Resume Perkembangan dan Peserta Didik

KELOMPOK 9 : KEBUTUHAN REMAJA
1. Kebutuhan Remaja
Pada umumnya setiap manusia berusaha memenuhi segala kebutuhan hidupnya, baik
itu kebutuhan fisiologis, psikologis, sosiologis. Sama halnya pula dengan kebutuhan remaja.
Namun pada remaja, jika kebutuhannya itu tidak terpenuhi maka akan menimbulkan
berbagai bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh remaja tersebut. Oleh karena itu
diperlukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Abraham Maslow menjelaskan ada lima jenis kebutuhan dasar manusia, yakni :
1)

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling utama yang harus dipenuhi
guna kelangsungan hidup manusia, seperti makan, minum, pakaian, seks, istirahat, dan
sebagainya.

2)

Kebutuhan rasa aman merupakan suatu kebutuhan akan terbebas dari gangguan
dan ancaman, serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup.

3)


Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki atau kebutuhan social merupakan
kebutuhan yang cenderung pada terciptanya hubungan social yang harmonis dengan
orang lain, berupa perasaan diterima oleh orang lain, merasa dirinya berguna bagi
orang lain, dan sebagainya.

4)

Kebutuhan harga diri merupakan suatu kebutuhan yang mengutamakan hak dan
martabatnya sebagai manusia untuk tidak dilecehkan oleh orang lain.

5)

Kebutuhan aktualisasi diri merupakan suatu jenis kebutuhan manusia dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki dengan baik sehingga tercipta pandangan positif
dari orang lain.
Setiap kebutuhan diatas pasti sangat diperlukan oleh semua manusia. Namun pada

seorang remaja terdapat kebutuhan khas yang harus dipenuhi dibanding kebutuhankebutuhan lainnya, meliputi:
1) Kebutuhan untuk memperoleh kasih saying
2) Kebutuhan untuk diikutsertakan dan diterima oleh kelompoknya.

3) Kebutuhan untuk mampu mandiri.
4) Kebutuhan untuk mampu berprestasi
5) Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan dari orang lain.

6) Kebutuhan untuk dihargai
7) Kebutuhan untuk mendapatkan falsafah hidup
Jenis-jenis kebutuhan tersebut sangat diperlukan untuk bekal awal bagi remaja dalam
menghadapi lingkungannya dengan sangat baik agar mereka dapat diterima oleh
lingkungannya. Dengan penguasaan dan pemenuhan kebutuhan itu, remaja dapat hidup
layak sesuai dengan tuntutan lingkungan mereka.
2. Usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan remaja
Orang tua dan guru sangat berperan dalam memberikan pengarahan sikap dn perilaku
terhadap remaja dalam pemenuhan kebutuhan remaja. Oleh karena itu terdapat beberapa
hal yang dapat dilakukan orang tua dan guru guna memenuhi kebutuhan tersebut,
diantaranya:
1) Melakukan kegiatan rohani dan ceramah agama guna peningkatan iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Memberikan bimbingan kepada remaja/siswa untuk mencapai cita-citanya dengan
penuh kasih sayang, sehingga dapat menimbulkan citra positif.
3) Memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, untuk dapat dijadikan

sebagai model bagi remaja sesuai dengan peran jenis kelaminnya masing-masing.
4) Menyediakan fasilitas yang memadai untuk membantu remaja mengembangkan
potensinya ke arah positif dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri dalam hidupnya.
5) Menghargai dan memperlakukan remaja sebagai individu yang sedang berkembang
menuju kedewasaannya.
6) Membantu remaja mengatasi problem-problem yang sedang dialami, agar tidak
menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya.
7) Mengikutsertakan remaja dalam mengatasi masalah (keluarga, sekolah) yang
memerlukan pemecahan sesuai dengan batas-batas kemampuannya.
8) Sekolah perlu menyediakan sarana dan program kegiatan yang dapat berfungsi
sebagai wahana untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
9) Sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai wahan untuk
mengembangkan sifat kebersamaan dan memenuhi kebutuhan, diikutsertakannya
dalam kelompok.

