374062456.doc 75.62KB 2015-10-12 00:17:46

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KIPAS LIPEK
(Kerajinan Pajangan Seni Berbahan Limbah Triplek)
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh :
Novianita
1401412099/2012
Noor Widatul Qoni’ah1401412162/2012
Lusiari Rahmawati
1401412181/2012
Ahmad Saiful Mirza
1401410144/2010

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan
:” KIPAS LIPEK” (Kerajinan Pajangan Seni Berbahan Limbah
Triplek)
2. Bidang Kegiatan
: PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Novianita
b. NIM
: 1401412099
c. Jurusan/Fakultas
: PGSD/FIP
d. Universitas
: UNNES
e. Alamat Rumah
: Desa Jatisari Rt03/01 Kecamatan Jakenan, Kab.Pati
f. No Tel./HP
: 08978027775
g. Alamat email
: novianitasmanja@yahoo.com

4. Anggota Pelaksana
: 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap
:
b. NIDN
:
c. Alamat Rumah
:
d. No Tel./HP
:
6. Biaya Kegiatan Total
:
a. Dikti
: Rp 11.810.000.00
b. Sumber lain
: 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
Semarang, 7 Juni 2015
Menyetujui
Ketua Jurusan PGSD FIP


Ketua Pelaksana Kegiatan

Dra. Hartati, M.Pd.
NIP. 195510051980122001

Novianita
NIM. 1401412099

Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Prof.Dr.Masrukhi, M.Pd.
NIP.196205081988031002

Sri Sukasih, SS. M.Pd.
NIP. 197004072005012001


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan hal yang tidak asing lagi dibicarakan terutama di daerah perkotaan.
Hal ini disebabkan karena volume sampah semakin hari semakin meningkat. Semakin
bertambahnya jumlah penduduk maka sampah yang dihasilkan akan semakin bertambah banyak.
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan menjadi dua yaitu sampah organik dan nonorganik. Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari alam dan dapat mengalami pembusukan
secara alami, misalnya daun, kulit buah, ranting, sisa makanan, dsb. Sedangkan sampah nonorganik adalah sampah yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami. Oleh karena itu,
perlu adanya penanganan secara terpadu dari berbagai pihak baik dari masyarakat, pemerintah,
maupun pihak swasta untuk menangani masalah sampah di perkotaan.
Dalam upaya mengurangi penumpukan sampah di perkotaan, pemerintah kota sedang
menggalakkan program 3R. Program ini merupakan salah satu prinsip utama dalam pengelolaan
sampah berwawasan lingkungan. 3R adalah kependekan dari reduce, reuse, dan recycle. Reduce
berarti mengurangi sampah, reuse berarti guna ulang sampah, dan recycle berarti mendaur ulang
sampah. Program ini merujuk pada Permen PU No.21/PRT/M2006, yaitu sebuah kebijakan
nacional pembangunan di bidang persampahan. Salah satu tujuan dari program ini adalah
pengurangan sampah melalui program 3R sebesar 20% pada tahun 2010.
Salah satu jenis sampah anorganik yaitu limbah triplek. Perusahaan rumahan yang
membuat figura setiap harinya pasti menghasilkan limbah triplek. Dengan penanganan yang
tepat dan inovatif, limbah triplek dapat menjadi aset yang berharga dan bernilai ekonomis tinggi.

Pengelolaan limbah triplek sebenarnya telah mendapat perhatian dari berbagai pihak. Limbah
triplek dapat dibuat kerajinan seperti kipas lipek. Ini menunjukkan bahwa produk berbahan dasar
limbah triplek telah dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Kerajinan miniatur merupakan salah satu hasil kerja yang memiliki banyak peminat. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya pesanan kerajinan miniatur yang semakin meningkat dari tahun
ke tahun. Kerajinan miniatur biasanya dibuat dari bahan kertas atau kayu. Pembuatan kerajinan
miniatur dari kertas biasanya disebut sebagai papercraft. Proses pembuatannya cukup mudah
yaitu memotong kertas khusus sesuai pola yang akan dibuat. Jadi papercraft merupakan
kerajinan miniatur yang merakit pola yang tadinya dua dimensi menjadi tiga dimensi. Kerajinan

