ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun 2004 Dan 2012.

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DI
KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN
TAHUN 2004 DAN 2012

PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyarat
Mencapai Derajad Sarjana S-1
Fakultas Geografi

Disusun Oleh :
MOH RYAN SAPUTRA
NIM : E100 090 029

Kepada
FAKULTAS GEOGAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

i

"THE ANALYSIST OF THE CHANGES OF THE RICE FIELD IN DELANGGU

REGENCY OF KLATEN DISTRICT IN 2004 AND 2012"
Moh Ryan Saputra, Geography Faculty
Muhammadiyah University of Surakarta, 2012
ABSTRACT
The title of this research is "THE ANALYSIST OF THE CHANGES OF THE
RICE FIELD IN DELANGGU REGENCY OF KLATEN DISTRICT IN 2004 AND
2012" with the purpose of research: 1). Know the distribution of field rice land-use
changes in the Delanggu Regency in 2004 and 2012, 2). Know the factors that influence
field rice land-use changes in the Delanggu Regency in 2004 and 2012.
The method of this research use the spatial approach. Data collection obtained
from Ikonos imagery interpretation. The data analysis used a Geographic Information
System (GIS) that is by overlay layers. Then it was created in spatial models as the field
rice land-use changes map. The domminant factors that influended the field rice takes by
secondary analysist.
Based on the research results can be known 1) From land use changes that
occurred in the Delanggu Regency in 2004 and 2012, show that the rice field into the
residential area was decreased 38.45 (Ha), the rice field area decreased 13.51 (Ha) into
the building, the rice field decreased 4.37 (Ha) into the dry land, the rice field decreased
25.67 (Ha) into garden area, the rice field decreased 14.34 (Ha) into the wasteland, and
the rice field decreased 2.34 (Ha) into the cemetery area. The most dominant changes is

the rice field into the residential. The most vilage that changed in Delanggu Regency is
Banaran Vilage, with the rice field changed area is 30,69 (Ha). 2) Whereas the factors
that influence the rice field changes basically influenced by the government policy that is
set the space of Delanggu regency as (PKL) structure, then Population growth, population
density and adequate social facilities. The location of Delanggu regency as the arterial
road that connecting Surakarta and Yogyakarta city, being to the domminant factors that
affected the changes of the field rice.
Keywords : spatial analysist, the changes of the rice field.

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu
Kabupaten Klaten Tahun 2004 Dan 2012

1

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DI
KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2004 DAN
2012
Moh Ryan Saputra, Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013


ABSTRAK
Penelitian
ini
mengambil
judul
”ANALISIS
PERUBAHAN
PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN DELANGGU
KABUPATEN KLATEN TAHUN 2004 DAN 2012” dengan tujuan penelitian :
(1).Mengetahui persebaran perubahan penggunaan lahan sawah di Kecamatan
Delanggu tahun 2004 dan 2012, (2). Mengetahui faktor-faktor dominan yang
mempengaruhi perubahan penggunaan lahan sawah di Kecamatan Delanggu tahun
2004 dan 2012.
Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial/keruangan yaitu
menganalisis penyebaran perubahan lahan yang terjadi. Pengumpulan data
dilakukan dengan interprestasi Citra Ikonos dan analisisnya menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) yaitu dengan cara tumpang susun peta (overlay). Dari
analisis SIG kemudian diwujudkan dalam bentuk (model) spasial yaitu berupa
peta perubahan penggunaan lahan sawah. Faktor dominan yang mempengaruhi
perubahan lahan sawah diperoleh dari analisis data sekunder.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui (1).Perubahan penggunaan
lahan yang terjadi di Kecamatan Delanggu pada tahun 2004 dan 2012,
menunjukan bahwa penggunaan sawah berkurang seluas 38,45 (ha) menjadi
pemukiman, sawah berkurang seluas 13,51 (ha) ke bangunan, sawah berkurang
seluas 4,37 (Ha) ke Tegalan, sawah berkurang seluas 25,67 (ha) ke Kebun, sawah
berkurang seluas 14,34 (ha) ke lahan kosong dan lahan sawah berkurang seluas
2,34 (ha) ke kuburan. Perubahan yang paling dominan terjadi adalah dari sawah
menjadi pemukiman. Desa yang paling luas perubahan penggunaan lahan sawah
di Kecamatan Delanggu adalah Desa Banaran, dengan lahan sawah yang
berkurang sebesar 30,69 (ha), (2). Lokasi Kecamatan Delanggu yang dilewati
jalan arteri penghubung Kota Surakarta dan Yogyakarta, menjadi faktor dominan
yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan sawah.

