Kemenag Bantu TMMD Reguler ke-94

  1 Edisi 5/ Tahun I/ Mei 2015 Pembinaan : Prestasi Akademik Prestasi Akademik Madrasah Madrasah di Jawa Tengah di Jawa Tengah

  3 Dinamika Daerah Kemenag Bantu TMMD Reguler ke-94

  22

  35 Art ikel SANTRI KUDUS SANTRI KUDUS Raih Raih Juara Juara Kemah Santri Kemah Santri media pemersatu umat an :

  3 Dinamika Daerah

  22

  35 Art ikel

  

Milik Masyarakat

  ISSN : 2460 - 3813

MADRASAH MADRASAH

  2 Salam REDAKSI

  Dalam rencana edisi edisi awal berdirinya majalah Sejahtera pada tahun 2015 dan berikutnya pihak redaksi yang mengusahakan tulisan tulisan atau naskah naskah yang mengacu hasrat para Pembaca lewat berbagai ru- brik. Yang penting pihak redaksi sudah paham secara universal. Para Pembaca menghendaki agar redaksi meningkatkan mutu penyajian. Bahkan lebih dari itu, para Pembaca sangat berharap besar agar redaksi bisa tampil beda, gampang dicerna dan enak dibaca serta komunikatif, berbobot dan transparan sesuai dengan paradigma era reformasi sekarang ini. Hal ini merupa- kan tantangan berat, apalagi mejalah Sejahtera sebagai media milik instansi Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, wajib tahu tentang Kode Etik Jurnalistik.

  Gebyar PAI pada TK Tahun 2015 Bidang PAIS Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah menye- lenggarakan kegiatan dalam rangka memberikan tambahan pengeta- huan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan pada peserta didik yang dikemas dalam Gebyar Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak .

  Bidang PENMAD .................................................. 8 Bidang PONTREN ................................................ 10 Bidang PAIS .......................................................... 12

  Keberadaan madrasah kini diperhitungkan banyak pihak. Hal ini tidak lepas dari kerja keras semua kalangan, khususnya mereka yang memiliki komitmen tinggi untuk memajukan madrasah. Masyarakat pun berbondong- bondong menyekolahkan anaknya di madrasah, baik Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA).

  Salam Redaksi ...................................................... 2 Pembinaan ............................................................ 3 Laporan Utama ..................................................... 5 Madrasah Diminati Masyarakat

  Wassalamu’alaikum Wr Wb.

  Dengan demikian Insya Allah jajaran redaksi akan mengupayakan serta mempunyai tekad dengan sema- ngat kerja keras, sehingga majalah Sejahtera sajiannya di setiap edisi makin berbobot, komunikatif, inovatif dan berkualitas. Semua ini hanya semata-mata untuk para Pembaca.

  Yang perlu diperhatikan atau yang lebih penting lagi untuk diketahui para Pembaca, bahwa di era Reformasi yang serba cepat, ibarat arus air deras sekali dan serba transparan, jadi pengalaman-pengalaman dulu yang dapat dikatakan serba lambat supaya ditinggalkan, jadikan pengalaman-pengalaman dulu menjadi guru yang baik, sehingga kita dapat menghasilkan karya yang lebih baik di masa masa mendatang.

  Penanggung Jawab : Badrus Salam ; Redaktur : Budiawan, Gentur Rachma Indriadi, Suripah, Martina Wulandari, M Fachri ; Penyunting / Editor : Saronji, Djati Prasetyo ; Design Grafi s / Fotografer : Hery Basuki, Muhammad Khoirulloh ; Sekretariat : Yudi Prasetyo, Amin Sri Widodo

  U ntuk mempersiapkan rubrik Laporan Utama dan rubrik rubrik lain yang akan dimuat di se- tiap edisi setiap bulan. Pihak jajaran redaksi harus mengadakan rapat rutin. Segenap redaksi bebas me- ngeluarkan pendapat lewat argumentasi, mana yang pantas serta actual dan layak untuk disajikan pada rubrik Laporan Utama. Disamping itu pada kegiatan sehari-hari, redaksi menghimpun, menyeleksi dan mengedit artikel dari Bidang Bidang dan Pembimas serta artikel-artikel lain dan berita berita daerah mu- lai dari penulis dan para Pranata Humas Kemenag daerah. Yang semua diterima di meja redaksi pa ling lambat sebelum tanggal 15 pada setiap bulan. Hal ini menyangkut disiplin Kinerja redaksi . Untuk itu ke- pada para Penulis dan para Pranata Humas Kemenag diharap memakluminya.

  Assalamu’alaikum Wr Wb.

  Daftar Isi Redaksi SEJAHTERA menerima sumbangan dalam bentuk tulisan, foto ilustrasi dan lainnya yang sesuai dengan misi Majalah SEJAHTERA. Ketikan 1,5 spasi maks 2 hal kuarto, disertai identitas resmi penulis. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa mengurangi substansinya. Demi perbaikan penerbitan, redaksi mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

  Penerbit: Subbag Informasi & Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Alamat Redaksi : Jalan Sisingamangaraja 5 Semarang - 50232 Telp : 024-8412547, 8412548, 8412552 Fax. 024-

8315418, EMAIL : sejahtera_jateng@kemenag.go. i

  Kemenag Provinsi Jawa Tengah.

  Majalah Bulanan SEJAHTERA Diterbitkan oleh : Subbag Informasi & Humas Kanwil

  Bidang URAIS ...................................................... 14 Bimas Kristen ....................................................... 16 Bimas Katolik ....................................................... 17 Bimas Hindu ......................................................... 18 Bimas Buddha ....................................................... 19 Dinamika Daerah ................................................. 22 Artikel .................................................................... 28 KUB ....................................................................... 33 Prestasi ................................................................. 35 Terapan .................................................................. 37 Lensa Foto ............................................................. 39

  Pembinaan

Prestasi Akademik

Madrasah Jawa Tengah

  Berdasar surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan

  Langkah Kementerian Agama RI dalam

  Islam Nomor 481 tahun 2015 tentang Penetapan

  mengimplementasikan Kurikulum

  Madrasah Pendampingan Implementasi Kurikulum

  2013 dimulai dengan dilaksanakan

  2013, untuk Provinsi Jawa Tengah berjumlah 146 ma-

  

TOT, Bintek Kurikulum, dan Sosialisasi drasah, yaitu 39 MIN, 13 MIS, 37 MTsN, 9 MTsS, 36

  MAN dan 11 MAS. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016

  Kurikulum dari Akhir Tahun 2013

  Dirjen Pendis melakukan pendataan tahun ke dua

  dari tingkat Kemenag RI, Provinsi

  baik madrasah negeri maupun swasta, dan sampai dan Kabupaten Kota se-Indonesia. sekarang masih dalam tahapan proses.

  Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2015/2016

  Kanwil Kementerian Agama Provinsi

  dimulai pada tanggal 27 Juli 2015 merupakan hari

  Jawa Tengah melaksanakan langkah-

  pertama masuk madrasah. Adapun tanggal 6 Juli

  langkah persiapan dengan melakukan

  2015 s.d tanggal 11 Juli 2015 madrasah diwajibkan Bintek Kurikulum maupun Wokshop melaksanakan Pesantren Kilat/Romadhon.

  Pada tanggal 16 Juni 2015 anak-anak kita telah men- Implementasi Kurikulum. erima nilai hasil Ujian Sekolah/Madrasah. Setelah mendapatkan pengumuman nilai ujian, selanjutnya ada Tahun 2015 Kanwil Kementerian Agama juga madrasah segera mungkin kepala madrasah melaku- melaksanakan Bintek Kurikulum 2013 untuk Mata kan rapat dengaan dewan guru untuk menentukan Pelajaran Agama dan Mata Pelajaran Umum, kelulusan peserta didiknya.

  P

  di samping itu bagi madrasah yang mendapatkan Hasil ujian nasional tahun ini memang tidak men-

  DIPA pendampingan Implementasi jadikan ketentuan kelulusan peserta didik bukan Kurikulum 2013 juga melaksana- berarti tidak penting, akan tetapi sangat penting kan pendampingan sebanyak 146 untuk pemetaan pendidikan yang diselenggarakan madrasah. oleh pemerintah, sehingga pada tahapan berikutnya

  Pada Tahun Pelajaran 2014/2015 dijadikan acuan dalam melakukan kebijakan dan berdasarkan data yang masuk ke pembinaan madrasah. Bidang Pendidikan Madrasah ada

  Yang tidak kalah pentingnya adalah nilai tinggi tidak 1500 madrasah yang mengajukan hanya dimiliki oleh madrasah negeri, tapi juga swasta, Implementasi Kurikulum 2013. bahkan hampir merata disemua kabupaten kota se

  Selanjutnya untuk madra- Jawa Tengah. Hal ini mununjukkan kualitas mutu sah yang telah menga- pengelolaan pendidikan madrasah sudah merata jukan diadakan telaah disemua lini. dan analisis den-

  Prestasi hasil ujian nasional dilihat dari nilai ma- gan mempertim- drasah sepuluh besar tingkat Jawa Tengah adalah bangkan aspek (1) MTsN 01 Kebumen, (2) MTsS Nurul Ikhsan Sulur

  Akreditasi, Sari Gabus Kudus , (3) MTsS Tahfi dz Yambuul Qur’an

  P T K , Kudus, (4) MTs N 01 Surakarta, (5) MTs NU Assalam,

  Sarpras (6) MTS Miftahul Falah Jepatlor, (7) MTsS Tarbiyatus d l l .

  Sibyan Gembong Pati, (8) MTsS Miftahul Huda Jambon Grobogan, (9) MTsS Nurul Ikhsan Sengon Wetan Grobogan, dan (10) MTsS Miftahul Ulum Wirosari Grobogan.

  Berdasarkan nilai tertinggi siswa, yaitu (1) Aulia Azizah MTsN Negeri 01 Surakarta, (2) Safi ra Aulia Tamam, MTsN Kebumen, (3) Lintang Tri Wulandari MTsN Kebumen, (4) Narizka Nanda Purwadani MTsN Kebumen, (5) Astia Wulandari, MTs Muhammadiyah, (6) Naufal Harits Muzhafar MTsN Surakarta 01, (7) Kamila Fatkhah MTsN Kebumen 01, (8) Anggun Tri

  3 Yunarti MTsN Kebumen 01, (9) Haedar Alfi Yahya, MTsN Kebumen 01, dan (10) Afra Kansa Maimuna, MTsN Susukan.

  Hasil Ujian Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2014/2015 Tingkat Jawa Tengah, untuk Madrasah Ibtidaiyah berdasarkan jumlah nilai ujian seko- lah/madrasah tahun pelajaran 2014/2015, untuk peringkat lima besar yaitu; (1) MI Cokroaminoto1 Badamita Rakit Banjarnegara total nilai 260.29, (2) MI Muhamadiyah Kateguhan Sawit Boyolali (259.46), (3) MI Aula Terjan Kragan Rembang (258.65), (4) MI Masholikul Huda Krapyak (258.19) dan (5) MI Muhammadiyah Kecepit (256.40).

  Adapun peringkat 5 (lima) besar siswa peserta ujian sekolah/madrasah berdasarkan nilai, yaitu (1) Muhammad Zidan Firdaus (284.0) MI Tengaran Kabupaten Semarang, (2) Muhammad Dedi Akbar (283.0), MI Lukman Alhakim Kab. Tegal, (3) Budurul Fadhilah (280.5), MI Annashiriyah Kab. Rembang, (4) Farasyifa Putri Ardiyansah (280.5) MI Annashiriyah Kab. Rembang, dan (5) Elfa Dina Rahma (280.5) MI Nurul Huda Blerong Kab. Demak.

  Ada yang menarik dan menjadikan permata hati dari sepuluh besar nilai UN untuk lembaga yaitu madrasah dan nilai siswa adalah MTs N 01 Kebumen yang dari tahun ke tahun selalu menghiasi prestasi akademiknya di peringkat teratas. Pada tahun ini terdapat 109 siswa yang mendapatkan nilai 100 pada UN nya. Ternyata tidak hanya sebatas nilai UN yang tinggi tapi output alumni yang memang mempunyai daya saing yang tinggi, yaitu terbukti pada setiap tahunnya selalu masuk pada MAN Insan Cendikia baik yang di Serpong dan Gorontalo yang rata-rata tiap tahunnya sebanyak 6 sampai 7 siswa.

  Bahkan pada tahun pelajaran 2015/2016 ada 15 siswa yang diterima di MAN IC. Sehingga pengelola baik yang dari MAN IC sendiri maupun Kementerian Agama RI bertanya-tanya atau penasaran datang melihat secara langsung strategi pembelajaran yang diterapkan di MTsN 01 Kebumen. Insya Alloh dalam waktu dekat ini yaitu tanggal 6 Juli 2015 direncanakan Bapak Direktur Pendidikan Madrasah anjangsana ke MTs N 01 Kebumen.

