ppl2_2401409035_R112_1349776943. 584.49KB 2013-07-11 22:14:42
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 9 MAGELANG
Disusun oleh:
Nama
: Faiz Affan
NIM
: 2401409035
Program Studi
: Pendidikan Seni Rupa
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES dan
disahkan pada:
Hari
: Senin
Tanggal
: 8 Oktober 2012
Disahkan oleh:
Dosen Koordinator
Drs. Kamsidjo Budi Utomo, M.Pd
NIP. 19550818 1983031 001
Pusat Pengembangan PPL UNNES
Drs. Masugino, M.Pd
NIP. 19520721 198012 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah
serta anugerah-Nya laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 di SMP Negeri 9 Magelang
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini merupakan bukti dari
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan sekaligus untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman dan penguasaan penulis, selaku mahasiswa praktikan dalam melaksanakan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan tersebut.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan praktik maupun
penyususnan laporan ini, diantaranya :
1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Masugino, M.Pd, selaku kepala UPT PPL UNNES.
3. Drs. Kamsidjo Budi Utomo, M.Pd, selaku dosen koordinator dan dosen pembimbing
PPL.
4. Nurwiyono SN, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 9 Magelang.
5. Sugiyanto, S. Pd, selaku koordinator guru pamong.
6. Supriyana, S. Pd, selaku guru pamong mata pelajaran Seni Budaya.
7. Segenap guru dan karyawan serta siswa-siswi SMP Negeri 9 Magelang.
8. Rekan-rekan praktikan PPL UNNES atas kerjasama dan solidaritasnya.
9. Siswa-siswi SMP Negeri 9 Magelang
10. Semua pihak yang telah membantu kami selama pelaksanaan PPL ini.
Sebagai manusia biasa yang masih dalam tahap belajar, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis berharap, laporan PPL ini mendapat tempat di hati pembaca
budiman sekalian dan semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Magelang, Oktober 2012
Penyusun.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….........i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………..........................ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………….........................iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………... …...1
B. Tujuan ……………………………………………………………………... …...2
C. Manfaat PPL ………………………………………………………………. …...3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan ……………………………………...5
B. Dasar Pelaksanaan ……………….……………………………………………...6
C. Status, Peserta, dan Bobot Kredit…………………………………..……………7
D. Persyaratan dan Tempat……………………...…………..……………………....7
E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)…………………………………8
F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas……………………………………………....10
G. Tugas Guru Praktikan…………………………………………………………...11
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A. Waktu danTempat……………………………………………………………….12
B. Tahapan Kegiatan …………………………………………………………….....12
C. Materi Kegiatan……………… …………………………………………………14
D. Proses Pembimbingan …………………………………………………………..14
E. Hal – Hal yang Mendukung dan Menghambat ……………………………..…..14
F. Guru Pamong……………………………………………………………………15
G. Dosen Pembimbing……….……………………………………………………..15
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………………………………..16
B. Saran …………………………………………………………………………....16
REFLEKSI DIRI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan masyarakat yang diiringi dengan percepatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut adanya perubahan dalam
segala hal, diantaranya peningkatan pelayanan mutu pendidikan, baik dalam
praktik
maupun
dalam
proses
penyiapan
tenaga
kependidikan.
Penyelenggaraan pendidikan yang didalamnya memuat kegiatan pembelajaran
minimal melibatkan dua komponen penting yaitu guru dan peserta didik. Dua
komponen tersebut wajib hadir dalam setiap proses pembelajaran sehingga
seorang guru harus dapat seprofesional mungkin sebelum dihadapkan pada
situasi nyata dalam penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
sekolah untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu praktikan yang mengambil program studi kependidikan harus mempunyai
bekal pengetahuan yang cukup sebelum mengajar.
Salah satu langkah untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan suatu
usaha menciptakan dan meningkatkan pelayanan mutu pendidikan. Salah satu
cara yang ditempuh oleh perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang (
UNNES ) yang menciptakan calon guru adalah dengan kegiatan PPL (Praktik
Pengalaman Lapangan). Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan
tinggi program studi kependidikan di Universitas Negeri Semarang.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa yang mengambil program studi
kependidikan yang diselenggarakan oleh lembaga Penghasil Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang dalam hal ini adalah Unnes. Maju dan mundurnya
pendidikan dalam suatu bangsa erat kaitannya dengan mutu perguruan tinggi
yang mencetak tenaga kependidikan/guru.
PPL mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki
seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang
1
tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Mahasiswa praktikan harus
melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan mahasiswa PPL bukan pengganti guru pengajar di
sekolah latihan atau pamong di tempat latihan lainnya. Dalam hal ini
praktikan dibimbing dan dilatih untuk melakukan proses pembelajaran dari
menyiapkan rencana pembelajaran maupun menganalisis hasil pembelajaran
yang diampu oleh masing-masing guru praktikan. Pembimbingan mahasiswa
PPL harus secara intensif dan sistematis oleh guru pamong dan dosen
pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas bimbingan.
Pelaksanaan PPL dilakukan setelah mahasiswa menempuh PPL I
dimana PPL I memuat kegiatan observasi dan orientasi yang berkaitan
dengan kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah, administrasi
sekolah, administrasi kelas, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan
siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan,
kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender
akademik sekolah, jadwal kegiatan sekolah. Sedangkan PPL II dilaksanakan
selama kurang lebih dua bulan dan diharapkan dapat mengembangkan daya
pikir mahasiswa praktikan sebagai calon-calon tenaga kependidikan dan
mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan.
B. Tujuan
Berdasarkan keputusan Rektor Unnes No. 35/O/2006, bab I pasal 3
disebutkan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk
mahasiswa praktik agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional,
sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang
meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial. Kemudian jika ditinjau dari tujuan khusus,
PPL bertujuan sebagai berikut.
1. Menghasilkan sarjana pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat
mengelola proses pendidikan secara profesional.
2
2. Memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa calon pendidik agar
senantiasa dapat berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa
khususnya dalam pendidikan.
3. Memberikan bekal kepada mahasiswa selaku calon pendidik agar memiliki
kualifikasi yang memadai.
4. Mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi sarjana pendidikan yang
siap sebagai agen pembaharuan
dan dapat mewujudkan transformasi
pendidikan.
5. Memantapkan dan meningkatkan pelaksanaan Tri Darma Perguruan
Tinggi serta memperoleh masukan-masukan yang berguna bagi Unnes
untuk selalu meningkatkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan.
C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
Dengan melaksanakan PPL diharapkan praktikan mampu menjadi
calon pendidik yang professional dalam bidang studinya dan dapat
memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa
praktikan, sekolah dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Bagi Mahasiswa Praktikan
a. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan bekal yang diperoleh
selama kuliah perkuliahan ditempat PPL SMP N 9 Magelang.
b. Mengetahui keadaan dan kondisi sekolah serta mengenal secara
langsung kegiatan pembelajaran di sekolah latihan tersebut.
c. Memperoleh
pengetahuan
dan
wawasan
tentang
pelaksanaan
pendidikan di sekolah tempat latihan.
d. Dapat mempraktikan ilmu yang diperolehnya selama di bangku kuliah
melalui proses pembelajaran di dalam kelas yang dibimbing oleh guru
pamong
e. Selain itu dapat meningkatkan daya pemikiran mahasiswa dalam
melakukan
penelaahan,
perumusan
pembelajaran yang ada di sekolah latihan.
2. Bagi sekolah latihan
3
dan
pemecahan
masalah
a. Meningkatkan kualitas pendidik dan menambah keprofesionalan guru.
b. Dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran di sekolah dan
memperluas kerjasama dalam proses pembelajaran di sekolah dengan
perguruan tinggi yang bersangkutan.
c. Sekolah dapat memperoleh informasi secara langsung berkaitan
dengan sistem pendidikan atau pedoman kurikulum yang baru.
d. Sekolah
dapat
mengetahui
kekurangan
dan
kelebihan
dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran yang dapat membantu kemajuan
dan kesempurnaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah
latihan
3. Bagi Perguruan Tinggi (Unnes)
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
b. Sebagai
informasi
perkembangan
ilmu
pendidikan
terhadap
pengelolaan pembelajaran di UNNES dan sebagai penyalur pendidik
yang dapat menciptakan calon-calon tenaga profesional yang
kompetensi.
c. Memperluas dan meningkatkan jaringan serta kerjasama dengan
sekolah terkait.
d. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL II,
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolan proses pembelajaran
dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Berdasarkan SK Rektor Universitas Negeri Semarang No. 35/O/2006
tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa program
kependidikan Universitas Negeri Semarang disebutkan bahwa:
1. Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang
harus
dilakukan
mahasiswa
praktikan,
sebagai
pelatihan
untuk
menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh
pengalaman
dan
keterampilan
lapangan
dalam
penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya.
2. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan meliputi: praktik mengajar,
praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang
bersifat kurikuler dan atau ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah/tempat
latihan.
