Prospektus Penawaran Umum Terbatas VII

PROSPEKTUS

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan
HMETD (Cum-Right) di:
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi
- Pasar Tunai
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD
(Ex-Right) di:
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi
- Pasar Tunai
Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk
memperoleh HMETD

JADWAL
29 Maret 2016 Tanggal distribusi HMETD
19 Mei 2016 Tanggal pencatatan Efek di PT Bursa Efek Indonesia
Periode perdagangan HMETD
Periode pelaksanaan HMETD
:

26 Mei 2016 Periode penyerahan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD
:
31 Mei 2016 Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian Saham
Tambahan
Tanggal penjatahan pemesanan pembelian Saham Tambahan
: ●
:
27 Mei 2016 Tanggal pembayaran penuh oleh Pembeli Siaga
:
1 Juni 2016 Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian
Saham Tambahan yang tidak terpenuhi
:
31 Mei 2016

:
:

:

1 Juni 2016

2 Juni 2016
: 2 - 8 Juni 2016
: 2 - 8 Juni 2016
: 6 - 10 Juni 2016
:
:
:

10 Juni 2016
13 Juni 2016
14 Juni 2016

:

15 Juni 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK
INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN

YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT BANK PERMATA Tbk. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI,
FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT BANK PERMATA Tbk.
Kegiatan Usaha:
Jasa Perbankan
Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia
Kantor Pusat:
Gedung WTC II Lt. 1, 2, 21-30, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920 – Indonesia
Telp. (62 21) 523 7788 ext. 8020807 & 8018993, Faks. (62 21) 523 7244, Email : Corporate.Secretary@permatabank.co.id
www.permatabank.com
Jaringan Kantor:
Per 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 55 kantor cabang (termasuk 13 kantor cabang syariah), 258 kantor cabang
pembantu (termasuk 3 kantor cabang pembantu syariah) dan 301 kantor layanan syariah (sharia ofice channelling), 21 kantor kas
(termasuk 1 kantor kas syariah), 22 mobil kas, 3 poin pembayaran, dan 1.027 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
PENAWARAN UMUM TERBATAS VII (“PUT VII”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DENGAN
PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)
Sebanyak 10.456.095.082 (sepuluh miliar empat ratus lima puluh enam juta sembilan puluh lima ribu delapan puluh dua) saham kelas B
(“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp125 (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham. Setiap pemegang 283 (dua ratus delapan puluh

tiga) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (“DPS”) pada tanggal 31 Mei 2016 pukul 16.00 WIB
mempunyai 249 (dua ratus empat puluh sembilan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp526 (lima ratus dua puluh enam Rupiah).
Jumlah Saham Baru yang diterbitkan dalam PUT VII ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel
serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT VII ini seluruhnya berjumlah sebesar Rp5.499.906.013.132 (lima triliun
empat ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus enam juta tiga belas ribu seratus tiga puluh dua Rupiah).
Saham Baru dari PUT VII memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah
disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down). Dalam hal pemegang saham
mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut wajib djual oleh Perseroan dan hasil penjualannya
dimasukan ke dalam rekening Perseroan.
PT Astra International Tbk.(“AI”) dan Standard Chartered Bank (“SCB”), pemegang saham utama Perseroan, menyatakan akan
melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT VII ini. Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam
PUT VII ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan
kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya dengan ketentuan
dalam hal jumlah permintaan atas Saham Baru yang tidak dipesan melebihi Saham Baru yang tersedia, maka jumlah Saham Baru yang
tersedia harus dialokasikan secara proposional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang
saham atau pemegang bukti HMETD yang meminta penambahan Saham Baru berdasarkan harga pemesanan. Jika masih terdapat sisa
Saham Baru dari jumlah yang ditawarkan, maka seluruh saham yang tersisa tersebut akan dibeli oleh AI dan SCB sebagai pembeli siaga
secara proporsional masing-masing sebesar 50% (lima puluh persen) dari saham yang tersisa tersebut berdasarkan (i) Akta Perjanjian

Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas VII No. 60 tanggal 30 Maret 2016 sebagaimana diubah
berdasarkan Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum
Terbatas VII No. 71 tanggal 29 April 2016 antara Perseroan dan AI; dan (ii) Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Dalam
Rangka Penawaran Umum Terbatas VII No. 61 tanggal 30 Maret 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum dan Pernyataan
Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas VII No. 72 tanggal 29 April 2016
antara Perseroan dan SCB, seluruhnya dibuat dihadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Kesanggupan
Pembelian Sisa Saham”).
HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BEI SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI
KERJA MULAI TANGGAL 2 JUNI 2016 SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2016. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN
HMETD AKAN DILAKUKAN DI BEI MULAI PADA TANGGAL 2 JUNI 2016. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH
TANGGAL 8 JUNI 2016 DENGAN KETERANGAN BAHWA HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL
TERSEBUT MENJADI TIDAK BERLAKU LAGI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM
PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN
DALAM PUT VII INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA
(DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 46,80% (EMPAT PULUH ENAM KOMA DELAPAN PERSEN).
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET
PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. KEGAGALAN PERSEROAN DALAM
MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DI ATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN
TERHADAP KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUIDITAS PERSEROAN. RISIKO LAINNYA

DAPAT DILIHAT DALAM PROSPEKTUS PADA BAB VI.
RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR ADALAH RISIKO KEMUNGKINAN TIDAK LIKUIDNYA SAHAM PERSEROAN YANG
DIPENGARUHI OLEH KONDISI PASAR MODAL INDONESIA.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM (“SKS”) DALAM PUT VII INI, TETAPI SAHAM-SAHAM
TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juni 2016.

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUT VII kepada OJK di Jakarta
melalui Surat No. 063/BP/DIR/III/16 pada tanggal 31 Maret 2016, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tanggal 10 November 1995 tentang
Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan
Lembaran Negara No. 3608 (selanjutnya disebut “UUPM”) beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT VII ini bertanggung jawab sepenuhnya
atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di sektor pasar modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan PUT VII ini, setiap pihak terailiasi dilarang untuk memberikan keterangan
atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini, tanpa sebelumnya
memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT VII ini dengan tegas menyatakan

tidak adanya hubungan Ailiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung
sebagaimana dideinisikan UUPM.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 29 tanggal 7 Mei 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum (“PP No. 29/1999”) yang dikeluarkan
sebagai peraturan pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tanggal 25 Maret 1992
tentang Perbankan juncto Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal 10 November 1998
tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 (“UU Perbankan”) bahwa
(i) bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99,00% (sembilan
puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan dan (ii) sekurang-kurangnya 1,00%
(satu persen) dari saham bank yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki Warga Negara
Indonesia dan atau badan hukum Indonesia, dalam hal ini 1,00% (satu persen) saham bank yang tidak
dicatatkan di Bursa Efek tersebut dimiliki oleh AI tidak dicatatkan di BEI. Pada tanggal Prospektus ini
diterbitkan, jumlah saham milik AI yang tidak dicatatkan di BEI berjumlah 118.838.351 (seratus delapan
belas juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu tiga ratus lima puluh satu) saham.
Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK
No. 32/2015”), dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas
pecahan efek wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya akan dimasukkan ke dalam rekening
Perseroan.
PUT VII INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN

SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA
MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, ATAU DOKUMEN-DOKUMEN
LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT VII INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT
TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM
ATAU PELAKSANAAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM
ATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ATAU BUKAN
MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI
NEGARA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH
PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA
TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

DAFTAR ISI
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN ................................................................................................... iii
RINGKASAN ..........................................................................................................................................ix
I.

PENAWARAN UMUM TERBATAS VII ..........................................................................................1

II.


RENCANA PENGGUNAAN DANA................................................................................................9

III.

PERNYATAAN UTANG ...............................................................................................................10

IV.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ....................................................................................28

V.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ...............................................................34
5.1.

Umum................................................................................................................................34

5.2.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Usaha dan Operasi Perseroan ..................35

5.3.

Kebijakan Akuntansi Penting.............................................................................................38

5.4.

Analisis Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain Konsolidasian ............................................................................................................55

5.5.

Analisis Aset, Liabilitas dan Ekuitas ..................................................................................67

5.6.

Likuiditas ...........................................................................................................................75

5.7.


Prinsip-Prinsip Perbankan yang Sehat .............................................................................77

5.8.

Pembelian Barang Modal (Capital Expenditure) ...............................................................81

5.9.

Manajemen Risiko.............................................................................................................81

VI.

RISIKO USAHA ...........................................................................................................................82

VII.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...................88

VIII.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN
DAN PROSPEK USAHA .............................................................................................................89
8.1.

Riwayat Singkat Perseroan .............................................................................................89

8.2.

Perkembangan Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan ....................90

8.3.

Pengurusan dan Pengawasan ........................................................................................91

8.4.

Sumber Daya Manusia .................................................................................................113

8.5.

Struktur Organisasi Perseroan ......................................................................................117

8.6.

Hubungan Kepemilikan, Penyertaan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan,
Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi ........118

8.7.

Keterangan Mengenai Pemegang Saham Utama ........................................................120

8.8.

Keterangan Tentang Penyertaan Perseroan .................................................................122

8.9.

Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Memiliki Hubungan Ailiasi .................................128

8.10.

Perjanjian-Perjanjian Penting Perseroan dengan Pihak Ketiga ....................................135

8.11.

Keterangan Tentang Aset Tetap ....................................................................................136

8.12.

Hak Kekayaan Intelektual .............................................................................................137

8.13.

Asuransi ........................................................................................................................141

8.14.

Perkara-Perkara yang Dihadapi Perseroan ..................................................................142

i

8.15.

Kegiatan Usaha ............................................................................................................143
8.15.1.

Umum ............................................................................................................143

8.15.2.

Visi dan Komitmen Terhadap Stakeholder .....................................................143

8.15.3.

Keunggulan Bersaing ....................................................................................144

8.15.4.

Kegiatan Usaha .............................................................................................145

8.15.5.

Proses Pembukaan Rekening dan Proses Pemberian Kredit .......................152

8.15.6.

Strategi dan Prospek Usaha ..........................................................................155

8.15.7.

Pemasaran ....................................................................................................156

8.15.8.

Kualitas Layanan ...........................................................................................173

8.15.9.

Manajemen Risiko .........................................................................................174

8.15.10. Kepatuhan .....................................................................................................181
8.15.11. Teknologi Informasi ........................................................................................186
8.15.12. Persaingan.....................................................................................................187
8.15.13. Penghargaan .................................................................................................188
8.15.14. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG)..............189
8.15.15. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility
atau CSR) ......................................................................................................190
IX.

EKUITAS ...................................................................................................................................191

X.

KEBIJAKAN DIVIDEN ...............................................................................................................193

XI.

PERPAJAKAN ...........................................................................................................................194

XII.

KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA ...........................................................................196

XIII.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ......................................................198

XIV.

PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM .....................................................201
14.1.

Pemesan Yang Berhak .................................................................................................201

14.2.

Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu .............................................................201

14.3.

Pendaftaran Pelaksanaan HMETD ...............................................................................202

14.4.

Pemesanan Tambahan .................................................................................................203

14.5.

Penjatahan Pemesanan Tambahan ..............................................................................204

14.6.

Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang Sertiikat Bukti HMETD (Di luar
Penitipan Kolektif KSEI) Dan Pemesanan Saham Baru Tambahan .............................205

14.7.

Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham .....................................................205

14.8.

Pembatalan Pemesanan Pembelian .............................................................................206

14.9.

Pengembalian Uang Pemesanan .................................................................................206

14.10. Penyerahan Surat Kolektif Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke
Rekening Efek ...............................................................................................................206
14.11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan ...................................................207
14.12. Lain-Lain .......................................................................................................................207
XV.

PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD ...............................208

XVI. INFORMASI TAMBAHAN ..........................................................................................................209

ii

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN
“Ailiasi”

: berarti Ailiasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1 UUPM,
yaitu:
(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
(b) hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris
dari pihak tersebut;
(c) hubungan antara dua perusahaan di mana terdapat satu atau lebih
anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
(d) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun
tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
(e) hubungan antara dua perusahaan yang dikendalikan baik langsung
maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

“AI”

: berarti singkatan dari PT Astra International Tbk, yaitu suatu perseroan
terbatas yang berkedudukan di Jakarta Utara.

“ALCO”

: berarti singkatan dari Asset Liability Committee atau Komite Asset
Liability Perseroan.

“Anggaran Dasar”

: berarti Akta Pendirian Perseroan beserta seluruh perubahannya.

“ASF”

: berarti singkatan PT Astra Sedaya Finance, yaitu suatu perseroan
terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan.

“ATM”

: berarti singkatan dari Anjungan Tunai Mandiri.

“ATMR”

: berarti singkatan dari Aset Tertimbang Menurut Risiko yaitu jumlah
aset yang telah dibobot sesuai dengan ketentuan BI, untuk digunakan
sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung Rasio Kecukupan
Modal (Capital Adequecy Ratio/CAR).

“BAE”

: berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, yaitu PT Raya Saham
Registra, yang berkedudukan di Jakarta Selatan, merupakan pihak
yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham
dalam PUT VII berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Administrasi
Saham.

“Bank Kustodian”

: berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari OJK
untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian
sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“Bapepam”

: berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal atau para pengganti
dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat 1 UUPM.

“Bapepam-LK”

: berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan,
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal
30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal juncto Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 184/KMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementrian Keuangan.

iii

“BEI” atau ‘Bursa Efek”

: berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek diantara
para pihak dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka
sebagaimana dideinisikan dalam Pasal 1 ayat 4 UUPM, yang dalam
hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan
di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan
kewajibannya.

