HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA WANITA DEWASA AWAL YANG BEKERJA DAN BELUM BERKELUARGA DI PONTIANAK

  

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU

KONSUMTIF PADA WANITA DEWASA AWAL YANG

BEKERJA DAN BELUM BERKELUARGA DI PONTIANAK

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  Program Studi Psikologi Disusun Oleh:

  

Rina Rinela

NIM: 089114039

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU

KONSUMTIF PADA WANITA DEWASA AWAL YANG

BEKERJA DAN BELUM BERKELUARGA DI PONTIANAK

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  Program Studi Psikologi Disusun Oleh:

  

Rina Rinela

NIM: 089114039

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  TAKE RISKS : If You Win, You Will Be Happy

  If You Lose, You Will Be Wise

  If You Don’t Know Where You’re Going, Any Road Will Get You There Adil ka’ talino, bacuramin ka’ saruga, basengat ka’ Jubata..

  Skripsi ini saya persembahkan untuk:  Tuhan Yesus Kristus  Kedua Orang Tua,  Abang, Kakak dan Adik, serta  Sahabat – Sahabat tercinta saya,

  Terima kasih atas segala Doa, dukungan dan kesabarannya selama ini …

  

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU

KONSUMTIF PADA WANITA DEWASA AWAL YANG BEKERJA DAN

BELUM BERKELUARGA DI PONTIANAK

Rina Rinela

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan perilaku

konsumtif pada wanita dewasa awal yang sudah bekerja dan belum berkeluarga. Subjek dalam

penelitian ini adalah wanita dewasa awal yang sudah bekerja dan belum berkeluarga berusia 25-

35 tahun di Kota Pontianak. Subjek dalam penelitian ini berjumlah100 subjek.Subjek dipilih

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

hubungan negatif antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal yang

sudah bekerja dan belum berkeluarga. Data penelitian dikumpulkan menggunakan Skala Citra

Tubuh dan Skala Perilaku Konsumtif yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas skala penelitian

menghasilkan koefisien reliabilitas 0.936 untuk Skala Citra Tubuh dan 0.927 untuk Skala Perilaku

Konsumtif. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan uji satu

ekor (one-tailed). Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar -0.254 dengan taraf signifikan 0.005

(p<0.01), yang berarti ada hubungan negatif signifikan antara citra tubuh dengan perilaku

konsumtif pada wanita dewasa awal yang bekerja dan belum berkeluarga di Pontianak.

  Kata kunci : Citra Tubuh, Perilaku Konsumtif, Wanita Dewasa Awal, Wanita Bekerja

  

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGE AND CONSUMER

BEHAVIOR OF EARLY-ADULT WOMEN WHO ARE WORKING AND

NOT YET MARRIED IN PONTIANAK

  

Rina Rinela

ABSTRACT

The aim of this study is to find a significant relation between body image and the consumer

behavior of early-adult women who are working and not yet married. The subjects in this study

were early-adult women who are working and not yet married aged 25-35 years in Pontianak City.

The amounts of the subjects in this study were 100 subjects. The subjects were taken using

purposive sampling technique. The hypothesis of this study was that there is a negative relation

between body image and the consumer behavior of early-adult women who are working and not

yet married. The data of this research were collected using the Body Image Scale and Consumer

Behavior Scale which was created by the researcher. Research scale reliability test shows

reliability coefficient of 0.936 for Body Image Scale and 0.927 for Consumer Behavior Scale. Data

analysis in this research used Product Moment Pearson with one-tailed technique. Correlation

coefficient obtained were -.0254 with significant level 0.005 (p<0.01), which showed that there is

negative significant relation between body image and consumer behavior of early-adult women

who are working and not yet married in Pontianak City. Keyword: Body Image, Consumer Behavior, Early-Adult Women, Working Women

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas curahan berkat dan kasih-Nya yang melimpah sehingga penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “hubungan Antara Citra Tubuh Dengan Perilaku Konsumtif Pada Wanita Dewasa Awal Yang Sudah Bekerja Dan Belum Berkeluarga” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Psikologi Sanata Dharma dan mendapatkan gelar sarjana. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya atas segala bantuan dan dukungan kepada:

  1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Almh. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani, S.Psi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik saya sebelumnya. Terima kasih atas segala semangat dan dukungan yang ibu berikan selama ini.

