15ProsidingHEPI sulsel 2015-
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
ISBN:
97”8-602-71325-7-3
Nasional
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
i
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
PERANAN ASESMEN DAN UJIAN DALAM
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia
Makassar, 5 – 7 Juni 2015
HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA
UKD SUL-SEL
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
ii
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
REVIEWER
Bahrul Hayat, Ph.D.
Prof. Dr. H. M. Sidin Ali, M.Pd. Prof.
Dr. Baso Intang Sappaile, M.Pd.
Bambang Suryadi, Ph.D.
Prof. Dr. Ruslan, M.Pd.
EDITOR
Dr. Kaharuddin Arafah, M.Si.
Dr. Patahuddin, M.Pd.
ISBN: 978-602-71325-7-3
Email: [email protected]
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
iii
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA
UKD SULAWESI SELATAN
PERANAN ASESMEN DAN UJIAN DALAM PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN NASIONAL
Editor:
Dr. Kaharuddin Arafah, M.Si.
Dr. Patahuddin, M.Pd.
Desain Layout:
Ahmad, S.Pd.
Ratlin, S.Pd.
Desain Sampul:
Penerbit:
Ratlin, S.Pd.
HEPI UKD SUL-SEL
Cetakan Pertama: 11 Juni 2015
Buku ini diterbitkan sebagai Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
Himpunan Evaluasi Indonesia yang diselenggarakan di Universitas
Negeri Makassar, tanggal 5 – 7 Juni 2015
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
iv
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
KATA PENGANTAR
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) dideklarasikan pada tanggal
19 November 2000 di Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan organisasi profesi yang
menghimpun para ahli, praktisi, dan peminat di bidang evaluasi, asesmen, dan
pengukuran pendidikan, psikologi, dan ilmu sosial lainnya. HEPI terbuka bagi siapa saja
yang memiliki perhatian terhadap bidang evaluasi, asesmen, dan pengukuran pendidikan
dengan latar belakang pendidikan yang tidak dibatasi. Diharapkan melalui HEPI para
anggota di bidang ini dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai
profesional. Kehadiran HEPI juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi upaya
peningkatan mutu pendidikan nasional melalui program dan kegiatan evaluasi, asesmen,
penelitian, dan pengukuran pendidikan yang bermutu.
HEPI memiliki program Konferensi Ilmiah (Annual Conference) yang penyelenggaraan
nya bekerjasama antara HEPI Pusat dan HEPI Unit Koordinasi Daerah (UKD). Pada
tahun 2015 ini, konferensi HEPI diselenggarakan di Makassar, bekerjasama dengan HEPI
UKD Sulawesi Selatan dan Universitas Negeri Makassar. Tema konferensi yang kita pilih
adalah
“Peranan Asesmen dan Ujian Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Nasional”. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penguatan sistem
penilaian dalam bentuk Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Asesmen
atau penilaian, dalam konteks yang luas, dapat dipahami sebagai instrumen untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Dalam konteks inilah HEPI baik sebagai
organisasi profesi maupun perorangan, mulai dari jajaran pengurus sampai kepada
anggota, dituntut supaya berperan aktif dalam memperkokoh sistem penilaian untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Dengan terselenggaranya konferensi ilmiah ini, atas nama Pengurus HEPI Pusat, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Universitas Negeri
Makassar, Pembicara Utama, Pengurus HEPI UKD, Pemakalah dan peserta, para
undangan, serta seluruh panitia yang sudah bekerja keras demi terselenggaranya forum
ilmiah ini. Sebelum pembicara utama menyampaikan ide-ide pencerahannya, izinkan
kami mengukuhkan Kepengurusan Unit Koordinasi Daerah (UKD) HEPI Sulawesi
Selatan.
Terima kasih atas perhatian dan dukungannya, dan kami selalu menunggu dukungan
Bapak/Ibu sekalian di pertemuan tahunan berikutnya yang diselenggarakan HEPI
bekerjasama dengan instansi lain di berbagai daerah. Semoga forum ilmiah ini
memberikan manfaat bagi kemajuan sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Amin.
Makassar, Juni 2015
Ketua Umum HEPI Pusat,
Bahrul Hayat, Ph.D.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
v
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
PRAKATA
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dan menyelesaikan
penyusunan prosiding ini. Kegiatan seminar ini diikuti oleh para guru, kepala sekolah,
pengawas sekolah, dosen, dan mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar Provinsi
Sulawesi Selatan.
Prosiding ini memuat 72 makalah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional
Pendidikan dengan Tema: “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Nasional” tanggal 6 Juni 2015 di Gedung Program Pascasarjana UNM
Makassar. Sub tema yang dipresentasikan adalah: 1) penilaian aspek non-kognitif,
2) penilaian dan pengembangan potensi siswa, dan 3) penilaian dan profil siswa.
Seminar nasional bertujuan untuk memecahkan permasalahan kualitas proses
pembelajaran melalui penilaian yang benar dan pelaksanaan ujian, baik ujian sekolah
maupun ujian nasional, dan mensosialisasikan ide dan hasil-hasil penelitian di LPTK dan
di sekolah kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan kepada praktisi pendidikan.
Ucapan terima kasih kepada keynote speaker, Bapak Anies Baswedan, Ph.D., Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Bapak Jahja Umar, Ph.D., Dewan Penasehat HEPI
Pusat yang telah berkenan hadir dalam pemaparan materi pada Seminar Nasional ini. Tak
lupa ucapan terima kasih kepada Rektor UNM, Direktur PPs UNM, dan Walikota
Makassar, serta semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Seminar Nasional
ini.
Makassar, Juni 2015
Ketua Panitia,
Prof. Dr. Baso Intang Sappaile, M.Pd.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
vi
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIAN KARYA SENI LUKIS
Trie Hartiti Retnowati Universitas Negeri
Yogyakarta, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen penilaian karya lukis anak SD.
