CARD BERBASIS MINDSCAPE PADA PEMBELAJARAN IPS DASAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH

  CARD BERBASIS MINDSCAPE PADA PEMBELAJARAN IPS DASAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD Kirana Prama Dewi Program Studi PGSD Universitas Ahmad Dahlan e-mail: kirana.dewi@pgsd.uad.ac.id

  

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan media flash card berbasis mindscape

pada pembelajaran IPS Dasar bagi mahasiswa PGSD UAD dan 2) mengetahui kelayakan

media media flash card berbasis mindscape pada pembelajaran IPS Dasar bagi mahasiswa

  

PGSD UAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R & D). Pengembangan dilakukan mengacu pada model pengembangan Lee

& Owens melalui 5 tahapan. Tahapan tersebut meliputi Analysis, Design, Development,

Implementation dan Evaluation. Validasi produk melibatkan 1 dosen ahli media, 1 dosen

ahli materi, dan 2 teman sejawat. Subyek uji coba penelitian adalah mahasiswa PGSD

UAD tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 10 orang mahasiswa kelas IB pada uji

coba kelompok kecil. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar

penilaian kelayakan media flash card berbasis mindscape, dan lembar observasi. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, penilaian produk, dan

observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan menggunakan

konversi skor menjadi data kualitatif untuk kelayakan. Hasil uji coba satu-satu dari

penilaian ahli dan teman sejawat menunjukkan media flash card berbasis mindscape

pada pembelajaran IPS Dasar layak digunakan dengan kriteria ”Sangat Layak”. Uji coba

kelompok kecil hasilnya adalah mendapat respon yang positif dengan kriteria “Sangat

Baik”.

  Kata Kunci: pembelajaran IPS, media flash card, mindscape

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 1 Januari 2017 PENDAHULUAN

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (Akbar & Sriwiyana, 2010, p.77). Sebagai suatu istilah, IPS merupakan terjemahan dari “social

  studies”. Dalam struktur kurikulum

  program studi Pendidikan Guru Seko- lah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan terdapat mata kuliah IPS Da- sar. Mata kuliah ini mengkaji tentang konsep-konsep dasar IPS yang bersum- ber dari ilmu-ilmu sejarah, geografi, ekonomi/koperasi, politik, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Ter- masuk didalamnya kebudayaan, peru- bahan dan perkembangan, nasionalisme dan revolusi, pemerintahan, konflik, kerjasama, lokasi atua tempat, per- pindahan, region, kebutuhan manusia, keterbatasan sumber ekonomi, faktor produksi, lembaga-lembaga ekonomi, kekuasaan, pengaruh dan wewenang pe- merintahan, individu, masyarakat, dan perubahan sosial. Trianto (2011, p.173) menyatakan bahwa “Konsep IPS meli- puti: interaksi, saling ketergantungan, kesinambungan dan perubahan, kera- gaman atau kesamaan atau perbedaan, konflik dan konsensus, keadilan dan pemerataan, kelangkaan, kekhususan, budaya dan nasionalisme”.

  Tujuan pembelajaran Ilmu Penge- tahuan Sosial (IPS) diarahkan pada pemahaman konsep dan melatih sikap, nilai moral, dan keterampilan sosial berdasarkan konsep yang telah dimi- likinya. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila menggunakan media pembela- jaran yang tepat. Hamalik (1994, p.1) menyatakan bahwa keberhasilan suatu proses belajar mengajar tidak lepas dari peran media, sebab media merupakan

  bagian integral dari proses pendidikan di sekolah. Media dapat menyampaikan pesan-pesan untuk tujuan pembelajar- an, karena tujuan media adalah untuk memfasilitasi komunikasi.

  Secara umum, media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai alat un- tuk memperjelas bahan pembelajaran. Selain itu juga dapat mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses pembelaja- rannya (Sudjana, dkk, 2010, p.6). Media

  mindscape merupakan salah satu media

  atau alat bantu pembelajaran yang dapat mengorganisasikan, mengkomunika- sikan, mengembangkan, menonjolkan konsep penting, dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa serta keterampilan berpikir berurutan lebih tinggi. Integrasi gambar dan kata dalam

  mindscape dapat membantu pendidik

  dan peserta didiknya saling berkomu- nikasi dengan menciptakan pengalaman berkesan dan mengena.