  3. Ibu Agnes Indar E, S.Psi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  4. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar membimbing saya dalam penyusunan skripsi. Terima kasih bu, sudah membantu saya dalam proses penyusunan skripsi ini hingga akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, M.Si dan Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi selaku dosen penguji.

  6. Suster Lidwina Tri Ariastuti, FCJ., M.A. terima kasih suster telah bersedia meluangkan waktu untuk sedikit berdiskusi dan membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini.

  7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu, informasi dan bantuan dalam proses perkuliahan selama ini.

  8. Kedua Orang Tua (Bp. Petrus Arik dan Ibu Suarnati), terima kasih atas doa, dukungan dan kesabarannya selama ini. Terima kasih ya Pa, Ma sudah bantu dalam proses pengambilan data penelitian, sudah sabar menanti selesainya skripsi ini dan terus menyemangati disaat sedih nan galau. Muuaach!

  9. Abang (S. Simpado Suardenata), kakak (C. Apryani) dan Adik (Antonius Talino). Terima kasih atas dukungan dan semangatnya. Akhirnya aku bisa

  persembahkan skripsi ini untuk kalian ^^ 10. Antonius Yosa Prabawa Utama, terima kasih selalu menyemangati selama ini.

  Terima kasih juga selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Maaciih!

  11. Sahabat tercinta Novita Permatasari Tambunan dan Yohanes Henry Kurniawan, terima kasih bantuan, dukungan dalam bentuk apapun itu.

  Makasih ya neng…omm..akhirnya kegalauan selama ini bisa kelar jugaa…ayoo semangat ngerjain skripssnya yaa!

  12. Eko Christian, terima kasih sudah membantu dalam proses pengambilan data penelitian dari awal sampai akhir.

  Terima kasih ecoooo….!

  13. Teman-teman yang sudah berbaik hati berbagi ilmu dan informasinya selama penyusunan skripsi ini. Vina, Budi H, Ines, Nindy, Sisca, Meily dan lainnya..makasih temanssdan Vincent yang sudah bersedia pusing bersama,

  makasih cent..

  14. Teman-teman Fakultas Psikologi Angkatan 2008 atas kerja sama selama masa perkuliahan dan terima kasih sudah mewarnai hari-hari saya selama di Psikologi.

  15. Semua yang sudah berpartisipasi dalam penelitian ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mengisi skala penelitian saya.

  16. Semua pihak yang sudah memberikan dukungan dalam bentuk apapun sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna.Akan tetapi, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima Kasih.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... i

  HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING …………….......... ii

  HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii

  HALAMAN MOTTO ………………………………………………….......... iv

  HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. v

  HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………. vi

  ABSTRAK ……………………………………………………………........... vii

  ABSTRACT

  …………………………………………………………….......... viii HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………… ix KATA PENGANTAR

  ………………………………………………………. x DAFTAR ISI

  …………………………………………………………........... xiii DAFTAR TABEL

  …………………………………………………………… xvii DAFTAR LAMPIRAN

  ……………………………………………………... xix

  BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………............ 1

  A. Latar Belakang ……………………………………………................ 1

  B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 10

  D. Manfaat Penelitian …………………………………………………... 10

  1. Manfaat Teoretis ……………………………………………....... 10

  2. Manfaat Praktis ………………………………………………….. 11

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. 12

  A. Citra Tubuh …………………………………………………………... 12

  1. Pengertian Citra Tubuh …………………………………………... 12

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Citra Tubuh ... 13

  3. Pengukuran Citra Tubuh …………………………………………. 15 B.

  Perilaku Konsumtif …………………………………………………. 17

  1. Pengertian Perilaku Konsumtif …………………………………. 17

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Perilaku Konsumt if ……………………………………………... 18

  3. Pengukuran Perilaku Konsumtif ………………………………... 21

  C. Wanita Dewa sa Awal ………………………………………………. 23

  1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Awal ……………………. 23 2.

