MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

  SINERGI

  EdisNo : 156 | Tahun XIII Desember 2015 DUA TERBILANG ESA HILANG

  I S S N 1 9 7 8 - 8 0 8 0

SI N E RG I

R E F E R E N S I T E B I N G T I N G G I D E L I

  • • Kota Sehat, Konsep Dan Harapan Masyarakat • Prestasi Tebing Tinggi dan Fakta Dilapangan • Akhir 2015, Piala Wahana Tata Nugraha Bertahan • Perpustakaan Tebing Tinggi Luncurkan Website Mudahkan Pengunjung

  0 0 1 5 6 771979 8 0 0 8 8 5

9 M E D I A P E M E R I N TA H K O TA T E B I N G T I N G G I

  SINERGI

  Dari Redaksi Pembaca Budiman P

  ada Edisi Akhir Tahun 2015 ini Kami dari tim majalah sinergi kota Tebing Tinggi menggangakat tema KOTA SE- HAT.

  Tak Banyak kota di Sumatera Utara yang bisa meraih penghargaan prestisius dari Kementerian Kesehatan RI, yakni penghargaan ‘Kabupaten/ Kota Sehat’. Sejak program ini diluncurkan Ke- menterian Kesehatan RI, hanya tercatat kota Pa- dang Sidempuan pernah meraihnya, yakni pada 2011 lalu. Namun, pada 2015 ini, kota Tebing Tinggi menggantikan posisi kota Padang Sidem- puan yang gagal mempertahankannya, sehingga menjadi satu-satunya kota yang berhasil meraih penghargaan itu di Sumut.

  Pengertian kota sehat atau kabupaten sehat sendiri adalah suatu kondisi kota atau kabupaten yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati oleh masyarakat dan pemerintah daerahnya, yang dalam hal ini menyangkut pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten atau kota. Sedangkan maksud tatanan disini adalah sasaran yang akan dicapai oleh kota atau kabupaten tersebut sesuai dengan potensi dan permasalahan pada masing- masing kecamatan di kabupaten atau kota terse- but. Hal ini seperti yang tertuang dalam Peratu- ran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan nomor 34 tahun 2005 dan nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyeleng- garaan Kabupaten/Kota Sehat.

  Konsep kota sehat ini tidak hanya mem- fokuskan pada pelayanan kesehatan yang lebih ditekankan pada suatu pendekatan kondisi sehat dan problem sakit saja, tetapi juga kepada as- pek menyeluruh yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, baik jasmani dan rohani.

  Di Indonesia, kota dan kabupaten yang memenuhi klasifikasi sebagai kota/kabupaten sehat akan dianugerahi penghargaan Swasti Saba, yang diberikan setiap 2 tahun sekali kepada Wa- likota atau Bupatinya.

  Pembaca Setia Sinergi

  Menutup tahun 2015, kota Tebing Tinggi kembali menerima Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) Katagori Lalu Lintas Tahun 2015 untuk kota sedang. Piala itu diterima langsung Wali Kota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan. MM dari Presiden RI Joko Widodo, di istana Negara.

  Keberhasilan meraih WTN tahun 2015 itu, tidak terlepas pula dari peran masyarakat kota Tebing Tinggi,, para awak angkutan umum dari mulai bus angkutan kota sampai pada pe- narik becak bermotor ebagai pengguna jalan yang mulai membanvun budaya tertib berlalu lintas. Semua masyarakat pengguna jalan kota Tebing Tinggi punya andil dalam meraih peng- hargaan WTN kedua kalinya.

  Dan masih banyak rubrik - rubrik yang kami muat diantaranya kegiatan walikota dan wakil walikota, serta tulisan – tulisan yang kami terima dari pembaca setia sinergi.

  Selamat Tahun Baru 2015

  Dari Meja Redaksi Wassalam

  SINERGI

  DAFTAR ISI

  2. SALAM REDAKSI SINERGI

  REFERENSI TEBING TINGGI DELI

  4. MOMENTUM TERBIT SEJAK 16 Juli 2002

  6. SINERGITAS SK WALIKOTA TEBING TINGGI

  Kasih Sayang Ibu NO.480.05/ 286 TAHUN 2002

  7. UTAMA KETUA PENGARAH

  Kota Sehat, Konsep Dan Harapan Masyarakat Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM

  Prestasi Tebing Tinggi dan Fakta Dilapangan ( WaliKota Tebing Tinggi )

  Akhir 2015, Piala Wahana Tata Nugraha Bertahan WAKIL KETUA PENGARAH

  11. PENDIDIKAN Ir.H.OKI DONI SIREGAR ( Wakil WaliKota Tebing Tinggi )

  Repotkah Guru menulis Karya Ilmiah? Perpustakaan Tebing Tinggi Luncurkan Website PENGENDALI

  H. Johan Samose Harahap, SH, MSP

Mudahkan Pengunjung

  (Sekdako Tebing Tinggi Deli )

  17. KESEHATAN PENANGGUNG JAWAB

  Jelang Natal dan Tahun Baru Diskouperindag Tebing Tinggi Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum )

  Monitoring Makanan Kadaluarsa m PIMPINAN REDAKSI

  18. LINGKUNGAN HIDUP Drs. Bambang Sudaryono

  5 Tahun Ke Depan, T.Tinggi Bisa Tenggelam, (Kabag Adm. Humas PP)

  Jika Abaikan Sungai WAKIL PIMPINAN REDAKSI Maslina Dalimunthe.SE (Kasubag Adm. Humas PP) BENDAHARA : Zulhadin, SH

  20. WANITA KOORDINATOR LIPUTAN

  21. LENSA PEMKO Drs Abdul Khalik, MAP

  26. PEMKO KITA SEKRETARIS REDAKSI Dian Astuti

  46. SOSIAL REDAKSI

  47. RAGAM Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda,

  49. OLAH RAGA Ulfa Andriani,S.Sos

  52. PROFIL LAYOUT DESAIN GRAFIS Aswin Nasution, ST

  54. CERPEN FOTOGRAFER :

  55. PUISI Sulaiman Tejo, Agung Purnomo

  56. INFO NASIONAL KOORDINATOR DISTRIBUSI

  59. TEPIAN Edi Suardi, S.Sos Ridwan Tomy Erlangga LIPUTAN DAN REPORTER Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi ESA HILANG DUA TERBILANG JAJARAN REDAKSI TAHUN 2015 Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepan- jang tidak mengubah isi dan maknanya. Pimpinan Redaksi Koordinator Liputan Sekretaris Redaksi Redaksi Wakil Pimpinan Redaksi Bendahara Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Drs.BAMBANG SUDARYONO Drs.ABDUL KHALIK,MAP DIAN ASTUTI JUANDA MASLINA DALIMUNTHE,SE ZULHADIN, SH Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail : sinergi@tebingtinggikota.go.id Facebook : Layout Desain Grafis Distributor majalah_sinergi@tebingtinggikota.go.id Redaksi Koordinator Distributor Distributor Foto Grafer Sinergi Foto Grafer Sinergi RIZAL SYAM EDI SUARDI TOMY ERLANGGA AGUNG PURNOMO SULAIMAN ASWIN NAST,ST RIDWAN

