ANALISIS PENDAPATAN PETANI SISTEM TANAMAN SELA JAMBU METE DENGAN KACANG TANAH DI KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA JURNAL

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

  

ANALISIS PENDAPATAN PETANI SISTEM TANAMAN SELA JAMBU

METE DENGAN KACANG TANAH DI KECAMATAN KAYANGAN

KABUPATEN LOMBOK UTARA

JURNAL

Oleh:

  Dwinta Mettasari C1G 010 027

  

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2015

  

ANALISIS PENDAPATAN PETANI SISTEM TANAMAN SELA JAMBU METE

DENGAN KACANG TANAH DI KECAMATAN KAYANGAN

KABUPATEN LOMBOK UTARA

FARMER INCOME ANALYSIS SYSTEM SELA CASHEWNUTS PLANT WITH

PEANUT IN DISTRICT KAYANGAN

NORTH LOMBOK

Dwinta Mettasari*IGL. Parta Tanaya**Ibrahim***

  Mahasiswi*Dosen Pembimbing Utama**Dosen Pembimbing Pendamping*** Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk : (1). Mengetahui pendapatan petani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (2). Mengetahui efisiensi usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah.

  Penelitian ini menggunakan metode “deskriptif”, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik survei. Data yang ada terdiri dari data primer dan data sekunder, dan jenis data yang digunakan terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Kayangan, Desa Dangiang dan Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Data yang dikumpulkan meliputi produksi, biaya dan pendapatan, serta efisiensi usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah di Kecamatan Kayangan berdasarkan RC ratio.

  Untuk menganalisis besarnya pendapatan petani digunakan PB=Prt-B dimana PB yang dimaksud adalah penerimaan bersih yang diperoleh, Prt adalah penerimaan total yang didapat sebelum mengurangi biaya produksi dan B adalah biaya produksi yang dikeluarkan petani. Untuk menganalisis tingkat efisiensi digunakan RC ratio=TR/TC.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Rata-rata total pendapatan petani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah pertahun di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara pada lahan yang sama seluas 0,63 Ha adalah Rp. 12.131.919. jika pada lahan garapan seluas 1 Ha, maka rata-rata total pendapatan petani pertahun yaitu sebesar Rp. 19.289.797. (2). Usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah pada lahan yang sama seluas 0,63 Ha dinilai efisien atau layak untuk diusahakan dengan RC Ratio 3,11 dan jika lahan garapan seluas 1 Ha, juga diperoleh RC Ratio sebesar 3,11.

  Kata Kunci : Pendapatan, Tanaman Sela dan Efisiensi

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

  ABSTRACT This research aims to: (1). Knowing the farmers' income between cashew crop systems with peanuts in District Kayangan North Lombok (2). Knowing the efficiency of farming systems between cashew plants with peanuts.

  This study uses the method of "descriptive", while the technique of data collection using survey techniques. Existing data consist of primary data and secondary data, and the type of data used consisted of quantitative and qualitative data. This research was conducted in the village of Heaven, Dangiang Village and Village Gumantar Kayangan District of North Lombok. Data collected includes production, costs and revenues, as well as the efficiency of farming systems between cashew plants with peanuts in District Kayangan based RC ratio. To analyze the amount of the income of farmers used PB = Prt-B where PB in question is the net revenue earned, Prt is the total revenue earned prior to reducing production costs and B is the production cost of farmers. To analyze the levels of efficiency of use of RC ratio = TR / TC.

  The results showed that: (1). The average total income of farmers between cashew crop systems with peanuts annually in District Kayangan North Lombok on the same land area of 0.63 hectares is Rp. 12,131,919. if the arable land area of 1 ha, the average total annual income of farmers is Rp. 19,289,797. (2). Farming systems between cashew plants with peanuts on the same land area of 0.63 hectares rated efficient or feasible to be developed by RC Ratio of 3.11 and if the area of 1 ha of arable land, also obtained RC Ratio of 3.11.

  Keywords: Income, Plant Sela and Efficiency

PENDAHULUAN

  Pembangunan sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, sektor ini juga merupakan lapangan kerja dan mata pencaharian pokok bagi sebagian besar penduduk negara Indonesia (Cahyono 1983, dalam Hariyanto 2009).

  Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat yang luas lahan pertaniannya cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa daerah yang ada di Nusa Tenggara Barat seperti Lombok Barat,Lombok Timur,Lombok Tengah dan Mataram yang memang sebagian besar wilayahnya sudah digunakan sebagai tempat pemukiman warga karena penduduknya yang relatif banyak (BPS KLU, 2012).

  Tanaman jambu mete merupakan tanaman tahunan yang berproduksi setahun sekali, sedangkan petani memerlukan pendapatan setiap hari sehingga perlu tanaman pangan yang bisa memberikan pendapatan tambahan dengan menggunakan lahan yang kosong di antara tanaman jambu mete tersebut.

  Berdasarkan kenyataan yang ada bahwa pola pemanfaatan lahan usahatani jambu mete di Kabupaten Lombok Utara cukup bervariasi, umumnya masyarakat menggunakan sistem tanaman sela akan tetapi sebagian masyarakat juga masih menggunakan sistem monokultur.

  Sistem tanaman sela merupakan pola tanam yang lebih mengarah kepada pemanfaatan lahan kosong untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil produksi sehingga memperoleh pendapatan yang lebih besar.

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

  Salah satu komoditi unggulan pertanian pangan dengan sistem tanaman sela adalah komoditi kacang-kacangan (kacang tanah). Kacang tanah memiliki prospek yang menguntungkan dalam sistem tanaman sela usaha tani lahan kering. Kacang tanah umumnya ditanam di lahan kering pada awal musim atau akhir musim kemarau yang pada umumnya menggunakan pola sistem tanaman sela.

  Kacang tanah merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai gizi tinggi. Selain itu, tanaman ini juga termasuk jenis tanaman yang menjadi kegemaran masyarakat banyak sehingga perlu dikembangkan dan ditingkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan kacang tanah (Anonim, 2009).

  Tujuan penelitian ini, yaitu untuk : (1). Mengetahui pendapatan petani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. (2). Mengetahui efisiensi usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah.

METODOLOGI PENELITIAN

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani yang menggunakan sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode ini merupakan metode dengan secara sengaja atas dasar pertimbangan bahwa jumlah petani yang menggunakan sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah lebih banyak. Sedangkan penentuan responden dilakukan secara random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Penelitian ini dilakukan di Desa Kayangan, Desa Dangiang dan Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif, dimana data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk keterangan atau uraian yang menunjukkan perbedaan yang tidak dapat diukur dengan angka, sedangkan data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dengan satuan angka misalnya jumlah produksi, nilai produksi, harga, besarnya biaya dan lain-lain. Selain jenis data terdapat sumber data, dimana sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil survey dan wawancara langsung dengan petani responden dengan berpegangan pada daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Data skunder merupakan data yang diperoleh dari Dinas/ Instansi yang terkait dalam penelitian ini seperti Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Utara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lombok Utara, serta Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik survey yaitu observasi dan wawancara langsung dengan petani (responden) yang menggunakan sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

  Data yang dikumpulkan meliputi produksi, biaya dan pendapatan, serta efisiensi usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah di Kecamatan Kayangan berdasarkan RC ratio. Untuk menganalisis besarnya pendapatan petani digunakan PB = Prt - B dimana PB yang dimaksud adalah penerimaan bersih yang diperoleh, Prt adalah penerimaan total yang didapat sebelum mengurangi biaya produksi dan B adalah biaya produksi yang dikeluarkan petani. Untuk menganalisis tingkat efisiensi digunakan RC ratio = TR / TC.

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

  Pacul (Rp) b.

  Dari tabel 1. dan tabel 2. diketahui biaya tetap tanaman jambu mete yang dikeluarkan oleh petani responden di Kecamatan Kayangan tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 170.575/LLG atau Rp. 252.480/Ha dan biaya tetap tanaman kacang tanah yang dikeluarkan oleh petani responden sebesar Rp. 170.575/LLG atau Rp. 271.214/Ha.

  Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2014

  

2. Biaya tetap kacang tanah (Rp) 170.575 271.214

Jumlah Biaya Tetap (Rp) 341.150 523.694

  

1. Biaya tetap jambu mete (Rp) 170.575 252.480

  No. Uraian Nilai per LLG (0,63 Ha) Nilai per Ha

  Tabel 3. Jumlah Biaya Tetap Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah di Kecamatan Kayangan tahun 2014

  Jumlah (Rp) 170.575 271.214 Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2014

  20.008 17.126 32.595 29.865 26.566 38.557 37.564

  12.584 10.771 20.500 18.783 16.708 24.250 23.625 68.933

  Terpal (Rp) h. Bakul (Rp) 43.354

  Keranjang (Rp) e. Karung (Rp) f. Ember Plastik (Rp) g.

  Sabit (Rp) c. Parang (Rp) d.

  1 Penyusutan alat a.

  

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Biaya dan Pendapatan Petani

  No. Biaya Tetap Kacang Tanah Nilai per 0,27 Ha Nilai per 0,43 Ha

  Tabel 2. Biaya Tetap Tanaman Kacang Tanah di Kecamatan Kayangan tahun 2014

  Jumlah (Rp) 170.575 252.480 Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2014

  19.883 17.018 32.390 29.677 26.398 38.315 37.327

  12.584 10.771 20.500 18.783 16.708 24.250 23.625 68.499

  Terpal (Rp) h. Bakul (Rp) 43.354

  Keranjang (Rp) e. Karung (Rp) f. Ember Plastik (Rp) g.

  Sabit (Rp) c. Parang (Rp) d.

  Pacul (Rp) b.

  1 Penyusutan alat a.

  No. Biaya Tetap Jambu Mete Nilai per 0,36 Ha Nilai per 0,57 Ha

  Tabel 1. Biaya Tetap Tanaman Jambu Mete di Kecamatan Kayangan tahun 2014

  Dari tabel 3. diketahui rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan petani dengan menggunakan sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah sebesar Rp. 341.150/LLG atau Rp. 523.694/Ha. Luas lahan yang digunakan untuk tanaman jambu mete per Ha lahan adalah 0,57 Ha dan untuk tanaman kacang tanah seluas 0,43 Ha. Biaya tetap jambu mete per Ha merupakan hasil perhitungan dari 0,57 Ha dibagi 0,36 Ha dan dikali dengan biaya tetap pada luas lahan garapan 0,36 Ha. Sedangkan biaya tetap kacang tanah per Ha merupakan hasil perhitungan dari 0,43 Ha dibagi dengan 0,27 Ha dan dikali dengan biaya tetap pada luas lahan garapan 0,27 Ha. Jumlah biaya tetap merupakan hasil penjumlahan biaya penyusutan alat jambu mete dengan biaya penyusutan alat kacang tanah yang digunakan dalam pengelolaan usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah.

  Nilai penyusutan pacul menempati urutan tertinggi pada perhitungan biaya tetap pertahun yaitu sebesar Rp. 43.354/LLG. Jika dibandingkan dengan total biaya tetap sebesar Rp. 170.575/LLG, maka dari delapan jenis alat yang digunakan, nilai penyusutan pacul yaitu sebesar 25,4 %. Hal ini menunjukkan bahwa komponen biaya tetap tertinggi adalah rata-rata nilai penyusutan pacul. Dengan demikian biaya tetap terbanyak yang harus dikeluarkan oleh petani responden adalah untuk biaya pengadaan pacul. Tabel 4. Biaya Variabel Kacang Tanah Tahun 2014

  No. Biaya Variabel Nilai per 0,27 Ha Nilai per 0,43 Ha

1. Sarana Produksi Kacang Tanah

  a. Bibit (Rp) 2.193.333 3.487.399

  b. Pupuk (Rp) 22.667 36.040

  c. Obat-obatan (Rp) 75.083 119.382

  d. Sewa alat penyemprotan (Rp) 36.000 57.240

  

2. Tenaga kerja kacang tanah (HKO) (Rp) 2.571.960 4.089.416

Jumlah biaya variabel kacang tanah (Rp) 4.899.043 7.789.477

  Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2014

  Tabel 5. Biaya Variabel Jambu Mete Tahun 2014

  No. Biaya Variabel Nilai per LLG Nilai per Ha (0,63 Ha) (0,57 Ha)

  1. Sarana produksi jambu mete

  

2. Tenaga kerja panen jambu mete 512.287 809.413

Jumlah biaya variabel jambu mete 512.287 809.413

(Rp)

  Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2014

  Tabel 6. Jumlah Biaya Variabel Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah di Kecamatan Kayangan Tahun 2014

