SK-05 anggararan dasar korpri

(1)

MUSYAWARAH NASIONAL VII KORPRI

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII KORPRI NOMOR: KEP-05 /MUNAS .VII/XI/2009

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA KORPRI

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

MUSYAWARAH NASIONAL VII KORPRI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan

Pemerintahan Negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya dalam rangka pembinaan jiwa korsa bagi anggota KORPRI di seluruh Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korsa dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil maka organisasi KORPRI perlu menyesuaikan dengan tugas- tugas tersebut;

b. bahwa untuk melaksanakan tugas tersebut huruf a diatas dipandang perlu untuk merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KORPRI;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999

tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;

2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000

tentang Serikat Pekerja;

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenaga Kerjaan;

4. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003

tentang Badan Usaha Milik Negara;

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang


(2)

Nomor 12 Tahun 2008;Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia;

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar KORPRI;

Memperhatik

an : Pendapat, saran dan usul yang disampaikan dalamMusyawarah Nasional VII KORPRI tanggal 18 sampai dengan 19 Nopember 2009.

M E M U T U S K A N:

Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII KORPS PEGAWAI

REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA.

PERTAMA : Mengrubah Anggaran Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia sehingga seluruhnya berbunyi sebagai tersebut dalam Lampiran I yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Perubahan Anggaran Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia agar disahkan melalui Penetapan Peraturan Presiden Republik Indonesia.

KETIGA : Mengubah Anggaran Rumah Tangga Korps Pegawai Republik Indonesia, sehingga seluruhnya berbunyi sebagai tersebut dalam Lampiran II yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 19 Nopember 2009

PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL VII KORPRI TAHUN 2009

Ketua, Luluk Sumiarso Wakil Ketua,

H. Muhayat

Sekretaris,

Agus Wahyudi


(3)

Mirian Damayanti Rusdi Lubis Nico Freddy Talubun Anggota,

H. M. Zuhdi

Anggota,

Dewa Nyoman A. Wibawa PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL VII KORPRI

TAHUN 2009 Ketua, Luluk Sumiarso Ketua,

Luluk Sumiarso

Wakil Ketua, H. Muhayat Sekretaris,

Agus Wahyudi Wakil Ketua, H. Muhayat

Anggota,

Mirian Damayanti Sekretaris, Agus Wahyudi

Anggota, Rusdi Lubis Anggota,

Mirian Damayanti

Anggota,

Nico Freddy Talubun Anggota, Rusdi Lubis

Anggota, H. M. Zuhdi Anggota,

Nico Freddy Talubun

Anggota,

Dewa Nyoman A. Wibawa Anggota, H. M. Zuhdi

Anggota,


(4)

Lampiran I : Keputusan MUNAS VII KORPRI Nomor

Tangga l

: Kep-05/MUNAS .VII/XI/2009 : 19 Nopember 2009 Lampiran I : Keputusan MUNAS VII KORPRI

Nomor : KEP- /MUNAS.VII/XI/2009 Tanggal : 19 Nopember 2009

ANGGARAN DASAR

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

Bahwa pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia dalam rangka mengisi cita-cita Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk mencapai cita-cita kemerdekaan tersebut, pegawai Republik Indonesia bertekad mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara terus-menerus serta berperan

aktif dalam perjuangan mencapai tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk meningkatkan peran pegawai Republik Indonesia agar lebih berdaya guna dan

berhasil guna bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, perlu diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya. Untuk memperjuangkan hal

tersebut pegawai Republik Indonesia menghimpun diri dalam wadah organisasi Korps Pegawai Republik Indonesia yang kedudukan dan kegiatannya tidak terpisahkan dari

kedinasan.

Dalam rangka melaksanakan kebijakan Korps Pegawai Republik Indonesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, maka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Korps Pegawai Republik Indonesia berpegang teguh pada prinsip

kebersamaan di kalangan anggota yang selanjutnya berhimpun dalam Korps Pegawai Republik Indonesia dengan menjunjung tinggi prinsip kebersamaan, persatuan dan kesatuan.

Untuk Oleh karena itu pemberdayaan organisasi Korps Pegawai Republik Indonesia diarahkan pada terbangunnya organisasi Korps Pegawai Republik Indonesia yang demokratis,

bebas, aktif, profesional, netral, produktif dan akuntabel dengan lebih mengutamakan pada perlindungan dan kesejahteraan anggota dan keluarganya serta mewakili anggota di forum

nasional maupun dan internasional. BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Pengertian

Yang dimaksud dengan :

Korps Pegawai Republik Indonesia (selanjutnya disingkat KORPRI) adalah satu-satunya wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia yang meliputi : Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, Badan


(5)

Publik Pusat dan Daerah, Badan Layanan Umum Pusat dan Daerah, dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus yang kedudukan dan kegiatannya tidak terpisahkan

dari kedinasan;

Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Pegawai Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat

yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji oleh perusahaan negara atau perusahaan daerah;

Pegawai Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji

oleh suatu Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan; Pegawai Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah adalah

setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji

oleh suatu Lembaga Penyiaran Publik milik pemerintah, baik pusat maupun daerah; Pegawai Badan Layanan Umum Pusat dan Badan Layanan Umum Daerah adalah setiap warga

negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji oleh suatu Badan

Layanan Umum baik pemerintah, baik pusat maupun daerah;

Pegawai Badan Otorita dan Pengelola /Kawasan Ekonomi Khusus adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang

berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji oleh suatu Badan Otorita dan Pengelola /Kawasan Ekonomi Khusus;

Pengurus KORPRI adalah meliputi Dewan Pengurus KORPRI dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI sesuai dengan tingkatan;

Dewan Pengurus KORPRI Nasional adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif dan berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat

nasional dan bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI di tingkat nasional; Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif dan

berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara

dan bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI di tingkat Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif dan

berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat Unit Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara dan bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI di tingkat eselon I atau

gabungan eselon I pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara;

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara, Badan Layanan Umum, Lembaga Penyiaran Publik dan Badan Otorita serta Pengelola /Kawasan eEkonomi Kkhusus adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif dan berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat

Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara, Badan Layanan Umum, Lembaga Penyiaran Publik dan Badan Otorita serta Pengelola /Kawasan eEkonomi


(6)

kKhusus yang bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI di tingkat unit yang bersangkutan;

Dewan Pengurus KORPRI Provinsi adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif dan berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat

provinsi dan bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI di tingkat provinsi; Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif

dan berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat Uunit pprovinsi dan bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI pada sSatuan

kKerja pPerangkat dDaerah, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan instansi vertikal yang berada di tingkat

provinsi;

Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif dan berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat kkabupaten/kota dan bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI di tingkat

kabupaten/kota;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota adalah suatu kepengurusan yang bersifat kolektif dan berbentuk dewan yang diangkat berdasarkan musyawarah anggota KORPRI di tingkat Uunit kabupaten/kota dan bertugas menjalankan roda organisasi KORPRI pada Ssatuan kKerja pPerangkat dDaerah, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran

Publik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan instansi vertikal yang berada di tingkat kabupaten/kota;

Sekretariat Jenderal Dewan Pengurus KORPRI Nasional adalah organ yang bertugas di bidang administrasi, kepegawaian, keuangan untuk melayani dan memberikan dukungan bagi Dewan Pengurus KORPRI Nasional dalam melaksanakan program organisasi, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI NasionalSekretariat Jenderal Dewan Pengurus KORPRI Nasional adalah organ

yang bertugas melayani Dewan Pengurus KORPRI Nasional dalam rangka mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus KORPRI Nasional dan melayani di bidang administrasi, kepegawaian, dan keuangan yang dalam menjalankan tugasnya secara administratif dan kegiatan bertanggungjawab

kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara adalah organ yang bertugas di bidang administrasi, kepegawaian, keuangan untuk melayani dan memberikan dukungan bagi

Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dalam melaksanakan program organisasi, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara

melalui Sekretaris Jenderal/Sekretaris Menteri/Sekretaris Utama, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan

Lembaga Negara;Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian adalah organ yang bertugas melayani Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian di bidang administrasi, kepegawaian, dan keuangan yang dalam menjalankan tugasnya secara kepegawaian dan

keuangan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris Menteri/Sekretaris Utama, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara adalah organ yang bertugas di bidang administrasi, kepegawaian, keuangan untuk melayani dan memberikan dukungan bagi


(7)

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dalam melaksanakan program organisasi, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada pejabat eselon I melalui Sekretaris, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung

jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga

Negara; adalah organ yang bertugas melayani Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian di bidang administrasi dan keuangan yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris pada

eselon I, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah

Non Kementerian;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi adalah organ yang bertugas melayani di Dewan Pengurus KORPRI Provinsi di bidang administrasi, kepegawaian, dan keuangan

untuk melayani dan memberikan dukungan bagi Dewan Pengurus KORPRI Provinsi yang dalam melaksanakan program organisasi, yang dalam menjalankan tugasnya secara

kepegawaian dan keuangan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung

jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Provinsi;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi adalah organ yang bertugas di bidang administrasi, kepegawaian, keuangan untuk melayani dan memberikan dukungan bagi Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi dalam melaksanakan program organisasi, yang

dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi; Sekretariat

Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi adalah organ yang bertugas melayani Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi di bidang administrasi dan keuangan yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

dan yang disamakan dengan instansi ini, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Unit

Provinsi;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota adalah organ yang bertugas di bidang administrasi, kepegawaian, keuangan untuk melayani dan memberikan dukungan bagi Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota dalam melaksanakan program organisasi, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui

Sekretaris Daerah, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota; Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota adalah organ yang bertugas

melayani Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota di bidang administrasi, kepegawaian, dan keuangan yang dalam menjalankan tugasnya secara kepegawaian dan keuangan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, sedangkan dalam melaksanakan

kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota adalah organ yang bertugas di bidang administrasi, kepegawaian, keuangan untuk melayani dan memberikan dukungan

bagi Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota dalam melaksanakan program organisasi, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Pinpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional

organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/KotaSekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota adalah organ yang bertugas melayani Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota di bidang administrasi dan keuangan yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada


(8)

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dan yang disamakan dengan instansi ini, sedangkan dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi bertanggung jawab

kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota.

BAB II

NAMA, SIFAT, PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Pasal 2

Nama

Organisasi ini bernama Korps Pegawai Republik Indonesia, disingkat KORPRI. Pasal 3

Sifat

Organisasi KORPRI sebagai organisasi bersifat demokratis, bebas, aktif, profesional, netral, produktif, dan akuntabelbertanggung jawab..

Pasal 4

Pembentukan dan Kedudukan KORPRI

KORPRI dibentuk pada tanggal 29 Nopember 1971 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 tahun 1971;

Dewan Pengurus KORPRI Nasional berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia; Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara berkedudukan di instansi masing-masing; Dewan Pengurus KORPRI pada instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik

IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia berkedudukan di instansi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia

dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia;

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Layanan Umum Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola /Kawasan Ekonomi Khusus

berkedudukan di masing-masing instansi;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara berkedudukan di jajaran eselon I atau gabungan eselon I pada instansi masing-masing;

Dewan Pengurus KORPRI Provinsi berkedudukan di ibukota provinsi;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi berkedudukan di jajaran satuan kerja perangkat daerah atau instansi yang disamakan yang berada di ibukota provinsi; Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota berkedudukan di ibukota kabupaten/kota; Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota berkedudukan di jajaran satuan kerja

perangkat daerah atau instansi yang disamakan yang berada di ibukota kabupaten/kota.


(9)

DASAR DAN KEDAULATAN ORGANISASI Pasal 5

Dasar

KORPRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 6

Kedaulatan Organisasi

Kedaulatan organisasi berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui musyawarah menurut tingkat kepengurusan.


(10)

BAB IV

VISI, MISI, FUNGSI DAN PROGRAM Pasal 7

Visi

Terwujudnya organisasi KORPRI yang kuat, netral, demokratis, mandiri dan profesional untuk membangun jiwa korps (korsa) pegawai Republik Indonesia dan mensejahterakan

anggota dan keluarganya. Pasal 8

Misi

Misi KORPRI adalah:

Mewujudkan organisasi KORPRI yang kuat, berwibawa dan mencakup seluruh tingkat kepengurusan;

Membangun solidaritas dan soliditas pegawai Republik Indonesia sebagai perekat dan alat pemersatu bangsa dan negara;

Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota;

Membangun pegawai Republik Indonesia yang bertaqwa, profesional, disiplin, bebas kolusi, korupsi dan nepotisme dan mampu melaksanakan tugas-tugas kepemerintahan yang

baik;

Mewujudkan KORPRI yang netral dan bebas dari pengaruh politik. Pasal 9

Fungsi

KORPRI berfungsi sebagai :

Sebagai Ssatu- satunya wadah berhimpunnya seluruh anggota untuk mencapai tujuan bersama;

Membina dan meningkatkanPembangun jiwa korps (korsa); Sebagai Pperekat dan pemersatu bangsa dan negara;

Sebagai Wwadah untuk mpeningkatkan kesejahteraan dan memberikan penghargaan bagi anggota;

Sebagai Ppengayom, pelindung dan pemberi bantuan hukum bagi anggota; PeMeningkatkan harkat dan martabat anggota;

PeMeningkatkan ketaqwaan, kejujuran, keadilan, disiplin dan profesionalisme; PerMewujudkan dan kepemerintahan yang baik.

Pasal 10 Program Nasional

Untuk mencapai visi dan misi serta penyelenggaraan fungsi sebagaimana dimaksud pada pasal 7, 8 dan 9, KORPRI menyusun dan menetapkan pProgram umum nNasional melalui

Musyawarah Nasional;

Program masing-masing tingkat kepengurusan mengacu kepada pProgram umum Nasional KORPRI dan diputuskan oleh musyawarah menurut tingkat kepengurusan.


(11)

BAB V

DOKTRIN, KODE ETIK, LAMBANG, PANJI, LAGU, ATRIBUT DAN PAKAIAN SERAGAM

Pasal 11

Doktrin, Kode Etik, Lambang, Panji, Lagu, Atribut dan Pakaian Seragam

Dalam rangka pembinaan jiwa korsa, KORPRI mempunyai Doktrin, Kode Etik, Lambang, Panji, Lagu, dan Atribut serta Pakaian Seragam;

Ketentuan mengenai Doktrin, Kode Etik, Lambang, Panji, Lagu, Atribut, dan Pakaian Seragam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Musyawarah Nasional.

