HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Harli Marlina Puspitasari

  JMP Online Vol 1, No. 10, 1007-1020.

  Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) © 2017 Kresna BIP.

  

ISSN 2550-481

  1

  2 Harli Marlina Puspitasari , Sutriyono

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

  INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

  Dik irim : 22 Dese mber 2017 Prestasi belajar matematik a adalah tingkat Revisi pertama :22 Desember 2017 penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti proses Diterima : 26 Desember 2017 belajar matematik a sesuai dengan tujuan yang ditetapkan Tersedia online : 27 Desember 2017 (Royyana, 2010: 2). Faktor-fak tor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya suatu prestasi belajar siswa meliputi fak tor ek sternal dan fak tor internal. Fak tor internal adalah

  Kata Kunci : Kemandirian Belajar, Kedisiplinan Belajar, Prestasi Belajar pengaruh dari dalam siswa itu sendiri, seperti fak tor Matematik a, Korelasi Berganda motivasi, rasa percaya diri, k ecerdasan, kesehatan, gaya belajar. Kemandirian belajar adalah k egiatan belajar siswa 2 sutriyono@staff.uk sw.edu yang dilak ukan tanpa bergantung oleh orang lain, tanpa perlu dipantau oleh orang tua pada saat dirumah maupun guru dan teman pada saat disekolah untuk mencapai tujuan belajar yaitu memahami serta dapat menerapkan mat eri pada soal yang diberik an. Siswa dituntut untuk dapat bersikap disiplin, disiplin belajar ini dapat dilatih pada lingkungan sek olah maupun dirumah oleh orang tua siswa. Siswa yang memilik i rasa disiplin belajar tinggi akan memilik rasa tanggung jawab yang tinggi pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adak ah hubungan yang signifik an antara k emandirian belajar dan k edisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematik a. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitan ini adalah jenis penelitian k orelasional dengan pendek atan kuantitatif. Tek nik k orelasi yang digunak an adalah k orelasi berganda (multivariat) yaitu untuk mengetahui hubungan dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifik an antara k emandirian belajar dan k edisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematik a.

  PENDAHULUAN Latar Belakang

  Prestasi belajar matematika merupakan hasil yang diperoleh siswa selama mengikuti proses belajar mengajar matematika yang dapat berupa pemahaman, pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan matematika. Dengan kata lain, prestasi belajar matematika adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar matematika sesuai dengan tujuan yang ditetapkan (Royyana, 2010: 2).

  Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya suatu prestasi belajar siswa meliputi faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah pengaruh dari luar diri siswa itu yang diantaranya adalah guru, sekolah, keluarga, sarana prasana, metode pembelajaran, kurikulum, ataupun lingkungan siswa itu sendiri. Sedangkan faktor internal adalah pengaruh dari dalam siswa itu sendiri, seperti faktor motivasi, rasa percaya diri, kecerdasan, kesehatan, gaya belajar, sikap, kemandirian belajar, dan kedisiplianan belajar, serta masih banyak yang lainnya juga.

  Kemandirian belajar merupakan salah satu faktor internal yang harus dimiliki oleh siswa. Kemandirian belajar adalah kegiatan belajar siswa yang dilakukan tanpa bergantung oleh orang lain, tanpa perlu dipantau oleh orang tua pada saat dirumah maupun guru dan teman pada saat disekolah untuk mencapai tujuan belajar yaitu memahami serta dapat menerapkan materi pada soal yang diberikan.

  Kedisiplinan belajar juga merupakan salah satu faktor internal yang harus dimiliki oleh siswa untuk menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Siswa dituntut untuk dapat bersikap disiplin, disiplin belajar ini dapat dilatih pada lingkungan sekolah maupun dirumah oleh orang tua siswa. Siswa ya ng memiliki rasa disiplin belajar tinggi akan memilik rasa tanggung jawab yang tinggi pula, seperti yang diungkapkan Gunarsa dalam Wibowo (2006), bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa adalah keteraturan dan disiplin belajar.