Dasar konseptual dalam pelaksanaan PPL adalah
a. Tenaga kependidikan terdapat di jalur kependidikan sekolah dan di
jalur pendidikan luar sekolah.
5
b. UNNES bertugas untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri
dari tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga pelatih, dan tenaga
kependidikan lainnya.
c. Tenaga pembimbing adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling untuk siswa di
sekolah.
d. Tenaga pelatih adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya
memberikan layanan pelatihan kepada siswa di sekolah.
e. Tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya
memberikan layanan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
f. Tenaga kependidikan lainnya adalah Perancang Kurikulum, Ahli
Teknologi Pendidikan, Ahli Administrasi Pendidikan, Analisator Hasil
Belajar, dan Tutor Pamong Belajar yang bertugas menurut
kewenangan masing-masing.
g. Kompetensi sebagai tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga
pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya para mahasiswa calon tenaga
kependidikan wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi
malalui kegiatan PPL.
PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon
tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi profesional,
kepribadian, paedagogik, dan sosial.
PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar
mereka memiliki kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan.
Sedangkan sasarannya adalah agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat
pengetahuan sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan.
B. Dasar Pelaksanaan
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
a. Undang-undang:
6
1. No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Nomor
4301);
2. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4586);
b. Peraturan Pemerintah:
1. Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 115, tambahan Lembaran Negara Nomor 3859).
2. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara RI Tahun 2005 No.41, Tambahan Lembaran Negara RI
No.4496);
c. Keputusan Presiden:
1. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;
2. Nomor 124/M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan
ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi
Universitas;
3. Nomor 132 /M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas
Negeri Semarang;
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 278/O/1999
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;
e. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional:
1. Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;
2. Nomor 225/O/2000 tentang Status Universitas Negeri Semarang;
3. Nomor
232/U/2000
tentang
Pedoman
Penyusunan
Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil belajar;
4. Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti;
5. Nomor 201/O/2003 tentang Perubahan Kepmendikbud. Nomor
278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Semarang;
f. Keputusan Rektor:
7
1. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan
Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas
Negeri Semarang;
2. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas
Negeri Semarang;
3. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;
4. Nomor 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
bagi Mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang.
C. Status, Peserta, dan Bobot Kredit
Setiap mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang
(Unnes) yang sudah menempuh minimal 6 semester atau minimal sudah
menempuh 110 sks wajib melaksanakan PPL, karena kegiatan ini merupakan
bagian integral dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan (berupa mata
kuliah) berdasarkan kompetensi yang termasuk di dalam struktur program
kurikulum.
Adapun mahasiswa yang wajib mengikuti PPL ini meliputi mahasiswa
program S1, program Akta, dan program lainnya. Mata kuliah ini mempunyai
bobot kredit 6 SKS, dengan rincian PPL 1 sebanyak 2 SKS dan PPL 2
sebanyak 4 SKS. Sedangkan 1 SKS setara dengan 4 x 1 jam (60 menit) x 18 =
72 jam
D. Persyaratan dan Tempat
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
(khususnya program S1) agar dapat mengikuti PPL 2. Persyaratan tersebut
sebagai berikut.
1. Mahasiswa telah mengumpulkan minimal 110 SKS, termasuk di
dalamnya lulus mata kuliah: SBM I / SBM II / Daspro II, dibuktikan
dengan menunjukkan KHS kumulatif.
2. Telah lulus mengikuti PPL 1.
8
3. Memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan/Dosen Wali dan telah
mendaftarkan mata kuliah PPL 2 dalam KRS.
4. Mendaftarkan diri secara pribadi sebagai calon peserta PPL 2 pada UPT
PPL Unnes dengan:
a. menunjukkan KHS kumulatif;
b. menunjukkan bukti pembayaran SPP;
c. menunjukkan bukti telah lulus PPL 1 (misalnya Sertifikat PPL 1 yang
asli);
d. menunjukkan bukti pembayaran Buku Pedoman PPL;
e. mengisi formulir pendaftaran PPL 2; dan
f. menyerahkan dua (2) lembar pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm.
Tempat praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan
Kepala Dinas P dan K Propinsi Jawa Tengah atau pimpinan lain yang setara
dan terkait dengan tempat latihan. Penempatan mahasiswa praktikan di
tempat latihan ditentukan oleh UPT PPL Unnes dan instansi lain yang terkait.
Yang perlu diperhatikan, mahasiswa praktikan menempati tempat latihan
yang sama selama PPL 1 dan PPL 2.
E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
Tijuana, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai Tijuana pendidikan
tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengankebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.
Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian Tijuana pendidikan nasional. Standar
Nasional pendidikan terdiri dari atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Standar Isi (ISI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
merupakan
acuan
utama
bagi
satuan
pendidikan
dalam
mengembangkan kurikulum. UU RI no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
9
Pendidikan Nasional dan PP RI no. 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar
dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan
SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan pengembangan kurikulum disusun
antara lain agar dapat memberi kesempatan siswa:
1. belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. belajar untuk memahami dan menghayati;
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan ataupun CTL.
Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa
dan
lingkungannya;
2. Beragam dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. Relevan dengankebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
6. Belajar sepanjang hayat;
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia;
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan siswa;
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
5. Tuntutan dunia kerja;
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
7. Agama;
10
8. Dinamika perkembangan global;
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
11. Kesetaraan jender;
12. Karakteristik Satuan Pendidikan.
F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas
Guru sebagai tenaga pengajar di jenjang pendidikan dasar maupun
menengah
harus
mempunyai
kualitas
diri
serta
mengembangkan
kepribadiannya sebagai salah satu upaya mencapai tujuan pendidikan
nasional. Selain itu guru perlu menjaga citra dirinya sehingga dapat dijadikan
teladan bagi peserta didik dan lingkungan. Berikut ini adalah tugas dan
tanggung jawab guru di sekolah dan di kelas sebagai pengajar, pendidik,
anggota sekolah maupun sebagai anggota masyarakat.
1. Tugas dan kewajiban guru sebagai pengajar
a. Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
b. Datang mengajar di sekolah setiap hari kerja.
c. Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinu sesuai
teknik evaluasi yang berlaku.
d. Ikut memelihara tata tertib kelas dan sekolah.
e. Ikut membina hubungan baik antara sekolah dengan orang tua dan
masyarakat.
f. Membina hubungan baik antara sekolah dengan berbagai golongan
masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
2. Tugas dan kewajiban guru sebagai pendidik
a. Senantiasa menjunjung tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
b. Guru wajib mencintai anak didik dan profesinya serta selalu
menjadikan dirinya teladan bagi anak didiknya.
c. Guru wajib selalu menyelaraskan pengetahuan dan meningkatkan
pengetahuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
11
d. Guru senantiasa memperhatikan norma-norma, etika, dan estetika
dalam berpakaian dan berhias.
e. Guru senantiasa wajib meningkatkan keselarasan, kesenian, dan
keseimbangan jasmani dan rohaninya sehingga terwujud penampilan
pribadi yang baik.
G. Tugas Guru Praktikan
Tugas guru praktikan selama mengikuti PPL 2 adalah sebagai berikut.
1. observasi dan orientasi di tempat praktik;
2. pengajaran model atau pelatihan pengajaran terbimbing;
3. pelatihan pengajaran mandiri dan ujian mengajar;
4. kegiatan kokurikuler seijin kepala sekolah tempat praktik;
5. membantu memperlancar arus informasi dari Unnes ke sekolah latihan
dan sebaliknya;
6. menyusun laporan hasil observasi dan orientasi di tempat praktik;
7. menyusun pengurus kelompok praktikan di tempat praktik;
8. mengisi format rencana kegiatan dan format bimbingan PPL yang
dijadwalkan
12
BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan II ( PPL II ) ini dilaksanakan pada
tanggal 3 September s.d. 20 Oktober 2012, setelah menempuh Praktik
Pengalaman Lapangan I ( PPL I ) pada tanggal 30 juli s.d 12 Agustus 2012.
Sedangkan sekolah yang dipilih adalah SMP N 9 Magelang, yang berlokasi di
jalan Cemara Tujuh No. 34 Kota Magelang yang sudah ditetapkan
berdasarkan persetujuan rektor dengan Kepala Kantor Wilayah Departemen
atau pimpinan lain yang sesuai.
B. Tahapan Kegiatan
Selama kegiatan PPL di SMP Negeri 7 Magelang tahapan kegiatan
yang dilaksanakan adalah :
Tahap-tahap kegiatan PPL 1 dan PPL 2 meliputi:
1. Kegiatan di kampus, meliputi:
a. Pembekalan
Pembekalan dilakukan di kampus selama 3 hari yaitu mulai tanggal 24,
25, dan 26 Juli 2012.
b. Upacara Penerjunan
Upacara penerjunan dilaksanakan di depan gedung Rektorat Unnes
pada tanggal 30 Juli 2012 pukul 07.00 WIB sampai selesai.