  Selain itu MTsN 01 Kebumen juga selalu menyum- bangkan piala baik tingkat Provinsi maupun Nasional, yaitu Kompetisi Sain Madrasah (KSM) termasuk pada tahun ini juga akan mewaakili provinsi Jawa Tengah ke Palembang pada bulan Agustus mendatang, ber- sama dengan madrasah yang lain. Sehingga tidak asing kalau MTsN 01 Kebumen selalu menjadi tujuan studi banding, tidak hanya kalangan madrasah tapi juga sekolah.

  Untuk meningkatkan kinerja pada madrasah, alangkah baiknya sekiranya kepala madrasah melakukan studi banding ke MTs N 1 Kebumen. Hal ini tidak lepas dari peran Kanwil Jawa Tengah yang secara rutin memberikan pembinaan dan pengarahan pada be- berapa madrasah yang dijadikan percontohan bagi madrasah lain, dan MTsN Kebumen 01 ini merupa- kan salah satu madrasah yang dijadikan model oleh Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

  Selain dari MTsN Kebumen pada jenjang MTs ada MTsN 01 Surakarta, MTsN 01 Bawu Jepara, MTsN Purwokerto, MTsN Brebes. Untuk tingkat Madrasah Aliyah ada MAN 02 Kudus, MAN 01 Surakarta. MAN 02 Purwokerto, MAN 01 Kota Magelang, MAN 01 Semarang, MAN Kota Pekalongan. Adapun untuk jenjang MI adalah MIN Bawu Jepara, MIN Jetis Sukoharjo, MIN Porwokerto, MIN Pecabean Kabupaten Tegal.

  Dr H Nur Abadi, MPd

4 Pembinaan

  5 Laporan UTAMA Madrasah Madrasah Milik Masyarakat Milik Masyarakat

  T

  ingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan putra- putrinya di madrasah terse- but, terutama setelah disah- kannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam undang- undang tersebut keberadaan atau status madrasah (RA, MI, MTs dan MA) adalah sama dengan TK, SD, SMP dan SMA. Bedanya, madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), sedangkan TK, SD, SMP, dan SMA berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

  Berdasarkan data pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng, pada tahun 2012 di Jateng ter- dapat 10.229 madrasah. Perinciannya 4.362 lembaga pendidikan RA, 3.810 MI, 1.530 MTs dan 527 MA.

  Sebagian masyarakat berpendapat, menyekolahkan anak ke madrasah sebenarnya sangat tepat. Betapa tidak. Pendidikan di madrasah sudah kom- plet. Tiap hari siswa dididik dengan pendidikan agama. Kitab-kitab ke- agamaan pun diajarkan di madrasah. Sementara itu mata pelajaran umum di madrasah seperti fi sika, matema- tika, bahasa Indonesia dan lainnya persentasenya sama dengan pen- didikan umum (TK, SD, SMP, SMA).

  Dengan demikian, bagi orang tua yang karena kesibukan atau ketidak- mampuan mengajari anak-anaknya tentang pendidikan agama kepada putra-putrinya maka sangatlah te- pat menyekolahkannya di madra- sah. Dalam bahasa Jawa madrasah itu ndonyo entuk akhirat entuk.

  Lebih dari itu, prestasi madrasah disbanding sekolah umum lainnya juga tidak kalah. Indikasi ini misalnya, banyak madrasah menyabet berbagai macam kejuaraan nasional maupun internasional. Misalnya, MAN 2 Kudus hamper tiap tahun siswanya langganan menyabet kejuaraan bergengsi tingkat nasional dan internasional. Tahun ini

  Keberadaan madrasah kini diperhitungkan banyak pihak. Hal ini tidak lepas dari kerja keras semua kalangan, khususnya mereka yang memiliki komitmen tinggi untuk memajukan madrasah.Masyarakat pun berbondong-bondong menyekolahkan anaknya di madrasah, baik Raudlatul Athfal (RA), Madrasah

  Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA).

  6

  siswa madrasah itu mampu meraih medali perak pada Olimpiade Sains Nasional (OSN). Kemudian MAN Majenang Cilacap juga memperoleh prestasi yang sama, yakni medali perak OSN. Karena itu tidak mengherankan jika masyarakat ingin sekali putra- putrinya bias sekolah di MAN 2 Kudus atau MAN Majenang Cilacap.

  Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Drs H Jamun Eff endi MPdI menyatakan, madrasah kini sudah menjadi idola masyarakat.

  Karena itu, pihak nya wajib meningkat- kan kualitas dan kuantitas madrasah. Pengembangan kuantitas terutama di daerah pedesaan, sedangkan pengem- bangan kualitas dikonsentrasikan di daerah perkotaan.

  Menurutnya, ada beberapa langkah untuk meningkatkan madrasah. Di antaranya melalui kegiatan-kegiatan workshop bagi para kepala madrasah, guru, komite, dan yayasan. Semua komponen itu harus dibenahi dan ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan bidang masing-masing. Tujuannya sama, yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah.

  Madrasah kini sudah menjadi idola masyarakat. Karena itu, wajib meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah.

  Laporan UTAMA

  Khusus untuk peningkatan kuali- tas madrasah, lanjut dia, dilakukan melalui pembinaan secara rutin dan berkelanjutan. Kalaupun ujian nasional (UN) kini bukan lagi sebagai penentu kelulusan siswa, tetapi hal itu bukan berarti guru, siswa dan orang tua/ walimurid bersantai-santai. Tetapi hal itu hendaknya menjadi tantangan tersendiri. Karena nilai rapor dan UN idealnya adalah sejajar. Artinya, jika nilai rapor tinggi maka idealnya nilai UN siswa juga tinggi. “Jika nilai rapor dan UN hamper sama atau deviasinya tidak terlalu jauh maka berarti nilainya benar-benar bagus,” tuturnya.

  Dalam kaitan ini, menurut dia, kepala madrasah harus benar-benar cerdas mengelola madrasah. Di sisilain, guru juga harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan baik dan standar. Khusus bagi guru yang peserta didiknya akan menghadapi UN mutlak melakukan pendalaman materi pembelajaran dan menggelar

  tryout secara proporsional.

  Sangat menentukan

  Pihaknya mengingatkan, meskipun nilai UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa tetapi hasil/ nilai itu akan sangat menentukan masa depan anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kalaunilai UN bagus maka secara otomatis siswa akan bias leluasa memilih lembaga pendidikan jenjang berikutnya. “Tetapi sebaliknya, jika nilai UN kurang bagus, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memilih jenjang pendidikan berikutnya,” tandasnya.