BAB VI

KEANGGOTAAN, HAK, DAN KEWAJIBAN Pasal 12

Keanggotaan

Anggota KORPRI terdiri atas : Anggota Biasa yaitu:

Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia;

Pegawai Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Pusat

dan Badan Layanan Umum Daerah, dan Badan Otorita dan Pengelola /Kawasan Ekonomi Khusus;

Aparatur Pemerintah Desa dan/atau nama lain dari desa di wilayah tersebut. Anggota Luar Biasa, yaitu para Pensiunan Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia, Badan

Usaha Milik Negara dan Badan Usaha mMilik Daerah, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Lembaga

Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Pusat dan Badan Layanan Umum Daerah, dan Badan Otorita dan Pengelola /Kawasan Ekonomi Khusus; Anggota Kehormatan, yaitu para Penasihat KORPRI disemua tingkat kepengurusan dan

seseorang yang berjasa kepada organisasi KORPRI yang dipilih secara selektif dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional.

Pasal 13 Hak Anggota

Anggota Biasa mempunyai hak:

Memilih dan dipilih dalam kepengurusan;

Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan organisasi; Mendapat perlindungan dan pembelaan atas perlakuan yang tidak adil;

Mendapat pendampingan dan bantuan hukum; Memperoleh kesejahteraan sesuai kemampuan organisasi;

Memperoleh perlakuan yang adil dan perlindungan dari intervensi politik dalam menjalankan tugas-tugas kedinasan.


(12)

Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan organisasi; Mendapat pendampingan dan bantuan hukum.

Anggota Kehormatan mempunyai hak:

Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan organisasi; Mendapat pendampingan dan bantuan hukum,

Pasal 14 Kewajiban Anggota

Anggota biasa mempunyai kewajiban untuk:

Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi; Menjaga netralitas, solidaritas dan soliditas anggota;

Membela dan menjunjung tinggi organisasi;

Menjaga dan meningkatkan moral anggota dan etika organisasi;

Menghadiri rapat, pertemuan-pertemuan, serta kegiatan-kegiatan yang diadakan organisasi;

Membayar iuran anggota.

Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban untuk:

Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi; Menjaga netralitas, solidaritas dan soliditas anggota;

Membela dan menjunjung tinggi organisasi;

Menjaga dan meningkatkan moral anggota dan etika organisasi; Menghadiri rapat, pertemuan-pertemuan, serta kegiatan-kegiatan tertentu.

Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban untuk:

Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi; Menjaga netralitas, solidaritas dan soliditas anggota;

Membela dan menjunjung tinggi organisasi;

Menjaga dan meningkatkan moral anggota dan etika organisasi; Menghadiri rapat, pertemuan-pertemuan, serta kegiatan-kegiatan tetentu.

BAB VII

KEPENGURUSAN, MASA JABATAN DAN HUBUNGAN KERJA Pasal 15

Kepengurusan dan Masa Jabatan

Pengurus KORPRI terdiri dari Dewan Pengurus KORPRI dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI;

Dewan Pengurus KORPRI berbentuk dewan dan bersifat kolektif yang dipilih oleh anggota berdasarkan musyawarah sesuai dengan tingkat kepengurusan;

Tingkat kepengurusan KORPRI dan wilayah kerjanya:

Dewan Pengurus KORPRI Nasional mempunyai wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara meliputi Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan Kesekretariatan Lembaga-Lembaga Negara; Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan


(13)

Layanan Umum Pusat, dan Badan Otorita/ dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus mempunyai wilayah kerja di masing-masing instansi;

Dewan Pengurus KORPRI pada instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia berkedudukan di instansi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia mempunyai

wilayah kerja di masing-masing instansi;instansi;

Dewan Pengurus KORPRI Provinsi mempunyai wilayah kerja meliputi wilayah Provinsi yang bersangkutan;

Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota mempunyai wilayah kerja meliputi wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan.

Masa jabatan Dewan Pengurus KORPRI adalah lima tahun;

Masa jabatan Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI adalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 16

Hierarki Kepengurusan KORPRI

Hierarki kepengurusan KORPRI secara berjenjang sebagai berikut:

a. Dewan Pengurus KORPRI Nasional membawahi Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara, Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Otorita/ dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus, dan komponen PNS

pada Markas Besar instansi Tentara Nasional Indonesia/Markas Besar Kepolisian Republik IndonesiaPOLRI, serta Dewan Pengurus KORPRI Provinsi;

b. Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara membawahi :

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara;

Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat pada unit pelaksana teknis kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga

Negara.

c. Dewan Pengurus KORPRI Provinsi membawahi : Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota; Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi (SKPD);

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah;

Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat pada Unit Pelaksana Teknis Provinsi;

Dewan Pengurus KORPRI instansi-instansi vertical yang ada di provinsi. d. Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota membawahi:

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota; Dewan Pengurus KORPRI Unit Kecamatan;

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah;

Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat pada Unit Pelaksana Teknis Kabupaten/Kota;

Dewan Pengurus KORPRI instansi-instansi vertical yang berada di Kkabupaten/Kkota.


(14)

Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara, Dewan Pengurus KORPRI Provinsi, dan Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota didukung oleh Sekretariat yang bersifat tetap yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan

sebagai Sekretaris organisasi KORPRI dan sekaligus sebagai Pejabat Struktural yang diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Layanan Umum Pusat, dan Badan Otorita/ dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus didukung oleh Sekretariat yang bersifat tetap yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang

berkedudukan disamakan dengan jabatan struktural atau grade kepegawaian di instansi masing-masing yang diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

Dewan Pengurus KORPRI Unit dan kelompok/komisariat pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara, Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan

Layanan Umum Daerah, dan Kelompok/komisariat pada Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, didukung oleh Sekretariat yang bersifat tetap yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara ex-officio dijabat oleh seorang Pejabat Struktural dan

ataudan/atau pejabat yang grade kepegawaiannya setara dengan pejabat struktural dimaksud di lingkungan unit kerja sesuai dengan tingkat kepengurusan.

Pasal 17

Hubungan Kerja Kepengurusan KORPRI (1) Hubungan kerja secara vertikal:

Kepengurusan KORPRI di tingkat Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara, Provinsi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan hukum Pendidikan, Lembaga

Penyiaran Publik Pusat, Badan Layanan Umum Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola /Kawasan Ekonomi Khusus, serta Komponen Pegawai Negeri Sipil pada

instansiMarkas Besar Tentara Nasional Indoanesia/Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam pasal 15 ayat (2) huruf b dan c secara

vertikal dibawah koordinasi langsung Dewan Pengurus KORPRI Nasional; Kepengurusan KORPRI di tingkat unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian /Kesekretariatan Lembaga Negara dan Kelompok/Komisariat sebagaimana diatur dalam pasal 15 ayat (3) huruf b dan c serta pasal 16 ayat (1) huruf

b secara vertikal dibawah koordinasi langsung Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga

Negara;

Kepengurusan KORPRI di tingkat Unit Provinsi, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan kepengurusan KORPRI

tingkat Kabupaten/Kota serta kepengurusan KORPRI pada instansi vertikal di provinsi sebagaimana diatur dalam pasal 15 ayat (3) huruf b dan c serta pasal 16 ayat

(1) huruf c secara vertikal dibawah koordinasi langsung Dewan Pengurus KORPRI Provinsi;

Kepengurusan KORPRI di tingkat Unit Kabupaten/Kota, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah, dan pengurus

Unit Kecamatan serta kepengurusan KORPRI pada instansi vertikal di Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam pasal 15 ayat (2) huruf e dan ayat (3)


(15)

huruf c serta pasal 16 ayat (1) huruf d secara vertikal dibawah koordinasi langsung Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota.