“BI” atau “Bank Indonesia”

: berarti pihak yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
pembayaran yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai
lender of the last resort, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh Bank
Sentral Republik Indonesia atau para pengganti dan penerima hak dan
kewajibannya.

“BOPO”

:

berarti singkatan dari Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional, yaitu rasio eisiensi bank yang mengukur beban
operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional, sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia.

“Dilusi”

:

berarti penurunan persentase kepemilikan saham sebagai akibat tidak
dilaksanakannya hak atas Saham Baru.

“DPS”

:

berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham Perseroan, sebagaimana
diatur dalam Pasal 50 UUPT dan UUPM.

“Efek”

: berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari
efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 5 UUPM.

“Efektif”

: berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. atas dasar lewatnya waktu, yakni:
45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan
Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau
45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir
yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi;
atau
2. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi
perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang
diperlukan.

“Entitas Anak”

: berarti perusahaan dimana Perseroan mengendalikan perusahaan
ketika Perseroan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan perusahaan dan memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya
atas perusahaan. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan
memiliki 1 (satu) Entitas Anak, yaitu PT Sahabat Finansial Keluarga.

“Entitas Asosiasi”

: berarti suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki pengaruh
signiikan, namun bukan pengendalian, atas kebijakan keuangan
dan operasional perusahaan tersebut. Pada tanggal Prospektus ini
diterbitkan, Perseroan memiliki 1 (satu) Entitas Asosiasi, yaitu PT Astra
Sedaya Finance.

iv

“FPPS Tambahan”

: berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham
Tambahan, yaitu formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi
yang ditentukan sesuai dengan jumlah HMETD yang diterima oleh
1 (satu) pemegang saham Perseroan dalam rangka pelaksanaan
PUT VII.

“GWM”

: berarti singkatan dari Giro Wajib Minimum yaitu jumlah dana minimum
yang wajib dipelihara oleh Perseroan yang besarnya ditetapkan oleh BI
sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga Perseroan.

“Harga Pelaksanaan”

: berarti harga yang harus dibayarkan dalam PUT VII ini untuk setiap
pelaksanaan 1 (satu) HMETD menjadi Saham Baru, yaitu Rp526 (lima
ratus dua puluh enam Rupiah).

“Hari Bursa”

: berarti setiap hari dimana Bursa Efek atau badan hukum yang
menggantikannya menyelenggarakan kegiatan perdagangan Efek
di Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

“Hari Kalender”

: berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Kalender
Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari
kerja biasa.

“Hari Kerja”

: berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja
biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja biasa.

“HMETD”

: berarti singkatan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu
hak yang melekat pada Saham Lama Perseroan yang memberikan
kesempatan kepada pemegang saham Perseroan untuk membeli
Saham Baru Perseroan sebelum ditawarkan kepada pihak lain.

“IAPI”

: berarti singkatan dari Institut Akuntan Publik Indonesia.

“KSEI”

: berarti pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral
bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan pihak lain sebagaimana
dideinisikan dalam Pasal 1 ayat 10 UUPM, yang dalam hal ini
diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,
berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima
hak dan kewajibannya.

“LFR”

: Berarti singkatan dari Loan to Funding Ratio, yaitu rasio jumlah kredit
yang diberikan kepada DPK sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 17/11/PBI/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank
Umum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi bank Umum Konvensional
(“PBI 17/2015”). Sesuai dengan PBI 17/2015, rasio ini menggantikan
rasio LDR atau Loan to Deposit Ratio.

“Masyarakat”

: berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik Warga Negara
Indonesia atau badan hukum Indonesia maupun Warga Negara Asing
atau badan hukum asing baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan
di Indonesia maupun yang bertempat tinggal atau berkedudukan di luar
negeri.

v

“Menkumham”

: berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dahulu dikenal dengan nama Menteri Kehakiman atau
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

“OJK”

: berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yaitu lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai
fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan
dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (“UU OJK”) yang tugas
dan wewenangnya meliputi pengaturan dan pengawasan kegiatan
jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana
pensiun, lembaga jasa pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya.
Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar
Modal beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, atau para pengganti dan
penerima hak dan kewajibannya, sesuai dengan Pasal 55 UU OJK.

“Pemegang Rekening”

: berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di
KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau
pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal dan Peraturan KSEI.