  M o m e n t u m

  SINERGI Wali Kota Tebingtingtinggi Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, bersama Ketua TP PKK Hj. Sri Kurnia Ningsih dan Wakil Wali Kota Ir.H. Oki Doni Siregar dan istri, penggerak utama kota sehat.

  SINERGI Wali Kota dan Wakil Wali Kota menyaksikan hasil kegiatan mandiri masyarakat berupa pertanian jamur tiram.

  Hutan kota yang mendukung terciptanya sarana Pengelolaan sampah terpadu yang mendukung dan prasarana sehat lingkungan masyarakat yang sehat Wali Kota saat melakukan bedah rumah tidak Fasilitas olah raga GOR Marah Halim yang

  5 SINERGI

  I

  bu sosok yang paling berjasa dalam hidup kita. Amat besarnya kasih sayang ibu untuk anaknya, tak mungkin dapat kita bayangkan dan perumpamaan seindah apa- pun mungkin tak akan sebanding dengan realita kasih sayang yang mereka berikan dengan tulus ke- pada kita. Renungkanlah, betapa besar kasih sayang seorang Ibu, kasih yang tulus, hati yang lem- but, dan sayang yang tiada akhir untuk kita anaknya. Ibu tak pernah lelah tuk menjaga dan merawat anaknya, ibu tak pernah berpikir untuk dirinya sendiri, anaknya adalah mutiara hatinya yang pal- ing berharga dari apapun dan akan selalu mencintainya selamanya. Ibu, sampai kapanpun akan menjadi sosok yang paling kita hormati dan banggakan serta wa- jib kita sayangi, karena dari ibu- lah kehidupan kita berawal. Se- jak Ibu mengandung kita selama sembilan bulan, dan kemudian ia mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkan kita dan harus kem- bali mempertaruhkan nyawanya ketika membesarkan dan men- gutamakan kebaikan untuk ke- hidupan kita anaknya. Ia adalah satu-satunya sosok wanita yang mungkin rela memberikan apa saja untuk anaknya. Maka dari itu, tidaklah terlalu berlebihan rasanya jika kita mencurahkan se- luruh tenaga kita semampu yang kita bisa, bukan untuk membalas semua jasanya yang tak pernah bisa terbalaskan, namun setidakn- ya lakukanlah sesuatu untuk sek- edar membahagiakan hatinya Dalam agama Islam, kedudu- kan seorang ibu sangatlah dimulia- kan. Bahkan diumpamakan bahwa surganya seorang anak itu ada dibawah telapak kaki ibu. Oleh ka- rena itu, diwajibkan pada seorang anak untuk dapat berbakti kepada kedua orang tuanya terlebih lagi kepada ibu kandungnya. Dalam al- Quran surat Luqman ayat: 14 Al- lah Ta'ala berfirman yang artinya: “Dan Kami perintahkan ke- pada manusia (berbuat baik) ke- pada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang ber- tambah-tambah, dan menyapihn- ya dalam dua tahun. Bersyuku- rlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu,dan hanya kepada-Ku lah kamu kembali” Ibu selalu memberi dan ber- buat untuk anaknya, rela korban- kan apa saja demi anaknya, dan tak pernah lupa memberi nasihat demi kebaikan anaknya. Ibu adalah ia yang tak akan tega melihat atau menyaksikan anaknya menderita. Mungkin jika diberikan pilihan kepadanya antara hidup dan ke- matian yang sangat menentukan, ia akan memilih mati agar kita se- bagai anaknya tegap hidup. Mung- kin kita tidak lagi ingat ketika ibu kita dengan sangat rela membersi- hkan kotoran kita saat kita balita, ia yang dengan sabar menyuapi kita saat kita rewel atau yang den- gan sabar menunggu malam agar cepat berlalu ketika kita terbar- ing sakit dengan matanya yang sayu karena tidak tidur mengkha- watirkan kita. Lantas, sudahkah kita ingat ia ketika kita dewasa? “KASIH IBU SEPANJANG MASA”. Rasanya tidak terlalu berlebihan kalimat tersebut un- tuk menggambarkan betapa besar kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, yaitu “kita”. Seorang ibu adalah ia yang telah berjuang dengan gigih saat melahirkan kita, pastinya kita tak akan ingat ke- tika ia dengan rela hati membawa kita kemanapun ia pergi saat kita dalam kandungannya lebih kurang selama 9 bulan lamanya. Seorang ibu malakukan semua itu dengan penuh kasih sayang tanpa disertai harapan mendapat balasan. Se- orang ibu adalah ia yang senang ketika kita senang, ia akan se- dih ketika kita mendapatkan ke- susahan. Jika kita sakit, ia adalah orang yang paling mengkhawatir- kan kita. Itulah diantara kasih say- ang ibu terhadap anak-anaknya. Didalam Islam, salah satu doa yang dikatakan Mustajab ada- lah doa dari seorang ibu. Ia adalah orang yang berdoa tanpa meng- harapkan balasan dari anaknya. Oleh karena itu, jika kita meng- harapkan keberhasilan dan kebai- kan senantiasa menyertai kita di- manapun dan apapun usaha yang kita lakukan, maka mintalah doa serta restu dari ibu kita jika me- mang ia masih ada. Tatkala kita mendapatka restu serta doanya, maka itu adalah peluang serta as- set berharga yang kita punya. Sering kali kita menden- gar kata ini, “Suraga ada dite- lapak kaki ibu”jika dilihat dari segi makna tidak lah salah ka- rena besarnya kasih sayang se- orang ibu dan begitu tinggi kedudukan seorang ibu bagi kita. Kaki adalah organ tubuh yang paling rendah bagi manusia, art- inya kita harus senantiasa me- rendahkan diri kita tatkala kita didepan ibu dan ayah kita. Me- lembutkan suara saat berkata dan tidak membentak keduanya. Oleh karena itu, jika kita inginkan kebahagiaan dunia mau- pun di akherat, maka hendaklah kita senantiasa memperhatikan sikap kita kepda ibu dan ayah kita. Kasih sayang seorang ibu dan seoang ayah, adalah kenis- caaan yang tak dapat kita baikan. Jikapun Alloh takdirkan kita tak sempat lama bersama mereka, kita masih bisa panjatkan doa atau bersedekah untuk keduanya. Semoga dengan banyaknya kita berdoa atau bersedekah yang kita tujukan untuk mereka, hal ini akan menjadi penolong mereka dan me- ringankan beban ibu dan ayah kita diakherat kelak. Wallohua’lam.