(2) Hubungan kerja secara horisontal:

a. Antar kepengurusan KORPRI ditingkat Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Layanan Umum Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola /Kawasan Ekonomi Khusus

serta Komponen Pegawai Negeri Sipil pada instansi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia/Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dapat melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang bersifat koordinatif horisontal;

b. Kepengurusan KORPRI di tingkat Provinsi dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat koordinatif horisontal dengan pengurus KORPRI pada instansi-instansi vertikal

yang berada di Provinsi tersebut;

c. Kepengurusan KORPRI di tingkat Kabupaten/Kota dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat koordinatif horisontal dengan pengurus KORPRI pada instansi-instansi

vertikal yang berada di Kabupaten/Kota tersebut.

BAB VIII

PENASIHAT, DEWAN PENGURUS, DAN

SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PENGURUS KORPRI NASIONAL Pasal 18

Penasihat Nasional KORPRI

Penasihat Nasional KORPRI adalah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia; Penasihat Nasional Harian KORPRI adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi, serta Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia serta Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara;

Penasihat Nasional dan Penasihat Nasional Harian bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus Nasional KORPRI baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 19

Dewan Pengurus KORPRI Nasional

Dewan Pengurus KORPRI Nasional bersifat kolektif dan dipilih oleh Musyawarah Nasional; Dewan Pengurus KORPRI Nasional bertugas melaksanakan program umumProgram Nasional

yang ditetapkan berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional; Susunan Dewan Pengurus KORPRI Nasional terdiri atas:

Seorang Ketua Umum; Seorang Wakil Ketua Umum;

5 (lLima) orang Ketua;

Ketua Departemen, sekurang-kurangnya : Departemen Organisasi dan Kelembagaan;

Departemen Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Departemen Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Departemen Usaha dan Kesejahteraan;


(16)

Departemen Pemberdayaan PerempuanPeningkatan Peran Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Departemen Pengendalian (sesuai kebutuhan).

(3) Susunan Dewan Pengurus KORPRI Nasional terdiri atas: (Alternatif) Seorang Ketua Umum;

Wakil Ketua Umum; 5 (lima) orang Ketua;

Ketua Departemen, sekurang-kurangnya: Departemen Organisasi dan Kelembagaan;

Departemen Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Departemen Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Departemen Usaha dan Kesejahteraan;

Departemen Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya;

Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Pengabdian Masyarakat; Departemen Pengendalian (sesuai kebutuhan).

Dewan Pengurus KORPRI Nasional dikukuhkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selaku Penasihat Nasional Harian KORPRI.

Pasal 20

Sekretariat Jenderal Dewan Pengurus KORPRI Nasional

Dewan Pengurus KORPRI Nasional dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Jenderal;

Sekretariat Jenderal Dewan Pengurus KORPRI Nasional dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal yang dijabat oleh pejabat struktural Eselon I.

BAB IX

PENASIHAT, DEWAN PENGURUS, SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH NON

KEMENTERIAN/KESEKRETARIATAN LEMBAGA NEGARA Pasal 21

Penasihat KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara

Penasihat KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara adalah Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Ketua

Pimpinan Lembaga-Lembaga Kesekretariatan Negara atau Pimpinan dari instansi masing-masing;


(17)

Penasihat KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga


(18)

Pasal 22

Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara

Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara bersifat kolektif dan dipilih oleh musyawarah Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan

Lembaga Negara;

Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara bertugas melaksanakan program KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga

Negara berdasarkan keputusan musyawarah Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara sebagai penjabaran program

umumProgram Nasional KORPRI;

Susunan Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara terdiri atas:

Seorang Ketua;

Sebanyak-banyaknya empat orang Wakil Ketua; Ketua Bidang, sekurang-kurangnya:

Bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya;

Bidang Pemberdayaan PerempuanPeningkatan Peran Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

Susunan Personalia Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dikukuhkan oleh Dewan Pengurus

KORPRI Nasional.

Pasal 23

Penasihat KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara

Penasihat KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara adalah pejabat eselon I pada kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Lembaga Kesekretariatan Negara;

Penasihat KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus KORPRI Unit

Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian baik diminta maupun tidak diminta.


(19)

Pasal 24

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara bersifat kolektif dan dipilih oleh

Musyawarah Unit;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara bertugas melaksanakan program KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara berdasarkan keputusan musyawarah unit sebagai penjabaran program

KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara;

Susunan Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara terdiri atas:

Seorang Ketua;

Sebanyak banyaknya tiga orang Wakil Ketua; Ketua Sub-bidang, sekurang-kurangnya:

Sub-bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Sub-bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Sub-bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Sub-bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Sub-bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya;

Sub-bidang Pemberdayaan PerempuanPeningkatan Peran Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Sub Bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

Susunan Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dikukuhkan oleh Dewan Pengurus

KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara.

Pasal 25

Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat

Apabila dibutuhkan pada jajaran satuan kerja unit pelaksana teknis di kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dapat dibentuk Dewan


(20)

Pasal 26

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara

Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga

Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara; Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dipimpin oleh seorang sekretaris yang

merupakan pejabat struktural Eselon II;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dalam menyelenggarakan fungsi dan melaksanakan tugas organisasi didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga

Negara;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dipimpin oleh seorang Sekretaris yang

dijabat secara ex-officio oleh pejabat struktural yang diusulkan oleh Ketua Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara kepada pejabat pembina kepegawaian; Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat pada Kementerian/Lembaga Pemerintah

Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI

Kelompok/Komisariat;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dijabat secara ex-officio oleh pejabat struktural yang diusulkan oleh

Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat kepada pejabat pembina kepegawaian.

BAB X

PENASIHAT, DEWAN PENGURUS DAN SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI PROVINSI

Pasal 27

Penasihat KORPRI Provinsi

Penasihat KORPRI Provinsi adalah Gubernur dan Wakil Gubernur;

Penasihat KORPRI Provinsi bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus KORPRI Provinsi baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 28

Dewan Pengurus KORPRI Provinsi

Dewan Pengurus KORPRI Provinsi bersifat kolektif dan dipilih oleh musyawarah provinsi; Dewan Pengurus KORPRI Provinsi bertugas melaksanakan program KORPRI Provinsi

berdasarkan keputusan musyawarah provinsi sebagai penjabaran program umumProgram Nasional nasional KORPRI;


(21)

Seorang Ketua;

Sebanyak-banyaknya empat orang Wakil Ketua; Ketua Bidang, sekurang-kurangnya:

Bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya;

Bidang Pemberdayaan PerempuanPeningkatan Peran Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

Susunan Personalia Dewan Pengurus KORPRI Provinsi dikukuhkan oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional.


(22)

Pasal 29

Penasihat KORPRI Unit Provinsi

Penasihat KORPRI Unit Provinsi adalah pimpinan sSatuan kKerja pPerangkat dDaerah, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum

Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Tingkat Provinsi;

Penasihat KORPRI Unit Provinsi bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 30

Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi

(1) Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi bersifat kolektif dan dipilih oleh musyawarah unit provinsi;

(2) Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi bertugas melaksanakan program KORPRI unit provinsi berdasarkan keputusan musyawarah unit provinsi sebagai penjabaran program

umumProgram KORPRI provinsi;

Susunan Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi terdiri atas: Seorang Ketua;

Seorang Wakil Ketua;

Ketua Sub-bidang, sekurang-kurangnya: Sub-bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Sub-bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Sub-bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Sub-bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Sub-bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya; Sub-bidang Pemberdyaan Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Sub-Bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

(4) Susunan Personalia Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi dikukuhkan oleh Dewan Pengurus KORPRI Provinsi.

Pasal 31

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi

Dewan Pengurus KORPRI Provinsi dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi dipimpin oleh seorang Sekretaris yang merupakan pejabat struktural eselon II;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Provinsi dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dijabat secara ex-officio oleh pejabat struktural yang diusulkan oleh Ketua Dewan

Pengurus KORPRI Unit Provinsi kepada pejabat pembina kepegawaian.

