BAGIAN PEMANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG BERKAMAR BANYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR - Bagian pemanggil alat penerima tamu pada gedung berkamar banyak berbasis mikrokontroler AT89S51 - USD Repository
BAGIAN PEMANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA
GEDUNG BERKAMAR BANYAK
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
THE CALLER CIRCUIT OF GUEST RECEPTIONING
TOOL FOR MULTIROOM BUILDING BASED ON
AT89S51 MICROCONTROLLER
FINAL PROJECT
Presented As Partial Fulfillment of The Requirements
To Obtain The Sarjana Teknik Degree
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah”
Yogyakarta,
23 Juli 2008 Penulis Anna Stefanie Depari Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan kepedihan kita.
Biarkan Tuhan yang menopang. Kita cukup menjalani dan melakukan yang terbaik.
INTISARI
Dalam suatu tempat tinggal, dibutuhkan kenyamanan untuk melakukanaktivitas dan untuk menjaga privacy setiap penghuni. Oleh karena itu dibuat alat
penerima tamu untuk mempermudah tamu dan penghuni berbasis mikrokontroler.
Alat ini dibuat untuk diaplikasikan pada gedung yang mempunyai kamar banyak.Sistem ini terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah bagian
yang berada di luar gedung (pemanggil). Bagian kedua adalah bagian yang berada
di dalam gedung (terpanggil). Skripsi ini hanya membahas bagian pemanggil dari
alat penerima tamu, terdiri dari keypad dan LCD. Data dimasukkan melalui
keypad. Masukan data tersebut kemudian diolah oleh control unit. Bagian ini
berbasis mikrokotroler AT89S51 dan berfungsi untuk memanggil penghuni
langsung ke kamar yang dituju tanpa harus mengganggu kenyamanan penghuni
yang lain. Transmisi data antara mikrokotroler pemanggil dengan mikrokontroler
terpanggil menggunakan sistem komunikasi serial RS-485.Bagian pemanggil alat penerima tamu ini sudah dicoba dan terbukti dapat
bekerja dengan baik. Tamu dapat berkomunikasi langsung dengan penghuni dan
bisa mengetahui keberadaan penghuni.Kata kunci : Mikrokontroler AT89S51, sistem komunikasi serial RS-485.
Abstract
What is needed most of a house is its comfortability for the dwellers tocarry out activities and keep dwellers’ privacy. Therefore, a guest receiver which
is based on microcontroller is designed to make communication between the
dwellers and their guests easier. This tool is specifically built for multi-rooms
building.The system of this guest receiver has two main parts. The first part is
located outside the building (caller), while the second is inside the building
(called). The focus of this paper is mainly for the caller part of guest receiver
which consist of keypad and LCD. Data is keyed in through a keypad which is
subsequently processed by the control unit. Using AT89S51 microcontroller, the
functions of this part is a direct caller to the target host without disturbing other
dwellers within the same building. The data transmission between calling
microcontroller and called microcontroller uses RS-485 communication system.
The caller part of guest receiver has been tested and can work well. A
guest can directly communicate with the target host while at the same time know
whether they are in their room or not.Key words: AT89S51 microcontroller, RS-485 serial communication system.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah memberikan rahmat dan kasih setia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Bagian Pemanggil Alat Penerima
Tamu Pada Gedung Berkamar Banyak Berbasis Mikrokotroler AT89S51”.
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik. Dalam penyusunannya, banyak pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan pada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :1. Yesus Kristus, juru selamat dan sumber kekuatan penulis.
2. Bapak Damar Widjaja S.T., M.T. selaku Pembimbing I sekaligus
pendamping akademik penulis dan bapak Martanto S.T., M.T. selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, arahan dan motivasi
4. Untuk abang Baum Hauer Depari, SE yang penulis yakin sudah tenang “di
sana”. Penulis yakin dari “atas sana” penulis pasti selalu diberikan doa dan
semangat. Semua kenangan yang sangat berarti bagi penulis dan sangat cepat
berlalu. Terima kasih cokelatnya. Terima kasih juga atas semangat hidup yang
dapat penulis lihat, rasakan dan pelajari.
5. Joe yang telah memberikan doa, dukungan dan kesabaran kepada penulis
terutama saat penyusunan Tugas Akhir ini. Terima kasih pernah meminjamkan kedua kaki dan tangan pada saat penulis tidak sanggup untuk berdiri dan melakukan apapun. Terima kasih telah menjadi yang terbaik sampai saat ini dan semoga sampai selamanya buat penulis.