  Keberhasilan pembelajaran IPS nampak dari pengetahuan, keteram- pilan, dan sikap positif siswa, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Ke- berhasilan ini tidak lepas dari peranan media (termasuk didalamnya adalah penggunaan mindscape) yang berfungsi sebagai perantara penguasaan konsep

  IPS dalam pembelajaran. Sedangkan tujuan akhir dari pembelajaran IPS adalah supaya mengetahui sekaligus memahami konsep-konsep IPS, fakta, prinsip dan generalisasinya.

  Margulies & Valenza (2008, p.5)

  Kirana Prama Dewi - Pengembangan Media Flash Card Berbasis Mindscape pada Pembelajaran IPS ....

  menyatakan bahwa mindscape me- rupakan media berbasis visual yang menggunakan perpaduan gambar dan kata. Media mindscape digunakan agar materi yang diberikan akan mudah diterima, dipahami, lebih lama diin- gat, lebih mendalam kesannya, lebih dapat memotivasi, membangkitkan gairah belajar, dan lebih mendekatkan siswa pada pemahaman konsep. Media

  mindscape dapat membantu pendidik

  dalam menyampaikan materi yang sulit dijelaskan dengan kata-kata atau kalimat tertentu dan keabstrakan konsep dapat dikonkritkan. Dengan demikian peserta didik lebih mudah mencerna dan memahami konsep atau melakukan

  cognitive process daripada tanpa meng-

  gunakan gambar visual. Hasil penelitian Davies (2011) menunjukkan bahwa penggunaan gambar yang terstruktur lebih mudah dipahami dibandingkan dengan kalimat. Lebih lanjut, penggu- naan gambar tersebut merupakan cara efektif untuk membantu siswa mema- hami topik yang kompleks.

  Margulies & Valenza (2008, p.8) menjelaskan kegiatan pembelajran dengan menggunakan pemetaan ide (pemetaan visual/mindscape) dapat mengefektifkan komunikasi antara peserta didik dan pendidik dalam pro- ses pembelajaran dengan menciptakan pengalaman berkesan dan mengena. Dengan demikian proses belajar pembe- lajaran semakin efektif dan menyenang- kan. Cañasi, Amyot & Tyra (2014, p.21) memberikan informasi bahwa ” Rese-

  arch has identified concept mapping as an effective educational strategy that is supported by cognitivism and cognitive neuroscience theories for the promoti- on of meaningful learning.” Dari hal

  tersebut maka belajar bermakna dari Ausubel merupakan teori pembelajaran yang menjadi landasan penggunaan peta konsep atau pun mindscape.

  Gagasan pokok dari psikologi teori Ausubel adalah bahwa pelajaran ber- langsung dengan asimilasi dari konsep baru ke dalam konsep yang telah dimili- ki. Belajar bermakna, menurut Ausubel, terjadi jika informasi pelajaran baru dapat dikaitkan dengan dengan konsep- konsep yang relevan yang terdapat da- lam struktur kognitif seseorang. Ausu- bel (Winkel, 2009, p.404) memberikan tekanan pada unsur kebermaknaan da- lam belajar melalui bahasa (meaningful

  verbal learning). Kebermaknaan diar-

  tikan sebagai kombinasi dari informasi verbal, konsep, kaidah dan prinsip, bila ditinjau bersama-sama. Hasil dari pe- ristiwa belajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep- konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka. Proses belajar merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman utuh.

  Flash Card adalah media yang

  sederhana yang menggunakan kartu kecil yang berisi gambar, teks atau tanda simbol yang mengingatkan atau menun- tun peserta didik kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu (Ar- syad, 2011, p.119). Dalam penelitian ini media

  flash card akan dipadukan deng-

  an mindscape agar peserta didik dapat memeahami materi bukan sekedar ha- falan. Dengan menggunakan mindscape

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 1 Januari 2017

  Rumusan masalah dalam peneli- tian ini adalah “Bagaimanakah peng- embangan media

  ment (R&D) yaitu cara ilmiah untuk

  Jenis penelitian yang digunakan menrupakan jenis penelitian dan peng- embangan atau research and develop-

  berbasis mindscape pada pembelajaran IPS Dasar bagi mahasiswa PGSD UAD.

  flash card

  sar bagi mahasiswa PGSD UAD serta mengetahui kelayakan media

  flash card berbasis mindscape pada pembelajaran IPS Da-

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media

  berbasis mindscape pada pembelajar- an IPS Dasar bagi mahasiswa PGSD UAD?”