Kata Kunci: Analisis, Perubahan Penggunaan Lahan Sawah

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu
Kabupaten Klaten Tahun 2004 Dan 2012

2


Pendahuluan
Perkembangan dan pembangunan
daerah yang dilakukan pemerintah
dalam menyediaan infrastruktur dan
pelayanan
dapat
berimplikasi
terhadap peningkatan kebutuhan
lahan.
Semakin
pesatnya
pembangunan
yang
dilakukan
menimbulkan
keterbatasan
dan
kebutuhan lahan yang meningkat
didukung oleh bertambahnya jumlah
penduduk, kegiatan sosial, kegiatan

ekonomi
berdampak
semakin
meningkatnya
perubahan
penggunaan lahan di wilayah
tersebut.
Lahan merupakan sumber daya
alam yang mutlak dibutuhkan oleh
manusia untuk menjalankan semua
aktivitas dan sebagai tempat mencari
penghidupan. Lahan adalah suatu
daerah di permukaan bumi yang ciricirinya (characteristics) mencakup
semua atribut yang bersifat cukup
mantap atau yang dapat diduga
bersifat mendaur dari biosfer,
atmosfer, tanah, geologi, hidrologi,
populasi tumbuhan dan hewan, serta
hasil kegiatan manusia pada masa
lampau dan masa kini, sepanjang

pengenal-pengenal tadi berpengaruh
secara signifikan atas penggunaan
lahan pada waktu sekarang dan pada
waktu mendatang (FAO : 1976)
dalam (Arminah : 2012). Menurut
Arsyad (1989 : 207) lahan diartikan
sebagai lingkungan fisik yang terdiri
atas iklim, relief, tanah, air, dan
vegetasi serta benda yang di atasnya
sepanjang ada pengaruh terhadap

penggunaan lahan, termasuk di
dalamnya hasil kegiatan manusia di
masa lalu dan sekarang, seperti hasil
reklamasi laut, pembersihan vegetasi
dan juga hasil yang merugikan
seperti tanah yang tersalinasi.
Kabupaten Klaten merupakan
salah satu lumbung padi
yang

terletak di Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu produk berasnya yang
terkenal terdapat di kecamatan
Delanggu. Selama 8 tahun terakhir
yakni tahun 2004 sampai dengan
2012 Kecamatan Delanggu banyak
mengalami perubahan penggunaan
lahan terutama lahan sawah,
perubahan lahan sawah yang terjadi
akan berdampak pada menurunnya
hasil produksi padi yang ada di
Kecamatan Delanggu.
Rencana
Struktur
Ruang
Kabupaten Klaten yang menetapkan
Kecamatan
Delanggu
sebagai
Struktur Ruang PKL dengan fungsi

pengembangan sebagai kawasan
perdagangan dan jasa, permukiman
perkotaan, pariwisata, pertanian
industri, pelayan perekonomian dan
sosial
untuk
skala
reional,
pendidikan, kesehatan, perhubungan
dan
peribadatan.
Kecamatan
Delanggu mempunyai peran yaitu
sebagai kawasan perkotaan dengan
pengembangan
fungsi
kegiatan
utama perdagangan dan permukiman
perkotaan, Kecamatan Delanggu
mengalami perkembangan yang

relatif cepat dibandingkan daerah
sekitarnya. Dilihat dari semakin
berkurangnya lahan pertanian yang
berubah menjadi lahan terbangun,

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
3

baik berubah sebagai permukiman
maupun komersil.
Secara umum penggunaan lahan
di Kecamatan Delanggu pada tahun
2007 didominasi oleh lahan pertanian
dengan persentase sekitar 59,30%,
sedangkan sisanya telah berubah
menjadi kawasan terbangun yaitu
sebesar 40,70% dari total luas
keseluruhan
(http://RTRWKlaten.hanungprabowo

