KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
Dalam hal yang berkaitan dengan Kompetensi guru PAI dalam
meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa kelas VII, maka penulis
berusaha untuk mendapatkan data secara langsung dan sumber data yang ada di
SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung, Sumber data tersebut meliputi data-data
hasil wawancara dengan Kepala sekolah, waka kurikulum, siswa kelas VII serta
guru Agama lainnya. Wawancara yang bersifat santai dan berlangsung dalam
kegiatan sehari-hari, tanpa mengganggu aktivitas subyek. Selain data hasil
wawancara peneliti juga menggunakan data, hasil observasi dan dokumentasi, baik
dokumentasi dari lembaga yang berkaitan dengan upaya pembelajaran baca AlQur‟an maupun dokumentasi yang diperoleh sendiri oleh peneliti pada saat
pengumpulan data.
Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok
berkitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi yang telah peneliti lakukan di SMPN 1
Sumbergempol, terlihat bahwa semua guru PAI telah mempunyai kompetensi yang
cukup bagus dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an pada siswa.
Berikut adalah paparan data yang peneliti peroleh dari hasil penelitian,
mengenai:
60
61
1. Kompetensi
Kepribadian
Guru
Pendidikan
Agama
Islam
dalam
Meningkatkan Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1
Sumbergempol Tulungagung.
Masalah kompetensi kepribadian ini, guru PAI tidak hanya dituntut
memiliki atau berbudi yang berkaitan dengan siswa saja, melainkan lebih dari
itu, dia haruslah orang yang mempunyai keimanan terhadap Tuhan YME
Hal ini sesuai dengan yang dituturkan oleh Ibu Dra. Nur Aini selaku Guru
PAI kelas VII bahwa:
“Seorang guru PAI harus dengan sepenuh hati dalam melakukan
pekerjaanya. Selalu datang ke kelas tepat waktu juga merupakan
kewajiban guru PAI. Guru PAI diharuskan untuk disiplin waktu, disiplin
disini mengandung arti bahwa seorang guru PAI harus bertanggungjawab
terhadap kehadirannya mengajar membaca Al-Qur‟an siswa di kelas.
Tidak boleh sering terlambat datang ke kelas atau bahkan tidak mengajar.
Maka dari itu Professional guru PAI harus ditingkatkan apalagi sekolah
sudah memiliki status Negeri. jadi semaksimal mungkin guru PAI harus
bertanggung jawab dengan pekerjaannya”.76
Paparan di atas diperjelas oleh Ibu Hj Lilik Suenti M.MPd selaku kepala
SMPN 1 Sumbergempol :
Disiplin waktu sangat penting untuk seorang guru PAI, sisi kepribadian
guru PAI dapat dilihat melalui kebiasaan yang nampak. Seperti telat
datang ke kelas atau sering terlambat datang ke sekolah. Guru PAI harus
memberikan contoh yang baik kepada para siswanya, tidak hanya
memberikan hukuman-hukuman kepada para siswa karena siswa tersebut
sering melakukan keterlambatan. Kebiasaan guru PAI yang baik akan
selalu dicontoh oleh murid-muridnya, dan begitupun sebaliknya.
Kebiasaan yang agak buruk akan digunakan siswa untuk kelemahan
gurunya”.77
76
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti M.MPd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
08.20 WIB
77
62
Ketika penulis sedang melakuan observasi di SMPN 1 Sumbergempol,
penulis berhasil mengamati salah satu seorang guru PAI yang sedang mengajar
di kelas VII E, beliau sangat disiplin, tepat waktu dan memiliki kepribadian
yang baik buktinya beliau sangat tlaten dan sabar dalam kegiatan pembelajaran
baca Al-Qur‟an, dan siswa yang lainnya memperhatikan guru PAI saat guru
PAI menyimak salah satu siswa untuk membaca Al-Qur‟an.78
Gambar 4.1 Guru PAI disiplin datang ke kelas dan menemani siswa
untuk membaca Al-Qur‟an sebelum pembelajaran PAI.79
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian guru PAI ada,
yakni disiplin waktu, tanggungjawab, kesadaran akan kewajibannya sebagai
guru PAI sangat berpengaruh terhadap peningkatan pembelajaran baca AlQur‟an.
Tidak hanya disiplin waktu dan tanggungjawab saja, guru PAI juga harus
memberikan suritauladan yang baik kepada siswa melalui tindakan. Guru PAI
semaksimal mungkin memberikan perilaku yang baik yang dapat dicontoh oleh
siswanya. Salah satu bukti keteladanan guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol
78
79
Observasi Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.00 WIB
Dokumentasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
63
adalah bapak dan Ibu guru PAI senantiasa mengikuti dan membimbing
siswanya untuk belajar membaca Al-Qur‟an.
Memberi contoh yang baik kepada siswa memang perlu dilakukan oleh
guru PAI, Bima selaku salah satu pengurus OSIS dan siswa kelas VII G SMPN
1 Sumbergempol mengatakan bahwa:
“Guru PAI akan memberikan contoh yang baik kepada siswa, di sini
apabila siswa melakukan kesalahan dan mendapat hukuman, maka guru
PAI yang terlambat juga akan mendapat hukuman. Tapi guru PAI di sini
sudah menunjukkan ketertiban kepada para siswa dengan selalu disiplin
waktu, hal itu dicontohkan oleh bapak Djaelani guru PAI.”80
Setelah melaksanakan wawancara dengan siswa, penulis melakukan
observasi, ketika berada di Mushola guru PAI memang sangat antusias sekali
dalam membimbing siswanya untuk pembelajaran baca Al-Qur‟an. Guru PAI
selalu datang selalu tepat waktu dan memberikan materi Al-Qur‟an dengan
sangat luar biasa kepada siswanya.81
Hal ini diperkuat dengan dokumentasi yang peneliti ambil pada saat
pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung :
Gambar 4.2 Guru PAI disiplin memberikan materi Al Qur‟an.82
80
Wawancara dengan Bima, Siswa kelas VII, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.45 WIB
Observasi Guru PAI, Jum‟at 03-03-2017, Pukul 07.22 WIB
82
Dokumentasi, Jum‟at, 20-02-2017, Pukul 07.30 WIB
81
64
Apabila guru PAI tidak memberikan contoh yang baik maka guru PAI
tersebut akan mendapatkan peringatan dari kepala sekolah dari aturan yang
berlaku di sekolah. Jadi tidak hanya siswa yang mendapat peringatan, guru PAI
pun juga akan mendapatkan hal yang sama apabila dia melakukan pelanggaran.
Hal itu sesuai dengan yang dituturkan oleh Pak Djaelani bahwa:
“Guru PAI di sini harus tertib mbak, apalagi sekolah kita negeri. kita
sangat tertib dengan aturan yang sudah dibuat dari sekolah. Murid yang
terlambat akan dihukum begitupun dengan guru PAI yang terlambat,
meraka akan juga mendapat hukuman yang sama.”83
Sejalan dengan pendapat di atas, bapak Abri selaku waka kurikulum
menuturkan bahwa :
“Pemberian hukuman tidak hanya siswa saja, melainkan guru PAI yang
membuat kesalahan akan diberi peringatan dari teman kerjanya, jika
masih tetap melakuakan pelanggaran yang sama maka Guru PAI akan
mendapat peringatan langsung dari kepala sekolah.”84
Ketika peneliti datang ke SMPN 1 Sumbergempol untuk melakukan
observasi pada saat itu ada beberapa siswa yang datang terlambat dan mereka
melakukan hukuman langsung dari guru PAI yang berupa menghafal surat-surat
pendek dan do‟a-do‟a sehari hari di lapangan.”85
Hal di atas di perjelas oleh Ibu Dra. Nur‟aini, bahwa :
“Setiap Instasi sekolah mempunyai aturan dan kebijakan masing-masing.
Guru wajib mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan . dan apabila
melanggar berarti harus siap dengan konsekuensinya, apabila guru PAI
tidak dapat mengajar di kelas maka harus minta izin langsung keguru
piket. Dan apabila guru tersebut tidak bisa menjalankan tugasnya dengan
Wawancara dengan Bapak Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.15 WIB
Wawancara dengan Bapak Abri, Waka Kurikulum, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.40 WIB
85
Observasi Guru PAI, jum‟at, 03-03-2017, Pukul 07.15 WIB
83
84
65
baik maka diaharus mendapatkan peringatan langsung dari kepala
sekolah.”86
Setiap bubyek mempunya pribadi yang unik, masing-masing mempunyai
ciri dan sifat bawaan serta latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.banyak
masalah psikologis yang dihadapi peserta didik, banyak pula minat,
kemampuan, motivasi dan kebutuhannya. Semuanya memerlukan bimbingan
guru PAI yang berkepribadian dapat bertindak sebagai pembimbing, penyuluh
dan dapat menolong peserta didik agar mampu menolong dirinya sendiri untuk
meningkatkan belajar baca Al-Qur‟an. Di sinilah Guru PAI adalah sebagai
panutan yang harus digugu dan ditiru.
Untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam rangka meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an maka yang pertama, perlu adanya tata tertib yang
diberlakukan oleh lembaga. Sehingga ada pedoman bagi guru PAI khususnya
dalam menjalankan kewajibannya. Yang ke dua, adanya sanksi yang
diberlakukan sesuai yang sudah disepakati. Hal ini bertujuan agar guru PAI
mampu mawas diri terhadap tanggungjawabnya. Yang ketiga, adalah pemberian
reward baik itu dalam bentuk materi pembelajaran Al-Qur‟an atau lainnya. Hal
ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi guru PAI yang sudah
menjalankan kewajibannya dengan baik
sehinga kedepannya
mampu
meningkatkan tanggungjawab. Dalam ketiga cara tersebut, akhirnya menjadi
suri teladan bagi siswa-siswanya untuk meningkatkan pembelajaran baca AlQur‟an.
86
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
66
Seorang guru PAI dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan
dirinya sebagaia panutan orang-orang yang dipimpinnya. Semua kompetensi itu
tidak terlepas dari evaluasi untuk selalu meningkatkan etos kerjanya. Hal ini
dituturkan oleh Ibu Siti Masroh, bahwa “Bentuk evaluasi untuk guru agama
islam supaya meningkat dalam etos kerjanya itu bisa dilakukan melalui
monitoring dan evaluasi serta supervise khusus untuk setiap KD”.87
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi yang
dilakukan lembaga kepada guru PAI yaitu dengan cara monitoring, adanya
supervise. Hal ini bertujuan untuk memudahkan lembaga mengevaluasi.
Berkaitan dengan evaluasi tersebut memberikan gambaran kepada guru PAI,
sejauh mana kewajiban dan tanggungjawab yang sudah dilaksanakan sehingga
mampu menjadikan bekal guru PAI untuk mewujudkan pembelajaran baca AlQur‟an menjadi efektif dan efisien.
2. Kompetensi Profesional Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung, para guru PAI sangat
berkompeten dalam bidangnya. Dimulai dari menggunakan berbagai metode
dalam menyampaikan materi pelajaran Al-Qur‟an sampai dalam peningkatan
kompetensi guru PAI nya. Seorang guru PAI menyampaikan konsep pelajaran
87
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
67
kepada siswa secara professional agar peserta didiknya lebih memahami terkait
pelajaran Al-Qur‟an yang akan diajarkan oleh guru PAI tersebut.
Seorang guru PAI bisa dikatakan berbakat dalam profesinya manakala
guru PAI itu memiliki cara dalam mengatasi hambatan-hambatan yang ada
ketika kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung. Selain itu guru PAI
mampu memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami materi AlQur‟an yang diajarkan. Sejalan dengan hal tersebut sesuai dengan pemaparan
Ibu Hj Lilik Suenti, M. M.Pd bahwa :
“Seorang guru PAI di katakan berbakat apabila dia bisa menyampaikan
pembelajaran Al-Qur‟an di kelas dan para siswanya bisa menangkap apa
yang telah disampaikan oleh guru PAI tersebut dengan maksimal.
Penyampaian konsep pembelajaran Al-Qur‟an dilakukan oleh guru PAI
sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh guru PAI tersebut.