2. Kegiatan Inti
a. Pengenalan lapangan
Kegiatan pengenalan lapangan di SMP Negeri 9 Magelang
dilaksanakan pada PPL 1 yaitu tanggal 30 Juli – 11 Agustus 2012.
Dengan demikian, data pengenalan lapangan tidak dilampirkan
kembali karena sudah dilampirkan pada laporan PPL 1.
b. Pengajaran Model
Pengajaran model adalah kegiatan yang dilakukan praktikan dengan
cara mengamati guru pamong dalam melakukan proses pembelajaran
13
terhadap siswa. Sehingga melalui kegiatan ini praktikan dapat
mengetahui bagaimana guru mengajar tentang proses mengajar dan
permasalahan yang terjadi didalam kelas.
c. Pengajaran terbimbing
Pengajaran terbimbing dilakukan oleh mahasiswa praktikan di bawah
bimbingan dan arahan guru pamong dan dosen pembimbing. Artinya
guru pamong dan dosen pembimbing ikut masuk kelas melihat dan
mengevaluasi praktikan ketika sudah selesai. Sebelum melakukan
pembelajaran di kelas praktikan sudah menyiapkan perangkat
pembelajaran seperti silabus dan rencana pelaksanaan peelmbelajaran
yang sudah dikonsultasikan terlebih dulu kepada guru pamong dan
sudah direvisi sebelumnya.
d. Pengajaran mandiri
Pengajaran mandiri dilakukan oleh praktikan tanpa didampingi oleh
guru pamong. Tetapi sebelumya semua perangkat pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah dikonsultasikan dan
diserahkan kepada guru pamong.
e. Penilaian PPL 2
Penilaian PPL 2 pada mata pelajaran Seni Budaya merupakan
kewenangan guru pamong mata pelajaran Seni Budaya itu sendiri dan
dosen pembimbing. Penilaian berdasarkan pengamatan dan evaluasi
guru pamong dan dosen pembimbing ketika kegiatan belajar mengajar
berlangsung di kelas.
f. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan oleh guru pamong dan
dosen pembimbing. Guru pamong minimal 7 kali latihan sedangkan
dosen pembimbing minimal menilai 3 kali latihan.
g. Bimbingan penyusunan laporan
Dalam penyusunan laporan, praktikan mendapat bimbingan dan
masukan dari berbagai pihak yaitu guru pamong, dosen pembimbing,
14
dosen koordinator, dan pihak lain yang terkait sehingga laporan ini
dapat disusun tepat pada waktunya.
C. Materi Kegiatan
Materi yang praktikan peroleh berasal dari kegiatan pembekalan PPL,
upacara penerjunan dan acara penyerahan selama melaksanakan praktik
mengajar. Ketika pembekalan praktikan mendapatkan meteri tentang PPL,
sekolah dan kegiatan belajar serta berbagai permasalahannya, yang
disampaikan oleh coordinator dari masing-masing fakultas, sedangkan materi
yang lain diberikan oleh Kepala Sekolah serta guru pamong masing-masing
praktikan.
Peraturan atau system yang diterapkan bagi praktikan tidak jauh beda
dengan ketika PPL I. praktikan harus dating setiap hari tepat waktu dan pulang
setelah siswa pulang, tetapi juga boleh mengajukan izin apabila mempunyai
kepentingan yang mendesak. Praktikan harus selalu berada di sekolah baik itu
ada jadwal mengajar atau tidak.
D. Proses Pembimbingan
Proses bimbingan praktikan lakukan kepada dosen pembimbing dan guru
pamong berlangsung selama kegiatan PPL secara efektif dan efisien. Guru
pamong senantiasa memberikan saran terkait dengan pembelajaran yang
hendak praktikan lakukan. Sebelum masuk kelas Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tersebut dikonsultasikan dengan guru pamong terlebih
dahulu dan masuk ke kelas dengan guru pamong yang siap untuk menilai.
E. Hal-Hal yang Mendukung dan Menghambat
Seperti pada umumnya setiap kegiatan. Selama pelaksanaan PPL II
praktikan menemukan hal-hal yang mendukung maupun yang menghambat
pelaksanaan PPL.
a. Hal-hal yang mendukung
15
-
Sudah tersusunnya jadwal kegiatan mahasiswa PPL selama PPL II
berlangsung di SMP Negeri 9 Magelang, termasuk diberikannya
kepada semua praktikan waktu khusus satu minggu sebelum penarikan
untuk penyusunan laporan.
-
Penyediaan tempat khusus untuk para praktikan PPL sehingga
memungkinkan untuk dilakukannya diskusi yang menyangkut tentang
kegiatan mahasiswa PPL secara lebih terbuka dan memobilisasi kelas
dengan baik.
-
Guru pamong yang selalu membantu praktikan setiap kali praktikan
membutuhkan bimbingan dan arahan.
-
Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar
mengjar.
-
Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa praktikan di SMP
Negeri 7 Magelang sehingga memperlancar pelaksanaan program
PPL.
b. Hal-hal yang menghambat
-
Kurangnya koordinasinya antara praktikan dengan pihak sekolah.
-
Terdapat beberapa siswa yang bandel sehingga membuat suasana
kelas kurang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Kurangnya pengalaman praktikan tentang proses pembelajaran
terutama dalam manajemen kelas dan mengelola waktu yang
sebenarnya sangat penting dalam proses belajar mengajar.
F. Guru Pamong
Guru pamong IPA Biologi mengajar di kelas VIII dan IX di tahun 2012,
antara lain IX A, IX B, IX C, IX D, IX E, IX F dan IX G sedangkan kelas
VIIA sampai kelas VIII F. Guru pamong dalam bidang Seni Budaya
mempunyai kemampuan yang bagus, karena mampu menguasai materi dengan
baik, selain itu juga materi disampaikan dengan suasana santai, sehinnga
mudah dimengerti oleh siswa, guru pamong juga mampu menghidupkan
suasana kelas dan memberi penguatan pada siswa untuk lebih memperhatikan
guru yang sedang menyampaikan pelajaran. Guru pamong sangat membantu
16
praktikan dalam hal sarana dan prasarana sehingga praktikan tidak mengalami
banyak kesulitan selama mengajar di kelas.
G. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing praktikan 3 kali datang ke sekolah latihan, dari
persoalan yang praktikan hadapi serta dalam pembuatan perangkat
pembelajaran yang benar. Dosen pembimbing juga sangat terbuka kepada
mahasiswa dan selalu memantau bila mahasiswa mengalami kesulitan.
Praktikan selalu diminta oleh dosen pembimbing untuk selalu konsultasi
kepada guru pamong terutama terkait masalah persiapan mengajar dan rencana
pembelajaran serta hal lain yang berhubungan pembelajaran kegiatan afektif
dan psikomotorik . Hal ini bertujuan agar praktikan lancar dan meminimalisir
kesalahan yang dibuat selama kegiatan belajar mengajar.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 9
magelang
dapat
disimpulkan
bahwa
selama
melaksanakan
praktik
pengalaman lapangan (PPL) praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan
keterampilan yang sangat praktikan butuhkan kelak bila praktikan benarbenar menjadi seorang guru.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) di SMP Negeri
9 Magelang telah berjalan dengan baik tanpa ada kesulitan yang berarti.
Sebagai seorang guru praktikan mempunyai tugas yaitu merencanakan dan
mengaktualisasikan apa yang direncanakan dalam proses pengajaran di kelas.
Pedoman utama dalam penyusunan perencanaan pembelajaran diperlukan
untuk
memberikan
arah
bagi
pencapaian
tujuan
belajar.
Dalam
mengaktusalisasikan proses pembelajaran, seorang guru praktikan harus
mempunyai bekal materi yang cukup serta harus mempunyai kemampuan
dalam mengelola kelas serta waktu.
17
Melalui PPL ini praktikan dilatih bagaimana menjadi guru yang baik
dan professional baik itu juga dalam kemampuan pedagogik, kepribadian, dan
sosialnya. Dalam hal ini praktikan tidak hanya dilatih dan dididik untuk
menjadi guru yang berkompeten dalam bidangnya tetapi diajarkan pula
bagaimana menangani beberapa siswa yang bermasalah dalam belajar
mengajar yang nantinya berakibat pada kelas yang tidak kondusif.
B. Saran
Sebagai penutup penyusun sebagai mahasiswa PPL turut memberikan
saran sebagai berikut:
1. Kedisiplinan siswa lebih ditingkatkan.
2. Memberdayakan dan meningkatkan fungsi sarana dan prasarana yang
telah ada.
3. Meningkatkan motivasi siswa untuk meningkatkan semangat belajarnya.
4. Mahasiswa PPL diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan sekolah
latihan tempat PPL agar dapat melakukan tugas – tugasnya dengan baik,
dan untuk dapat memanfaatkan sebaik – baiknya kegiatan ini untuk bekal
ketika terjun di masyarakat sebagai tenaga pendidik yang profesional.