BAB XI

PENASIHAT, DEWAN PENGURUS DAN SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN/KOTA


(23)

Pasal 32

Penasihat KORPRI Kabupaten/Kota

Penasihat KORPRI Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota;

Penasihat KORPRI Kabupaten/Kota bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 33

Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota

Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota bersifat kolektif dan dipilih oleh musyawarah kabupaten/kota;

Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota bertugas melaksanakan program KORPRI Kabupaten/Kota berdasarkan keputusan musyawarah kabupaten/kota sebagai penjabaran

program umumProgram KORPRI Provinsi;

Susunan Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota terdiri atas: Seorang Ketua;

Sebanyak-banyaknya dua orang Wakil Ketua; Ketua Bidang, sekurang-kurangnya:

Bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya.

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengabdian Masyarakat; Bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

(4) Susunan Personalia Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota dikukuhkan oleh Dewan Pengurus KORPRI Provinsi.

Pasal 34

Penasihat KORPRI Unit Kabupaten/Kota

Penasihat KORPRI Unit Kabupaten/Kota adalah pimpinan Ssatuan Kkerja pPerangkat dDaerah, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Kabupaten/Kota serta unit

Kecamatan;

Penasihat KORPRI Unit Kabupaten/Kota bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota baik diminta maupun tidak

diminta. Pasal 35

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota

(1) Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota bersifat kolektif dan dipilih oleh Musyawarah Unit Kabupaten/Kota;

(2) Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota bertugas melaksanakan program KORPRI Unit Kabupaten/Kota berdasarkan keputusan Musyawarah Unit Kabupaten/Kota

sebagai penjabaran program umumProgram KORPRI Kabupaten/Kota. Susunan Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota terdiri atas:


(24)

Seorang Ketua; Seorang Wakil Ketua;

Ketua Sub-Bidang, sekurang-kurangnya: Sub-bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Sub-bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Sub-bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Sub-bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Sub-bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya;

Sub-bidang Pemberdayaan PerempuanPeningkatan Peran Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Sub-bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

(4) Susunan PersonaliaDewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota dikukuhkan oleh Dewan Pengurus KORPRI kabupaten/kota.

Pasal 36

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota

Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Sekretaris yang merupakan pejabat struktural eselon III;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota; Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Sekretaris

yang dijabat secara ex-officio oleh pejabat struktural yang diusulkan oleh Ketua Dewan Pengurus KORPRI Unit Kabupaten/Kota kepada pejabat pembina kepegawaian.


(25)

BAB XII

PENASIHAT, DEWAN PENGURUS DAN SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN BADAN USAHA MILIK DAERAH, BADAN

HUKUM MILIK NEGARA DAN ATAUDAN/ATAU BADAN HUKUM PENDIDIKAN, BADAN LAYANAN UMUM PUSAT DAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH, LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK PUSAT DAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK DAN DAERAH SERTA BADAN OTORITA/ DAN PENGELOLA KAWASAN EKONOMI

KHUSUS Pasal 37

Penasihat KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat,

Lembaga Penyiaran Publik Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola/ Kawasan Ekonomi Khusus

Penasihat KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus KORPRI Badan Usaha Milik

Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan

Ekonomi Khusus adalah Pimpinan/Direksi masing-masing lembaga;

Penasihat KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus KORPRI Badan Usaha Milik

Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus

KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi KhususKORPRI di Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus baik diminta maupun tidak

diminta. Pasal 38

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi KhususKORPRI Badan Usaha Milik Negara,

Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau

Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan

Ekonomi Khusus bersifat kolektif dan dipilih oleh musyawarah di lembaga masing-masing;

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus KORPRI Badan Usaha


(26)

Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus bertugas melaksanakan program umumProgram KORPRI di lembaga

masing-masing berdasarkan keputusan musyawarah sebagai penjabaran program umumProgram Nasional nasional KORPRI;

Susunan Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan,

Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus terdiri atas:

Seorang Ketua;

Sebanyak-banyaknya dua orang Wakil Ketua; Ketua Bidang, sekurang-kurangnya:

Bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya;

Bidang Pemberdayaan PerempuanPeningkatan Peran Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

(4) Susunan Personalia Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat,

Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi KhususKORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan

Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus dikukuhkan oleh Dewan Pengurus KORPRI

Nasional. Pasal 39

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi KhususKORPRI Badan Usaha Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Hukum Milik Negara,

Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan

Ekonomi Khusus dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI di lembaga masing-masing;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga

Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola Kawasan Ekonomi KhususKORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus dipimpin oleh seorang Sekretaris


(27)

yang ditunjuk dan diangkat oleh Pimpinan/Direksi yang merupakan pejabat struktural eselon II dan ataudan/atau kedudukan dan grade kepegawaiannya disamakan dengan


(28)

Pasal 40

Penasihat KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah

(1) Penasihat KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah, dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah adalah Pimpinan/Direksi masing-masing lembaga; (2) Penasihat KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan

Lembaga Penyiaran Publik Daerah bertugas dan berwenang memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus KORPRI di lembaga masing-masing baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 41

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah,

Badan Layanan Umum Daerah, dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah

(1) Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah bersifat kolektif dan dipilih oleh musyawarah di

lembaga masing-masing;

(2) Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah bertugas melaksanakan program umumProgram Nasional KORPRI di lembaga masing-masing berdasarkan keputusan musyawarah sebagai

penjabaran program umumProgram KORPRI tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota; (3) Susunan Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan

Umum Daerah, Lembaga Penyiaran Publik Daerah terdiri atas: a. Seorang Ketua;

b. Sebanyak-banyaknya dua orang Wakil Ketua; c. Ketua Sub-Bidang, sekurang-kurangnya:

Sub-Bidang Organisasi dan Kelembagaan;

Sub-Bidang Pembinaan Disiplin, Jiwa Korps dan Wawasan Kebangsaan; Sub-Bidang Perlindungan dan Bantuan Hukum;

Sub-Bidang Usaha dan Kesejahteraan;

Sub-Bidang Kerohanian, Olahraga dan Sosial Budaya;

Sub-Bidang Pemberdayaan PerempuanPeningkatan Peran Perempuan dan Pengabdian Masyarakat;

Sub-Bidang Pengendalian (sesuai kebutuhan).

(4) Susunan Personalia Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah dikukuhkan oleh Dewan

Pengurus KORPRI tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Pasal 42

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah dalam menyelenggarakan fungsi dan tugasnya didukung oleh Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI di lembaga masing-masing; Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum


(29)

ditunjuk dan diangkat oleh pimpinan/Direksi yang kedudukannya disamakan dengan pejabat struktural atau grade kepegawaian pada lembaga masing-masing.

BAB XIII

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA Pasal 43

Musyawarah terdiri atas: Musyawarah Nasional; Musyawarah Pimpinan;

Musyawarah Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara;

Musyawarah Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga

Penyiaran Publik Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola/ Kawasan Ekonomi Khusus;

Musyawarah pada komponen Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia;

Musyawarah Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara;

Musyawarah Provinsi; Musyawarah Unit Provinsi; Musyawarah Kabupaten/Kota; Musyawarah Unit Kabupaten/Kota;

Musyawarah Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah ditingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Rapat Kerja terdiri atas: Rapat Kerja Nasional;

Rapat Kerja Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara;

Rapat Kerja Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Badan Layanan Umum Pusat, Lembaga Penyiaran Publik

Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola/ Kawasan Ekonomi Khusus;

Rapat Kerja pada komponen Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia;

Rapat Kerja Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara;

Rapat Kerja Provinsi; Rapat Kerja Unit Provinsi; Rapat Kerja Kabupaten/Kota; Rapat Kerja Unit Kabupaten/Kota;

Rapat Kerja Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah dan Lembaga Penyiaran Publik Daerah.