  Karakteristik Dewasa Awal ……………………………………... 25 3. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal ……………………… 26

  D. Wanita dan Pe kerjaan ……………………………………………….. 27

  1. Pengertian Bekerja ………………………………………………. 27

  2. Wanit a Bekerja …………………………………………………... 27

  3. Motif Wanita yang Bekerja ……………………………………… 29

  4. Status Lajang Wanita yang Bekerja

  E. Hubungan antara Citra Tubuh dengan Perilaku Konsumtif pada Wanita Dewasa Awal yang Bekerja dan Belum Berkeluarga

  ………. 31

  F. Skema Hubungan antara Citra Tubuh dengan Perilaku Konsumtif pada Wanita Dewasa Awal yang Bekerja dan Belum Berkeluarga ...........

  35 G. Hipotesis ……………………………………………………………... 36

  BAB III METODE PENELI TIAN …………………………………………. 37 A. Jenis Pene litian ………………………………………………………. 37 B. Variabel Penel itian …………………………………………………... 37 C. Definisi Ope rasional …………………………………………………. 37

  1. Citra Tubuh ……………………………………………………… 38

  2. Perila ku Konsumtif ………………………………………………. 40 D. Subjek Pene litian …………………………………………………….. 42 E. Metode dan Alat Pen gumpulan Data ……………………………….. 44

  1. Skala Citr a Tubuh ……………………………………………….. 45

  2. Skala Perilaku Konsumtif ……………………………………….. 46

  F. Validitas dan Rel iabilitas ……………………………………………. 47

  1. Valid itas …………………………………………………………. 47

  2. Seleksi Aitem …………………………………………………….. 48

  3. Reliabilitas ……………………………………………………….. 55

  G. Metode Analis is Data ………………………………………………... 56 H. Prosedur Pengu mpulan Data ………………………………………… 56

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 58 A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ……………………………….. 58

  2. Analisis Data Demografis ………………………………………... 66 G.

  TAKA ……………………………………………………….. 76 LAMPIR

  2. Bagi Peneliti Se lanjutnya ………………………………………... 74 DAFTAR PUS

  1. Bagi Wanita Dewasa Awal ……………………………………… 73

  Saran …………………………………………………………………. 73

  BAB V KESIMPUL AN DAN SARAN ……………………………………. 73 A. Kesimpu lan …………………………………………………………... 73 B.

  Pembahasan ………………………………………………………….. 68

  1. Kate gori ………………………………………………………….. 65

  1. Persiapan …………………………………………………………. 58

  Analisis Tambahan …………………………………………………... 65

  2. Uji Hipo tesis ……………………………………………………... 63 F.

  1. Uji A sumsi ……………………………………………………….. 61

  E. Analisis Data ………………………………………………………… 61

  Penelitian ……………………………………………. 60

  B. Deskripsi Proses P enelitian ………………………………………….. 58 C. Deskripsi S ubjek …………………………………………………….. 59 D. Deskripsi Data

  2. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………… 58

  AN ………………………………………………………………… 79

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sko r Skala ………………………………………………………

