Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Metode Job Order Costing pada Perusahaan Percetakan CV. "X".

(1)

ABSTRACT

Printing CV.X is a manufacturing company that uses job order costing system in the production process. Therefore Printing CV.X using job order costing method in determining the cost of production which includes the cost of materials, direct labor costs, and factory overhead costs based on orders received. This has the aim of selling price set by the Printing CV.X to cover production costs and can generate the desired profit by Printing CV.X. The purpose of this study is to provide input to the company regarding the method of calculating costs - costs on each - each order. This research is a case study, regarding the cost of production in the Printing CV.X located in Cirebon. The results showed Printing CV.X has done grouping / classification of costs of production in accordance with the classification of good manufacturing costs of raw materials, direct labor costs, and overhead costs for the purposes of calculating the cost of production for each order received and produced. How to load carried overhead Printing CV.X is less precise, because it only imposes overhead cost elements consisting of adjuvants alone and Printing CV.X card has not held the cost of production for each order received and produced.

Keywords: Methods of job order costing, factory overhead costs, and cost of produsction


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Percetakan CV.X adalah perusahaan manufacture yang menggunakan sistem job

order costing dalam proses produksinya. Oleh karena itu Percetakan CV.X

menggunakan metode job order costing dalam penentuan harga pokok produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik berdasarkan atas pesanan yang diterima. Hal ini memiliki tujuan agar harga jual yang telah ditetapkan oleh Percetakan CV.X mampu menutup biaya produksi dan dapat menghasilkan laba yang diinginkan oleh Percetakan CV.X. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan bagi perusahaan mengenai cara penghitungan biaya – biaya pada masing – masing pesanan.

Penelitian ini merupakan studi kasus, mengenai harga pokok produksi pada Percetakan CV.X yang berlokasi di Cirebon. Hasil penelitian menunjukan Percetakan CV.X telah melakukan pengelompokan/ penggolongan biaya produksi dengan baik sesuai dengan klasifikasi biaya perusahaan manufaktur baik bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan Biaya overhead untuk tujuan penghitungan harga pokok produksi pada masing – masing pesanan yang diterima dan diproduksinya. Cara pembebanan Biaya overhead yang dilakukan Percetakan CV.X kurang tepat, karena hanya membebankan unsure Biaya overhead yang terdiri dari bahan – bahan penolong saja dan Percetakan CV.X belum menyelenggarakan kartu harga pokok produksi untuk tiap – tiap pesanan yang diterima dan diproduksinya.

Kata-kata kunci: Metode job order costing, biaya over head pabrik, dan harga pokok produksi


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...3

1.4 Kegunaan Penelitian...5

1.5 Batasan Penelitian...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kerangka Pemikiran...7

2.2 Kerangka Teoritis...11


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.3.1 Akutansi Biaya...12

2.3.1.1Definisi Akuntansi Biaya...12

2.3.1.2Tujuan dan Manfaat Akuntansi Biaya...13

2.3.1.3Definisi Biaya...14

2.3.1.4Penggolongan Biaya...15

2.3.2 Biaya Relevan...18

2.3.2.1Definisi Biaya Relevan...19

2.3.2.2Konsep Biaya Relevan...19

2.3.3 Keputusan Manajer...21

2.3.4 Bahan Bak...23

2.3.5 Definisi Akuntansi...24

2.3.6 Harga Pokok Produksi...24

2.3.6.1Pengertian Harga Pokok Produksi...24

2.3.6.2Unsur – Unsur Harga Pokok Produksi...25

2.3.6.3Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi...31

2.3.6.4Metode Harga Pokok Pesanan...33

2.3.6.5Karakteristik Perusahaan yang Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan...35

2.3.6.6Kartu Harga Pokok Pesanan...35

2.3.7 Pengertian dan Metode Alokasi Biaya Bersama...36

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...37


(5)