“Pemerintah”

: berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

“Penawaran Umum
Terbatas VII” atau “PUT
VII”

: berarti kegiatan penawaran sebanyak 10.456.095.082 (sepuluh miliar
empat ratus lima puluh enam juta sembilan puluh lima ribu delapan
puluh dua) saham kelas B, dengan nilai nominal Rp125 (seratus dua
puluh lima Rupiah) setiap saham, dimana setiap pemegang 283 (dua
ratus delapan puluh tiga) Saham Lama yang namanya tercatat dalam
DPS Perseroan pada tanggal 31 Mei 2016 pukul 16.00 WIB berhak
atas 249 (dua ratus empat puluh sembilan) HMETD, dan setiap
1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sebanyak 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sehingga
jumlah dana yang diperoleh Perseroan dalam PUT VII ini seluruhnya
berjumlah sebesar Rp5.499.906.013.132 (lima triliun empat ratus
sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus enam juta tiga belas ribu
seratus tiga puluh dua Rupiah).

“Penitipan Kolektif”

: berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Perushaaan Efek dan/
atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham”

: berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen
Pelaksanaan Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas VII
No. 59 tanggal 30 Maret 2016 sebagaimana diubah berdasarkan
Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka Penawaran
Umum Terbatas VII No. 70 tanggal 29 April 2016, yang keduanya dibuat
oleh dan antara Perseroan dengan BAE di hadapan Notaris Aryanti
Artisari, S.H., MKn., Notaris di Jakarta Selatan.

vi

“Perjanjian Kesanggupan
Pembelian Sisa Saham”

berarti (i) Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham
Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas VII No. 60 tanggal 30
Maret 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum dan
Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham
Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas VII No. 71 tanggal 29 April
2016 antara Perseroan dan AI; dan (ii) Akta Perjanjian Kesanggupan
Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas
VII No. 61 tanggal 30 Maret 2016 sebagaimana diubah berdasarkan
Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan
Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas VII
No. 72 tanggal 29 April 2016 antara Perseroan dan SCB, seluruhnya
dibuat dihadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

“Pernyataan Pendaftaran”

: berarti pernyataan pendaftaran yang disampaikan kepada OJK oleh
Perseroan dalam rangka PUT VII, yang terdiri dari dokumen-dokumen
yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua
perubahan, tambahan, serta pembetulannya.

“Perseroan”

: berarti PT Bank Permata Tbk. berkedudukan di Jakarta Selatan, suatu
Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum
dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia, yang akan melakukan
PUT VII.

“Perusahaan Efek”

: berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek, Perantara Pedagang Efek atau Manajer Investasi sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.

“POJK No.32/2014”

: berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan Terbuka.

“POJK No.32/2015”

: berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015
tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

“POJK No. 33/2015”

: berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember
2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak memesan Efek
Terlebih Dahulu.

“PP No. 29/1999”

: berarti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tanggal 7 Mei
1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum.

“Prospektus”

: berarti setiap informasi tertulis yang disusun dan diterbitkan oleh
Perseroan sehubungan dengan PUT VII sesuai dengan ketentuan
Pasal 1 ayat 26 UUPM juncto Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015
tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal
Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.

“Rekening Efek”

: berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik
pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang
Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang
ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan Efek atau Bank
Kustodian.

“RUPS”

: berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat
umum para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT dan
UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

vii

“RUPSLB”

: berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa,
yaitu rapat yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan, UUPT dan UUPM serta peraturan-peraturan
pelaksanaannya.

“Saham Baru”

: berarti saham kelas B yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam
PUT VII ini dalam jumlah sebanyak 10.456.095.082 (sepuluh miliar
empat ratus lima puluh enam juta sembilan puluh lima ribu delapan
puluh dua) saham kelas B dengan nilai nominal Rp125 (seratus dua
puluh lima Rupiah) setiap saham.

“Saham Lama”

: berarti saham kelas A dengan nilai nominal Rp12.500 (dua belas ribu
lima ratus Rupiah) setiap saham dan saham kelas B dengan nilai
nominal Rp125 (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang
telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham Perseroan
pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

“SAK”

: berarti singkatan dari Standar Akuntansi Keuangan, yaitu suatu
kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi
keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.

“Sertiikat Bukti HMETD”

: berarti singkatan dari Sertiikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertiikat yang dikeluarkan oleh
Perseroan kepada pemegang saham yang membuktikan HMETD, yang
dapat diperdagangkan selama periode perdagangan HMETD.

“SCB”

: berarti singkatan dari Standard Chartered Bank, berkedudukan di
Inggris.

“SFK”

: berarti singkatan dari PT Sahabat Finansial Keluarga (dahulu bernama
PT GE Finance Indonesia), Entitas Anak Perseroan.