Instrumen penilaian yang baik, tentunya harus memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana reliabilitas instrumen
karya seni lukis siswa setelah ditentukan indikator dan rubriknya melalui focus group
discasion oleh pakar seni lukisk, praktisi seni lukis dan guru seni lukis di sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan instrumen yang
baku dalam menilai karya seni lukis anak. Pengembangan instrumen penilaian seni lukis
dimulai dengan membangun konstruk.Metode penelitian ini menggunakan modifikasi
model Semmel & Semmel dengan model Plomp, yaitu dimulainya dengan tahap preliminary
investigation yang dikemukakan oleh Plomp dan research & development menurut Semmel
(1974:5). Tahapan pengembangannya meliputi: define, design, develop, dan dissemination
(4D).
Hasil penelitian menunjukkan kriteria pengembangan konstruk instrumen mencakup aspek
proses ( 7 item) dan produk (3 item). Setiap aspek diurai menjadi sejumlah indikator.
Instrumen diujicobakan kepada sejumlah pendidik agar dapat diestimasi koefisien
reliabilitas hasil ukurnya. Hasil D Study penilaian proses dan produk menunjukkan
penggunaan semua komponen pada instrumen proses dan produk sangat diutamakan,
Tetapi apabila pendidik merasa harus ada komponen yang ditiadakan dengan pertimbangan
tertentu misal untuk kelas yang lebih rendah, hal ini tidak akan mengganggu objektivitas
penilaian.
Kata kunci: Reliabilitas instrumen, karya seni lukis
ABSTRACT
This research aims at developing assessment instruments of Elementary School student’s s
painting artworks. A good assessment instrument must meet the validity and reliability. The
problem of the research is: how the reliability of the instruments for student’s painting
artworks after the indicators and the rubrics have been formulated through focus group
discussion by the experts of painting arts, practitioners, and teachers of painting arts subject
is.
This research is a developmental research aiming at developing a standard instrument for
assessing the children’s painting artworks. The development of the istruments was begun
by developing a construct. The research utilizes Semmel & Semmel with Plomp model which
has been modified, in that the researcher began with preliminary investigation as stated by
Plomp as well as research & development according to Semmel (1974:5). The develoment
phase consists of: define, design, develop, and disseminate (4Ds).
The research findings show that the criteria for developing the instruments construct
include the aspects of process (7 items) and product (3 items). Each aspect is elaborated
into some indicators. The isntruments were tested to some teachers in order that the
reliability coeficient of the measurement results can be estimated. The results of D-study,
process assessment and product assessment show that the use of all components of the
process and product assessment is highly priotitized. However, if the teachers think that
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
51
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
some components must be removed due to certain considerations for example the lower
class, it will not influence the assesment objectivity.
Keywords:instrument reliability, painting artworks
Pendahuluan
Pendidikan seni bertujuan mengembangkan kedewasaan diri anak didik yang utuh
dan seimbang dengan cara memberikan perlakuan yang dapat merangsang kepekaan
estetik dan kreativitas peserta didik. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan pengembangan estetik melalui pendidikan seni. Pendidikan seni yang diajarkan
di sekolah diantaranya adalah seni rupa, salah satu cabangnya adalah seni lukis.
Pelaksanaannya pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan sekolah
menengah atas.
Kegiatan melukis bagi anak-anak seusia anak sekolah dasar merupakan kegiatan
naluriah dan menjadi kesenangan anak karena muncul atas desakan perkembangan emosi
artistik yang bersifat kodrati. Melukis bagi anak-anak merupakan aktivitas psikologis dalam
rangka mengekspresikan gagasan, imajinasi, perasaaan, emosi, dan /atau pandangan anak
terhadap sesuatu. Anak melukis adalah menceritakan atau mengungkapkan
(mengekspresikan) sesuatu yang ada pada dirinya secara intuitif dan spontan lewat media
seni lukis (Soesatyo, 1994: 31).
Berdasarkan hal tersebut, seorang pendidik dalam memberikan penilaian hasil karya
seni lukis peserta didik harus mendalami dahulu konsep penciptaan melukis sehingga dapat
memberikan penilaian yang objektif. Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa
pemahaman guru-guru terhadap hakekat pendidikan seni terutama pelaksanaan
pembelajaran seni lukis sekolah dasar belum seperti yang diharapkan sehingga mereka
cenderung menilai karya seni lukis siswa secara subjektif. Karena kurangnya pemahaman
tersebut, guru kurang berani dalam menilai karya lukis anak. Dengan demikian masalah
subjektivitas menjadi masalah yang tidak dapat dihindari dalam penilaian karya lukis anak.
Subjektivitas dalam penilaian karya seni lukis anak pada dasarnya disebabkan oleh kesulitan
guru dalam menentukan kriteria penilaian, padahal pelajaran melukis bagi anak-anak adalah
pelajaran yang menyenangkan. Hal ini diakui oleh dua puluh orang guru yang dapat ditemui
dalam studi awal penelitian ini. Untuk memecahkan permasalahan penilaian proses dan
produk tersebut perlu digunakan pendekatan penilaian yaitu performance assessment, yaitu
mengembangkan instrumen penilaian seni lukis yang valid dan reliabel. Dengan demikian
permasalahan dalam penelitian imi adalah: Bagaimana reliabilitas instrumen penilaian
untuk menilai karya seni lukis siswa. Tujuan penelitiannya adalah untuk menjelaskan
koefisien reliabilitas instrumen karya seni lukis siswa.
1. Metode yang diterapkan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pengembangan
digunakan untuk menghasilkan
instrumen yang baku dalam menilai karya lukis anak. Pendekatan ini digunakan, karena
pengembangan instrumen penilaian seni lukis anak harus dimulai dengan membangun
konstruk yang diukur. penelitian ini menggunakan modifikasi model Semmel & Semmel
dengan model Plomp, yaitu dimulainya dengan tahap preliminary investigation yang
dikemukakan oleh Plomp dan research & development menurut Semmel (1974:5).