6. Ika, rekan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Maaf atas semua
kesalahan yang penulis yakin telah dimaafkan. Terima kasih telah menampung
air mata yang sempat tumpah. Tidak akan pernah penulis lupakan kejadian
sandal di Fresco. Uuupppssss…maap, keceplosan.7. Bapak Michael dan Mama Helen, terima kasih atas semua doa, nasehat dan
10. Teman-teman Teknik Elektro. Andriy, Boyke, Sukur, Koko, Rawung,
Wharton, Bang Erik, Kabayan, Roni, Ricky, Bang Aldi, Brekele dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan semuanya.
11. Teman-teman lainnya. Sithae, Gothe, Focolare, Louis, Anggi, Rangga,
Pelangi crew, Mataraga crew, Enat dan semua teman serta sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa, dukungan dan bantuan yang telah diberikan demi perjalanan S1 ini.
12. Laboran crew, terima kasih atas fasilitas pinjaman alat-alat dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir ini.Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi isi, tata bahasa maupun penulisannya. Hal ini dapat
terjadi karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kurangnya buku-buku
pendukung yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun agar dalam proses penulisan di kemudian hari
dapat semakin baik.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING .................................. iii LEMBAR PENGESAHAN OLEH PENGUJI ........................................... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ............................ vi
INTISARI ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ixDAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN I.1 Judul ............................................................................................... 1 I.2 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 I.3 Tujuan ............................................................................................ 2 I.4 Manfaat .......................................................................................... 2 I.5 Batasan Masalah ............................................................................ 2
II.4 Komunikasi Serial ........................................................................ 21
II.4.1 Pengaturan Impedansi Terminal ....................................... 22
II.4.2 IC Komunikasi Serial RS-485 .......................................... 24
II.4.3 Pemberian Bias pada Jaringan RS-485 ............................. 25
II.4.4 Kabel Jaringan pada RS-485 ............................................ 25
II.4.5 Pengaman Jaringan RS-485 Terhadap Beda Potensial Listrik ................................................................ 26
II.5 LCD (Liquid Crystal Display) ...................................................... 29
II.5.1 LCD dengan Driver HD44780U ...................................... 31
II.5.1.1 Register ................................................................ 32
II.5.1.2 BF (Busy Flag) ..................................................... 32
II.5.1.3 AC (Address Counter) .......................................... 33
II.5.1.4 DDRAM (Display Data RAM) ............................. 33
II.5.1.5 CGROM (Character Generator ROM) ................ 33
II.5.1.6 CGRAM (Character Generator RAM) ................ 34
II.5.2 Pin LCD ............................................................................ 34
BAB III. PERANCANGAN ALAT III.1 Perancangan Perangkat Keras ..................................................... 36 III.1.1 Perancangan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ........ 36 III.1.1.1 Rangkaian Osilator ............................................. 37
BAB V. PENUTUP V.1 Kesimpulan .................................................................................. 62 V.2 Saran ........................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63
LAMPIRAN PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT .................................. L1
LAMPIRAN LISTING PROGRAM ........................................................... L2
LAMPIRAN RANGKAIAN LENGKAP .................................................... L3
LAMPIRAN DATASHEET .......................................................................... L4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Rangkaian Resistor Seri ........................................................................ 5Gambar 2.2. Rangkaian Resistor Paralel .................................................................... 5Gambar 2.3. Diagram Hukum Ohm ........................................................................... 6Gambar 2.4. Rangakaian Keypad 4x3 ........................................................................ 7Gambar 2.5. Rangkaian Tombol dengan R ......................................................... 8
pullup
Gambar 2.6. Efek Bouncing pada saat penekanan tombol ......................................... 8Gambar 2.7. Diagram Kotak Inti AT89S51 ............................................................... 9Gambar 2.8. Alamat RAM Internal dan Flash PEROM AT89S51 ......................... 10Gambar 2.9. Peta Memori RAM Internal ................................................................ 11Gambar 2.10. Peta Memori SFR AT89S51 ............................................................. 12Gambar 2.11. Menghubungkan Kristal Sumber Detak ............................................ 18Gambar 2.12. Diagram Pin Mikrokontroler AT89S51 ............................................ 18Gambar 2.13. Sinyal Keluaran dari Pemancar (driver) ............................................ 22Gambar 2.14. Sinyal Masukan untuk Penerima (receiver) ...................................... 