Selain musyawarah sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dimungkinkan adanya musyawarah luar biasa sesuai dengan tingkatannya;

Ketentuan mengenai musyawarah dan rapat kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (2), dan (3) diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.


(30)

Pasal 44

Musyawarah Nasional KORPRI

(1) Musyawarah Nasional KORPRI merupakan pemegang kedaulatan dan pelaksana kekuasaan tertinggi organisasi;

(2) Musyawarah Nasional KORPRI diadakan setiap lima tahun sekali dan dihadiri oleh: Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, dan Badan

Otorita dan Pengelola/ Kawasan Ekonomi Khusus; Utusan Dewan Pengurus KORPRI Provinsi; Utusan Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota;

Anggota kehormatan yang diundang. (3) Musyawarah Nasional KORPRI berwenang:

Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KORPRI; Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Menetapkan Program UmumProgram Nasional KORPRI; Memilih Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Membentuk Komisi VerifikasiTim Verifikasi apabila diperlukan;

Menetapkan Doktrin, Kode Etik, Panji, Lambang, Lagu dan Atribut serta pakaian seragam KORPRI;

Menentukan arah perjuangan organisasi KORPRI.

(4) Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Nasional KORPRI dapat dipercepat atas permintaan tertulis sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara, 1/3

dari jumlah Dewan Pengurus KORPRI pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar

Kepolisian Republik Indonesia, 1/3 dari jumlah Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau

Badan Hukum Pendididkan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola/ Kawasan Ekonomi Khusus, 1/3 dari jumlah Dewan Pengurus KORPRI Provinsi

dan ¼ jumlah Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota;

(5) Musyawarah Nasional Luar Biasa KORPRI dapat dilaksanakan apabila: Organisasi berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan

dan kesatuan dan/atau keadaan lainnya yang mengancam kelangsungan hidup organisasi;

Adanya suatu keadaan yang dihadapi oleh organisasi yang mengharuskan perlunya perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

(6) Kewenangan Musyawarah Nasional Luar Biasa KORPRI sama dengan Musyawarah Nasional KORPRI.

(7) Penundaan Musyawarah Nasional KORPRI:

Musyawarah Nasional KORPRI dapat ditunda paling lama 1 (satu) tahun atas permintaan Musyawarah Pimpinan;

Apabila setelah ditunda selama 1 (satu) tahun ternyata tidak dapat dilaksanakan Musyawarah Nasional KORPRI, maka atas kesepakatan sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh Dewan Pengurus KORPRI Nasional dibentuk caretaker dengan tugas


(31)

Pasal 45

Musyawarah Pimpinan KORPRI

Musyawarah Pimpinan KORPRI adalah kekuasaan di bawah Musyawarah Nasional KORPRI yang dilaksanakan antara dua Musyawarah Nasional.

Musyawarah Pimpinan KORPRI dihadiri oleh: Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIANLembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan

Lembaga Negara;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan,

Lembaga Penyiaran Publik Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola/ Kawasan Ekonomi Khusus;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Provinsi.

Musyawarah Pimpinan KORPRI dipimpin oleh Ketua Umum, apabila Ketua Umum berhalangan maka Musyawarah Pimpinan KORPRI dapat dipimpin oleh Wakil Ketua

Umum atau salah satu Ketua;

Musyawarah Pimpinan KORPRI dilaksanakan satu kali dalam masa periode kepengurusan, kecuali terjadi hal-hal yang sifatnya darurat dapat dilaksanakan lebih dari satu kali;

Musyawarah Pimpinan KORPRI berwenang untuk:

Mengevaluasi dan mensahkan laporan kinerja Dewan Pengurus KORPRI Nasional; Mengambil keputusan yang sifatnya strategis demi kelangsungan organisasi; Menetapkan pengganti sementara apabila Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI

Nasional tidak dapat menjalankan tugas organisasi karena berhalangan tetap atau meninggal dunia.

Pasal 46

Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara

Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara dilaksanakan lima tahun sekali dan dihadiri oleh:

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan; Utusan Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan; Utusan Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat yang bersangkutan. Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan

Lembaga Negara dapat ditunda paling lama enam bulan dan bila telah lebih enam bulan harus ditunjuk caretaker oleh Dewan Pengurus KORPRI satu tingkat diatasnya untuk

menjalankan kepengurusannya;

Dalam keadaan luar biasa Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dapat dipercepat atas permintaan


(32)

Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan dan ataudan/atau ½ dari jumlah anggota;

Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara berwenang untuk:

Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang

bersangkutan;

Menetapkan Program Kerja KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan;

Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan;

Membentuk Tim Verifikasi apabila diperlukan.

Musyawarah Luar Biasa KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dapat dilaksanakan apabila: Organisasi berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan

dan kesatuan dan/atau keadaan lainnya yang mengancam kelangsungan hidup organisasi;

Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara berhenti bersama-sama sehingga tidak dapat menjalankan tugas organisasi.

Kewenangan Musyawarah Luar Biasa KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara sama dengan Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara.

Pasal 47

Musyawarah KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil Pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia

(1) Musyawarah KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dilaksanakan lima tahun sekali

dan dihadiri oleh:

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia yang

bersangkutan;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Unit Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia yang

bersangkutan.

(2) Musyawarah KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dapat ditunda paling lama enam

bulan dan bila telah lebih enam bulan harus ditunjuk caretaker oleh Dewan Pengurus KORPRI satu tingkat diatasnya untuk menjalankan kepengurusannya;

(3) Dalam keadaan luar biasa Musyawarah KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar


(33)

dipercepat atas permintaan sekurang-kurangnya ½ dari jumlah Dewan Pengurus KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian

Republik Indonesia yang bersangkutan;

(4) Musyawarah KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional

Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia berwenang untuk: Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus KORPRI Komponen Pegawai

Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian

Republik Indonesia yang bersangkutan;

Menetapkan Program Kerja KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia yang

bersangkutan;

Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik

IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia yang bersangkutan;

Membentuk Tim Verifikasi apabila diperlukan.

(5) Musyawarah Luar Biasa KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional

Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dapat dilaksanakan apabila: Organisasi berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan

dan kesatuan dan/atau keadaan lainnya yang mengancam kelangsungan hidup organisasi;

Dewan Pengurus KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia berhenti

bersama-sama sehingga tidak dapat menjalankan tugas organisasi.

(6) Kewenangan Musyawarah Luar Biasa KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara

Nasional Indonesia dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sama dengan Musyawarah KORPRI Komponen Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik IndonesiaMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia dan

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Pasal 48

Musyawarah KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik

Pusat, dan Badan Otorita dan Pengelola/ Kawasan Ekonomi Khusus

(1) Musyawarah KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran

Publik Pusat , Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus dilaksanakan lima tahun sekali dan dihadiri oleh:

a. Utusan Dewan Pengurus KORPRI Nasional;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan,


(34)

Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus yang bersangkutan;

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Unit Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan

Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus yang bersangkutan.

(2) Musyawarah KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran

Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus dapat ditunda paling lama enam bulan dan bila telah lebih enam bulan harus ditunjuk

caretaker oleh Dewan Pengurus KORPRI satu tingkat di atasnya untuk menjalankan kepengurusannya;

(3) Dalam keadaan luar biasa Musyawarah KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus dapat dipercepat atas permintaan sekurang-kurangnya ½

dari jumlah Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi

Khusus dan ½ dari pengurus unit KORPRI di lembaga yang bersangkutan;

(4) Musyawarah KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran

Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus berwenang untuk:

Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan

Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus yang bersangkutan;

Menetapkan Program Kerja KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan

Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus yang bersangkutan;

Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan

Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus yang bersangkutan;

Membentuk Tim Verifikasi apabila diperlukan.