miniatur dapat dikatakan sebagai kerajinan yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri.
Biasanya orang memanfaatkan miniatur sebagai hiasan. Namun seiring dengan perkembangan
zaman, kini produk kerajinan miniatur banyak dijadikan orang sebagai hobi.
Kerajinan miniatur di daerah saat ini masih sangat jarang ditemui padahal peminatnya
sangat banyak. Selain itu, kerajinan miniatur sebenarnya dapat dijadikan sebagai sarana
penunjang bagi industri pariwisata. Dengan membuat replika objek benda seperti kupukupu,sepeda,becak dll. Hal ini menunjukkan peluang pasar bagi industri kerajinan miniatur
masih sangat terbuka lebar.
Melihat fenomena itu, kami dapat melihat sebuah peluang usaha yang sangat besar
melalui pemanfaatan limbah triplek sebagai bahan alternatif kerajinan miniatur.
Dengan menanfaatkan hal tersebut, produk miniatur yang dihasilkan bisa menjadi lebih hidup

dan memiliki nilai seni tersendiri.
Produk kerajinan miniatur dari limbah triplek dapat diproduksi melalui beberapa tahap.
Tahap pertama yaitu pembuatan pola. Pembuatan pola dapat dilakukan dengan cara manual atau
dengan menggunakan program komputer. Tahap kedua yaitu memotong pola menggunakan
gergaji khusus untuk memotong triplek. Tahap ketiga yaitu pembuatan lubang untuk perekatan
antara bagian satu dengan bagian yang lain. Tahap keempat yaitu pengecatan. Tahap kelima
perangkaian pola dari dua dimensi menjadi tiga dimensi. Tahap terakhir yaitu pengemasan.
Dari uraian di atas, yang menjelaskan besarnya peluang bagi usaha kerajinan Kipas lipek
dari limbah triplek, maka kami ingin berperan serta dalam menunjang industria kerajinan di Kota
Pati serta program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) melalui usaha kerajinan “kipas lipek “ dari
limbah triplek yang kreatif, inovatif, serta peduli lingkungan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang terkait dengan pemanfaatan limbah triplek sebagai
bahan alternatif kerajinan Miniature kerdil, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu
sebagai berikut:
1. Apakah pemanfaatan limbah triplek sebagai bahan alternatif kerajinan tangan dapat
meningkatkan nilai jual produk kipas lipek?
2. Bagaimana prospek usaha kipas lipek sebagai kerajinan berbahan dasar limbah triplek ?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menggerakkan usaha kipas lipek sebagai
kerajinan berbahan dasar limbah triplek?


C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui program ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan nilai jual kerajinan miniatur melalui inovasi pemanfaatan
limbah kering sebagai bahan alternatif.
2. Mengetahui prospek bisnis kipas lipek sebagai kerajinan miniatur berbahan dasar limbah
triplek di daerah.
3. Menjelaskan apa saja yang perlu diperhatikan dalam menjalankan
D. Luaran yang Diharapkan
Dengan adanya inovasi Kipas Lipek, yaitu sebuah usaha yang bergerak di bidang industri
kerajinan, maka luaran yang diharapkan yaitu sebagai berikut:
1. Produk Kipas Lipek dapat menjadi salah satu alternatif pendayagunaan limbah triplek
menjadi kerajinan miniatur yang inovatif dan bernilai jual tinggi.
2. Terciptanya UKM industri kipas lipek yaitu industri yang kreatif, inovatif, dan ramah
lingkungan.
3.

Dapat menjadi usaha yang dapat menambah keterampilan, menjanjikan, serta dapat
menciptakan lapangan kerja.


4. Dapat menunjang pelaksanaan program 3R di daerah dan perkotaan dengan
mengikutsertakan berbagai pihak, yaitu masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta.
E. Kegunaan Program
Adapun kegunaan dari pelaksanaan program ini yaitu sbb:
1. Bagi Masyarakat
Pemanfaatan limbah triplek sebagai bahan dasar kipas lipek dapat menjadi sebuah
peluang usaha baru dalam menambah penghasilan serta menyerap tenaga kerja.
2. Bagi Industri Kerajinan
Pemanfaatan limbah triplek sebagai bahan dasar kipas lipek

dapat menggerakkan

industri kerajinan di daerah dan perkotaan agar semakin maju dan kreatif.

3. Bagi Pemerintah Kota dan Daerah
Pemanfaatan limbah triplek sebagai bahan dasar kerajinan Kipas lipek dapat membantu
pemerintah kota dan daerah dalam melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
secara terpadu.
F. GAMBARAN UMUM USAHA
1. Gambaran Produk

a.

Jenis dan Nama Produk, Karakteristik Produk
 Jenis
: Produk kerajinan tangan
 Nama Produk
: “ kipas lipek “
 Karakteristik
: Merupakan produk dari hasil pengolahan limbah triplek dengan
bentuk yang bervariasi.

b.