22Gambar 2.15. (a) Rangkaian Parallel Termination ................................................. 24 (b) AC-coupled Termination ............................................................. 24Gambar 3.1. Diagram Blok Alat Pemanggil Gedung Berkamar Banyak ................ 35Gambar 3.2. Diagram Blok Bagian Pemanggil ........................................................ 36Gambar 3.3. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 .................................................. 36Gambar 3.4. Rangkaian Osilator .............................................................................. 37Gambar 3.5. Rangkaian LCD dengan Mikrokontroler ............................................ 38Gambar 3.6. Rangkaian Keypad Matriks 4x3 .......................................................... 39Gambar 3.7. Rangkaian Komunikasi Serial RS-485 ................................................ 40Gambar 3.8. IC RS-485 ............................................................................................ 41Gambar 3.9. Rangkaian Prasikap untuk Jaringan .................................................... 44Gambar 3.10. Diagram Alir Program Utama ............................................................ 45Gambar 3.11. Diagram Alir Sub Rutin Tunggu Balasan .......................................... 47Gambar 3.12. Diagram Alir dari Penulisan Karakter di LCD ................................ 48Gambar 4.1. Perangkat Keras Bagian Pemanggil .................................................... 49Gambar 4.2. Pengujian Alat dengan Transmisi Kabel ............................................. 50Gambar 4.3. Tampilan Awal Bagian Pemanggil ..................................................... 52Gambar 4.4. Tampilan Pilih Kamar ......................................................................... 52Gambar 4.5. Tampilan Keterangan .......................................................................... 52Gambar 4.6. Tampilan Keterangan Setelah Diisi ..................................................... 53Gambar 4.7. Tampilan Keterangan dengan 32 Karakter .......................................... 53Gambar 4.8. Tampilan Identitas Tamu .................................................................... 53Gambar 4.20. Tampilan Pengiriman dan Balasan Kamar 3...................................... 59Gambar 4.21. Tampilan Pengiriman dan Balasan Kamar 4...................................... 60DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Fungsi dari pin-pin IC AT89S51 ............................................................ 19Tabel 2.1. (lanjutan) Fungsi dari pin-pin IC AT89S51 ............................................ 20Tabel 2.2. Pin LCD Hitachi ...................................................................................... 34Tabel 3.1. Kombinasi baris dan kolom pada keypad matriks 4x3 ........................... 40Tabel 4.1. Fungsi bagian-bagian perangkat keras .................................................... 49Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Tegangan menggunakan 1 catu daya ......................... 50Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Tegangan menggunakan 5 catu daya ......................... 51Tabel 4.4. Data Hasil Pengamatan dengan Kabel 3 meter ....................................... 57Tabel 4.5. Data Hasil Pengamatan dengan Kabel 20 meter dan Berbelok .............. 57Tabel 4.6. Data Hasil Pengamatan dengan Kabel 20 meter dan Lurus .................... 57BAB I PENDAHULUAN I.1 Judul Bagian Pemanggil Alat Penerima Tamu Pada Gedung Berkamar Banyak Berbasis Mikrokontroler AT89S51. I.2 Latar Belakang Masalah Bel penerima tamu yang ada sekarang ini sudah dianggap tidak praktis
karena tamu tidak bisa langsung memanggil penghuni dan dapat mengganggu
penghuni lain. Bel penerima tamu biasa hanya dapat memberikan informasi
berupa suara bel yang mengindikasikan adanya tamu yang datang. Selain itu, tamu
tidak bisa mengetahui jika penghuni ada, sedang sibuk atau sedang keluar [1].2
sehingga penghuni tidak segera mengetahui kepada siapa tamu berkunjung.
Dengan permasalahan tersebut, maka diperlukan alat penerima tamu pada gedung
berkamar banyak yang lebih efisien dan efektif.I.3 Tujuan Tujuan yang hendak dicapai adalah membuat suatu peralatan yang
berfungsi sebagai penerima tamu pada gedung berkamar banyak berbasis
mikrokontroler AT89S51.I.4 Manfaat Manfaat penelitian ini adalah tersedianya peralatan untuk memanggil
penghuni pada gedung berkamar banyak dan segera mengetahui keberadaan
penghuni tersebut.3
I.6 Metodologi Penelitian
Agar dapat melakukan perancangan alat dengan baik, maka penulis membutuhkan masukan serta referensi yang didapatkan dengan metode :
1. Studi Pustaka, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi, baik dari buku, makalah maupun internet mengenai hal-hal yang berkaitan.
2. Perancangan hardware dan software.
3. Membuat hardware dan software.
4. Melakukan pengujian hardware dan software alat penerima tamu pada gedung berkamar banyak, sehingga dapat diketahui hasil secara realistis.
5. Pengambilan data berdasarkan hasil pengujian pada alat.
6. Menganalisis hasil pengujian dan membandingkan dengan teori yang ada.
7. Menarik kesimpulan terhadap perancangan dan pengujian yang
4
Bab II Dasar Teori, yang memuat : Matriks Keypad, Mikrokontroler AT89S51, Komunikasi Serial, LCD (Liquid Crystal Display), LPF (Low Pass Filter). Bab III Rancangan Penelitian, yang memuat : Perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Bab IV Hasil dan Pembahasan, yang memuat : Hasil dan pengamatan kerja dari perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Bab V Penutup, yang memuat : Kesimpulan dan saran untuk perbaikan alat dan penelitian selanjutnya.