3.1.2 Lokasi Perusahaan...39

3.1.3 Struktur Organisasi...40

3.1.4 Proses Produksi...41

3.2 Metode Penelitian...44

3.3 Metode Analisis Data...45

3.4 Metode Penulisan...46

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data...47

4.1.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku...48

4.1.2 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung...51

4.1.3 Perhitungan Biaya Overhead...54

4.1.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi oleh Percetakan CV.X...56

4.2 Evaluasi Penulis...58

4.2.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku...58

4.2.2 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung...58

4.2.3 Perhitungan Biaya Overhead...59

4.2.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi...66

4.2.5 Perbandingan Perhitungan HPP menurut Percetakan dan PenuliS...67

4.2.6 Kartu Harga Pokok Pesanan...69

4.3 Pembahasan...72

4.3.1 Kelebihan...72


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PENUTUP

5.1 Simpulan...75

5.2 Saran...76

DAFTAR PUSTAKA ...78


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku Pesanan Undangan ...49

Tabel 4.2 Biaya Bahan Baku Pesanan Nota ...49

Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan Undangan ...52

Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan Nota...53

Tabel 4.5 Biaya Overhead Pesanan Undangan ...54

Tabel 4.6 Biaya Overhead Pesanan Nota ...55

Tabel 4.7 Perhitungan Harga pokok Produksi untuk undangan dan Buku Nota ...57

Tabel 4.8 Taksiran Biaya Bahan Baku Tahun 2013 ...61

Tabel 4.9 Taksiran Biaya Overhead Tahun 2013 ...63

Tabel 4.10 Biaya Overhead dibebankan pesanan Undangan dan Buku Nota ...65

Tabel 4.11 Perhitungan Harga Pokok Produksi menurut Penulis ...66

Tabel 4.12 Perbandingan Perhitungan HPP menurut Percetakan dan Penulis ...67

Tabel 4.13 Kartu HPP (Undangan) menurut Penulis …...70


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...10 Gambar 3.1 Struktur Organisasi...40


(9)

DAFTAR LAMPIRAN


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tersebut akan membentuk harga pokok produksi. Pada perusahaan manufaktur, penggolongan biaya menurut fungsi pokok dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum. Biaya Produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untk dijual. Biaya Pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Biaya Administrasi dan Umum merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Dari penggolongan biaya diatas dapat diketahui bahwa biaya produksi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Menurut obyek pengeluarannya, biaya produksi dapat dibagi menjadi 3, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produksi memiliki peranan penting dalam penentuan harga jual suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang semuanya itu dihasilkan dari biaya produksi. Harga jual dapat ditentukan dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan tingkat laba yang diinginkan oleh perusahaan.


(11)

2 BAB I PENDAHULUAN

Dalam cara produksinya, pengumpulan harga pokok produksi dikelompokan menjadi 2 yaitu metode harga pokok proses (process costing method) dan metode harga pokok pesanan (job order cost method). Metode harga pokok proses (process costing

method) digunakan oleh perusahaan yang proses produksinya dilakukan secara massa.

Penentuan harga pokok produksinya dilakukan setiap akhir periode dengan cara mengumpulkan semua biaya produksi pada periode tersebut. Sedangkan harga pokok produksi per unit dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam sutau periode dengan jumlah satuan produksi yang dihasilkan dalam periode tersebut. Sedangkan metode harga pokok pesanan (job order cost method) digunakan oleh perusahaan yang proses produksinya dilakukan berdasarkan atas pesanan. Harga pokok produksinya ditentukan dengan cara mengumpulkan semua biaya atas pesanan tertentu dan harga pokok produksi per unit dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan (Mulyadi, 2000).

Dalam metode job order costing perusahaan harus dapat memperkirakan harga pokok produksi suatu produk ketika perusahaan menerima permintaan atas pesanan produk tertentu. Kesalahan dalam penentuan harga pokok peroduksi dapat mengakibatkan penentuan harga jual yang ditawarkan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan keadaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Karena apabila penetapan harga pokok produksi yang terlalu rendah akan menyebabkan harga jual menjadi rendah dan apabila penetapan harga pokok produksi yang terlalu tinggi akan menyebabkan berkurangnya daya saing perusahaan dengan


(12)

Universitas Kristen Maranatha

3 BAB I PENDAHULUAN

perusahaan lain yang sejenis. Hal ini akan merugikan perusahaan karena harga jual yang ditetapkan tidak mampu menutup semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tersebut. Dalam kedua kondisi tersebut dapat diatasi dengan penentuan harga pokok produksi dan harga jual yang tepat.