  45 Tabel 3.2 Blue Print Skala Citra Tubuh (sebelum u ji coba) ……………...

  45 Tabel 3.3 Blue Print Skala Perilaku Konsu mtif (sebelum uji coba) ……...

  46 Tabel 3.4 Perbandingan Jumlah Aitem Skala Citra Tubuh (sebelum dan sesu dah uji coba) ………………………………..

  49 Tabel 3.5 Distribusi Aitem Skala Citra Tubuh (sesudah uji coba)……….

  50 Tabel 3.6 Perbandingan Jumlah Aitem Skala Perilaku Konsumtif (sebelum dan sesudah uji coba) ………………………………..

  50 Tabel 3.7 Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif (sesudah uji coba) ………………………………………………

  51 Tabel 3.8 Perbandingan jumlah Aitem Skala Citra Tubuh (sebelum dan sesu dah uji coba) ………………………………...

  52 Tabel 3.9 Distribusi Aitem Skala Citra Tubuh (unt uk penelitian) ………..

  53 Tabel 3.10 Perbandingan Jumlah Aitem Skala Perilaku Konsumtif (sebelum dan sesu dah uji coba) ………………………………...

  53 Tabel 3.11 Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif (untuk penelitian) ..

  54

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia …………….

  59 Tabel 4.2 Karakteristik Subjek Peneliti an Berdasarkan Pekerjaan ……….

  59 Tabel 4.3 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluar an Per Bulan …………………………………….

  60 Tabel 4.4 One Sample T-Test : Mean teoritik, Mean empiris,

  dan Standar deviasi

  ……………………………………………

  60 Tabel 4.5 One Sample kolmogorov-Smirnov Test ………………………...

  62 Tabel 4.6 Compare Means Test for Linearity …………………………….

  63 Tabel 4.7 Correlations ……………………………………………………

  64 Tabel 4.8 Kategorisasi Citra Tubuh dan Perilaku Konsumtif …………….

  66 Tabel 4.9 Perbedaan Perilaku Konsumtif Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluar an Per Bulan …………………………………….

  67

tabel 4.10 Descriptives …………………………………………………….

  67

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Skala Penelitian (Try Out 1) ……………………………...... 80

  Lampiran 2 Skala Penelitian (Try Out 2) ………………………………... 97

  Lampiran 3 Skala Penelitian ……………………………………………… 114

  Lampiran 4 Uji Reliabilitas Skala Citra Tubuh (try out 1) ……………….. 129

  Lampiran 5 Uji Reliabilitas Skala Perilaku Konsumtif (try out 1) ……….. 133

  Lampiran 6 Uji Reliabilitas Skala Citra Tubuh (try out 2) ……………….. 137

  Lampiran 7 Uji Reliabilitas Skala Perilaku Konsumtif (try out 2) ……….. 141

  Lampiran 8 Uji Reliabilitas Skala Citra Tubuh …………………………... 145

  Lampiran 9 Uji Reliabilitas Skala Perilaku Konsumtif …………………... 148

  Lampiran 10 Uji Normalitas ……………………………………………….. 151

  Lampiran 11 Uji Linearitas ………………………………………………… 153

  Lampiran 12 Uji Hipotesis …………………………………………………. 155

  Lampiran 13 One Sample T-Test (Deskriptif Data Penelitian) …………….. 157

  Lampiran 14 Uji Perbedaan Konsumtif Berdasarkan Pendapatan/Pengeluaran Subjek per bulan ……………………………………………… 159

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Begitu banyak kebutuhan yang dimiliki, menuntut seseorang

  berusaha untuk bisa memenuhinya. Hal ini menimbulkan salah satu perilaku, yaitu perilaku membeli demi memenuhi kebutuhan tersebut. Akan tetapi, untuk saat ini seseorang membeli suatu barang atau jasa tidak hanya berdasarkan kebutuhan saja melainkan berdasarkan keinginan. Hal ini mengakibatkan seseorang menjadi konsumtif terhadap barang atau jasa. Menurut Anggasari (1997) perilaku konsumtif sebagai suatu tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperlukan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Seseorang menjadi lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. Lubis (dalam Lina dan Rosyid, 1997) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Lina dan Rosyid (1997) yang mengatakan bahwa predikat konsumtif biasanya melekat pada seseorang bila orang tersebut membeli sesuatu diluar kebutuhan yang rasional, sebab pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor kebutuhan, tetapi sudah pada taraf keinginan yang berlebihan.

  Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994), ada beberapa faktor Kebudayaan, 2). Kelas sosial, 3). Kelompok referensi, 4). Keluarga, 5). Kepribadian, 6). Konsep diri, 7). Motivasi, 8). Pengamatan dan proses belajar, 9). Gaya hidup. Kebudayaan merupakan hasil kreativitas manusia dari generasi ke generasi berikutnya yang menentukan bentuk perilaku dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat. Kelas sosial mempengaruhi perilaku konsumen dalam cara seseorang menghabiskan waktu, produk yang dibeli dan cara berbelanja. Kelompok referensi merupakan sekelompok yang sangat mempengaruhi seseorang dalam menentukan produk yang akan dikonsumsi. Keluarga mempunyai pengaruh sangat besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seperti menetapkan keputusan dalam membeli serta menggunakan barang dan jasa. Kepribadian didefisinikan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang terdapat di dalam diri individu yang sangat mempengaruhi perilakunya. Pengamatan dan proses belajar, seseorang mengamati dan mempelajari informasi-informasi yang diperoleh secara berulang dan kemudian hasil belajar tersebut menjadi referensi dalam mengambil keputusan saat membeli suatu barang dan jasa. Gaya hidup menggambarkan aktivitas seseorang, ketertarikan dan pendapat seseorang terhadap suatu hal.

  Perilaku konsumtif sebaiknya diwaspadai karena dapat mengakibatkan dampak negatif seperti dapat membiasakan seseorang untuk memiliki pola hidup boros (Tambunan dalam 20 oktober 2012).Pola hidup boros merupakan pola hidup menghambur- bersama. Selain mengakibatkan pola hidup boros, perilaku konsumtif mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih banyak membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung. Kemudian, perilaku konsumtif cenderung membuat seseorang tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, ia akan mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya dimasa datang.

  Sebuah penelitian yang dilakukan oleh MyVoucherCodes 29 oktober 2012) menunjukkan bahwa wanita lajang mengeluarkan uang dua kali lebih banyak untuk membeli underwear daripada wanita yang memiliki pasangan. Wanita lajang rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk pakaian dalam pilihannya. Hal ini menunjukkan bahwa wanita membeli sesuatu bukan berdasarkan pada kebutuhan yang sebenarnya melainkan semata mata kesenangan terhadap barang tersebut.

  Sehingga, menyebabkan seseorang menjadi boros, yang dikenal dengan istilah perilaku konsumtif (Anonim dalam Sari, 2009).

  Dalam hal mengkonsumsi barang, ternyata ada perbedaan antara wanita lajang dan wanita menikah atau sudah berkeluarga. Wanita bekerja yang lajang lebih bebas menggunakan pendapatannya dari hasil bekerja dibanding dengan wanita bekerja yang sudah menikah atau berkeluarga. Hal ini dikarenakan wanita bekerja yang masih lajang belum mempunyai tanggungjawab terhadap keluarga sehingga penghasilannya dapat dilakukan oleh Tomarere (2011) ditemukan bahwa wanita bekerja lajang lebih konsumtif terhadap fashion dibandingkan wanita bekerja yang sudah menikah.

  Wanita yang sudah bekerja dan belum berkeluarga sangat rentan berperilaku konsumtif. Banyak wanita lajang di usia 25-35 tahun membuat kecenderungan untuk menghabiskan uang demi memenuhi kesenangan pribadi (Wittasari, 2008). Hal ini diperkuat oleh Fransisca dan Suyana (dalam Yehoshua, 2009) bahwa wanita cenderung untuk mengeluarkan uang untuk hal-hal yang diinginkan, bukan yang benar-benar mereka perlukan.

