PENGEMBANGAN SUPLEMEN BUKU SISWA MATERI GERAK MELINGKAR MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING

  

PENGEMBANGAN SUPLEMEN BUKU SISWA MATERI GERAK

MELINGKAR MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING

  • Siti Nur Aisyah , Nengah Maharta, Wayan Suana FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 email: Sitifkip9@gmail.com

  

Abstract: Development o f Student’s Book Supplement of Circular Motion Topic Based on

Mind Mapping Model.

  The aim of this research is to develop student’s book supplement using

mind mapping model. This development research adopted procedures of Sugiyono. This product

has been experimented at X IPA grade in MAN 1 Metro, and the results are score of

3

attractiveness is 3,35 with category “very attractive”, and then the score of easiness is 3,19 with

category “easy”, and score of expedience is 3,15 with category “expedience”. From the

experiment, of effectiveness test showed that the sore of completeness is 76.67% with the average

score is 79.83. In conclution, the product of this development research is a book supplement for

student that have been validated and suitable.

  Keywords: Circular Motion, Mind Mapping, Research of Development, Student’s Supplements Books.

  

Abstrak: Pengembangan Suplemen Buku Siswa Materi Gerak Melingkar Menggunakan

Model Mind Mapping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suplemen buku siswa

yang menggunakan model mind mapping. Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi prosedur

pengembangan Sugiyono. Uji eksternal dilakukan di kelas X IPA dan diperoleh skor

3

kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk suplemen buku siswa secara berurutan

memil iki skor 3,35 kategori “Sangat Menarik”, skor 3,19 kategori “Mudah”, dan skor 3,15

kategori “Bermanfaat”. Hasil uji efektivitas menunjukkan persentase ketuntasan sebesar 76,67 %

dengan nilai rata-rata sebesar 79,83. Kesimpulan penelitian ini menghasilkan produk suplemen

buku siswa materi Gerak Melingkar menggunakan model mind mapping yang telah tervalidasi dan

layak digunakan.

  

Kata Kunci: Gerak Melingkar, Mind Mapping, Penelitian Pengembangan, Suplemen Buku Siswa.

  PENDAHULUAN

  Materi pelajaran IPA, khusus- nya fisika, merupakan pelajaran yang erat hubungannya dengan rumus- rumus, simbol, dan konsep yang kompleks, sehingga banyak siswa menganggap materi fisika sulit untuk dipahami. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di MAN 1 Metro yang menggunakan sampel sebanyak 30 siswa kelas X

  IPA

  3 yang mengungkapkan bahwa

  64% siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi fisika se- cara visual.

  Kegiatan membaca yang me- rupakan bagian dari gaya visual. Sebuah visual tidak otomatis men- jamin bahwa seseorang akan belajar darinya. Para pembelajar harus di- pandu menuju penguraian makna (decoding) visual yang tepat. Salah satu aspek literasi visual adalah ke- mampuan menafsirkan dan men- ciptakan makna dari rangsangan (stimulasi) yang diberikan oleh media visual tersebut, baik secara materiil cetakan (buku teks) atau secara digital (Smaldino et al. 2012: 69).

  Survei yang dilakukan me- nunjukkan bahwa 80% siswa kesulitan dalam memahami atau mengingat apa yang telah mereka baca dari buku, siswa tidak bisa memahami apa yang telah dibaca jika tidak dijelaskan oleh guru. Siswa juga mengaku kurang tertarik untuk membaca dan memahami buku siswa yang telah dimiliki karena kurang berwarna. Kenyataan ini sesuai dengan penelitian yang telah di- lakukan dan menunjukkan bahwa peserta didik lebih tertarik dengan bentuk visual yang berwarna di- bandingkan hitam putih (Smaldino et

  al . 2012: 69).

  Kenyataannya memang siswa di kelas menyebutkan beberapa alasan yang menjadikannya malas membaca adalah karena teks bacaan yang tidak menarik dan kurang berwarna. Hal ini akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa yang cenderung kurang, apabila motivasi kurang. Hal ini akan berimbas juga dengan hasil belajar yang diperoleh siswa.

  Belajar dikatakan berhasil mana- kala seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah diperoleh atau yang telah dipelajari sebelum- nya yang disebut rote learning. Ke- mudian jika yang telah dipelajari itu mampu disampaikan dan diekspresi- kan dalam bahasa sendiri, maka di- sebut over learning (Lester dalam Sagala, 2013: 13).

  Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa 88% siswa mengaku merasa kesulitan dalam mempelajari dan me- ngulas kembali materi yang sudah di- pelajari beberapa hari yang lalu untuk menghadapi ujian ataupun latihan, apalagi untuk mengulangi atau menyampaikan pelajaran yang diperoleh dengan menggunakan bahasa sendiri.

  Bentuk dari jenis bacaan yang akan diulas kembali, seperti buku yang penuh dengan narasi teks tentu akan menyulitkan siswa dalam me- ngulasnya, sehingga dalam belajar visual tidak hanya sekedar membaca teks narasi secara lisan, tetapi di- tekankan juga ke dalam grafis, model

  mind mapping , penggunaan warna, dan penataan letak.

  Penggunaan mind mapping dalam pembelajaran mampu mem- berikan hasil yang signifikan ter- hadap hasil belajar siswa. Hal ini di- buktikan melalui penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mengungkapkan bahwa bacaan dengan menggunakan model mind

  mapping mampu meningkatkan daya

  ingat siswa dan pembelajaran kontekstual berbasis mind mapping lebih baik daripada hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Fauzia & Purwantoyo. 2015; Pajarini, dkk. 2014). Hal ini diperkuat lagi oleh pernyataan peneliti yang menyatakan bahwa penggunaan mind mapping secara signifikan mampu menambah daya ingat, motivasi, dan kreativitas siswa (Tungprapa, 2015).

  Materi dalam pelajaran fisika yang merupakan bagian dari IPA adalah salah satu materi pelajaran yang menuntut siswa untuk paham konsep dan juga rumus-rumus yang kompleks, termasuk pada materi gerak melingkar yang memiliki banyak persamaan-persamaan yang harus dipahami dan juga diingat oleh siswa sehingga butuh upaya yang nyampaikan materi Gerak Melingkar agar mudah dipahami oleh siswa dengan menggunakan model mind mapping .

  Pemilihan materi Gerak Me- lingkar ini didasari pula oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa mengalami ke- sulitan saat mempelajari materi Gerak Melingkar. Contoh per- masalahannya adalah siswa kesulitan mempelajari konsep dasar, seperti kecepatan sudut. Pernyataan di atas yang merupakan alasan mendasar untuk dikembangkannya suplemen buku siswa dengan model mind

  mapping yang tentunya dapat

  bermanfaat, menarik, dan me- mudahkan siswa serta efektif di- gunakan dalam proses pembelajaran, khususnya materi Gerak Melingkar (Luchembe et al. 2014).

  Tujuan penelitian pengembang- an ini adalah untuk menghasilkan produk berupa suplemen buku siswa materi Gerak Melingkar meng- gunakan model mind mapping, untuk mengetahui kemenarikan, ke- manfaatan, serta kemudahan produk suplemen buku siswa bagi peserta didik dalam proses pembelajaran, dan mengetahui efektivitas produk suplemen buku siswa bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.

  METODE

  Desain dalam pengembangan ini menggunakan rancangan dan pen- dekatan penelitian dan pengembang- an (Research and Development). Penelitian pengembangan yang di- maksud yaitu membuat Suplemen Buku Siswa Materi Gerak Melingkar dengan Menggunakan Model Mind

  Mapping. Subyek penelitian pe-

  ngembangan ini dilakukan pada siswa kelas X IPA

  3 di Madrasah

  sampel sebanyak 30 siswa. Desain penelitian dan pengembangan yang dipilih menggunakan desain pe- nelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Terdapat sepuluh tahapan pengembangan menurut Sugiyono, namun dalam penelitian pe- ngembangan ini, hanya tujuh tahapan pengembangan yang dilakukan yaitu, potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, revisi desain, dan uji coba produk, serta revisi produk.

  Langkah awal dari penggunaan metode Research and Development (R&D) menurut Sugiyono adalah potensi dan masalah. Penelitian ber- awal dari adanya potensi dan masalah, permasalahan yang terjadi dapat dijadikan suatu rujukan untuk mencari solusi dari masalah yang ada dan potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan memiliki nilai tambah, setelah potensi dan masalah dapat diperoleh dan di- analisis solusinya yaitu dengan me- ngembangkan suplemen buku siswa menggunakan metode mind mapping, maka langkah selanjutnya adalah pengumpulan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencana- an dalam pengembangan media berupa suplemen buku siswa fisika dengan menggunakan mind mapping. Informasi yang digunakan untuk menyusun produk diperoleh dengan mengkaji pustaka dari berbagai sumber sebagai rujukan yang berasal dari buku cetakan, e-book, artikel, serta berbagai jurnal, baik nasional ataupun internasional. Setelah men- dapatkan rujukan dari berbagai sumber tersebut, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menunjang perencanaan dalam pengembangan produk berupa materi pokok desain produk untuk pengembangan suplemen buku siswa dengan meng- gunakan bantuan program Microsoft

  Word dan Xmind yang merupakan

  salah satu program aplikasi pembuat- an mind mapping.