Keunggulan
Keunggulan pembuatan miniature kerdil yang tebuat dari bahan dasar triplek bekas
adalah:
 Bahan baku yaitu triplek dapat diperoleh dari limbah pembuatan figura
 “Kipas lipek” merupakan produk yang mempunyai nilai ekonomis, estetika dan
ramah lingkungan
 Proses pembuatannya mudah dan harganya relatif terjangkau.


c.

Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan Baku
Berbagai macam miniatur telah banyak beredar di pasaran dari bahan yang
beraneka ragam. Jenis miniatur ini dapat dengan mudah kita peroleh. Namun tidak
dengan “Kipas lipek”. Kipas lipek adalah jenis miniatur yang berbahan baku limbah
triplek, dengan sedikit sentuhan kreasi yaitu bentuk miniatur yang unik dan bervariasi,
misalnya bentuk miniature hewan,alat otomotif maupun bentuk lainnya. Hal ini
diharapkan mampu mendorong penjualan “Kipas lipek”.
Bahan baku utama berupa limbah triplek yang dapat diperoleh dengan mudah di
tempat usaha rumahan dengan harga yang relatif murah . Bahan baku ini mempunyai
tingkat kepadatan yang rendah sehingga mempermudah untuk memotongi bentuk pola

yang diinginkan.Selain itu dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan nilai
ekonomi dan konsumsi “Kipas lipek” oleh masyarakat.
2. Value add / Nilai tambah
Kesuksesan sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh kualitas produk yang dihasilkan.
Kualitas yang perlu di jaga dari produk kipas lipek ini ialah bentuk dan kualitas produksi
barang . Oleh karena itu, proses pembuatan produk perlu dipantau secara berkala serta

pemilihan bahan harus berkualitas.
Agar sebuah usaha memiliki nilai tambah, maka harus memiliki produk unggulan yang
bisa menjadi icon produk tersebut. Dengan memiliki produk unggulan, maka sebuah usaha
akan mudah di ingat oleh masyarakat. Selanjutnya usaha tersebut dapat ditambahkan dengan
produk lainnya. Pada usaha kerajinan ini, kami menjadikan produk kipas lipek sebagai icon
produk, untuk selanjutnya usaha ini bisa memproduksi aneka kerajinan lainnya dengan tetap
memanfaatkan limbah agar bisa menjalankan 3R.
3.

Gambaran Pasar
a. Profil Konsumen
Para pengunjung wisata dan masyarakat dari berbagai kalangan.
b. Potensi dan Segmentasi Pasar
Dengan asumsi bahwa produk kipas lipek sudah familiar di masyarakat

maka

segmentasi pasar produk ini adalah
 Tempat Pariwisata dan pusat pasar kota
 Tempat pertokoan atau ruko
Dengan sasaran konsumen adalah para wisatawan dan masyarakat dari semua
kalangan.
c. Pesaing dan Peluang Pasar
a). Pesaing usaha ini adalah adanya hiasan-hiasan rumah lainnya seperti pajangan
dinding(bentuk topeng,kipas,lukisan, dll).
b). Peluang Pasar usaha ini adalah dengan menggunakan limbah triplek biaya
produksi lebih murah dibandingkan miniatur yang lain. Dengan itu miniatur dapat

dijual dengan harga yang lebih murah. Dengan alasan tersebut, maka peluang
pasar untuk “kipas lipek” cukup tinggi.
c). Media Promosi yang akan digunakan




Media cetak
: Leaflet, Pamflet, Koran.
Media Elektronik : Blog (Internet), Radio.
Media lainnya : Dengan memberikan sampel produk secara Cuma-Cuma

d. Target/Rencana penjualan selama 3 bulan adalah 270 buah kipas lipek
e. Strategi Pemasaran yang akan digunakan
 Bentuk bakso yang bervariasi, unik, dan menarik.
 Pemasaran yang luas dan mudah didapatkan.
 Harga produk terjangkau oleh masyarakat.
G. Metode
Metode yang kami lakukan dalam kewirausahaan ini adalah sebagai berikut :
1.

Persiapan

2.

Pelaksanaan

3.

Pemasaran

4.

Promosi

5.