Subjek penelitian adalah peserta didik yang terdiri dari tiga sekolah, Sekolah Dasar
Muhammadiyah Sapen, Sekolah Dasar Negeri Langensari , dan Sekolah Dasar MIN Tempel,
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
52
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
masing-masing kelas 3, diambil 20 siswa. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah
peserta didik ada 60 yang dijadikan subjek penelitian. Ketiga sekolah tersebut tersebar pada
kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dengan asumsi bahwa kedua kabupaten/kota
tersebut dapat mewakili/representatif DIY.
a. Analisis Data
Penelitian ini analisis datanya menggunakan GENOVA yang komponen variansnya
adalah person, rater, item, interaksi person dan rater, dan kesalahan. G study-nya
menggunakan rancangan bersarang (nested design) dan D-study-nya juga menggunakan
rancangan bersarang (nested design). Penelitian ini menggunakan satu facet p x(i: r) G-study
yang bersarang untuk mengestimasi varians komponen, varians kesalahan, generalizeability
dan koefiesien phi untuk one-facet, nested, i: r D-study. Varians komponen yang berbaur
pada rancangan bersarang (p, r:i,e) adalah jumlah varians komponen dalam G-study
bersarang yang dapat ditulis sebagai berikut.
p2 , r :i ,e
2
p
r2:i ,e
Keterangan: p = person, r = guru/rater, i = item, r:i = rater bersarang pada item, e =
kesalahan
Setelah varians komponen diperoleh, termasuk varians kesalahan, maka dapat
diestimasi varians sebenarnya (true variance). Selanjutnya dapat diestimasi besarnya indek
keandalan hasil pengukuran, yaitu rasio varians sebenarnya terhadap varians keseluruhan
komponen. Estimasi varians setiap komponen dan
besarnya indeks keandalan hasil
pengukuran dengan instrumen yang dikembangkan peneliti menggunakan paket program
GENOVA.
b. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian karya Seni Lukis
Validitas dan reliabilitas merupakan hal utama yang harus dipenuhi untuk
menentukan kualitas suatu instrumen penilaian.
1) Validitas Instrumen Penilaian karya Seni Lukis
Validitas instrumen dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan
interpretasi terhadap hasil pengukurannya. Sesungguhnyalah persoalan validitas instrumen
berhubungan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen mampu menggambarkan ciriciri, sifat-sifat, atau aspek apa saja yang akan diukur, sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Relevans dan accuracy, adalah dua makna yang terkandung dalam konsep
validitas. Relevans menunjuk pada kemampuan instrumen untuk memerankan fungsi untuk
apa instrumen dimaksudkan. Sedangkan accuracy menunjuk pada ketepatan instrumen
mengidentifikasi aspek-aspek yang akan diukur secara tepat, menggambarkan keadaan
yang sebenarnya.
Secara umum terdapat tiga macam validitas, yaitu validitas konstruk (construct
validity), validitas isi (content validity), dan validitas criteria (criterion-related validity).
(Kerlinger, 2000: 686; Babbie, 2004: 144-145). Validitas konstruk menunjuk pada sejauh
mana instrumen yang disusun mampu menghasilkan butir-butir pertanyaan yang dilandasi
oleh konsep teoritik tertentu. Validitas konstruk disusun berdasarkan pada konsep teori
yang sudah mapan dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Untuk memantapkan
validitas konstruk dibutuhkan expert judgment yaitu masukan, pertimbangan, dan kritik dari
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
53
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
para ahli terkait. Berdasar hal tersebut, penelitian ini dalam membangun instrumen
menggunakan validitas konstruk yang disusun berdasarkan pada konsep teori tentang
pendidikan seni, seni lukis anak, dan perkembangan psikologis anak sekolah dasar yang
sudah mapan dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional.
Untuk memantapkan
validitas konstruk dibutuhkan expert judgment yaitu masukan, pertimbangan, dan kritik dari
para ahli terkait, antara lain pakar pendidikan, pakar seni lukis anak, pakar pengukuran, dan
guru yang mengajar seni lukis di sekolah dasar.
Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan
secara tepat domain prilaku yang diukur. Validitas isi berhubungan dengan pertanyaan
seberapa jauh butir-butir instrumen mencerminkan keseluruhan isi dari aspek yang hendak
diukur. Langkah selanjutnya pada validitas isi adalah menjabarkan dalam aspek yang
terperinci selanjutnya didiskripsikan indikator-indilkatornya. Selanjutnya dimintakan
pertimbangan kolega atau ahli yang berkompeten melalui forum diskusi antar ahli (focus
group discasion), untuk memperoleh masukan, saran, kritik, dan evaluasi guna
menyempurnakan instrumen yang disusun.
2) Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat kestabilan, konsestensi, keajegan, dan
atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Dalam
penelitian ini, Penentuan koefisien keandalan instrumen penilaian dilakukan dengan
menggunakan paket program komputer Genova berdasarkan teori generalizeability yang
dikembangkan oleh Crick dan Brennan pada tahun 1983 yang disebut dengan A Generalized
Analysis of Variance System. Pada teori ini ada G (generalized study) dan D (decision study).
Pada G-study dilakukan estimasi sejumlah varians komponen. Banyaknya komponen
ditentukan oleh model yang digunakan. Hasil dari
G-study digunakan pada D-study.
Menurut Brennan (1983: 3), D-study menekankan estimasi, penggunaan, dan interpretasi
dari varians komponen untuk membuat keputusan, dengan prosedur pengukuran yang
baik.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil FGD dan seminar merupakan instrumen penilaian karya seni lukis anak berupa
lembar penilaian proses dan produk pada tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1.
Lembar Penilaian Proses dan Produk
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
54
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Instrumen diujicobakan pada subjek penelitian yaitu peserta didik yang terdiri dari
tiga sekolah, Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen, Sekolah Dasar Negeri Langensari , dan
Sekolah Dasar MIN Tempel, masing-masing kelas, diambil 20 siswa. Dengan demikian secara
keseluruhan jumlah peserta didik ada 60 yang dijadikan subjek penelitian. Ketiga sekolah
tersebut tersebar pada kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dengan asumsi bahwa
kedua kabupaten/kota tersebut dapat mewakili/representatif DIY.
Hasil ujicoba instrumen sebagai berikut:
a. Study untuk Penilaian Proses
Rangkuman hasil analisis D-Study Genova untuk uji coba penilaian proses berturutturut dapat disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2.
Estimasi Koefisien Generalizability pada Penilaian Proses Kelas 3
dan Tingkat Perubahannya
D STUDY
DESIGN NO
001-001
001-002
001-003
001-004
001-005
001-006
001-007
SAMPLE SIZE
$P
INF.