  Langkah pengembangan yang selanjutnya yaitu validasi produk me- rupakan proses kegiatan untuk me- nilai apakah rancangan produk akan efektif atau tidak. Validasi produk akan dilakukan oleh para ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut apakah sesuai atau tidaknya. Untuk menilai produk, maka validasi ahli materi yang dilakukan oleh pakar materi, yaitu dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila. Uji validasi ahli desain media pembelajaran dilaku- kan oleh dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila yang ahli dalam bidang pengembangan media pembelajaran,

  Setelah dilakukan validasi terhadap suplemen buku siswa oleh para ahli, maka diperoleh saran-saran perbaik- an untuk suplemen buku siswa yang dikembangkan, selanjutnya dilaku- kan revisi terhadap suplemen buku siswa dari hasil saran-saran tersebut.

  Produk yang telah diperbaiki kemudian diuji coba dengan meng- gunakan lima siswa sebagai sampel untuk mengetahui uji keterbacaan, selanjutnya ketika hasil uji ke- terbacaan selesai, dilakukanlah uji efektivitas yang pada peserta sebanyak 30 siswa. Tahapan terakhir adalah merevisi bagian bila memang diperlukan untuk dilakukannya per- baikan.

  Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini diantaranya motode angket dan metode tes. Metode angket diguna- kan untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa dalam penelitian pen- sebagai instrumen dalam uji ahli desain dan ahli materi serta uji satu lawan satu oleh guru terhadap produk yang dikembangkan. Angket uji ahli digunakan untuk menilai dan mengumpulkan data tentang kelayak- an produk berdasarkan sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Sementara angket res- pons pengguna dilakukan melalui uji satu lawan satu dan uji kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan yang digunakan untuk mengumpulkan data tingkat kemenarikan, kemudah- an, dan kemanfaatan produk. Metode tes digunakan untuk mengetahui ke- efektifan produk yang dihasilkan sebagai media pembelajaran. Tes dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian one-shot case

  study , yaitu memberikan perlakuan tertentu pada subyek, kemudian di- lakukan pengukuran terhadap va- riabel tanpa adanya kelompok pem- banding dan tes awal dengan keterangan X adalah Treatment yaitu Suplemen Buku Siswa model mind

  mapping

  dan O adalah hasil belajar siswa. Tes ini dilakukan dengan menggunakan sampel kelas X IPA 3 untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa sesuai dengan nilai Kri- teri Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dipenuhi yang besarnya adalah 77. Desain penelitian tersebut dapat diamati pada Gambar 1.

  Gambar 1. Desain Penelitian Single

  One Shot Case Study Teknik analisis data dalam pe- nelitian ini melakukan uji validasi ahli, uji kemenarikan, ke-mudahan, dan kebermanfaatan, serta dengan uji efektivitas dengan KKM mata pelajaran fisika sebagai pembanding hasil tes. Uji validasi ahli meng- gunakan angket uji validasi ahli di- gunakan untuk menguji kesesuaian isi materi pada buku siswa yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Instrumen uji validasi ahli dan uji lapangan dilakukan dengan tujuan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai media pembelajaran yang efektif. Instrumen uji validasi ahli oleh ahli desain media pembelajaran dan ahli materi, memiliki empat pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan. Hasil uji kemudian dicari skor penilaian dan dihitung rata-rata skornya selanjut- nya digunakan konversi skor pe- nilaian menjadi pernyataan nilai kualitas dengan klasifikasi sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik. Hasil nilai konversi ini diperoleh dengan melakukan analisis secara deskriptif terhadap skor penilaian yang diperoleh. Peng- konversian skor menjadi pernyataan penilaian tersebut dalam Suyanto & Sartinem (2009: 227) Konversi skor penilaian menjadi pernyataan nilai kualitas dapat diamati pada Tabel 1.