Percetakan CV.X adalah perusahaan manufacture yang menggunakan sistem job

order costing dalam proses produksinya. Oleh karena itu Percetakan CV.X

menggunakan metode job order costing dalam penentuan harga pokok produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik berdasarkan atas pesanan yang diterima. Hal ini memiliki tujuan agar harga jual yang telah ditetapkan oleh Percetakan CV.X mampu menutup biaya produksi dan dapat menghasilkan laba yang diinginkan oleh Percetakan CV.X.

Percetakan CV.X menentukan biaya bahan baku dengan cara menggunakan kuantitas bahan baku yang dikalikan dengan harga perolehan bahan baku per satuan dan untuk biaya tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan jumlah hari kerja yang digunakan untuk memproduksi masing – masing pesanan dengan tarif upah yang ditetapkan. Sedangkan dengan biaya overhead pabrik, Percetakan CV.X menentukannya dengan cara membebankan unsur biaya berupa biaya bahan penolong, dan untuk biaya

overhead pabrik yang lain seperti biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi

gedung pabrik, biaya depresiasi mesin, biaya depresiasi komputer, biaya listrik, biaya air dan biaya bahan kimia tidak diperhitungkan karena alasan kesulitan dalam pengalokasiannya.


(13)

4 BAB I PENDAHULUAN

Penghitungan biaya produksi secara tepat sangat mempengaruhi penghitungan harga pokok produksi untuk tiap – tiap pesanan yang diproduksi, serta mempengaruhi ketepatan dalam harga jual atau harga pesanan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menjadikan masalah penentuan harga pokok produksi sebagai fokus di dalam penelitian ini dengan judul Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi dengan metode job order costing pada Percetakan CV.X.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk dapat menentukan harga pokok produksi secara akurat yang digunakan sebagai dasar penentuan harga jual, maka elemen biaya produksi baik bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead pabrik harus dikumpulkan dan dihitung secara akurat. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penghitungan dan pengakumulasian biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik yang dilakukan oleh Percetakan CV.X?

2. Apakah penentuan harga pokok produsi yang dilakukan CV.X sudah tepat?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menghitung dan mengakumulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik yang dilakukan oleh Percetakan CV.X.


(14)

Universitas Kristen Maranatha

5 BAB I PENDAHULUAN

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan bagi perusahaan mengenai cara penghitungan biaya – biaya pada masing – masing pesanan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari tujuan yang telah penulis ungkapkan, maka kegunaan penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian dapat memberikan sarana perbaikan hingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk dapat menentukan harga pokok produksi yang tepat pada periode berikutnya.

2. Bagi penulis

Merupakan media untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh dan media untuk mendapatkan gambaran secara nyata tentang penentuan harga pokok produksi yang dilakukan oleh dunia usaha.

3. Bagi pembaca

a. Agar dapat dipergunakan sebagai bahan landasan untuk penelitian yang serupa pada masa yang akan datang.

b. Dapat memberikan informasi tentenag harga pokok produksi Percetakan CV.X.


(15)

6 BAB I PENDAHULUAN

1.5 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada:

1. Strategi penerapan Harga Pokok Produksi yang dilakukan pada perusahaan.

2. Penerapan Harga Pokok Produksi terbatas pada perbandingan laba sebelum harga pokok produksi pada laporan biaya perusahaan tahun 2013.


(16)

73 BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penghitungan Harga Pokok Produksi pada Percetakan CV.X mendasari penulis dalam menarik kesimpulan yang dapat dinyatakan seperti berikut ini.