  Siswa yang memiliki rasa mandiri dan disiplin dalam belajar akan dengan senang hati mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya tanpa harus disuruh maupun dipaksa oleh orang tua ataupun guru, dalam hal ini belajar dan juga mengerjakan tugas sekolah. Jika seorang siswa tidak memiliki rasa mandiri dan disiplin dalam belajar maka siswa tersebut akan belajar dan mengerjakan tugas dengan berat hati, lebih parahnya lagi siswa hanya belajar hanya untuk mengerjakan tugas saja bukan untuk mengulang materi yang sudah diajarkan dan mempelajari materi yang selanjutnya, serta jika tidak disuruh atau bahkan dipaksa maka siswa ini tidak akan belajar.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: “Apakah ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan belajar dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika?”

  Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara kedisiplinan belajar dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika.

  KAJIAN PUSTAKA Kemandirian Belajar

  Menurut Grieve (2003) kemandirian belajar adalah atribut personal, kesiapan psikologis seseorang dalam mengontrol atau bertanggung jawab dalam proses belajarnya. Menurut Schunk dan Zimmerman (dalam Sumarmo, 2004) mendefinisikan kemandirian belajar sebagai self regulated learning (SRL) yaitu sebagai proses belajar yang terjadi karena pengaruh dari pemikiran, perasaan, strategi, dan perilaku sendiri yang berorientasi pada pencapaian tujuan belajar yakni merancang belajar, memantau kemajuan belajar selama menerapkan rancangan dan mengevaluasi hasil belajarnya secara lengkap.

  Menurut Basri dalam Rambe (2011), kemandirian belajar siswa dipengar uhi oleh beberapa faktor yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen (internal) adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala per lengkapan yang melekat padanya serta faktor-faktor yang terdapat di luar dirinya (faktor eksogen), sedangkan faktor eksogen (eksternal) adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Holstein (1990, dalam Silawati 2013) mengemukakan tiga aspek kemandirian dalam belajar yakni: 1) aspek tanggung jawab, dimana dalam hal ini melihat adanya rasa percaya diri atas kemampuannya, tidak bergantung terus- menerus pada orang lain dan menentukan sendiri arah belajarnya; 2) aspek tegas dalam mengambil keputusan, dalam hal ini terlihat adanya kebebasan & keberanian dalam mengambil keputusan, mampu mengendalikan diri dan mengatasi/memecahkan masalah; 3) mengejar minat baru (inovatif), dalam hal ini bertindak kreatif, memiliki keberanian mencoba hal- hal baru dan mampu menyatakan buah pikirannya.

  Kedisiplinan Belajar

  Secara etimologis, istilah disiplin berasal dari bahasa latin

  “Disciplina” yang

  menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Dalam bahasa Inggris

  “Discipline”

  yang berarti: tertib, taat, atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri; latihan membentuk, meluruskan, atau menyempurnakan sesuatu sebagai kemampuan mental atau karakter moral; hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki; kumpulan atau sistem peraturan- peraturan bagi tingkah laku (MacMillan Dictionary dalam Tu’u, 2004).

  Tu’u (2004) mengemukakan aspek kedisiplinan terdiri dari 3 sub aspek dengan indikator disiplin belajar meliputi: 1) Kepatuhan mengikuti proses belajar mengajar dengan indikator, a) mendengarkan guru saat pelajaran sedang berlangsung dan disiplin menggunakan waktu dengan baik saat guru menjelaskan pelajaran; b) tidak meninggalkan kelas saat pelajaran berlangsung, sampai pelajaran berakhir; c) mengerjakan tugas dengan baik penuh kedisiplinan dan tanggung jawab dalam mengerjakannya. 2) kepatuhan pada tata tertib sekolah dengan indikator, a) datang ke sekolah tepat waktu sesuai waktu yang ditentukan; b) menaati peraturan dan tata tertib yang telah dibuat oleh pihak sekolah; c) bersikap hormat dan santun pada semua warga sekolah. 3) Ketaatan pada jam belajar dengan indikator meliputi, a) membuat jadwal pelajaran secara rutin untuk dapat disiplin dalam belajar sesuai jadwal yang dibuat; b) menggunakan waktu belajar dengan semaksimal mungkin dan c) tidak menunda- nunda dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.