  Hasil yang diperoleh dari pe- nelitian pengembangan suplemen buku siswa materi Gerak Melingkar menggunakan model mind mapping pada materi Gerak Melingkar secara rinci dari setiap tahapan prosedur pe- ngembangan yang dilakukan adalah: potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk, revisi produk, uji coba produk, dan revisi produk. Potensi yang diperoleh saat berlangsungnya penelitian pendahuluan yang diamati secara langsung oleh peneliti melalui observasi secara langsung terdapat di antaranya ketersediaan sumber bel- ajar berupa buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah yang sangat memadai dan didukung dengan ada- nya akses internet yang dapat men- jadi sarana siswa untuk memperoleh informasi berkaitan dengan pelajaran baik pelajaran fisika ataupun pelajar- an lainnya. Permasalahan yang ter- jadi berdasarkan hasil analisis ke- butuhan yang telah dilakukan di antaranya 68% siswa menyatakan bahwa buku ajar yang ada kurang menarik untuk dipelajari, 80% siswa menyatakan sulit untuk memahami dan mengingat materi dari membaca buku ajar dikarenakan buku ajar penuh dengan teks narasi, serta 88% siswa menyatakan mengalami ke- sulitan dalam mengulas materi yang telah dipelajarinya saat akan di- adakannya ujian atau latihan oleh guru karena catatan dan juga buku

  X O ajar yang penuh berisi teks narasi layaknya buku cerita.

  Pengumpulan informasi, dalam memperoleh informasi untuk me- nyusun produk suplemen buku dengan berbagai cara, salah satunya yaitu mengkaji pustaka dari berbagai sumber sebagai rujukan di antaranya berasal dari buku cetakan, e-book, jurnal, baik nasional maupun jurnal internasional.

  pelajari secara menyeluruh dan tidak hanya melihat hubungan konsep pada

  mapping pada materi Gerak Me-

  Hasil dari uji efektivitas di atas Kriteria Ketuntasan Minimum untuk pelajaran fisika, yaitu 77 dan di- ketahui pula bahwa persentase ke- lulusan sebesar 76,67%. Hal ini me- nunjukkan bahwa suplemen buku siswa menggunakan model mind

  3. Pada hasil uji efektivitas diperoleh nilai yang bervariasi ditunjukkan pada Tabel 4.

  Hasil uji yang dilakukan untuk mengetahui kemarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk yang di- kembangkan diperoleh skor pe- nilaian yang dapat dilihat pada Tabel

  Hasil uji validasi oleh ahli materi atau isi dan bahasa yang telah dilakukan menghasilkan skor pe- nilaian 3,625 yang menunjukkan nilai mutu sangat baik, dan skor penilaian 3,6 yang menunjukkan nilai mutu sangat baik. Hasil uji validasi ahli desain suplemen buku siswa memperoleh skor 4 dengan nilai mutu sangat baik. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 2.

  mengulas hubungan tiap konsep pada uraian materi.

  mind mapping , melainkan dapat

  mapping agar siswa mampu mem-

  Desain produk, pada pe- ngembangan ini menggunakan bantuan program Microsoft Word dan aplikasi Xmind yang merupakan salah satu aplikasi pembuat mind mapping.

  Bagian uraian materi suplemen buku siswa yang menjelaskan poin- poin yang terdapat pada mind

  materi gerak melingkar dapat dilihat pada Gambar 3.

  mapping. Mind mapping untuk

  lingkar disesuiakan dengan kaidah dan karakteristik dari model mind

  mind mapping dari Materi Gerak me-

  suplemen buku siswa di antaranya daftar pustaka dan tentang penulis. Desain cover suplemen buku di- tunjukkan pada Gambar 2. Bagian

  mapping . Bagian belakang desain

  Hasil desain pengembang- an suplemen buku siswa di antaranya terdapat bagian-bagian dari suplemen buku siswa, yaitu bagian depan yang terdiri dari cover suplemen buku, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari petunjuk pemakaian suplemen buku, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, lingkar, uraian materi, contoh latihan soal-soal, dan tips membuat mind

  lingkar dapat dikatakan layak dan efektif untuk digunakan sebagai alternatif sumber belajar yang dapat digunakan siswa dalam proses pem- belajaran fisika, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini di- karenakan persentase kelulusan lebih besar dari atau sama dengan 75% di mana suatu produk dikatakan efektif.