  [Oleh : Ibnu Saud Sihombing ]

6 SINERGITAS

  SINERGI UTAMA

  T

  ak banyak kota di Sumatera Utara yang bisa meraih peng- hargaan prestisius dari Kementerian

  Kesehatan RI, yakni penghargaan ‘Kabupaten/Kota Sehat’. Sejak program ini diluncurkan Ke- menterian Kesehatan RI, hanya tercatat kota Padang Sidempuan pernah meraihnya, yakni pada 2011 lalu. Namun, pada 2015 ini, kota Tebing Tinggi menggantikan posisi kota Padang Sidempuan yang gagal mempertahankannya, sehingga menjadi satu-satunya kota yang berhasil meraih peng- hargaan itu di Sumut.

  Kota Tebng Tinggi berhasil meraih penghargaan kota sehat pada kategori pertama bernama ‘Swasti Saba Padapa’. Wali Kota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zu- naidi Hasibuan, MM, menerima langsung piala penghargaan itu dari Menteri Kesehatan RI Prof. Dr.dr. Nila Djuwita Antasa Moe- loek, SpM (K), di hotel Bidakara, Jakarta, baru-baru ini.

  Penghargaan ini merupa- kan prestasi besar berikutnya dari Wali Kota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, be- serta jajarannya pada 2015, sete- lah sebelumnya mampu meraih piala Wahana Tana Nugraha untuk bidang transportasi beberapa kali, serta piala Adipura untuk bidang lingkungan hidup, beberapa pekan sebelumnya.

  Konsep Kota Sehat

  Kota sehat didevinisikan oleh Badan Perencanaan Pemban- gunan Nasional (Bappenas) RI sebagai suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni pen- duduknya dengan mengoptimal- kan potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung, melalui koordinasi forum kecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait, dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa/kelurahan. Untuk mencapai predikat demiki- an, setiap kabupaten/kota harus menjalani sekian banyak persyara- tan agar memenuhi kondisi seba- gai kabupaten/kota sehat. Untuk mencapai syarat optimal itu, ada tiga proses yang harus diupayakan kabupaten/kota. Yakni menjadi kota sehat kategori ‘Swasti Saba Padapa’ (pemantapan), kemudian ‘Swasti Saba Wiwerda (pembi- naan), selanjutnya ‘Swasta Saba Wistara’ (pengembangan).

  Ketiga proses itu, harus memenuhi sembilan persyaratan untuk ditata pemerintah daerah. Kesembilan tatanan itu, adalah ka- wasan pemukiman, sarana prasa- rana umum, kawasan lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pertambangan sehat, kawasan hutan sehat, dan ka- wasan industri perkantoran sehat. Kemudian, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri serta kehdupan sosial yang sehat.

  Kota Tebing Tinggi seba- gai peraih penghargaan kota sehat kategori ‘Swasti Saba Padapa’ menurut Plt. Kadis Kesehatan Fadhlan, SH, melalui Kabid Penanggulangan Masalah Kes- ehatan Diskes kota Tebing Tinggi Syah Irwan, SKM, M.Kes, Selasa (16/12), di ruang kerjanya, telah memenuhi dua persyaratan utama, ketika diajukan untuk menda- patkan penghargaan itu. Kedua persyaratan yang telah dipenuhi itu, adalah pertama, kawasan pe- mukiman, sarana prasarana umum yang sehat. Kedua, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.

  Diakui Plt. Kadis Keseha- tan kota Tebing Tinggi Fadhlan, SH, untuk bisa lolos dari dua persyaratan itu saja sangat berat, karena sejumlah indikator harus dipenuhi secara baik. Misalnya, kawasan pemukiman sarana dan prasarana, secara khusus diukur berdasarkan 12 kriteria. Mulai dari udara bersih, air sungai bersih, penyediaan air bersih individu dan umum, pembuangan limbah domestic. Kemudian, pengelolaan sampah, perumahan dan pemuki- man, pertamanan dan hutan kota. Ditambah lagi, sekolah, pen- golahan pasar, sarana olah raga dan rekreasi/bermain anak serta penataan pedagang informal. ‘Se- mua indikator khusus sektor ini harus terpenuhi dan Tebing Tinggi memenuhi persyaratan,” ujar Syah Irwan.

  Untuk persyaratan kedua yang harus dipenuhi, adalah indikator khusus kehidupan masyarakat yang sehat dan man- diri, dengan 18 persyaratan yang harus dipenuhi. Di antara per- syaratan itu perilaku hidup bersih dan sehat, tempat-tempat umum yang sehat, pemukiman dan pe- rumahan yang sehat, penyediaan air bersih yang memenuhi syarat sehat, kesehatan dan keselamatan kerja serta pencegahan kecelakaan kerja dan rudapaksa. Selanjutnya, kesehatan keluarga dan KB, pem- binaan kesehatan jiwa masyarakat dan pos asuh anak, kesehatan, OR dan kebugaran jasmani serta berbagai indikator khusus lain- nya. “Semua persyaratan itu dinlai Kementarian Kesehatan sudah terpenuhi. Namun, kita harus akui mempertahankan prestasi ini sulit,” terang dia.

  Pun demikian, Dinas Kese- hatan akan berjuang mendapatkan penghargaan kota sehat kategori II, yakni ‘Swasti Saba Wiwerda’. “Dalam program mendapatkan penghargaan itu, kita akan masuk pada penangan permasalahan ka- wasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi sehat serta ketahanan pangan dan gizi,” jelas dia. Dinas Kesehatan berharap masyarakat transportasi dan dinas terkait bisa saling sinergi dalam upaya ke arah itu.