BAB II DASAR TEORI II. 1 Rumus Dasar II.1.1 Rangkaian Resistor Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi total
semakin besar [3]. Gambar 2.1 menunjukkan contoh resistor yang dirangkai secara seri. Pada rangkaian resistor seri berlaku rumus: R total = R 1 + R 2 + R 3 + Rn .......................................................................... (2.1)
R1 R2 R3 Rn . . . .
Gambar 2.1. Rangkaian Resistor secara Seri [3].6
II.1.2 Hukum Ohm
Dari Hukum O hm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumla h arus yang mengalir melalui resistor tersebut. Gambar 2.3 menunjukkan diagram Hukum Ohm.
Gambar 2.3. Diagram Hukum Ohm7
artinya terdiri dari 4 baris (jalur output) dan 3 kolom (jalur input). Matriks keypad
ini tersusun dari 12 tombol, apabila tidak menggunakan konfigurasi matriks
keypad maka dibutuhkan 12 masukan sedangkan dengan matriks keypad hanya
menggunakan 7 masukan. Rangkaian matriks keypad sederhana dapat dilihat pada
Gambar 2.4.1
2
3 B1
4
5
6 B2
7
8
9 B3 #
- B4 K1 K2 K3
Gambar 2.4. Rangkaian keypad 4x3 [4].
8
pada Gam bar 2.5. Efek bouncing terjadi ketika tombol ditekan akan menghasilkan
getaran atau sebelum mencapai keadaan stabil atau tombol tersebut akan ON/OFF
berulang-ulang.Gambar 2.5. Rangkaian tombol dengan R pullup [4].Gambar 2.6. Efek bouncing pada saat penekanan tombol [4].9
Gambar 2.7. Diagram kotak inti AT89S51 [2].Mikrokontroler AT89S51 terdiri dari CPU, Memory, Port I/O, Port
Serial, kontrol interupsi, kontrol bus, osilator, dan timer /counter seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.7. Pada pe ne litian ini, pembahasan mikrokontroler
dibatasi pada organisasi memori, set instruksi, pemberian clock, serta struktur
10
Gambar 2.8. Alam at RAM Internal dan Flash PEROM AT89S51 [2].R AM Internal, Special Function Register (SFR) serta Flash PEROM A T89S51 akan dijelaskan pada bagian berikut.
1. RAM Internal RAM internal pada mikrokontroler AT89S51 terdiri atas: a. Register Bank Mikrokontroler ini memiliki 8 bua h register yang terdiri dari R0 sampai den gan R7. Delapan buah register tersebut dapat diubah ke
11 Lokasi RAM Internal dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gamb ar 2.9. Peta memori RAM Internal [2].
2. Register Fungsi Khusus ( Special Function Register )
12 b. Por t AT89S51 mempunyai 4 buah port : yaitu Port 0, Port 1, Port 2 dan
Port 3 yang terletak di alamat 80H, 90H, A0H dan B0H. Semu a port tersebut dapat d ialamati secara bit sehingga dapat dilakukan perubahan bit data pada salah satu port tanpa mengganggu port yang lain.
13 e. Stack Pointer Stack Pointer merupakan register 8 bit yang terletak di alamat 81H.
Proses yang berhubungan dengan stack ini biasa dilakukan oleh instruk si-instruksi Push, Pop, Acall dan sebagainya.
f. Data Pointer Data pointer atau DPTR me rupakan register 16 bit. DPTR biasa
digunakan untuk mengakses data yang terletak di memori external.
g. Timer Register AT89S51 m empunyai dua buah 16 bit Timer/Counter yaitu : timer 0 dan timer 1. Timer 0 terletak di alamat 84H untuk TL0 dan 8CH untuk TH0, sedangkan Timer 1 terletak di alamat 8BH untuk TL1 dan 8D H untuk TH1.
Port Register
h. Serial Port ini merupakan on chip serial port yang digunakan untuk
14
3. Flash PEROM AT89S51 mempunyai 4 kilo byte Flash PEROM yang dapat ditulis dan dihapus menggunakan sebuah perangkat programmer. Program yang terdapat pada Flash PEROM akan dieksekusi jika sistem dikembalikan pada keadaan semula. Bila sistem tersebut telah dikembalikan pada kea daan semula, maka pin EA/V PP akan berlogika satu, sehingga mik rokontroler akan aktif berdasarkan program yang ada di Flash PER OM. Tetapi apabila pin EA/V berlogika nol, maka mikrokontroler
PP aka n aktif berdasarkan program yang ada pada memori external.