  Gambar 3. Mind Mapping Materi Gerak Melingkar

  Tujuan dari pengembangan yang dilakukan adalah untuk meng- hasilkan produk suplemen buku siswa dengan model mind mapping pada materi Gerak Melingkar yang dikembangkan secara menarik, mudah, dan bermanfaat, serta efektif digunakan untuk berlangsungnya proses pembelajaran. Suplemen buku yang dikembangkan memperhatikan prinsip model mind mapping di mana penggunaan simbol, gambar, warna, dan cabang menjadi poin utama dalam prinsip model mind mapping, namun tidak hanya menyajikan mind

  mapping untuk materi Gerak Me-

  lingkar, tetapi juga menuliskan jabaran atau uraian materi gerak melingkar dengan kombinasi warna dan gambar yang memberi pe- nekanan lebih terhadap penyampaian materi serta contoh-contoh soal yang disajikan untuk dipelajari siswa yang hal ini juga disesuaikan dengan indi- kator dan tujuan dari proses pem- tingkat efektivitas produk suplemen buku siswa yang telah dikembangkan dengan membandingkan nilai KKM pada pelajaran fisika yaitu 77 memiliki nilai tertinggi 100 yang diperoleh siswa dan nilai terendah 45 dari 30 siswa yang melakukan tes untuk mengetahui tingkat efektivitas produk, rata-rata nilai dalam kelas sebesar 79,83 hasil analisis efek- tivitas produk secara rinci pada Lampiran 22. Siswa yang belum tuntas sebanyak tujuh orang dan yang tuntas sebanyak 23 siswa. Hal ini menunjukkan persentase kelulus- an sebesar 76,67% dan persentase ketidaklulusan sebesar 23,33%. Sesuai dengan pernyataan yang me- nyatakan bahwa produk dikatakan efektif dalam proses pembelajaran jika 75% dari siswa yang belajar menggunakan produk yang di- kembangkan, yaitu suplemen buku siswa telah tuntas KKM (Arikunto, 2010: 280).

  Hasil yang diperoleh mem- buktikan bahwa belajar dengan me- libatkan simbol-simbol atau gambar- gambar yang disukainya, meng- gunakan warna untuk tiap cabang yang mengindikasikan makna ter- tentu dan bisa melibatkan emosi, kesenangan, kreativitas seseorang dalam proses pembelajaran tentunya akan memudahkan siswa dalam proses memahami dan menyerap informasi.

  Mind mapping mampu menjadi

  efektif untuk proses pembelajaran karena mind mapping dapat me- metakan pikiran-pikiran kita. Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan sub topik serta perincian menjadi cabang-cabangnya. Mind mapping juga merupakan peta rute hebat bagi nyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Hal ini berarti bahwa mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Pengembangan suplemen buku siswa model mind mapping yang telah dikembangkan oleh peneliti efektif untuk digunakan sebagai media alternatif dalam proses pembelajaran materi Gerak Melingkar oleh siswa berdasarkan persentase hasil belajar siswa yang menunjukkan 76,67% tingkat ketuntasannya. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para peneliti yang menunjukkan bahwa adanya strategi

  mind mapping telah mampu

  meningkatkan minat belajar siswa, terlihat dari hasil tes yang me- nunjukkan bahwa semua siswa tuntas mencapai nilai sesuai Kriteria Ke- tuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan sebelumnya (Wilujeng & Mulyaningsih, 2013). Penelitian lain juga memberikan hasil berupa penggunaan

  mind mapping dalam proses pembelajaran

  Nilai Mutu Materi atau isi 3,62 Sangat Baik Bahasa 3,60 Sangat Baik Desain 4,00 Sangat Baik

  4 Persentase kelulusan 76,67 %

  3 Rata-rata 79,83

  45

  2 Terendah

  77

  1 Tertinggi 100

  No Aspek Nilai KKM

  Tabel 4. Hasil Uji Efektivitas Produk Suplemen Buku Siswa Aspek Skor

penilaian

  mampu menjadi media belajar yang efektif bagi siswa (Sari & Husna, 2016).

