

  3. (dalam Menentukan besarnya dan dari tabel distribusi; (4) Menentukan besarnya kolom tabel distribusi).

  2

  ; (5) Menghitung standar deviasi; (6) dan

  4. Menghitung besarnya SD (Standar Deviasi) Menghitung besarnya kesalahan baku distribusi dengan rumus sebagai berikut.

  sampling ; (7) Menguji perbedaan dengan

  2

  2 ∑ −⌈(∑ )/ ⌉

  menggunakan rumus uji t dependen; (8) ...................... (3)

  = √

  −1

  Menguji akibat kesalahan (alpha); (9) 5.

  Menghitung besarnya ̅̅̅̅ / kesalahan baku Membandingkan hasil dan ; (10)

  ℎ

  distribusi sampling (Standard error of the Menghitung besarnya pengaruh pembelajaran

  sampling distribution of differences ) dengan

  menggunakan rumus effect size; (11) Membuat rumus sebagai berikut. kesimpulan dan menyusun laporan penelitian.

  Teknik yang digunakan dalam ............................................... (4)

  ̅̅̅̅ = √ pengumpulan data adalah pengukuran dengan

  6. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh instrumen penelitian berupa tes keterampilan menulis terbimbing, dilakukan uji-t menulis. Tes yang diberikan kepada siswa dependen dengan rumus sebagai berikut: adalah tes sebelum pemberian perlakuan (pre-

  ̅̅̅̅ 1 ̅̅̅̅ – 2

  ) dan tes setelah pemberian perlakuan (post-

  test

  ........................................ (5) =

  ̅̅̅̅ test ). Adapun data yang digunakan sebagai 7.

  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembanding adalah hasil belajar setelah menulis terbimbing, terhadap keterampilan pemberian perlakuan (post-test). Instrument menulis karangan dekripsi, dihitung berupa tes sebelumnya telah divalidasi oleh menggunakan rumus effect size, yaitu: dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP

  Y̅ − Y̅ e c

  ES = ............................................. (6) Untan, dengan hasil validasi bahwa instrumen

  S c dinyatakan layak digunakan.

  Untuk mengetahui apakah terdapat

  HASIL PENELITIAN DAN

  pengaruh menulis terbimbing terhadap

  PEMBAHASAN

  keterampilan menulis karangan deskripsi siswa Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak untuk menganalisis pengaruh menulis

  Kota, maka perlu dilakukan pengolahan data terbimbing terhadap keterampilan menulis hasil pre-test dan post-test sebagaimana karangan deskripsi siswa di kelas IV Sekolah

  .

menurut Awalluddin (2010:5.13-5.14) Dasar Negeri Pontianak Kota. Terdapat 21

  Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai siswa yang dijadikan sebagai sampel dalam berikut: penelitian. Seluruh siswa diberikan post-test 1. berupa tes keterampilan menulis, dari sampel

  Menskor hasil pretest maupun posttest pada kelas penelitian sesuai dengan kriteria penskoran yang yang dibuat. meliputi hasil belajar siswa dikelas IV A 2.

  (eksperimen) dengan menuli terbimbing. Menghitung rata-rata hasil pre-test dan post-

  test menggunakan rumus rata-rata:

  Adapun data hasil post-test siswa di kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

  ∑

  (rata-rata pre-test) ...................... (1) X̅x =

  

Tabel 1

Rekapitulasi Hasil Pre-test dan Post-test Siswa

No. Nama Siswa

  73

  77

  15. Pasya Janiar

  73

  77

  16. Pharel Aulia Arif

  67

  77

  17. Pitu Wandira

  60

  73

  18. Priadi Wibowo

  50

  77

  19. Priyatni

  83

  14. Nurdin

  20. Rizka Rahwa

  67

  90 21. Selvian Farel I.

  43

  67 Jumlah 1.314 1.656

  Rata-rata

  62,571 78,857 Dari tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan terhadap rata-rata perolehan belajar peserta didik dari 62,571 pada perolehan pre-test menjadi

  78,857 pada perolehan post-test. Setelah dilakukan pengolahan, maka didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  

Hasil Pengolahan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa

Keterangan Kelas Eksperimen Keterangan Signifikan Pre-test Post-test

  Berpengaruh Tinggi

  Rata-rata

  ( ̅̅̅̅)

  62,571 78,857

  Selisih 16,286 Uji Hipotesis (t) 25,487 Effect Size (ES)

  50

  63

  Pre- Test Post-Test

  83

  1. Adit

  50

  77

  2. Albert Rinaldi

  50

  73 3. Alda Fatanah R.