  Menyinggung hasil pembelajaran di madrasah tahun ajaran 2014/2015 khususnya di MA, Jamun menyatakan, Madrasah Aliyah lulus 100 persen. Kemudian, lulusan madrasah yang masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes sebanyak 10 persen. Indikasi ini menjunjukkan bahwa kualitas lulu- san madrasah bagus. Di samping itu, kemauan lulusan madrasah untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi juga bagus.

  “Jadi secara akademis, pengelolaan dan hasil pembelajaran madrasah selama ini bagus, dan terus mening- kat,” tuturnya.

  Ia menambahkan, untuk menggenjot kualitas pembelajaran di madrasah pihaknya juga menempuh langkah non akademik. Dalam kaitan ini ia men- contohkan kegiatan kepramukaan di madrasah. Belum lama ini pihaknya menggelar Perkemahan Pramuka Tingkat Jateng, diteruskan dengan Pramuka

  7 Laporan UTAMA Madrasah Tingkat Nasional.

  Dalam kegiatan tersebut, delegasi Madrasah Jateng berhasil masuk tiga besar nasional, dengan perole- han tiga emas, tiga perak dan tigap- erunggu.

  Selain itu, pihaknya juga menggelar Aksioma di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Kegiatan ini bertujuan men- ingkatkan bidang akademik dan non akademik madrasah.

  “Lewat kegiatan Aksioma ini bibit- bibit siswa madrasah akan terpantau secara apik dan kita bimbing secara proporsional,” tandasnya.

  Menurutnya, dari berbagai langkah tersebut intinya madrasah sudah tidak khawatir lagi dianggap sebagai sekolah “nomor dua”. Apalagi, fakta menunjukkan banyak madrasah mem- buka pendaftaran murid baruhanya dalam hitungan hari langsung tutup karena pendaftar sudah melebihi kuota.

  Kedepan, lanjut Jamun, perkem- bangan madrasah akan terus digen- jot, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. Caranya antara lain dengan memberikan bantuan atau stimulant dana kepada siswa madrasah. Apalagi, berdasarkan catatan madrasah di Jateng 95,07 persen berstatus swasta.

  Bantuan untuk Madrasah

  Dijelaskan. Bantuan untuk siswa madrasah berupa dana BOS dan dana BOP. Bantuan berupa dana BOS un- tuk siswa MI sebesar Rp 800/siswa/ tahun. Kemudian siswa MTs Rp 1 juta/siswa/tahun, serta siswa MA Rp 1,2 juta/siswa/tahun. Adapun untuk siswa RA mendapat dana BOP sebesar Rp 300/siswa/tahun. Bahkan, kuota untuk BOP siswa RA tahun ini meningkat tajam. Pada tahun sebel- umnya jumlah BOP untuk siswa RA se-Jateng hanya 10.000, sedangkan pada tahun anggaran ini (2015) kuota

  BOP mencapai 173.000 untuk siswa RA se-Jateng.

  Menurutnya, pencairan BOS tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena terjadi perubahan akun 57 ke akun 52. Dengan adanya perubahan akun tersebut implikasinya akan ada perubahan untuk pencairan triwulan kedua dan seterusnya, yakni dialihkan ke kabupaten/kota. “Bahasa sederhanyanya akun 57 pencairan BOS bias cepat, tetapi akun 52 pencairan BOS lebih detail, rumit dan laporan pertanggungjawabannya juga lebih rinci,” ujarnya.

  Selain memberikan bantuan pen- didikan untuk siswa madrasah, pe- merintah juga memperhatikan kes- ejahteraan guru-guru madrasah. Kemenag berkomitmen bantuan untuk guru-guru madrasah akan terus disalurkan. Bantuan untuk guru-guru madrasah tersebut berupa tunjangan fungsional, tunjangan profesi, dan tunjangan khusus.

  “Jenis bantuan yang belum ada hing- ga sekarang (tahun anggaran 2015) adalah bantuan berupa sarana dan prasarana madrasah. Padahal, harus diakui bantuan sarana dan prasarana madrasah sangat penting. Karena re- alitasinya masih sangat banyak sa- rana dan prasarana madrasah belum memadai. Mudah-mudahan tahun depan ada bantuan untuk sarana dan prasarana madrasah,” katanya. (M Saronji) Masyarakat tampak antusias melihat pengumuman PPDB di madrasah.

  Di era IT sekarang ini madrasah siap berkompetisi dengan sekolah umum lainnya.

PENM AD

  politik dan keamanan) dengan ikut

  Dalam Memajukan Pendidikan Dalam Memajukan Pendidikan

  B B hk bil di ik k k d l Eksistensi dan Peran Madrasah Eksistensi dan Peran Madrasah

  A pa bil a mem bi cara k an kr isis m ul ti d im en si on al ( krisis k ep er- l k i k b d Pend id ik an Ke ag ag am a aa n.

  konteks global, Islam Indonesia akan

  Ba Ba hk hk an an a a p pa bila dit ar rik ik k k e e da da la la m m

  Apabila membicarakan madrasah berarti membicarakan satuan pendidikan formal yang menjadi binaan Kementerian Agama yang merupakan penyelenggaraan pendidikan formal dengan kekhasan agama Islam yang mencakup Raudlotul Atfal, Madrasah Ibtidaiyah,

  Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan.

  Provinsi Jawa Tengah dengan jum- lah penduduk 33.270.207 jiwa lebih, pada tahun 2015 madrasah mencapai jumlah 10.572, dengan rincian RA 4.495 lembaga, MI 3.903 lembaga, MTs 1.597 lembaga, MA 577 lembaga atau urutan ketiga setelah Jatim dan Jabar. Pertumbuhan madrasah yang begitu pesat, ternyata diimbangi pula

  Madrasah di Jateng

  Bahkan apabila ditarik ke dalam konteks global, Islam Indonesia akan menjadi penyangga peradaban Islam dunia ke depan. Cita-cita ini bukan omong kosong belaka, sebab Indonesia telah memiliki potensi-potensinya. Bayangkan saja, penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam memi- liki pandangan yang moderat (inklusif, terbuka, bisa menerima perbedaan, toleran) di tengah banyaknya nega- ra Islam yang sedang berkonfl ik, meskipun tidak kita pungkiri masih ada sedikit gejolak konfl ik ras, suku, dan agama di Indonesia.