10)Membimbing dan memberi kesempatan untuk berprestasi melalui berbagai
kegiatan kurikuler maupun ekstra-kurikuler.
3. Pengaruh kebutuhan yang tidak terpenuhi terhadap tingkah laku remaja
Usaha untuk memenuhi setiap kebutuhan remaja tidaklah mudah, melainkan sangat
rumit, bervariasi dan kompleks sehingga dibutuhkan keuletan dalam menghadapi segala

keinginan remaja. Namun apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akan
menimbulkan tingkah laku agresif, egosentris, menarik diri, perasaan kecewa bahkan
frustasi. Misalnya kebutuhan akan kasih sayang dari orang tua maupun orang dewasa
lainnya. Hal ini akan mengakibatkan remaja cenderung mencari penyelesaiannya sendiri
dengan cara membenci orang tua, suka mencari perhatian orang lain, lebih betah
berkumpul dengan teman sebayanya, mencari orang lain sebagai pengganti orang tuanya,
dan lain sebagainya.

KELOMPOK 10 : MASA DEWASA
1. Perkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasa terbagi atas tiga, yaitu :
1) Dewasa awal
Dewasa awal merupakan tahap awal manusia membuat pilihan dalam pembentukan
karir dan keluarga untuk menjamin masa depannya nanti yang berumur 20an hingga
30an tahun. Dalam masa ini seseorang dihadapkan pada keadaan dilema antara
pekerjaan dan keluarga sehingga menimbulkan berbagai masalah yang merupakan
perkembangan sosio-emosional

2) Dewasa madya merupakan masa peralihan dari masa dewasa awal yang berumur
sekitaran 40an sampai 65 tahun. Dalam masa ini seseorang memiliki tiga macam tugas

yaitu menilai antara pada masa sekarang dengan masa lalu, melakukan perubahan
terhadap struktur kehidupannya, dan proses individuasi dalam membangun perubahan
tersebut. Pada masa ini terdapat beberapa aspek yang mulai mengalami kemunduran,
yakni aspek jasmani. Sedangkan aspek- aspek psikis (intelektual- sosial- emosionalnilai) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau
peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas.

3) Dewasa akhir merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke atas). Dimana
pada masa ini seseorang akan mengalami beberapa permasalahan seperti perubahan
fisik (penuaan), perkembangan intelektual mulai menurun, dan lain sebagainya.
Akibatnya akan mempengaruhi peran terhadap lingkungan kehidupan social seorang
individu. Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai
dengan tiga gejala penting, yaitu :



Perkembangan

Keintiman

diartikan


sebagai

suatu

kemampuan

memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka yang
merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa
dewasa akhir.



Perkembangan Generatif adalah tahap perkembangan psikososial dimana

seorang individu pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung
berubah. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan

mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk
dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.




Perkembangan Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial

sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda,
orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan
penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam
kehidupannya. Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun,
dimana orang-orang yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai
usia tua atau orang usia lanjut yang akan mengalami masalah baru. Terdapat
beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri dari
keterlibatan social : ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang
mungkin lepas dari peran dan aktifitas selama ini, penyakit dan menurunnya
kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri sendiri secara
berlebihan, orang-orang yang lebih muda disekitarnya cenderung menjauh
darinya, dan pada saat kematian semakin mendekat, oran ingin seperti ingin
membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.

2. Karakteristik perkembangan orang dewasa

Karakteristik perkembangan orang dewasa ada 4, yaitu:

1)

Perkembangan fisik masa dewasa awal



Usia reproduktif (Reproductive Age) ditandai dengan membentuk rumah

tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa
orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan
memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu.



Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age) secara individual,

yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Masa dimana
seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria

mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya,
sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai
ibu dan pengurus rumah tangga.