.com).
Kabupaten Klaten merupakan
Kabupaten yang dilewati oleh jalan
lintas
Provinsi
yang
menghubungkan kota Solo dan
Yogyakarta, salah satu Kecamatan
yang dilewati oleh jalur tersebut
adalah Kecamatan Delanggu. Dari
peta Rencana Tata Ruang Wilayah
Kecamatan Delanggu tahun 20112031 dapat dilihat sepanjang jalan
negara yang menghubungkan Kota
Solo dan Yogyakarta akan dibangun
fasilitas komersil seperti pemukiman
dan industri sehingga lahan yang
dahulunya sawah akan berubah
fungsi ke bangunan komersil, sesuai
dengan yang tercantum dalam Perda
No 11 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Klaten tahun
2011-2031.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan spasial/keruangan yaitu
menganalisis penyebaran perubahan
lahan yang terjadi. Pengumpulan
data dilakukan dengan interprestasi
Citra Ikonos
dan
analisisnya
menggunakan Sistem Informasi

Geografis (SIG) yaitu dengan cara
tumpang susun peta (overlay). Dari
analisis SIG kemudian diwujudkan
dalam bentuk (model) spasial yaitu
berupa peta perubahan penggunaan
lahan sawah. Faktor dominan yang
mempengaruhi perubahan lahan
sawah diperoleh dari analisis data
sekunder.
Pemilihan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Provinsi jawah Tengah
didasarkan pada :
1. Berdasarkan Struktur Ruang
Kabupaten Klaten Kecamatan
Delanggu
termaksud
dalam
struktur ruang PKL sehingga akan
berdampak
pada
perubahan
penggunaan lahan yang ada dari
Rencana Struktur Ruang wilayah.
2. Kecamatan Delanggu merupakan
salah satu Kecamatan yang
dilewati
jalan
nasional
penghubung kota Surakarta dan
Yogyakarta sehingga diperkirakan
banyaknya perubahan penggunaan
lahan yang terjadi disepanjang
jalan tersebut.
Sumber Data
1. Data Primer
Dalam
penelitian
ini
data
penggunaan lahan sawah tahun 2004
diperoleh dari observasi lapangan
dan
mencocokan
hasil
dari
interprestasi citra tahun 2004. hal
sama juga dilakukan dari data
penggunaan lahan tahun 2012 yang
diperoleh dari observasi lapangan

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
4

dan hasil dari interprestasi citra
kemudian
dicocokan
dengan
kenyataan yang ada di lapangan,
setelah proses tersebut dilakukan
kemudian dibuat peta penggunaan
lahan sawah tahun 2004 dan peta
penggunaan lahan sawah tahun 2012.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
a. Data penggunaan lahan tahun
2004 yang diperoleh dari
Bappeda Klaten.
b. Data penggunaan lahan tahun
2012 yang diperoleh dari
Bappeda Klaten dan observasi
lapangan.
c. Data jumlah penduduk yang
diperoleh dari BPS Kabupaten
Klaten
Tahap Penelitian
a. Tahap Persiapan
Tahap ini meupakan langkah awal
sebelum
memulai
penelitian
dilapangan. Tahap persiapan meliputi
1. Observasi Lapangan
Observasi adalah cara dan
teknik
pengumpulan
data
dengan melakukan pengamatan
dan
pencatatan
secara
sistematik terhadap gejalah
atau fenomena yang ada pada
obyek penelitian (Tika, 1997).
Pengecekan
lapangan
dilakukan yaitu dengan cara
pengecekan sampel dilapangan
berupa
pengecekan
penggunaan
lahan
di
Kecamatan Delanggu dengan
menggunakan GPS.

2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa
catatan, trasnkip, buku, surat
kabar,
majalah,
prasasti,
notulen rapat, legger, agenda
dan sebagainya ( Arikunto,
1996). Data yang digunakan
dalam penelitian ini diambil
dari data sekunder yaitu :
a. Data Penggunaan Lahan
tahun 2004 yang diperoleh
dari Bappeda Klaten.
b. Data Penggunaan Lahan
tahun 2012 diperoleh dari
Bappeda
Klaten
dan
observasi lapangan.
c. Data jumlah penduduk
diperoleh
dari
BPS
Kabupaten Klaten.
b. Tahap Penyiapan Peta
Dalam tahap ini penyiapan peta
dilakukan dengan cara interpretasi
citra tahun 2004 dan citra 2012 yang
diambil dari software Google Earth.
Interpretasi citra tahun 2004 dan
2012 menghasilkan data spasial peta
penggunaan lahan sawah tahun 2004
dan peta penggunaan lahan sawah
tahun 2012. Peta perubahan lahan
sawah di peroleh overlay peta
penggunaan lahan sawah dan peta
penggunaan lahan sawah tahun 2012.
c. Tahap Analisis Data
Dalam tahap analisis data
pengelolaan data spasial dilakukan
dengan
teknik
overlay
peta
penggunaan lahan sawah tahun 2004