II.3.2 Kelompok Instruksi Mikrokontroler AT89S51
Semua anggo ta keluarga mikrokontroler AT89S51 mengeksekusi
kelompok inst ruksi yang sama [2]. Kelompok instruksi ini telah dioptimasi untuk
aplikas i kontrol 8 bit, serta menyediakan berbagai macam mode pengalamatan
15 Dalam pengalamatan langsung, masukan data ditentukan berdasarkan alamat 8 bit (1 byte) dalam suatu instruksi. Hanya RAM data internal dan SFR yang bisa diakses secara langsung.
b. Pengalamatan Tak Langsung (Indirect Addressing) Dalam pengalamatan tak langsung, instruksi menentukan suatu register yang digunakan untuk menyimpan alamat masukan. Baik RAM internal maupun eksternal dapat diakses secara tak langsung. Register alamat untuk alamat-alamat 8 bit bisa menggunakan Stack Pointer dari register bank yang dipil ih. Sedangkan untuk alamat 16 bit hanya bisa menggunakan register pointer data 16 bit atau DPTR.
c. Instruksi-Instruksi Register
Register bank yang masing-masing berisi 8 register, dapat diakses melalui instruksi dengan kode masukan yang mengandung 3 bit spesifikasi register. Akses register deng an cara demikian bisa
16 e.
2. beb Beb DE
n operasi logika AND (ins Pengalamatan Terindeks (Indexed Addressing) Memori program hanya bisa diakses melalui pengamatan terindeks.
Pengalamatan terindeks digunakan dalam instruksi-instruksi “lompat bersyarat”. Dalam hal ini, alamat tujuan dari instruksi lompat (jump) dihitung sebagai jumlah dari penunjuk dasar (base pointer) dengan data akumulator.
Instruksi Aritmatika Instruksi-instruksi aritmatika selalu melibatkan akumulator, hanya erapa yang melibatkan register lainnya (DPTR dan lain-lain) [2]. erapa contoh instruksi aritmatika antara lain ADD, ADDC, SUBB, C, INC. truksi Logika Instruksi logika digunakan untuk melakuka truksi ANL), OR(instruksi ORL), XOR (instruksi XRL), operasi clear
3. Ins
17 Pengaksesan ruang memori external menggunakan Data Pointer (DPTR) sebesar 16 bit.
5. Instruksi Boolean Mikrokontroler AT89S51 memiliki sebuah prosesor boolean yang cukup lengkap. Instruksi boolean digunakan pada operasi bit dan melibatkan alamat pada internal RAM yang merupakan bit addres sable .
Contoh instruksi Boolea n antara lain ANL, SETB, CLR.
6. Instruk si Lompat (jump) Instruksi lompat (jump) merupakan perintah yang digunakan pada mikrokontroler AT89S51 untuk melakukan perpindahan alamat perintah yang akan dieksekusi oleh CPU. Instruksi lompat ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu instruksi lompat tak bersyarat (antara lain instruksi LJMP, AJMP, S JMP) dan instruksi lompat bersyarat (antara lain instruksi JZ, CJNE dan DJN Z).
18
besar k apasitor yang terpasang adalah 30 pF ± 10 pF dan bila jenis keramik besar
kapasitor yang terpasang adalah 40 pF ± 10 pF.Gambar 2.11. Menghubungkan kristal sumber detak [2].II.3.4 Struktur AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 mempunyai 40 pin, 32 pin di antaranya
digunakan sebagai port paralel [2]. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga
32 pin membentuk 4 buah port paralel, yang masing-masing dikenal sebagai Port
0, Port 1, Port 2 dan Port 3. Diagram pin mikrokontroler AT89S51 secara
lengkap ditunjukkan pada Gambar 2.9. Fungsi dari pin-pin IC AT89S51 pada
Gambar 2.12 dijelaskan pada Tabel 2.1.19
Tabel 2.1. Fungsi dari pin-pin IC AT89S51 [2].No Pin Port Nama/ID Fungsi Keterangan 1 1-8 1 Sebagai input dengan memberi logika ”1”.
Sebagai output
, port ini dapat memberikan sink output ke em TTL
I/O biasa pat buah 2 5 1 MOSI Serial data input Multiple Output Single
Input 3 6 1 MISO Serial data output Multiple Input Single
Output 4 7 1 SCK Serial clock input
Serial Clock 5 9 3 RST masukan reset Reset
Sebagai 6 10
3 RXD Sebagai serial input
7 11 3 TXD Sebagai serial output port
20
Tabel 2.1. (lanjutan) Fungsi dari pin-pin IC AT89S51 [2].No Pin Port N D i Keterangan ama/I Fungs 13 17 3 RD a memory read rt Read
Sebagai external dat strobe po
14 18 XTAL 1 oscillator Sebagai input
15 19 t
XTAL
2 Sebagai
oscillator outpu 16 20 GND Sebagai ground Ground
17 21-28 2 I/O t t
Input/Output Sebagai inpu dan outpu
18 29 PSEN Program Store Enable Sebagai sinyal baca untuk memori program
19 30 ALE masukan pulsa
Address Latch Enable Sebagai program Sebagai
21
II. 4 Komunikasi Serial
Sistem transmisi data secara serial ada dua jeni s [5] : 1. Transmisi data secara tidak seimbang (unbalanc ed line ).