5. Kepada SMP Negeri 9 Magelang agar lebih memantapkan pelaksanaan
tata tertib dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kegiatan proses
pembelajaran.
6. Kepada siswa-siswi SMP Negeri 9 Magelang agar terus giat dan rajin
belajar untuk meraih prestasi, baik bidang akademik maupun non
akademik demi mewujudkan peserta didik yang prima dalam prestasi,
santun dalam perilaku.
7. Kepada Universitas Negeri Semarang supaya terus menjalin kerjasama
yang baik dengan semua instansi yang terkait dengan kegiatan PPL,
khususnya dengan SMP negeri 9 Magelang.
18
REFLEKSI DIRI
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh
mahasiswa Program kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan praktikan meliputi
praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat cokurikuler dan ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah / tempat latihan. PPL bertujuan membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip –
prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. PPL yang
dilaksanakan di SMP N 9 Magelang berjumlah 18 mahasiswa dari berbagai jurusan antara lain jurusan
Bahasa dan sastra Jawa, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Seni Musik, Pendidikan
Sejarah, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Pendidikan Kepelatihan Olah Raga.
Penerjunan ini disambut baik oleh pihak sekolah begitu juga dengan mahasiswa PPL disikapi
dengan antusias, karena PPL ini dianggap sebagai pengalaman atau melatih mental dalam mengajar.
Praktik Pengalaman Lapangan PPL II ini berlangsung setelah PPL I selesai dilaksanakan. Saat pelaksanaan
PPL II, praktikan melaksanakan proses belajar mengajar mata pelajaran seni rupa pada kelas VIII, dan IX.
Dari hasil observasi selama PPL II yang dilaksanakan, praktikan dapat merefleksikan :
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran Seni Rupa
Pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 9 Magelang yang diampu oleh Bapak Supriyana, S.Pd
ini, sudah baik. Pelajaran kesenian khususnya Seni Rupa diajarkan di kelas VIII dan kelas IX,
sedangkan untuk kelas VII tidak diberikan atau diajarkan mata pelajaran seni rupa, melainkan
kesenian seni musik. Kekuatan dan keunggulan mata pelajaran seni rupa di SMP Negeri 9 Magelang
ini dapat terlihat dari antusiasme siswa dan gaya guru mengajar yang praktikan amati dalam
pembelajaran seni rupa sehingga minat pada pelajaran seni rupa semakin meningkat karena
pembelajaran yang tidak membosankan dimana guru untuk beberapa saat diselingi dengan guyon
atau canda tawa dengan siswa. tidak seperti pelajaran pada umumnya. Namun tidak semua siswa
kelas VIII dan IX SMP Negeri 9 Magelang tertarik pada pelajaran seni rupa ini, siswa yang kurang
memiliki kemampuan dalam bidang seni rupa hanya biasa-biasa saja dalam menanggapi mata
pelajaran seni rupa.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
Kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia di SMP Negeri 9 Magelang sebagai
penunjang dan pendukung kegiatan belajar mengajar dinilai sudah cukup lengkap dan memadai.
Mulai dari ruang kelas yang tertata rapi dan sangat nyaman untuk tempat belajar siswa, serta
tersedianya media berapresiasi dan berkarya seni yang cukup memadai. Fasilitas tersebut sangat
bermanfaat bagi siswa karena membuat penyampaian materi, konsep, dan praktik mengenai
pembelajaran seni rupa mudah diserap dan dipahami oleh para siswa. Didalam ruang
kelas,beberapa telah terpasang LCD proyektor, namun ada beberapa ruang kelas XIII yang belum
terpasang. Dalam setiap kelas dilengkapi dengan white board, dan black board, serta meja dan kursi
kerja siswa yang mendukung kegiatan pembelajaran baik siswa maupun guru.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru Pamong mata pelajaran seni rupa di SMP Negeri 9 Magelang, Bapak Supriyana, S.Pd,
sangat berperan penting dalam membantu praktikan dalam mengumpulkan data yang berkaitan
dalam penyusunan laporan PPL 1 terutama dalam refleksi diri ini. Beliau dengan senang hati
mempersilahkan praktikan melaksanakan observasi pada saat melaksanakan pembelajaran di kelas.
Memberi kebebasan kepada praktikan pada saat nanti dalam penyusunan RPP dan Media yang
akan dipakai dalam mengajar nanti pada saat PPL 2 yang sudah ditetapkan selama mahasiswa
praktikan belajar di UNNES. Beliau juga kooperatif dalam memberikan data yang dibutuhkan
praktikan dalam melengkapi laporan PPL 1.
Dosen pembimbing yang mendampingi mahasiswa praktikan di SMP Negeri 9 Magelang,
yaitu Bapak Kamsidjo Budi Utomo, S.Pd, M.Pd, selalu memberikan pengarahan dan motivasi kepada
seluruh mahasiswa praktikan untuk terus mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman
serta pengetahuan yang berharga selama kegiatan ini sebagai bekal untuk menjadi guru yang baik
dan mumpuni dibidangnya masing-masing.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran di SMP Negeri 9 Magelang sudah cukup baik. Untuk semua kelas
sudah menggunakan kurikulum KTSP. Didukung pula dengan Prota, Promes, RPP, dan analisis
materi pembelajaran yang kesemuanya adalah syarat administratif bagi seorang guru sebelum
mengajar di kelas. Selain itu juga dapat dilihat dari kreativitas Guru dan Siswa dalam proses dan
hasil pembelajaran Seni Rupa, yang dapat dilihat dari karya – karya siswa diantaranya karya lukis
yang dipajang di dikelas. Metode dan materi yang diterapkan cenderung berorientasi pada siswa.
Hal ini sangat baik karena dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa.
5. Refleksi Kemampuan Diri Praktikan
Dalam melaksanakan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 9 Magelang, praktikan menyadari bahwa
praktikan belum sepenuhnya memiliki kemampuan sebagai seorang guru seperti yang diharapkan,
karena masih dalam taraf belajar sehingga masih banyak terdapat kekurangan yang dimiliki.
Sebagai mahasiswa praktikan yang mengajar mata pelajaran seni rupa, masih terlalu banyak
kekurangan dalam cara penyampaian materi. Praktikan akan terus berusaha secara maksimal
sehingga praktikan dapat terus mengembangkan diri menjadi seorang pengajar yang baik. Dari hal
ini praktikan menyadari bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari agar dalam melakukan
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Praktikan juga membutuhkan bimbingan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga menjaga hubungan
baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan bahkan dengan siswa juga perlu
dibina dengan baik.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL I
Selain itu, nilai tambah yang diperoleh mahasiswa ialah ilmu pengetahuan, pengalaman,
metode dan teknik mengajar yang baik, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi
lingkungan dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar-benar terjun dalam dunia guru
yang sebenarnya. Praktikan juga mendapat pengalaman bagaimana mengelola suatu kegiatan
diluar pembelajaran bersama dengan siswa, dimana hal tersebut sangat membantu praktikan untuk
memahami siswa.
Adapun nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL I selama 13 hari ini adalah
praktikan mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai banyak hal yang berkaitan dengan
keadaan dan kegiatan yang berlangsung di sekolah mulai dari hubungan antar personal, bagaimana
sekolah, bagaimana seorang guru harus menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan
sekolah. Sehingga secara tidak langsung praktikan lebih siap melaksanakan PPL 2.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
a. Saran untuk SMA Negeri 9 Magelang
Saran yang kiranya dapat diberikan khususnya pada sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan kesenirupaan siswa SMP N 9 Magelang adalah penambahan lab
untuk seni rupa sebagai sarana berkreativitas dan dapat dijadikan juga sebagai tempat
keperluan kesenirupaan lainnya misalnya saja sebagai tempat pameran sehingga tidak
banyak karya siswa yang terbengkalai di gudang sekolah.
b. Saran untuk UNNES
Komunikasi dan Koordinasi oleh dosen pembimbing, koordinator, serta sekolah
agar lebih ditingkatkan lagi dan terus menjalin kerjasama yang baik dan harmonis dengan
lembaga-lembaga lain dalam pemberian pembekalan yang optimal bagi mahasiswa
praktikan agar mahasiswa lebih siap terjun dilapangan. Sistem PPL juga harus dibenahi
kembali. Aturan yang dijalankan setidaknya jangan terkesan kaku, lebih baik fleksibel
namun masih dalam aturan yang dibenarkan sehingga suatu saat tidak memberatkan
mahasiswa
Demikianlah refleksi diri dari praktikan yang dapat disampaikan semoga dengan apa
yang telah praktikan tulis bisa menjadi masukan yang berharga bagi semua pihak yang
bersangkutan dalam arah menuju perbaikan yang lebih baik, terima kasih.
