PENDAHULUAN KAJIAN PENGENDALIAN GERUSAN DI SEKITAR ABUTMENT JEMBATAN TIPE SPILL THROUGH DENGAN PROTEKSI TIANG TENGGELAM PADA KONDISI ADANYA ANGKUTAN SEDIMEN ( LIVE BED SCOUR ) UNTUK SALURAN BERBENTUK MAJEMUK.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wilayah negara Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai, yang
besar manfaatnya bagi kehidupan masyarakat di negara kita. Hubungan antar
wilayah di Indonesia dihubungkan sarana transportasi, diantaranya jalan darat.
Keberadaan sungai sangat mempengaruhi transportasi darat, oleh sebab itu adanya
jembatan sangat dibutuhkan guna mendukung sarana trasportasi. abutmen
jembatan merupakan bangunan sungai yang sangat penting dalam perencanaan
sebuah jembatan. Kenyataan yang ada perlu dipertimbangkan fenomena alam alur
sungai sangat mempengaruhi Struktur abutmen jembatan.
Aliran pada sungai biasanya disertai proses penggerusan, angkutan
sedimen dan pengendapan. Gerusan adalah penurunan dasar sungai karena erosi di
bawah elevasi permukaan alami atau proses semakin dalamnya dasar sungai
karena interaksi antara karakteristik aliran dengan karakteristik material dasar
sungai. Proses penggerusan akan terjadi secara alami, baik karena pengaruh
morfologi sungai seperti tikungan sungai atau penyempitan aliran sungai, atau
pengaruh bangunan hidrolika yang menghalangi aliran seperti abutmen jembatan.
Secara kenyataan di lapangan, gerusan yang terjadi pada abutmen
maupun pilar jembatan adalah merupakan gerusan total (total scour), yaitu
kombinasi antara gerusan lokal (local scour) dan gerusan umum (general scour).

Bisa juga kombinasi antara gerusan lokal, gerusan umum dan gerusan terlokalisir
(localized scour/constriction scour). Gerusan umum yang terjadi melintang sungai
di sepanjang saluran yang menyebabkan degradasi dasar disebabkan oleh energi
dari aliran air, sedang gerusan lokal yang terjadi disekitar abutmen jembatan
ataupun pilar disebabkan oleh energi pusaran air (vortex energy) karena adanya
gangguan pola aliran akibat rintangan, dan gerusan konservasi energi aliran terjadi
karena adanya penyempitan penampang sungai oleh adanya penempatan
bangunan hidraulika.

Fenomena ini bisa menyebabkan erosi dan degradasi disekitar bukaan
jalan air (water way openning) suatu jembatan. Degradasi ini berlangsung secara
terus menerus hingga dicapai keseimbangan antara suplai dan angkutan sedimen
yang saling memperbaiki. Apabila suplai sedimen dari hulu berkurang atau jumlah
angkutan sedimen lebih besar daripada suplai sedimen, maka bisa menyebabkan
terjadinya kesenjangan yang begitu menyolok antara degradasi dan agradasi di
lokasi dasar jalan air jembatan. Sehingga lubang gerusan (scour hole) pada
abutmen maupun pilar jembatan akan lebih dalam bila tidak terdapat atau
kurangnya suplai sedimen. Demikian juga apabila tidak terdapat bangunan
pengendali gerusan di sekitar abutmen ataupun pilar, maka dalamnya gerusan
tidak bisa direduksi, sehingga dalamnya gerusan bisa mencapai maksimum. Hal

ini bisa menyebabkan rusaknya abutmen maupun pilar jembatan, seperti yang
pernah terjadi pada kasus jembatan Srandakan sungai Progo di Popinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Guna mengatasi fenomena tersebut perlu adanya kajian laboratorim
mengenai geusan total yang terjadi di sekitar abutmen jembatan pada kondisi
adanya angkutan sedimen (live-bed scour) sebagai kondisi paling kritis di alam
dan pengendaliannya. Untuk mengendalikan terjadinya gerusan lokal direduksi
dengan menempatkan sebuah plat (collar) pada abutmen atau dengan memasang
tirai (screen) di bagian hulu abutmen, sedang gerusan umum/degradasi direduksi
dengan memasang groundsill di hilir abutmen.

B. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari proses
penggerusan dan kedalaman gerusan di sekitar abutmen. Secara lebih rinci, tujuan
khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemasangan tiang tenggelam terhadap proses
gerusan dan kedalaman gerusan yang terjadi di sekitar abutmen, pada kondisi
adanya angkutan sedimen live-bed scour.