METODE PENILITIAN

  Jenis penelitian yang digunakan pada penelitan ini adalah jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi berganda (multivariat) yaitu untuk mengetahui hubungan dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Variabel- variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada tiga, yaitu variabel indepe nden (variabel bebas) kemandirian yaitu belajar (X1) dan kedisiplinan belajar (X2), serta variabel dependen (variabel terikat) yaitu prestasi belajar matematika (Y). Dimana kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar merupakan variabel bebas, variabel ini menjadi sebab perubahan variabel terikat. Sedangkan prestasi belajar matematika merupakan variabel terikat, yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

  Populasi dan Sampel

  Menurut Ridwan (2002:3), populasi adalah keseluruhan dari karakteristik ata u unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII di SMP Kristen 1 Klaten yang berjumlah 60 peserta didik.

  

Tabel 1. Populasi siswa kelas VII di SMP Kristen 1 Klaten

  Kelas Jumlah Peserta Didik

  VII A 20 peserta didik

  VII B 20 peserta didik

  VII C 20 peserta didik Jumlah 60 peserta didik

  Sumber : Data Primer (2017) Sugiyono (2009) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling.

  Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A dan kelas VIIB yang yang berjumlah 40 siswa.

  Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik pemberian angket dan teknik dokumentasi, angket yang diberikan ada 2 jenis yaitu angket kemandirian belajar dan angket kedisiplinan belajar. Langkah awal untuk melakukan penelitian ini adalah peneliti mengurus surat ijin penelitian ke sekolah yang penliti tentukan. Surat ijin penelitian dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Setelah mendapatakan surat ijin tersebut, peneliti menyerahkan kepada kepala SMP Kristen 1 Klaten pada tanggal, 23 September 2017. Berdasar dari surat ijin tersebut, peneliti diijinkan untuk melakukan penelitian di SMP Kristen 1 Klaten.

  Tanggal 30 September 2017, peneliti mengambil data prestasi belajar matematika siswa kelas VIIA dan VIIB yang bersumber dari nilai Tes Tengah Semester yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika pada kelas tersebut. Pada tanggal 1 November 2017, peneliti memberikan angket kemandirian belajar dan kedisiplinan pada kedua kelas dan saat jam pelajaran matematika serta ditunggu oleh peneliti supaya tidak terdapat kesalahan ketika mengisi angket (kesalahan persepsi siswa terhadap butir item pernyataan dan kelengkapan saat pengembalian angket). Sebelum mengambil data, peneliti telah terlebih dahulu melakukan uji validitas dengan menggunakan SPSS pada angket kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar sehingga ketika melakukan pengambilan data, seluruh item pernyataan sudah dinyatakan valid semua.

  

Tabel 2. Reabillitas Angket Kemandirian Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

  Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.944 .943

  40 Uji reliabilitas nilai test cronbach’s Alpha adalah 0,944 yang berarti sangat reliabel.

  

Tabel 3. Reabillitas Angket Kedisiplinan Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

  Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.941 .939

  40 Uji reliabilitas nilai angket cronbach’s Alpha adalah 0,941 yang berarti sangat reliabel.

  Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi data ganda menggunakan spss. Variabel dikatakan berkorelasi apabila nilai sig.F change , sebaliknya jika nilai sig. F change maka variabel dikatakan tidak berkorelasi. Sedangkan pedoman derajat hubungan korelasinya adalah sebagai berikut:

   Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi  Nilai Pearson Correlation 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah  Nilai Pearson Correlation 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang  Nilai Pearson Correlation 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat Nilai Pearson Correlation 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna Sebagai syarat uji korelasi maka perlu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas data. Uji normalitas dilakukan dengan cara melihat deskripsi nilai skewness beserta uji Kolmogorov Smirnov. Variabel dikatan berdisitribusi normal jika taraf signifikansinya atau , sebaliknya jika hasil nilai signifikansinya atau , maka variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Setelah melakukan uji normalitas, langkah selanjutnya yaitu melakukan uji linearitas pada setiap variabel. Uji linearitas pada penelitian ini yaitu dengan melihat taraf signifikansinya. Jika signifikansi atau maka persamaannya tidak linier, sebaliknya jika signifikan atau , maka dikatakan linear.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis Deskriptif Ke mandirian Belajar