(5) Musyawarah Luar Biasa KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi

Khusus dapat dilaksanakan apabila:

Organisasi berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan dan kesatuan dan/atau keadaan lainnya yang mengancam kelangsungan hidup

organisasi;

Dewan Pengurus KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus berhenti bersama-sama sehingga tidak dapat


(35)

(6) Kewenangan Musyawarah Luar Biasa KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus sama dengan Musyawarah KORPRI Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum Pusat, Badan Hukum Milik Negara dan ataudan/atau Badan Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Otorita dan Pengelola dan

Badan Otorita/Kawasan Ekonomi Khusus.

Pasal 49

Musyawarah KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara

Musyawarah KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian /Kesekretariatan Lembaga Negara dilaksanakan lima tahun sekali dan dihadiri oleh:

Utusan Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan; Utusan Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan; Utusan Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat yang bersangkutan.

Musyawarah KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dapat ditunda paling lama enam bulan dan bila telah lebih enam bulan harus ditunjuk caretaker oleh Dewan Pengurus KORPRI

satu tingkat diatasnya untuk menjalankan kepengurusannya;

Dalam keadaan luar biasa Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dapat dipercepat atas permintaan sekurang-kurangnya ½ dari jumlah Dewan Pengurus KORPRI Kelompok/Komisariat

dan ataudan/atau ½ dari jumlah anggota KORPRI pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan; Musyawarah KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ Kesekretariatan

Lembaga Negara berwenang untuk:

a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga

Negara yang bersangkutan;

b. Menetapkan Program Kerja KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang bersangkutan;

c. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara yang

bersangkutan;

d. Membentuk Tim Verifikasi apabila diperlukan.

Musyawarah Luar Biasa KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara dapat dilaksanakan apabila: Organisasi berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan

dan kesatuan dan/atau keadaan lainnya yang mengancam kelangsungan hidup organisasi;

Dewan Pengurus KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara berhenti bersama-sama sehingga tidak dapat menjalankan tugas organisasi.


(36)

Kewenangan Musyawarah Luar Biasa KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara sama dengan Musyawarah KORPRI Unit Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/Kesekretariatan Lembaga


(1)

BAB VI

PEMBAGIAN TUGAS DAN TATA KERJA Pasal 186

Pembagian Tugas dan Tata Kerja masing-masing Dewan Pengurus KORPRI diatur lebih lanjut dalam Peraturan Dewan Pengurus KORPRI sesuai dengan tingkat kepengurusan.

BAB VII

TINDAKAN DISIPLIN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 197

Sanksi Pelanggaran Disiplin

Anggota Dewan Pengurus KORPRI dapat dikenakan sanksi apabila: melakukan pelanggaran terhadap kode etik;

terbukti melalaikan tugas;

menyalahgunakan wewenang dan ataudan/atau hak milik organisasi; mencemarkan nama baik/citra organisasi;

melakukan perbuatan yang tercela sehingga merendahkan martabat pribadi, keluarga dan ataudan/atau organisasi;

dihukum dengan hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Jenis sanksi meliputi:

peringatan (lisan dan tertulis); pemberhentian sementara; pemberhentian dengan hormat; Pemberhentian dengan tidak hormat.

Sanksi sebagaimana tersebut pada ayat (2), dikenakan setelah dilakukan pemeriksaan oleh Rapat Dewan Pengurus KORPRI lengkap sesuai dengan tingkat kepengurusan.

Pasal 1820 Mekanisme Pemeriksaan

Untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota Dewan Pengurus KORPRI disemua tingkatan dibentuk Panitia Ad-Hoc;

Panitia Ad-Hoc melakukan pemeriksaan terhadap anggota Dewan Pengurus KORPRI yang melanggar dan hasil pemeriksaan dibuatkan berita acara;

Panitia Ad-Hoc melaporkan kepada Dewan Pengurus KORPRI untuk diputuskan lebih lanjut mengenai hukuman yang akan dijatuhkan kepada anggota Dewan Pengurus KORPRI

yang melanggar;

Dewan Pengurus KORPRI melakukan rapat pleno untuk menjatuhkan sanksi.

Pasal 1921 Pembelaan Diri

Anggota Dewan Pengurus KORPRI yang terkena sanksi, berhak untuk melakukan pembelaan diri secara lisan dan ataudan/atau tertulis yang disampaikan kepada Ketua Dewan


(2)

Pengurus KORPRI di masing-masing tingkatan kepengurusan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak sanksi dikenakan;

Untuk mengambil keputusan atas pembelaan diri tersebut pada ayat (1), perlu dilakukan melalui mekanisme Rapat Pimpinan yang diselenggarakan paling lambat 30 (tiga puluh)

hari sejak diterimanya surat pembelaan diri;

Apabila diperlukan, kepada anggota Dewan Pengurus KORPRI yang akan dikenai sanksi dapat dipanggil untuk dimintai keterangan secara langsung dalam Rapat Pimpinan.

Pasal 202 Peringatan

Peringatan lisan maupun tertulis dilakukan terhadap Anggota Dewan Pengurus KORPRI yang:

Melakukan pelanggaran terhadap kode etik; Terbukti melalaikan tugas;

Menyalahgunakan wewenang dan ataudan/atau hak milik organisasi; Mencemarkan nama baik/citra organisasi;

Melakukan perbuatan yang tercela sehingga merendahkan martabat pribadi, keluarga dan ataudan/atau organisasi.

Pasal 213

Pemberhentian Sementara

Pemberhentian sementara dikenakan terhadap anggota Dewan Pengurus KORPRI yang telah diberi peringatan, baik secara lisan maupun tertulis tiga kali berturut-turut; Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dewan

Pengurus KORPRI di masing-masing tingkat kepengurusan berdasarkan keputusan rapat yang diadakan khusus untuk itu.

Pasal 224

Pemberhentian Dengan Hormat

Anggota Dewan Pengurus KORPRI diberhentikan dengan hormat karena: Permintaan sendiri;

Meninggal dunia; Pensiun;

Berhenti dari jabatan negeri untuk menjadi pejabat negara; Pelanggaran disiplin.

Pasal 235

Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

Pemberhentian tidak dengan hormat dilakukan terhadap Anggota Dewan Pengurus KORPRI apabila telah mendapatkan sanksi peringatan maupun Pemberhentian sementara

sebagaimana dimaksud pasal 19 dan pasal 20;

Pemberhentian tidak dengan hormat terhadap Anggota Dewan Pengurus KORPRI dilakukan oleh Dewan Pengurus KORPRI satu tingkat diatasnya atas usul Dewan Pengurus


(3)

Pemberhentian tidak dengan hormat dilakukan terhadap Anggota Dewan Pengurus KORPRI apabila dikenai sanksi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 246

Ketentuan mengenai kode etik dan disiplin organisasi, dan tata cara penjatuhan sanksi akan diatur lebih lanjut dengan peraturan organisasi.