  @ Abdul Khalik SINERGI

  8 UTAMA D

  alam beberapa ta- hun belakangan, perhatian ter- hadap kesehatan kawasan pemuki- man, sarana dan prasarana meningkat pesat. Hal itu ditandai dengan beberapa indika- tor, berupa meningkatnya sarana sanitasi di lingkungan masyarakat perkotaan. Data di Bappeda kota Tebing Tinggi, menyebutkan pada 2011, hanya terdapat 11 MCK dan

  IPAL (instalasi pengolahan air limbah) Sanimas di sejumlah ke- lurahan melalui program Sanimas. Namun, dalam empat tahun tera- khir (2012-2015), MCK dan IPAL jumlah meningkat signifikan. Terdapat MCK dan IPAL Sanimas sebanyak 36 lokasi di berbagai kelurahan. Rinciannya, terdapat 12 lokasi MCK untuk 210 rumah tangga/pemakai. Sedangkan IPAL sebanyak 24 lokasi melayani 758 satuan rumah tangga (SRT).

  Selain itu, terbangun pula IPAL kawasan di Jalan Udang, Kel. Badak Bejuang, Kec. T.Tinggi Kota berasal dari APBN dengan kemampuan melayani 400 SRT. Ditambah IPAL kawasan di Kel. Mandailing dengan layanan 200 SRT. Ditambah pula IPAL Sanimas IDB sebanyak sembilan lokasi, dan direncanakan pada 2016-2017 akan bertambah seban- yak 26 lokasi lagi Sedangkan sep- tic tank individu melalui PNPM- PLPBK sebanyak 100 unit. “Dengan data ini, maka sekira 90 persen penanganan sanitasi di kota Tebing Tinggi sudah terlak- sana. Sisanya 10 persen lagi akan segera dituntaskan,” ujar Kepala Bappeda kota Tebing Tinggi Gul Bakhri Siregar, SIP, MSi.

  Pada sektor pengelolaan sampah yang dilakukan Dinas Ke- bersihan dan Pertamanan (DKP) juga menunjukkan kinerja yang bagus. Misalnya, dari produksi sampah kota Tebing Tinggi setiap hari mencapai 80-85 ton per hari, sekitar 70 persen di antaranya mampu ditangani dengan baik. Menangani problema sampah, DKP memperkerjakan sekira 300 tenaga harian lepas (THL) untuk menangani sampah, hingga ke perumahan masyarakat, menggu- nakan becak barang. Sedangkan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) juga dilakukan secara sistematis dan terencana dengan konsep 3R (Reduce, Reuce, Recy- cle).

  Selain itu, DKP juga menggerakan masyarakat untuk mengelola sampah secara sehat serta ekonomis. Misalnya dengan membangun bank sampah dari swadaya masyarakat untuk se- lanjutnya dikelola guna diambil manfaat ekonomisnya. DKP juga melakukan penataan ruang mela- lui penghijauan bersama Dinas Pertanian. Hingga kini sudah pu- luhan ribu tanaman yang ditanam untuk menjadikan kota Tebing Tinggi hijau kembali. Bahkan, DKP berhasil membangun tamah hutan kota yang kini besar man- faatnya bagi masyarakat. Keber- hasilan DKP, Dinas Pertanian, Kantor Lingkungan Hiidup, Dinas Perhubungan dan Dinas Pendidi- kan dalam pengelolaan lingkun- gan hidup telah diganjar dengan perolehan Adipura pada 2015.

  Di sektor perumahan, se- jak lama kota Tebing Tinggi telah memiliki program penuntasan pe- mukiman dan perumahan kumuh.

  Salah satu konsep yang terkenal dalam penanganan pemukiman kumuh adalah konsep Aladin (Atap, lantai dan dinding). Kon- sep ini yang dilaksanakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsos- naker) sudah berjalan hampir satu dekade, sehingga telah mencip- takan rumah yang layak huni bagi belasan ribu warga miskin. Dilengkapi pula dengan bantuan APBN dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat dalam men- dukung konsep Aladin Pemko Tebing Tinggi. “Untuk perbaikan rumah tak layak huni, juga sudah mencapai 90 persen dan dalam beberapa tahun akan tuntas,” ujar Kadis Sosnaker Syaiful Fahri, SP, MSi.

  Peran cukup signifikan juga dilaksanakan oleh Dinas Pe- muda Olah Raga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) yang dipimpin H. Azhar Effendi Lubis, SE. Dalam masa empat tahun belakangan, sejumlah fasiltas olah raga mendapat rehabilitasi penuh, sehingga memunculkan gelanggang dan gedung olah raga yang representatif. Dua GOR yang bisa digunakan untuk skala provinsi bahkan nasional, adalah GOR Marah Halim Harahap di Jalan Thamrin dan GOR Asber Nasution di Jalan Gn. Leuser. Kedua sarana olah raga ini menjadi andalan dalam pengembangan kegiatan olah raga dan seni di kota Tebing Tinggi.

  “

  SINERGI UTAMA

  Selain itu, kota Tebing Tinggi juga memiliki tiga stadion sepak bola serta belasan lapangan olah raga lain, baik yang berada di lingkungan masyarakat mau- pun yang ada pada fasilitas publik semisal sekolah. Fasilitas olah raga yang tersedia itu, menjadi- kan kota Tebing Tinggi mampu berprestasi dalam bidang olah raga, misalnya menduduki rangk- ing empat dari 33 kabupaten/kota dalam Porprovsu 2015 lalu. Seja- lan dengan itu, kegiatan kesenian juga berkembang baik di kota Tebing Tinggi, misalnya melalui pagelaran seni bulanan yang di- laksanakan Dewan Kesenan Kota (DKP) menggunakan fasilitas GOR Marah Halim.

  Hal terpenting dari semua itu, adalah tersedianya fasilitas kesehatan yang baik dan represen- tatif mulai dari tingkat kelurahan hingga kota. Kegiatan Posyandu yang digawangi PKK telah men- jadi wadah pemantauan keseha- tan masyarakat. Belasan Pustu tersedia di kelurahan. Sedangkan di tingkat kecamatan tersedia Puskesmas dengan spesialisasi tertentu. Misalnya, Puskesmas untuk penyakit dalam, Puskesmas khusus gigi dan Puskesmas Lansia dan Puskesma khusus paru. RSUD dr. H. Kumpulan Pane sejak lama telah pula menjadi rumah sakit rujukan di pantai timur Sumut. Di mana pasien dari kabupaten tetangga yang akan berobat ke

  Medan harus lebih dulu mendapat- kan pemeriksaan di RSUD Tebing Tinggi.

  Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, maka tak lah sulit rasanya jika upaya mendapatkan penghargaan kota sehat kategori

  II “Swasti Saba Wiwerda’ bisa digapai. Namun, seluruh kom- ponen yang terkait tidak boleh berpuas diri atas keberhasilan itu, tapi kembali memasang taget dan melakukan kerja keras agar tujuan itu tercapai. Selamat untuk kota Tebing Tinggi atas prestasi meraih penghargaan sebagai kota sehat.

  @ Abdul Khalik WALI KOTA Ir.H. Umar Z. Hasibuan bersama Wakapolres dan Kadis Perhubungan menerima piala WTN

  MENUTUP tahun 2015, kota

  Tebing Tinggi kembali men- erima Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) Katagori Lalu Lintas Ta- hun 2015 untuk kota sedang. Piala itu diterima langsung Wali Kota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan.MM dari Presiden RI

  Joko Widodo, di istana negara, ke- marin. Piala WTN yang diteirma kali ini, merupakan kedua kalinya, setelah mendapatkannya tahun sebelumnya.

  Melalui Kabag Humas dan PP Drs. Bambang Sudaryono, Wali Kota menyampaikan apre- siasi kepada instansi terkait di bidang perhubunga dan transpor- tasi, terutama kepada Mapolres Tebing Tinggi, khususnya Satuan Lalu Lintas (Satlantas) yang memberikan dukungan penuh atas tertib lalu lintas di kota Tebing. SINERGI

  “Kita sampaikan peng- hargaan khusus kepada Mapolres Tebing Tinggi yang bergandeng tangan dengan Dinas Perhubngan dalam menjaga ketertiban lalu lintas,” ujar Wali Kota melalui Kabag Humas.

  Ditambahkan, keberhasi- lan meraih WTN tahun 2015 itu, tidak terlepas pula dari peran masyarakat kota Tebing Tinggi,, para awak angkutan umum dari mulai bus angkutan kota sampai pada penarik becak bermotor ebagai pengguna jalan yang mulai membanvun budaya tertib berlalu lintas. Semua masyarakat penggu- na jalan kota Tebing Tinggi punya andil dalam meraih penghargaan WTN kedua kalinya.

  Selain itu, Wali Kota men- yatakan punya program perlalu lintasan ke depan. Setelah sele- sainya jalan tol Medan-Kualana- mu-Tebing Tinggi, kondisi lalulin- tas di kota ini akan semakin padat dari waktu-waktu sebelumnya. Atas dasar itu, diperlukan sejum- lah program perlalu lintasan yang baik, dalam merespon kecender- ungan pembangunan tol itu. Salah satunya, Pemko Tebing Tinggi ke depannya akan memasang CCTV dibeberapa ruas jalan. CCTV itu nantinya akan berguna memantau secara langsung kondisi perlalu lintasan, sekaligus sebagai sarana pendukung Tebing Tinggi sebagai smart city.

  Kerja Keras

  Keberhasilan kota Tebing Tinggi mempertahankan piala WTN pada 2015 itu, patut dia- cungkan jempol, terutama kepada dua instansi berbeda, nmun dengan kinerja yang sama. Yakni Dinas Perhubungan dan Mapol- res Tebing Tinggi dalam hal ini Satuan Lalu Lintas (Satlantas). Mereka merupakan tonggak uta- ma dalam melayani masyarakat di bidang transportasi darat. Dengan luas jalan kota hanya sekira 31 km, sebenarnya bukan lah hal yang susah untuk mengendalikan- nya. Namun, fakta di lapangan menunjukkan kedua instansi itu harus memiliki strategi dalam pelayanan mereka di lapangan.

  Pantauan di lapangan, apa yang dilakukan Dinas Per- hubungan kota Tebing Tinggi cukup membanggakan. Pasalnya, kinerja Dishub berkembang cukp signifikan di mana kinerja mereka selama ini masih bersifat spo- radic, tapi kali ini justru saling berpegang tangan dengan Satlan- tas Polres Tebing Tinggi/

  Banyak petugas Dishub Tebing Tinggi yang sejak pagi hingga malam hari berada di berbagai

persimpangan strategis dan ramai

untuk mengatur arus lalu lintas. Dishub mengerahkan puluhan tenaga honorer ke lapangan hanya untuk memberikan keny- amanan dan kelancaran dalam arus kenderaan masyarakat. Langkah ini tentu saja harus diapresiasi dengan baik, karena Dishub mulai memahami fungsi mereka dalam sal pelayanan kepada masyarakat pengguna transportasi. Bahkan, tak hanya

itu belakangan pembinaan terha-

dap supir Angkot dan Betor cukup

menggembirakan, bahkan mampu

menekan angka kecelakaan.

  Sinergisitas antara Dishub dan Mapolres di lapangan telah berhasil mengendalikan arus transportasi di dalam kota, bahkan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dengan tersebarnya petugas mengatur lalu lintas di berbagai persimpangan dan jalan strategis. Demikia pula dalam soal pengelolaan marka jalan, terihat cukup baik, di mana keluhan masyarakat terhadap kerusakan marka jalan maupun lampu jalan, langsung mendapat perbaikan tanpa harus menunggu lama. Apa yang telah dilakukan Dishub dibawah kepemimpinan Syafrin Effendi Harahap, SH, selama seta- hun belakangan rasanya memang pantas diganjar dengan penghar- gaan piala WTN.

  Hanya satu pesan yang in- gin disampaikan, bahwa memper- tahankan piala jauh lebih sulit dan merebutnya. Karena itu Dishub dan Mapolres Tebing Tinggi harus terus berkreatifitas dalam men- gelola transportasi dan lalu lintas di kota tercinta ini. Selamat untuk kedua intansi dimaksud. @..Abdul Khalik

  “

10 UTAMA

  SINERGI

  11 PENDIDIKAN

  Wali Kota Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, dan Kakan PAD Drs. Khairil Anwar, MSI memperkenalkan kartu anggota elektronik perpustakaan umum kepada pengunjung. Sinergi/Abdul Khalik

  KANTOR Perpustakaan Umum

  kota Tebingtinggi terus meningkat- kan pelayanannya kepada pengun- jung. Kali ini Perpustakaan Umum meluncurkan layanan melalui website atau situs kepada pengun- jungnya, di mana pengunjung bisa mengakses buku dari rumah den- gan terlebih dahulu membuka situs.