Contoh transmisi data secar a tidak seimba ng (unbalance line) adalah
dengan sistem RS-232 yang menggunaka n sebuah kaw at penghantar untuk siny al
dan sebuah kawat penghantar untuk ac uan pentanah an (grounding). Pada sistem
ini nilai amplitudo sinyal tergantung pada beda potensial antara penghantar sinyal
terhadap ground.2. Transmisi data secara seimbang ( ).
ba lanced line Pada sistem transmisi data s ecara seim bang (balance line), kedua
penghantar selalu berfluktuasi saling bertolak-belakang sehingga selalu tercipta
beda potensial pada kedua penghantar. Pada sistem transmisi ini, sinyal masih
dapat terdeteksi pada jarak yang cukup jauh. Selain itu, sistem transmisi data
secara seimbang lebih tahan terhadap noise. Sistem transmisi data serial secara
22
terminal A-B dengan acuan titik tengah ground, seperti diperlihatkan pada
Gambar 2.13. Penerima (receiver) mampu menerima data dengan nilai amplitudo sinyal minimal +200 mV sampai –200mV antara terminal A-B. Sehingga sisi
penerima dapat menerima sinyal dengan amplitudo antara +200 mV sampai
200mV ( sinyal minimal) hingga +6 V sampai –6 V (sinyal maksimal) yang masih
dapat diterima, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.14.- + 6
Toleransi
- + 2
A Tegangan B AB
V C ENABLE
- - 2
Toleransi (REQUIRED FOR RS-485)
- - 6
Gambar 2.13. Sinyal keluaran dari pemancar (driver) [5].
1/2Vi +Vi a 1/2Vi A B + 200mV + 6 V u m g an m m k si g an Tegangan AB - 5V
- DE
V C - 200mV te
23
kecepatan laju data yang digunakan. Pengaturan impedansi terminal dapat
diabaikan bila delay propagasi saluran data lebih rendah dari lebar satu bit data.Sebagai contoh, sebuah sistem yang menggunakan kabel dengan panjang
2000 feet (= 609,6 m), delay propagasi saluran data dapat dihitung dengan
panjang kabel dibagi dengan kecepatan laju propagasi yang biasanya sebesar 66%
8
sampai 75 % dari kecepatan cahaya (= 3x10 m/s). Dengan panjang ka bel 2000
fe et , perjalanan bolak-balik data 4000 feet dengan laju propagasi 0.66 x kecepatan
cahaya, sehingga delay propagasi sebesar 6 .2 µs. Bila perjalanan data sebanyak
tiga kali bolak-balik maka delay propagasi sebesar 18.6 µs. Karena lebar satu bit
data untuk 9600 baud adalah 104 µs, hingga pada kasus ini pengaturan impedansi
terminal dapat diabaikan.Ada dua macam pengaturan impedansi terminal : 1. Parallel Termination.
Para llel Termination adalah menambahkan resistor yang dipasang parallel
24 (a)
(b)
Ga mbar 2.15. (a) Rangkaian parallel termination (b ) AC-coupled termination [5].
II.4 .2
IC komunikasi serial RS-485 Komponen utama yang digunakan pada komunikasi serial standar RS-
485 yaitu IC RS-485. Ada berbagai seri IC RS-485 yang dikeluarkan pabrik
kom ponen elektronika, antara lain SN75176 b uatan Texas Instrument, DS36C278
buatan National Semiconductor, dan MAX48x serta MAX1487 buatan MAXIM.