  No. Uraian Nilai per LLG Nilai per Ha (0,63 Ha)

  

1. Biaya Variabel Kacang Tanah 4.899.043 7.789.477

(Rp)

  

2. Biaya Variabel Jambu Mete (Rp) 512.287 809.413

Jumlah Biaya Variabel (Rp) 5.411.330 8.598.890

  Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2014

  Berdasarkan tabel 4. diketahui biaya variabel kacang tanah terdiri dari biaya sarana produksi dan biaya tenaga kerja. Biaya sarana produksi kacang tanah sebesar Rp. 2.327.083/LLG atau Rp. 3.700.061/Ha. Biaya tenaga kerja kacang tanah terdiri dari biaya tenaga kerja pengolahan lahan, penanaman, penyiangan, penyemprotan pupuk dan obat-obatan yaitu sebesar Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah Rp. 2.571.960/LLG atau Rp. 4.089.416/Ha. Jumlah biaya variabel kacang tanah yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp. 4.899.043/LLg atau Rp. 7.798.477/Ha.

  Berdasarkan tabel 5. diketahui biaya variabel jambu mete hanya terdiri biaya tenaga kerja panen jambu mete yaitu sebesar Rp. 512.287/LLG atau Rp.809.413/Ha dan biaya sarana produksi jambu mete sebesar Rp. 0. Petani tidak mengeluarkan biaya pengadaan bibit karena bibit jambu mete diperoleh dari bantuan Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara barat tahun 1996. Tanaman jambu mete tidak dipupuk dengan menggunakan pupuk kimia, melainkan dengan pupuk organik yang berasal dari guguran daun-daun yang terurai dengan bantuan mikroorganisme, sehingga petani responden tidak mengeluarkan biaya untuk pembelian pupuk kimia.

  Berdasarkan tabel 6. diketahui rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan petani responden sistem tanaman sela jambu mete dan kacang tanah sebesar Rp. 5.411.330/LLG atau Rp 8.598.890/Ha. Tabel 7. Rata-rata Produksi dan Nilai Produksi Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan

  Kacang Tanah di Kecamatan Kayangan Tahun 2014

  Jambu Mete Kacang Tanah Nilai Per Nilai Per Nilai Per Nilai Per 0,43 Ha No. Uraian 0,36 Ha 0,57 Ha 0,27 Ha

  

1. Produksi (Kg) 877,67 1.386,72 2.602,20 4.137,49

  

2. Harga (Rp/Kg) 10.000 10.000 3.500 3500

  

3. Nilai Produksi 8.776.700 13.867.200 9.107.700 14.481.215

(Rp) Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2014

  Dari tabel 7. diketahui rata-rata produksi jambu mete pertahun yaitu sebanyak 877,67 Kg/LLG atau sebanyak 1.386,72 Kg/Ha dan rata-rata produksi kacang tanah pertahun sebanyak 2.602,20 Kg/LLG atau sebanyak 4.137,49 Kg/Ha.

  Rata-rata nilai produksi jambu mete dan kacang tanah pertahun antara lain nilai produksi jambu mete sebesar Rp. 8.776.700/LLG atau sebesar Rp. 13.867.200/Ha dan kacang tanah

  9.107.700/LLG atau sebesar Rp. 14.481.215/Ha sebesar Rp.

  . Rata-rata nilai produksi petani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah sebesar Rp. 17.884.400/LLG atau Rp. 28.348415/Ha. Besar kecilnya nilai produksi tergantung dari jumlah produksi dan harga jual perkilogram baik untuk jambu mete maupun kacang tanah.

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

  Tabel 8. Rata-Rata Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete Dengan Kacang Tanah Tahun 2014

  Jambu Mete Kacang Tanah Total No. Uraian Nilai per Nilai per Nilai per Nilai per Nilai per LLG Nilai per Ha 0,36 Ha 0,57 Ha 0,27 Ha 0,43 Ha

  Nilai 1. 8.776.700 13.867.200 9.107.700 14.481.215 17.884.400 28.348.415 Produksi (Rp) Biaya

  2. 682.862 1.061.893 5.069.618 8.060.691 5.752.480 9.122.584 Produksi (Rp) Pendapatan 3. 8.093.838 12.805.307 4.038.082 6.420.524 12.131.920 19.225.831 (Rp)

