MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM pada

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
Sistem Ekskresi Manusia (Paru-Paru)

Disusun oleh :
Kelompok 1
VIII-H
SMPN 1 CIBINONG

Jl.Mayor Oking Jayaatmaja No.71 Cibinong-Bogor 16918
Telp. (021) 8752043
i

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena
atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan. Sehingga kelompok 1 dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Kelompok 5 sangat tertarik untuk mengajukan Judul : SISTEM EKSKRESI
MANUSIA (PARU-PARU)
Banyak kesulitan dan hambatan yang Kelompok 1 hadapi dalam membuat tugas ini

tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga
Kelompok 1 mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik, oleh karena itu pada
kesempatan ini, Kelompok 1 mengucapkan terima kasih kepada :
-

Bapak Didi Kuswandi S.pd sebagai Guru Peserta Didik. Semoga ilmunya berkah dan
menjadi aliran amal hingga kelak di Barzakh.

Kelompok 1 menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu
Kelompok 1 menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas ini dan bermanfaat bagi
Kelompok 1 dan pembaca pada umumnya.

Cibinong, 10 Februari 2015

Seluruh Anggota Kelompok 5

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2

BAB II

PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
A. Paru-Paru............................................................................................... 3
B. Volume dan Kapasitas Paru-Paru.......................................................... 3
C. Letak Paru-Paru..................................................................................... 4
D. Penyakit yang menyerang Paru-Paru..................................................... 5
E. Cara mencegah penyakit-penyakit tersebut........................................... 5

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 8


DAFTAR PUTAKA..................................................................................................... 8

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses
tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan
zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem
ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah
sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alatalat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Dan yang
akan dibahas pada makalah ini adalah sistem ekskresi Paru-Paru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.

1. Berapa Volume dan Kapasitas Paru-Paru?

2. Dimana Letak Paru-Paru?
3. Apa saja penyakit yang menyerang Paru-Paru?
4. Bagaimana cara mencegah penyakit tersebut?

i

PEMBAHASAN
A. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan
dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan
udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida
dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru
juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan
dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paruparu.
Anatomi Paru paru

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel
epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya
gelembung paru-paru ini kurang lebih 700juta buah.

Paru-paru dibagi dua:
Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, lobus pulmodekstra superior, lobus
media, dan lobus inferior. Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus, pulmo sinistra
lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih
kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima
buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paruparu kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus
superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus
inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang
bernamalobulus.
Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi
pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah

ii

bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut
duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang
diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Pada bagian tengah terdapat bagian tampuk paru-paru yang disebut hilus. Pada
mediastinum depan terdapat jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang
bernama

pleura.
Pleura
dibagi
menjadi
dua:
1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung
membungkus
paru.
2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura.
Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna
untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-paru dan
dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.

Paru-paru berfungsi sebagai penyuplai oksigen bagi tubuh kita, dan ia bekerja
secara otomatis. Ketika tubuh bekerja keras, paru-paru akan bekerja lebih cepat.
Sebaliknya, ketika tubuh dalam keadaan santai, paru-paru juga bekerja dengan
lebihpelan.
Manusia menghirup udara untuk mendapatkan oksigen, namun tidak semua

udara yang dihirup dapat digunakan oleh tubuh, karena udara tercampur dengan
berbagai jenis gas. Pada waktu kita bernapas, paru-paru menarik udara dari
ruang tenggorokan. Saat dihembuskan, rangka tulang rusuk tertarik ke arah
dalam, dan diafragma di bawah tulang rusuk bergerak ke atas. Ketika paru-paru
mengecil, udara yang ada di dalam kantung udara sedikit demi sedikit terdorong
ke luar melalui batang tenggorokan.

iii

B. Volume dan Kapasitas Paru-Paru

Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan.
Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada ukuran
paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Alat yang digunakan untuk mengetes
kapasitas paru-paru disebut spirometer. Metode yang digunakan untuk mengukur
kapasitas paru-paru disebut spirometri. Metodenya adalah dengan mencatat volume
udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Umumnya pada orang dewasa, volume
paru-paru berkisar antara 5-6 liter. Bagian kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Volume Tidal