IC RS-485 ini memiliki 8 pin yang pengoperasiannya dikonfigurasikan seperti
Ga mbar 2.16.IC RS-485
25 R b
V = × Vcc ........................................................................................ (2.3)
R R a b
Jika Rb ditetapkan sebesar 3 k Ω, maka Ra = 2 kΩ. Sistem yang akan
dibuat menggunakan konfigurasi jaringan multidrop 2 kabel karena digunakan
untuk komunikasi half duplex yang diatur sebagai pengirim.II.4.3 Pemberian Bias p ada Jaringan RS-485
Pemberian bias pada jaringan ini berguna apabila jaringan dalam
keadaan kosong, maka sinyal dalam keadaan menunggu (idle) dan tidak dalam
keadaan mengambang (tidak tentu) [5]. Untuk memelihara status idle dalam
keadaan jaringan kosong, perlu dipasang resistor yang dirangkai pullup dengan
saluran data B terhadap Vcc (pada umumnya bernilai +5 Volt) dan resistor
pulldown pada saluran data A terhadap ground. Rangkaian prasikap pada jaringan
26
dan rugi–rugi dielektrik. Untuk kabel dengan kualitas tinggi, rugi–rugi penghantar
dan rugi–rugi dielektrik merupakan faktor yang sangat penting.Gambar 2.17. Rangkaian prasikap pada jaringan RS-485 [5].II.4.5 Pengaman Jaringan RS-485 Terhadap Beda Potensial Listrik
Sistem komunikasi dengan standar RS-485 menggunakan dasar sistem
perbedaan potensial sinyal dengan besar nilai perbedaan sinyal maksimal 6 Volt
27
1. Memisahkan antara ground data dengan ground lokal/casing/ground power
meng gunakan koneksi optik (dapat berupa optocoupler atau komponen optik yang lain) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.18.
2. Menyambungkan ground data dan ground lokal/ground power menggunakan
konektor dengan impedansi rendah (dapat berupa resistor dengan nilai resistansi kecil) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.19.Gambar 2.18. Pemisahan ground dengan isolasi optik [5].28
1 . Cara pertama adalah dengan memasang dioda zener bolak-balik secara shunt
terhadap penghantar jaringan. Dioda dirangkai shunt terhadap ground ataupun terhadap masing–masing penghantar jaringan. Kelebihan cara ini adalah me mberi proteksi terhadap arus yang tinggi. Sedangkan kelemahannya adalah memiliki batas ambang tegangan yang tinggi dan tingkat pengamanannya lambat seperti ditunjukkan pada Gambar 2.20.
2. Cara kedua adalah dengan memasang dioda zener bolak balik secara shunt dan
merangkai fuse secara seri seperti terlihat pada Gambar 2.21.
(a)
29
II. 5 LCD ( Liquid Crystal Display)
LCD (Liquid Crystal Display) atau peraga kristal cair merupakan suatu
a lat yang banyak digunakan sebagai penampil karakter [6]. LCD mengandung
kristal cair yang merupakan moleku l-mo lekul organic kental yang mengalir
se perti suatu cairan, namun memiliki struktur khusus, seperti kristal. Pada waktu
s emua molekul disejajarkan dalam arah yang sama, sifat-sifat optic dari kristal
a kan tergantung pada arah dan polarisasi sinar yang datang. Kesejajaran molekul-
m olekul dapat diubah sifat-sifat optiknya menggunakan medan listrik. Kristal cair
yang diso rot dengan suatu sinar mempunyai intensitas cahaya. Intensita s cahaya
yang keluar dari kristal cair dapat dikendalikan secara elektrik. Sifat ini dapat
dimanfaatkan untuk membuat tampilan-tamp ilan panel datar.Sebuah layar tampilan LCD terdiri atas dua plat kaca sejajar yang di
antaranya terdapat suatu volume tertutup yang berisi kristal cair. Elektroda-
elektroda transparan ditempelkan pada masing-masing plat dan digunakan untuk
30
ini merupakan salah satu kekurangan layar LCD karena pada umumnya sukar
dilihat dalam kondisi ruang yang sedikit pencahayaannya. Pada luasan yang di
sinari cahaya, pemantul (reflector) diletakkan di belakang LCD untuk
memantulkan kembali cahaya yang melewati layar untuk intensitas yang
maksimum.Lifetime LCD tergantung pada pencahayaan (illumination). LCD yang
paling banyak digunakan adalah LCD monokrom atau LCD dengan satu warna.
Tampilan LCD tidak seterang dan sejernih dibanding dengan layar tabung (tube
display) . Untuk mengurangi masalah kesulitan melihat suatu karakter yang
ditampilkan pada LCD dalam kondisi ruang yang pencahayaannya buruk, maka
beberapa layar menggunakan suatu panel cahaya yang di dalamnya terdapat kaca
yang disebut layar electroluminescent. Tipe LCD ini mempunyai layar backlight,
yaitu layar yang mempunyai lampu di belakang panel. Penempatan lampu ini ada
yang terpisah dan ada pula yang menjadi satu dengan panel electroluminescent.
31
Gambar 2.22. Susunan umum layar LCD [6].II.5.1 LCD dengan Driver HD44780U
Penelitian ini menggunakan LCD Hitachi HD44780U yang di dalam nya
terdapat dua driver HD44780U, memori 16 byte dan memori data 80 byte [7].