  Instrumen penelitian pada angket kemandirian belajar siswa, mempunyai item pernyataan valid sebanyak 40 item dari 40 item yang dipakai. Setiap item diberikan skor dari 1 sampai 4 untuk pernyataan unfavouable dan dari 4 sampai 1 untuk pernyataan favourable. Untuk menentukan tingkat kemandirian belajar siswa, digunakan 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah. Karena pilihan jawaban yang tersedia pada angket ada 1, 2, 3, dan 4 pada masing- masing item, maka skor maksimum yang diperoleh adalah 4 dan skor minimum , sehingga diperoleh interval sebagai berikut:

  • – Interval =

  Dari perhitungan interval di atas, maka dapat ditentukan batas kriteria kemandirian belajar sebagai berikut: = Sangat Tinggi = Tinggi = Rendah = Sangat Rendah

  

Tabel 4.Tingkat Kemandirian Belajar Sis wa Kelas VIIA dan VIIB

SMP Kristen 1 Klaten

  Kriteria Interval Frekuensi Persentase No

  1 Sangat Tinggi 3 7,5

  2 Tinggi

  30

  75

  3 Rendah 5 12,5

  4 Sangat Rendah

  2

  5 Jumlah

  40 Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemandirian belajar siswa kelas VIIA dan VIIB di SMP Kristen 1 Klaten tinggi dengan jumlah 30 siswa dengan persentase 75%. Sedangkan sebanyak 3 siswa tingkat kemandirian belajarnya sangat tinggi dengan persentase 7,5%, dan 5 siswa rendah dengan persentase 12,5%, sedangkan yang sangat rendah ada 2 siswa dengan persentase 5%.

  Hasil analisis deskriptif berkaitan dengan skor tertinggi, skor terendah, dan rata-rata serta besar standar deviasi dapat dilihat pada tabel berikut:

  

Tabel 5. Analisis Deskriptif Ke mandirian Belajar

Descriptive Statistics

  Std. N Minimum Maximum Mean Deviation Skewness Std. Std.

  Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic Error Kemandirian_Belajar

  40 55 144 109.20 2.771 17.525 -1.160 .374 Valid N (listwise)

  40 Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel diatas, diperoleh skor minimum kemandirian belajar adalah 55 dan skor maksimumnya 144. Nilai rata-rata skor kemandirian belajar adalah 109,20 dengan standar deviasinya sebesar 17,525.

  Analisis Deskriptif Kedisiplinan Belajar

  Instrumen penelitian pada angket kedisiplinan belajar siswa, mempunyai item pernyataan valid sebanyak 40 item dari 40 item yang dipakai. Setiap item diberikan skor dari 1 sampai 4 untuk pernyataan unfavouable dan dari 4 sampai 1 untuk pernyataan favourable. Untuk menentukan tingkat kedisiplinan belajar siswa, digunakan 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah. Karena pilihan jawaban yang tersedia pada angket ada 1, 2, 3, dan 4 pada masing- masing item, maka skor maksimum yang diperoleh adalah 4 dan skor minimum , sehingga diperoleh interval sebagai berikut:

  • – Interval =

  Dari perhitungan interval di atas, maka dapat ditentukan batas kriteria kedisiplinan beajar sebagai berikut: = Sangat Tinggi = Tinggi = Rendah = Sangat Rendah

  

Tabel 6. Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIIA dan VIIB

SMP Kristen 1 Klaten

  Kriteria Interval Frekuensi Persentase No

  1 Sangat Tinggi 3 7,5

  2 Tinggi 27 67,5

  3 Rendah

  8

  20

  4 Sangat Rendah

  2

  5 Jumlah

  40 Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan belajar siswa kelas VIIA dan VIIB di SMP Kristen 1 Klaten tinggi dengan jumlah 27 siswa dengan persentase 67,5%. Sedangkan sebanyak 3 siswa tingkat kedisiplinan belajarnya sangat tinggi dengan persentase 7,5%, dan 8 siswa rendah dengan persentase 20%, sedangkan yang sangat rendah ada 2 siswa dengan persentase 5%.