60
60
60
60
60
60
60
R
INF
3
3
3
3
3
3
3
I
INF.
1
2
3
4
5
6
7
GENERALIZABILITY
COEF.
PHI
0,39277
0,51665
0,57735
0,61338
0,63724
0,65421
0,66689
0,028 94
0,037 20
0,041 11
0,043 39
0,044 89
0,04594
0,04673
Selisih Koefisien
Genova
0,12
0,06
0,02
Pada Tabel 2 memberi gambaran bahwa penilai dalam menggunakan komponen
penilaian proses di kelas 3 jika hanya dengan satu indikator (D study design nomor 001-001
dengan P = 60, R = 3 dan I = 1) memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan (reliabilitas
dalam koefisien G) sebesar 0,39. Jika penilai menggunakan dua indikator (rancangan D
study nomor 001-002, dengan P = 60, R = 3 dan I = 2) yakni indikator 1 dan 2, memiliki tingkat
kesepahaman dan kesepakatan sebesar 0,52; begitu seterusnya untuk design 001-003
didapatkan koefisien sebesar 0,58. Berdasarkan kenyataan ini maka dapat dikatakan bahwa
untuk penggunaan komponen penilaian agar dicapai kesepahaman dan kesepakatan yang
memenuhi tingkat observasi yang dapat diterima untuk faset yang lebih luas, penilai harus
menggunakan indikator 1 sampai dengan 6 secara simultan. Jika ingin meningkatkan tingkat
kesepahaman dan kesepakatan yang lebih tinggi maka penggunaan indikator penilaian
harus ditambah, jumlahnya tergantung pada kondisi faset yang bersangkutan, dalam
konteks ini jika 7 (tujuh) indikator digunakan semua dicapai koefisien kesepahaman dan
kesepakatan mencapai 66,69%.
b. Study untuk Penilaian Produk
Rangkuman hasil analisis D-Study Genova untuk uji coba penilaian produk berturutturut dapat disajikan pada Tabel 3, berikut ini.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
55
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Tabel 3.
Estimasi Koefisien Generalizability pada Penilaian Produk Kelas 1
dan Tingkat Perubahannya
D STUDY
SAMPLE SIZE
GENERALIZABILITY
Selisih
Koefisien
DESIGN NO
I
COEF.
Genova
$P
R
PHI
INF.
INF INF.
60
3
1
001-001
0,51678
0,18733
001-002
60
3
2
0,68142
0,31555
001-003
60
3
3
0,76238
0,40882
Tabel 7 memberi gambaran bahwa penilai dalam menggunakan komponen penilaian
produk di kelas 1 jika hanya menggunakan satu indikator (D study design nomor 001-001
dengan P = 60, R = 3 dan I = 1) memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan (reliabilitas
dalam koefisien G) sebesar 0,52. Artinya tingkat kesepahaman dan kesepakatan penilai
terhadap penggunaan konstruk instrumen penilaian yang dipakai sebesar 52%. Jika penilai
menggunakan dua indikator (rancangan D study nomor 001-002, dengan P = 60, R = 3 dan
I = 2) yakni indikator 1 dan 2, memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan sebesar 0,68;
begitu seterusnya untuk rancangan 001-003 didapatkan kaoefisien sebesar 0,76. Menurut
kenyataan ini maka dapat dikatakan bahwa untuk penggunaan komponen penilaian produk
agar dicapai kesepahaman dan kesepakatan yang memenuhi tingkat observasi yang dapat
diterima untuk faset yang lebih luas, penilai cukup menggunakan indikator 1 dan 2 saja.
Tetapi jika ingin diperoleh tingkat kesepahaman dan kesepakatan yang lebih tinggi maka
penggunaan indikator 1 dan 2 bersama sekaligus dengan indikator nomor 3 sangat
dianjurkan.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan di atas, dapat
disusun kesimpulan sebagai berikut.
1. Spesifikasi instrumen penilaian hasil belajar karya seni lukis anak di SD terdiri dari 2
komponen. Komponen objek penilaian meliputi proses, produk. Komponen proses
terdiri atas 7 (tujuh) item, komponen produk 3 (tiga) item.
2. Hasil D Study penilaian proses dan produk menunjukkan apabila pendidik menggunakan
semua komponen pada instrumen baik, proses atau produk sangat diutamakan, Tetapi
apabila pendidik merasa harus ada komponen yang ditiadakan dengan pertimbangan
tertentu misal untuk kelas yang lebih rendah, hal ini tidak akan mengganggu objektivitas
penilaian.
3. Persyaratan yang harus dipenuhi pendidik SD agar kompeten menggunakan instrumen
penilaian hasil belajar karya seni lukis anak di SD meliputi latar belakang pendidikan yang
relevan, memiliki pengalaman dalam bidang seni lukis, memahami pedoman penilaian
hasil belajar karya seni lukis anak, dan responsip terhadap pembaharuan dan
perubahan.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
56
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
DAFTAR PUSTAKA
Berk, Ronald. A. (1986). Performance assessment: London: The John Hopkins Press Ltd.
Brennan. Robert L. (1983). Element of generalizability theory. Iowa City: ACT Publication.
Conrad, George. (1964). The process of art education in the elementary school. Amerika:
Prentice Hall.Inc.
Fernandes, H.J.X. (1984). Testing and measurement. Jakarta: National Education Planning,
Evaluation, and Curiculum Development.
Kellogg, Rhoda and Scott O’Dell. (1967). The psychology of chidren’s art. California: CRM INC.
Lowenfeld, Viktor. & Britain, W. Lambert (1982). Creative and mental growth, New
Macmillan Publishing Co., Inc.
York:
Soesatyo, (1994). Apresiasi seni lukis anak-anak. Yogyakarta: Sanggar Melati Suci
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. (1974). Instructional development for training
teachers of exceptional children: A sourcebook. Minneapolis Indiana University.
Victor, Heyfron . (1986). O je tivity and assessment in art in assessment in arts education.