2. Mengetahui pola gerusan yang terjadi di sekitar abutmen dengan adanya
proteksi tirai (1 tiang) pada abutmen.
3. Mengetahui pola gerusan sekitar abutmen pada kondisi adanya proteksi tirai (1
tiang) pada jarak optimum untuk kondisi live bed scour dan saluran berbentuk
majemuk.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian ini antara lain bagi peneliti dapat
mengembangkan pengetahuan pada bidang Teknik Sipil, khususnya dalam bidang
transportasi sedimen. Dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam perencanaan abutmen jembatan, sehingga keamanan
abutmen dapat diperhitungkan.

D. Batasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan sebagai batasan dalam penelitian adalah:
1. Penelitian dasar memfokuskan pada kedalaman gerusan disekitar abutmen
pada kondisi aliran (live-bed scour), dengan proteksi tirai (1 tiang) pada jarak
optimum.
2. Aliran adalah tetap seragam (steady uniform flow) dengan angka Froud < 1,
aliran sub kritis.
3. Kemiringan saluran landai, yaitu 0,0004.

4. Material dasar yang digunakan adalah pasir alami dengan gradasi relatif tidak
seragam dari sungai dengkeng klaten, lolos saringan no.10 (diameter 2 mm).
5. Model abutmen adalah tipe spill-throught abutment (ST).

Dokumen yang terkait

KAJIAN PROTEKSI GERUSAN DI HILIR KOLAM OLAKAN BENDUNG TIPE USBR-II

2 23 6

GERUSAN DI SEKITAR ABUTMEN DAN PENGENDALIANNYA PADA KONDISI ADA ANGKUTAN SEDIMEN UNTUK SALURAN BERBENTUK MAJEMUK

0 3 10

KAJIAN KEDALAMAN GERUSAN PADA PILAR JEMBATAN TIPE TIANG PANCANG BERSUSUN Kajian Kedalaman Gerusan pada Pilar Jembatan Tipe Tiang Pancang Bersusun.

0 3 15

KAJIAN KEDALAMAN GERUSAN PADA PILAR JEMBATAN TIPE TIANG PANCANG BERSUSUN Kajian Kedalaman Gerusan pada Pilar Jembatan Tipe Tiang Pancang Bersusun.

1 4 21

KAJIAN KEDALAMAN GERUSAN DISEKITAR ABUTMEN JEMBATAN TIPE WING WALL DAN SPILLTHROUGH TANPA KAJIAN KEDALAMAN GERUSAN DISEKITAR ABUTMEN JEMBATAN TIPE WING WALL DAN SPILLTHROUGH TANPA PROTEKSI UNTUK SALURAN BERBENTUK MAJEMUK.

0 2 15

KAJIAN PENGENDALIAN GERUSAN DI SEKITAR ABUTMENT JEMBATAN TIPE SPILL THROUGH DENGAN PROTEKSI TIANG KAJIAN PENGENDALIAN GERUSAN DI SEKITAR ABUTMENT JEMBATAN TIPE SPILL THROUGH DENGAN PROTEKSI TIANG TENGGELAM PADA KONDISI ADANYA ANGKUTAN SEDIMEN ( LIVE BED

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA KAJIAN PENGENDALIAN GERUSAN DI SEKITAR ABUTMENT JEMBATAN TIPE SPILL THROUGH DENGAN PROTEKSI TIANG TENGGELAM PADA KONDISI ADANYA ANGKUTAN SEDIMEN ( LIVE BED SCOUR ) UNTUK SALURAN BERBENTUK MAJEMUK.

0 0 4

KAJIAN PERBANDINGAN POLA GERUSAN DI SEKITAR ABUTMEN ANTARA BENTUK TRIANGULAR SHAPED ABUTMENT DAN WING WALL ABUTMENT DENGAN PERUBAHAN JARAK GROUNDSILL.

0 1 102

Gerusan Lokal di Sekitar Abutment Jembatan Labuan | Rustiati | SMARTek 456 1601 1 PB

0 0 9

Kata-kata Kunci : Abutment, gerusan, saluran menikung, saluran lurus, dan sedimentasi. Abstract - Perbandingan Gerusan Lokal yang Terjadi di Sekitar Abutment Dinding Vertikal Tanpa Sayap dan dengan Sayap pada Saluran Lurus, Tikungan 90°, dan 180° (Kajian

0 0 14