  73

  90 4. Aldo Jenario R.

  67

  73 5. Dwi Rizky R.

  67

  90

  6. Fachri Bagas

  77

  7. Friesca Yulianti

  60

  67

  73 13. Naysila Ayu P.

  67

  12. M. Razka Pratama

  83

  60

  83 11. M. Gifari R.

  10. Khairunnisa

  83

  77

  60

  77 9. Keysa Doviola S.

  50

  8. Jelani

  93

  1,897

  (25,487) > (2,086), dengan demikian maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat

  terdapat pengaruh yang positif menulis terbimimbing terhadap keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan menulis terbimbing, yaitu pada pertemuan pertama, siswa diberikan pemahaman konsep tentang materi karangan deskripsi beserta hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan. Kemudian siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3- 4 orang secara heterogen. Dengan berkelompok siswa mengamati gambar yang diproyeksikan.

  ℎ

  (α = 5% dan dk = 21

  tabel

  sebesar 25,487dan t

  hitung

  Sehingga setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis t

  Setelah dilakukan perhitungan rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa setelah menggunakan menulis terbimbing di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota, diperoleh hasil belajar siswa sebesar 78,857. Dengan demikian, rata-rata menulis karangan deskripsi dengan menggunakan menulis terbimbing lebih tinggi dari rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan menulis terbimbing. Berdasarkan data hasil menulis karangan deskripsi siswa pada saat post-test dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa setelah menggunakan menulis terbimbing lebih tinggi dari hasil rata- rata hasil menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan menulis terbimbing. Perbedaan rata-rata hasil menulis karangan deskripsi pada saat pist-tetst dan pre-test sebesar 16,286.

  Setelah itu, secara berkelompok siswa ditugaskan untuk membuat kerangka karangan sesuai dengan tema. Pada pertemuan kedua, siswa dibimbing mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan deskripsi yang utuh dan menarik. Siswa membuat cara mengakhiri dan menyimpulkan tulisan. Siswa menyempurnakan karangan, seperti penggunaan kata dan tanda baca. Siswa memeriksa hasil karangannya sendiri dan kemudian membuat judul berdasarkan isi karangan yang telah dibuat. Dengan menulis terbimbing tersebut, siswa dapat menjadi lebih termotivasi dan aktif untuk menuangkan ide, gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan secara optimal. Sebagaimana menurut pendapat Roberts (dalam Puji Santosa, 2008:2.4) yang menyatakan bahwa, “Pendekatan whole language adalah pendekatan yang didasari paham constructivism yang menyatakan bahwa siswa membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh (whole) dan terpadu (integrated) siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka melihat bahwa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh mereka.”

  test ini didapatlah hasil penelitian bahwa

  Pada tabel 2 menunjukkan bahwa, terjadi peningkatan rata-rata sebesar 16,28 6 dengan nilai hipotesis (uji-t) sebesar 25,487. Nilai hipotesis diperoleh dari perbandingan t hitung dengan t tabel . Nilai t hitung

  Setelah melakukan pengolahan terhadap data yang diperoleh dari pre-test maupun post-

  20 Maret 2017 sampai dengan tanggal 19 April 2017 di kelas IV A (eksperimen) SDN 36 Pontianak Kota. Penelitian di kelas eksperimen sebanyak 3 kali (tiap perlaukan, 2 kali pertemuan) dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

  Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal

  Pembahasan Penelitian

  Berdasarkan kriteria effect size tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menulis terbimbing memberikan pengaruh yang tergolong tinggi terhadap meningkatnya keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota.

  Adapun kriteria besarnya effect size digolongkan sebagai berikut: ES < 0,2 kategori rendah 0,2 < ES < 0,8 kategori sedang ES > 0,8 kategori tinggi

  effect size dan diperoleh nilai sebesar 1,897.

  Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa, maka dihitung dengan menggunakan rumus

  25,487dan t tabel 2,086. Karena t hitung ≥ t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya menulis terbimbing berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota.

  • – 1 = 20) sebesar 2,086. Karena
pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota.

  Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap perbedaan hasil menulis karangan deskripsi membuktikan bahwa pemberian perlakuan yang berbeda pada saat pre-test dan post-tetst memberikan pengaruh terhadap perbedaan hasil belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dua rata-rata hasil menulis karangan deskripsi pada saat pre-test dan post-tetst. Perbedaan dua rata- rata hasil menulis karangan deskripsi siswa di kelas eksperimen dapat dilihat pada grafik 1 berikut ini.