Pergamon Press: Toro
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
57
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
58
ISBN: 978-602-71325-7-3
ISBN:
97”8-602-71325-7-3
Nasional
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
i
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
PERANAN ASESMEN DAN UJIAN DALAM
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia
Makassar, 5 – 7 Juni 2015
HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA
UKD SUL-SEL
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
ii
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
REVIEWER
Bahrul Hayat, Ph.D.
Prof. Dr. H. M. Sidin Ali, M.Pd. Prof.
Dr. Baso Intang Sappaile, M.Pd.
Bambang Suryadi, Ph.D.
Prof. Dr. Ruslan, M.Pd.
EDITOR
Dr. Kaharuddin Arafah, M.Si.
Dr. Patahuddin, M.Pd.
ISBN: 978-602-71325-7-3
Email: [email protected]
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
iii
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA
UKD SULAWESI SELATAN
PERANAN ASESMEN DAN UJIAN DALAM PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN NASIONAL
Editor:
Dr. Kaharuddin Arafah, M.Si.
Dr. Patahuddin, M.Pd.
Desain Layout:
Ahmad, S.Pd.
Ratlin, S.Pd.
Desain Sampul:
Penerbit:
Ratlin, S.Pd.
HEPI UKD SUL-SEL
Cetakan Pertama: 11 Juni 2015
Buku ini diterbitkan sebagai Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
Himpunan Evaluasi Indonesia yang diselenggarakan di Universitas
Negeri Makassar, tanggal 5 – 7 Juni 2015
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
iv
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
KATA PENGANTAR
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) dideklarasikan pada tanggal
19 November 2000 di Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan organisasi profesi yang
menghimpun para ahli, praktisi, dan peminat di bidang evaluasi, asesmen, dan
pengukuran pendidikan, psikologi, dan ilmu sosial lainnya. HEPI terbuka bagi siapa saja
yang memiliki perhatian terhadap bidang evaluasi, asesmen, dan pengukuran pendidikan
dengan latar belakang pendidikan yang tidak dibatasi. Diharapkan melalui HEPI para
anggota di bidang ini dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai
profesional. Kehadiran HEPI juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi upaya
peningkatan mutu pendidikan nasional melalui program dan kegiatan evaluasi, asesmen,
penelitian, dan pengukuran pendidikan yang bermutu.
HEPI memiliki program Konferensi Ilmiah (Annual Conference) yang penyelenggaraan
nya bekerjasama antara HEPI Pusat dan HEPI Unit Koordinasi Daerah (UKD). Pada
tahun 2015 ini, konferensi HEPI diselenggarakan di Makassar, bekerjasama dengan HEPI
UKD Sulawesi Selatan dan Universitas Negeri Makassar. Tema konferensi yang kita pilih
adalah
“Peranan Asesmen dan Ujian Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Nasional”. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penguatan sistem
penilaian dalam bentuk Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Asesmen
atau penilaian, dalam konteks yang luas, dapat dipahami sebagai instrumen untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Dalam konteks inilah HEPI baik sebagai
organisasi profesi maupun perorangan, mulai dari jajaran pengurus sampai kepada
anggota, dituntut supaya berperan aktif dalam memperkokoh sistem penilaian untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Dengan terselenggaranya konferensi ilmiah ini, atas nama Pengurus HEPI Pusat, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Universitas Negeri
Makassar, Pembicara Utama, Pengurus HEPI UKD, Pemakalah dan peserta, para
undangan, serta seluruh panitia yang sudah bekerja keras demi terselenggaranya forum
ilmiah ini. Sebelum pembicara utama menyampaikan ide-ide pencerahannya, izinkan
kami mengukuhkan Kepengurusan Unit Koordinasi Daerah (UKD) HEPI Sulawesi
Selatan.
Terima kasih atas perhatian dan dukungannya, dan kami selalu menunggu dukungan
Bapak/Ibu sekalian di pertemuan tahunan berikutnya yang diselenggarakan HEPI
bekerjasama dengan instansi lain di berbagai daerah. Semoga forum ilmiah ini
memberikan manfaat bagi kemajuan sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Amin.
Makassar, Juni 2015
Ketua Umum HEPI Pusat,
Bahrul Hayat, Ph.D.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
v
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
PRAKATA
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dan menyelesaikan
penyusunan prosiding ini. Kegiatan seminar ini diikuti oleh para guru, kepala sekolah,
pengawas sekolah, dosen, dan mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar Provinsi
Sulawesi Selatan.
Prosiding ini memuat 72 makalah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional
Pendidikan dengan Tema: “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Nasional” tanggal 6 Juni 2015 di Gedung Program Pascasarjana UNM
Makassar. Sub tema yang dipresentasikan adalah: 1) penilaian aspek non-kognitif,
2) penilaian dan pengembangan potensi siswa, dan 3) penilaian dan profil siswa.
Seminar nasional bertujuan untuk memecahkan permasalahan kualitas proses
pembelajaran melalui penilaian yang benar dan pelaksanaan ujian, baik ujian sekolah
maupun ujian nasional, dan mensosialisasikan ide dan hasil-hasil penelitian di LPTK dan
di sekolah kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan kepada praktisi pendidikan.
Ucapan terima kasih kepada keynote speaker, Bapak Anies Baswedan, Ph.D., Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Bapak Jahja Umar, Ph.D., Dewan Penasehat HEPI
Pusat yang telah berkenan hadir dalam pemaparan materi pada Seminar Nasional ini. Tak
lupa ucapan terima kasih kepada Rektor UNM, Direktur PPs UNM, dan Walikota
Makassar, serta semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Seminar Nasional
ini.
Makassar, Juni 2015
Ketua Panitia,
Prof. Dr. Baso Intang Sappaile, M.Pd.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
vi
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIAN KARYA SENI LUKIS
Trie Hartiti Retnowati Universitas Negeri
Yogyakarta, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen penilaian karya lukis anak SD.