“UU Perbankan”

: berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tanggal 25 Maret
1992 tentang Perbankan juncto Undang-Undang Republik Indonesia
No. 10 tanggal 10 November 1998 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992.

“UUPM”

: berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal
10 November 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 3608 Tahun 1995.

“UUPT”

: berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007
tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106 dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 4756.

viii

RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain
yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian beserta catatan atas laporan keuangan
konsolidasian terkait, yang tidak tercantum dalam Prospektus ini, serta risiko usaha, yang tercantum
dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari
laporan keuangan konsolidasian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia.
1.

Riwayat Singkat

Perseroan (dahulu PT Bank Bali Tbk.), berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan di Indonesia
berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 17 Desember 1954 yang dibuat di hadapan Eliza
Pondaag, S.H., selaku pengganti dari Raden Mas Soerojo, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia atau “Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari
1955, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 123 tanggal 15 Januari 1955 dan
diumumkan dalam Tambahan No. 292 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 18 Maret
1955.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Januari 1955. Sesuai dengan Pasal 3
Anggaran Dasarnya, Perseroan beroperasi sebagai bank umum. Perseroan memperoleh izin usaha
sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 19371/U.M.II tanggal
19 Februari 1957. Perseroan juga memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa
dan bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah masing-masing berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Moneter Bank Indonesia No. Sekr/D.M./97 tanggal 8 Mei 1956 dan Surat Direktorat
Perbankan Syariah No. 6/1082/DPbS tanggal 5 Oktober 2004.
Pada tanggal 15 Januari 1990, berdasarkan izin Menteri Keuangan No.SI-070/SHM/MK.10/1989
tertanggal 2 Desember 1989, saham Perseroan sejumlah 3.999.000 saham dengan jumlah nilai nominal
Rp3.999 juta, telah ditawarkan melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat dan
telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (kedua bursa ini telah digabung dan sekarang
bernama Bursa Efek Indonesia). Perseroan selanjutnya telah melakukan beberapa kali pencatatan
saham dengan kronologis sebagai berikut:

Keterangan
Penawaran Umum Saham Perdana PT Bank Bali Tbk.
Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Bali Tbk.
Pencatatan Saham Pendiri PT Bank Bali Tbk.
Pencatatan Saham Bonus PT Bank Bali Tbk.
Penawaran Umum Terbatas II PT Bank Bali Tbk.
Konversi Waran PT Bank Bali Tbk.
Perubahan Nilai Saham PT Bank Bali Tbk.
Penerbitan Saham Bonus PT Bank Bali Tbk.
Penawaran Umum Terbatas III Dalam Rangka
Rekapitalisasi PT Bank Bali Tbk.
Penggabungan lima bank menjadi PT Bank Permata Tbk.
Penambahan Modal Tanpa HMETD
Penggabungan Nilai Nominal
Penawaran Umum Terbatas IV Dengan HMETD
Penawaran Umum Terbatas V Dengan HMETD
Penawaran Umum Terbatas VI Dengan HMETD

Tanggal Pencatatan
15 Januari 1990
10 September 1990
14 Nopember 1990
8 September 1992
17 Juli 1995
18 Maret 1996 20 Maret 1998
27 Oktober 1997
25 Agustus 1998
20 September 2000
27 September 2002
8 Juni 2004
8 Juni 2004
18 Nopember 2010
6 Desember 2012
24 Januari 2014

ix

Jumlah Saham
yang Diterbitkan
3.999.000
15.508.000
42.525.000
124.064.000
65.133.600
1.434.230

Total Saham
3.999.000
19.507.000
62.032.000
186.096.000
251.229.600
252.663.830

252.603.830
166.738.173

505.267.660
672.005.833

66.528.577.467
126.377.564.775
25
7.743.125.924
1.290.520.987
1.642.481.256
1.207.706.806

67.200.583.300
193.578.148.075
193.578.148.100
9.033.646.911
10.676.128.167
11.883.834.973

Sejak pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas VI Dengan HMETD hingga tanggal Prospektus ini
diterbitkan, Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar No. 80 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta
Selatan yang telah diberitahukan Menkumham dan telah dicatat dalam database Sistem Administrasi
Badan Hukum (“Sisminbakum”) berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0929311 tanggal 4 Mei 2015,
perubahan tersebut belum didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Selatan dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Menkumham, di bawah agenda No.AHU-3500453.AH.01.11.
Tahun 2015 tanggal 4 Mei 2015 (“Akta 80/2015”).
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan berusaha dalam bidang bank umum sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan
kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah. Perseroan mulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip
syariah sejak bulan November 2004.
Per 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 55 kantor cabang (termasuk 13 kantor
cabang syariah), 258 kantor cabang pembantu (termasuk 3 kantor cabang pembantu syariah) dan
301 kantor layanan syariah (sharia ofice channelling), 21 kantor kas (termasuk 1 kantor kas syariah),
22 mobil kas, 3 poin pembayaran, dan 1.027 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
2.