Kontribusi 66,7% 66,6% 33,3% 33,4% 100% 100%

  Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2014

  Dari tabel 8. diketahui rata-rata pendapatan bersih petani responden pertahun meliputi jambu mete sebesar Rp. 8.093.838/LLG atau Rp. 12.805.307/Ha dan kacang tanah sebesar Rp. 4.038.082/LLG atau Rp. 6.420.524/Ha, sehingga total keseluruhan rata-rata pendapatan bersih petani responden dalam pengelolaan usahatani sistem tanaman sela jambu mete dan kacang tanah pertahun yaitu sebesar Rp. 12.131.920/LLG atau Rp. 19.225.831/Ha. Jambu mete memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap pendapatan bersih petani sebesar 66,7%/LLG atau 66,6%/Ha dan kacang tanah memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani sebesar 33,3%/LLG atau sebesar 33,4%/Ha.

  Tabel 9. Rata-rata RC Ratio Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah di Kecamatan Kayangan Tahun 2014

  Nilai Rata-Rata No. Uraian LLG Ha 1.

  28.348.415 Nilai Produksi (Rp) 17.884.400

  

2. Biaya Produksi (Rp) 5.752.480 9.122.584

  3. RC Ratio 3,11 3,11

  Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2014

  Dari Tabel 9. diketahui bahwa rata-rata RC Ratio usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah yaitu sebesar 3,11 artinya setiap Rp 1.000 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp 3.110 sebagai manfaat dari kegiatan usahatani tersebut dan keuntungan sebesar Rp. 2.110. Keadaan tersebut menunjukan bahwa pengelolaan usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah yang dikelola oleh petani responden menguntungkan dan dikategorikan efisien, karena RC Ratio > 1 (lebih besar dari satu).

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

2. Kelayakan usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah berdasarkan

5.2. Saran 1.

DAFTAR PUSTAKA

  Santong Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

  Universitas Indonesia. Jakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

  Rajawali. Jakarta. Soekartawi, et al. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil.

  Soekartawi. 1994. Agribisnis Teori Dan Aplikasinya. PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Jakarta. Soekartawi., et al. 1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya. CV.

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.

  Jambu Mete di Kecamatan Manggalewa Kabupaten Dompu . Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

  Anonim. 2009. Budidaya Tanaman Kacang Tanah. CV YRAMA WIDYA. Bandung Badan Pusat Statistik. 2012. Kayangan Dalam Angka. CV MAHARANI. Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2013. Lombok Utara Dalam Angka. CV MAHARANI. Jakarta. Hariyanto. 2009. Analisis Pendapatan Petani pada Pola Usahatani Terpadu yang Berbasis

  2. Perlu penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor produksi dalam pengelolaan usahatani jambu mete dan kacang tanah, dan pada gilirannya petani dapat menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien dalam pengelolaan usahatani jambu mete dan kacang tanah di Kecamatan Kayangan, sehingga petani memperoleh keuntungan yang lebih besar.

  Diharapkan kepada Pemerintah atau Dinas/Badan/Istansi terkait untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan yang lebih intensif agar petani yang menggunakan pola tanam sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah di Kecamatan Kayangan memperoleh hasil produksi yang maksimal sehingga pada gilirannya pendapatan petani dapat lebih meningkat.

  RC Ratio sebesar 3,11 yang artinya usahatani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara efisien atau layak untuk diusahakan.

  12.131.920/LLG atau Rp. 19.225.831/Ha.

  Rata-rata pendapatan petani sistem tanaman sela jambu mete dengan kacang tanah pertahun di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara sebesar Rp.

  Sekarini, P. 2013. Keragaan Usahatani Kakao (Theobroma Cacao L.) di Hutan Kemasyarakatan

  Jurnal : Analisis Pendapatan Petani Sistem Tanaman Sela Jambu Mete dengan Kacang Tanah Utami. 2010. Analisis Tingkat Pengelolaan Produksi dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah

  Pada Petani Binaan Program Smallholders Agribusiness Development Initiative (SADI) di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara . Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

  Wiralaksana,T., dan Soeriatmaja. 1983. Analisis Ekonomi dan Usahatani. PT Bina Aksara.

  Jakarta.