  Hasil analisis deskriptif berkaitan dengan skor tertinggi, skor terendah, dan rata-rata serta besar standar deviasi dapat dilihat pada tabel berikut:

  

Tabel 7. Analisis Deskriptif Kedisiplinan Belajar

Descriptive Statistics

Std. N Minimum Maximum Mean Deviation Skewness Std. Std. Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic Error Kedisiplinan_Belajar

  40 56 147 109.73 2.891 18.283 -1.045 .374 Valid N (listwise)

40 Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017)

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel diatas, diperoleh skor minimum kedisiplinan belajar adalah 56 dan skor maksimumnya 147. Nilai rata-rata skor kedisiplinan belajar adalah 109,73 dengan standar deviasinya sebesar 18,283.

  Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar matematika siswa diperoleh dari nilai Tes Tengah Semester.

  Pengukuran prestasi belajar tersebut dapat ditentukan berdasarkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 70. Kriteria prestasi belajar matematika terdiri dari tinggi, sedang, dan rendah.

  

Tabel 8. Pengukuran Kriteria Prestasi Belajar Matematika

  No Kriteria Interval Frekuensi Persentase

  1 Tinggi 67,5

  27

  2 Sedang 17,5

  7

  3 Rendah

  15

6 Jumlah

  40 Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIIA dan VIIB di SMP Kristen 1 Klaten tinggi, karena terdapat 27 siswa yang nilainya lebih dari KKM dengan persentase 67,5%. Sedangkan sebanyak 7 siswa prestasi belajarnya sedang dengan nilai sama dengan KKM yang persentasenya 7,5%, dan 6 siswa rendah dengan persentase 15%.

  

Tabel 9. Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Matematika

Descriptive Statistics

Std. N Minimum Maximum Mean Deviation Skewness Std. Std. Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic Error Hasil_Belajar

  40

  60

  96 76.03 1.444 9.136 .141 .374 Valid N 40 (listwise)

  Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel diatas, diperoleh skor minimum prestasi belajar matematika adalah 60 dan skor maksimumnya 96. Nilai ra ta-rata skor prestasi belajar matematika adalah 76,03 dengan standar deviasinya sebesar 9,136.

  Uji Prasyarat sebelum dilakukan Pengujian Korelasi

Tabel 10. Uji Normalitas Kemandirian Belajar

Tests of Normality

a

  Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Kemandirian_Belajar .087 40 .100 .889 40 .001

  a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017)

  Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai signifikan yang diperoleh adalah atau , sehingga dapat diasumsikan bahwa variabel kemandirian belajar berdistribusi normal.

  

Tabel 11. Uji Normalitas Kedisiplinan Belajar

Tests of Normality

a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

  Kedisiplinan_Belajar .069 40 .200 .922 40 .009

  a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017)

  Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai signifikan yang diperoleh adalah atau , sehingga dapat diasumsikan bahwa variabel kedisiplinan belajar berdistribusi normal.

  

Tabel 12. Uji Normalitas Prestasi Belajar Matematika

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Prestasi_Belajar .120 40 .153 .967 40 .298

  a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017)

  Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai signifikan yang diperoleh adalah atau , sehingga dapat diasumsikan bahwa variabel prestasi belajar matematika berdistribusi normal.