  Peluncuran website Per- pustakaan Umum kota Tebingting- gi, Senin (14/12), dihadiri Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Zu- naidi Hasibuan, MM, di aula in- stansi itu di Jalan Sutomo. Terlihat hadir sejumlah pimpinan SKPD serta pengunjung perpustakaan.

  K a k a n P e r p u s t a k a a n dan Arsip Daerah (KPAD) kota Tebingtinggi Drs. Khairil Anwar, MSi, mengatakan dengan layanan- website ini, pengunjung sudah bisa mengakses buku-buku, majalah dan berbagai layanan informasi lainnya dari rumah. “Dengan mem- buka website, pengunjung bisa cari buku dari rumah kemudian datang ke perpustakaan untuk mengam- bilnya,” ujar Khairil Anwar.

  Dikatakan, saat ini Perpus- takaan Umum kota Tebingtinggi memiliki 16.353 judul buku den- gan 37.074 eksemplar. Majalah sebanyak 14 terbitan dengan 67 eksemplar/bulan, tabloid 12 terbi- tan/bulan, surat kabar 25 terbitan/ bulan serta bahan audio visual (CD dn DVD) sebanyak 105 keping. Selain itu Perpustakaan Umum juga mengelola tiga rumah baca, masing di Kel. Bagelen, Kec. Pa- dang Hilir, Kel. Bandar Utama Kec. T.Tinggi Kota serta Kel. Persiakan, Kec. Padang Hulu.

  Selain itu, tambah Kakan PAD, jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan signifi- kan. Mengingat saat ini animo m a s y a r a k a t d a l a m membaca menunjukkan peningkatan. Hal itu, dipicu oleh munculnya per- guruan tinggi serta akademi di kota Tebingtinggi yang menun- tut ketersediaan bahan bacaan. “Jumlah pengunjung perpustakaan hingga November 2015 menca- pai 26.817 orang,” terang Khairil.

  Sebelumnya Wali Kota Te b i n g Ti n g g i Ir. H. Umar Z Hasibuan, M M , mengingatkan akan pentingnya p e r p u s t a k a a n dalam peningkatan kualitas SDM kota.

  Dikatakan, suatu bangsa tidak akan pernah mengalami ke- majuan, jika mereka tidak rajin dalam mengakses informasi dan memperbarui informasi setiap saat. Bangsa-bangsa yang maju, semisal Jepang dan negara-negara Eropah, merupakan negara yang SINERGI

  12

  2. Melalui Pembelajaran Aktif,Kreatif, Efektif dan Menyenangkan [PAKEM].

  Keteladanan guru meruoakan contoh nyata dari perilaku guru. Setiap gerak dan lang- kah guru hendaknya men- jadi teladan. Kebiasaannya, ucapannya, pakaiannya dan semua perilakunya merupakan teladan yang dapat dicantoh oleh murid-muridnya. Tam- paknya keteladanan ini mulai luntur karena guru tidak lagi tahan mengemban amanat ini. Oleh krena itu sejak dini guru

  5. Melalui Keteladanan Guru.

  Pada kegiatan ini guru mer- ancang sebuah kegiatan yang bernilai pendidikan akhlak mulia. Misalnya mau berbagi dengan teman, menjenguk teman yang sakit dan mening- gal, bersimpati kepada korban bencana alam, menyantuni fakir miskin dsb. Penanaman akahlak mulia melalui kegia- tan nyata ini memiliki dampak yang lebih bear dibanding- kan kegiatan lainnya. Sebab mereka tekah belajar untuk memiliki empati dan beramal sholeh.

  4. Melalui Praktek Lapangan.

  Artinya guru mengemas sebuah diskusi dengan tofik yang berkaitan dengan pen- didikan akhlak mulia.

  3. Melalui Diskusi Interaktif.

  Pendidikan Akhlak Mulia dapat dikemas dalam pemb- elajaran yang demikian. Guru harus dapat meancang rencana pembelajaran yang didalamn- ya memungkinkan terciptanya PAKEM. Dengan demikian pendidikan akhlak mulia tersebut akan benar-benar menyentuh perilaku anak.

  1. Melalui cerita yang disam- paikan oleh oleh guru kepada murid-muridnya.Durasinya tentu tidak lebih dari 30 menit , karena apabila terlalu lama maka anak-anak akan merasa bosan. Selain itu didalam bercerita guru harus dapat mengemas isi cerita dengan berbagai variasi misalnya dengan memainkan intonasi suara dan humor-hunor yang menarik serta menggunakan alat peraga sehingga membuat anak-anak merasa tertarik mendengarnya.

  paling tinggi tingkat konsumsi buku dan penerbitan bukunya. Bangsa-bangsa itu memelihara peradaban mereka dengan menja- ga buku-bukunya melalui perpus- takaan.

  Pendidikan Akhlak Mulia bagi anak TK apat dikemas melalui berbagai cara, yaitu:

  Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Buchori dan Muslim yang artinya: “Tiap-tiap anak yang baru dilahirkan adalah dalam keadaan suci, maka orang tuanyalah yang menjadikan anak iyu menjadi yahudi, nasrani dan majusi. Menyikapi hadist tersebut, maka kewajiban kitalah untuk mempertahankan kesucian mere- ka. Setidaknya bagaimana agar mereka memiliki keimanan yang teguh dan memiliki perilaku yang positif. Maka sudah sepantasnya apabila pendidikan apabila pen- didikan Akhlak Mulia [Akhlakul Karimah] menjadi salah satu pro- gram utama untuk membentengi anak-anak kita menghadapi era informasi seperti sekarang ini.

  arus globalisasi yang melanda dunia anak-anak kita, maka sudah saatnya kita membentengi anak- anak kita [khususnya TK] agar memiliki daya tahan dan jati diri untuk tidak terjerumus kepada lingkaran budaya yang semakin menyesatkan sehingga keluar dari adab dan budaya yang selalu menjunjung tinggi akhlak .Tekat ini harus diformat sedemikian rupa agar anak-anak kita tidak merasa terlalu dikekang kreativi- tasnya. Selain itu agar tujuan yang kita inginkan benar-benar tercapai secara jitu.