Usia Banyak Masalah (Problem age) adalah masa yang penuh dengan

masalah. Adapun persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan,
persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan
penyesuaian di dalamnya.

 Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension) seringkali dinampakkan
dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau
kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya
penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat
tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam
pergumulan persoalan.

 Masa keterasingan social pada saat terjunnya seseorang ke dalam pola

kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan
dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan
berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah
akan terus berkurang.

 Masa komitmen
 Masa Ketergantungan mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang
memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada pemerintah karena
mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka.

 Masa perubahan nilai karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa,
kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.

 Masa Kreatif merupkan kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatankegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya.

2) Perkembangan Fisik Masa Dewasa Madya
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa madya antara lain:

 Timbulnya Uban.
 Kulit mulai keriput.

 Gigi yang menguning.
 Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot-otot melemah.

 Punggung orang dewasa melemah kerena piringan sendi di tulang belakang
mengalami penurunan.

 Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang satu dengan yang lainnya,
misalnya, seorang laki-laki yang tingginya 5 kaki 10 inci pada usia 30 tahun
barang kali akan menjadi 5 kaki 9 7/8 inci di usia 50 tahun, dan mungkin akan
menjadi 5 kaki 9 1/4 pada usia 60 tahun.

 Sulit melihat objek-objek yang dekat. Daya akomondasi mata, kemampuan untuk
memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina mengalami penurunan
paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun.

 Penurunan pada sensitivitas pendengaran.
 Menopause.
 Penurunan kebugaran fisik.
3) Perkembangan Fisik Masa Dewasa Akhir
Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang
lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Perubahanperubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan, dengan penekanan
pentingnya perkembangan perkembangan baru dalam penelitian proses penuaan yang
mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh
kadangkala dapat diperbaiki.

4) Perkembangan Intelektual
5) Perkembangan Kognitif
6) Perkembangan Moral
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa dalam kehidupannya
Adapun faktor- faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan
mempermudah perkembangan orang dewasa. Faktor- faktor yang paling berpengaruh
adalah :





Kekuatan Fisik
Kemampuan Motorik
Kemampuan Mental



Motivasi Untuk Berkembang

 Model Peran
KELOMPOK 11 : TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
1. Pengertian Perkembangan manusia
Perkembangan manusia dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap dan
tidak dapat diputar kembali yang akan dialami oleh setiap manusia yang mencakup tiga
aspek, yaitu:
 Perkembangan fisik, seperti perubahan tinggi dan berat.
 Perkembangan kognitif, seperti perubahan pada proses berpikir, daya ingat, bahasa.
 Perkembangan kepribadian dan social, seperti perubahan pada konsep diri, konsep
gender, hubungan interpersonal.
Ada Sembilan tugas-tugas perkembangan pada masa ini, yaitu berikut ini :
1) Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan mempelajari
kehidupan fisik merupakan hal yang penting unntuk permainan dan aktivitas fisik
karena hal itu mempunyai nilai yang tinggi pada masa anak-anak. Secara psikologis
anak sebaya akan mengajarkanya.
2) Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme yang
sedang berkembang
3) belajar bergaul dengan teman sebaya
4) Belajar berperan sebagai pria dan wanita secara tepat
5) Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca,menulis, dan berhitung
dengan baik
6) Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan seahri-hari
7) Mengembangkan kata hati, moral, dan skala-skala nilai
8) mencapai kemerdekaan pribadi
9) Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.
Erikson mengelompokkan tahapan kehidupan ke dalam 8 stage yang merentang sejak
kelahiran hingga kematian. Mulai dari tahap bayi (sejak lahir hingga usia 18 bulan), tahap
kanak-kanak awal (early childhood) (18 bulan hingga 3 tahun), tahap usia bermain (play

age): 3 hingga 5 tahun, tahap usia sekolah (school age): usia 6 – 12 tahun, tahap remaja
(adolescence): usia 12 hingga 18 tahun, tahap dewasa awal (young adulthood): usia 18