Volume tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru pada pernapasan
normal. Jumlah volume udaranya adalah sebesar 500 ml.
2. Volume Cadangan Inspirasi
Volume cadangan inspirasi adalah udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi
biasa sampai mencapai inspirasi maksimal. Volume cadangan inspirasi juga disebut
udara komplementer. Umumnya pada laki-laki sebesar 3.300 ml dan pada wanita
sebesar 1.900 ml.
3. Volume Cadangan Ekspirasi
Volume cadangan ekspirasi adalah udara yang masih dapat dikeluarkan setelah
melakukan ekspirasi biasa sampai mencapai ekspirasi maksimal. Volume cadangan
ekspirasi juga disebut udara suplementer. Pada laki-laki 1.000 ml, sedangkan
perempuan 700 ml.
4. Volume Residu

ii

Volume residu adalah udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah melakukan
respirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas volume residu pada laki-laki adalah 1.200 ml dan
perempuan 1.100 ml.
5. Kapasitas Inspirasi

Kapasitas inspirasi adalah banyaknya udara yang dapat dihirup setelah taraf ekspirasi
biasa hingga pengembangan paru-paru secara maksimal (sekitar 3.500 mililiter).
Kapasitas respirasi sama dengan volume tidal ditambah dengan volume cadangan
inspirasi.
6. Kapasitas Residu Fungsional
Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara di dalam paru-paru pada akhir respirasi
biasa. Kapasitasnya berkisar 2.300 mililiter. Kapasitas residu fungsional sama dengan
volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume residu.
7. Kapasitas Vital
Kapasitas vital adalah volume udara maksimal yang dapat masuk dan keluar paru-paru
selama sistem pernapasan pada manusia. Kapasitas vital adalah volume cadangan
inspirasi ditambah dengan volume tidal ditambah lagi dengan volume cadangan
ekspirasi. Volume kapasitas vital kira-kira 4.600 mililiter.
8. Kapasitas Paru-Paru Total
Kapasitas paru-paru total adalah seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-paru.
Kapasitas paru-paru total adalah kapasitas vital ditambah dengan volume residu.
Kapasitas paru-paru total berkisar 5.800 mililiter.
C. Letak Paru-Paru
Paru-paru terletak dalam rongga dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di
tengahnya dipisahkan oleh jantung.


D. Penyakit yang menyerang Paru-Paru
1. Pneumonia (radang paru-paru)

iii

Salah satu jenis-jenis penyakit paru-paru yang berbahaya adalah pneumonia atau
disebut juga dengan radang paru-paru.Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di
paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paruparu. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang
luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas
jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.
2. Penyakit Legionnaries

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah legionnaries. Penyakit paru-paru yang satu
ini disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan
pneumonia.
Penyebab penyakit legionnaries adalah bakteri legionella, sebuah bakteri berbentuk
batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka dapat berlipat ganda


ii

sangat cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa
menggenang.
Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit
yang mirip penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion.
Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.
3. Efusi pleura

Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru
disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi
oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi
dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal
jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura.
Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.
4. Tuberkulosis (TBC)

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah Tuberkulosis atau disingkat TB
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru.
Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian

iii

besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya
menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan
tubuh orang itu menurun.
5. Pneumotoraks

Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.
Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk
ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura
dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka.
Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru
memungkinkan paru-paru “terisap” ke dalam dinding dada.
Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun
berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam
rongga tapi tidak dapat keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat
mengancam jiwa.
Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara
abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab
lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada.
6. Asma
Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah Asma. Asma merupakan penyakit radang
paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma
merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu
dari empat anak di beberapa daerah. Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti
kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas.
Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar kasus
terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh
alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.

ii

7. Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan
napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana
terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin
berat. PPOK terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang
biasanya terjadi bersamaan.
8. Bronkitis Kronis

Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang
sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada bronkitis kronis,
bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan
menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama

iii

terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak
berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu
berlanjut sepanjang tahun.
9. Emfisema

Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada
kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang
diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk
kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok.
10. Penyakit Paru Akibat Kerja

Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang
mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya
fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan,
adalah para pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya
para pekerja tambang.
Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan
paru-paru, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.

ii

11. Silikosis

Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini
merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal
silika bebas.
Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan
konstruksi. Silika dalam bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu
sangat tidak baik untuk paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit,
dan kristobalit.
12. Asbestosis

Asbestosis adalah penyakit paru yang disebabkan banyaknya zat asbes yang terhirup
paru-paru, sehingga menyebabkan kerusakan berat. Pada beberapa kasus asbestosis, bisa
menjadi penyebab timbulnya penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru sendiri
adalah keberadaan tumor ganas di paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling
umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.

iii

ii

iii

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22