Mengetahui,
Guru Pamong Mata Pelajaran
Seni Budaya (Seni Rupa)
Supriyana, S.Pd
NIP. 195906201981121003
Mahasiswa Praktikan
Faiz Affan
NIM. 2401409035
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 9 MAGELANG
Disusun oleh:
Nama
: Faiz Affan
NIM
: 2401409035
Program Studi
: Pendidikan Seni Rupa
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES dan
disahkan pada:
Hari
: Senin
Tanggal
: 8 Oktober 2012
Disahkan oleh:
Dosen Koordinator
Drs. Kamsidjo Budi Utomo, M.Pd
NIP. 19550818 1983031 001
Pusat Pengembangan PPL UNNES
Drs. Masugino, M.Pd
NIP. 19520721 198012 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah
serta anugerah-Nya laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 di SMP Negeri 9 Magelang
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini merupakan bukti dari
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan sekaligus untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman dan penguasaan penulis, selaku mahasiswa praktikan dalam melaksanakan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan tersebut.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan praktik maupun
penyususnan laporan ini, diantaranya :
1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Masugino, M.Pd, selaku kepala UPT PPL UNNES.
3. Drs. Kamsidjo Budi Utomo, M.Pd, selaku dosen koordinator dan dosen pembimbing
PPL.
4. Nurwiyono SN, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 9 Magelang.
5. Sugiyanto, S. Pd, selaku koordinator guru pamong.
6. Supriyana, S. Pd, selaku guru pamong mata pelajaran Seni Budaya.
7. Segenap guru dan karyawan serta siswa-siswi SMP Negeri 9 Magelang.
8. Rekan-rekan praktikan PPL UNNES atas kerjasama dan solidaritasnya.
9. Siswa-siswi SMP Negeri 9 Magelang
10. Semua pihak yang telah membantu kami selama pelaksanaan PPL ini.
Sebagai manusia biasa yang masih dalam tahap belajar, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis berharap, laporan PPL ini mendapat tempat di hati pembaca
budiman sekalian dan semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Magelang, Oktober 2012
Penyusun.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….........i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………..........................ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………….........................iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………... …...1
B. Tujuan ……………………………………………………………………... …...2
C. Manfaat PPL ………………………………………………………………. …...3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan ……………………………………...5
B. Dasar Pelaksanaan ……………….……………………………………………...6
C. Status, Peserta, dan Bobot Kredit…………………………………..……………7
D. Persyaratan dan Tempat……………………...…………..……………………....7
E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)…………………………………8
F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas……………………………………………....10
G. Tugas Guru Praktikan…………………………………………………………...11
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A. Waktu danTempat……………………………………………………………….12
B. Tahapan Kegiatan …………………………………………………………….....12
C. Materi Kegiatan……………… …………………………………………………14
D. Proses Pembimbingan …………………………………………………………..14
E. Hal – Hal yang Mendukung dan Menghambat ……………………………..…..14
F. Guru Pamong……………………………………………………………………15
G. Dosen Pembimbing……….……………………………………………………..15
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………………………………..16
B. Saran …………………………………………………………………………....16
REFLEKSI DIRI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan masyarakat yang diiringi dengan percepatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut adanya perubahan dalam
segala hal, diantaranya peningkatan pelayanan mutu pendidikan, baik dalam
praktik
maupun
dalam
proses
penyiapan
tenaga
kependidikan.
Penyelenggaraan pendidikan yang didalamnya memuat kegiatan pembelajaran
minimal melibatkan dua komponen penting yaitu guru dan peserta didik. Dua
komponen tersebut wajib hadir dalam setiap proses pembelajaran sehingga
seorang guru harus dapat seprofesional mungkin sebelum dihadapkan pada
situasi nyata dalam penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
sekolah untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu praktikan yang mengambil program studi kependidikan harus mempunyai
bekal pengetahuan yang cukup sebelum mengajar.
Salah satu langkah untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan suatu
usaha menciptakan dan meningkatkan pelayanan mutu pendidikan. Salah satu
cara yang ditempuh oleh perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang (
UNNES ) yang menciptakan calon guru adalah dengan kegiatan PPL (Praktik
Pengalaman Lapangan). Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan
tinggi program studi kependidikan di Universitas Negeri Semarang.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa yang mengambil program studi
kependidikan yang diselenggarakan oleh lembaga Penghasil Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang dalam hal ini adalah Unnes. Maju dan mundurnya
pendidikan dalam suatu bangsa erat kaitannya dengan mutu perguruan tinggi
yang mencetak tenaga kependidikan/guru.
PPL mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki
seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang
1
tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Mahasiswa praktikan harus
melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan mahasiswa PPL bukan pengganti guru pengajar di
sekolah latihan atau pamong di tempat latihan lainnya. Dalam hal ini
praktikan dibimbing dan dilatih untuk melakukan proses pembelajaran dari
menyiapkan rencana pembelajaran maupun menganalisis hasil pembelajaran
yang diampu oleh masing-masing guru praktikan. Pembimbingan mahasiswa
PPL harus secara intensif dan sistematis oleh guru pamong dan dosen
pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas bimbingan.
Pelaksanaan PPL dilakukan setelah mahasiswa menempuh PPL I
dimana PPL I memuat kegiatan observasi dan orientasi yang berkaitan
dengan kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah, administrasi
sekolah, administrasi kelas, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan
siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan,
kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender
akademik sekolah, jadwal kegiatan sekolah. Sedangkan PPL II dilaksanakan
selama kurang lebih dua bulan dan diharapkan dapat mengembangkan daya
pikir mahasiswa praktikan sebagai calon-calon tenaga kependidikan dan
mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan.
B. Tujuan
Berdasarkan keputusan Rektor Unnes No. 35/O/2006, bab I pasal 3
disebutkan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk
mahasiswa praktik agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional,
sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang
meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial. Kemudian jika ditinjau dari tujuan khusus,
PPL bertujuan sebagai berikut.
1. Menghasilkan sarjana pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat
mengelola proses pendidikan secara profesional.
2
2. Memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa calon pendidik agar
senantiasa dapat berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa
khususnya dalam pendidikan.
3. Memberikan bekal kepada mahasiswa selaku calon pendidik agar memiliki
kualifikasi yang memadai.
4. Mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi sarjana pendidikan yang
siap sebagai agen pembaharuan
dan dapat mewujudkan transformasi
pendidikan.
5. Memantapkan dan meningkatkan pelaksanaan Tri Darma Perguruan
Tinggi serta memperoleh masukan-masukan yang berguna bagi Unnes
untuk selalu meningkatkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan.
C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
Dengan melaksanakan PPL diharapkan praktikan mampu menjadi
calon pendidik yang professional dalam bidang studinya dan dapat
memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa
praktikan, sekolah dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Bagi Mahasiswa Praktikan
a. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan bekal yang diperoleh
selama kuliah perkuliahan ditempat PPL SMP N 9 Magelang.
b. Mengetahui keadaan dan kondisi sekolah serta mengenal secara
langsung kegiatan pembelajaran di sekolah latihan tersebut.
c. Memperoleh
pengetahuan
dan
wawasan
tentang
pelaksanaan
pendidikan di sekolah tempat latihan.
d. Dapat mempraktikan ilmu yang diperolehnya selama di bangku kuliah
melalui proses pembelajaran di dalam kelas yang dibimbing oleh guru
pamong
e. Selain itu dapat meningkatkan daya pemikiran mahasiswa dalam
melakukan
penelaahan,
perumusan
pembelajaran yang ada di sekolah latihan.
2. Bagi sekolah latihan
3
dan
pemecahan
masalah
a. Meningkatkan kualitas pendidik dan menambah keprofesionalan guru.
b. Dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran di sekolah dan
memperluas kerjasama dalam proses pembelajaran di sekolah dengan
perguruan tinggi yang bersangkutan.
c. Sekolah dapat memperoleh informasi secara langsung berkaitan
dengan sistem pendidikan atau pedoman kurikulum yang baru.
d. Sekolah
dapat
mengetahui
kekurangan
dan
kelebihan
dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran yang dapat membantu kemajuan
dan kesempurnaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah
latihan
3. Bagi Perguruan Tinggi (Unnes)
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
b. Sebagai
informasi
perkembangan
ilmu
pendidikan
terhadap
pengelolaan pembelajaran di UNNES dan sebagai penyalur pendidik
yang dapat menciptakan calon-calon tenaga profesional yang
kompetensi.
c. Memperluas dan meningkatkan jaringan serta kerjasama dengan
sekolah terkait.
d. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL II,
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolan proses pembelajaran
dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Berdasarkan SK Rektor Universitas Negeri Semarang No. 35/O/2006
tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa program
kependidikan Universitas Negeri Semarang disebutkan bahwa:
1. Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang
harus
dilakukan
mahasiswa
praktikan,
sebagai
pelatihan
untuk
menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh
pengalaman
dan
keterampilan
lapangan
dalam
penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya.
2. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan meliputi: praktik mengajar,
praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang
bersifat kurikuler dan atau ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah/tempat
latihan.