  Mereka cenderung menghabiskan uangnya untuk biaya perawatan tubuh agar mendapatkan penampilan menarik dan cantik yang diinginkannya. Hal ini dikarenakan wanita terutama wanita di usiadewasa awal (18-40 tahun) cenderung lebih memperhatikan penampilan fisiknya. Mereka menyadari bahwa status mereka sangat terbantu dalam segala bidang kehidupan dengan memiliki penampilan fisik yang menarik karena dibanding dengan kecerdasan dan pendidikan, penampilan fisik yang menarik sering dipandang lebih penting dari seorang wanita (Hurlock, 1999). Melliana (dalam Astuti, 2009) juga menambahkan bahwa wanita yang memiliki bentuk tubuh ideal diasosiasikan dengan kesempatan kerja lebih luas dan kehidupan asmara yang lebih baik.

  Banyak kaum wanita ingin memiliki penampilan yang cantik dan menarik di depan umum. Sebagian besar wanita cenderung mengubah tubuhnya kurang ideal. Persepsi tentang cantik yang berkembang di masyarakat sekarang sering kali dinilai berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan wanita terhadap dirinya yang disebut dengan citra tubuh yaitu, bagaimana seseorang memandang dan menilai tubuhnya sendiri. Citra tubuh dimiliki setiap orang baik pria maupun wanita. Akan tetapi, wanita lebih mudah terpengaruh dalam pembentukan citra tubuhnya. Mappiare (dalam Bestiana, 2012) menambahkan bahwa citra tubuh sering dikaitkan dengan wanita daripada pria karena wanita lebih memperhatikan penampilannya. Figur-figur yang ditampilkan oleh media massa begitu mempengaruhi pandangan wanita terhadap gambaran idealnya, sehingga mereka memiliki keinginan untuk bisa seperti gambaran ideal tersebut. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan terhadap wanita untuk berpenampilan menarik agar dapat dihargai lingkungannya.

  Honigman dan Castle (dalam Rini, 11 November 2012) menyatakan bahwa citra tubuh adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya. Gambaran tersebut meliputi bagaimana persepsi dan pemberian penilaian atas apa yang dipikirkan dan dirasakan terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya dan bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap dirinya. Cash dan Pruzinsky (2002) menyatakan bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif dan negatif. Grogan (1999) menambahkan bahwa citra tubuh adalah

  Salah satu faktor yang mempengaruhi citra tubuh adalah konsep diri. Konsep diri adalah pandangan, pikiran, dan perasaan seseorang terhadap citra dirinya sendiri baik secara fisik, psikis, sosial maupun moral (Parma, 2007). Konsep diri bukan termasuk faktor bawaan, tetapi konsep diri berkembangan dalam diri seseorang, kemudian dipelajari, serta adanya interaksi dengan orang lain. Menurut Dodgon dan Wood (dalam Parma, 2007), seseorang yang memiliki konsep diri yang negatif akan merasa dirinya selalu gagal dan merasa tidak mampu serta memiliki pandangan yang buruk tentang dirinya. Akan tetapi, seseorang yang memiliki konsep diri yang positif memiliki pandangan yang menyenangkan tentang keadaan dirinya. Seseorang yang mampu menerima bentuk tubuh yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa syukur memiliki konsep diri yang baik tentang citra tubuhnya.

  Wanita menganggap penampilan fisik adalah hal yang penting. Adanya pandangan seperti ini tidak dapat dipungkiri merupakan pengaruh dari luar. Anonim (dalam Maulad, 2008) mengatakan citra tubuh terbentuk dari pengalaman-pengalaman seseorang yang dimiliki baik dari keluarga, teman, lingkungan serta media yang mempengaruhi untuk mempersepsikan nilai penting dari bentuk dan ukuran tubuh. Melliana (dalam Astuti, 2009) mengatakan bahwa tubuh ideal biasanya ditampilkan dalam media massa, seperti majalah, film, televisi dan iklan. Media massa menampilkan sosok perempuan ideal seperti perempuan langsing, berkaki indah, paha, pinggang Hal ini secara tidak langsung membentuk persepsi wanita mengenai gambaran wanita yang ideal. Cash dan Pruzinsky (2002) menyatakan bahwa media massa mempengaruhi perkembangan citra tubuh (body image). Tiggeman (dalam Cash&Pruzinsky, 2002) mengatakan bahwa majalah- majalah wanita terutama majalah fashion, film dan televisi (termasuk tayangan anak-anak) menyajikan gambar model-model yang kurus sebagai figur yang ideal. Sehingga, citra tubuh wanita berkembang menjadi citra tubuh yang negatif. Banyak wanita merasa tidak puas dengan tubuhnya dan mengalami gangguan makan.