  flash card

  Dasar bagi mahasiswa PGSD UAD? Bagaimana kelayakan media

  flash card berbasis mindscape pada pembelajaran IPS

  Kualitas produk pengembangan media dalam penelitian ini disesuai- kan dengan hasil pengembangan yang dinyatakan oleh Nieveen (2009, p.123) yaitu, (1) kevalidan (validity); (2) kep- raktisan (practicity); dan (3) keefektifan (effectiveness). Pengembangan produk media dalam penelitian ini dibatasi pada materi perjuangan melawan penjajah bagi mahasiswa PGSD UAD.

  yang diberikan, peserta didik akan lebih mampu mengorganisir pikiran mereka dan

  bantu pendidik dalam menyampaikan pelajaran yang sulit dijelaskan dengan kata-kata atau kalimat tertentu dan ke- abstrakan konsep dapat dikonkritkan. Dengan demikian peserta didik lebih mudah mencerna dan memahami kon- sep atau melakukan cognitive process daripada tanpa menggunakan gambar visual.

  flash card berbasis mindscape dapat mem-

  diberikan akan mudah diterima, dipa- hami, lebih lama diingat, lebih menda- lam kesannya, lebih dapat memotivasi, membangkitkan gairah belajar IPS, dan lebih mendekatkan mahasiswa pada pemahaman konsep IPS. Media

  flash card berbasis mindscape, diharapkan materi yang

  Dengan media

  mndscapenya sendiri sesuai dengan apa yang telah dipahami tentang materi.

  alat bantu pembelajaran yang dapat mengorganisasi, mengembangkan, mengkomunikasikan, menonjolkan konsep penting, dan meningkatkan ke- terampilan berpikir kritis peserta didik serta keterampilan berpikir berurutan lebih tinggi. Integrasi gambar dan kata dalam mindscape dapat membantu do- sen dan mahasiswanya saling berkomu- nikasi dengan menciptakan pengalaman berkesan dan mengena. Dalam media ini peserta didik juga dapat membuat

  flash card berbasis mindsca- pe merupakan salah satu media atau

  Media

  bentuk advance organizer yang me- madukan gambar dan kata. Integrasi gambar dan kata menciptakan bahasa visual yang kuat. Bertahun-tahun yamg lalu, banyak pakar dalam penelitian dan pembelajaran berbasis otak sepakat pada dua aspek teori otak: Otak adalah pencari pola dan biasanya visual (Hy- erle & Larry, 2011, p.7). Lebih lanjut Eric Jensen (Hyerle & Larry, 2011, p.7) menyatakan bahwa “Sembilan puluh persen dari semua informasi yang ma- suk ke otak kita adalah visual.”

  flash card akan membantu peserta didik dalam mengusai materi. Mindscape merupakan salah satu

  meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji validitas produk yang te-

  Kirana Prama Dewi - Pengembangan Media Flash Card Berbasis Mindscape pada Pembelajaran IPS ....

  lah dihasilkan (Sugiyono, 2016, p.30). Model pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan media flash

HASIL DAN PEMBAHASAN

  dari Instructional Media Design (Lee & Owens) yaitu model ADDIE. Model pengembangan ini terdiri atas 5 tahap utama, yaitu Analysis, Design, Develop- ment, Implementation dan Evaluation.

  ning outcome yang harus di-

  berbasis mindscape. Materi ini terdapat empat sub konsep ma- teri.

  flash card

  d) Konsep-konsep pada materi IPS Dasar diidentifikasi dan disusun secara sistematis. Pada analisis konsep materi ini diperoleh materi ”Perjuangan melawan penjajah” untuk pembuatan pengembangan media

  berbasis mindscape pada materi ”perjuangan melawan penja- jah”.

  flash card

  c) Pada pengetahuan awal, gaya belajar, dan sikap peserta didik memerlukan media

  b) media pembelajaran sangat di- perlukan pada mata kuliah IPS Dasar agar materi yang disam- paikan lebih mudah dipahami.

  keterampilan umum dan kete- rampilan khusus.

  come berupa sikap, penetahuan,

  capai. Pada mata kuliah IPS Dasar, terdapat learning out-

  a) kurikulum yang digunakan PGSD UAD menggunakan KKNI. Sehingga setiap mata kuliah memiliki beberapa lear-

  Model ini dipilih karena bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media

  card berbasis mindscape ini diadaptasi

  a. Tahap Analysis (Pra Penelitian) Pada awal penelitian dilaku- kan tahap analisis kebutuhan yang meliputi a) analisis kurikulum; b) analisis media pembelajaran; c) analisis peserta didik; d) analisis konsep-konsep dalam mata kuliah

  untuk kualitas atau kelayakan media, lembar observasi untuk proses pem- belajaran, lembar angket dan lembar pedoman wawancara untuk respon mahasiswa.