  Aspek Skor Penilaian Nilai Mutu Kemenarikan 3,35 Sangat Menarik Kemudahan 3,19 Mudah Kemanfaatan 3,15 Bermanfaat

  1 Tabel 2. Hasil Uji Validasi Tabel 3. Hasil Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan

  2 Tidak menarik Tidak mudah Tidak membantu

  3 Kurang menarik Cukup mudah Kurang membantu

  4 Menarik Mudah Membantu

  Tabel 1. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor Sangat menarik Sangat mudah Sangat membantu

  Terkait dengan meningkatkan motivasi belajar siswa, hal serupa diperkuat dengan pendapat lainnya yang mengungkapkan bahwa situasi dan motivasi belajar siswa untuk penggunaan model mind mapping dalam proses pembelajaran seperti yang telah dilakukan oleh peneliti se- belumnya saat mengajar meng- gunakan metode mind mapping, se- cara keseluruhan respons anak-anak jauh lebih baik daripada biasanya. Siswa merasa senang, tidak bosan, dan menarik perhatian siswa saat guru mengajar dengan menggunakan metode mind mapping karena ter- dapat warna, simbol-simbol dan kata-katanya singkat (Imaduddin dan Unggul, 2012: 71-73).

  5 Persentase ketidaklulusan 23,33 % Pengembangan produk suplemen buku siswa tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan hasil uji lapangan, peneliti menemukan beberapa kelebihan dari penggunaan suplemen buku siswa menggunakan model mind mapping, di antaranya yaitu siswa memiliki motivasi belajar lebih untuk mempelajari materi Gerak Melingkar, penggunaan gam- bar dan warna membuat siswa tidak mudah bosan ketika belajar, mind

  mapping pada satu lembar kertas

  mind mapping ini didesain dengan

  mind mapping tidak hanya Xmind,

  masih terbatas. Aplikasi pembuat

  mapping, ketersediaan simbol yang

  untuk dipahami penggunaannya, pilihan jenis font dan wallpaper juga cukup menarik. Selain kelebihannya, kekurangan dari software Xmind adalah pilihan jenis cabangnya yang masih tampak kaku (kurang menarik) sehingga nampak seperti concept

  simple, menu bar yang sangat mudah

  berikut: penggunaan yang mudah dan

  Xmind diantaranya adalah sebagai

  bantuan aplikasi menggunakan aplikasi atau software Xmind yang merupakan salah satu software untuk membuat mind mapping secara digital yang memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan software

  Pengembangan produk suplemen

  dengan ukuran besar membantu siswa fokus dalam mengingat hubungan antarkonsep pada materi Gerak Melingkar, siswa mudah dalam mengulas materi pembelajaran Gerak Melingkar tanpa harus mem- baca keseluruhan uraian materi yang terdapat pada buku. Penggunaan cabang membantu siswa dalam me- musatkan perhatian dan membantu siswa dalam mengelompokkan konsep juga menunjukkan hubungan terpisah.

  yaitu siswa kurang mengalami proses pembelajaran bermakna untuk be- berapa kasus pembelajaran di- karenakan mind mapping merupakan salah satu model yang digunakan untuk membantu memudahkan mengingat dan mengulas materi saja, sementara tidak untuk proses pem- belajaran bermakna, siswa memiliki daya serap dan daya ingat yang beragam dan tidak semua siswa mampu memahami alur pe- nyampaian materi dari mind mapping karena ada beberapa siswa yang justru bingung saat mempelajari mind mapping .

  mapping juga memiliki kekurangan,

  buat perencanaan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien. Produk suplemen buku siswa yang di- kembangkan dengan model mind

  mapping di antaranya untuk mem-

  manfaat dalam pembelajaran ke- cepatan, kemampuan berpikir lebih terstruktur, mendorong terciptanya kreativitas, ide-ide cemerlang, solusi inspiratif penyelesaian masalah, bahkan cara baru untuk memotivasi diri dan orang lain. Buzan (2009: 14) menyatakan bahwa manfaat mind

  mind mapping di antaranya ber-

  (2010: 3) yang menyatakan bahwa

  mapping, yaitu menurut Olivia

  Sesuai dengan pernyataan yang telah disebutkan berdasarkan uji lapangan yang dilakukan oleh peneliti, beberapa penelitian yang se- belumnya dilakukan oleh beberapa peneliti lain juga menunjukkan beberapa kelebihan dari model mind

  ada banyak aplikasi lain yang popular, di antaranya ImindMap 9,

  Edraw Mind Mapp 7.5, Freemind, MindMeister

  mapping dengan model pembelajar-

  Education , 4(2): 215-219.

  Pada Materi Keanekaragaman Makh- luk Hidup. Unnes Journal of Biology

  Asyik Mind Mapping Pelajaran Sekolah. Jakarta: PT.Gramedia.