BAB VIII

PENGGANTIAN JABATAN ANGGOTA DEWAN PENGURUS KORPRI ANTAR WAKTU

Pasal 257

Penggantian Jabatan Anggota Dewan Pengurus KORPRI Antar Waktu adalah tindakan pengisian kekosongan jabatan Dewan Pengurus KORPRI dikarenakan salah seorang

anggota pengurus berhenti;

Pergantian Ketua Dewan Pengurus KORPRI dapat dilakukan melalui musyawarah atau musyawarah luar biasa atau Rapat Dewan Pengurus KORPRI sesuai dengan tingkat

kepengurusan;

Pergantian anggota Dewan Pengurus KORPRI selain tersebut pada ayat 2 dapat dilakukan melalui rapat kerja atau Rapat Dewan Pengurus KORPRI sesuai dengan tingkat

kepengurusan;

Pengisian kekosongan jabatan anggota Dewan Pengurus KORPRI antar waktu dilakukan oleh Dewan Pengurus KORPRI yang bersangkutan dan dikukuhkan oleh Dewan Pengurus

KORPRI satu tingkat di atasnya;

Pengisian kekosongan jabatan anggota Dewan Pengurus KORPRI antar waktu dapat dilakukan dengan mengangkat calon dari Dewan pengurus Pengurus KORPRI yang

sudah ada dengan mempertimbangkan kemampuan;

Pengisian kekosongan jabatan anggota Dewan Pengurus KORPRI, melalui pergantian anggota Dewan pengurus Pengurus KORPRI antar waktu wajib dilakukan paling lambat

tiga bulan dari terjadinya kekosongan jabatan Pengurus;

Masa jabatan anggota Dewan Pengurus KORPRI yang diangkat melalui pergantian antar waktu berakhir bersamaan dengan berakhirnya periode kepengurusan Dewan Pengurus

sesuai dengan tingkatannya.

BAB VIIIIX

PENGELOLAAN KEUANGAN KORPRI Pasal 268

Pengelolaan Keuangan KORPRI yang bersumber dari APBN/APBD

Pembiayaan untuk kegiatan kepengurusan KORPRI disusun berdasarkan ketentuan untuk perencanaan keuangan baik di tingkat pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah dan

dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sistem akuntansi pemerintah (SAP); Pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan untuk kegiatan organisasi yang berasal dari

APBN maupun APBD serta Hibah/Bantuan dilakukan menurut ketentuan pengawasan keuangan pemerintahan dan LAKIP.


(4)

Pasal 279

Pengelolan Keuangan KORPRI yang bersumber dari Iuran Anggota

Besaran iuran anggota ditentukan berdasarkan hasil musyawarah Dewan pengurus KORPRI pada masing-masing tingkatan;

Pengalokasian dan penggunaan iuran anggota pada setiap tingkat kepengurusan ditetapkan melalui musyawarah tingkatan masing-masing;

Besaran iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta pengalokasian dan penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan untuk mendapat persetujuan pengurus

satu tingkat di atasnya;

Pembukuan dana yang terhimpun dari iuran anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tersendiri dan pertanggungjawabannya disampaikan dalam musyawarah tiap

tingkat kepengurusan untuk mendapat pengesahan;

Penggunaan iuran anggota hanya boleh untuk menunjang kegiatan organisasi Dewan Pengurus KORPRI.

Pasal 2830

Pengelolaan Keuangan KORPRI yang bersumber dari Bantuan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah/Pihak Lain

KORPRI dapat menerima bantuan dari Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah dan ataudan/atau dari pihak lain yang tidak mengikat;

Pembiayaan untuk kegiatan KORPRI yang berasal dari dana hibah atau bantuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dikelola berdasarkan ketentuan pengelolaan dana hibah

atau bantuan pemerintah;

Setiap bantuan dan sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diterima, wajib dicatat dan dipertanggungjawabkan sesuai peraturan organisasi;

Bantuan dan sumbangan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dipergunakan/dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi.

Pasal 2931

Pengelolaan Aset dan Keuangan KORPRI yang bersumber dari Hasil Usaha

Dewan Pengurus KORPRI di masing-masing tingkat kepengurusan mempunyai kewenangan mengelola aset-aset yang dimiliki oleh KORPRI;

Hasil usaha yang berasal dari aset-aset milik KORPRI di masing-masing tingkat kepengurusanan dapat menjadi sumber keuangan untuk membiayai kegiatan KORPRI; Pemanfaatan hasil usaha ini dikelola berdasarkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan dilaporkan

pada musyawarah anggota oleh setiap Dewan Pengurus dan/atau Pengurus KORPRI sesuai dengan tingkatannya.


(5)

UNIT PELAKSANA KEGIATAN Pasal 302

Dewan Pengurus KORPRI di semua tingkatan dapat membentuk Satuan Pelaksana Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan, perlindungan hukum, kesehatan dan kebugaran bagi

anggota KORPRI dan keluarganya;

Satuan pelaksana kegiatan dimaksud ayat (1) antara lain: BAPOR KORPRI, LKBH KORPRI, BAPENI KORPRI, Koperasi, BABINROH KORPRI, Yayasan, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan

perundang-undangan yang berlaku;

Kepengurusan Satuan pelaksana kegiatan tersebut pada ayat (1) dan (2) diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengurus KORPRI sesuai tingkatan kepengurusan; Kepengurusan Satuan pelaksana kegiatan tersebut pada ayat (1), (2), dan (3)

bertanggungjawab kepada Dewan Pengurus KORPRI sesuai tingkatan kepengurusan; Seluruh aset yang dimiliki oleh Satuan pelaksana kegiatan berupa barang bergerak

(kendaraan, surat berharga), barang tidak bergerak (tanah dan bangunan), serta seluruh barang inventaris kantor (Barang Milik Negara dan Barang Milik Organisasi) dikuasai dan dikelola oleh Dewan Pengurus . KORPRI sesuai dengan tingkatan kepengurusan.

Pasal 313

Satuan Pelaksana Kegiatan Dewan Pengurus KORPRI yang bersifat usaha: ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan keolahragaan serta perlindungan hukum diaudit oleh internal

auditor atau bila diperlukan oleh akuntan publik.

BAB XI

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 342

Dalam hal Dewan Pengurus KORPRI pada suatu tingkatan tidak berfungsi secara efektif sebagaimana mestinya, baik karena hal yang bersifat teknis maupun administratif serta sebab-sebab lainnya, Dewan Pengurus KORPRI setingkat di atasnya wajib mengambil

tindakan tertentu untuk menyelamatkan kepentingan organisasi;

Tindakan Dewan Pengurus KORPRI setingkat di atasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan keputusan Dewan Pengurus KORPRI pada tiap tingkatan.

Pasal 335

Untuk mengelola aset yang dimiliki KORPRI dan keuangan yang bukan berasal dari APBN/APBD Dewan Pengurus KORPRI disemua tingkatan dapat menunjuk

pengelolaan/bendahara asset dan keuangan;

Pedoman tentang pengelolaan asset yang dimiliki KORPRI dan keuangan yang bukan berasal dari APBN/APBD akan diatur lebih lanjut dengan peraturan Dewan Pengurus KORPRI


(6)

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 364

Hal-hal yang belum diatur maupun yang memerlukan pengaturan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Operasional Organisasi; Anggaran Rumah Tangga ini merupakan satu kesatuan dan tidak terpisah dengan Anggaran

Dasar, sehingga hanya dapat diubah oleh dan dalam Musyawarah Nasional KORPRI; Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal : 19 Nopember 2009

PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL VII KORPRI TAHUN 2009

Ketua,

Luluk Sumiarso Wakil Ketua,

H. Muhayat

Sekretaris,

Agus Wahyudi Anggota,

Mirian Damayanti

Anggota,

Rusdi Lubis Anggota,

Nico Freddy Talubun

Anggota,

H. M. Zuhdi Anggota,