  flash card berbasis mindscape berupa lembar check list

  Instrumen analisis data untuk peng- embangan media

  Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. Data pengembangan media pembelajaran yang diperoleh dari kritik dan saran perbaikan produk media dari ahli materi, ahli media, dan mahasiswa dianalisis secara deskriptif. Data kela- yakan dan respon penilaian mahasiswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan menjadi nilai dengan skala 5.

  diuji kelayakannya dengan validitas ahli dan uji coba produk untuk mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembangan, sedangkan tuju- an kedua sebagai fungsi validasi.

  ment) tanpa tahap implementation dan evaluation. Media yang dikembangkan

  materi IPS Dasar “perjuangan mela- wan penjajahan”. Dalam penelitian ini pengembangan media disederhanakan sampai tahap pengembangan (develop-

  flash card berbasis mindscape pada

  IPS Dasar; dan e) analisis capaian pembelajaran mingguan. Hasil analisis menunjukkan bahwa.

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 1 Januari 2017

  flash card ukuran 10.5

  wa. Berdasarkan penilaian respon mahasiswa diperoleh bahwa 100% mahasiswa menyatakan media

  mindscape oleh 10 orang mahasis-

  f. Hasil Uji Coba Terbatas Hasil ini diperoleh dari data respon penilaian mahasiswa ter- hadap media flash card berbasis

  Hasil validasi ahli materi ditinjau dari aspek materi diperoleh rerata skor sebesar 4.6 dan berkategori sangat layak. Berdasarkan hasil tersebut maka media flash card berbasis mindscape sangat layak digunakan dalam pembelajaran IPS Dasar materi “perjuangan melawan penjajah”.

  e. Validasi Ahli Materi Hasil penilaian validasi ahli materi dapat dihitung dengan rumus jumlah skor hasil validasi dibagi jumlah skor tertinggi dalam media.

  berbasis mindscape “sangat layak” digunakan dalam pembelajaran IPS dasar materi perjuangan melawan penjajah.

  flash card

  d. Validasi Ahli Media Validasi oleh ahli media ditinjau dari aspek format, tampilan media dan bahasa dalam media. Hasil penilaian validasi ahli media pada masing-masing aspek dihitung dengan rumus jumlah skor dari hasil validasi dibagi jumlah skor tertinggi. Hasil validasi ahli media pada aspek format media diperoleh rerata skor sebesar 4.25 dan berka- tegori layak. Pada aspek tampilan media diperoleh rerata skor sebesar 4.7 dan berkategori sangat layak. Pada aspek bahasa skor validasi diperoleh rerata skor sebesar 4.6 dan berkategori sangat layak. Ke- simpulannya, berdasarkan peni- laian ahli media, media

  Graphic Suit X5.

  cm × 7 cm yang berisi pertanyaan atau pernyataan, gambar atau tanda simbol. Flash card dalam media ini dapat digunakan sebagai per- mainan tebak-tebakan dan didesain menggunakan software CorelDraw

  Tahap ini juga dilakukan pem- buatan 20 set

  e) Capaian pembelajaran ming- guan didasarkan pada materi “perjuangn melawan penjajah” dan disesuaikan dengan analisis kurikulum.

  merupakan media berbasis visual, yaitu berupa perwakilan visual ide dengan menggunakan perpaduan gambar dan kata.

  mindscape adalah 21 cm × 14 cm yang dapat dilipat menjadi empat. Mindscape ini berisi materi dan

  wali dengan membuat mindscape materi ”perjuangan melawan pen- jajah”. Ukuran kertas pada lembar

  flash card berbasis mindscape. Pembuatan media dia-

  c. Tahap Development (Pengembang- an) Pada tahap ini dilakukan pem- buatan media

  melawan penjajah” dan satu lembar mindscape.

  flash card tentang materi “perjuangan

  tahap ini diperoleh desain produk media yang terdiri dari 20 set

  flash card berbasis mindscape. Pada

  b. Tahap Design Tahap ini digunakan untuk membuat desain produk media

  flash card berbasis mindscape “sangat

  Kirana Prama Dewi - Pengembangan Media Flash Card Berbasis Mindscape pada Pembelajaran IPS ....