  PendidikanKeagamaan.

  lhamdulillah pada era reformasi, alumni madrasah sudah mulai kritis dan menggunakan kesem- patan emasnya untuk berjuang keras membangun bangsa yang terlanda krisis multi dimensional (krisis keper- cayaan, moral, ekonomi, kebudayaan, politik dan keamanan) dengan ikut serta berkompetisi menjadi wakil rakyat melalui DPR dan di beberapa instansi pemerintah yang mulai ban- yak menduduki posisi pen ting dan strategis. Berkat banyaknya tamatan madrasah yang menempati posisi penting dan strategis di pemerintahan dan dapat berhasil dalam kompetisi menjadi wakil rakyat dari mulai ka- bupaten, provinsi sampai ke pusat, maka tahun 2003 terbit UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara jelas dan tegas menempatkan posisi madrasah sama dengan sekolah formal lainnya. Posisi madrasah semakin kokoh dan kuat setelah munculnya regulasi UU no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kemudian disusul dengan Permendiknas dan Peraturan Pemerintah no. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan

  A

  ma d drasa h h b berar t t i i ca ca ya ya an an, mo mo ra ra l l, e e ko ko no no mi mi, ke ke bu bu da da ya ya an an,

8 Bidang

PENM AD

  Terkait terbitnya PMA 90 tahun 2013 terjadi terubahan, kalau dulu RA, MI, MTs, proses dan pemberian iiin dikeluarkan oleh Kemenag Kab/Kota dan MA oleh Kanwil. Kini, semua ijin operasional ditarik ke Kanwil, namun semua rekomendasi itu harus muncul dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Jadi, one

  

Setidak-tidaknya, saat

ini sudah melakukan

terobosan kebijakan

inovatif, khususnya

kebijakan Direktorat

Pendidikan Madrasah.

Diantaranya dengan

PMA No 90 tahun 2013

tentang penyelenggaraan

Madrasah yang disahkan

pada 25 November 2013

  

Eksistensi madrasah,

termasuk lembaga

pendidikan manapun, di

tengah arus perubahan

juga mengikuti

perkembangan dengan

mengedepankan inovasi

untuk mewujudkan cita-

cita agar mutu madrasah

benar-benar menjadi

dambaan masyarakat.

  Jamun Effendi

Jamun Effendi

  Karena yang formal itu kewenangan dari BAN SM. Kemudian nanti juga akan membuat RA Unggulan. Kecenderungan ke depan RA itu akan ada yang negeri.

  Dalam PMA 90, untuk RA (Raudlatul Athfal) diposisikan sebagai pendidikan formal. Ini saya kira kebijakan yang berbeda dari Dikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan). Efek positif dari kebijakan ini ialah pemerintah masih memiliki kewajiban untuk membantu RA, harus memberikan bantuan- bantuan seperti infrastruktur atau kurikulum, guru, dan lain sebagainya. Lalu untuk akreditasinya, RA itu haruslah BAN SM bukan BAN MF.

  untuk mengeluarkan ijin operasional mendirikan madrasah, namun usulan tetap dari Kankemenag Kabupaten/ Kota, meski demikian Kankemenag Kabupaten/Kota bertanggungjawab untuk memverifi kasi.

  gate policy (kebijakan satu pintu)

  9 Bidang

  dengan minat masyarakat untuk me- nyerahkan putra putrinya mengenyam pendidikan formal melalui madrasah. Jika pada tahun pelajaran 2013/2014 jumlah siswa 1.296.315 maka pada tahun pelajaran 2014/2015 meningkat menjadi 1.347.206 siswa.

  25 November 2013 Efek terbitnya suatu regulasi penye- lenggaraan Madrasah merupakan modal jitu bagi kemajuan madra- sah pada masa yang akan datang.

  Eksistensi madrasah, termasuk lemba- ga pendidikan manapun, di tengah arus perubahan juga mengikuti perkemban- gan dengan mengedepankan inovasi untuk mewujudkan cita-cita agar mutu madrasah benar-benar men- jadi dambaan masyarakat. Setidak- tidaknya, saat ini sudah melakukan terobosan kebijakan inovatif, khusus- nya kebijakan Direktorat Pendidikan Madrasah. Diantaranya dengan PMA No 90 tahun 2013 tentang penyeleng- garaan Madrasah yang disahkan pada

  PMA 90 tahun2013

  Dari perjuangan pada pengelola madrasah selama sekian dekade hingga sekarang, hasilnya dapat kita nikmati saat ini. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa madrasah sudah banyak andil dalam rangka membangun Negara Kesatuan RI, hampir disemua lini dari mulai Modin sampai pejabat Negara sudah banyak dipegang oleh tamatan Madrasah, itu artinya bahwa kontribusi madrasah dalam membangun bangsa sudah tidak bisa ditutup tutupi lagi. Terlebih setelah beberapa kali diadakan Ujian Nasional, Lomba-lomba dan even- even bergengsi ternyata Madrasah baik guru, madrasah dan siswanya telah banyak mencapai prestasi yang menggembirakan, sehingga bisa disimpulkan bahwa keberadaan madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sangat luar biasa.

  Kehadiran madrasah di tengah- tengah masyarakat memang unik, sebagaimana dijelaskan pada awal tulisan ini, merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat itu sen- diri. Terkadang pada daerah tertentu, masyarakat berlomba-lomba untuk mendirikan madrasah, sehingga ma- drasah yang ada tidak seimbang dengan jumlah anak usia sekolah. Akibatnya terjadi persaingan untuk menjaring calon siswa. Namun terjadinya per- saingan ini justru menjadi pengelola madrasah berlomba-lomba untuk mempercantik diri, bukan hanya dari segi fi sik bangunannya yang megah, ditambah lagi dengan fasilitas yang lengkap, akan tetapi juga dari usaha untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya.

  Dengan komposisi seperti itu, menun- jukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam turut serta mencerdaskan ke- hidupan bangsa melalui madrasah jauh lebih besar dari yang didirikan pemerintah. Dengan kata lain, su- dah seharusnya pemerintah sangat berterima kasih kepada umat Islam yang sangat peduli untuk memajukan masyarakat melalui lembaga pendidi- kan yang namanya madrasah.

  Madrasah sebanyak itu, madrasah negeri jumlahnya jauh lebih sedikit, yaitu 114 MIN, 121 MTsN dan 64 MAN atau hanya 4,93 persen. Untuk men- jalankan roda kegiatan belajar mengajar pada madrasah sebanyak itu, mampu menyerap tenaga pendidik sebanyak 103.117 orang, dengan perincian 19.200 PNS dan 83.897 Non PNS.