Instrumen penilaian yang baik, tentunya harus memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana reliabilitas instrumen
karya seni lukis siswa setelah ditentukan indikator dan rubriknya melalui focus group
discasion oleh pakar seni lukisk, praktisi seni lukis dan guru seni lukis di sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan instrumen yang
baku dalam menilai karya seni lukis anak. Pengembangan instrumen penilaian seni lukis
dimulai dengan membangun konstruk.Metode penelitian ini menggunakan modifikasi
model Semmel & Semmel dengan model Plomp, yaitu dimulainya dengan tahap preliminary
investigation yang dikemukakan oleh Plomp dan research & development menurut Semmel
(1974:5). Tahapan pengembangannya meliputi: define, design, develop, dan dissemination
(4D).
Hasil penelitian menunjukkan kriteria pengembangan konstruk instrumen mencakup aspek
proses ( 7 item) dan produk (3 item). Setiap aspek diurai menjadi sejumlah indikator.
Instrumen diujicobakan kepada sejumlah pendidik agar dapat diestimasi koefisien
reliabilitas hasil ukurnya. Hasil D Study penilaian proses dan produk menunjukkan
penggunaan semua komponen pada instrumen proses dan produk sangat diutamakan,
Tetapi apabila pendidik merasa harus ada komponen yang ditiadakan dengan pertimbangan
tertentu misal untuk kelas yang lebih rendah, hal ini tidak akan mengganggu objektivitas
penilaian.
Kata kunci: Reliabilitas instrumen, karya seni lukis
ABSTRACT
This research aims at developing assessment instruments of Elementary School student’s s
painting artworks. A good assessment instrument must meet the validity and reliability. The
problem of the research is: how the reliability of the instruments for student’s painting
artworks after the indicators and the rubrics have been formulated through focus group
discussion by the experts of painting arts, practitioners, and teachers of painting arts subject
is.
This research is a developmental research aiming at developing a standard instrument for
assessing the children’s painting artworks. The development of the istruments was begun
by developing a construct. The research utilizes Semmel & Semmel with Plomp model which
has been modified, in that the researcher began with preliminary investigation as stated by
Plomp as well as research & development according to Semmel (1974:5). The develoment
phase consists of: define, design, develop, and disseminate (4Ds).
The research findings show that the criteria for developing the instruments construct
include the aspects of process (7 items) and product (3 items). Each aspect is elaborated
into some indicators. The isntruments were tested to some teachers in order that the
reliability coeficient of the measurement results can be estimated. The results of D-study,
process assessment and product assessment show that the use of all components of the
process and product assessment is highly priotitized. However, if the teachers think that
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
51
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
some components must be removed due to certain considerations for example the lower
class, it will not influence the assesment objectivity.
Keywords:instrument reliability, painting artworks
Pendahuluan
Pendidikan seni bertujuan mengembangkan kedewasaan diri anak didik yang utuh
dan seimbang dengan cara memberikan perlakuan yang dapat merangsang kepekaan
estetik dan kreativitas peserta didik. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan pengembangan estetik melalui pendidikan seni. Pendidikan seni yang diajarkan
di sekolah diantaranya adalah seni rupa, salah satu cabangnya adalah seni lukis.
Pelaksanaannya pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan sekolah
menengah atas.
Kegiatan melukis bagi anak-anak seusia anak sekolah dasar merupakan kegiatan
naluriah dan menjadi kesenangan anak karena muncul atas desakan perkembangan emosi
artistik yang bersifat kodrati. Melukis bagi anak-anak merupakan aktivitas psikologis dalam
rangka mengekspresikan gagasan, imajinasi, perasaaan, emosi, dan /atau pandangan anak
terhadap sesuatu. Anak melukis adalah menceritakan atau mengungkapkan
(mengekspresikan) sesuatu yang ada pada dirinya secara intuitif dan spontan lewat media
seni lukis (Soesatyo, 1994: 31).
Berdasarkan hal tersebut, seorang pendidik dalam memberikan penilaian hasil karya
seni lukis peserta didik harus mendalami dahulu konsep penciptaan melukis sehingga dapat
memberikan penilaian yang objektif. Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa
pemahaman guru-guru terhadap hakekat pendidikan seni terutama pelaksanaan
pembelajaran seni lukis sekolah dasar belum seperti yang diharapkan sehingga mereka
cenderung menilai karya seni lukis siswa secara subjektif. Karena kurangnya pemahaman
tersebut, guru kurang berani dalam menilai karya lukis anak. Dengan demikian masalah
subjektivitas menjadi masalah yang tidak dapat dihindari dalam penilaian karya lukis anak.
Subjektivitas dalam penilaian karya seni lukis anak pada dasarnya disebabkan oleh kesulitan
guru dalam menentukan kriteria penilaian, padahal pelajaran melukis bagi anak-anak adalah
pelajaran yang menyenangkan. Hal ini diakui oleh dua puluh orang guru yang dapat ditemui
dalam studi awal penelitian ini. Untuk memecahkan permasalahan penilaian proses dan
produk tersebut perlu digunakan pendekatan penilaian yaitu performance assessment, yaitu
mengembangkan instrumen penilaian seni lukis yang valid dan reliabel. Dengan demikian
permasalahan dalam penelitian imi adalah: Bagaimana reliabilitas instrumen penilaian
untuk menilai karya seni lukis siswa. Tujuan penelitiannya adalah untuk menjelaskan
koefisien reliabilitas instrumen karya seni lukis siswa.
1. Metode yang diterapkan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pengembangan
digunakan untuk menghasilkan
instrumen yang baku dalam menilai karya lukis anak. Pendekatan ini digunakan, karena
pengembangan instrumen penilaian seni lukis anak harus dimulai dengan membangun
konstruk yang diukur. penelitian ini menggunakan modifikasi model Semmel & Semmel
dengan model Plomp, yaitu dimulainya dengan tahap preliminary investigation yang
dikemukakan oleh Plomp dan research & development menurut Semmel (1974:5).
Subjek penelitian adalah peserta didik yang terdiri dari tiga sekolah, Sekolah Dasar
Muhammadiyah Sapen, Sekolah Dasar Negeri Langensari , dan Sekolah Dasar MIN Tempel,
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
52
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
masing-masing kelas 3, diambil 20 siswa. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah
peserta didik ada 60 yang dijadikan subjek penelitian. Ketiga sekolah tersebut tersebar pada
kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dengan asumsi bahwa kedua kabupaten/kota
tersebut dapat mewakili/representatif DIY.
a. Analisis Data
Penelitian ini analisis datanya menggunakan GENOVA yang komponen variansnya
adalah person, rater, item, interaksi person dan rater, dan kesalahan. G study-nya
menggunakan rancangan bersarang (nested design) dan D-study-nya juga menggunakan
rancangan bersarang (nested design). Penelitian ini menggunakan satu facet p x(i: r) G-study
yang bersarang untuk mengestimasi varians komponen, varians kesalahan, generalizeability
dan koefiesien phi untuk one-facet, nested, i: r D-study. Varians komponen yang berbaur
pada rancangan bersarang (p, r:i,e) adalah jumlah varians komponen dalam G-study
bersarang yang dapat ditulis sebagai berikut.
p2 , r :i ,e
2
p
r2:i ,e
Keterangan: p = person, r = guru/rater, i = item, r:i = rater bersarang pada item, e =
kesalahan
Setelah varians komponen diperoleh, termasuk varians kesalahan, maka dapat
diestimasi varians sebenarnya (true variance). Selanjutnya dapat diestimasi besarnya indek
keandalan hasil pengukuran, yaitu rasio varians sebenarnya terhadap varians keseluruhan
komponen. Estimasi varians setiap komponen dan
besarnya indeks keandalan hasil
pengukuran dengan instrumen yang dikembangkan peneliti menggunakan paket program
GENOVA.
b. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian karya Seni Lukis
Validitas dan reliabilitas merupakan hal utama yang harus dipenuhi untuk
menentukan kualitas suatu instrumen penilaian.
1) Validitas Instrumen Penilaian karya Seni Lukis
Validitas instrumen dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan
interpretasi terhadap hasil pengukurannya. Sesungguhnyalah persoalan validitas instrumen
berhubungan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen mampu menggambarkan ciriciri, sifat-sifat, atau aspek apa saja yang akan diukur, sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Relevans dan accuracy, adalah dua makna yang terkandung dalam konsep
validitas. Relevans menunjuk pada kemampuan instrumen untuk memerankan fungsi untuk
apa instrumen dimaksudkan. Sedangkan accuracy menunjuk pada ketepatan instrumen
mengidentifikasi aspek-aspek yang akan diukur secara tepat, menggambarkan keadaan
yang sebenarnya.
Secara umum terdapat tiga macam validitas, yaitu validitas konstruk (construct
validity), validitas isi (content validity), dan validitas criteria (criterion-related validity).
(Kerlinger, 2000: 686; Babbie, 2004: 144-145). Validitas konstruk menunjuk pada sejauh
mana instrumen yang disusun mampu menghasilkan butir-butir pertanyaan yang dilandasi
oleh konsep teoritik tertentu. Validitas konstruk disusun berdasarkan pada konsep teori
yang sudah mapan dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Untuk memantapkan
validitas konstruk dibutuhkan expert judgment yaitu masukan, pertimbangan, dan kritik dari
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
53
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
para ahli terkait. Berdasar hal tersebut, penelitian ini dalam membangun instrumen
menggunakan validitas konstruk yang disusun berdasarkan pada konsep teori tentang
pendidikan seni, seni lukis anak, dan perkembangan psikologis anak sekolah dasar yang
sudah mapan dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional.
Untuk memantapkan
validitas konstruk dibutuhkan expert judgment yaitu masukan, pertimbangan, dan kritik dari
para ahli terkait, antara lain pakar pendidikan, pakar seni lukis anak, pakar pengukuran, dan
guru yang mengajar seni lukis di sekolah dasar.
Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan
secara tepat domain prilaku yang diukur. Validitas isi berhubungan dengan pertanyaan
seberapa jauh butir-butir instrumen mencerminkan keseluruhan isi dari aspek yang hendak
diukur. Langkah selanjutnya pada validitas isi adalah menjabarkan dalam aspek yang
terperinci selanjutnya didiskripsikan indikator-indilkatornya. Selanjutnya dimintakan
pertimbangan kolega atau ahli yang berkompeten melalui forum diskusi antar ahli (focus
group discasion), untuk memperoleh masukan, saran, kritik, dan evaluasi guna
menyempurnakan instrumen yang disusun.
2) Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat kestabilan, konsestensi, keajegan, dan
atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Dalam
penelitian ini, Penentuan koefisien keandalan instrumen penilaian dilakukan dengan
menggunakan paket program komputer Genova berdasarkan teori generalizeability yang
dikembangkan oleh Crick dan Brennan pada tahun 1983 yang disebut dengan A Generalized
Analysis of Variance System. Pada teori ini ada G (generalized study) dan D (decision study).
Pada G-study dilakukan estimasi sejumlah varians komponen. Banyaknya komponen
ditentukan oleh model yang digunakan. Hasil dari
G-study digunakan pada D-study.
Menurut Brennan (1983: 3), D-study menekankan estimasi, penggunaan, dan interpretasi
dari varians komponen untuk membuat keputusan, dengan prosedur pengukuran yang
baik.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil FGD dan seminar merupakan instrumen penilaian karya seni lukis anak berupa
lembar penilaian proses dan produk pada tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1.
Lembar Penilaian Proses dan Produk
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
54
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Instrumen diujicobakan pada subjek penelitian yaitu peserta didik yang terdiri dari
tiga sekolah, Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen, Sekolah Dasar Negeri Langensari , dan
Sekolah Dasar MIN Tempel, masing-masing kelas, diambil 20 siswa. Dengan demikian secara
keseluruhan jumlah peserta didik ada 60 yang dijadikan subjek penelitian. Ketiga sekolah
tersebut tersebar pada kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dengan asumsi bahwa
kedua kabupaten/kota tersebut dapat mewakili/representatif DIY.
Hasil ujicoba instrumen sebagai berikut:
a. Study untuk Penilaian Proses
Rangkuman hasil analisis D-Study Genova untuk uji coba penilaian proses berturutturut dapat disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2.
Estimasi Koefisien Generalizability pada Penilaian Proses Kelas 3
dan Tingkat Perubahannya
D STUDY
DESIGN NO
001-001
001-002
001-003
001-004
001-005
001-006
001-007
SAMPLE SIZE
$P
INF.