  baik” untuk digunakan sebagai me- diperoleh rerata skor sebesar 4.6 dan dia pembelajaran pada materi “per- berkategori sangat layak. (3) Hasil Uji juangan melawan penjajah” dengan Coba terbatas dari respon mahasiswa rerata skor 4.5. Aspek yang dinilai diperoleh rerata skor 4.5 dan berkate- meliputi format media, tampilan gori sangat baik. media, bahasa, dan materi. Dari hasil penelitian dan temuan dalam penelitian ini maka saran yang

  PENUTUP

  dapat disampaikan adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil dan rumusan

  1. Bagi peneliti lain yang akan mela- masalah dari penelitian ini, maka dapat kukan penelitian lanjutan terhadap dirumuskan kesimpulan, yaitu proses media

  flash card berbasis mindsca-

  pengembangan media

  flash card ber- pe agar mengkaji lebih lanjut terkait

  basis mindscape menggunakan model tingkat keefektifan terhadap produk ADDIE. Model ADDIE terdiri atas lima yang dikembangkan serta men- 1) Tahap pengembangan yaitu Tahap gembangan media

  flash card pada

  Analisis kebutuhan meliputi analisis ku- materi lain. rikulum, analisis media pembelajaran,

  2. Pendidik sebaiknya lebih sering analisis peserta didik, analisis konsep menggunakan media pada saat materi, dan analisis capaian pembela- menyampaikan pembelajaran IPS jaran. 2) Tahap Design meliputi desain agar peserta didik lebih memahami awal media dan rancangan penerapan materi. media. 3) Tahap Development meliputi

  3. Pendidik mencoba membuat media pengembangan media dimulai dari pembelajaran sendiri atau bersama- pembuatan mindscape dan pembuatan sama dengan peserta didik supaya

  flash card. 4) Tahap Evaluation meli-

  kegiatan belajar mengajar menjadi puti validasi ahli media dan validasi lebih bermakna. ahli materi, revisi media tahap I, uji coba I, revisi media tahap II dan uji

DAFTAR PUSTAKA

  coba kelompok kecil. Proses media ini hanya terbatas pada tahap Evaluation, Akbar, S. & Sriwiyana, H. (2010). sehingga tahap Evaluation yang berupa Pengembangan kurikulum dan uji coba kelompok besar dan desiminasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan tidak dilakukan. Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Kualitas media meliputi (1) validasi Media. ahli media pada aspek format mempero-

  Arsyad, A. (2011). Media Pembelajar- leh skor rerata 4.25 dan berkategori la-

  an. Jakarta: Rajawali Pers.

  yak; pada aspek format media diperoleh Cañasi, D. M., Amyot, C., & Tira, D. rerata skor 4.7 dan berkategori sangat

  (2014). Evaluating meaningful layak; pada aspek tampilan media di- learning using concept mapping peroleh rerata skor 4.6 dan berkategori in Dental Hygiene Education: a sangat layak. (2) validasi ahli materi pilot study. The Journal of Dental

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 1 Januari 2017 Hygiene, Februari 2014, Vol. 88, No. 1, pg. 20.

  Widiastuti). Norwalk: Crown House Publising Company. (Buku asli diterbitkan tahun 2005).

  Winkel, W. S. (2007). Psikologi peng-

  IPS terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya dalam Kuriku- lum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

  Trianto. (2011). Model pembelajaran

  ajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

  Sudjana, N., dkk. (2010). Media Peng-

  Netherland Kluwer Academic Publishers

  Reach Product Quality: Design Approaches and Tools in Edu- cation and Training. Dorgrecht:

  Nieveen, N. (1999). Prototyping to

  Visual thinking: Tools for mapping your ideas. (Tarjemahan Hartati

  Davies, M. (2011). Concept mapping, mind mapping and argument map- ping: what are the differences and do they matter?. Journal Higher

  Margulies, N & Valenza, C. (2008).

  Bandung Citra Aditya Bakti.

  Hamalik, O. (1994). Media pendidikan.

  Studies Research. 33(2), 235-261, diakses dari http://search.proquest. com/docview/211068706?accoun tid=38628

  Social studies is being taught in the elementary school: a cont- rarian view. Journal of Social

  Ed. Califor- nia: Corwin, Sage Company. Jennifer, E. H., & John, J. C. (2009).

  Student successes with thinking maps: school-based research, re- sult, and models for achievement using visual tools. 2 nd

  62, Issue 3, pg. 279-301. Hyerle, D. N. & Larry, A. (Eds.). (2011).

  Education, September 2011, Vol.

  ajaran. Terjemahan. Yogyakarta: Media Abadi.