  Tentu manfaat dari PMA yang satu ini tidak sedikit. Selain melahirkan regulasi turunan lainnya, PMA ini memberi rujukan baru bagi kemajuan Madrasah. PONTREN Bidang

  Dari Perkemahan Pramuka Santri Nusantara Santri Datang untuk

CITACITA PESANTREN

  diperlombakan meliputi Lomba PentasSeni Budaya Islami Daerah, Perkemahan Pramuka

  Lomba Penulisan Essay Bahasa Arab Dan Bahasa Inggris, Lomba PBB, Santri Provinsi tingkat Jawa

  Lomba Mading, Lomba Tekhnologi Tepat Guna Terbarukan, Pentas Tengah dilaksanakan di SeniDaerahIslami, dan Sangga Tergiat.

  Bumi Perkemahan Sikucing Perkemahan Pramuka Santri ini diikuti oleh 1200 peserta dari 70

  Kec. Moga Kabupaten pesantren se- Jawa Tengah. Dari 1200 peserta disaring menjadi 700 peserta dan di ambil 96 peserta lagi yang akan diberangkatkan ke

  Pemalang, Jawa Tengah.

  Perkemahan Santri Nasional di Kalimantan Selatan. 96 santri yang mengikuti Perkemahan Santri Nasional akan diseleksi dan diambil 1 erkemahan Pramuka Santri orang terbaik yang juara Essay bahasa arab dan bahasa inggris untuk ini bisa menjadikan ajang mengikuti Pramuka Asia. adu pendidikandari para Pramuka Santri Tingkat Jawa Tengah dilaksanakan mulai tanggal

  P santri yang berada di Jawa Tengah, 27-30 April 2015 di Bumi Perkemahan Sikucing Kec. Moga Kabupaten terutama dalam mewujudkan Pemalang, Jawa Tengah.Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama santri yang kreatif, berbudaya, dan dari Kemenag Provinsi dan Kabupaten, serta Pemda Pemalang, BKK, berkarakter.Adapun ajang yang akan Polres, Kodim, DPU, Camat, Lurah, Kwarda, dan Kwarca.Perkemahan

  10

  11 Bidang PONTREN

  Pramuka Santri Provinsi tingkat ja- watengah ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah tepat pukul 03.00 WIB di bawah guyuran air hujan yang membasahi bumi Perkemahan Sikucing Kec. Moga Kabupaten Pemalang, yang sebe- lumnya Laporan Panitia yang te- lah di sampaikan oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Drs. H. Sholikhin, MM, dan Ucapan Selamat Datang dari Bupati Pemalang. Meski hujan ribuan santri yang mengikuti Upacara Pembukaan Perkemahan Pramuka Santri Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah tetap Hikmad sampai dengan selesainya Upacara.

  Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Ahmadi mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 kepada Bupati Pemalang, Bapak H. Junaedi, SH. MM dan Kakan Kemenag Kab. Pemalang, H. Taufi k Rahman, SH,M. Hum serta semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan

  Perkemahan Pramuka Santri ProvinsitingkatJawa Tengah.

  Perkemahan Pramuka Santri ProvinsitingkatJawa Tengah ini ditutup secara resmi oleh Bupati Pemalang yang diwakili oleh Ka. Dinas Pertanian Kab. Pemalang Suharto, S.IP, M.SI, Pada hari Kamis, tanggal 30 April 2015 tepat pukul

  10.00 WIB di bumi Perkemahan Sikucing Kec. Moga Kabupaten Pemalang, yang sebelumnya Laporan Panitia Penyelenggaraan yang telah disampaikan oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Drs. H. Sholikhin, MM.

  Dalam sambutannya Suharto, yang menjadi Irup pada Upacara Penutupan Perkemahan Pramuka Santri Provinsi tingkat Jawa Tengah ini mengucapkan selamat kepada para juara Perlombaan Perkemahan Pramuka Santri Provinsi tingkat Jawa Tengah ini, dan memotivasi seluruh santri supaya yang belum mendapatkan Juara tetap semangat dan mendoakan supaya berhasil di event berikutnya.

  Adapun Lomba Tergiat Perkemahan Pramuka Santri Tingkat Jawa Tengah ini, Juara I dari Kontingen Kudus dengan perolehan 22 Poin, di ikuti

  Juara II dari Kontingen Kab. Pati dengan Poin 8, dan diikuti Kab. Pemalang yang menjadi Juara ke

  III dengan Poin 7, Juara Harapan I dari Kab. Wonogiri dengan 6 Poin, Kab. Kendal sebagai Juara Harapan

  II dengan Poin 6, dan Kab. Demak sebagai Juara Harapan III dengan Poin 6.

  Ribuan santri yang mengikuti Upacara Penutupan Perkemahan Pramuka Santri Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah tetap hikmad sampai dengan selesainya Upacara dan Penyerahan Piala/Trophi kepada para Juara. Suharto mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 kepada Panitia Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Kemenag Kab. Pemalang, H. Taufi k Rahman, SH,M.Hum, Seluruh SKPD dari Pemda Kab. Pemalang serta semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan Perkemahan Pramuka Santri ProvinsitingkatJawa Tengah.

  Drs. H. Sholikhin, MM Peserta kemah santri sedang berdialog dengan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jateng didampingi Kakankemenag Kab. Pemalang. PAI S

GEBYAR GEBYAR

  Pendidikan Agama Islam

TK Tahun 2015

  Dalam rangka mewujudkan anak didik pada TK/ PAUD yang beriman, bertaqwa kepada Allah

  SWT, berakhlak mulia dan taat beribadah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) pada

  Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) disekolah,

  B

  idang PAIS Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah menye- lenggarakan kegiatan dalam rangka memberikan tambahan pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan ket- erampilan pada peserta didik yang dikemas dalam Gebyar Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak.

  Dr. H. Syaifuddin Zuhri selaku Kabid PAIS menyampaikan, “Kegiatan Gebyar Pendidikan Agama Islam pada TK/ PAUD tahun 2015 di Asrama Haji Transit Manyaran Semarang, hari Ahad, tanggal 10 Mei 2015 dikemas dalam persepektif sportif, kreatif dan bergembira dalam meraih prestasi, bertujuan untuk memberikan kes- empatan kepada peserta didik Taman Kanak-Kanak dalam rangka mengem- bangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta didik sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi sekolah yang bersangkutan”.