  Uji Linearitas

Tabel 13. Uji Linieritas antara Kemandirian Belajar

dengan Prestasi Belajar Matematika

  ANOVA Table Sum of Squares df

  Mean Square F Sig. prestasi_belajar * kemandirian_belajar

  Between Groups (Combined) 1505.142 21 71.673 .737 .750 Linearity 320.318 1 320.318 3.295 .086 Deviation from Linearity

  1184.824 20 59.241 .609 .858 Within Groups 1749.833 18 97.213 Total 3254.975 39

  Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan hasil uji linearitas pada tabel diatas (ANOVA table), dapat dilihat bahwa besarnya nilai signifikan pada Deviation from Linearity adalah

  . Maka, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar berhubungan linier dengan prestasi belajar matematika.

  

Tabel 14. Uji Linieritas antara Kedisiplinan Belajar

dengan Prestasi Belajar Matematika

ANOVA Table

  Sum of Squares df Mean Square F Sig. prestasi_belajar * kedisiplinan_belajar

  Between Groups (Combined) 2290.608 24 95.442 1.485 .216 Linearity 337.096 1 337.096 5.243 .037 Deviation from Linearity

  1953.513 23 84.935 1.321 .293 Within Groups 964.367 15 64.291

  ANOVA Table Sum of Mean Squares df Square F Sig. prestasi_belajar * Between (Combined) 2290.608 24 95.442 1.485 .216 kedisiplinan_belajar Groups

  Linearity 337.096 1 337.096 5.243 .037 Deviation from 1953.513 23 84.935 1.321 .293 Linearity Within Groups 964.367 15 64.291

  Total 3254.975 39

  Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan hasil uji linearitas pada tabel diatas (ANOVA table), dapat dilihat bahwa besarnya nilai signifikan pada Deviation from Linearity adalah

  . Maka, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar berhubungan linier dengan prestasi belajar matematika.

  Uji Korelasi

Tabel 15. Uji Korelasi Kemandirian Belajar dan Kedisiplinan Belajar dengan

Prestasi Belajar Matematika

  

Correlations

Kedisiplinan_ Kemandirian_ Belajar Belajar Prestasi_Belajar

  Kedisiplinan_Belajar Pearson Correlation 1 .978 .322 Sig. (2-tailed) .000 .043 N

  40

  40

  40 Kemandirian_Belajar Pearson Correlation .978 1 .314 Sig. (2-tailed) .000 .049 N

  40

  40

  40 Prestasi_Belajar Pearson Correlation .322 .314

  1 Sig. (2-tailed) .043 .049 N

  40

  40

  40 Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017)

  Berdasarkan hasil korelasi pada tabel diatas, ketiga variabel yaitu kemandirian belajar, kedisiplinan belajar dan prestasi belajar matematika, memiliki nilai koefisien korelasinya masing- masing, sebgai berikut:

  a. rx

  1 y (hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar mate matika) = 0,314

  dengan nilai signifikan maka ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika.

  b. rx

  2 y (hubungan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar matematika) = 0,322

  dengan nilai signifikan maka ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar matematika. c. rx

  1 x 2 (hubungan kemandirian belajar dengan kedisiplinan belajar matematika) =

  0,978 dengan nilai signifikan maka ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan kedisiplinan belajar matematika.

  

Tabel 16. Uji Korelasi Kemandirian Belajar dan Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi

Belajar Matematika Menggunakan R Square

Model Summary

  Change Statistics R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F

  Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change

  a

  1 .322 .104 .055 8.880 .104 2.138 2 37 .032

  a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan_Belajar, Kemandirian_Belajar Berdasarkan tabel diatas nilai signifikan F Change adalah

  , sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika. Sedangkan nilai r yang diperoleh adalah 0,322 yang berarti hubungan antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika adalah lemah.

  Pembahasan

  Tingkat kemandirian belajar siswa kelas VIIA dan VIIB di SMP Kristen 1 Klaten tinggi dengan jumlah 30 siswa dengan persentase 75%. Sedangkan sebanyak 3 siswa tingkat kemandirian belajarnya sangat tinggi dengan persentase 7,5%, dan 5 siswa rendah dengan persentase 12,5%, sedangkan yang sangat rendah ada 2 siswa dengan persentase 5%. Sedangkan berdasar dari hasil analisis deskriptif diperoleh skor minimum kemandirian belajar adalah 55 dan skor maksimumnya 144. Nilai rata-rata skor kemandirian belajar adalah 109,20 dengan standar deviasinya sebesar 17,525.