Sehingga itu semua mempermudah guru PAI untuk menyampaikan materi
Al-Qur‟an kepada siswanya di kelas.”88
Ketika peneliti memasuki ruang kelas VII G, peneliti melakukan
observasi ketika guru PAI sedang menerangkan pelajaran Al-Qur‟an, siswa
sangat memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diterangkan
guru PAI di depan kelas. Banyak siswa yang merespon materi Al-Qur‟an
tersebut dengan sangat antusias, bahkan dari mereka ada yang bertanya
berulangkali dalam penjelasan yang telah diberikan oleh guru PAI, dan guru
PAI tidak melarang semua siswa untuk bertanya sebanyak-banyaknya
88
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
09.25 WIB
68
mengenai materi Al-Qur‟an agar mereka semua paham dengan materi baca AlQur‟an yang sudah disampaikan oleh guru PAI.89
Berikut dokumentasi yang peneliti ambil ketika berlangsungnya proses
pembelajaran Al-Qur‟an di dalam kelas :
Gambar 4.3 Guru PAI menyampaikan konsep materi
Al-Qur‟an di dalam kelas.90
Sebagai guru PAI yang professional dalam penyampaian materi AlQur‟an terlebih dahulu guru PAI juga harus bisa menguasai materi
pembelajaran Al-Qur‟an, karena hal tersebut sangat mempengaruhi guru PAI
dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an kepada siswa. Hal senada juga
dipaparkan oleh Bu Siti Masroh, bahwa :
“Jadi sebelum pembelajaran dimulai Agar guru terlihat professional
dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an maka guru terlebih dahulu harus
mengahafalkan surat-surat dan ayat-ayat pilihan yang akan di ajarkan
kepada siswa. Jadi guru tidak harus melihat buku. Masak guru mau
nyimak dan membenarkan bacaan AlQur‟an siswanya harus pegang buku,
harus lihat buku kan nggak professional banget.”91
89
Observasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.15
Dokumentasi, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.15
91
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
90
69
Hal senada juga dipaparkan oleh Ibu Nur Aini, bahwa :
“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa sebaiknya sebelum mengajar
guru terlebih dahulu harus hafal ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadits-hadits
lainnya terutama ayat dan hadits tentang pendidikan, tanpa melihat buku
dan guru harus menunjukkan bahwa seorang guru memang mampu dalam
menguasai materi sebelum mengajar dan harus dipersiapkan betul materi
yang akan diajarkan.”92
Ketika peneliti melakukan observasi di SMPN 1 Sumbergempol, peneliti
mengamati langsung di dalam kelas. Saat itu guru PAI sedang menyampaikan
materi terkait dengan pembelajaran Al-Qur‟an, di situ guru PAI sangat mudah
dalam penyampaian materi Al-Qur‟an dan bisa tersusun secara rapi karena
sebelum mengajar beliau sudah menyiapkan dan menguasai betul materi ALQur‟an yang akan disampaikan kepada siswanya.93
Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak siswa yang merespon ketika
guru PAI sedang menyampaikan materi pembelajara Al-Qur‟an, siswa banyak
bertanya mengenai materi Al-Qur‟an dan guru PAI pun bisa menjelaskan
materi Al-Qur‟an yang belum dipahami siswanya dengan secara gamblang dan
memahamkan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru PAI itu
harus menguasai materi Al-Qur‟an terlebih dahulu sebelum pembelajaran AlQur‟an dimulai, jadi di depan siswa kita harus bisa menunjukkan bahwa kita
itu benar-benar mampu dan benar-benar menguasai materi tersebut, contohnya
bila di tanya siswa tentang materi yang belum dia pahami, maka guru PAI harus
bisa menjawab dengan baik bahkan guru PAI harus mampu menunjukkan dalildalilnya dan hadits bila ada kaitannya dengan materi yang ditanyakan oleh
siswa dan itupun tanpa melihat buku.
92
93
Wawancara dengan Ibu Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.25 WIB
Observasi Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 11.25 WIB
70
Untuk memahamkan siswa terkait materi Al-Qur‟an yang diajar, maka
guru PAI harus mampu menggunakan berbagai variasi media pembelajaran AlQur‟an. Karena di dalam proses pembelajaran baca Al-Qur‟an diperlukan
adanya sebuah media yang dapat membantu guru PAI dalam menyampaikan
materi Al-Qur‟an yang akan disampaian. Media pembelajaran Al-Qur‟an
sendiri dapa dikatakan penting penggunaannya. Dengan menggunakan media
dalam proses pembelajaran materi Al-Qur‟an yang disampaikan guru PAI akan
menjadi lebih menarik dan siswa pun lebih mudah menangkap materi AlQur‟an.
Dalam membuat media pembelajaran Al-Qur‟an, guru PAI harus cermat
dan berbagai pertimbangan agar dapat efektif ketika digunakan dalam
pembelajaran baca Al-Qur‟an. Kriteria media pembelajaran baca Al-Qur‟an
yang diperlu diperhatikan guru PAI dalam memilih media diantaranya harus
jelas, rapi, menarik, praktis dan relevan dengan topik pembelajaran Al-Qur‟an.
Seperti yang di tuturkan oleh Ibu Siti Masroh Guru PAI, beliau menuturkan
bahwa:
“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an saya menggunakan media cetak
seperti buku panduan praktik ubudiyah, juz „ama, Al-Qur‟an. Tidak
cukup itu saja mbk, terkadang saya juga menggunakan media audio
visual, seperti video. Jadi saya menyalakan video murotal agar siswa bisa
mendengar dan dapat melihaat langsung seperti apa membaca Al-Qur‟an
yang baik dan benar itu.”94
Hal senada juga dituturkan oleh Ibu Nur Aini, sebagai berikut:
“Saya tidak hanya menggunakan satu media saja mbak, agar anak-anak
tidak meras jenuh, selain dari buku terkadang anak-anak juga saya
94
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.25 WIB
71
nyalakan video murotal yang bagus, jadi anak-anak menyimak dan
memperhatikan video yang saya putarkan. ”95
Setelah peneliti melakukan wawancara, peneliti mengamati langsung
ketika pemebelajaran Al-Qur‟an di mushola. Seorang guru PAI menggunakan
media audio visual, beliau menyalakan video anak yang membaca Al-Qur‟an
dengan suara dan tajwid yang bagus. Disitu terlihat bahwa siswa lebih antusias
dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur‟an.96
Selain guru PAI dituntut untuk menguasai media pembelajaran Al-Qur‟an
masih ada salah satu bentuk professional guru PAI yang harus dimilikinya yaitu
guru PAI mampu mengorganisasikan materi Al-Qur‟an. Di mana guru PAI Di
SMPN 1 Sumbergempol melakukan ketetapan materi Al-Qur‟an yang akan di
ajarkan dengan mengumpulkan beberapa sumber belajar
yang berkaitan
dengan materi baca Al-Qur‟an dan mengklarifikasikannya untuk disesuaikan
dengan kebutuhan siswa baik sesuai dengan karakter siswa, atau tingkat
kepahamannya. Penjelasan di atas yang berkaitan dengan sumber belajar AlQur‟an. Ibu Siti Masroh menuturkan bahwa:
“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an saya menggunakan sebuah buku
risalah ubudiyah, juz „ama, dan Al-Qur‟an untuk sumber belajar siswa.
Dan sebelum mengajar tentunya saya sudah mempunya taktik keahlian
sendiri dalam menyiapkan sebuah materi dengan menggunakan referensi
bisa didapat lewat internet, LKS, dan dari buku tunjangan lainnya yang
berkaitan dengan pembelajaran baca Al-Qur‟an.”97
95
Wawancara dengan Ibu Nuraini, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
Observasi Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.25 WIB
97
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
96
72
Penjelasan diatas juga diperjelas oleh Bapak H Drs. Djaelani bahwa :
“Kalau untuk meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa selain
dari buku LKS saya menggunakan buku tuntuan praktek ubudiyah yang
disusun oleh Tim Guru Agama UPTD SMPN 1 Sumbergempol, di
dalamnya terdapat surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, buku itu dicetak
memang untuk menstandarkan kompetensi Sekolah.”98
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI, penulis
mengamati bahwa memang semua guru PAI ketika kegiatan pembelajaran AlQur‟an menggunakan buku praktik ubudiyah yang dibuat oleh Tim guru agama
UPTD SMPN 1 Sumbergempol. Guna untuk menunjang pembelajaran baca
AL-Qur‟an. Dengan adanya buku praktek ubudiyah memberikan tambahan
pengetahuan untuk siswa. Selain buku praktik ubudiyah guru PAI juga
menggunakan buku acuan lain yang bisa menunjang pembelajaran baca AlQur‟an, seperti Juz‟ama dan Al-Qur‟an .99
Gambar 4.4 buku tuntunan praktek ubudiyah.100
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 10.25 WIB
Observasi Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 11.25 WIB
100
Dokumentasi, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.55 WIB
98
99
73
Begitupun dengan Ibu Drs Nur Aini juga mengutarakan bahwa :
“Kalau untuk pencarian referensi yang bervariasi saya bisa menggunakan
LKS, dan media internet dengan berbagai design pembelajaran. Dari
berbagai sumber itu tadi, saya mengumpulkan terkait materi yang akan
saya sampaikan. pastinya sesua dengan SK, KD dalam pembelajaran.
Dari SK, dan KD tersebut untuk mempermudah siswa dalam
memahaminya, saya menggunakan berbagai media. Ketepatan saya
mengajar PAI mbak, nah dari mata pelajaran tersebut dari satu materi
yang akan saya sampaikan misalnya materi sub babnya bacaan mad, saya
bawakan semacam rekaman murotal. Di situ saya menyuruh anak-anak
untuk mendengarkan dan menyalin di buku catatan masing-masing.”101
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru PAI tidak hanya
mampu menguasai berbagai media pembelajaran Al-Qur‟an saja, namun
seorang guru PAI juga harus memiliki ketrampilan terkait dengan
pengorganisasian materi Al-Qur‟an dan memilih sumber belajar Al-Qur‟an.
Dan hahan ajar pun tidak hanya dari satu sumber buku saja yang digunakan.
Namun guru PAI juga mengambil sumber belajar Al-Qur‟an dari buku-buku
lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran Al-Qur‟an seperti, juz‟ama,
Al-Qur‟an, buku panduan praktik ubudiyah dan dari internet. Karena pemilihan
sumber belajara juga tersebut mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran
baca Al-Qur‟an.
Dalam kompetensi professional terhadap guru PAI di SMPN 1
Sumbergempol peningkatan dalam kompetensi guru PAI juga diperhatikan. Di
sini tidak hanya menggunakan satu metode dan media dalam pembelajaran
baca Al-Qur‟an. Dalam menjalankan profesinya seorang guru haruslah dapat
101
Wawancara dengan Ibu Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.25 WIB
74
bersikap professional. Dalam artian dari sisi pengetahuan, ketrampilan, dan
sejenisnya harus sesuai dengan pengetahuan khusus yang dimilikinya. Hal
tersebut bertujuan untuk memberikan bahan dan tanggungjawab kepada guru
PAI terhadap profesi yang dimilikinya. Kaitannya dengan hal tersebut di SMPN
1 Sumbergempol profesionalitas guru PAI yang ada sudah terkualifikasi dengan
sempurna sehingga guru PAI bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Uraian
tersebut dikuatkan oleh pemaparan dari Ibu Hj Lilik Suenti M. M.Pd, bahwa “
Peningkatan kompetensi guru Agama Islam 100% sesuai dengan kualifikasi
tenaga pendidik.”102
Dengan menindak lanjuti keprofesionalan guru PAI, maka perlu adanya
kegiatan yang nantinya dapat mengembangkan, mendukung dan memberikan
arahan.
Dimana
kegiatan
tersebut
berguna
untuk
meningkatkan
keprofesionalannya.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Bapak Abri, menuturkan bahwa:
“Dalam pengembangan kompetensi, guru PAI sudah pernah mengikuti
diklat pelatihan dari seperti mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, diklat
dan sebagainya yang berkaitan dengan meningkatkan kompetensi guru
PAI.”103
102
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
09.25 WIB
103
Wawancara dengan Bapak Abri, Waka Kurikulum, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.00 WIB
75
Gambar 4.5 sertifikat salah satu guru PAI dalam rangka
mengikuti diklat pembelajaran PAI.104
Bapak Dra Ibu Nur Aini, juga menjelaskan bahwa :
“Guru PAI harus meningkatkan kompetensinya agar selalu ada
peningkatan. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin sehingga siswa
pun juga berkualitas. Peningkatannya bisa dengan mengikuti berbagai
pelatihan, workshop dan selalu ada inovasi agar pembelajaran PAI
khususnya pembelajaran baca Al-Qur‟an menyenangkan.”105
Gambar 4.6 salah satu Guru PAI pernah mengikuti Training
Center Learning Al-Qur‟an di Surabaya.106
104
Dokumentasi, Senin, 06-13-2017, Pukul 08.30
Wawancara dengan Ibu Drs. Nur Aini, Guru PAI, Senin, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
106
Dokumentasi, Senin, 06-13-2017, Pukul 08.30
105
76
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa guru sudah pernah
mengikuti kegiatan workshop, diklat, dan pelatihan-pelatihan guna untuk
meningkatkan profesionalitas guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca
Al-Qur‟an.
3. Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Kompetensi pedagogik guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca
Al Qur‟an siswa di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung bisa ditinjau dalam
penerapan
pembelajaran
Al-Qur‟an
dengan
menggunakan
rancangan
pembelajaran. Meskipun pembelajaran Al-qur‟an tidak ada dalam kurikulum
tapi guru PAI tetap harus membuat rancangan pembelajaran, karena digunakan
untuk titik acuan guru PAI dalam pembelajaran baca Al Qur‟an di kelas. Tanpa
adanya suatu rancangan pembelajaran Al-Qur‟an seorang guru PAI tidak bisa
melaksanakan pembelajaran di kelas. Bapak Abri mengatakan bahwa :
“RPP digunakan para guru PAI untuk mempermudahkan proses
pembelajaran baca Al-qur‟an atau bisa dikatakan panduan dalam
melaksanakan pembelajaran baca Al-Qur‟an. Dan di SMPN 1 sini para
guru PAI sudah membuat RPP jauh-jauh hari sebelum KBM akan dimulai
mbak, dan yang menjadi acuan kami para guru PAI untuk sekarang ini
menggunakan Kurikulum 2013 khusus untuk kelas VII dan mata
pelajaran PAI saja untuk yang lainnya menggunakan KTSP.”107
Hal tersebut diperjelas oleh Ibu Siti Masroh bahwa:
107
Wawancara dengan Bapak Abri, Waka Kurikulum, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.00 WIB
77
“Terkait dengan meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an kalu saya
yaa, harus tetap membuat rancangan pembelajaran, meskipun ketrampilan
baca Al-Qur‟an tidak masuk dalam kurikulum, saya selipkan ke dalam
RPP karena untuk menyempatkan siswa belajar baca Al-Qur‟an. Kalau
tidak begitu tidak ada waktu untuk siswa belajar baca Al-.Qur‟an.”
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI, peneliti
melakukan observasi di dalam kelas. Ketika guru PAI sedang mengajar AlQur‟an di kelas Guru PAI membawa sebuah RPP yang di dalamnya RPP
terdapat
langkah-langkah pembelajaran disitu
guru PAI menyelipkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an di awal pembelajaran. Jadi ketika pembelajaran
PAI dimulai guru PAI menggunakan waktu 15 menit pertama untuk siswa
belajar membaca Al-Qur‟an.108
Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Drs H Djaelani selaku guru PAI
kelas VII SMPN 1 Sumbergempol, bahwa:
“Seorang guru PAI harus membuat dan mempunyai Rancangan
Pembelajaran yang biasa disebut dengan RPP. RPP dijadikan patokan
guru PAI untuk mengajar Al-Qur‟an di dalam kelas. Tanpa adanya RPP
maka guru PAI tersebut tidak bisa melaksanakan pembelajaran baca AlQur‟an di kelas.”109
Adanya
RPP
memberikan
kemudahan
pada
guru
PAI
untuk
menyampaikan materi Al-Qur‟an, karena di awal pembuatan RPP di dalamnya
juga mengkaji tentang materi apa yang sesuai untuk disampaikan dengan
mengkaji dari aspek bahasan, bahasa dan sebagainya. Sehingga dari sini bisa
ditarik kesimpulan, kompetensi pedagogik pada guru PAI dalam pembelajaran
108
109
WIB
Observasi Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.00 WIB
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24
78
baca Al-Qur‟an bisa dilihat dari pemaparan tersebut. Ibu Hj Lilik Suenti
M.M.Pd selaku kepala sekolah menuturkan bahwa:
“RPP untuk seorang guru PAI itu dijadikan patokan dalam pembelajaran
baca Al-Qur‟an di kelas, seorang guru PAI yang akan mengajar di kelas
harus siap dengan RPP nya. Apabila guru PAI tersebut tidak mempunyai
RPP, maka guru PAI tersebut sudah melanggar tatatertib seorang guru
PAI. Jadi RPP merupakan suatu landasan dasar oleh para guru PAI.”110
Hal di atas dibenarkan oleh bapak Drs. H Djaelani, yang menyatakan
bahwa “di awal tahun sudah ada anjuran dari kepala sekolah harus membuat
RPP, dan yang memberikan pengarahan langsung oleh waka kurikulum. Jadi
guru PAI berkumpul jadi satu dan mengerjakan RPP masing-masing.”111
Pentingnya RPP ini membuktikan adanya kemampuan atau kompetensi
pedagogik guru PAI. Dilihat dari Penyusunan RPP selalu dilakukan sebelum
memasuki tahun ajaran baru. Guru PAI berkumpul bersama dengan waka
kurikulum dan menyesuaikan dengan kurikulum yang akan diterapkan dalam
instansi sekolah. Guru PAI membuat RPP masing-masing dengan studi yang
akan diajarkan.
Untuk menunjang kompetensi pedagogik guru PAI dalam membentuk
RPP, dilaksanakan musyawarah atau perkumpulan untuk membuat RPP. Selain
itu ada beberapa guru
110
PAI yang pernah mengikuti diklat pengembangan
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
09.25 WIB
111
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24
WIB
79
kompetensi pedagogik guru untuk menunjang pembelajaran siswa yang
tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran baca Al Qur‟an siswa.
Dituturkan juga oleh Ibu Siti Masroh, bahwa :“Dalam pengembangan
RPP terlebih dahulu diawali dengan adanya workshop untuk memberikan
wawasan untuk guru.”112
Dari hasil wawancara yang ada, pembuatan RPP di SMPN 1
Sumbergempol mengacu pada 2 kurikulum pembelajaran yakni KTSP dan K13. Akan tetapi yang lebih ditekankan adalah KTSP. Namun dalam langkah
selanjutnya untuk memperdalam kompetensi pedagogic guru PAI di SMPN 1
Sumbergempol, guru tetap dianjurkan untuk mengembangkan Kurikulum RPP,
KTSP berlanjut ke K-13. Dalam hal ini maka adanya kegiatan yang diikuti oleh
guru PAI seperti halnya workshop dan sebagainya.
Gambar 4.7 Sertifikat salah satu guru PAI yang pernah mengikuti workshop
dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogic guru
PAI.113
112
113
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
Dokumentasi, Senin, 06-03-2017, Pukul, 09.30 WIB
80
Selain membuat rancangan Pembelajaran seorang guru PAI juga harus
bisa memahami karakter dan mengetahui latar belakang siswa. Karena hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar membaca Al-Qur‟an
siswa. Dan untuk mengetahui itu, guru PAI melakukan tes baca Al-Qur‟an
kepada siswa satu persatu. Hal ini dijelaskan oleh Ibu Dra Nur Aini, bahwa :
“Melihat karakter siswa
saya biasanya melakukannya dengan
menggunakan tes. Tes disini saya lakukan melalui pembelajaran. Dengan
melakukan tanya jawab dan melalui kegiatan yang ada di sekolah, dengan
begitu kita bisa tahu bagaimana karakter para siswa.”114
Penjelasan tersebut diperkuat oleh Ibu Siti Masroh bahwa :
“Sebelum guru PAI melaksanakan kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an
guru harus tahu terlebih dahulu yang pertama, latar belakang siswa, orang
tua, karena latar belakang siswa sangat berpengaruh dalam pembelajaran.
ke dua, lingkungan dimana siswa tinggal. ke tiga, Teman bergaul. dan ke
empat Guru harus memberi motivasi jangan malah mencela siswa yang
belum bisa. Mengetahui kompetensi siswa, dan guru hraus mengetahu
perkembangan anak-anak, dan harus tahu karekter anak karena setiap
siswa memiliki karakter yang berbe-beda.”115
Pemaparan di atas dikuatkan dengan hasil observasi peneliti dengan Ibu
Dra Nur Aini. Ketika di dalam kelas VII Ibu Nur Aini sedang mengamati
karakter dan latar belakang siswa satu persatu, beliau menanya siswanya satu
persatu mengenai latar belakang siswa, orang tua dan dan mengamati langsung
teman bergaulnya. untuk mengetahui latar belakang siswa Bu Nur Aini
menanyai siswanya satu persatu ditanya pernah ngaji apa tidak ketika di luar
sekolah, jika pernah ngajinya sampai mana? Kemudian dan lain sebagainya.
114
115
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
81
Selain itu Bu Nur Aini juga mengetes langsung kemampuan siswa dalam
kelancaran membaca Al-Qur‟annya. Jika siswa sudah lancar maka guru PAI
akan mudah untuk memberikan materi pembelajaran Al-Qur‟an kepada
siswanya. Tapi jika sebaliknya apabila kemampuan siswa dalam baca AlQu‟annya masih rendah maka Bu Nur Aini akan membimbingnya dan terus
selalu memberi motivasi kepada siswa tersebut.”116
Ketika karakter dan latar belakang siswa sudah diketahui oleh guru PAI,
maka tindakan selanjutnya adalah menentukan metode yang akan digunakan
dalam penyampaian materi Al-Qur‟an. Hal tersebut salah satu upaya yang
dilakukan guru PAI untuk memudahkan penyampaian materi Al-Qur‟an.
Setelah peneliti melakukan observasi langsung di lapangan ternyata guru
PAI disana memiliki beberapa metode yang digunakan untuk pembelajaran AlQur‟an.117 Adapun metode pembelajaran Al-Qur‟an yang digunakan oleh guru
PAI di SMPN 1 Sumbergempol diantaranya seperti yang di tuturkan oleh
Bapak Djaelani sebagai berikut:
“Dalam penyampaian materi Al-Qur‟an di kelas, saya menggunakan
metode ceramah. Tapi ya tidak terus menerus menggunakan metode
ceramah, kadang-kadang juga menggunakan metode diskusi, pemberian
tugas, maka anak akan lebih aktif dan fokus dalam menerima pelajaran.
Tapi kalau kaitannya dengan pembelajaran Al-Qur‟an kadang saya
menggunakan metode pemberian tugas, jadi saya nyalakan monitor
kemudian saya mengihidupkan murotal atau saya tunjukkan ayat-ayat AlQur‟an yang berkaitan dengan materi Sub Bab yang dipelajari hari itu,
116
117
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
Observasi Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
82
kemudian siswa saya suruh membaca, menghafal, kemudian saya suruh
menyalin kedalam buku catatan masing-masing.”118
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti Masroh peneliti
melakukan observasi langsung saat pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung.
Ketika Ibu Siti Masroh mengajar kelas VII E, saat itu waktu menunjukkan jam
11.40 WIB, ketika itu siswa segera bersiap-siap untuk menerima materi AlQur‟an dari Bu Siti Masroh, kemudian Bu Siti Masroh memberi salam dan
menyuruh para siswa untuk membaca Al-Qur‟an bersama-sama, mereka
bersemangat membaca Al-Qur‟an dengan perlahan-lahan, dan Ibu Siti Masroh
menyimak.119
Begitu pun dengan Ibu Nuraini, beliau menuturkan bahwa:
“Di kelas saya sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar
mbak, karena pelajaran PAI ini memerlukan banyak ceramah agar sisw
lebih memahami. Tapi juga tidak dipungkiri kalau hanya menggunakan
satu metode tidak efektif. Saya juga menggunakan metode diskusi dan
juga metode tanya jawab, tapi kalu pembelajaran Al-Qur‟annya itu sendiri
saya lebih sering menggunakan metode tutor sebaya dan pemberian
tugas.”120
Ketika Ibu Nur‟aini mengajar di kelas VII E saat itu waktu menunjukkan
pukul 11.15 WIB, dan semua siswa bersiap-siap untuk menerima materi Alqur‟an dari Ibu Nuraini, kemudian beliau mengawali pembelajarannya dengan
salam, kemudian menyuruh siswanya membentuk kelompok dimana di dalam
kelompok tersebut sudah diatur sedemikian rupa yakni ada beberapa siswa yang
118
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24
119
Observasi Guru PAI, rabu 08-02-2017, Pukul 11.40 WIB
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
WIB
120
83
sudah mampu membaca Al-qur‟an dan siswa belum lancar membaca AlQur‟an, kemudian Bu Nur‟aini menyuruh siswa yang sudah lancar membaca
AL-Qur‟an menyimak temannya yang belum lancar membaca Al-Qur‟an. Dan
guru hanya mengawasi tiap-tiap kelompok.121
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti Masroh dan Ibu
Nuraini, penulis melakukan wawancara dengan bapak Djaelani yang juga
termasuk guru PAI kelas VII. Terkait dengan penggunaan metode pembelajaran
Al-Qur‟an, Bapak Djaelani juga menuturkan bahwa:
“ yaa kalu meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an saya biasanya
mencarikan ayat-ayat khususnya surat-surat Al-Qur‟an pilihan yang
disesuaikan dengan materi yang akan dibahas, misalnya pada Bab bacaan
mad, guru mencarikan surat-surat yang disitu banya bacaan mad nya,
kemudian siswa diberi tugas untuk mencari bacaan yang terdapat madnya
sekalian siswa disuruh menyalin ke dalam buku masing-masing dan
disuruh untuk menghafal.yaaa.. Minimal anak dapat tambahan koleksi
menghafal surat-surat lainnya agar tidak tetap itu-itu aja yang dihafal dan
ketika praktik sholat biar ganti gak hanya al ihlas, al falaq dan an nas, dan
selain itu juga mencari do‟a sehari-hari agar bisa diterapkan anak dalam
kehidupan sehari-hari.”122
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan bapak Djaelani, peneliti
melakukan observasi ke dalam kelas saat pembelajaran Al-Qur‟an berlangsung.