  Kegiatan Gebyar Pendidikan Agama Islam juga diharapkan dapat mem- bentuk sikap, mental, sportifi tas, ke- jujuran dan ukhuwah Islamiyah antar sesama peserta didik, sekaligus dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kompetensi dan prestasi peserta didik dibidang Pendidikan Agama Islam.

  Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2007, BAB II pasal 3, tentang Pendidikan Agama dan Kependidikan Keagamaan, yang me- nyatakan bahwa setiap satuan pen- didikan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan wajib menyeleng- garakan pendidikan agama.

  pada

12 Bidang

  13 Bidang PAI S

  Daftar Pemenang Lomba Gebyar Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak NO PERINGKAT NAMA ASAL SEKOLAH KAB/KOTA A LOMBA HAFALAN QUR’AN SURAT PENDEK Juara I M. Farhan Daniswara TK Diponegoro 25 Kab. Banyumas Juara II Nasya Zulfatul Ulya TK Islam Al Hidayah Kab. Kudus Juara III M. Husnin Nidzom TK PKK Guyangan Kab. Pati Harapan 1 Intan Syafaatun Nisa TK Mekarsari Kalibeji Kab. Semarang Harapan 2 Deviana Astari TK Aisyiyah III Kab. Wonogiri Harapan 3 Cahya Umaira Muha TK Pertiwi I Gondang Kab. Sragen

   B LOMBA PRAKTIK SHOLAT WAJIB Juara I Mubdi Ul Arief TK Pertiwi Undaan Kab. Kudus Juara II M. Iman Nurrosidin TK Diponegoro 114 Kab. Banyumas Juara III Setiyawati Radinka P TK Pertiwi Kab. Pati Harapan 1 RifqaI Kafatur Rahma TK Handayani Kab. Kendal Harapan 2 Ni’matul Maula TK Salafi yah Moga 3 Kab. Pemalang Harapan 3 Karunia Dyah Noviana TK PGRI Klampok Kab. Banjarnegara

   C LOMBA PEMILIHAN DAI CILIK Juara I Zazqiana Lutfi ana Rosyada TK Masyitoh Rejosari Barat Kab Batang Juara II Fajar Irwan Saputra TK Al Masyitoh, Kedungtulup Kab Rembang Juara III Naszrieal Ibrahim TK Aisyiyah Kemiri Kab Purworejo Harapan 1 Aisya Kencana Ungu TK Islam Teladan Tarbiyatul Banin II Kota Salatiga Harapan 2 Amanda Nabila Rahma TK Muslimat NU Gembong Kab Pekalongan Harapan 3 Adinda Salsabilla Alya Petra TK Negeri Pembina 2 Purwokerto Kab Banyumas

   D LOMBA MEWARNAI KALIGRAFI Juara I Raditya Saputra Fatah TK Muslimat NU Ibnu Kholdun Kab. Pekalongan Juara II Annisha Nur Aprilyanti TK Aisyiyah I Sudagaran Kab. Wonosobo Juara III Farel Faiz Maulana TK ABA 11 Bae Kab. Kudus Harapan 1 Maheswari Rindika Cahyani TK Kemala Bhayangkari 35 Kab. Kendal Harapan 2 Tsoraya Balqis Jazuli TK Islam Al-Qobul Kab. Semarang Harapan 3 Aulia Cahya Kamila TK NegeriPembina Kab. Brebes GRAFIS DJATI

  Gebyar Pendidkan Agama Islam TK Tahun 2015 merupakan keg- iatan pertama yang di- laksanakan di Jateng, menampilkan berba- gai jenis mata lomba yang terkait dengan as- pek pembinaan iman, taqwa , dan akhlak mulia diantaranya yaitu (1).

  Tahwidz ( Hafalan ) Quran surat pendek, (2).Praktik Sholat Wajib (3).Pildacil ( Pemilihan Dai Kecil ), (4).Mewarnai Kaligrafi .

  Hasil penyelenggaraan Gebyar Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak tingkat Provinsi Jawa Tengah sebagaimana ter- tuang dalam Keputusan Dewan Juri tentang Pemenang Gebyar PAI TK tahun 2015 adalah seperti pada grafi s di samping ini :

  Kab. Brebes ger iP e em bi n na GRAFIS DJATI Berbagai kegiatan gebyar PAI pada TK yang telah sukses digelar.

  URAI S Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dalam rumah tangga atau keluarga yang kekal dan bahagia berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Perkawinan dilaksanakan dalam rangka membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah

  N

  amun rencana manusia tidak semua sesuai harapan, terka- dang pernikahan yang sudah terjalin dengan baik putus di tengah jalan dengan terjadinya talak dan perceraian, meskipun hal tersebut tidak dilarang dalam agama tetapi Allah sangat tidak berkenan.Faktor penyebab terjadinya talak atau perceraianantara lain dipen- garuhi oleh kematangan usia, tingkat pemahaman agama, faktor ekonomi, faktor lingkungan.

  Kedewasaan menjadi penting da- lam memulai perkawinan. Seorang dianggap dewasa bila sudah berusia 21 tahun sebagaimana diatur dalam PMA 11 tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah bahwa catin yang belum genap berusia 21 tahun harus mendapat ijin orang tua. Meskipun batas minimal usia catin pria 19 tahun catin wanita 16 tahun, masih juga terjadi catin menikah di bawah batas usia mini- mal dengan dispensasi kawin dari pengadilan. Data dispensasi kawin tahun 2014 dari pengadilan yang kami dapat dari PTA Semarang sebanyak 3.132 peristiwa, belum lagi catin di bawah umur yang dirubah datanya oleh pemerintah setempatagar me- menuhi batas usia minimal yang tidak terdeteksi jumlahnya. Dalam usia dini, mereka harus melepaskan masa remaja dan masa sekolah menuju masa berumahtangga, perubahan kondisi itu tentunya harus diikuti dengan pe- rubahan mental dengan memahami dan rela meningglkan masa remaja, bila teman sebayanya masih duduk di bangku sekolah dan masih bebas bermain dengan teman sebanyanya, dia harus melepaskan masa masa tersebut. Bagi mereka yang tidak bisa memahami perubahan kondisi dan tidak mempunyai persiapan mental yang kuat, maka akan terjadi problem

  Oleh : H. Zainal Fatah, M.S.I

BP 4

  Stoper Perceraian

14 Bidang

  15 Bidang URAI S

  dalam rumah tangganya, dan mereka yang tidak bisa mengatasi permasala- han rumahtangganya akan berakhir dengan putus perkawinannya.