Dasar konseptual dalam pelaksanaan PPL adalah
a. Tenaga kependidikan terdapat di jalur kependidikan sekolah dan di
jalur pendidikan luar sekolah.
5
b. UNNES bertugas untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri
dari tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga pelatih, dan tenaga
kependidikan lainnya.
c. Tenaga pembimbing adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling untuk siswa di
sekolah.
d. Tenaga pelatih adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya
memberikan layanan pelatihan kepada siswa di sekolah.
e. Tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya
memberikan layanan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
f. Tenaga kependidikan lainnya adalah Perancang Kurikulum, Ahli
Teknologi Pendidikan, Ahli Administrasi Pendidikan, Analisator Hasil
Belajar, dan Tutor Pamong Belajar yang bertugas menurut
kewenangan masing-masing.
g. Kompetensi sebagai tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga
pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya para mahasiswa calon tenaga
kependidikan wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi
malalui kegiatan PPL.
PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon
tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi profesional,
kepribadian, paedagogik, dan sosial.
PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar
mereka memiliki kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan.
Sedangkan sasarannya adalah agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat
pengetahuan sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan.
B. Dasar Pelaksanaan
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
a. Undang-undang:
6
1. No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Nomor
4301);
2. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4586);
b. Peraturan Pemerintah:
1. Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 115, tambahan Lembaran Negara Nomor 3859).
2. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara RI Tahun 2005 No.41, Tambahan Lembaran Negara RI
No.4496);
c. Keputusan Presiden:
1. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;
2. Nomor 124/M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan
ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi
Universitas;
3. Nomor 132 /M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas
Negeri Semarang;
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 278/O/1999
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;
e. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional:
1. Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;
2. Nomor 225/O/2000 tentang Status Universitas Negeri Semarang;
3. Nomor
232/U/2000
tentang
Pedoman
Penyusunan
Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil belajar;
4. Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti;
5. Nomor 201/O/2003 tentang Perubahan Kepmendikbud. Nomor
278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Semarang;
f. Keputusan Rektor:
7
1. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan
Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas
Negeri Semarang;
2. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas
Negeri Semarang;
3. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;
4. Nomor 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
bagi Mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang.
C. Status, Peserta, dan Bobot Kredit
Setiap mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang
(Unnes) yang sudah menempuh minimal 6 semester atau minimal sudah
menempuh 110 sks wajib melaksanakan PPL, karena kegiatan ini merupakan
bagian integral dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan (berupa mata
kuliah) berdasarkan kompetensi yang termasuk di dalam struktur program
kurikulum.
Adapun mahasiswa yang wajib mengikuti PPL ini meliputi mahasiswa
program S1, program Akta, dan program lainnya. Mata kuliah ini mempunyai
bobot kredit 6 SKS, dengan rincian PPL 1 sebanyak 2 SKS dan PPL 2
sebanyak 4 SKS. Sedangkan 1 SKS setara dengan 4 x 1 jam (60 menit) x 18 =
72 jam
D. Persyaratan dan Tempat
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
(khususnya program S1) agar dapat mengikuti PPL 2. Persyaratan tersebut
sebagai berikut.
1. Mahasiswa telah mengumpulkan minimal 110 SKS, termasuk di
dalamnya lulus mata kuliah: SBM I / SBM II / Daspro II, dibuktikan
dengan menunjukkan KHS kumulatif.
2. Telah lulus mengikuti PPL 1.
8
3. Memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan/Dosen Wali dan telah
mendaftarkan mata kuliah PPL 2 dalam KRS.
4. Mendaftarkan diri secara pribadi sebagai calon peserta PPL 2 pada UPT
PPL Unnes dengan:
a. menunjukkan KHS kumulatif;
b. menunjukkan bukti pembayaran SPP;
c. menunjukkan bukti telah lulus PPL 1 (misalnya Sertifikat PPL 1 yang
asli);
d. menunjukkan bukti pembayaran Buku Pedoman PPL;
e. mengisi formulir pendaftaran PPL 2; dan
f. menyerahkan dua (2) lembar pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm.
Tempat praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan
Kepala Dinas P dan K Propinsi Jawa Tengah atau pimpinan lain yang setara
dan terkait dengan tempat latihan. Penempatan mahasiswa praktikan di
tempat latihan ditentukan oleh UPT PPL Unnes dan instansi lain yang terkait.
Yang perlu diperhatikan, mahasiswa praktikan menempati tempat latihan
yang sama selama PPL 1 dan PPL 2.
E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
Tijuana, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai Tijuana pendidikan
tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengankebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.
Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian Tijuana pendidikan nasional. Standar
Nasional pendidikan terdiri dari atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Standar Isi (ISI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
merupakan
acuan
utama
bagi
satuan
pendidikan
dalam
mengembangkan kurikulum. UU RI no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
9
Pendidikan Nasional dan PP RI no. 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar
dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan
SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan pengembangan kurikulum disusun
antara lain agar dapat memberi kesempatan siswa:
1. belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. belajar untuk memahami dan menghayati;
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan ataupun CTL.
Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa
dan
lingkungannya;
2. Beragam dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. Relevan dengankebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
6. Belajar sepanjang hayat;
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia;
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan siswa;
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
5. Tuntutan dunia kerja;
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
7. Agama;
10
8. Dinamika perkembangan global;
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
11. Kesetaraan jender;
12. Karakteristik Satuan Pendidikan.
F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas
Guru sebagai tenaga pengajar di jenjang pendidikan dasar maupun
menengah
harus
mempunyai
kualitas
diri
serta
mengembangkan
kepribadiannya sebagai salah satu upaya mencapai tujuan pendidikan
nasional. Selain itu guru perlu menjaga citra dirinya sehingga dapat dijadikan
teladan bagi peserta didik dan lingkungan. Berikut ini adalah tugas dan
tanggung jawab guru di sekolah dan di kelas sebagai pengajar, pendidik,
anggota sekolah maupun sebagai anggota masyarakat.
1. Tugas dan kewajiban guru sebagai pengajar
a. Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
b. Datang mengajar di sekolah setiap hari kerja.
c. Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinu sesuai
teknik evaluasi yang berlaku.
d. Ikut memelihara tata tertib kelas dan sekolah.
e. Ikut membina hubungan baik antara sekolah dengan orang tua dan
masyarakat.
f. Membina hubungan baik antara sekolah dengan berbagai golongan
masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
2. Tugas dan kewajiban guru sebagai pendidik
a. Senantiasa menjunjung tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
b. Guru wajib mencintai anak didik dan profesinya serta selalu
menjadikan dirinya teladan bagi anak didiknya.
c. Guru wajib selalu menyelaraskan pengetahuan dan meningkatkan
pengetahuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
11
d. Guru senantiasa memperhatikan norma-norma, etika, dan estetika
dalam berpakaian dan berhias.
e. Guru senantiasa wajib meningkatkan keselarasan, kesenian, dan
keseimbangan jasmani dan rohaninya sehingga terwujud penampilan
pribadi yang baik.
G. Tugas Guru Praktikan
Tugas guru praktikan selama mengikuti PPL 2 adalah sebagai berikut.
1. observasi dan orientasi di tempat praktik;
2. pengajaran model atau pelatihan pengajaran terbimbing;
3. pelatihan pengajaran mandiri dan ujian mengajar;
4. kegiatan kokurikuler seijin kepala sekolah tempat praktik;
5. membantu memperlancar arus informasi dari Unnes ke sekolah latihan
dan sebaliknya;
6. menyusun laporan hasil observasi dan orientasi di tempat praktik;
7. menyusun pengurus kelompok praktikan di tempat praktik;
8. mengisi format rencana kegiatan dan format bimbingan PPL yang
dijadwalkan
12
BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan II ( PPL II ) ini dilaksanakan pada
tanggal 3 September s.d. 20 Oktober 2012, setelah menempuh Praktik
Pengalaman Lapangan I ( PPL I ) pada tanggal 30 juli s.d 12 Agustus 2012.
Sedangkan sekolah yang dipilih adalah SMP N 9 Magelang, yang berlokasi di
jalan Cemara Tujuh No. 34 Kota Magelang yang sudah ditetapkan
berdasarkan persetujuan rektor dengan Kepala Kantor Wilayah Departemen
atau pimpinan lain yang sesuai.
B. Tahapan Kegiatan
Selama kegiatan PPL di SMP Negeri 7 Magelang tahapan kegiatan
yang dilaksanakan adalah :
Tahap-tahap kegiatan PPL 1 dan PPL 2 meliputi:
1. Kegiatan di kampus, meliputi:
a. Pembekalan
Pembekalan dilakukan di kampus selama 3 hari yaitu mulai tanggal 24,
25, dan 26 Juli 2012.
b. Upacara Penerjunan
Upacara penerjunan dilaksanakan di depan gedung Rektorat Unnes
pada tanggal 30 Juli 2012 pukul 07.00 WIB sampai selesai.