  

Grafik 1

Rata-Rata Hasil Keterampilan Menulis

Karangan Deskripsi Siswa di Kelas Eksperimen

  Berdasarkan Grafik 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dua rata-rata hasil belajar siswa, hasil belajar siswa pada saat post-test lebih tinggi dari pre-test. Pada pre-test rata-rata hasil belajar siswa sebesar 62,571 sedangkan pada saat post-test rata-rata hasil belajar siswa sebesar 78,857.

  Tingginya pengaruh penggunaan menulis terbimbing terhadap hasil menulis karangan deskripsi siswa dihitung menggunakan rumus

  effect size . Dari perhitungan effect size,

  diperoleh ES sebesar 1,897 yang tergolong dalam kriteria tinggi. Hal ini disebabkan siswa dalam proses pembelajaran dapat lebih mudah dalam menuangkan ide, gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan. Pembelajaran dengan menggunakan menulis terbimbing memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil menulis karangan deskripsi siswa. Menulis terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya atau mengembangkan pengetahuan secara kontruktivisme, sehingga siswa bebas menuliskan ide, gagasan dan pendapatnya tetapi tetap dengan bimbingan guru. Jadi dapat dijelaskan bahwa terdapat pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis

  62.571 78.857

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70

  80

  90 Pre-test Post-test Pre-test Post-test karangan deskripsi siswa di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota dan hasil pengolahan data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test pada mata pelajaran bahasa Indonesia, maka yang menjadi kesimpulan umum adalah terdapat pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota. Selain itu, dirumuskan kesimpulan secara khusus sebagai berikut: (1) Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan menulis terbimbing di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota adalah 62,571; (2) Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sesudah menggunakan menulis terbimbing di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota adalah

  Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

  (2013). Pengaruh Penerapan Pendekatan Whole Language terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SD di Kesiman Bali. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. (dalam diakses pada Selasa, 7 Maret 2017 pukul 07.13 WIB).

  I Md Arie Kusuma Dwipayana, Ni Wyn Suniasih dan IB. Surya Manuaba.

  Jakarta: Raja Grafindo Persada.

  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. BSNP. (2006). KTSP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dalman. (2015). Keterampilan Menulis.

  Awalluddin. (2010). Statiska Pendidikan.

  DAFTAR RUJUKAN Asep Jihad dan Abdul Haris. (2013).

Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presssindo

  Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: (1) Menerapkan pembelajaran dengan menulis terbimbing pada mata pelajaran bahasa Indonesia dapat mempermudah siswa menuliskan ide, gagasan dan pendapatnya dalam bentuk tulisan. Selain itu, penggunaan menulis terbimbing dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih aktif dan kreatif, serta dapat mengembangkan rasa tanggung jawab dan mandiri terhadap karangan deskripsi yang dihasilkan; (2) Demi keberhasilan belajar siswa, diperlukan dorongan dari berbagai pihak seperti, keluarga, pihak sekolah, lingkungan dan khususnya bagi guru agar lebih mampu untuk mengembangkan diri menjadi sosok guru yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan kualitas dalam melakukan pembelajaran dengan menulis terbimbing agar tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat berkembang secara optimal dan kejenuhan siswa tidak muncul saat pembelajaran berlangsung Ni Pt. Suci Antari, I Kt. Adnyana Putra dan

  Saran

  (25,487) > (2,086) maka dikatakan signifikan. Dengan demikian, maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menulis terbimbing berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota; (4) Berdasarkan perhitungan effect size diperoleh hasil sebesar 1,897 yang berarti pembelajaran dengan menulis terbimbing berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota dengan kategori tinggi.

  ℎ

  sebesar (25,487) dan sebesar (2,086). Karena

  ℎ

  78,857 ; (3) Berdasarkan pengolahan data hasil keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV A yang dilakukan dengan uji-t dependen pada taraf = 5% dan dk = 20 diperoleh

Ngalimun dan Noor Alfulaila. (2014)

  I Wy. Darsana. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Whole Language Berbantuan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar BI Siswa Kelas III SD Gugus V Dr. Soetomo

Bali. Jurnal Universitas Pendidikan

  Ganesha Singaraja, Indonesia. (dalam diakses pada Selasa, 7 Maret 2017 pukul 07. 20 WIB). Puji Santosa. (2008). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.

  Jakarta: Universitas Terbuka. Rukayah. (2013). Pedoman Pelaksanaan

  Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Whole Language di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press.