hingga 35 tahun, tahap dewasa (middle adulthood): usia 35 hingga 55 atau 65tahun, tahap
dewasa akhir (late adulthood): usia 55 atau 65tahun hingga mati.
Ada Sembilan tugas-tugas perkembangan pada masa ini, yaitu berikut ini :
 Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan mempelajari
kehidupan fisik merupakan hal yang penting unntuk permainan dan aktivitas fisik
karena hal itu mempunyai nilai yang tinggi pada masa anak-anak. Secara psikologis
anak sebaya akan mengajarkannya.
 Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme yang
sedang berkembang
 belajar bergaul dengan teman sebaya
 Belajar berperan sebagai pria dan wanita secara tepat
 Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca,menulis, dan berhitung
dengan baik
 Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan seahri-hari
 Mengembangkan kata hati, moral, dan skala-skala nilai
 mencapai kemerdekaan pribadi
 Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.

KELOMPOK 12 : MASA LANSIA
1. Pengertian dari lansia
Lanjut usia merupakan suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya yang juga merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan
(middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90
tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Semua orang akan mengalami proses
menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada
masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia,
yaitu :
1) Usia lanjut merupakan periode kemunduran
2) Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
3) Menua membutuhkan perubahan peran
4) Penyesuaian yang buruk pada lansia
Pada lansia terjadi banyak perubahan dalam dirinya, hal ini bisa disebut perkembangan
atau perubahan yang terjadi pada lansia, diantaranya yaitu :
 Perkembangan jasmani, seperti paparan lingkungan dapat dapat mempengaruhi
proses penuaan, misalnya cahaya ultraviolet serta gas karbindioksida yang dapat
menimbulkan katarak, ataupun suara yang sangat keras seperti pada stasiun kereta
api sehingga dapat menimbulkan berkurangnya kepekaan pendengaran. Selain hal
yang telah disebutkan di atas perilaku yang kurang sehat juga dapat mempengaruhi
cepatnya proses penuaan, seperti merokok yang dapat mengurangi fungsi organ
pernapasan. Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan berkenaan dengan
cirri-ciri fisik lansia yaitu sebagi berikut:
-

postur tubuh lansia mulai berubah bengkok (bungkuk),

-

kondisi kulit mulai kering dan keriput,

-

daya ingat mulai menurun,

-

kondisi mata yang mulai rabun,

-

pendengaran yang berkurang

 Perkembangan Intelektual, misalnya seseorang yang memasuki masa pensiun, yang
tidak menghadapi tantangan-tantangan penyesuaian intelektual sehubungan
dengan masalah pekerjaan, dan di mungkinkan lebih sedikit menggunakan memori
atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat beberpa hal, jelas akan
mengalami kemunduran memorinya.
 Perkembangan Emosional misalnya munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi,
ketidak ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung
sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan
yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia. Sehingga lanjut usia kesulitan
dalam melakukan penyesuaian diri, bahkan sering ditemui lanjut usia dengan
penyesuaian diri yang buruk.
 Perkembangan Spiritual atau penghayatan keagamaan besar pengaruhnya terhadap
taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental, hal ini ditunjukan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hawari (1997), bahwa :
-

Lanjut usia yang nonreligius angka kematiannya dua kali lebih besar daripada
orang yang religious.

-

Lanjut usia yang religius penyembuhan penyakitnya lebih cepat dibandingkan
yang non religius.

-

Lanjut usia ang religius lebih kebal dan tenang menghadapi operasi atau
masalah hidup lainnya.

-

Lanjut usia yang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres daripada yang
nonreligius, sehingga gangguan mental emosional jauh lebih kecil.