Di sana guru PAI menggunakan metode pemberian tugas. Dimana guru PAI
memutarkan video murotal, kemudian guru PAI menyuruh siswanya untuk
121
122
WIB
Observasi Guru PAI, Senin, 13-02-2017, pukul 11.15
Wawancara dengan Bapak Drs. H Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 10.10
84
mendengarkan dan mengamati dengan cermat, setelah itu siswa di beri tugas
untuk menyalin ayat-ayat Al-Qur‟an dan menghafalkannya.123
Hal tersebut di kuatkan dengan hasil dokumentasi yang diambil pada saat
pembelajaran berlangsung :
Gambar 4.8 Guru PAI menggunakan metode pemberian Tugas di kelas.124
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah, diskusi, tanyajawab,
tutor sebaya dan pemberian tugas merupakan metode yang diterapkan oleh
guru PAI yang ada di SMPN 1 Sumbergempol. Tapi jika kaitannya dengan
pembelajaran Baca Al-Qur‟an hampir semua guru mengguanakan metode
menyimak, tutor sebaya dan pemberian tugas. Hal tersebut sebagai upaya guru
PAI dalam memudahkan siswanya untuk memahami materi AL-Qur‟an dan
memudahkan siswa dalam belajar membaca Al-Qur‟an. Dari sini memberikan
gambaran bahwa guru PAI memiliki kemampuan menguasai metode
pembelajaran baca Al-Qur‟an.
123
124
Observasi Guru PAI, Selasa 28-02-2017, Pukul 11.40 WIB
Dokumentasi, Selasa 28-02-2017, Pukul 11.40 WIB
85
Tetapi dalam menjalankan beberapa metode penyampaian tersebut, belum
tentu anak-anak itu bisa mengikutinya, karena setiap anak tida sama
kemampuannya. Seperti halnya ditemukan siswa yang belum bisa membaca AlQur‟an. Cara mengatasi anak tersebut yaitu dengan memberikan bimbingan
atau pengajaran dengan penuh kesabaran, ketelatenan dan penuh kasih sayang,
tetapi bukan secara berlebih-lebihan. Dan jangan sampai jika ada anak yang
belum bisa membaca Al-Qur‟an, anak dimarahi, dihukum, dibenci, dibedakan
dengan anak-anak yang lain. Justru itu akan membuat anak tambah menjadi
tertekan, terbebani terhadap sikap guru PAI, sehingga anak menjadi tambah
sulit untuk mencerna apa yang guru PAI sampaikan. Selain itu, untuk mengatasi
siswa yang belum bisa membaca Al-qur‟an dengan menyuruh anak tersebut
membaca secara berulang-ulang serta disuruh untuk latihan dan belajar
dirumah.
Untuk mengetahui keberhasilan suatu metode yang digunakan guru PAI,
maka diperlukan adanya evaluasi dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an. Evaluasi
ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini di utarakan oleh Ibu Dra Nur
Aini, bahwa :
“Evaluasi yang saya pakai yakni dengan menggunakan penilaian
langsung atau mengetes kemampuan siswa secara langsung jadi, guru
menguji kemampuan baca Al Qur‟an siswa satu persatu. Bagi siswa yang
baca Qur‟annya sudah lancar maka guru akan memberi nilai A mahir.
Tapi bagi siswa yang belum lancar baca qur‟an maka guru akan memberi
nilai A sedang, dan bagi siswa yang tidak lancar di kasih nilai cukup, dan
untuk yang belum bisa baca sama sekali diberi nilai kurang. Nah, untuk
mengatasi siswa yang belum lancar membaca Al-qur‟an maka guru akan
terus membimbing siswa tersebut sampai bisa dan selalu memberi
86
motivasi, selain itu guru menghubungi orang tuanya langsung untuk
memasukkan anaknya ke TPQ atau madrsah diniyah.”125
Data di atas diperkuat dengan hasil observasi ketika berada di dalam kelas
pada proses pembelajaran. Pada saat guru
PAI memberikan pelajaran Al-
Qur‟an kepada semua siswa di kelas, guru PAI wajib mengadakan evaluasi
terhadap semua siswanya. Pada saat itu pelajaran PAI dengan materi bacaan
Mad. Guru PAI melakukan evaluasi dengan tes secara langsung kepada siswa.
Jadi guru PAI melakukan tanya jawab agar guru PAI tersebut mengetahui
berhasil atau tidaknya dalam penyampaian materi di dalam kelas.”126
Bapak Ibu Siti Masroh, juga menjelaskan bahwa :
“Evaluasi pembelajaran setelah KBM dengan cara memberikan tugas
yaitu membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan
materi yang diajarkan ke dalam buku catatan siswa masing-masing
kemudian dihafalkan. Setelah selesai buku dikumpulakn dan saya beri
nilai, nilai ini saya gunakan untuk nilai tambahan bagi siswa yang nilai
nya masih kurang.”127
Dalam hal ini dikuatkan dengan hasil dokumentasi yang peneliti lakukan
di sekolah pada saat pelajaran PAI dengan Sub Bab bacaan mad.
125
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
Observasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.20 WIB
127
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
126
87
Gambar 4.9 Ketika guru mengevaluasi siswa dengan
teknik tes langsung pada siswa.128
Dari pemaparan yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa tehnik
evaluasi yang dilakukan oleh guru berupa tes langsung yakni siswa membaca
Al-Qur‟an yang disimak oleh guru PAI nya langsung. Supaya guru PAI bisa
melihat keberhasilan proses KBM yang sudah berlangsung, sehingga guru PAI
memiliki gambaran dalam meningkatkan proses pembelajaran
Al-Qur‟an.
Selain itu guru PAI juga bisa memperbaiki kegiatan belajar mengajar AlQur‟an yang sudah dijalankan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui cara
meningkatkan potensi anak dari aspek psikomotorik, afektif dan kognitif. Selain
daripada itu juga dapat dijadikan bahan evaluasi dalam pembelajaran Baca AlQur‟an.
B. Temuan Hasil Penelitian
Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan baik diperoleh melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan
yang ada dari penelitian tentang kompetensi guru PAI dalam meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung. Adapun data-datanya sebagai berikut:
128
Dokumentasi, Selasa 28-02-2017, Pukul 11. 32 WIB
88
1. Kompetensi Kepribadian Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Sebagai guru PAI yang berkecimpung dalam pendidikan Islam. Tuntutan
akan kepribadian yang mencerminkan seorang guru PAI kadang-kadang
dirasakan lebih berat daripada profesi lainnya. ungkapan yang sering
dikemukakan adalah bahwa “Guru PAI bisa digugu dan ditiru”. Digugu
maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru PAI bisa dipercaya
untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani oleh siswanya.
Hasil temuan peneliti di SMPN 1 Sumbergempol tentang kepribadian
guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an sudah cukup baik,
hal ini dapat dilihat dalam sosok guru PAI yang penuh tanggugjawab dengan
apa yang telah dijalani sebagai seorang guru PAI yang dijadikan suri tauladan
untuk semua siswanya. Hal itu seperti yang dipaparkan di bawah ini:
a. Guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dalam kegiatan pembelajaran baca AlQur‟an sudah disiplin waktu, mulai dari disiplin pada saat datang ke kelas
maupun disiplin pada saat tidak mengajar.
b. Kompetensi kepribadian guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dituangkan
dalam bentuk sikap tanggungjawab, dimana guru PAI di sini sangat
bertanggung jawab akan tugas yang diembannya, dan sikap ini guru PAI
senantiasa menjalankan tugasnya (memberikan pengajaran). Senantiasa
mengawasi, membina siswa dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an.
89
c. Memberikan suri tauladan yang baik kepada siswanya. Guru PAI
semaksimal mungkin memberikan perilaku yang baik yang dapat contoh
oleh siswanya. Salah satu bukti keteladanan guru PAI di SMPN 1
Sumbergempol adalah bapak dan ibu guru PAI senantiasa mengikuti dan
membimbing siswanya untuk belajar membaca Al-Qur‟an.
d. Untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam rangka meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an maka yang pertama, perlu adanya tata tertib
yang diberlakukan oleh lembaga. Yang ke dua, adanya sanksi yang
diberlakukan sesuai yang sudah disepakati. Yang ketiga, adalah pemberian
reward baik itu dalam bentuk materi pembelajaran Al-Qur‟an atau lainnya.
2. Kompetensi Profesional Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Kompetensi professional guru PAI dalam rangka meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung
sudah cukup baik. Hal ini terlihat adanya usaha yang sungguh-sungguh dari
pihak guru PAI untuk mendampingi siswanya agar pembelajaran baca AlQur‟an bisa efektif dan efisie yang semuanya ditunjukkan dalam usahanya
yaitu:
a. Penguasaan materi Al-Qur‟an, agar mudah dalam penyampaian materi
Al-Qur‟an dan bisa tersusun secara rapi jadi sebelum mengajar guru PAI
90
sudah menyiapkan dan menguasai betul materi AL-Qur‟an yang akan
disampaikan kepada siswanya.
b. Mampu dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an. Melihat dari hasil
peneitian guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dalam menyampaikan
materi Al-Qur‟an sudah cukup bagus. hal ini bisa dibuktikan bahwa guru
PAI di SMPN 1 Sumbergempol menyampaikan materi Al-Qur‟an dengan
melihat materi apa dan kepada siapa yang akan disampaikan. Melihat dari
hasil penelitian guru PAI SMPN 1 Sumbergempol memiliki ketrampilan
dalam menggunakan matode, media, dan strategi pembelajaran AlQur‟an. Sehingga dapat diketahui kompetensi profesonal yang dimiliki
guru PAI dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran membaca
Al Qur‟an terhadap siswa.
c. Pengorganisasian materi Al-Qur‟an. di mana guru PAI SMPN 1
Sumbergempol melakukan ketetapan materi Al-qur‟an yang akan
diajarkan
dengan
mengumpulkan
beberapa
sumber
dan
mengklarifikasikannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan siswa baik
sesuai dengan karakter, atau tingkat pemahamannya. Selain itu guru PAI
mengidentifikasi tujuan yang hendak dicapai agar siswa dapat menerima
dan memahami materi Al-Qur‟an yang akan diajarkan, selain itu guru
PAI SMPN 1 Sumbergempol juga mengurutkan materi AL-Qur‟an. Hal
ini
bertujuan
untuk
mempermudah
pembelajaran baca Al-Qur‟an.
guru
PAI
dalam
kegiatan
91
d. Guna
meningkatkan
profesionalisme
guru
PAI,
pihak
sekoalah
mengadakan beberapa kegiatan yakni seperti workshop, diklat dan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatan profesionalisme guru PAI dalam
pembelajaran baca Al-Qur‟an.
3. Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1
Sumbergempol Tulungagung.
Temuan penelitian, kompetensi merupakan hal yang harus dimiliki
oleh guru PAI, sebagai salah satunya yaitu kompetensi pedagogic.
Kemampuan ini meliputi kemampuan guru
PAI dalam mempersiapkan
perencanaan pembelajaran, menyiapkan strategi pembelajaran, menciptakan
suasana kelas yang menarik dan mengadakan evaluasi pembelajaran. Di
SMPN 1 Sumbergempol, kebanyakan telah mempunyai kompetensi ini
dengan baik. Hasil temuan yang peneliti dapatkan ketika melakukan
penelitian yang meliputi:
a. Pembuatan RPP untuk semua guru PAI
Berbicara dengan RPP bagi seorang guru PAI diwajibkan membuat
RPP diawal sebelum tahun ajaran dimulai. Karena digunakan patokan
guru PAI untuk pembelajaran baca Al-Qur‟an.
92
b. Pemahaman karakter siswa
Pemahaman karakter siswa dilakukan guru PAI dengan cara
mengamati maupun penilaian tingkah laku secara langsung. Semua guru
PAI harus bisa mengenali karakter masing-masing siswa supaya dapat
memudahkan guru PAI dalam penyampaian materi Al-Qur‟an.
c. Ketrampilan menguasai berbagai metode pembelajaran baca Al-Qur‟an
Guru PAI tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran AlQur‟an saja, namun guru PAI juga menggunakan beberapa metode
pembelajaran Al-Qur‟an seperti metode penugasan, metode menyimak
dan metode tutor sebaya dan lain sebagainya. Pada intinya guru PAI harus
menguasai beberapa metode pembalajaran Al-Qur‟an agar siswa mudah
dalam memahami materi Al-Qur‟an yang disampaikan oleh guru PAI.
d. Evaluasi pembelajaran Al-Qur‟an
Guru PAI mengadakan evaluasi yang dilakukan dengan penilaian
langsung berupa tes membaca Al-Qur‟an. Supaya guru PAI bisa melihat
keberhasilan proses KBM yang sudah berlangsung, sehingga guru PAI
memiliki gambaran dalam meningkatkan proses pembelajaran Al-Qur‟an
HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
Dalam hal yang berkaitan dengan Kompetensi guru PAI dalam
meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa kelas VII, maka penulis
berusaha untuk mendapatkan data secara langsung dan sumber data yang ada di
SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung, Sumber data tersebut meliputi data-data
hasil wawancara dengan Kepala sekolah, waka kurikulum, siswa kelas VII serta
guru Agama lainnya. Wawancara yang bersifat santai dan berlangsung dalam
kegiatan sehari-hari, tanpa mengganggu aktivitas subyek. Selain data hasil
wawancara peneliti juga menggunakan data, hasil observasi dan dokumentasi, baik
dokumentasi dari lembaga yang berkaitan dengan upaya pembelajaran baca AlQur‟an maupun dokumentasi yang diperoleh sendiri oleh peneliti pada saat
pengumpulan data.
Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok
berkitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi yang telah peneliti lakukan di SMPN 1
Sumbergempol, terlihat bahwa semua guru PAI telah mempunyai kompetensi yang
cukup bagus dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an pada siswa.
Berikut adalah paparan data yang peneliti peroleh dari hasil penelitian,
mengenai:
60
61
1. Kompetensi
Kepribadian
Guru
Pendidikan
Agama
Islam
dalam
Meningkatkan Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1
Sumbergempol Tulungagung.
Masalah kompetensi kepribadian ini, guru PAI tidak hanya dituntut
memiliki atau berbudi yang berkaitan dengan siswa saja, melainkan lebih dari
itu, dia haruslah orang yang mempunyai keimanan terhadap Tuhan YME
Hal ini sesuai dengan yang dituturkan oleh Ibu Dra. Nur Aini selaku Guru
PAI kelas VII bahwa:
“Seorang guru PAI harus dengan sepenuh hati dalam melakukan
pekerjaanya. Selalu datang ke kelas tepat waktu juga merupakan
kewajiban guru PAI. Guru PAI diharuskan untuk disiplin waktu, disiplin
disini mengandung arti bahwa seorang guru PAI harus bertanggungjawab
terhadap kehadirannya mengajar membaca Al-Qur‟an siswa di kelas.
Tidak boleh sering terlambat datang ke kelas atau bahkan tidak mengajar.
Maka dari itu Professional guru PAI harus ditingkatkan apalagi sekolah
sudah memiliki status Negeri. jadi semaksimal mungkin guru PAI harus
bertanggung jawab dengan pekerjaannya”.76
Paparan di atas diperjelas oleh Ibu Hj Lilik Suenti M.MPd selaku kepala
SMPN 1 Sumbergempol :
Disiplin waktu sangat penting untuk seorang guru PAI, sisi kepribadian
guru PAI dapat dilihat melalui kebiasaan yang nampak. Seperti telat
datang ke kelas atau sering terlambat datang ke sekolah. Guru PAI harus
memberikan contoh yang baik kepada para siswanya, tidak hanya
memberikan hukuman-hukuman kepada para siswa karena siswa tersebut
sering melakukan keterlambatan. Kebiasaan guru PAI yang baik akan
selalu dicontoh oleh murid-muridnya, dan begitupun sebaliknya.
Kebiasaan yang agak buruk akan digunakan siswa untuk kelemahan
gurunya”.77
76
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti M.MPd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
08.20 WIB
77
62
Ketika penulis sedang melakuan observasi di SMPN 1 Sumbergempol,
penulis berhasil mengamati salah satu seorang guru PAI yang sedang mengajar
di kelas VII E, beliau sangat disiplin, tepat waktu dan memiliki kepribadian
yang baik buktinya beliau sangat tlaten dan sabar dalam kegiatan pembelajaran
baca Al-Qur‟an, dan siswa yang lainnya memperhatikan guru PAI saat guru
PAI menyimak salah satu siswa untuk membaca Al-Qur‟an.78
Gambar 4.1 Guru PAI disiplin datang ke kelas dan menemani siswa
untuk membaca Al-Qur‟an sebelum pembelajaran PAI.79
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian guru PAI ada,
yakni disiplin waktu, tanggungjawab, kesadaran akan kewajibannya sebagai
guru PAI sangat berpengaruh terhadap peningkatan pembelajaran baca AlQur‟an.
Tidak hanya disiplin waktu dan tanggungjawab saja, guru PAI juga harus
memberikan suritauladan yang baik kepada siswa melalui tindakan. Guru PAI
semaksimal mungkin memberikan perilaku yang baik yang dapat dicontoh oleh
siswanya. Salah satu bukti keteladanan guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol
78
79
Observasi Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.00 WIB
Dokumentasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
63
adalah bapak dan Ibu guru PAI senantiasa mengikuti dan membimbing
siswanya untuk belajar membaca Al-Qur‟an.
Memberi contoh yang baik kepada siswa memang perlu dilakukan oleh
guru PAI, Bima selaku salah satu pengurus OSIS dan siswa kelas VII G SMPN
1 Sumbergempol mengatakan bahwa:
“Guru PAI akan memberikan contoh yang baik kepada siswa, di sini
apabila siswa melakukan kesalahan dan mendapat hukuman, maka guru
PAI yang terlambat juga akan mendapat hukuman. Tapi guru PAI di sini
sudah menunjukkan ketertiban kepada para siswa dengan selalu disiplin
waktu, hal itu dicontohkan oleh bapak Djaelani guru PAI.”80
Setelah melaksanakan wawancara dengan siswa, penulis melakukan
observasi, ketika berada di Mushola guru PAI memang sangat antusias sekali
dalam membimbing siswanya untuk pembelajaran baca Al-Qur‟an. Guru PAI
selalu datang selalu tepat waktu dan memberikan materi Al-Qur‟an dengan
sangat luar biasa kepada siswanya.81
Hal ini diperkuat dengan dokumentasi yang peneliti ambil pada saat
pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung :
Gambar 4.2 Guru PAI disiplin memberikan materi Al Qur‟an.82
80
Wawancara dengan Bima, Siswa kelas VII, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.45 WIB
Observasi Guru PAI, Jum‟at 03-03-2017, Pukul 07.22 WIB
82
Dokumentasi, Jum‟at, 20-02-2017, Pukul 07.30 WIB
81
64
Apabila guru PAI tidak memberikan contoh yang baik maka guru PAI
tersebut akan mendapatkan peringatan dari kepala sekolah dari aturan yang
berlaku di sekolah. Jadi tidak hanya siswa yang mendapat peringatan, guru PAI
pun juga akan mendapatkan hal yang sama apabila dia melakukan pelanggaran.
Hal itu sesuai dengan yang dituturkan oleh Pak Djaelani bahwa:
“Guru PAI di sini harus tertib mbak, apalagi sekolah kita negeri. kita
sangat tertib dengan aturan yang sudah dibuat dari sekolah. Murid yang
terlambat akan dihukum begitupun dengan guru PAI yang terlambat,
meraka akan juga mendapat hukuman yang sama.”83
Sejalan dengan pendapat di atas, bapak Abri selaku waka kurikulum
menuturkan bahwa :
“Pemberian hukuman tidak hanya siswa saja, melainkan guru PAI yang
membuat kesalahan akan diberi peringatan dari teman kerjanya, jika
masih tetap melakuakan pelanggaran yang sama maka Guru PAI akan
mendapat peringatan langsung dari kepala sekolah.”84
Ketika peneliti datang ke SMPN 1 Sumbergempol untuk melakukan
observasi pada saat itu ada beberapa siswa yang datang terlambat dan mereka
melakukan hukuman langsung dari guru PAI yang berupa menghafal surat-surat
pendek dan do‟a-do‟a sehari hari di lapangan.”85
Hal di atas di perjelas oleh Ibu Dra. Nur‟aini, bahwa :
“Setiap Instasi sekolah mempunyai aturan dan kebijakan masing-masing.
Guru wajib mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan . dan apabila
melanggar berarti harus siap dengan konsekuensinya, apabila guru PAI
tidak dapat mengajar di kelas maka harus minta izin langsung keguru
piket. Dan apabila guru tersebut tidak bisa menjalankan tugasnya dengan
Wawancara dengan Bapak Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.15 WIB
Wawancara dengan Bapak Abri, Waka Kurikulum, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.40 WIB
85
Observasi Guru PAI, jum‟at, 03-03-2017, Pukul 07.15 WIB
83
84
65
baik maka diaharus mendapatkan peringatan langsung dari kepala
sekolah.”86
Setiap bubyek mempunya pribadi yang unik, masing-masing mempunyai
ciri dan sifat bawaan serta latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.banyak
masalah psikologis yang dihadapi peserta didik, banyak pula minat,
kemampuan, motivasi dan kebutuhannya. Semuanya memerlukan bimbingan
guru PAI yang berkepribadian dapat bertindak sebagai pembimbing, penyuluh
dan dapat menolong peserta didik agar mampu menolong dirinya sendiri untuk
meningkatkan belajar baca Al-Qur‟an. Di sinilah Guru PAI adalah sebagai
panutan yang harus digugu dan ditiru.
Untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam rangka meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an maka yang pertama, perlu adanya tata tertib yang
diberlakukan oleh lembaga. Sehingga ada pedoman bagi guru PAI khususnya
dalam menjalankan kewajibannya. Yang ke dua, adanya sanksi yang
diberlakukan sesuai yang sudah disepakati. Hal ini bertujuan agar guru PAI
mampu mawas diri terhadap tanggungjawabnya. Yang ketiga, adalah pemberian
reward baik itu dalam bentuk materi pembelajaran Al-Qur‟an atau lainnya. Hal
ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi guru PAI yang sudah
menjalankan kewajibannya dengan baik
sehinga kedepannya
mampu
meningkatkan tanggungjawab. Dalam ketiga cara tersebut, akhirnya menjadi
suri teladan bagi siswa-siswanya untuk meningkatkan pembelajaran baca AlQur‟an.
86
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
66
Seorang guru PAI dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan
dirinya sebagaia panutan orang-orang yang dipimpinnya. Semua kompetensi itu
tidak terlepas dari evaluasi untuk selalu meningkatkan etos kerjanya. Hal ini
dituturkan oleh Ibu Siti Masroh, bahwa “Bentuk evaluasi untuk guru agama
islam supaya meningkat dalam etos kerjanya itu bisa dilakukan melalui
monitoring dan evaluasi serta supervise khusus untuk setiap KD”.87
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi yang
dilakukan lembaga kepada guru PAI yaitu dengan cara monitoring, adanya
supervise. Hal ini bertujuan untuk memudahkan lembaga mengevaluasi.
Berkaitan dengan evaluasi tersebut memberikan gambaran kepada guru PAI,
sejauh mana kewajiban dan tanggungjawab yang sudah dilaksanakan sehingga
mampu menjadikan bekal guru PAI untuk mewujudkan pembelajaran baca AlQur‟an menjadi efektif dan efisien.
2. Kompetensi Profesional Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung, para guru PAI sangat
berkompeten dalam bidangnya. Dimulai dari menggunakan berbagai metode
dalam menyampaikan materi pelajaran Al-Qur‟an sampai dalam peningkatan
kompetensi guru PAI nya. Seorang guru PAI menyampaikan konsep pelajaran
87
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
67
kepada siswa secara professional agar peserta didiknya lebih memahami terkait
pelajaran Al-Qur‟an yang akan diajarkan oleh guru PAI tersebut.
Seorang guru PAI bisa dikatakan berbakat dalam profesinya manakala
guru PAI itu memiliki cara dalam mengatasi hambatan-hambatan yang ada
ketika kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung. Selain itu guru PAI
mampu memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami materi AlQur‟an yang diajarkan. Sejalan dengan hal tersebut sesuai dengan pemaparan
Ibu Hj Lilik Suenti, M. M.Pd bahwa :
“Seorang guru PAI di katakan berbakat apabila dia bisa menyampaikan
pembelajaran Al-Qur‟an di kelas dan para siswanya bisa menangkap apa
yang telah disampaikan oleh guru PAI tersebut dengan maksimal.
Penyampaian konsep pembelajaran Al-Qur‟an dilakukan oleh guru PAI
sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh guru PAI tersebut.