Struktur Penawaran Umum Terbatas

Jenis penawaran
Rasio konversi

Nilai nominal
Harga Pelaksanaan
Nilai emisi

Dilusi kepemilikan
Pencatatan

: Penawaran Umum Terbatas VII Dengan Memberikan HMETD.
: setiap pemegang 283 (dua ratus delapan puluh tiga) Saham Lama yang
tercatat dalam DPS pada tanggal 31 Mei 2016 pukul 16.00 WIB memiliki
249 (dua ratus empat puluh sembilan) HMETD, dimana setiap pemegang
1 (satu) HMETD berhak untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru.
: Rp125 (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.
: Rp526 (lima ratus dua puluh enam Rupiah) setiap saham.
: sebesar Rp5.499.906.013.132 (lima triliun empat ratus sembilan puluh
sembilan miliar sembilan ratus enam juta tiga belas ribu seratus tiga puluh
dua Rupiah).
: maksimum 46,80% (empat puluh enam koma delapan persen).
: BEI.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 52 tanggal 17 Januari
2014, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta 52/2014”) juncto
Akta 80/2015 dan DPS tanggal 31 Maret 2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan
Modal Dasar
Saham Kelas A
Saham Kelas B
Jumlah Modal Dasar
Modal Ditempatkan & Disetor
Saham Kelas A
Masyarakat
Saham Kelas B
PT Astra International Tbk.
Standard Chartered Bank
Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor
Saham Dalam Portepel
Saham Kelas A
Saham Kelas B
Jumlah Saham Dalam Portepel

Nilai Nominal Rp12.500 per saham untuk Saham Kelas A
Nilai Nominal Rp125 per saham untuk Saham Kelas B
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)

%

26.880.234
42.111.976.600
42.138.856.834

336.002.925.000
5.263.997.075.000
5.600.000.000.000

0,06
99,94
100,00

26.880.234

336.002.925.000

0,23

5.295.381.806(1)
5.295.381.806
1.266.191.127
11.883.834.973

661.922.725.750
661.922.725.750
158.273.890.875
1.818.122.267.375

44,56
44,56
10,65
100,00

30.255.021.861
30.255.021.861

3.781.877.732.625
3.781.877.732.625

100,0
100,0

Catatan:
(1) termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

x

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT VII ini dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang
saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan
setelah PUT VII secara proforma adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp12.500 per saham untuk Saham Kelas A
Nilai Nominal Rp125 per saham untuk Saham Kelas B
Sebelum PUT VII
Keterangan

Setelah PUT VII

Jumlah Nilai
Nominal (Rp)

Jumlah Saham

%

Jumlah Nilai
Nominal (Rp)

Jumlah Saham

%

Modal Dasar
Saham Kelas A

26.880.234

336.002.925.000

0,06

26.880.234

336.002.925.000

0,06

Saham Kelas B

42.111.976.600

5.263.997.075.000

99,94

42.111.976.600

5.263.997.075.000

99,94

Jumlah Modal Dasar

42.138.856.834

5.600.000.000.000

100,00

42.138.856.834

5.600.000.000.000

100,00

26.880.234

336.002.925.000

0,23

26.880.234

336.002.925.000

0,12

5.295.381.806(1)

661.922.725.750

44,56

9.954.569.331(1)

1.244.321.166.375

44,56

Standard Chartered Bank

5.295.381.806

661.922.725.750

44,56

9.954.569.331

1.244.321.166.375

44,56

Masyarakat

1.266.191.127

158.273.890.875

10,65

2.403.911.159

300.488.894.875

10,76

11.883.834.973

1.818.122.267.375

100,00

22.339.930.055

3.125.134.152.625

100,00

Modal Ditempatkan & Disetor
Saham Kelas A
Masyarakat
Saham Kelas B
PT Astra International Tbk.