 Perubahan Sosial yang terjadi pada lanjut usia yang memutuskan hubungan dengan
dunia sosialnya akan mengalami kepuasan yang juga mempengaruhi baik buruknya
kondisi fisik dan sosial lansia
 Perubahan Kehidupan Keluarga penyebabnya antara lain : kurangnya rasa memiliki
kewajiban terhadap orang tua, jauhnya jarak tempat tinggal antara anak dan orang
tua. Lansia tidak akan merasa terasing jika antara lansia dengan anak memiliki
hubungan yang memuaskan sampai lansia tersebut berusia 50 sampai 55 tahun.

 Hubungan Sosio-Emosional Lansia dimana keberadaan lingkungan keluarga dan
sosial yang menerima lansia juga akan memberikan kontribusi positif bagi
perkembangan sosio-emosional lansia, namun begitu pula sebaliknya jika
lingkungan keluarga dan sosial menolaknya atau tidak memberikan ruang hidup
atau ruang interaksi bagi mereka maka tentunya memberikan dampak negatif bagi
kelangsungan hidup lansia.
 Perkembangan Minat dimana orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila
semakin tua. Seperti, minat terhadap pakaian: minat terhadap pakaian tergantung pada
sejauh mana orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan social, Minat terhadap uang:
pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani, dll.
2. Solusi Permasalahan
1) Berhubungan dengan Kesahatan Lansia ( fisik)
 Orang yang telah lanjut usia identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan
mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah
atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita.
 Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan lansia,misalnya pemberian
asupan gizi yang cukup serta mengandung serat dalam jumlah yang besar yang
bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah
bertahap.
 Minum air putih 1.5 – 2 liter, secara teratur
 Olah raga teratur dan sesuai dengan kapasitas kemampuanya
 Istirahat, tidur yang cukup
 Minum suplemen gizi yang diperlukan
 Memeriksa kesehatan secara teratur
2) Berhubungan dengan masalah intelektual yaitu dengan cara :
 Hendaknya membiasakan diri dengan tidur yang cukup.
 Berhati-hatilah dengan Suplemen penambah daya ingat.
 Kendalikan rasa stress yang menyelimuti pikiran.
 Segera obati depresi.
 Hendaknya selalu mengawasi obat-obatan yang dikonsumsi.

 Cobalah dengan melakukan permainan yang berhubungan dengan daya ingat.
 Jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan mengasah kemampuan otak.
 Berusaha meningkatkan konsentrasi dan memfokuskan pikiran.
 Tumbuhkan rasa optimis dalam diri.
 Jadikan Olahraga sebagai kebutuhan dan rutinitas harian.
3) Berhubungan dengan Emosi :
 Lebih mendekatkan diri kepada ALLAH dan menyerahkan diri kita sepenuhnya
kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang.
 Hindari stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak tubuh dan
wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stres juga dapat menyebabkan atau memicu
berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah tinggi, penyakit jantung dan lain-lain.
 Tersenyum dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan fisik secara
alami. Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan lebih disukai orang lain.
Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan juga terbukti memiliki
kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa juga ampuh untuk mengendalikan emosi
kita yang tinggi dan juga untuk melemaskan otak kita dari kelelahan.
 Rekreasi untuk menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas selama seminggu maka
dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan denga kondisi serta
kemampuan.
 Hubungan antar sesama yang sehat, pertahankan hubungan yang baik dengan
keluarga dan teman-teman, karena hidup sehat bukan hanya sehat jasmani dan rohani
tetapi juga harus sehat sosial. Dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga
dan teman-teman dapat membuat hidup lebih berarti yang selanjutnya akan
mendorong

seseorang

untuk

menjaga,

mempertahankan

dan

meningkatkan

kesehatannya karena ingin lebih lama menikmati kebersamaan dengan orang-orang
yang dicintai dan disayangi.
4) Berhubungan dengan Spiritual
 Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya
kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang.
 Intropeksi terhadap hal-hal yang telah kita lakukan, serta lebih banyak beribadah.

 Belajar secara rutin dengan cara membaca kitab suci secara teratur.