  Tingkat kedisiplinan belajar siswa kelas VIIA dan VIIB di SMP Kristen 1 Klaten tinggi dengan jumlah 27 siswa dengan persentase 67,5%. Sedangkan sebanyak 3 siswa tingkat kedisiplinan belajarnya sangat tinggi dengan persentase 7,5%, dan 8 siswa rendah dengan persentase 20%, sedangkan yang sangat rendah ada 2 siswa dengan persentase 5%. Sedangkan berdasar dari hasil analisis deskriptif, diperoleh skor minimum kedisiplinan belajar adalah 56 dan skor maksimumnya 147. Nilai rata- rata skor kedisiplinan belajar adalah 109,73 dengan standar deviasinya sebesar 18,283.

  Prestasi belajar matematika siswa kelas VIIA dan VIIB di SMP Kristen 1 Klaten tinggi, karena terdapat 27 siswa yang nilainya lebih dari KKM dengan persentase 67,5%. Sedangkan sebanyak 7 siswa prestasi belajarnya sedang dengan nilai sama dengan KKM yang persentasenya 7,5%, dan 6 siswa rendah dengan persentase 15%. Sedangkan berdasar dari hasil analisis deskriptif, dipero leh skor minimum prestasi belajar matematika adalah 60 dan skor maksimumnya 96. Nilai rata-rata skor prestasi belajar matematika adalah 76,03 dengan standar deviasinya sebesar 9,136.

  Berdasarkan hasil analisis korelasi yang telah dilakukan, hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika menunjukkan nilai signifikan maka ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar matematika, serta diperoleh nilai r sebesar 0,314, dimana korelasi antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika lemah. Sedangkan hubungan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar matematika menunjukkan nilai signifikan maka ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar matematika, serta diperoleh nilai r sebesar 0,322, dimana korelasi antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar matematika lemah. Selain itu diperoleh hubungan kemandirian belajar dengan kedisiplinan belajar matematika adalah 0,978 yang berarti hub ungan kedua variabel independen sangat kuat, dan dengan nilai signifikan maka ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan kedisiplinan belajar matematika.

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jika variabel independen (kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar) diuji secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika, maka didapatkan nilai signifikan F Change adalah , sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika. Sedangkan nilai r yang diperoleh adalah 0,322 yang berarti hubungan antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama- sama dengan prestasi belajar matematika adalah lemah..

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan uji korelasi ganda antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika, didapatkan nilai signifikan F Change adalah

  , sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika. Sedangkan nilai r yang diperoleh adalah 0,322 yang berarti hubungan antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika adalah lemah. Dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil karena “Ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika siswa SMP Kristen 1 Klaten kelas VIIA dan VIIB”.

  Saran

  Peneliti memberikan saran bagi orang tua/wali murid maupun guru hendaknya memberikan fasilitas yang tepat dan me nciptakan suasana yang kondusif bagi siswa agar meningkatkan rasa kemandirian belajar dan kedisiplinan belajar sehingga mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik, serta bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti faktor internal yang lainnya seperti seperti motivasi belajar, rasa percaya diri, kesehatan dan gaya belajar.

DAFTAR PUSTAKA

  Rambe, Ade. 2011. Hubungan Antara Dukuungan Sosial Orangtua dengan

  Kemandirian Belajar PadaSiswa Sekolah Menengah Atas. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Sumatera Utara. Royyana, Anna. 2010. Hubungan Antara Disiplin Belajar Matematika Siswa Kelas XI

  SMA Negeri Suruh Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

  Silawati, Trias. 2013. Hubungan Kedisiplinan Belajar dan Kemandirian Belajar

  dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.

  Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Wibowo, Bekti Ari. 2006. Hubungan antara Gaya Belajar dan Disiplin Belajar Skripsi.

  dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan.

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Sumarmo, Utari. 2004. Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. Jurnal FMIPA UPI.