Evaluasi

H. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
1. Persiapan program
a. Persiapan bahan
b. Persiapan alat
c. Persiapan tempat
2. Pelaksanaan program
a. Produksi

Minggu
I

II

III

IV

X

X

X

X
X
X

b. Promosi
c. Penjualan
d. Kerjasama

X
X

X

X

dengan

pihak lain
3. Evaluasi
4. Penyusunan laporan

I. Perincian Biaya
a. Investasi Awal
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah

Nama alat
Papan triplek (BS)
Gergaji triplek
Gunting
Kipas Angin
Kuas
Sewa komputer
Kater

Harga satuan
20.000
25.000
10.000
150.000
60.000
20.000
5.000

Jumlah
180
10 buah
10
2
5 set
1 unit
20 buah

Total
3.600.000
250.000
100.000
300.000
300.000
20.000
5.000
5.250.000

Jumlah
88 kg
44 buah
40 buah

Total
1.760.000
660.000
80.000

24 buah

240.000

64 kaleng
32 set
120 unit
120 unit
120 lembar
50 set
2 rim
2 botol

960.000
1.120.000
480.000
240.000
60.000
150.000
60.000
50.000

2. Biaya operasional perbulan yang diperlukan
Biaya produksi 84 unit
No.
1.
2.
3.

Nama alat
Papan triplek (BS)
Pilok
Lem Kertas Ukuran

4.

Sedang
Lem UHU

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Besar
Cat Minyak
Spidol
Cat plamir
Amplas
Kertas Karbon
Peralatan tulis
Kertas A4
Tinta Print

Harga satuan
20.000
15.000
2.000

Ukuran 10.000
15.000
35.000
4.000
2.000
500
3.000
30.000
25.000

Total

5.860.000

3. Biaya Non Operasional Perbulan Yang Diperlukan

No.
1.
2.

Biaya

Harga

Transportasi
Iklan

400.000
300.000
700.000

Total
4. Total Biaya
No.

Keterangan

Harga

1.

a. Investasi Awal

5.250.000

2.

b. Biaya

3

perbulan yang diperlukan
c. Biaya
nonoperasional 700.000

operasional 5.860.000

perbulan yang diperlukan
Total

11.810.000

J. LAMPIRAN
1.

NAMA DAN BIODATA TIM

A. Ketua Pelaksana
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nama
Tempat tanggal & lahir
NIM
Fakultas/Program studi
Perguruan tinggi
Alamat rumah
HP/ email

Karya ilmiah yang pernah dibuat :
Prestasi yang pernah diraih:

: Novianita
: Pati, 25 Januari 1994
: 1401412099
: FIP/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar
: Universitas Negeri Semarang
: Ds.Jatisari Rt 03/Rw 01,Kec.Jakenan Kab.Pati
: 08978027775/ novianitasmanja@yahoo.com

Semarang, 7 juni 2015
Ketua Pelaksana

Novianita
NIM 1401412099
B. Anggota Pelaksana II
a. Nama
b. Tempat, tanggal lahir
c. NIM
d. Fakultas/ Program studi
e. Peerguruan tinggi
f. Alamat rumah
g. HP/ Email

: Noor Widatul Qoni’ah
: Pekalongan, 16 Maret 1995
: 1401412162
: FIP/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar
: Universitas Negeri Semarang
: Jrebengkembang, Karangdadap Kab. Pekalongan
: 081567830054/ wiwwid_cuwidd@ymail.com
Semarang, 7 juni 2015
Anggota Pelaksana I
Noor Widatul Qoni’ah
NIM. 1401412162

C. Anggota Pelaksana III
a. Nama
b. Tempat, tanggal lahir
c. NIM
d. Fakultas/ Program studi
e. Perguruan tinggi
f. Alamat rumah
g. HP/ email

: Lusiari Rahmawati
: Sukoharjo, 03 Januari 1994
: 1401412181
: FIP/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar
: Universitas Negeri Semarang
: Ngawen RT: 01 RW: 07 Kragilan, Mojolaban, Sukoharjo
: 087812865987/ lusiari_rahmawati@yahoo.com
Semarang, 7 juni 2015
Anggota Pelaksana II
Lusiari Rahmawati
NIM 1401412181

D. Anggota Pelaksana IV
a) Nama
: Ria Destiana

b)
c)
d)
e)
f)

Tempat,tanggal lahir : Grobogan,4 Desember 1994
NIM
: 1401412057
Fakultas/Progam Studi: FIP/Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Perguruan Tinggi
: Universitas negeri Semarang
Alamat rumah
: Ds.Curut RT 03 RW 02 Penawangan Grobogan
g) Hp/email
: 085216994589/ riadestianaa@gmail.com
Semarang, 7 juni 2015
Anggota Pelaksana IV

Ria Destiana
NIM 1401412057

Dokumen yang terkait