2. Kegiatan Inti
a. Pengenalan lapangan
Kegiatan pengenalan lapangan di SMP Negeri 9 Magelang
dilaksanakan pada PPL 1 yaitu tanggal 30 Juli – 11 Agustus 2012.
Dengan demikian, data pengenalan lapangan tidak dilampirkan
kembali karena sudah dilampirkan pada laporan PPL 1.
b. Pengajaran Model
Pengajaran model adalah kegiatan yang dilakukan praktikan dengan
cara mengamati guru pamong dalam melakukan proses pembelajaran
13
terhadap siswa. Sehingga melalui kegiatan ini praktikan dapat
mengetahui bagaimana guru mengajar tentang proses mengajar dan
permasalahan yang terjadi didalam kelas.
c. Pengajaran terbimbing
Pengajaran terbimbing dilakukan oleh mahasiswa praktikan di bawah
bimbingan dan arahan guru pamong dan dosen pembimbing. Artinya
guru pamong dan dosen pembimbing ikut masuk kelas melihat dan
mengevaluasi praktikan ketika sudah selesai. Sebelum melakukan
pembelajaran di kelas praktikan sudah menyiapkan perangkat
pembelajaran seperti silabus dan rencana pelaksanaan peelmbelajaran
yang sudah dikonsultasikan terlebih dulu kepada guru pamong dan
sudah direvisi sebelumnya.
d. Pengajaran mandiri
Pengajaran mandiri dilakukan oleh praktikan tanpa didampingi oleh
guru pamong. Tetapi sebelumya semua perangkat pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah dikonsultasikan dan
diserahkan kepada guru pamong.
e. Penilaian PPL 2
Penilaian PPL 2 pada mata pelajaran Seni Budaya merupakan
kewenangan guru pamong mata pelajaran Seni Budaya itu sendiri dan
dosen pembimbing. Penilaian berdasarkan pengamatan dan evaluasi
guru pamong dan dosen pembimbing ketika kegiatan belajar mengajar
berlangsung di kelas.
f. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan oleh guru pamong dan
dosen pembimbing. Guru pamong minimal 7 kali latihan sedangkan
dosen pembimbing minimal menilai 3 kali latihan.
g. Bimbingan penyusunan laporan
Dalam penyusunan laporan, praktikan mendapat bimbingan dan
masukan dari berbagai pihak yaitu guru pamong, dosen pembimbing,
14
dosen koordinator, dan pihak lain yang terkait sehingga laporan ini
dapat disusun tepat pada waktunya.
C. Materi Kegiatan
Materi yang praktikan peroleh berasal dari kegiatan pembekalan PPL,
upacara penerjunan dan acara penyerahan selama melaksanakan praktik
mengajar. Ketika pembekalan praktikan mendapatkan meteri tentang PPL,
sekolah dan kegiatan belajar serta berbagai permasalahannya, yang
disampaikan oleh coordinator dari masing-masing fakultas, sedangkan materi
yang lain diberikan oleh Kepala Sekolah serta guru pamong masing-masing
praktikan.
Peraturan atau system yang diterapkan bagi praktikan tidak jauh beda
dengan ketika PPL I. praktikan harus dating setiap hari tepat waktu dan pulang
setelah siswa pulang, tetapi juga boleh mengajukan izin apabila mempunyai
kepentingan yang mendesak. Praktikan harus selalu berada di sekolah baik itu
ada jadwal mengajar atau tidak.
D. Proses Pembimbingan
Proses bimbingan praktikan lakukan kepada dosen pembimbing dan guru
pamong berlangsung selama kegiatan PPL secara efektif dan efisien. Guru
pamong senantiasa memberikan saran terkait dengan pembelajaran yang
hendak praktikan lakukan. Sebelum masuk kelas Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tersebut dikonsultasikan dengan guru pamong terlebih
dahulu dan masuk ke kelas dengan guru pamong yang siap untuk menilai.
E. Hal-Hal yang Mendukung dan Menghambat
Seperti pada umumnya setiap kegiatan. Selama pelaksanaan PPL II
praktikan menemukan hal-hal yang mendukung maupun yang menghambat
pelaksanaan PPL.
a. Hal-hal yang mendukung
15
-
Sudah tersusunnya jadwal kegiatan mahasiswa PPL selama PPL II
berlangsung di SMP Negeri 9 Magelang, termasuk diberikannya
kepada semua praktikan waktu khusus satu minggu sebelum penarikan
untuk penyusunan laporan.
-
Penyediaan tempat khusus untuk para praktikan PPL sehingga
memungkinkan untuk dilakukannya diskusi yang menyangkut tentang
kegiatan mahasiswa PPL secara lebih terbuka dan memobilisasi kelas
dengan baik.
-
Guru pamong yang selalu membantu praktikan setiap kali praktikan
membutuhkan bimbingan dan arahan.
-
Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar
mengjar.
-
Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa praktikan di SMP
Negeri 7 Magelang sehingga memperlancar pelaksanaan program
PPL.
b. Hal-hal yang menghambat
-
Kurangnya koordinasinya antara praktikan dengan pihak sekolah.
-
Terdapat beberapa siswa yang bandel sehingga membuat suasana
kelas kurang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Kurangnya pengalaman praktikan tentang proses pembelajaran
terutama dalam manajemen kelas dan mengelola waktu yang
sebenarnya sangat penting dalam proses belajar mengajar.
F. Guru Pamong
Guru pamong IPA Biologi mengajar di kelas VIII dan IX di tahun 2012,
antara lain IX A, IX B, IX C, IX D, IX E, IX F dan IX G sedangkan kelas
VIIA sampai kelas VIII F. Guru pamong dalam bidang Seni Budaya
mempunyai kemampuan yang bagus, karena mampu menguasai materi dengan
baik, selain itu juga materi disampaikan dengan suasana santai, sehinnga
mudah dimengerti oleh siswa, guru pamong juga mampu menghidupkan
suasana kelas dan memberi penguatan pada siswa untuk lebih memperhatikan
guru yang sedang menyampaikan pelajaran. Guru pamong sangat membantu
16
praktikan dalam hal sarana dan prasarana sehingga praktikan tidak mengalami
banyak kesulitan selama mengajar di kelas.
G. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing praktikan 3 kali datang ke sekolah latihan, dari
persoalan yang praktikan hadapi serta dalam pembuatan perangkat
pembelajaran yang benar. Dosen pembimbing juga sangat terbuka kepada
mahasiswa dan selalu memantau bila mahasiswa mengalami kesulitan.
Praktikan selalu diminta oleh dosen pembimbing untuk selalu konsultasi
kepada guru pamong terutama terkait masalah persiapan mengajar dan rencana
pembelajaran serta hal lain yang berhubungan pembelajaran kegiatan afektif
dan psikomotorik . Hal ini bertujuan agar praktikan lancar dan meminimalisir
kesalahan yang dibuat selama kegiatan belajar mengajar.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 9
magelang
dapat
disimpulkan
bahwa
selama
melaksanakan
praktik
pengalaman lapangan (PPL) praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan
keterampilan yang sangat praktikan butuhkan kelak bila praktikan benarbenar menjadi seorang guru.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) di SMP Negeri
9 Magelang telah berjalan dengan baik tanpa ada kesulitan yang berarti.
Sebagai seorang guru praktikan mempunyai tugas yaitu merencanakan dan
mengaktualisasikan apa yang direncanakan dalam proses pengajaran di kelas.
Pedoman utama dalam penyusunan perencanaan pembelajaran diperlukan
untuk
memberikan
arah
bagi
pencapaian
tujuan
belajar.
Dalam
mengaktusalisasikan proses pembelajaran, seorang guru praktikan harus
mempunyai bekal materi yang cukup serta harus mempunyai kemampuan
dalam mengelola kelas serta waktu.
17
Melalui PPL ini praktikan dilatih bagaimana menjadi guru yang baik
dan professional baik itu juga dalam kemampuan pedagogik, kepribadian, dan
sosialnya. Dalam hal ini praktikan tidak hanya dilatih dan dididik untuk
menjadi guru yang berkompeten dalam bidangnya tetapi diajarkan pula
bagaimana menangani beberapa siswa yang bermasalah dalam belajar
mengajar yang nantinya berakibat pada kelas yang tidak kondusif.
B. Saran
Sebagai penutup penyusun sebagai mahasiswa PPL turut memberikan
saran sebagai berikut:
1. Kedisiplinan siswa lebih ditingkatkan.
2. Memberdayakan dan meningkatkan fungsi sarana dan prasarana yang
telah ada.
3. Meningkatkan motivasi siswa untuk meningkatkan semangat belajarnya.
4. Mahasiswa PPL diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan sekolah
latihan tempat PPL agar dapat melakukan tugas – tugasnya dengan baik,
dan untuk dapat memanfaatkan sebaik – baiknya kegiatan ini untuk bekal
ketika terjun di masyarakat sebagai tenaga pendidik yang profesional.