1. Percetakan CV.X telah melakukan penggelompokan/penggolongan biaya produksi dengan baik sesuai dengan klasifikasi biaya perusahaan manufaktur baik bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan Biaya overhead untuk tujuan penghitungan harga pokok produksi pada masing-masing pesanan yang diterima dan diproduksinya.

2. Pengumpulan dan penghitungan biaya bahan baku masing-masing pesanan sudah dilakukan secara tepat, yaitu berdasarkan pada kuantitas atas masing-masing pesanan yang diproduksinya.

3. Pengumpulan dan penghitungan biaya tenaga kerja langsung telah dilakukan dengan baik, yaitu dengan mengalikan jumlah karyawan yang melakukan proses produksi dengan hari kerja yang dibutuhkan untuk mengerjakan tiap-tiap pesanan serta tarif upah per hari yang telah ditetapkan.

4. Cara pembebanan Biaya overhead yang dilakukan Percetakan CV.X kurang tepat, karena hanya membebankan unsur Biaya overhead yang terdiri dari bahan-bahan penolong saja. Jumlah yang dibebankan ini terlalu kecil


(17)

74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

karena unsur-unsur Biaya overhead yang lain seperti biaya tenaga keja tidak langsung, biaya listrik, dan biaya air, biaya telepon. Biaya depresiasi gedung, biaya depresiasi mesin, dah lain-lain tidak ikut dibebankan. Akibat dari cara pembebanan ini adalah harga pokok produksi yang dihitung untuk masing-masing pesanan menjadi terlalu kecil, karena Percetakan CV.X hanya membebankan unsur Biaya overhead yang berupa bahan penolong sehingga menyebabkan jumlah Biaya overhead yang dibebankan menjadi terlalu kecil. Selain menyebabkan harga pokok produksi menjadi terlalu kecil, jumlah Biaya

overhead yang terlalu kecil menyebabkan pula harga jual yang ditetapkan

menjadi terlalu kecil.

5. Percetakan CV.X belum menyelenggarakan kartu harga pokok produksi untuk tiap-tiap pesanan yang diterima dan diproduksinya.

5.2 Saran

Hasil penelitian yang diperoleh mendasari penulis dalam pengajuan saran pada Percetakan CV.X yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

1. Perusahaan seharusnya tidak hanya membebankan unsur Biaya overhead yang berupa bahan penolong saja, karena masih terdapat unsur-unsur Biaya overhead yang lain seperti biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik dan air, biaya telepon, biaya depresiasi gedung pabrik, biaya depresiasi mesin, biaya depresiasi komputer dan biaya lain-lain yang harus dibebenkkan pula pada produk yang diproduksinya. Hal ini perlu dilakukan agar jumlah Biaya


(18)

Universitas Kristen Maranatha

75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

overhead yang dibebankan tidak terlalu kecil dan harga jual yang ditetapkan

juga tidak terlalu kecil.

2. Percetakan CV.X seharusnya menggunakan tarif Biaya overhead ditentukan di muka untuk pembebanan Biaya overhead pada masing-masing pesanan dengan dasar penentuan tarif dan pembebanan Biaya overhead bahan baku, mengingat unsur Biaya overhead yang paling dominan dalam poses produksi adalah bahan penolong dan perubahan besarnya jumlah bahan penlong yang digunakan oleh jumlah pemakaian bahan baku.

3. Untuk dapat menggunakan tarif Biaya overhead ditentukan di muka dengan dasar biaya bahan baku, Percetakan CV.X seharusnya menentukan anggaran Biaya overhead dan anggaran biaya biaya bahan baku untuk suatu periode tertentu. Cara yang dilakukan dalam penetuan anggaran ini adalah dengan mengunakan dasar Biaya overhead sesungguhnya dari pemakaian bahan baku sesungguhnya dari periode sebelumnya.