  Maulad (2008) menyatakan sebagian besar wanita sangat memperhatikan bentuk tubuhnya dan memandang bentuk tubuh sebagai suatu ukuran kecantikan. Mereka menganggap bahwa tubuh yang ideal identik dengan tubuh yang kurus atau langsing. Dengan memiliki tubuh yang langsing, mereka akan merasa lebih percaya diri. Kesenjangan yang terlalu jauh antara diri fisik nyata dengan tubuh ideal akan menyebabkan penilaian negatif terhadap tubuh. Wanita yang memiliki citra tubuh yang negatif cenderung memiliki rasa tidak puas dan kurang percaya diri terhadap tubuhnya. Solomon (2009) mengatakan bahwa wanita cenderung mendistorsi citra tubuh mereka sehingga membuat kesenjangan antara diri fisik nyata dan ideal. Kesenjangan tersebut memotivasi wanita untuk membeli produk dan jasa. Hal ini dianggap dapat mempersempit kesenjangan antara diri fisik nyata dan ideal pada wanita. Ketidakpuasan wanita untuk melakukan segala cara demi memperbaiki penampilan fisiknya (Munfarida dalam Astuti, 2009). Banyak cara yang dilakukan wanita agar memiliki penampilan yang menarik, yaitu dengan melakukan perawatan tubuh seperti aerobic, kebugaran, fitness, facial treatment serta operasi plastik (Astuti, 2009). Berbagai cara yang dilakukan membuat wanita menjadi konsumtif terhadap barang dan jasa demi mendapatkan penampilan yang menarik.

  Dalam penelitian ini, penulis fokus pada wanita dewasa awal yang telah memiliki penghasilan namun belum berkeluarga karena berdasarkan uraian sebelumnya ditemukan bahwa wanita bekerja yang masih lajang lebih bebas dalam menggunakan penghasilannya dan rentan berperilaku konsumtif (Wittasari,2008). Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Masa dewasa awal juga merupakan masa yang penuh ketegangan emosional, kondisi emosionalnya tidak terkendali. Selain itu, masa dewasa awal menjadi masa yang sulit bagi seseorang, karena sebagai orang dewasa mereka diharapkan untuk melakukan penyesuian diri secara mandiri.

  Sekarang ini, telah banyak wanita yang terjun ke dunia kerja. Berdasarkan data sensus penduduk Badan Pusat Statistik Indonesia (2010), jumlah penduduk yang bekerja mencapai 104,9 juta jiwa. Pria bekerja berjumlah 66,8 juta jiwa dan wanita bekerja berjumlah 38,1 jiwa. bekerja hanya 37,7 juta jiwa dengan 24,8 juta jiwa pria bekerja dan 12,9 juta jiwa wanita bekerja. Meskipun hanya setengah dari jumlah pria yang bekerja, hal ini dapat menunjukkan bahwa sebagian wanita mandiri secara finansial. Sehingga, mereka leluasa menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini sejalan dengan Setiadi (2010) yang mengatakan bahwa ketika wanita bekerja, mereka memiliki uang yang dapat dibelanjakan kapan dan dimana saja.