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
5

dan peta penggunaan lahan sawah
tahun 2012. teknik ini bertujuan
untuk
mengetahui
perubahan
penggunaan lahan sawah yang terjadi
pada tahun 2004 dan 2012. Untuk
menganalisis faktor-faktor yang
dominan mempengaruhi perubahan
penggunaan
lahan
sawah
menggunakan analisis kuantitatif
dengan menggunakan scoring.
adapun rumus untuk scoring dapat
dirumuskan sebagai berikut :
TingkatPerubahan :
nilai tertinggi − nilai terendah
3
Hasil Dan Pembahasan
Pesebaran Penggunaan Lahan
Sawah Tahun 2004
Kecamatan Delanggu pada tahun
2004 memiliki luas penggunaan
lahan sawah sebesar 1383,01 (ha).
Pesebaran lahan sawah tersebar
merata di Kecamatan Delanggu.
Lahan sawah terluas terdapat di Desa
Banaran sebesar 136,68 (ha) 9,88
% dan penggunaan lahan sawah
terkecil terdapat di Desa Sabrang
seluas 39,38 (ha) 2,85%.

Tabel 1 Penggunaan lahan Sawah Tahun
2004 Kecamata Delanggu
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Luas
(ha)
Segaran
60,02
Kepanjen
75,21
Delanggu
73,03
Gatak
77,11
Mendak
80,75
Krecek
89,38
Sabrang
39,38
Tlobong
83,15
Karang
131,42
Sribit
118,10
Banaran
136,68
Butuhan
88,77
Bowan
77,07
Dukuh
81,03
Jetis
77,11
Sidomulyo
94,79
Jumlah
1383,01
Desa

%
4,34
5,44
5,28
5,58
5,84
6,46
2,85
6,01
9,50
8,54
9,88
6,42
5,57
5,86
5,58
6,85
100

Sumber : Analisis Data

Pesebaran Penggunaan Lahan
Sawah Tahun 2012
Hasil analisis GIS, penggunaan
lahan sawah Kecamatan Delanggu
pada tahun 2012
memiliki luas
penggunaan lahan sawah sebesar
1304,31 ha. Pesebaran lahan sawah
tersebar merata di Kecamatan
Delanggu. Berbeda pada tahun 2004
Desa Banaran mempunyai lahan
sawah terluas namun pada tahun
2012 lahan sawah terluas terdapat di
Desa Karang sebesar 124,80 (ha)
9,57%. Sedangkan pengunaan lahan
sawah yang terkecil terdapat di Desa
Sabrang seluas 36,36 (ha) 2,79%.

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
6

Tabel 2 Penggunaan Lahan Sawah
Kecamatan Delanggu Tahun 2012
Luas
(ha)
1 Segaran
59,73
2 Kepanjen
69,66
3 Delanggu
72,49
4 Gatak
73,54
5 Mendak
79,27
6 Krecek
79,96
7 Sabrang
36,36
8 Tlobong
80,34
9 Karang
124,80
10 Sribit
110,85
11 Banaran
105,99
12 Butuhan
85,37
13 Bowan
77,18
14 Dukuh
82,20
15 Jetis
72,42
16 Sidomulyo
94,15
Jumlah
1304,31
Sumber : Dan Analisis Data
NO

Desa

%
4,58
5,34
5,56
5,64
6,08
6,13
2,79
6,16
9,57
8,50
8,13
6,55
5,92
6,30
5,55
7,22
100

Perubahan Penggunaan Lahan
Sawah
Kecamatan
Delanggu
Tahun 2004 dan 2012
Kecamatan Delanggu merupakan
salah satu Kecamatan yang ada di
Kabupaten Klaten. Penggunaan lahan
di Kecamatan Delanggu sebagian
besar digunakan untuk lahan
pertanian yaitu lahan sawah. selama
8 tahun terakhir antara tahun 2004
sampai tahun 2012 Kecamatan
Delanggu mengalami perubahan
penggunaan lahan sawah. Perubahan
penggunaan lahan sawah yang terjadi
karena
Kecamatan
Delanggu
merupakan salah satu Kecamatan
yang ada di Provinsi Jawah Tengah
yang dilewati oleh jalan Nasional

penghubung Kota Surakarta dan
Yogyakarta sehingga Kecamatan
Delanggu mengalami perkembangan
kota dan perkembangan daerah.
Perubahan penggunaan lahan sawah
ini mencerminkan gerak dinamis dari
masyarakat
akibat
adanya
pembangunan baik oleh masyarakat
itu sendiri maupun inisiatif dari
pemerintah.
Tabel 3 Luas Perubahan Penggunaan
Lahan Sawah Kecamatan Delanggu
Tahun 2004-2012
Sawah
NO