4. Percetakan CV.X seharusnya menyelenggarakan kartu harga pokok pesanan untuk tiap pesanan yang diterima dan diproduksi guna mendokumentasikan dan merinci informasi biaya produksi sehingga dapat membantu managemen Percetakan CV.X dalam pengambilan keputusan harga jual dan mempermudah Percetakan CV.X dalam menemukan kembali informasi biaya produksi. Ketika terdapat pesanan yang mempunyai karakteristik sama dikemudian hari.


(19)

76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. Percetakan CV.X seharusnya melakukan pembenahan dan pembuatan system akuntansi dan manajemen yang standar dalam rangka menunjang costing produk.


(20)

76

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPFE.

Carter, Wiliam K dan Milton F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Ketigabelas. Buku I. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Carter, William K dan Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.

Charles T Horngren., Datar M,Srikant., dan Foster,George. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi Kesebelas. Jakarta: PT.Macanan Jaya Cemerlang.

Garrison, H. Ray; Eric W. Noreen; dan Peter C. Brewer. 2006. Akuntansi

Manajerial. (terjemahan: A. Totok Budisantoso). Buku I. Edisi Kesebelas.

Jakarta: Salemba Empat.

Hanggana, Sri. 2008. Akuntansi Biaya. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Jusup, Haryono. Al. 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Enam. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok Produksi – Ikhtisar

Teori, Soal, dan Penyelesaian. Edisi Kesatu. Cetakan Kesatu. Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Aditya Media.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta:

Penerbit UPP-STIM YKPN.

Rayburn, Gayle. 1999. Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan

Manajemen Biaya. Terjemahan Sugyarto. Edisi Keenam. Jilid Satu. Jakarta:


(21)

Samryn, L.M. 2002. Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Sunarto. 2004. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta. Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta.

Supriyono, R.A. 1999. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga

Pokok. Buku Satu. Edisi Dua. Cetakan Dua Belas. Yogyakarta: BPFE.

Supriyono, R.A. 2002. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya,


(1)

73

Universitas Kristen Maranatha

5.1Simpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penghitungan Harga Pokok Produksi pada Percetakan CV.X mendasari penulis dalam menarik kesimpulan yang dapat dinyatakan seperti berikut ini.

1. Percetakan CV.X telah melakukan penggelompokan/penggolongan biaya produksi dengan baik sesuai dengan klasifikasi biaya perusahaan manufaktur baik bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan Biaya overhead untuk tujuan penghitungan harga pokok produksi pada masing-masing pesanan yang diterima dan diproduksinya.

2. Pengumpulan dan penghitungan biaya bahan baku masing-masing pesanan sudah dilakukan secara tepat, yaitu berdasarkan pada kuantitas atas masing-masing pesanan yang diproduksinya.

3. Pengumpulan dan penghitungan biaya tenaga kerja langsung telah dilakukan dengan baik, yaitu dengan mengalikan jumlah karyawan yang melakukan proses produksi dengan hari kerja yang dibutuhkan untuk mengerjakan tiap-tiap pesanan serta tarif upah per hari yang telah ditetapkan.

4. Cara pembebanan Biaya overhead yang dilakukan Percetakan CV.X kurang tepat, karena hanya membebankan unsur Biaya overhead yang terdiri dari bahan-bahan penolong saja. Jumlah yang dibebankan ini terlalu kecil


(2)

Universitas Kristen Maranatha 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

karena unsur-unsur Biaya overhead yang lain seperti biaya tenaga keja tidak langsung, biaya listrik, dan biaya air, biaya telepon. Biaya depresiasi gedung, biaya depresiasi mesin, dah lain-lain tidak ikut dibebankan. Akibat dari cara pembebanan ini adalah harga pokok produksi yang dihitung untuk masing-masing pesanan menjadi terlalu kecil, karena Percetakan CV.X hanya membebankan unsur Biaya overhead yang berupa bahan penolong sehingga menyebabkan jumlah Biaya overhead yang dibebankan menjadi terlalu kecil. Selain menyebabkan harga pokok produksi menjadi terlalu kecil, jumlah Biaya overhead yang terlalu kecil menyebabkan pula harga jual yang ditetapkan menjadi terlalu kecil.