Sehingga itu semua mempermudah guru PAI untuk menyampaikan materi
Al-Qur‟an kepada siswanya di kelas.”88
Ketika peneliti memasuki ruang kelas VII G, peneliti melakukan
observasi ketika guru PAI sedang menerangkan pelajaran Al-Qur‟an, siswa
sangat memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diterangkan
guru PAI di depan kelas. Banyak siswa yang merespon materi Al-Qur‟an
tersebut dengan sangat antusias, bahkan dari mereka ada yang bertanya
berulangkali dalam penjelasan yang telah diberikan oleh guru PAI, dan guru
PAI tidak melarang semua siswa untuk bertanya sebanyak-banyaknya
88
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
09.25 WIB
68
mengenai materi Al-Qur‟an agar mereka semua paham dengan materi baca AlQur‟an yang sudah disampaikan oleh guru PAI.89
Berikut dokumentasi yang peneliti ambil ketika berlangsungnya proses
pembelajaran Al-Qur‟an di dalam kelas :
Gambar 4.3 Guru PAI menyampaikan konsep materi
Al-Qur‟an di dalam kelas.90
Sebagai guru PAI yang professional dalam penyampaian materi AlQur‟an terlebih dahulu guru PAI juga harus bisa menguasai materi
pembelajaran Al-Qur‟an, karena hal tersebut sangat mempengaruhi guru PAI
dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an kepada siswa. Hal senada juga
dipaparkan oleh Bu Siti Masroh, bahwa :
“Jadi sebelum pembelajaran dimulai Agar guru terlihat professional
dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an maka guru terlebih dahulu harus
mengahafalkan surat-surat dan ayat-ayat pilihan yang akan di ajarkan
kepada siswa. Jadi guru tidak harus melihat buku. Masak guru mau
nyimak dan membenarkan bacaan AlQur‟an siswanya harus pegang buku,
harus lihat buku kan nggak professional banget.”91
89
Observasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.15
Dokumentasi, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.15
91
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
90
69
Hal senada juga dipaparkan oleh Ibu Nur Aini, bahwa :
“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa sebaiknya sebelum mengajar
guru terlebih dahulu harus hafal ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadits-hadits
lainnya terutama ayat dan hadits tentang pendidikan, tanpa melihat buku
dan guru harus menunjukkan bahwa seorang guru memang mampu dalam
menguasai materi sebelum mengajar dan harus dipersiapkan betul materi
yang akan diajarkan.”92
Ketika peneliti melakukan observasi di SMPN 1 Sumbergempol, peneliti
mengamati langsung di dalam kelas. Saat itu guru PAI sedang menyampaikan
materi terkait dengan pembelajaran Al-Qur‟an, di situ guru PAI sangat mudah
dalam penyampaian materi Al-Qur‟an dan bisa tersusun secara rapi karena
sebelum mengajar beliau sudah menyiapkan dan menguasai betul materi ALQur‟an yang akan disampaikan kepada siswanya.93
Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak siswa yang merespon ketika
guru PAI sedang menyampaikan materi pembelajara Al-Qur‟an, siswa banyak
bertanya mengenai materi Al-Qur‟an dan guru PAI pun bisa menjelaskan
materi Al-Qur‟an yang belum dipahami siswanya dengan secara gamblang dan
memahamkan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru PAI itu
harus menguasai materi Al-Qur‟an terlebih dahulu sebelum pembelajaran AlQur‟an dimulai, jadi di depan siswa kita harus bisa menunjukkan bahwa kita
itu benar-benar mampu dan benar-benar menguasai materi tersebut, contohnya
bila di tanya siswa tentang materi yang belum dia pahami, maka guru PAI harus
bisa menjawab dengan baik bahkan guru PAI harus mampu menunjukkan dalildalilnya dan hadits bila ada kaitannya dengan materi yang ditanyakan oleh
siswa dan itupun tanpa melihat buku.
92
93
Wawancara dengan Ibu Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.25 WIB
Observasi Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 11.25 WIB
70
Untuk memahamkan siswa terkait materi Al-Qur‟an yang diajar, maka
guru PAI harus mampu menggunakan berbagai variasi media pembelajaran AlQur‟an. Karena di dalam proses pembelajaran baca Al-Qur‟an diperlukan
adanya sebuah media yang dapat membantu guru PAI dalam menyampaikan
materi Al-Qur‟an yang akan disampaian. Media pembelajaran Al-Qur‟an
sendiri dapa dikatakan penting penggunaannya. Dengan menggunakan media
dalam proses pembelajaran materi Al-Qur‟an yang disampaikan guru PAI akan
menjadi lebih menarik dan siswa pun lebih mudah menangkap materi AlQur‟an.
Dalam membuat media pembelajaran Al-Qur‟an, guru PAI harus cermat
dan berbagai pertimbangan agar dapat efektif ketika digunakan dalam
pembelajaran baca Al-Qur‟an. Kriteria media pembelajaran baca Al-Qur‟an
yang diperlu diperhatikan guru PAI dalam memilih media diantaranya harus
jelas, rapi, menarik, praktis dan relevan dengan topik pembelajaran Al-Qur‟an.
Seperti yang di tuturkan oleh Ibu Siti Masroh Guru PAI, beliau menuturkan
bahwa:
“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an saya menggunakan media cetak
seperti buku panduan praktik ubudiyah, juz „ama, Al-Qur‟an. Tidak
cukup itu saja mbk, terkadang saya juga menggunakan media audio
visual, seperti video. Jadi saya menyalakan video murotal agar siswa bisa
mendengar dan dapat melihaat langsung seperti apa membaca Al-Qur‟an
yang baik dan benar itu.”94
Hal senada juga dituturkan oleh Ibu Nur Aini, sebagai berikut:
“Saya tidak hanya menggunakan satu media saja mbak, agar anak-anak
tidak meras jenuh, selain dari buku terkadang anak-anak juga saya
94
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.25 WIB
71
nyalakan video murotal yang bagus, jadi anak-anak menyimak dan
memperhatikan video yang saya putarkan. ”95
Setelah peneliti melakukan wawancara, peneliti mengamati langsung
ketika pemebelajaran Al-Qur‟an di mushola. Seorang guru PAI menggunakan
media audio visual, beliau menyalakan video anak yang membaca Al-Qur‟an
dengan suara dan tajwid yang bagus. Disitu terlihat bahwa siswa lebih antusias
dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur‟an.96
Selain guru PAI dituntut untuk menguasai media pembelajaran Al-Qur‟an
masih ada salah satu bentuk professional guru PAI yang harus dimilikinya yaitu
guru PAI mampu mengorganisasikan materi Al-Qur‟an. Di mana guru PAI Di
SMPN 1 Sumbergempol melakukan ketetapan materi Al-Qur‟an yang akan di
ajarkan dengan mengumpulkan beberapa sumber belajar
yang berkaitan
dengan materi baca Al-Qur‟an dan mengklarifikasikannya untuk disesuaikan
dengan kebutuhan siswa baik sesuai dengan karakter siswa, atau tingkat
kepahamannya. Penjelasan di atas yang berkaitan dengan sumber belajar AlQur‟an. Ibu Siti Masroh menuturkan bahwa:
“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an saya menggunakan sebuah buku
risalah ubudiyah, juz „ama, dan Al-Qur‟an untuk sumber belajar siswa.
Dan sebelum mengajar tentunya saya sudah mempunya taktik keahlian
sendiri dalam menyiapkan sebuah materi dengan menggunakan referensi
bisa didapat lewat internet, LKS, dan dari buku tunjangan lainnya yang
berkaitan dengan pembelajaran baca Al-Qur‟an.”97
95
Wawancara dengan Ibu Nuraini, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
Observasi Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.25 WIB
97
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB
96
72
Penjelasan diatas juga diperjelas oleh Bapak H Drs. Djaelani bahwa :
“Kalau untuk meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa selain
dari buku LKS saya menggunakan buku tuntuan praktek ubudiyah yang
disusun oleh Tim Guru Agama UPTD SMPN 1 Sumbergempol, di
dalamnya terdapat surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, buku itu dicetak
memang untuk menstandarkan kompetensi Sekolah.”98
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI, penulis
mengamati bahwa memang semua guru PAI ketika kegiatan pembelajaran AlQur‟an menggunakan buku praktik ubudiyah yang dibuat oleh Tim guru agama
UPTD SMPN 1 Sumbergempol. Guna untuk menunjang pembelajaran baca
AL-Qur‟an. Dengan adanya buku praktek ubudiyah memberikan tambahan
pengetahuan untuk siswa. Selain buku praktik ubudiyah guru PAI juga
menggunakan buku acuan lain yang bisa menunjang pembelajaran baca AlQur‟an, seperti Juz‟ama dan Al-Qur‟an .99
Gambar 4.4 buku tuntunan praktek ubudiyah.100
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 10.25 WIB
Observasi Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 11.25 WIB
100
Dokumentasi, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.55 WIB
98
99
73
Begitupun dengan Ibu Drs Nur Aini juga mengutarakan bahwa :
“Kalau untuk pencarian referensi yang bervariasi saya bisa menggunakan
LKS, dan media internet dengan berbagai design pembelajaran. Dari
berbagai sumber itu tadi, saya mengumpulkan terkait materi yang akan
saya sampaikan. pastinya sesua dengan SK, KD dalam pembelajaran.
Dari SK, dan KD tersebut untuk mempermudah siswa dalam
memahaminya, saya menggunakan berbagai media. Ketepatan saya
mengajar PAI mbak, nah dari mata pelajaran tersebut dari satu materi
yang akan saya sampaikan misalnya materi sub babnya bacaan mad, saya
bawakan semacam rekaman murotal. Di situ saya menyuruh anak-anak
untuk mendengarkan dan menyalin di buku catatan masing-masing.”101
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru PAI tidak hanya
mampu menguasai berbagai media pembelajaran Al-Qur‟an saja, namun
seorang guru PAI juga harus memiliki ketrampilan terkait dengan
pengorganisasian materi Al-Qur‟an dan memilih sumber belajar Al-Qur‟an.
Dan hahan ajar pun tidak hanya dari satu sumber buku saja yang digunakan.
Namun guru PAI juga mengambil sumber belajar Al-Qur‟an dari buku-buku
lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran Al-Qur‟an seperti, juz‟ama,
Al-Qur‟an, buku panduan praktik ubudiyah dan dari internet. Karena pemilihan
sumber belajara juga tersebut mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran
baca Al-Qur‟an.
Dalam kompetensi professional terhadap guru PAI di SMPN 1
Sumbergempol peningkatan dalam kompetensi guru PAI juga diperhatikan. Di
sini tidak hanya menggunakan satu metode dan media dalam pembelajaran
baca Al-Qur‟an. Dalam menjalankan profesinya seorang guru haruslah dapat
101
Wawancara dengan Ibu Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.25 WIB
74
bersikap professional. Dalam artian dari sisi pengetahuan, ketrampilan, dan
sejenisnya harus sesuai dengan pengetahuan khusus yang dimilikinya. Hal
tersebut bertujuan untuk memberikan bahan dan tanggungjawab kepada guru
PAI terhadap profesi yang dimilikinya. Kaitannya dengan hal tersebut di SMPN
1 Sumbergempol profesionalitas guru PAI yang ada sudah terkualifikasi dengan
sempurna sehingga guru PAI bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Uraian
tersebut dikuatkan oleh pemaparan dari Ibu Hj Lilik Suenti M. M.Pd, bahwa “
Peningkatan kompetensi guru Agama Islam 100% sesuai dengan kualifikasi
tenaga pendidik.”102
Dengan menindak lanjuti keprofesionalan guru PAI, maka perlu adanya
kegiatan yang nantinya dapat mengembangkan, mendukung dan memberikan
arahan.
Dimana
kegiatan
tersebut
berguna
untuk
meningkatkan
keprofesionalannya.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Bapak Abri, menuturkan bahwa:
“Dalam pengembangan kompetensi, guru PAI sudah pernah mengikuti
diklat pelatihan dari seperti mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, diklat
dan sebagainya yang berkaitan dengan meningkatkan kompetensi guru
PAI.”103
102
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
09.25 WIB
103
Wawancara dengan Bapak Abri, Waka Kurikulum, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.00 WIB
75
Gambar 4.5 sertifikat salah satu guru PAI dalam rangka
mengikuti diklat pembelajaran PAI.104
Bapak Dra Ibu Nur Aini, juga menjelaskan bahwa :
“Guru PAI harus meningkatkan kompetensinya agar selalu ada
peningkatan. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin sehingga siswa
pun juga berkualitas. Peningkatannya bisa dengan mengikuti berbagai
pelatihan, workshop dan selalu ada inovasi agar pembelajaran PAI
khususnya pembelajaran baca Al-Qur‟an menyenangkan.”105
Gambar 4.6 salah satu Guru PAI pernah mengikuti Training
Center Learning Al-Qur‟an di Surabaya.106
104
Dokumentasi, Senin, 06-13-2017, Pukul 08.30
Wawancara dengan Ibu Drs. Nur Aini, Guru PAI, Senin, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB
106
Dokumentasi, Senin, 06-13-2017, Pukul 08.30
105
76
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa guru sudah pernah
mengikuti kegiatan workshop, diklat, dan pelatihan-pelatihan guna untuk
meningkatkan profesionalitas guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca
Al-Qur‟an.
3. Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Kompetensi pedagogik guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca
Al Qur‟an siswa di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung bisa ditinjau dalam
penerapan
pembelajaran
Al-Qur‟an
dengan
menggunakan
rancangan
pembelajaran. Meskipun pembelajaran Al-qur‟an tidak ada dalam kurikulum
tapi guru PAI tetap harus membuat rancangan pembelajaran, karena digunakan
untuk titik acuan guru PAI dalam pembelajaran baca Al Qur‟an di kelas. Tanpa
adanya suatu rancangan pembelajaran Al-Qur‟an seorang guru PAI tidak bisa
melaksanakan pembelajaran di kelas. Bapak Abri mengatakan bahwa :
“RPP digunakan para guru PAI untuk mempermudahkan proses
pembelajaran baca Al-qur‟an atau bisa dikatakan panduan dalam
melaksanakan pembelajaran baca Al-Qur‟an. Dan di SMPN 1 sini para
guru PAI sudah membuat RPP jauh-jauh hari sebelum KBM akan dimulai
mbak, dan yang menjadi acuan kami para guru PAI untuk sekarang ini
menggunakan Kurikulum 2013 khusus untuk kelas VII dan mata
pelajaran PAI saja untuk yang lainnya menggunakan KTSP.”107
Hal tersebut diperjelas oleh Ibu Siti Masroh bahwa:
107
Wawancara dengan Bapak Abri, Waka Kurikulum, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.00 WIB
77
“Terkait dengan meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an kalu saya
yaa, harus tetap membuat rancangan pembelajaran, meskipun ketrampilan
baca Al-Qur‟an tidak masuk dalam kurikulum, saya selipkan ke dalam
RPP karena untuk menyempatkan siswa belajar baca Al-Qur‟an. Kalau
tidak begitu tidak ada waktu untuk siswa belajar baca Al-.Qur‟an.”
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI, peneliti
melakukan observasi di dalam kelas. Ketika guru PAI sedang mengajar AlQur‟an di kelas Guru PAI membawa sebuah RPP yang di dalamnya RPP
terdapat
langkah-langkah pembelajaran disitu
guru PAI menyelipkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an di awal pembelajaran. Jadi ketika pembelajaran
PAI dimulai guru PAI menggunakan waktu 15 menit pertama untuk siswa
belajar membaca Al-Qur‟an.108
Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Drs H Djaelani selaku guru PAI
kelas VII SMPN 1 Sumbergempol, bahwa:
“Seorang guru PAI harus membuat dan mempunyai Rancangan
Pembelajaran yang biasa disebut dengan RPP. RPP dijadikan patokan
guru PAI untuk mengajar Al-Qur‟an di dalam kelas. Tanpa adanya RPP
maka guru PAI tersebut tidak bisa melaksanakan pembelajaran baca AlQur‟an di kelas.”109
Adanya
RPP
memberikan
kemudahan
pada
guru
PAI
untuk
menyampaikan materi Al-Qur‟an, karena di awal pembuatan RPP di dalamnya
juga mengkaji tentang materi apa yang sesuai untuk disampaikan dengan
mengkaji dari aspek bahasan, bahasa dan sebagainya. Sehingga dari sini bisa
ditarik kesimpulan, kompetensi pedagogik pada guru PAI dalam pembelajaran
108
109
WIB
Observasi Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.00 WIB
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24
78
baca Al-Qur‟an bisa dilihat dari pemaparan tersebut. Ibu Hj Lilik Suenti
M.M.Pd selaku kepala sekolah menuturkan bahwa:
“RPP untuk seorang guru PAI itu dijadikan patokan dalam pembelajaran
baca Al-Qur‟an di kelas, seorang guru PAI yang akan mengajar di kelas
harus siap dengan RPP nya. Apabila guru PAI tersebut tidak mempunyai
RPP, maka guru PAI tersebut sudah melanggar tatatertib seorang guru
PAI. Jadi RPP merupakan suatu landasan dasar oleh para guru PAI.”110
Hal di atas dibenarkan oleh bapak Drs. H Djaelani, yang menyatakan
bahwa “di awal tahun sudah ada anjuran dari kepala sekolah harus membuat
RPP, dan yang memberikan pengarahan langsung oleh waka kurikulum. Jadi
guru PAI berkumpul jadi satu dan mengerjakan RPP masing-masing.”111
Pentingnya RPP ini membuktikan adanya kemampuan atau kompetensi
pedagogik guru PAI. Dilihat dari Penyusunan RPP selalu dilakukan sebelum
memasuki tahun ajaran baru. Guru PAI berkumpul bersama dengan waka
kurikulum dan menyesuaikan dengan kurikulum yang akan diterapkan dalam
instansi sekolah. Guru PAI membuat RPP masing-masing dengan studi yang
akan diajarkan.
Untuk menunjang kompetensi pedagogik guru PAI dalam membentuk
RPP, dilaksanakan musyawarah atau perkumpulan untuk membuat RPP. Selain
itu ada beberapa guru
110
PAI yang pernah mengikuti diklat pengembangan
Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul
09.25 WIB
111
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24
WIB
79
kompetensi pedagogik guru untuk menunjang pembelajaran siswa yang
tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran baca Al Qur‟an siswa.
Dituturkan juga oleh Ibu Siti Masroh, bahwa :“Dalam pengembangan
RPP terlebih dahulu diawali dengan adanya workshop untuk memberikan
wawasan untuk guru.”112
Dari hasil wawancara yang ada, pembuatan RPP di SMPN 1
Sumbergempol mengacu pada 2 kurikulum pembelajaran yakni KTSP dan K13. Akan tetapi yang lebih ditekankan adalah KTSP. Namun dalam langkah
selanjutnya untuk memperdalam kompetensi pedagogic guru PAI di SMPN 1
Sumbergempol, guru tetap dianjurkan untuk mengembangkan Kurikulum RPP,
KTSP berlanjut ke K-13. Dalam hal ini maka adanya kegiatan yang diikuti oleh
guru PAI seperti halnya workshop dan sebagainya.
Gambar 4.7 Sertifikat salah satu guru PAI yang pernah mengikuti workshop
dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogic guru
PAI.113
112
113
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
Dokumentasi, Senin, 06-03-2017, Pukul, 09.30 WIB
80
Selain membuat rancangan Pembelajaran seorang guru PAI juga harus
bisa memahami karakter dan mengetahui latar belakang siswa. Karena hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar membaca Al-Qur‟an
siswa. Dan untuk mengetahui itu, guru PAI melakukan tes baca Al-Qur‟an
kepada siswa satu persatu. Hal ini dijelaskan oleh Ibu Dra Nur Aini, bahwa :
“Melihat karakter siswa
saya biasanya melakukannya dengan
menggunakan tes. Tes disini saya lakukan melalui pembelajaran. Dengan
melakukan tanya jawab dan melalui kegiatan yang ada di sekolah, dengan
begitu kita bisa tahu bagaimana karakter para siswa.”114
Penjelasan tersebut diperkuat oleh Ibu Siti Masroh bahwa :
“Sebelum guru PAI melaksanakan kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an
guru harus tahu terlebih dahulu yang pertama, latar belakang siswa, orang
tua, karena latar belakang siswa sangat berpengaruh dalam pembelajaran.
ke dua, lingkungan dimana siswa tinggal. ke tiga, Teman bergaul. dan ke
empat Guru harus memberi motivasi jangan malah mencela siswa yang
belum bisa. Mengetahui kompetensi siswa, dan guru hraus mengetahu
perkembangan anak-anak, dan harus tahu karekter anak karena setiap
siswa memiliki karakter yang berbe-beda.”115
Pemaparan di atas dikuatkan dengan hasil observasi peneliti dengan Ibu
Dra Nur Aini. Ketika di dalam kelas VII Ibu Nur Aini sedang mengamati
karakter dan latar belakang siswa satu persatu, beliau menanya siswanya satu
persatu mengenai latar belakang siswa, orang tua dan dan mengamati langsung
teman bergaulnya. untuk mengetahui latar belakang siswa Bu Nur Aini
menanyai siswanya satu persatu ditanya pernah ngaji apa tidak ketika di luar
sekolah, jika pernah ngajinya sampai mana? Kemudian dan lain sebagainya.
114
115
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
81
Selain itu Bu Nur Aini juga mengetes langsung kemampuan siswa dalam
kelancaran membaca Al-Qur‟annya. Jika siswa sudah lancar maka guru PAI
akan mudah untuk memberikan materi pembelajaran Al-Qur‟an kepada
siswanya. Tapi jika sebaliknya apabila kemampuan siswa dalam baca AlQu‟annya masih rendah maka Bu Nur Aini akan membimbingnya dan terus
selalu memberi motivasi kepada siswa tersebut.”116
Ketika karakter dan latar belakang siswa sudah diketahui oleh guru PAI,
maka tindakan selanjutnya adalah menentukan metode yang akan digunakan
dalam penyampaian materi Al-Qur‟an. Hal tersebut salah satu upaya yang
dilakukan guru PAI untuk memudahkan penyampaian materi Al-Qur‟an.
Setelah peneliti melakukan observasi langsung di lapangan ternyata guru
PAI disana memiliki beberapa metode yang digunakan untuk pembelajaran AlQur‟an.117 Adapun metode pembelajaran Al-Qur‟an yang digunakan oleh guru
PAI di SMPN 1 Sumbergempol diantaranya seperti yang di tuturkan oleh
Bapak Djaelani sebagai berikut:
“Dalam penyampaian materi Al-Qur‟an di kelas, saya menggunakan
metode ceramah. Tapi ya tidak terus menerus menggunakan metode
ceramah, kadang-kadang juga menggunakan metode diskusi, pemberian
tugas, maka anak akan lebih aktif dan fokus dalam menerima pelajaran.
Tapi kalau kaitannya dengan pembelajaran Al-Qur‟an kadang saya
menggunakan metode pemberian tugas, jadi saya nyalakan monitor
kemudian saya mengihidupkan murotal atau saya tunjukkan ayat-ayat AlQur‟an yang berkaitan dengan materi Sub Bab yang dipelajari hari itu,
116
117
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
Observasi Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
82
kemudian siswa saya suruh membaca, menghafal, kemudian saya suruh
menyalin kedalam buku catatan masing-masing.”118
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti Masroh peneliti
melakukan observasi langsung saat pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung.
Ketika Ibu Siti Masroh mengajar kelas VII E, saat itu waktu menunjukkan jam
11.40 WIB, ketika itu siswa segera bersiap-siap untuk menerima materi AlQur‟an dari Bu Siti Masroh, kemudian Bu Siti Masroh memberi salam dan
menyuruh para siswa untuk membaca Al-Qur‟an bersama-sama, mereka
bersemangat membaca Al-Qur‟an dengan perlahan-lahan, dan Ibu Siti Masroh
menyimak.119
Begitu pun dengan Ibu Nuraini, beliau menuturkan bahwa:
“Di kelas saya sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar
mbak, karena pelajaran PAI ini memerlukan banyak ceramah agar sisw
lebih memahami. Tapi juga tidak dipungkiri kalau hanya menggunakan
satu metode tidak efektif. Saya juga menggunakan metode diskusi dan
juga metode tanya jawab, tapi kalu pembelajaran Al-Qur‟annya itu sendiri
saya lebih sering menggunakan metode tutor sebaya dan pemberian
tugas.”120
Ketika Ibu Nur‟aini mengajar di kelas VII E saat itu waktu menunjukkan
pukul 11.15 WIB, dan semua siswa bersiap-siap untuk menerima materi Alqur‟an dari Ibu Nuraini, kemudian beliau mengawali pembelajarannya dengan
salam, kemudian menyuruh siswanya membentuk kelompok dimana di dalam
kelompok tersebut sudah diatur sedemikian rupa yakni ada beberapa siswa yang
118
Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24
119
Observasi Guru PAI, rabu 08-02-2017, Pukul 11.40 WIB
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
WIB
120
83
sudah mampu membaca Al-qur‟an dan siswa belum lancar membaca AlQur‟an, kemudian Bu Nur‟aini menyuruh siswa yang sudah lancar membaca
AL-Qur‟an menyimak temannya yang belum lancar membaca Al-Qur‟an. Dan
guru hanya mengawasi tiap-tiap kelompok.121
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti Masroh dan Ibu
Nuraini, penulis melakukan wawancara dengan bapak Djaelani yang juga
termasuk guru PAI kelas VII. Terkait dengan penggunaan metode pembelajaran
Al-Qur‟an, Bapak Djaelani juga menuturkan bahwa:
“ yaa kalu meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an saya biasanya
mencarikan ayat-ayat khususnya surat-surat Al-Qur‟an pilihan yang
disesuaikan dengan materi yang akan dibahas, misalnya pada Bab bacaan
mad, guru mencarikan surat-surat yang disitu banya bacaan mad nya,
kemudian siswa diberi tugas untuk mencari bacaan yang terdapat madnya
sekalian siswa disuruh menyalin ke dalam buku masing-masing dan
disuruh untuk menghafal.yaaa.. Minimal anak dapat tambahan koleksi
menghafal surat-surat lainnya agar tidak tetap itu-itu aja yang dihafal dan
ketika praktik sholat biar ganti gak hanya al ihlas, al falaq dan an nas, dan
selain itu juga mencari do‟a sehari-hari agar bisa diterapkan anak dalam
kehidupan sehari-hari.”122
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan bapak Djaelani, peneliti
melakukan observasi ke dalam kelas saat pembelajaran Al-Qur‟an berlangsung.