LCD denga n driver HD44780 dapat menampilkan angka-angka, abjad, huruf
jepang kana dan juga simbol-simbol lainnya. Interface LCD HD44780U denga n
32 Total jumlah karakter yang dapat ditampilkan sekaligus dalam satu layar
adalah sebanyak 32 karakter, dengan masing-masing karakte r terbentuk dari
susunan titik-titik (dot) yang berukuran 5x8. HD44780U memiliki beberapa
bagian sebagai berikut [7] :II.5.1.1 R egister HD44780U memiliki dua buah register 8-bit, yaitu IR (Instruction
Register ) dan DR (Data Register). IR (Instruction Register) merupakan register
yang hanya dapat ditulis untuk menyimpan kode-kode instruksi seperti Display
Clear , Cursor Shift dan juga untuk alamat dari DDRAM (Display Data RAM)
ataupun CGRAM (Character Generator RAM). Sedangkan DR (Data Register)
merupakan register yang bisa ditulis maupun dibaca untuk penyimpanan data
sementara yang akan ditulis ata u dibaca dari atau ke dalam DDRAM ataupun
CGRAM.II.5.1.2 BF ( Busy Flag)
33
II.5.1.3 AC ( Address Counter) Fungsi dari AC (Address Counter) adalah untuk mengamati DDRAM dan juga CGRAM.
II.5.1.4 DDRAM ( Display Data RAM) DDRAM menyimpan karakter-karakter yang dikirim (sandi ASCII) dan
yang ingin ditampilkan pada layar LCD. Register data menyimpan data sementara
yang ditulis ke DDRAM atau CGRAM dan menyimpan data sementara yang akan
dibaca da ri DDRAM atau CGRAM. DDRAM memiliki kapasitas 80x8 bit atau 80
karakter. DDRAM dapat dilihat pada Gambar 2.24.II.5.1.5 CGROM ( Character Generator ROM) CGROM merupakan ROM (Read Only Memory) berukuran 80x8 bit
yang mampu membangkitkan bentuk dot matrix berukuran 5x8 maupun 5x10 dari
8-bit kode karakter.
34
II.5.1.6 CGRAM ( Character Generator RAM) CGRAM merupakan penghasil karakter menggunakan sandi ASCII ilkan ke layar LCD. CGRAM berukura LCD yang digunakan adalah LCD buatan Hitachi dengan driver HD44780U yang memiliki 16 pin seperti yang terlihat pada Tabel 2.2 [7].
Tabel 2.2. Pin LCD Hitachi [7].No. Nama Pin Deskripsi kemudian dikirim ke DDRAM untuk ditamp n 64x8 bit yang memungkinkan pemakai untuk memprogram bentuk karakter yang diinginkan.
II.5.2 Pin LCD
1 VCC +5V
2 GND
0V
3 VEE Tegangan Kontras LCD
4 RS Re ntah, 1= Register
Data
gister Select , 0=Register Peri
5 R/W 1=Read, 0=Write
BAB III PERANCANGAN ALAT Alat pemanggil penghuni gedung berkamar banyak ini terdiri dari dua
bagian, yaitu pemanggil yang diletakkan di depan pintu gedung dan bagian terpanggil yang berada di dalam gedung. Bagian pemanggil berfungsi untuk memanggil penghuni kamar di dalam gedung. Gambar 3.1 memperlihatkan diagram blok sistem keseluruhan.
Slave Slave Slave Slave
Mikrokontroler AT89S51
1
2
3
4 Keypad LCD Gambar 3.1. Diagram blok alat pemanggil gedung berkamar banyak.
36 Mikrokontroler AT89S51
LCD KEYPAD TX RX
RS485
Gambar 3.2. Diagram Blok Bagian Pemanggil.
III.1 Perancangan Perangkat Keras
III.1.1 Perancangan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler pada bagian pemanggil berfungsi untuk mengolah data
masukan dari keypad, menampilkan karakter di LCD dan mengirim atau
menerima data dari bagian terpanggil dengan komunikasi serial RS-485.
Rangkaian mikrokontroler pada bagian pemanggil dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Keseluruhan proses kerja dari mikrokontroler dijalankan dengan perangkat lunak
yang akan dibahas pada bagian perancangan perangkat lunak.TX RX Bagian Terpanggil
(4 kamar) J8 R2 Key pad 3x4
37
III.1.1.1 Rangkaian Osilator
Rangkaian osilator menggunakan on-chip oscillator yang membutuhkan
sebuah kristal pembangkit frekuensi dan 2 buah kapasitor eksternal yang
ditunjukkan pada Gambar 3.4. Frekuensi osilator untuk mikrokontroler AT89S51
maksimal 33 MHz. Dalam perancangan digunakan kristal (X1) 11,0592 MHz
dengan alasan mudah didapat dan menghasilkan error minimal untuk komunikasi