  Dasar agama juga merupakan pondasi yang kuat dalam membangun rumah tangga, karena dengan landasan agama pelaksanakan perkawinan merupakan bagian dari pengamalan ibadah da- lam bidang munakahat.Mereka yang pondasi agamanya kuat bisa men- genggam ikatan pernikahan dengan sebaik-baiknya karena merupakan bagian dari pengamalan ibadahnya. Bagi pasangan nikah yang pondasi agamanya lemah, mereka tidak kuat menggengam ikatan pernikahan, mu- dah terpengaruh dengan godaan yang datang, mudah goyah ketika ada badai menerjang, seringkali mengakhiri perjalannan rumahtangganya dengan perceraian

  Tingkat ekonomi juga berpengaruh pada permasalahan keluaraga.Keluarga yang tingkat ekonominya serba kekuran- gan, sering terjadi saling menyalah- kan. Dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan ekonomi,terkadang salah seorang menjadi TKI atau TKW bekerja ke luar negeri, lalu muncul pertanyaan, bagaimana keluarga bisa sakinah kalau pasangan suami istri itu yang satu di rumah dan yang satunya di negeri entah berantah.

  Hasil bekerja di luar negeri dikirim ke keluarga di tanah air untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga,maka secara ekonomi kebutuhan tercukupi tetapi secara biologis masih mengalami ke- hampaan. Karena kebutuhan biologis juga penting dan hal tersebut wajar dan manusiawi, terkadang dana yang diterima disalahgunakan untuk hal yang tidak baik, bahkan ada yang digunakan untuk mencari pasangan baru, kondisi seperti ini tak jarang berakhir dengan putusnya perkawinan.

  Demikian juga bila tingkat ekonomi tidak seimbang, dimana istri yang bekerja membantu suami mencari nafkah penghasilannya lebih banyak dari suami.Karena istri lebih mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan kebutuhannya sendiri,sering merasa bangga dan menyombongkan diri sehingga lupa posisinya adalah is- tri yang harus menghormati suami, terkadang kesombongan itu menutup kesadarannyasampai bertindak yang melecehkan kemampuan suami, apalagi kalau penghasilan suami tidak mencukupi, sering terjadi istri mengajukan gugat cerai ke pengadilan dan memilih hidup sendiri sebagai single parent dari pada menghidupi suami.

  Lingkungan juga ikut mempengar- uhi kehidupan keluarga, tayangan media televisi, media sosial sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat, apa yang dilihat di televisi dan media sosial lain menjadi gaya yang diikuti masyarakat. Infotainment tentang kehidupan artis, gaya hidup glamor selebritis dan para sosialita diikuti oleh sebagian masyarakat, dimana gaya hidup seperti itu terka- dang tidak cocok dengan nilai nilai masyarakat. Bila dalam keluarga tidak kuat menghadapi gaya hidup pasan- gannya, maka sering terjadi percek- cokakan dan perselisihan paham, dan berakhir dengan perceraian.

  Angka perceraian di Jawa Tengah tahun 2014 sangat fantastis, berdasar- kan data PTA Semarang,terdapat cerai talak sebanyak 21.707 dan cerai gugat sebanyak 50.042, jika ditotal dua perkara tersebut, terdapat 71.748 perkara putus- nya perkawinan. Kalau dibandingkan dari jumlah peristiwa nikah pada tahun yang sama sebanyak 330.825 peristiwa, maka prosentasi perceraian sebanyak 21,68 % dari angka pernikahan. Hal ini menjadi permasalahan yang sangat urgen untuk dibahas, dimana tujuan keluarga kekal dan bahagia kurang berhasil, masih terdapat keluarga yang putus bercerai.

  Padahal keluarga merupakan bagian terpenting dalam menguatkan suatu bangsa, maka fungsi keluarga harus dikuatkan, karena dari keluarga yang baik dan kuat akan terwujud masyarakat yang baik dan kuat pula, dan dari masyarakat yang baik dan kuat akan terwujud bangsa yang baik dan kuat, dan dari bangsa yang baik dan kuat akan terwujud negara yang baik dan kuat. Maka penguatan fungsi keluarga menjadi penting dalam rangka mewujudkan cita cita besar negara yang baik dan kuat.

  Dari sinilah bisa dilihat bahwa meles- tarikan keluarga menjadi tugas negara, maka negara harus menganggarkan program pelestarian keluarga baik melalui PNBP NR maupun APBN sebagai bentuk tanggungjawab pe- merintah.

  BP4 sebagai stoper perceraian

  Meningkatnya angka perceraian harus diantisipasi lebih dini dengan mengadakan langkah langkah kong- krit yakni memberikan pembekalan kepada calon pengantin dan remaja usia nikah dengan bekal keagamaan yang memadai dan bekal penguatan ekonomi.Pemberian bekal tersebut bisa melalui mata pelajaran di Sekolah atau Madrasah, atau mata kuliah di Perguruan Tinggi ataumateri bim- binganpernikahan dalam kursus calon pengantin atau kursus pra nikah dari lembaga BP.4 atau lembaga kursus yang lain. Harapannya mereka yang akan menikah sudah memahami hak dan kewajiban suami istri, tanggung jawab, serta mempunyai rencana upaya mencukupi kebutuhan rumah tang- ganya. Langkah langkah tersebut harus didukung dengan informasi media tentang langkah langkah pemben- tukan keluarga yang sakinah.

  Kemudian Pemerintah melalui Kementerian Agama,memberdayakan BP4 sebagai lembaga yang mempunyai peran membina dan memberikan nasehat dalam melestarikan keluarga. dengan menyiapkan tenaga Konselor bagi mereka yang mempunyai masalah keluarga denganmemberikan pem- binaan, penasehatan dan pelestarian perkawinan dan juga menyiapkan Mediator untuk memberikan solusi bagi mereka yang berperkara di pe- ngadilan.

  Tidak kalah penting adalah regulasi yang mengikat kepada masyarakat yang akan melangsungkan perkawinan agar mengikuti kursus pra nikah terlebih dahulu untuk mendapatkanmateri ten- tang pembinaan keluarga sehingga bisa memahami hak dan kewajiban suami istri, serta tanggung jawab keluarga. Dan bagi mereka yang akan berperkara di pengadilan diharuskan mendapat bimbingan, penasehatan, saran serta solusi dari BP4 terlebih dahulu agar tidak semua permasalahan keluarga diselesaikan di pengadilan.

  Penulis adalah Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Jateng