Di sana guru PAI menggunakan metode pemberian tugas. Dimana guru PAI
memutarkan video murotal, kemudian guru PAI menyuruh siswanya untuk
121
122
WIB
Observasi Guru PAI, Senin, 13-02-2017, pukul 11.15
Wawancara dengan Bapak Drs. H Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 10.10
84
mendengarkan dan mengamati dengan cermat, setelah itu siswa di beri tugas
untuk menyalin ayat-ayat Al-Qur‟an dan menghafalkannya.123
Hal tersebut di kuatkan dengan hasil dokumentasi yang diambil pada saat
pembelajaran berlangsung :
Gambar 4.8 Guru PAI menggunakan metode pemberian Tugas di kelas.124
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah, diskusi, tanyajawab,
tutor sebaya dan pemberian tugas merupakan metode yang diterapkan oleh
guru PAI yang ada di SMPN 1 Sumbergempol. Tapi jika kaitannya dengan
pembelajaran Baca Al-Qur‟an hampir semua guru mengguanakan metode
menyimak, tutor sebaya dan pemberian tugas. Hal tersebut sebagai upaya guru
PAI dalam memudahkan siswanya untuk memahami materi AL-Qur‟an dan
memudahkan siswa dalam belajar membaca Al-Qur‟an. Dari sini memberikan
gambaran bahwa guru PAI memiliki kemampuan menguasai metode
pembelajaran baca Al-Qur‟an.
123
124
Observasi Guru PAI, Selasa 28-02-2017, Pukul 11.40 WIB
Dokumentasi, Selasa 28-02-2017, Pukul 11.40 WIB
85
Tetapi dalam menjalankan beberapa metode penyampaian tersebut, belum
tentu anak-anak itu bisa mengikutinya, karena setiap anak tida sama
kemampuannya. Seperti halnya ditemukan siswa yang belum bisa membaca AlQur‟an. Cara mengatasi anak tersebut yaitu dengan memberikan bimbingan
atau pengajaran dengan penuh kesabaran, ketelatenan dan penuh kasih sayang,
tetapi bukan secara berlebih-lebihan. Dan jangan sampai jika ada anak yang
belum bisa membaca Al-Qur‟an, anak dimarahi, dihukum, dibenci, dibedakan
dengan anak-anak yang lain. Justru itu akan membuat anak tambah menjadi
tertekan, terbebani terhadap sikap guru PAI, sehingga anak menjadi tambah
sulit untuk mencerna apa yang guru PAI sampaikan. Selain itu, untuk mengatasi
siswa yang belum bisa membaca Al-qur‟an dengan menyuruh anak tersebut
membaca secara berulang-ulang serta disuruh untuk latihan dan belajar
dirumah.
Untuk mengetahui keberhasilan suatu metode yang digunakan guru PAI,
maka diperlukan adanya evaluasi dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an. Evaluasi
ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini di utarakan oleh Ibu Dra Nur
Aini, bahwa :
“Evaluasi yang saya pakai yakni dengan menggunakan penilaian
langsung atau mengetes kemampuan siswa secara langsung jadi, guru
menguji kemampuan baca Al Qur‟an siswa satu persatu. Bagi siswa yang
baca Qur‟annya sudah lancar maka guru akan memberi nilai A mahir.
Tapi bagi siswa yang belum lancar baca qur‟an maka guru akan memberi
nilai A sedang, dan bagi siswa yang tidak lancar di kasih nilai cukup, dan
untuk yang belum bisa baca sama sekali diberi nilai kurang. Nah, untuk
mengatasi siswa yang belum lancar membaca Al-qur‟an maka guru akan
terus membimbing siswa tersebut sampai bisa dan selalu memberi
86
motivasi, selain itu guru menghubungi orang tuanya langsung untuk
memasukkan anaknya ke TPQ atau madrsah diniyah.”125
Data di atas diperkuat dengan hasil observasi ketika berada di dalam kelas
pada proses pembelajaran. Pada saat guru
PAI memberikan pelajaran Al-
Qur‟an kepada semua siswa di kelas, guru PAI wajib mengadakan evaluasi
terhadap semua siswanya. Pada saat itu pelajaran PAI dengan materi bacaan
Mad. Guru PAI melakukan evaluasi dengan tes secara langsung kepada siswa.
Jadi guru PAI melakukan tanya jawab agar guru PAI tersebut mengetahui
berhasil atau tidaknya dalam penyampaian materi di dalam kelas.”126
Bapak Ibu Siti Masroh, juga menjelaskan bahwa :
“Evaluasi pembelajaran setelah KBM dengan cara memberikan tugas
yaitu membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan
materi yang diajarkan ke dalam buku catatan siswa masing-masing
kemudian dihafalkan. Setelah selesai buku dikumpulakn dan saya beri
nilai, nilai ini saya gunakan untuk nilai tambahan bagi siswa yang nilai
nya masih kurang.”127
Dalam hal ini dikuatkan dengan hasil dokumentasi yang peneliti lakukan
di sekolah pada saat pelajaran PAI dengan Sub Bab bacaan mad.
125
Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB
Observasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.20 WIB
127
Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB
126
87
Gambar 4.9 Ketika guru mengevaluasi siswa dengan
teknik tes langsung pada siswa.128
Dari pemaparan yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa tehnik
evaluasi yang dilakukan oleh guru berupa tes langsung yakni siswa membaca
Al-Qur‟an yang disimak oleh guru PAI nya langsung. Supaya guru PAI bisa
melihat keberhasilan proses KBM yang sudah berlangsung, sehingga guru PAI
memiliki gambaran dalam meningkatkan proses pembelajaran
Al-Qur‟an.
Selain itu guru PAI juga bisa memperbaiki kegiatan belajar mengajar AlQur‟an yang sudah dijalankan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui cara
meningkatkan potensi anak dari aspek psikomotorik, afektif dan kognitif. Selain
daripada itu juga dapat dijadikan bahan evaluasi dalam pembelajaran Baca AlQur‟an.
B. Temuan Hasil Penelitian
Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan baik diperoleh melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan
yang ada dari penelitian tentang kompetensi guru PAI dalam meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung. Adapun data-datanya sebagai berikut:
128
Dokumentasi, Selasa 28-02-2017, Pukul 11. 32 WIB
88
1. Kompetensi Kepribadian Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Sebagai guru PAI yang berkecimpung dalam pendidikan Islam. Tuntutan
akan kepribadian yang mencerminkan seorang guru PAI kadang-kadang
dirasakan lebih berat daripada profesi lainnya. ungkapan yang sering
dikemukakan adalah bahwa “Guru PAI bisa digugu dan ditiru”. Digugu
maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru PAI bisa dipercaya
untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani oleh siswanya.
Hasil temuan peneliti di SMPN 1 Sumbergempol tentang kepribadian
guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an sudah cukup baik,
hal ini dapat dilihat dalam sosok guru PAI yang penuh tanggugjawab dengan
apa yang telah dijalani sebagai seorang guru PAI yang dijadikan suri tauladan
untuk semua siswanya. Hal itu seperti yang dipaparkan di bawah ini:
a. Guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dalam kegiatan pembelajaran baca AlQur‟an sudah disiplin waktu, mulai dari disiplin pada saat datang ke kelas
maupun disiplin pada saat tidak mengajar.
b. Kompetensi kepribadian guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dituangkan
dalam bentuk sikap tanggungjawab, dimana guru PAI di sini sangat
bertanggung jawab akan tugas yang diembannya, dan sikap ini guru PAI
senantiasa menjalankan tugasnya (memberikan pengajaran). Senantiasa
mengawasi, membina siswa dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an.
89
c. Memberikan suri tauladan yang baik kepada siswanya. Guru PAI
semaksimal mungkin memberikan perilaku yang baik yang dapat contoh
oleh siswanya. Salah satu bukti keteladanan guru PAI di SMPN 1
Sumbergempol adalah bapak dan ibu guru PAI senantiasa mengikuti dan
membimbing siswanya untuk belajar membaca Al-Qur‟an.
d. Untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam rangka meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an maka yang pertama, perlu adanya tata tertib
yang diberlakukan oleh lembaga. Yang ke dua, adanya sanksi yang
diberlakukan sesuai yang sudah disepakati. Yang ketiga, adalah pemberian
reward baik itu dalam bentuk materi pembelajaran Al-Qur‟an atau lainnya.
2. Kompetensi Profesional Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol
Tulungagung.
Kompetensi professional guru PAI dalam rangka meningkatkan
pembelajaran baca Al-Qur‟an di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung
sudah cukup baik. Hal ini terlihat adanya usaha yang sungguh-sungguh dari
pihak guru PAI untuk mendampingi siswanya agar pembelajaran baca AlQur‟an bisa efektif dan efisie yang semuanya ditunjukkan dalam usahanya
yaitu:
a. Penguasaan materi Al-Qur‟an, agar mudah dalam penyampaian materi
Al-Qur‟an dan bisa tersusun secara rapi jadi sebelum mengajar guru PAI
90
sudah menyiapkan dan menguasai betul materi AL-Qur‟an yang akan
disampaikan kepada siswanya.
b. Mampu dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an. Melihat dari hasil
peneitian guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dalam menyampaikan
materi Al-Qur‟an sudah cukup bagus. hal ini bisa dibuktikan bahwa guru
PAI di SMPN 1 Sumbergempol menyampaikan materi Al-Qur‟an dengan
melihat materi apa dan kepada siapa yang akan disampaikan. Melihat dari
hasil penelitian guru PAI SMPN 1 Sumbergempol memiliki ketrampilan
dalam menggunakan matode, media, dan strategi pembelajaran AlQur‟an. Sehingga dapat diketahui kompetensi profesonal yang dimiliki
guru PAI dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran membaca
Al Qur‟an terhadap siswa.
c. Pengorganisasian materi Al-Qur‟an. di mana guru PAI SMPN 1
Sumbergempol melakukan ketetapan materi Al-qur‟an yang akan
diajarkan
dengan
mengumpulkan
beberapa
sumber
dan
mengklarifikasikannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan siswa baik
sesuai dengan karakter, atau tingkat pemahamannya. Selain itu guru PAI
mengidentifikasi tujuan yang hendak dicapai agar siswa dapat menerima
dan memahami materi Al-Qur‟an yang akan diajarkan, selain itu guru
PAI SMPN 1 Sumbergempol juga mengurutkan materi AL-Qur‟an. Hal
ini
bertujuan
untuk
mempermudah
pembelajaran baca Al-Qur‟an.
guru
PAI
dalam
kegiatan
91
d. Guna
meningkatkan
profesionalisme
guru
PAI,
pihak
sekoalah
mengadakan beberapa kegiatan yakni seperti workshop, diklat dan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatan profesionalisme guru PAI dalam
pembelajaran baca Al-Qur‟an.
3. Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Meningkatkan
Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1
Sumbergempol Tulungagung.
Temuan penelitian, kompetensi merupakan hal yang harus dimiliki
oleh guru PAI, sebagai salah satunya yaitu kompetensi pedagogic.
Kemampuan ini meliputi kemampuan guru
PAI dalam mempersiapkan
perencanaan pembelajaran, menyiapkan strategi pembelajaran, menciptakan
suasana kelas yang menarik dan mengadakan evaluasi pembelajaran. Di
SMPN 1 Sumbergempol, kebanyakan telah mempunyai kompetensi ini
dengan baik. Hasil temuan yang peneliti dapatkan ketika melakukan
penelitian yang meliputi:
a. Pembuatan RPP untuk semua guru PAI
Berbicara dengan RPP bagi seorang guru PAI diwajibkan membuat
RPP diawal sebelum tahun ajaran dimulai. Karena digunakan patokan
guru PAI untuk pembelajaran baca Al-Qur‟an.
92
b. Pemahaman karakter siswa
Pemahaman karakter siswa dilakukan guru PAI dengan cara
mengamati maupun penilaian tingkah laku secara langsung. Semua guru
PAI harus bisa mengenali karakter masing-masing siswa supaya dapat
memudahkan guru PAI dalam penyampaian materi Al-Qur‟an.
c. Ketrampilan menguasai berbagai metode pembelajaran baca Al-Qur‟an
Guru PAI tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran AlQur‟an saja, namun guru PAI juga menggunakan beberapa metode
pembelajaran Al-Qur‟an seperti metode penugasan, metode menyimak
dan metode tutor sebaya dan lain sebagainya. Pada intinya guru PAI harus
menguasai beberapa metode pembalajaran Al-Qur‟an agar siswa mudah
dalam memahami materi Al-Qur‟an yang disampaikan oleh guru PAI.
d. Evaluasi pembelajaran Al-Qur‟an
Guru PAI mengadakan evaluasi yang dilakukan dengan penilaian
langsung berupa tes membaca Al-Qur‟an. Supaya guru PAI bisa melihat
keberhasilan proses KBM yang sudah berlangsung, sehingga guru PAI
memiliki gambaran dalam meningkatkan proses pembelajaran Al-Qur‟an