Jumlah Modal Ditempatkan
& Disetor
Saham Dalam Portepel
Saham Kelas A

-

-

-

-

-

-

Saham Kelas B

30.255.021.861

3.781.877.732.625

100,00

19.798.926.779

2.474.865.847.375

100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel

30.255.021.861

3.781.877.732.625

100,00

19.798.926.779

2.474.865.847.375

100,00

Catatan:
(1)
termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

Dalam hal seluruh HMETD yang ditawarkan tidak diambil bagiannya oleh masyarakat, maka pembeli
siaga akan mengambil seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan, sehingga struktur permodalan dan
susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT VII secara proforma adalah sebagai
berikut:
Nilai Nominal Rp12.500 per saham untuk Saham Kelas A
Nilai Nominal Rp125 per saham untuk Saham Kelas B
Sebelum PUT VII
Keterangan

Setelah PUT VII

Jumlah Nilai
Nominal (Rp)

Jumlah Saham

%

Jumlah Nilai
Nominal (Rp)

Jumlah Saham

%

Modal Dasar
Saham Kelas A

26.880.234

336.002.925.000

0,06

26.880.234

336.002.925.000

0,06

Saham Kelas B

42.111.976.600

5.263.997.075.000

99,94

42.111.976.600

5.263.997.075.000

99,94

Jumlah Modal Dasar

42.138.856.834

5.600.000.000.000

100,00

42.138.856.834

5.600.000.000.000

100,00

26.880.234

336.002.925.000

0,23

26.880.234

336.002.925.000

0,12

Modal Ditempatkan & Disetor
Saham Kelas A
Masyarakat
Saham Kelas B
5.295.381.806(1)

661.922.725.750

44,56

10.523.429.347(1)

1.315.428.668.375

47,11

Standard Chartered Bank

5.295.381.806

661.922.725.750

44,56

10.523.429.347

1.315.428.668.375

47,11

Masyarakat

1.266.191.127

158.273.890.875

10,65

1.266.191.127

158.273.890.875

5,66

11.883.834.973

1.818.122.267.375

100,00

22.339.930.055

3.125.134.152.625

100,00

PT Astra International Tbk.

Jumlah Modal Ditempatkan
& Disetor
Saham Dalam Portepel
Saham Kelas A

-

-

-

-

-

-

Saham Kelas B

30.255.021.861

3.781.877.732.625

100,00

19.798.926.779

2.474.865.847.375

100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel

30.255.021.861

3.781.877.732.625

100,00

19.798.926.779

2.474.865.847.375

100,00

Catatan:
(1)
termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

Keterangan lebih lanjut mengenai PUT VII dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

xi

3.

Rencana Penggunaan Dana dari Hasil PUT VII

Dana hasil PUT VII, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang menjadi kewajiban Perseroan, akan
dipergunakan untuk memperkokoh struktur permodalan Perseroan dan seluruhnya akan digunakan
untuk membiayai peningkatan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha.
Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT VII dapat dilihat pada Bab
II dari Prospektus.
4.

Keunggulan Bersaing

Dalam mengupayakan pencapaian tujuan-tujuan bisnisnya, Perseroan memiliki 4 (empat) faktor
kekuatan utama yang memberikan keunggulan daya saing di industri perbankan di Indonesia, yaitu:





Jaringan kantor cabang yang luas dengan jalur-jalur distribusi yang komprehensif;
Ragam produk dan layanan yang lengkap dan didukung oleh kualitas pelayanan yang prima;
Kemampuan pengelolaan risiko yang kokoh;
Dukungan pemegang saham utama yang memberikan kesempatan sinergi yang luas.

Untuk penjelasan keunggulan bersaing secara lengkap dapat dilihat pada Bab IX dalam Prospektus ini.
5.

Strategi Usaha

Untuk meningkatkan kualitas dan dan efektiitas manajemen pada setiap lini usaha Perseroan, Perseroan
melakukan langkah-langkah strategis jangka pendek yang mencakup 5 (lima) hal utama yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Meningkatkan proitabilitas dan memperbaiki bauran pendanaan (funding mix);
Memperkuat manajemen permodalan;
Meningkatkan kualitas kredit;
Melakukan optimalisasi efektivitas organisasi dan sumber daya manusia; dan
Mengembangkan transaction banking.

6.

Risiko Usaha

Risiko-risiko yang diungkapkan di bawah ini merupakan risiko-risiko material bagi Perseroan dan Entitas
Anak dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan
Perseroan dan Entitas Anak, dimulai dari risiko utama:


Risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan dan industri perbankan
-

Risiko kredit
Risiko likuiditas
Risiko operasional
Risiko pasar
Risiko legal
Risiko reputasi
Risiko strategik
Risiko kepatuhan
Risiko perekonomian
Risiko untuk mendapatkan tambahan modal

xii



Risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Entitas Anak
-



Risiko kredit
Risiko operasional
Risiko pasar
Risko likuiditas
Risiko legal
Risiko reputasi
Risiko strategik
Risiko kepatuhan