60
60
60
60
60
60
60
R
INF
3
3
3
3
3
3
3
I
INF.
1
2
3
4
5
6
7
GENERALIZABILITY
COEF.
PHI
0,39277
0,51665
0,57735
0,61338
0,63724
0,65421
0,66689
0,028 94
0,037 20
0,041 11
0,043 39
0,044 89
0,04594
0,04673
Selisih Koefisien
Genova
0,12
0,06
0,02
Pada Tabel 2 memberi gambaran bahwa penilai dalam menggunakan komponen
penilaian proses di kelas 3 jika hanya dengan satu indikator (D study design nomor 001-001
dengan P = 60, R = 3 dan I = 1) memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan (reliabilitas
dalam koefisien G) sebesar 0,39. Jika penilai menggunakan dua indikator (rancangan D
study nomor 001-002, dengan P = 60, R = 3 dan I = 2) yakni indikator 1 dan 2, memiliki tingkat
kesepahaman dan kesepakatan sebesar 0,52; begitu seterusnya untuk design 001-003
didapatkan koefisien sebesar 0,58. Berdasarkan kenyataan ini maka dapat dikatakan bahwa
untuk penggunaan komponen penilaian agar dicapai kesepahaman dan kesepakatan yang
memenuhi tingkat observasi yang dapat diterima untuk faset yang lebih luas, penilai harus
menggunakan indikator 1 sampai dengan 6 secara simultan. Jika ingin meningkatkan tingkat
kesepahaman dan kesepakatan yang lebih tinggi maka penggunaan indikator penilaian
harus ditambah, jumlahnya tergantung pada kondisi faset yang bersangkutan, dalam
konteks ini jika 7 (tujuh) indikator digunakan semua dicapai koefisien kesepahaman dan
kesepakatan mencapai 66,69%.
b. Study untuk Penilaian Produk
Rangkuman hasil analisis D-Study Genova untuk uji coba penilaian produk berturutturut dapat disajikan pada Tabel 3, berikut ini.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
55
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Tabel 3.
Estimasi Koefisien Generalizability pada Penilaian Produk Kelas 1
dan Tingkat Perubahannya
D STUDY
SAMPLE SIZE
GENERALIZABILITY
Selisih
Koefisien
DESIGN NO
I
COEF.
Genova
$P
R
PHI
INF.
INF INF.
60
3
1
001-001
0,51678
0,18733
001-002
60
3
2
0,68142
0,31555
001-003
60
3
3
0,76238
0,40882
Tabel 7 memberi gambaran bahwa penilai dalam menggunakan komponen penilaian
produk di kelas 1 jika hanya menggunakan satu indikator (D study design nomor 001-001
dengan P = 60, R = 3 dan I = 1) memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan (reliabilitas
dalam koefisien G) sebesar 0,52. Artinya tingkat kesepahaman dan kesepakatan penilai
terhadap penggunaan konstruk instrumen penilaian yang dipakai sebesar 52%. Jika penilai
menggunakan dua indikator (rancangan D study nomor 001-002, dengan P = 60, R = 3 dan
I = 2) yakni indikator 1 dan 2, memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan sebesar 0,68;
begitu seterusnya untuk rancangan 001-003 didapatkan kaoefisien sebesar 0,76. Menurut
kenyataan ini maka dapat dikatakan bahwa untuk penggunaan komponen penilaian produk
agar dicapai kesepahaman dan kesepakatan yang memenuhi tingkat observasi yang dapat
diterima untuk faset yang lebih luas, penilai cukup menggunakan indikator 1 dan 2 saja.
Tetapi jika ingin diperoleh tingkat kesepahaman dan kesepakatan yang lebih tinggi maka
penggunaan indikator 1 dan 2 bersama sekaligus dengan indikator nomor 3 sangat
dianjurkan.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan di atas, dapat
disusun kesimpulan sebagai berikut.
1. Spesifikasi instrumen penilaian hasil belajar karya seni lukis anak di SD terdiri dari 2
komponen. Komponen objek penilaian meliputi proses, produk. Komponen proses
terdiri atas 7 (tujuh) item, komponen produk 3 (tiga) item.
2. Hasil D Study penilaian proses dan produk menunjukkan apabila pendidik menggunakan
semua komponen pada instrumen baik, proses atau produk sangat diutamakan, Tetapi
apabila pendidik merasa harus ada komponen yang ditiadakan dengan pertimbangan
tertentu misal untuk kelas yang lebih rendah, hal ini tidak akan mengganggu objektivitas
penilaian.
3. Persyaratan yang harus dipenuhi pendidik SD agar kompeten menggunakan instrumen
penilaian hasil belajar karya seni lukis anak di SD meliputi latar belakang pendidikan yang
relevan, memiliki pengalaman dalam bidang seni lukis, memahami pedoman penilaian
hasil belajar karya seni lukis anak, dan responsip terhadap pembaharuan dan
perubahan.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
56
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
DAFTAR PUSTAKA
Berk, Ronald. A. (1986). Performance assessment: London: The John Hopkins Press Ltd.
Brennan. Robert L. (1983). Element of generalizability theory. Iowa City: ACT Publication.
Conrad, George. (1964). The process of art education in the elementary school. Amerika:
Prentice Hall.Inc.
Fernandes, H.J.X. (1984). Testing and measurement. Jakarta: National Education Planning,
Evaluation, and Curiculum Development.
Kellogg, Rhoda and Scott O’Dell. (1967). The psychology of chidren’s art. California: CRM INC.
Lowenfeld, Viktor. & Britain, W. Lambert (1982). Creative and mental growth, New
Macmillan Publishing Co., Inc.
York:
Soesatyo, (1994). Apresiasi seni lukis anak-anak. Yogyakarta: Sanggar Melati Suci
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. (1974). Instructional development for training
teachers of exceptional children: A sourcebook. Minneapolis Indiana University.
Victor, Heyfron . (1986). O je tivity and assessment in art in assessment in arts education.
Pergamon Press: Toro
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
57
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI )
UKD Sulawesi Selatan ©2015
58