  Dalam penelitian ini, Pontianak dipilih untuk menjadi tempat penelitian. Sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak sekarang ini sudah berkembang cukup pesat dalam perekonomian dan pembangunan fisik kota. Berdasarkan pengamatan, wanita di sekitar penulis memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif. Hal ini dapat dilihat dari cara berpenampilan dan bagaimana mereka mengikuti fashion dan berbagai hal yang sedang tren. Dari beberapa wawancara yang dilakukan, Siska (wanita dewasa awal yang bekerja dan belum berkeluarga) mengatakan bahwa ia dan teman-temannya sering menghabiskan penghasilannya untuk dapat berpenampilan menarik seperti membeli produk fashion yang dapat menunjang penampilannya serta perawatan wajah dan tubuh. Hal ini didukung dengan adanya pusat perbelanjaan yang berkembang begitu pesat serta klinik-klinik kecantikan. Hal ini yang menjadi alasan penulis memilih Kota Pontianak menjadi tempat penelitian.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti “ Hubungan Antara

  Citra Tubuh dengan Perilaku Konsumtif Pada Wanita Dewasa Awal yang Bekerja dan Belum Berkeluarga di Pontianak”.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal yang bekerja dan belum berkeluarga di Pontianak?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal yang bekerja dan belum berkeluarga di Pontianak.

  D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu, khususnya psikologi perkembangan maupun psikologi konsumen dengan cara memberi data yang telah teruji secara empiris tentang hubungan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal yang sudah bekerja dan belum berkeluarga. Demikian pula diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian

2. Manfaat Praktis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal yang sudah bekerja dan belum berkeluarga. Selain itu, secara umum hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat mengenai wanita khususnya wanita sudah bekerja dan belum berkeluarga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Citra Tubuh 1. Pengertian Citra Tubuh Citra tubuh adalah padangan dan penilaian seseorang terhadap

  tubuhnya. Shilder (dalam Grogan, 1999) menyatakan bahwa citra tubuh adalah gambaran mengenai tubuh seseorang yang terbentuk dalam pikiran individu itu sendiri, dengan kata lain gambaran tubuh individu menurut individu itu sendiri. Menurut Cash dan Pruzinsky (2002) citra tubuh adalah sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif dan negatif. Grogan (1999) menambahkan bahwa citra tubuh adalah persepsi, pikiran dan perasaan seseorang tentang tubuhnya.

  Thompson dkk (2002) menyatakan citra tubuh adalah evaluasi terhadap ukuran tubuh, berat ataupun aspek tubuh lainnya yang mengarah pada penampilan fisik. Evaluasi ini dibagi menjadi tiga area yaitu, 1).Komponen persepsi, 2). Komponen Subyektif, 3). Komponen perilaku. Komponen persepsi secara umum mengarah pada keakuratan dalam mempersepsi ukuran (perkiraan ukuran tubuh). Kemudian, komponen subyektif yang mengarah pada kepuasan, perhatian, evaluasi kognitif dan kecemasan serta komponen perilaku yang fokus pada penghindaran individu terhadap situasi yang mengakibatkan dan Skultety (dalam Cash dan Pruzinsky, 2002) menambahkan bahwa dalam evaluasi citra tubuh pada masa dewasa dibutuhkan tiga komponen yaitu 1). Penampilan, 2). Kompetensi,3). Kesehatan fisik. Penampilan fisik menyediakan banyak isyarat ekstenal penting untuk diri dan orang lain, termasuk informasi mengenai usia dan daya tarik.

  Perasaan internal kompetensi tubuh sebagian didasarkan pada sensasi fisik yang terkait dengan penuaan, termasuk perasaan kelincahan, daya tahan dan kekuatan. Pengalaman kesehatan fisik atau penyakit memiliki implikasi yang mendalam untuk kualitas hidup dan secara dramatis mempengaruhi pikiran individu dan perasaan tentang akhir kehidupan.

  Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, disimpulkan bahwa citra tubuh adalah gambaran persepsi, pikiran dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif dan negatif. Terdapat tiga komponen dalam evaluasi citra tubuh yaitu, penampilan, kompetensi, dan kesehatan fisik.