S BIO 1200189 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN
A.

Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status
suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian
deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji
hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman (Arief, 2004).

B.

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa tumbuhan yang termasuk ke

dalam suku Solanaceae yang diperoleh dari berbagai daerah di Bandung, di
antaranya adalah di daerah Lembang, Setiabudhi, Cimenyan dan Cigadung,
sedangkan sampel yang digunakan adalah bagian organ vegetatif (daun dan
batang) dari 19 jenis tumbuhan Solanaceae. Daftar sampel tumbuhan yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Daftar sampel tumbuhan Solanaceae yang digunakan dalam penelitian
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

17.
18.

Nama Jenis Tumbuhan
Brugmansia candida Pers.
Brugmansia suaviolens Willd.
Brunfelsia uniflora Pohl.
Capsicum annuum L.
Capsicum frutescens L.
Cestrum nocturnum L.
Nicotiana tabacum L.
Petunia grandiflora
Petunia sp.
Physialis angulata L.
Solandra maxima Sesse & Moc.
Solanum lycopersicum L.
Solanum macrocarfum
Solanum mammosum L.
Solanum melongena L.
Solanum nigrum L.

Solanum torvum L.
Solanum tuberosum L.

Nama Daerah
Kecubung putih
Kecubung orange
Melati mentomori
Cabe
Cabe rawit/Cengek
Arum dalu
Tembakau
Petunia
Petunia
Ciplukan
Kecubung ungu
Tomat
Terung susu
Terung ungu
Leunca/Ranti
Terung liar

Kentang

Suku
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae
Solanaceae

Solanaceae

32
Yustina Fauziah, 2016
ANALISIS FILOGENETIK SUKU SOLANACEAE BERD ASARKAN KARAKTER MORFOLOGI ORGAN
VEGETATIF BATANG D AN D AUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

19.
C.

Solanum wrightii Benth.
Instrumen Penelitian
1.

Karundung

Solanaceae


Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian di antaranya:
Tabel 3.2. Alat yang digunakan dalam penelitian

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama Alat
Buku catatan
Alat tulis
Kamera
Mikroskop stereo
Pisau
Komputer yang terinstall aplikasi MEGA versi 4.0.2

ClustalX versi 1.83
2.

dan

Jumlah
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit

Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sampel organ batang

dan daun tumbuhan anggota suku Solanaceae

D.


Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian berlangsung selama bulan Januari 2015 – Juni 2015. Penelitian

ini dilaksanakan di Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia.

E.

Prosedur Penelitian
1.

Persiapan Awal
Persiapan awal dimulai dari penyusunan proposal penelitian dan

survei lapangan untuk menentukan lokasi pengambilan sampel. Setelah
proposal selesai dibuat kemudian menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan pada penelitian
2.

Pengamatan Morfologi

Pengamatan morfologi menggunakan tabel yang berisikan 20 karakter

morfologi organ vegetatif (batang dan daun), yang dapat dilihat pada
Lampiran 1. Karakter batang dan daun yang diamati berdasarkan Hafsah et
al. (2014) serta berdasarkan variasi yang muncul pada masing-masing
Yustina Fauziah, 2016
ANALISIS FILOGENETIK SUKU SOLANACEAE BERD ASARKAN KARAKTER MORFOLOGI ORGAN
VEGETATIF BATANG D AN D AUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

tumbuhan. Pengamatan yang dilakukan meliputi 20 karakter morfologi
organ batang dan daun, antara lain:
a. Daun: rasio panjang dan lebar helai daun, bentuk helai daun, tepi
helai daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, permukaan
daun, warna ibu tulang daun, tipe tulang daun, daging daun,
warna pangkal petiol daun, warna abaksial daun, warna tepi
daun dan tipe daun.
b. Batang: warna batang, permukaan batang, bentuk penampang

batang, arah tumbuh batang, tipe batang, ada tidaknya duri, dan
kandungan getah.
Empat belas karakter yang digunakan merupakan karakter yang sesuai
dengan yang disyaratkan UPOV (2004) dalam pengujian DUS (uji
keunikan, keseragaman, dan kestabilan), yaitu:
a. Merupakan ekspresi dari suatu genotip atau merupakan kombinasi
genotip.
b. Cukup konsisten dan memberikan hasil pengujian yang sama bila
diulang pada lingkungan pengujian tertentu.
c. Menunjukkan

variasi yang cukup

di antara jenis tumbuhan

sehingga dapat dibedakan.
d. Dapat didefinisikan secara jelas.
e. Memenuhi syarat keseragaman.
f. Memenuhi syarat kestabilan dalam arti memberikan hasil yang
sama pada beberapa siklus pengujian.

Kemudian, setelah selesai melakukan pengamatan morfologi, hasil
pada tabel karakter diubah dalam bentuk notasi dari angka 0, 1, 2, dan
seterusnya, kemudian diubah lagi dalam bentuk huruf (A, T, C, G dan N).
Hal ini dilakukan agar data dapat diolah dan dianalisis oleh program
komputer yang digunakan.
3.

Analisis Filogenetik
Setelah selesai dilakukan penskoran dan penerjemahan dari bentuk

angka

menjadi

abjad,

selanjutnya

dilakukan

penjajaran

(alignment)

menggunakan program ClustalX versi 1.83, kemudian data yang dihasilkan
Yustina Fauziah, 2016
ANALISIS FILOGENETIK SUKU SOLANACEAE BERD ASARKAN KARAKTER MORFOLOGI ORGAN
VEGETATIF BATANG D AN D AUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

dianalisis dan diubah ke dalam bentuk pohon filogenetik dengan metode
Maximum Parsimony menggunakan program komputer MEGA versi 4.0.2.
F.

Alur Penelitian

Studi literatur

Pembuatan proposal

Observasi lapangan

Persiapan alat
dan bahan

Persiapan alat-alat yang digunakan

Pencarian tumbuhan anggota suku Solanaceae

Analisis filogenetik dan skoring

Analisis data

Penyusunan laporan penelitian dan skripsi

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Yustina Fauziah, 2016
ANALISIS FILOGENETIK SUKU SOLANACEAE BERD ASARKAN KARAKTER MORFOLOGI ORGAN
VEGETATIF BATANG D AN D AUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu