Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS
HALUS KELINCI (Oryctolagus cuniculus) TERBALIK DAN TIDAK
TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING

SKRIPSI

jra Uta

OLEH:
ARUM CAHYA MENTARI
NIM 101501087

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS
HALUS KELINCI (Oryctolagus cuniculus) TERBALIK DAN TIDAK
TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

jra Uta
OLEH:
ARUM CAHYA MENTARI
NIM 1015010187

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

PENGESAHAN SKRIPSI

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS
HALUS KELINCI (Oryctolagus cuniculus) TERBALIK DAN

TIDAK TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING
OLEH:
ARUM CAHYA MENTARI
NIM 101501087
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal : 24 Oktober 2014
Pembimbing I,

Panitia Penguji,

Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt. Prof. Dr. Karsono, Apt.
NIP 195212041980021001
NIP 195409091982011001

Pembimbing II,

Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt.
NIP 195212041980021001


Dr.Edy Suwarso, S.U., Apt
NIP 130935857

Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.
NIP 195504241983031003

Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.
NIP 1952082411983031001

Medan,
Agustus 2014
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.
NIP 195311281983031002

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia yang

berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul Perbandingan Uji Absorpsi pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus
cuniculus) Terbalik dan Tidak Terbalik pada Kondisi Bash dan Kering. Skripsi ini
diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan
Fakultas Farmasi yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis selama
perkuliahan di Fakultas Farmasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt., dan
Bapak Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt., yang telah membimbing penulis dengan
penuh kesabaran dan tanggung jawab, memberikan petunjuk dan saran-saran
selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Prof. Dr. Karsono, Apt., selaku ketua penguji, Bapak Dr.
Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Bapak Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.,
selaku anggota penguji yang telah memberikan saran untuk menyempurnakan
skripsi ini, dan Ibu Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt., selaku dosen penasehat
akademik yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan
hingga selesai.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga

tercinta, Ayahanda Nurdiansyah dan Ibunda Pariatin, dan kakakku Chici Malahati,
adikku Icha Ruri Pramesti, yang telah memberikan semangat dan kasih sayang
iv

yang tak ternilai dengan apapun. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman mahasiswa/i Farmasi angkatan 2010 yang selalu mendoakan dan
memberi semangat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan,
Penulis,

Oktober 2014

Arum Cahya Mentari
101501087


v

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS
HALUS KELINCI(Oryctolagus cuniculus) TERBALIK DAN
TIDAK TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING
Abstrak
Usus halus mempunyai karakteristik anatomi dan fisiologi yang lebih
menguntungkan untuk penyerapan obat. Metode kantung terbalik merupakan
teknik in vitroyang mudah dan cepat dilaksanakan.Pengeringan beku (freeze
drying) adalah salah satu metode pengeringan yang mempunyai keunggulan
dalam mempertahankan mutu hasil pengeringan, khususnya untuk produk-produk
yang sensitif terhadap panas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan absorpsi ibuprofen pada usus halus kelinci terbalik dan tidak terbalik
yang dikeringkan dengan yang segar sehingga dapat diketahui kelayakan
pengeringan usus dengan teknik freeze dryer agar dapat digunakan pada penelitian
absorpsi suatu obat.
Penelitian ini dilakukan dengan metode usus halus terbalik kelinci,
menggunakan alat Crane dan Wilson yang telah dimodifikasi. Jenis usus yang
dibandingkan adalah usus terbalik segar, usus terbalikkering, usus tidak terbalik
segar dan usus tidak terbalik dikeringkan dengan media larutan dapar fosfat pH

6,4 isotonis. Kadar ibuprofen yang terabsorpsi diperiksa dalam larutan dapar
fosfat dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang
222 nm dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Statistical
Program Service Solution (SPSS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa absorpsi ibuprofen dipengaruhi oleh
jenis keadaan usus. Pada absorbsiibuprofen bakupada usus halus kelinci terbalik
dikeringkan (36,072 ± 0,372mcg/ml)>ibuprofen baku pada usus halus kelinci
tidak terbalik dikeringkan (31,356±0,472mcg/ml) dan absorbsi ibuprofen baku
pada usus halus kelinciterbalik segar (27,724 ± 1,559 mcg/ml)>ibuprofen baku
pada usus halus kelinci tidak terbalik segar (22,802±0,137mcg/ml) dan uji Anova
Test Bonferroni diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
absorpsi ibuprofen pada usus halus terbalik segar dan terbalik dikeringkan serta
untuk jenis usus tidak terbalik segar dan tidak terbalik dikeringkan dengan nilai
signifikansi 0,000.

Kata kunci: absorpsi, usus halus terbalik, usus halus tidak terbalik, segar, kering

vi

IBUPROFEN ABSORPTION RATE TEST IN RABBIT SMALL

INTESTINE (Oryctolagus cuniculus)REVERSED AND NOT REVERSE
FREEZE-DRIED AND FRESH
Abstract
The intestine has advantageous anatomy and physiological characteristic
for drug absorption. However, the in vitro method for intestine has a disadvantage
caused by its inability to mantain its structure in a long period of time. Freeze
drying is a drying method which has advantageous for maintaining the quality of
the dried materials especially for heat-sensitive products.The purpose of this
research is to determine differences in the rate of ibuprofen absorption infreezedried and fresh small intestine so as to know the feasibility of dried of freeze dryer
intestine that can be used to absorption of a drug research.
This research was done with everted sac of rabbit’s intestine, used Crane and
Wilson apparatus which have been modified. The type of preparation of ibuprofen
compared to isthe small intestine of rabbits inverted drained,small intestine not
reversed drained, fresh upside rabbit small intestine, small intestine not reversed
fresh.Determination of absorptedibuprofen which was checked in buffer phosphate
isotonic solution by using ultraviolet spectrophotometer at wavelength 222 nm and
obtained data was analyzed by using Statistical Program Service Solution (SPSS).
The result of this research showed that the rate of ibuptofen absorption is
influenced by the type of intestine conditions. Ibuprofen absorption in the small
intestine of rabbits inverted drained(36.072 ± 0.372 mcg/ml)> ibuprofen raw

rabbit small intestine not reversed drained(31.356 ± 0.472 mcg/ml) and absorption
ibuprofen raw fresh upside rabbit small intestine(27.724 ± 1.559 mcg/ml)>
ibuprofen raw rabbit small intestine not reversed fresh(22.802 ± 0.137
mcg/ml)and based on the results of statistical tests using Anova Test Bonferroni
absorption ibuprofen is known there are significant differences between ibuprofen
absorption in the small intestine of rabbits inverted and not inverted at dry and
fresh condition with a significance value of 0.000
Keyword: absorption rate, small intestine, fresh, dry.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

ii


PENGESAHAN SKRIPSI .........................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...............................................................................

iv

ABSTRAK .................................................................................................

vi

ABSTRACT ...............................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

viii


DAFTAR TABEL ......................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

1

1.1 Latar Belakang .............................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .....................................................................

3

1.3 Hipotesis ......................................................................................

3

1.4 Tujuan Penelitian .........................................................................

3

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................

4

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................

6

2.1 Absorpsi ........................................................................................

5

2.1.1 Membran sel.........................................................................

6

2.1.2 Struktur membran sel ...........................................................

7

2.1.3 Cara penembusan obat melalui membran biologis ..............

8

viii

2.2 Usus Halus .....................................................................................

12

2.3 Metode Kantung Terbalik (Everted Sac) .......................................

15

2.4 Ibuprofen ......................................................................................

16

2.4.1 Sifat fisikokimia ......................................................... .........

17

2.4.2 Farmakokinetik ........................................................... ........

17

2.4.3 Farmakodinamik ......................................................... ........

17

2.4.4 Indikasi dan dosis terapi ......................................................

17

2.5 Spektrofotometri Ultraviolet-visibel ..............................................

18

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

21

3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................

21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................

22

3.3 Alat dan Bahan .............................................................................

22

3.3.1 Alat ........ ………………………………………………….

22

3.3.2 Bahan ........... …………………………………………….

22

3.4 Hewan Percobaan .........................................................................

22

3.5 Prosedur .......................................................................................

23

3.5.1 Pembuatan pereaksi ............................................................

23

3.5.1.1 Pembuatan air bebas karbondioksida .....................

23

3.5.1.2 Pembuatan kalium dihidrogenfosfat 0,2 M .............

23

3.5.1.3 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 N .........

23

3.5.1.4 Pembuatan dapar fosfat pH 6,4 isotonis .................

23

3.5.1.5 Pembuatan larutan thyrode .....................................

23

3.5.2 Pembuatan kurva serapan ibuprofen dalam medium dapar
fosfat pH 6,4 isotonis ..........................................................

23

ix

3.5.3 Pembuatan kurva kalibrasi ibuprofen dalam medium dapar
fosfat pH 6,4 isotonis ........................................................

24

3.5.4 Pembuatan larutan obat ibuprofen baku dengan konsentrasi
2 mmol/L ............................................................................

24

3.5.5 Pembuatan usus halus kelinci .............................................

24

3.5.5.1 Pembuatan usus halus kelinci terbalik segar ..........

24

3.5.5.2 Pembuatan usus halus kelinci terbalik kering .. ......

25

3.5.5.1 Pembuatan usus halus kelinci tidak terbalik segar ..

25

3.5.5.2 Pembuatan usus halus kelinci tidak terbalik kering

25

3.5.9 Penentuan absorpsi ibuprofen .............................................

26

3.5.9.1 Penentuan absorpsi ibuprofen dalam usus halus
Kelinci terbalik dan tidak terbalik segar dalam
Larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis .............................

26

3.5.9.2 Penentuan absorpsi ibuprofen dalam usus halus
Kelinci terbalik dan tidak terbalik yang dikeringkan
dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 isotonis ....................

27

3.6 Analisis Data ................................................................................

27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

28

4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Ibuprofen dalam
Larutan Dapar Fosfat pH 6,4Isotonis ...........................................

28

4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Penentuan Persamaan Regresi
Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis .. ...

29

4.3 Pengaruh Perbedaan Jenis UsusTerhadap Konsentrasi
Ibuprofen yang Terabsorpsipada Usus Halus Kelinci ..................

30

4.4 Pengaruh Perbedaan Jenis Usus dan Jenis Sediaan Ibuprofen
Terhadap Harga AUC (Area Under The Curve) Ibuprofen pada
Usus Halus Terbalik dan Tidak Terbalik Kelinci ...........................

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................

35

5.1

Kesimpulan ................................................................................

35

5.2

Saran ..........................................................................................

35

x

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

36

LAMPIRAN ...............................................................................................

38

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Absorbansi untuk menentukan Kurva Kalibrasi ..............

29

Tabel 4.2 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu
dalam mcg/ml pada Usus Halus Kelinci Terbalik Segar..........

30

Tabel 4.3 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu
dalam mcg/ml pada Usus Halus Kelinci Terbalik yang
Dikeringkan ..............................................................................

30

Tabel 4.4 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu
dalam mcg/ml padaUsus Halus Kelinci Tidak Terbalik Segar

30

Tabel 4.5 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu
dalam mcg/ml pada Usus Halus Kelinci Tidak Terbalik yang
Dikeringkan ..............................................................................

31

Tabel 4.6 Data AUC sediaan ibuprofen dalam cairan serosa usus halus
terbalik kelinci segar dan yang dikeringkan .............................

32

Tabel 4.7 Data AUC sediaan ibuprofen dalam cairan serosa usus halus
tidak terbalik kelinci segar dan yang dikeringkan ....................

33

xii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1

Kerangka pikir penelitian ...................................................

4

Gambar 2.2

Struktur membran sel .........................................................

8

Gambar 2.3

Difusi pasif melalui pori .....................................................

9

Gambar 2.4

Sistem pengangkutan aktif .................................................

11

Gambar 2.5

Sistem pengangkutan secara pinositosis ..............................

12

Gambar 2.6

Skema usus halus dengan villi dan perfusinya ...................

15

Gambar 2.7

Rumus bangun ibuprofen ...................................................

16

Gambar 4.2

Grafik Kurva Kalibrasi Ibuprofen dalam Dapar Posfat pH
6.4 ........................................................................................

29

Grafik AUC Terhadap Waktu dari Ibuprofen pada Usus
Halus Kelinci Terbalik .......................................................

32

Grafik AUC Terhadap Waktu dari Ibuprofen pada Usus
Halus Kelinci Tidak Terbalik ............................................

33

Gambar 4.3

Gambar 4.4

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Bagan Alur Penelitian .......................................................

38

Lampiran 2

Flowsheet Pembuatan Larutan Induk Baku Ibuprofen
dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis ....................

39

Flowsheet Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4
Isotonis .............................................................................

40

Penentuan
Kurva Serapan Ibuprofen Baku dalam
Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis ...............................

41

Flowsheet Pembuatan Kurva Kalibrasi Ibuprofen Baku
dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis .. .................

42

Penentuan Persamaan Regresi dan Kurva Kalibrasi
Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4
Isotonis ….. .......................................................................

43

Flowsheet Pembuatan Usus Halus Terbalik dan Tidak
Terbalik Kelinci ...............................................................

45

Flowsheet Penentuan Pola Penembusan Membran Oleh
Berbagai Sediaan Ibuprofen pada Usus Halus Terbalik
dan Tidak Terbalik Kelinci ..............................................

47

Contoh Perhitungan Penentuan Pembuatan Larutan
Obat Ibuprofen 2 mmol/L ................................................

48

Contoh Perhitungan Penentuan Harga Konsentrasi
Ibuprofen Baku dalam Cairan Serosa Usus Halus
Kelinci dalam mcg/ml ......................................................

49

Contoh Perhitungan Penentuan Harga Konsentrasi
Kumulatif Ibuprofen Baku dalam Cairan Serosa Usus
Halus Kelinci dalam mcg/ml ............................................

50

Contoh Perhitungan Penentuan Harga AUC (Area Under
The Curve) Ibuprofen Baku dalam mcg.menit/ml ...........

51

Data Absorbansi Berbagai Sediaan Ibuprofen dalam
Cairan Serosa Usus Halus Terbalik dan Tidak Terbalik
Kelinci Segar dan yang Dikeringkan ...............................

52

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

xiv

Lampiran 14

Data Konsentrasi Berbagai Sediaan Ibuprofen dalam
Cairan Serosa Usus Halus Terbalik danTidakTerbalik
Kelinci Segar dan yang Dikeringkan ................................

53

Hasil Analisis Uji Anova dan Independent Sample T Test
Absorpsi Ibuprofen ...........................................................

60

Lampiran16.

Sertifikat Analisa Bahan Baku Ibuprofen ........................

62

Lampiran 17.

Gambar Alat-alat yang Digunakan ..................................

63

Lampiran 18.

Gambar Usus Halus Kelinci .............................................

66

Lampiran15.

xv