Desa

1

2004

2012

Perubahan
(ha)

Segaran

60,02

59,73

-0,29

2

Kepanjen

75,21

69,66

-5,54

3

Delanggu

72,92

72,49

-0,54

4

Gatak

77,11

73,54

-3,58

5

Mendak

80,75

79,27

-1,48

6

Krecek

89,38

81,44

-7,94

7

Sabrang

39,38

36,36

-3,02

8

Tlobong

83,15

80,34

-2,81

9

Karang

131,42

123,34

-8,08

10

Sribit

118,1

110,85

-7,25

11

Banaran

136,68

106,99

-30,69

12

Butuhan

88,77

86,67

-2,1

13

Bowan

79,07

77,18

-1,89

14

Dukuh

81,03

82,2

1,17

15

Jetis

77,11

72,42

-4,69

16

Sidomulyo

94,79

94,15

-0,65

1383,01

1304,31

-79,38

Jumlah

Sumber : Analisis Data

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
7

Dalam menganalisis perubahan
penggunaan
lahan
sawah
di
Kecamatan Delanggu, diperoleh dari
hasil tumpang susun peta (overlay)
peta penggunaan lahan sawah tahun
2004 dan peta penggunaan lahan
sawah tahun 2012. Hasil tumpang
susun tersebut menghasilkan peta
perubahan penggunaan lahan sawah
Kecamatan Delanggu tahun 20042012.
Dari tabel 3 dapat diketahui
perubahan penggunaan lahan sawah
di Kecamatan Delanggu terbesar
berada di Desa Banaran berkurang
seluas 30,69 (ha) dan perubahan
penggunaan lahan sawah terkecil
berada di Desa Segaran 0,29(ha)
selama tahun 2004-2012. akan tetapi
ada beberapa Desa yang mengalami
peningkatan lahan sawah yaitu Desa
Dukuh seluas 1,17.
Faktor-faktor Yang Dominan
Mempengaruhi
Perubahan
Penggunaan Lahan Sawah Di
Kecamatan Delanggu Tahun 20042012
Perubahan penggunaan lahan
sawah yang terjadi di Kecamatan
Delanggu dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti, struktur ruang wilayah
dari kebijakan pemerintah Kabupaten
Klaten yang menetapkan Kecamatan
Delanggu sebagai Struktur Ruang
PKL yaitu Kecamatan Delanggu
berfungsi
sebagai
kawasan
perdagangan dan jasa, pemukiman
pekotaan,pertanian,
industri,
pelayanan perekonomian dan sosial

untuk skala regional, pendidikan,
kesehatan,
perhubungan
dan
peribadatan. peran utama Kecamatan
Delanggu yaitu sebagai kawasan
perkotaan dengan pengembangan
fungsi kegiatan utama perdagangan
dan permukiman perkotaan.
Faktor-faktor
dominan
yang
meempengaruhi
perubahan
penggunaan
lahan
sawah
di
Kecamatan Delanggu adalah lokasi
Kecamatan Delanggu yang dilewati
jalan arteri penghubung Kota
Surakarta dan Yogyakarta, menjadi
faktor dominan yang mempengaruhi
perubahan penggunaan lahan sawah,
ini bisa dilihat dari banyaknya
perubahan lahan sawah yang terjadi
di sepanjang jalan Arteri penghubung
Kota Solo dan Yogyakarta
Kesimpulan Dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan melalui data skunder dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Perubahan penggunaan lahan
sawah yang terjadi di Kecamatan
Delanggu pada tahun 2004 dan
2012 yaitu sawah ke pemukiman
berkurang seluas 38,45 (ha),
sawah ke bangunan berkurang
seluas 13,51 (ha), sawah ke
Tegalan 4,37 (ha), sawah ke
Kebun berkurang seluas 25,67
(ha), sawah ke lahan kosong
berkurang seluas 14,34 (ha) dan
sawah ke kuburan berkurang
seluas 2,34 (ha). Perubahan yang
paling dominan terjadi adalah dari
sawah menjadi pemukiman. Desa

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
8

yang paling luas perubahan
penggunaan lahan sawah di
Kecamatan Delanggu adalah Desa
Banaran lahan sawah yang
berkurang sebesar 30,69 (Ha).
2. Faktor-faktor
dominan
yang
meempengaruhi
perubahan
penggunaan lahan sawah di
Kecamatan Delanggu adalah
lokasi Kecamatan Delanggu yang
dilewati jalan arteri penghubung
Kota Surakarta dan Yogyakarta,
menjadi faktor dominan yang
mempengaruhi
perubahan
penggunaan lahan sawah, ini bisa
dilihat dari banyaknya perubahan
lahan sawah yang terjadi di
sepanjang
jalan
Arteri
penghubung Kota Solo dan
Yogyakarta

pengaturan pemanfaatan struktur
ruang di Kecamatan Delanggu
agar perubahan penggunaan lahan
sawah yang terjadi dapat di tindak
lanjuti,
dengan
pengawasan,
pengontrolan dan pengendalian
terhadap segala proses perubahan
penggunaan lahan sawah yang
terjadi.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang dilakukan serta
dari kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian maka dapat disampaikan
saran sebagai berikut :
1. Pada
daerah
yang
tingkat
perubahan penggunaan lahan
sawah
yang
tinggi
perlu
diupayahkan areal-areal baru ke
daerah
yang
mempunyai
perkembangan perubahan lahan
yang rendah agar pemerataan
pembangunan dapat tercapai.
2. Perlu dikaji ulang kebijakan
pemerintah Kabupaten dalam

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
9

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
3
11

Daftar pustaka
Arminah, Valentina.2012. Model Spasial
Penggunaan Lahan Pertanian
Berkelanjutan Di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung.
Yogyakarta : STPN Press
Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Perencanaan.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arsyad,Sintanala.1989,Konservasi Tanah dan Air. Bandung : ITB
Bacthiar, Atok Maulana.2006. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar tahun 1998 dan 2003.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hardjowigeno,S & Rayes,(2005). Tanah Sawah. Malang:Bayumedia
Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Evaluasi Kesesuaian dan Perencanaan Tataguna
Lahan. Yogyakarta: UGM Press
Kieffer, and Lillesand. 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra
Jogjakarta: UGM Press.
Malingreau, Jean Paul. 1977.Apropose Land Cover/ Land use Classification and
its use With remote Sensing Data In Indonesia. The Indonesian journal
of Geography, No.33,Vol 7 Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM
Malingreau, Jean paul. 1981. Remote sensing for monitoring rice production in
the west tropics. Yogyakarta: gadjah mada university
Malingreau, Jean paul. 1978. Penggunaan lahan perdesaan penafsiran citra
inventarisasi dan analisinya. Yogyakarta: PUSPICS
Notohadiprawiro,T(1999). Tanah dan Lingkungan.Jakarta: Depdikbud.
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten tahun 2011 - 2031
Sandy, I Made.1995. Tanah Muka Bumi, Jakarta: PT Indograph Bakti
Sandy, I Made. 1995. Tanah.Jakarta: PT.Indograph Bakti, F MIPA UI
Tika,Pabundu (1997) .Metode Penenelitian geografi.Jakarta: PT gramedia pustaka
utama.

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
4
12

Yunus,Hadi Sabari.1990. Studi Pemekaran Kota Daerah Kota Madya Yogyakarta.
Laporan Penelitian. Yogjakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah
Mada.
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.
Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Yuliana. 2006. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Terhadap
Produksi Pertanian Di Kabupaten Sleman Tahun 2003-2008. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Madah
Hanung,

Prabowo.
2012.
Zonasi-khusus-ekonomi-pertanian-berkelanjutan-dikabupaten-klaten-studi-kasus-kecamatan-delanggu.(Online),
(http://hanungprabowo.wordpress.com, diakses 21 Maret 2012).

http://www.puslittan.bogor.net/index.php?bawaan=berita/fullteks_berita&id=178
( diakses 20 februari 2013)

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Di Kecamatan Delanggu Kabupaten
13
Klaten Tahun 2004 Dan 2012
5