  Olivia, Femi. 2014. 5-7 Menit

  5 (4): 10 – 29.

  European J of Physics Education,

  Luchembe, Dennis., Chinyama, Kaumba., & Jumbe, Jack. 2014. The Effect of Using Concept Mapping on Student’s Attitude and Achievement When Learning the Physics Topic of Circular and Rotational Motion.

  Efektivitas Strategi Mencatat Kreatif Mind Mapping Untuk Meningkatkan Daya Ingat Siswa SMP Islam Cepu

  Mind Mapp . Jakarta: PT.Gramedia Fauzia & Purwantoyo. 2015.

  Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar

  an yang lainnya, melakukan pe- nelitian pengembangan dengan menggunakan bantuan aplikasi pembuat mind mapping yang lain.

  lebih besar untuk mengetahui kelebihan dan tingkat efisiensi peng- gunaan suplemen tersebut sebagai salah satu sumber belajar alternatif bagi siswa daam proses pembelajar- an dan melakukan penelitian studi perbandingan untuk dapat mem- bandingkan efektivitas model mind

  dan lain lain. Banyak aplikasi yang tidak hanya berbasis komputer, tetapi juga berbasis android yang dapat diunduh secara langsung di google play store dengan gratis.

  mind mapping dalam skala yang

  penelitian pengembangan ini adalah melakukan pengujian penggunaan suplemen buku siswa dengan model

  mapping, maka saran dari

  Berdasarkan penelitian pe- ngembangan yang telah dilakukan mengenai pengembangan suplemen buku siswa dengan model mind

  Melingkar efektif digunakan untuk proses pembelajaran oleh siswa, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan persentase ke- tuntasan dari KKM dengan 77 adalah sebesar 76,67% yang telah diperoleh dari 30 jumlah siswa kelas X IPA 3.

  mind mapping pada materi Gerak

  Suplemen buku siswa model

  Suplemen buku siswa memiliki skor kemenarikan sebesar 3,35 dengan nilai kualitas “Sangat Me- narik”, skor kemudahan sebesar 3,19 dengan nilai kualiatas “Mudah”, dan skor kemanfaatan sebesar 3,15 yang menunjukkan nilai kualitas “Ber- manfaat”.

  seperti penggunaan warna, simbol, cabang, jenis huruf dan gambar yang menjadi karakter utama dalam pembuatan mind

  mind mapping

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan pe- ngembangan suplemen buku siswa menggunakan model mind mapping pada materi Gerak Melingkar, maka diperoleh kesimpulan yaitu telah dihasilkannya desain suplemen buku model mind mapping yang telah divalidasi oleh para ahli baik ahli materi atau isi dan bahasa serta ahli desain, komponen dalam suplemen buku siswa sesuai dengan model

  SIMPULAN

  Pajarini, Pra., Putra, Semara., & Manuaba, Surya. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus Budi Utomo. e-

  Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD,

  Sugiyono. 2013. Metode Alfabeta.

  Mapping pada Materi Pokok Listrik Dinamis Untuk SMA Kelas X. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika , 2

  Wilujeng & Mulyaningsih. 2013. Pengembangan Media E-Book Interaktif Melalui Strategi Mind

  International Journal of Information and Education Technology, 5 (11): 803 – 806.

  Tungprapa, T. 2015. Effect of Using the Electronic Mind Map in the Educational Research Metho- dology Course for Master Degree Students in the Faculty of Education.

  nal Pendidikan 2009. Lam-pung: Unila.

  Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lem- bar Kerja Fisika Siswa dengan Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka dan Keterampilan Proses Untuk SMA Negeri 3 Bandar- lampung. Prosiding Seminar Nasio-

  University of California: Eastern Connecticut State University.

  2 (1): 1 – 10.

  Smaldino, Lowter & Russell. 2012. Intructional Tecnology And Media for Learning I.

  Journal of Education and Learning, 10 (1): 53-62.

  Halimatun. 2016. The Development of Mind Mapping Media in Flood Material using ADDIE Model.

  10 (2): 109-118. Sari, Adelila., & Sakdiyah,

  . Bandung: Alfabeta. Sari, Adelila., & Husna, Nurul. 2015. The Development of An Earthquake Mind Mapping. Journal of Education and Learning.

  dan Makna Pembelajaran

  Sagala, Saiful. 2013. Konsep

  (2): 55 – 61.