5. Kepada SMP Negeri 9 Magelang agar lebih memantapkan pelaksanaan
tata tertib dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kegiatan proses
pembelajaran.
6. Kepada siswa-siswi SMP Negeri 9 Magelang agar terus giat dan rajin
belajar untuk meraih prestasi, baik bidang akademik maupun non
akademik demi mewujudkan peserta didik yang prima dalam prestasi,
santun dalam perilaku.
7. Kepada Universitas Negeri Semarang supaya terus menjalin kerjasama
yang baik dengan semua instansi yang terkait dengan kegiatan PPL,
khususnya dengan SMP negeri 9 Magelang.
18
REFLEKSI DIRI
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh
mahasiswa Program kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan praktikan meliputi
praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat cokurikuler dan ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah / tempat latihan. PPL bertujuan membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip –
prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. PPL yang
dilaksanakan di SMP N 9 Magelang berjumlah 18 mahasiswa dari berbagai jurusan antara lain jurusan
Bahasa dan sastra Jawa, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Seni Musik, Pendidikan
Sejarah, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Pendidikan Kepelatihan Olah Raga.
Penerjunan ini disambut baik oleh pihak sekolah begitu juga dengan mahasiswa PPL disikapi
dengan antusias, karena PPL ini dianggap sebagai pengalaman atau melatih mental dalam mengajar.
Praktik Pengalaman Lapangan PPL II ini berlangsung setelah PPL I selesai dilaksanakan. Saat pelaksanaan
PPL II, praktikan melaksanakan proses belajar mengajar mata pelajaran seni rupa pada kelas VIII, dan IX.
Dari hasil observasi selama PPL II yang dilaksanakan, praktikan dapat merefleksikan :
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran Seni Rupa
Pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 9 Magelang yang diampu oleh Bapak Supriyana, S.Pd
ini, sudah baik. Pelajaran kesenian khususnya Seni Rupa diajarkan di kelas VIII dan kelas IX,
sedangkan untuk kelas VII tidak diberikan atau diajarkan mata pelajaran seni rupa, melainkan
kesenian seni musik. Kekuatan dan keunggulan mata pelajaran seni rupa di SMP Negeri 9 Magelang
ini dapat terlihat dari antusiasme siswa dan gaya guru mengajar yang praktikan amati dalam
pembelajaran seni rupa sehingga minat pada pelajaran seni rupa semakin meningkat karena
pembelajaran yang tidak membosankan dimana guru untuk beberapa saat diselingi dengan guyon
atau canda tawa dengan siswa. tidak seperti pelajaran pada umumnya. Namun tidak semua siswa
kelas VIII dan IX SMP Negeri 9 Magelang tertarik pada pelajaran seni rupa ini, siswa yang kurang
memiliki kemampuan dalam bidang seni rupa hanya biasa-biasa saja dalam menanggapi mata
pelajaran seni rupa.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
Kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia di SMP Negeri 9 Magelang sebagai
penunjang dan pendukung kegiatan belajar mengajar dinilai sudah cukup lengkap dan memadai.
Mulai dari ruang kelas yang tertata rapi dan sangat nyaman untuk tempat belajar siswa, serta
tersedianya media berapresiasi dan berkarya seni yang cukup memadai. Fasilitas tersebut sangat
bermanfaat bagi siswa karena membuat penyampaian materi, konsep, dan praktik mengenai
pembelajaran seni rupa mudah diserap dan dipahami oleh para siswa. Didalam ruang
kelas,beberapa telah terpasang LCD proyektor, namun ada beberapa ruang kelas XIII yang belum
terpasang. Dalam setiap kelas dilengkapi dengan white board, dan black board, serta meja dan kursi
kerja siswa yang mendukung kegiatan pembelajaran baik siswa maupun guru.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru Pamong mata pelajaran seni rupa di SMP Negeri 9 Magelang, Bapak Supriyana, S.Pd,
sangat berperan penting dalam membantu praktikan dalam mengumpulkan data yang berkaitan
dalam penyusunan laporan PPL 1 terutama dalam refleksi diri ini. Beliau dengan senang hati
mempersilahkan praktikan melaksanakan observasi pada saat melaksanakan pembelajaran di kelas.
Memberi kebebasan kepada praktikan pada saat nanti dalam penyusunan RPP dan Media yang
akan dipakai dalam mengajar nanti pada saat PPL 2 yang sudah ditetapkan selama mahasiswa
praktikan belajar di UNNES. Beliau juga kooperatif dalam memberikan data yang dibutuhkan
praktikan dalam melengkapi laporan PPL 1.
Dosen pembimbing yang mendampingi mahasiswa praktikan di SMP Negeri 9 Magelang,
yaitu Bapak Kamsidjo Budi Utomo, S.Pd, M.Pd, selalu memberikan pengarahan dan motivasi kepada
seluruh mahasiswa praktikan untuk terus mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman
serta pengetahuan yang berharga selama kegiatan ini sebagai bekal untuk menjadi guru yang baik
dan mumpuni dibidangnya masing-masing.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran di SMP Negeri 9 Magelang sudah cukup baik. Untuk semua kelas
sudah menggunakan kurikulum KTSP. Didukung pula dengan Prota, Promes, RPP, dan analisis
materi pembelajaran yang kesemuanya adalah syarat administratif bagi seorang guru sebelum
mengajar di kelas. Selain itu juga dapat dilihat dari kreativitas Guru dan Siswa dalam proses dan
hasil pembelajaran Seni Rupa, yang dapat dilihat dari karya – karya siswa diantaranya karya lukis
yang dipajang di dikelas. Metode dan materi yang diterapkan cenderung berorientasi pada siswa.
Hal ini sangat baik karena dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa.
5. Refleksi Kemampuan Diri Praktikan
Dalam melaksanakan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 9 Magelang, praktikan menyadari bahwa
praktikan belum sepenuhnya memiliki kemampuan sebagai seorang guru seperti yang diharapkan,
karena masih dalam taraf belajar sehingga masih banyak terdapat kekurangan yang dimiliki.
Sebagai mahasiswa praktikan yang mengajar mata pelajaran seni rupa, masih terlalu banyak
kekurangan dalam cara penyampaian materi. Praktikan akan terus berusaha secara maksimal
sehingga praktikan dapat terus mengembangkan diri menjadi seorang pengajar yang baik. Dari hal
ini praktikan menyadari bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari agar dalam melakukan
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Praktikan juga membutuhkan bimbingan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga menjaga hubungan
baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan bahkan dengan siswa juga perlu
dibina dengan baik.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL I
Selain itu, nilai tambah yang diperoleh mahasiswa ialah ilmu pengetahuan, pengalaman,
metode dan teknik mengajar yang baik, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi
lingkungan dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar-benar terjun dalam dunia guru
yang sebenarnya. Praktikan juga mendapat pengalaman bagaimana mengelola suatu kegiatan
diluar pembelajaran bersama dengan siswa, dimana hal tersebut sangat membantu praktikan untuk
memahami siswa.
Adapun nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL I selama 13 hari ini adalah
praktikan mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai banyak hal yang berkaitan dengan
keadaan dan kegiatan yang berlangsung di sekolah mulai dari hubungan antar personal, bagaimana
sekolah, bagaimana seorang guru harus menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan
sekolah. Sehingga secara tidak langsung praktikan lebih siap melaksanakan PPL 2.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
a. Saran untuk SMA Negeri 9 Magelang
Saran yang kiranya dapat diberikan khususnya pada sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan kesenirupaan siswa SMP N 9 Magelang adalah penambahan lab
untuk seni rupa sebagai sarana berkreativitas dan dapat dijadikan juga sebagai tempat
keperluan kesenirupaan lainnya misalnya saja sebagai tempat pameran sehingga tidak
banyak karya siswa yang terbengkalai di gudang sekolah.
b. Saran untuk UNNES
Komunikasi dan Koordinasi oleh dosen pembimbing, koordinator, serta sekolah
agar lebih ditingkatkan lagi dan terus menjalin kerjasama yang baik dan harmonis dengan
lembaga-lembaga lain dalam pemberian pembekalan yang optimal bagi mahasiswa
praktikan agar mahasiswa lebih siap terjun dilapangan. Sistem PPL juga harus dibenahi
kembali. Aturan yang dijalankan setidaknya jangan terkesan kaku, lebih baik fleksibel
namun masih dalam aturan yang dibenarkan sehingga suatu saat tidak memberatkan
mahasiswa
Demikianlah refleksi diri dari praktikan yang dapat disampaikan semoga dengan apa
yang telah praktikan tulis bisa menjadi masukan yang berharga bagi semua pihak yang
bersangkutan dalam arah menuju perbaikan yang lebih baik, terima kasih.
Mengetahui,
Guru Pamong Mata Pelajaran
Seni Budaya (Seni Rupa)
Supriyana, S.Pd
NIP. 195906201981121003
Mahasiswa Praktikan
Faiz Affan
NIM. 2401409035