  DITENGAH semakin gencarnya

  

Pendidikan Akhlak Mulia Di TK

Oleh: Yusnani Tambunan M.Pd / Irayanti Tanbunan S.Pd.Aud

  Di acara itu KPAD mem- berikan penghargaan kepada pen- gunjung terbanyak, yakni Samuel Gautama Manik, Anju, Engelish Sibariang, Elida Sari, Imanuel Ar- tista Munthe dan Agnesia Yolina Nainggolan, Drs. Ngatiran, MBA. @Abdul Khalik

  Atas dasar itu, Wali Kota menyarankan agar masyarakat rajin membaca untuk selanjutnya rajin pula dalam menuliskan pengetahuan yang telah diperoleh. Perkembangan suatu perpustakaan dipastikan akan mengembangkan pengetahuan di suatu kota. “Cara berfikr seperti ini lah yang harus dipahami masyarakat, bahwa perpustakaan bukan tempat yang membosankan dengan tumpukan buku-buku yang berdebu,” ujar Umar Z. Hasibuan.

  Di banyak kota modern di dunia, perpustakaan menjadi sumber penting bagi peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Hal itu dibuktikan oleh sejarah ber- bagai kota maju, betapa perpus- takaan menjadi kunci pembuka bagi majunya sebuah peradaban. Selain itu, kata Wali Kota, perpus- takaan juga jika dikelola secara professional akan menjadi salah satu pusat kunjungan wisatawan. Para wisatawan yang berasal dari berbagai negeri akan memburu berbagai sumber informasi yang ada di perpustakaan, khususnya informasi lokal yang berkaitan dengan suatu daerah.

  PENDIDIKAN

  SINERGI

  • –kegiatan yang terpuji akan lebih tertanam dalam dirinya sehingga kelak kita harapkan akan muncul anak-anak yang berakhlak mulia.

  13 PENDIDIKAN

  harus memiliki tekat untuk mem- berikan keteladanan ang baik. Apabila guru sudah memberikan teladan yang baik maka jati diri siswa akan terbentuk denan baik pula. Sebab setelah keluarga maka sekolahlah yang menjadi perse- maian pendidikan akhalak mulia anak. Guru sebagai wakil sebagai wakil dari lembaga pendidikan di sekolah harus mampu memberi- kan teladan terbaik untuk murid- muridnya.

  6. Melalui Pembiasaan. Pem- biasaan ini dapat dilakukan dengan cara guru merancang kegiatan yang dilakukan mu- ridnya setiap hari, misalnya : berdo’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan , mengucapakan salam jika bertemu dan berpisah dengan orang lain,merapikan kembali peralatan kerja dan permainan jika sudah selesai bermain dsb.

  Hal ini merupakan sebuah praktek menuju terbentuknya akhlak mulia pada anak, sebab dengan terbiaanya anak melakukan langsung kegitan

  Perpaduan antara pengajaran teori, praktek dan keteladanan itulah yang membuat Pendidikan Aklak Mulia bagi murid-murid Taman Kanak-kanak akan dapat mencapai hasil yang optimal.

  (es)

  

Repotkah Guru menulis Karya Ilmiah?

Dra. S.Betti Deliana Tambun, MSi

  

(Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi)

  I

  dealnya, seorang guru disamping mahir berbicara di depan kelas juga mahir menulis. Fakta memper- lihatkan bahwa banyak guru Golongan IV/A yang terhambat naik pangkat karena terkenda¬la pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Pada¬hal seorang guru, harusnya selalu berhubungan dengan kegiatan membaca dan menulis. Tetapi kenyataannya tidak berjalan seir- ing. Rata-rata guru mampu berbi- cara dengan lancar dan lantang di depan kelas atau ketika memberi- kan pembinaan pada saat upacara bendera, tetapi untuk menulis, relatif banyak guru yang men- galami kesulitan.

  Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (UUGD) menyata- kan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimb- ing, mengarahkan, melatih, me- nilai, dan mengevaluasi peserta didik, menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki serti- fikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pen- didikan nasional. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perun- dang-undangan.

  Guru seperti profesi lainn- ya, juga memerlukan peningkatan kualitas diri dan kinerja. Dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan perbaikan kualitas pen- didikan, perlu dimulai dari guru itu sendiri. Prof Conny Semiawan (akademisi/pengamat pendidikan) menyatakan; “usaha meningkat- kan pendidikan di Indonesia mus- tahil akan berhasil tanpa dibarengi dengan perbaikan kualitas guru’.

  Di era serba sertifikasi saat ini, para guru mestinya didorong untuk meningkatkan kualitas diri yakni (1) pengembangan ilmu, (2) inovasi pembelajaran, dan (3) publikasi ilmiah. Kenyataan- nya, guru-guru kita selama ini mengalami kendala pada tiga hal tersebut, kecuali bagi mereka yang tekun, inovatif dan rajin melaku- kan publikasi ilmiah.

  1. Pengembangan ilmu Untuk pengembangan ilmu, data menunjukkan bahwa jumlah guru yang tekun belajar dan mau mendalami ilmu hanya sedikit, hal ini dapat dilihat dari data jumlah guru yang bergelar magister (S2) tahun 2015 pada tingkat Pengawas Sekolah, SMA dan SMK Negeri dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: SINERGI

  14 Tabel 1. Guru yang telah menyelesaikan Pendidikan S2

  7

  4

  77

  3

  3

  10 SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

  9 SMK NEGERI 1 TEBING TINGGI 67 -

  46

  12 SMK NEGERI 4 TEBING TINGGI

  3

  2

  1

  8 SMA NEGERI 4 TEBING TINGGI

  6

  64

  11 SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI 52 -

  1

  1

  Guru merupakan sosok inovator pembelajaran di kelas, seperti yang telah dilakukan seorang guru di Tebing Tinggi. Untuk mengajak siswa meny- enangi pembelajaran fisika se- orang guru mata pelajaran fisika telah menemukan kreasinya yang diberi nama “Ulil Woods”. Dari hasil penelitian Tindakan Kelas yang dilakukannya ternyata “ Ulil Woods” telah berhasil mening- katkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika (Ulil, PTK 2009). Perbaikan kualitas pemb- elajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain pembelajaran. Perencanaan Pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan kualitas pembelaja- ran. Jalal dan Supriadi (2001) mengemukakan bahwa kenyat- aan mutu guru amat beragam. Tingkat penguasaan bahan ajar dan keterampilan dalam meng- gunakan metode mengajar yang inovatif masih kurang. Kebiasaan lama “teacher centre oriented” telah mengakar pada guru. Akan sangat sulit mengubah menjadi “student centre oriented”. Diper- lukan kemampuan yang tinggi dari guru-guru untuk melaksana- kan tugasnya sehari-hari sebagai seorang pendidik. Bagaimanapun hebatnya kemajuan IPTEK, peran guru akan tetap diperlukan, ka- rena guru memiliki peran dalam proses pembelajaran, diantaranya Guru sebagai fasilitator, sumber belajar, sebagai pengelola, sebagai demonstrator, dan sebagai motiva- tor dalam pembelajaran. Dalam kurikulum 2013 guru dituntut untuk melakukan prinsip pembel- ajaran (Permendikbud no 65 tahun 2013) sbb:

  PENDIDIKAN

  Karya tulis ilmiah guru da- pat dipublikasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian (misalnya laporan Penelitian Tindakan Ke- las) atau berupa tinjauan/gagasan

  3. Publikasi Ilmiah

  e. pembelajaran yang mengu- tamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat

  b. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai pen- guatan penggunaan pendeka- tan ilmiah c. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi be- lajar berbasis aneka sumber belajar d. dari pembelajaran yang me- nekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi

  a. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu

  3 6 100 (sumber: data primer yg dilakukan penulis) Dari data diatas, dapat dilihat bahwa guru yang mau dan mampu menyelesaikan pendidikan S2 sampai dengan akhir juni 2015 hanya 6% dari seluruh jumlah guru SMA /SMK Negeri dan Pen- gawas Sekolah yang berjumlah 549 orang.

  2

  3

  16 34 549 Tingkat %

  18

  4 Jumlah

  72

  3

  4

  3

  Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Juni 2015 N0 Unit

  23

  50

  8

  4

  1

  3

  2 PENGAWAS SEKOLAH SMK

  13

  2

  3

  1

  2

  1 PENGAWAS SEKOLAH SMA

  Lk Pr Jlh

  Guru yg telah menyelesai- kan pendidikan S2 Jumlah Guru %

  3 PENGAWAS SEKOLAH SMP

  1

  7 SMA NEGERI 3 TEBING TINGGI

  5 SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI

  6 SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI 62 -

  13

  62

  8

  4

  4

  25

  3

  12

  3

  1

  2

  4 PENGAWAS SEKOLAH SD/TK

  21

  14

2. Inovasi Pembelajaran

  SINERGI PENDIDIKAN ilmiah yang ditulis berdasar pada guru dikelas ialah mengajar anak bicaranya. Berikut ini data Jumlah pengalaman dan sesuai dengan tu- didiknya, namun itu bukan berarti guru yang mempunyai golongan gas pokok serta fungsi guru. Me- kemampuan menulis guru harus

  IV a, kondisi Juni 2015 dapat dili- mang diakui tugas utama seorang “dikalahkan” oleh kemampuan hat pada Tabel 2 berikut; Tabel 2. Jumlah Guru menurut Golongan Tkt Pengawas Sekolah,

  SMA/SMK Negeri Kota Tebing Tinggi , Juni 2015 Non

  II IIIa

  III

  IIIc III d

  IV IV Jlh No Unit

  PNS c/d b a b

  1 PENGAWAS SEKOLAH SMA

  11

  2

  13

  2 PENGAWAS SEKOLAH SMK

  6

  2

  8

  3 PENGAWAS SEKOLAH SMP

  13

  1

  14

  4 PENGAWAS SEKOLAH SD/TK

  1

  11

  12

  5 SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI

  2

  2

  8

  5

  2

  43

  62

  6 SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI

  8

  3

  12

  4

  2

  23

  10

  62

  7 SMA NEGERI 3 TEBING TINGGI

  5

  3

  12

  11

  3

  30

  64

  8 SMA NEGERI 4 TEBING TINGGI

  4

  1

  4

  8

  6

  7

  16

  46

  9 SMK NEGERI 1 TEBING TINGGI

  5

  1

  5

  20

  9

  2

  25

  67

  10 SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

  14

  1

  27

  17

  12

  6

  77

  11 SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI

  11

  1

  13

  20

  6

  1

  52

  12 SMK NEGERI 4 TEBING TINGGI

  24

  29

  12

  6

  1

  72 Jumlah

  73

  3 47 112

  78 29 191 16 549 Tingkat %

  13

  1

  9

  20

  14

  5

  35 3 100 (sumber: data primer yg dilakukan penulis)

  Tingginya jumlah guru sub unsur pengembangan diri. nasional atau telah lulus dari golongan IV/a (35%) berarti Publikasi ilmiah adalah karya tulis penilaian ISBN, rata-rata guru masih “enggan” ilmiah yang telah dipublikasikan

  • diterbitkan/dipublikasikan melakukan publikasi ilmiah. kepada masyarakat sebagai bentuk dalam majalah/jurnal ilmiah Sebab untuk naik ke golongan kontribusi guru terhadap pening- tingkat nasional yang terakred-

  IV/b, guru dituntut untuk menulis katan kualitas proses pembelaja- itasi pada tingkat provinsi karya ilmiah. Berdasarkan Peratu- ran di sekolah dan pengembangan dan tingkat kabupaten/kota, ran Menteri PAN dan Reformasi dunia pendidikan secara umum.

  • diseminarkan di sekolah atau Birokrasi no 16/ 2009 tentang Publikasi ilmiah mencakup disimpan di perpustakaan. Jabatan Fungsional Guru dan Ang- 3 kelompok kegiatan, yaitu: ka Kreditnya, guru dituntut untuk

  a. presentasi pada forum ilmiah; 2) tulisan ilmiah populer di bidang menulis karya ilmiah sejak guru sebagai pemrasaran/nara sum- pendidikan formal dan pembelaja- naik golongan dari II/c ke III/d. ber pada seminar, lokakarya ran pada satuan pendidikan yang Bahkan dalam Buku 2 (Pedoman ilmiah, koloqium atau diskusi dimuat di: Pelaksanaan PK Guru) pembinaan ilmiah;

  • jurnal tingkat nasional yang dan pengembangan profesi guru,

  b. publikasi ilmiah hasil peneli- terakreditasi; tertulis: Guru Pertama, pangkat tian atau gagasan inovatif pada