Analisis Penerapan Model Propagasi Empiris Pada Gedung Swalayan Yang Dimodelkan

ABSTRAK

Fasilitas WiFisemakin banyak diterapkan pada berbagai lembaga/instansi
guna memenuhi kebutuhan akan terjaminnya koneksi internet untuk beragam
macam kebutuhan.Pada swalayan, salah satunya, fasilitas WiFi dapat dijadikan
media untuk saling berkomunikasi antar para pekerja, melaporkan informasi
maupun menerima informasi ter-update ke dan dari kantor sentral serta
mendukung perkembangan swalayan untuk menggunakan teknologi RFID (Radio
Frequency Identification) pada sistemnya.
Untuk menentukan jumlah dan posisi access pointdari bangunan swalayan
yang dimodelkan, jarak di mana rugi-rugi lintasan maksimum diambil untuk
mewakili jari-jari sel cakupan area. Perhitungan rugi-rugi lintasan dilakukan
dengan menggunakan model propagasi empiris Cost-231 multi-wall. Pada
analisis, jarak rata-rata antar rak pada bangunan swalayan yang dimodelkan
divariasikan.
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa jarak, jumlah serta material
dari penghalang yang dilewati sinyal akan memberikan besar rugi-rugi yang
berbeda pula. Untuk variasi jarak antar rak adalah 0,75 meter, 1,25 meter, 1,75
meter, 2 meter dan 2,3 meter, besar rugi-rugi maksimumnya secara berturut-turut
adalah 74,95193 dB, 78,99955 dB, 78,16135 dB, 78,37394 dB dan 78,99963 dB,
yaitu pada jarak 11,6251 m, 12,526 m, 16,8216 m, 17,2384 m dan 18,527. Untuk

model bangunan swalayan berukuran 125 x 81 meter persegi yang dimodelkan
dengan jarak antar rak rata-rata adalah 2,3 meter, didapatkan bahwa dibutuhkan
13 access pointuntuk mencakup seluruh area bangunannya.

Kata kunci: Cost-231 multi-wall, WiFi, Access Point

i