5. Percetakan CV.X belum menyelenggarakan kartu harga pokok produksi untuk tiap-tiap pesanan yang diterima dan diproduksinya.

5.2 Saran

Hasil penelitian yang diperoleh mendasari penulis dalam pengajuan saran pada Percetakan CV.X yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

1. Perusahaan seharusnya tidak hanya membebankan unsur Biaya overhead yang berupa bahan penolong saja, karena masih terdapat unsur-unsur Biaya overhead yang lain seperti biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik dan air, biaya telepon, biaya depresiasi gedung pabrik, biaya depresiasi mesin, biaya depresiasi komputer dan biaya lain-lain yang harus dibebenkkan pula pada produk yang diproduksinya. Hal ini perlu dilakukan agar jumlah Biaya


(3)

Universitas Kristen Maranatha overhead yang dibebankan tidak terlalu kecil dan harga jual yang ditetapkan juga tidak terlalu kecil.

2. Percetakan CV.X seharusnya menggunakan tarif Biaya overhead ditentukan di muka untuk pembebanan Biaya overhead pada masing-masing pesanan dengan dasar penentuan tarif dan pembebanan Biaya overhead bahan baku, mengingat unsur Biaya overhead yang paling dominan dalam poses produksi adalah bahan penolong dan perubahan besarnya jumlah bahan penlong yang digunakan oleh jumlah pemakaian bahan baku.

3. Untuk dapat menggunakan tarif Biaya overhead ditentukan di muka dengan dasar biaya bahan baku, Percetakan CV.X seharusnya menentukan anggaran Biaya overhead dan anggaran biaya biaya bahan baku untuk suatu periode tertentu. Cara yang dilakukan dalam penetuan anggaran ini adalah dengan mengunakan dasar Biaya overhead sesungguhnya dari pemakaian bahan baku sesungguhnya dari periode sebelumnya.

4. Percetakan CV.X seharusnya menyelenggarakan kartu harga pokok pesanan untuk tiap pesanan yang diterima dan diproduksi guna mendokumentasikan dan merinci informasi biaya produksi sehingga dapat membantu managemen Percetakan CV.X dalam pengambilan keputusan harga jual dan mempermudah Percetakan CV.X dalam menemukan kembali informasi biaya produksi. Ketika terdapat pesanan yang mempunyai karakteristik sama dikemudian hari.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. Percetakan CV.X seharusnya melakukan pembenahan dan pembuatan system akuntansi dan manajemen yang standar dalam rangka menunjang costing produk.


(5)

76

Universitas Kristen Maranatha Ahmad, Kamarudin. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit

PT. Raja Grafindo Persada.

Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPFE.

Carter, Wiliam K dan Milton F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Ketigabelas. Buku I. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Carter, William K dan Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.

Charles T Horngren., Datar M,Srikant., dan Foster,George. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi Kesebelas. Jakarta: PT.Macanan Jaya Cemerlang.

Garrison, H. Ray; Eric W. Noreen; dan Peter C. Brewer. 2006. Akuntansi Manajerial. (terjemahan: A. Totok Budisantoso). Buku I. Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Hanggana, Sri. 2008. Akuntansi Biaya. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Jusup, Haryono. Al. 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Enam. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok Produksi – Ikhtisar Teori, Soal, dan Penyelesaian. Edisi Kesatu. Cetakan Kesatu. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Aditya Media.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta:

Penerbit UPP-STIM YKPN.

Rayburn, Gayle. 1999. Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya. Terjemahan Sugyarto. Edisi Keenam. Jilid Satu. Jakarta: Penerbit Erlangga.


(6)

77

Universitas Kristen Maranatha Samryn, L.M. 2002. Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit PT.

Raja Grafindo Persada.

Sunarto. 2004. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta. Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta.

Supriyono, R.A. 1999. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Buku Satu. Edisi Dua. Cetakan Dua Belas. Yogyakarta: BPFE.

Supriyono, R.A. 2002. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya, Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.