PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL

  

SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN Oleh: WIDYA ALDIENA PRAMESTI

NIM F1082141012

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL

  

SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN Oleh: WIDYA ALDIENA PRAMESTI

  

NIM F1082141012

Disetujui, Pembimbing 1 Pembimbing II

  

Drs. Sugiyono, M.Si Dr. Rosnita, M.Si

NIP. 195507021982031001 NIP. 196210051987032002 Mengetahui, Dekan FKIP Ketua Jurusan Dr. Martono, M.Pd Dr. H. Tahmid Sabri, M. Pd NIP. 196803161994031014 NIP. 195704211983031004

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL

SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Widya Aldiena Pramesti, Sugiyono, Rosnita.

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak

Ema

  

Abstract:General problem, how to improve student learning outcomes by using

scramble in learning IPS class IV SD Negeri 03 Pontianak City?. This study aims

to improve students' learning outcomes by using Scramble in Social Science

lesson class IV in SD Negeri 03 Pontianak City.The purpose in this reseasch

composed by planning, implementation, observation and reflection. Subject in this

research is teacher and students of grade IV A, which amounts to 36 students.

Data collection techniques used by direct observation techniques and document

data analysis techniques with data collections tool is observation sheet and sheet

ultilizatiom and analysis of document data. The research result is (1) the ability of

teacher planning of lesson in cyle I is 3.58, cyle II is 3,72, cyle III is 3.88. (2) the

ability of teacher in implementation lesson in cyle I is 3.55, cyle II is 3.61, cyle III

is 3.83, (3) the learning outcomes of student in cyle I is 68.78, cyle II is 78.97 and

cyle III is 89. So, that can be concludes there is an improve the ability in

planning, implementation, and learning outcomes in Social Science lesson by

model scramble.

  Keyword :Improve, Learning Outcomes, and Model Scramble PENDAHULUAN

  Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (UU No 2 tahun 1989 pasal 1 Sisdiknas). Dari konsep itu jelas bahwa pelaksanaan pendidikan di sekolah dasar harus dilakukan oleh guru yang profesional dalam bidangnya guna menghasilkan siswa yang berkualitas. Siswa juga harus dipersiapkan agar mampu mengakses peran mereka dimasa yang akan datang. Dengan hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Dalam pembelajaran IPS, keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan agar siswa dapat menerima materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

  Dengan demikian siswa dapat mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, dapat berpikir kritis, logis dan sistematis.

  Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 22 Januari 2018 dengan ibu Riska Damayanti yang mengajar di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota, bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya masih belum optimal. Dalam penyampaian materi pembelajaran, guru masih mendominasi pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan pada saat mengajar masih kurang bervariasi yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah dan membuat siswa kurang memahami konsep pembelajaran yang dijelaskan guru sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa- siswa tersebut dan terbukti dengan melihat hasil ulangan harian pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang memperoleh nilai rata-rata 63 yang ternyata siswa tidak memperoleh nilai sesuai dengan KKM yang telah ditentukan.

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul” Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Scramble pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

  IV SD Negeri 03 Pontianak Kota ”.

  Menurut Sardjiyo, Didih Sugandi dan Ischak (2007:1.26),”IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan”.

  Menurut Nursyid Sumaatmaja, dkk (2006:1.10)”Melalui pendidikan IPS, anak didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental-intelektualnya menjadi warga Negara yang berketerampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai- nilai yang terkandung dalam pancasila”.

  Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SD yang tercantum dalam BSNP (2006: 575) meliputi aspek-aspek. (a). Manusia, Tempat, dan Lingkungan, (b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan, (c).Sistem Sosial dan Budaya, (d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

  Model scramble adalah suatu model pembelajaran yang mengajak siswa belajar kreatif dan mampu berpikir cepat serta meningkatkan konsentrasi untuk dapat mencari dan menyusun huruf-huruf yang telah disediakan secara acak agar menjadi jawaban yang tepat di kolom jawaban yang telah disiapkan. Kelebihan dari model Scramble adalah sebagai berikut: (a) Melatih siswa untuk berpikir cepat dan tepat, (b) Semua siswa aktif dalam pembelajaran, (c) Melatih kedisiplinan siswa, (d) Mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal dengan jawaban acak. Sedangkan kekurangan model

  scramble yaitu: (a) Siswa kurang berpikir

  kritis karena jawaban telah disiapkan, (b) Besar kemungkinan siswa akan mencontek jawaban temannya, (c) Kurangnya kreativitas siswa karena telah menerima bahan mentah dan hanya perlu diolah.

  Langkah-langkah model pembelajaran scramble adalah sebagai berikut: (a) Menyajikan materi pembelajaran, (b) Siswa dibagikan lembar kerja yang berisi soal dan jawaban yang diacak susunannya. Huruf pada kolom B merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A, (c) Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu, (d) Jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib mengumpulkan lembar jawaban kepada guru, (e) Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa.

  Hasil belajar terbagi menjadi beberapa jenis, menurut Bloom (dalam Rusman 2012: 125) terbagi menjadi tiga ranah (domain) yaitu: (a) kognitif, (b) afektif, (c) psikomotorik. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis hasil belajar mencapai ranah ranah kognitif, afektif, psikomotor yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar dan pengamatan guru.

METODE PENELITIAN

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Menurut Hadari Nawawi (2015: 67) menyatakan, “metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek/ objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya.”

  Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2011: 3) menyatakan, “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.”

  Penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif karena melibatkan pihak lain (kolaboratif) dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2014:63) “Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerja sama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dan peneliti (dosen, widyaiswara) dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action)”

  Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.Adapun tahap penelitian tindakan kelas sebagai berikut.

  Tahap Perencanaan

  Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu melakukan pertemuan dengan guru kolaborator untuk menganalisis kurikulum agar mengetahui kompetensi dasar selanjutnya yang disampaikan kepada siswa saat pembelajaran. Memilih materi pelajaran, membuat silabus serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas pada kegiatan pelaksanaan.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah peneliti dan guru kolaborator sepakati dan pembelajaran menggunakan model Scramble.Menyiapkan materi yang digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran model Scramble. Menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru yang terdiri dari lembar observasi kemampuan guru merencanakan pembelajaran (IPKG 1) dan lembar observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran (IPKG 2) dengan menggunakan model Scramble.

  Tahap Pelaksanaan Tahap ini dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu penerapan tindakan di dalam kelas. Pada tahap pelaksanaan ini peneliti dan guru kolaboratif melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Scramble.

  Tahap Pengamatan

  Kemudian melaksanakan observasi terhadap tindakan kelas dan proses pembelajaran berlangsung dengan meggunakan lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menggunakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan mengguanakan model

  Scramble dan hasil belajar siswa kelas IV SD

  Negeri 03 Pontianak Kota. Apabila ditahap awal keberhasilan tidak sesuai maka akan dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II.

  Tahap Refleksi

  Kegiatan pada tahap refleksi ini yaitu mengkaji kelebihan dan kekurangan dan hasil yang didapat dari tahap pengamatan. Kekurangan yang muncul pada siklus I akan diperbaiki pada siklus

  II. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk memperoleh kesepakatan menggunakan model Scramble secara maksimal.

  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota yang berjumlah 36, terdiri dari siswa laki-laki 15 orang dan siswa perempuan 21 orang. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota yang beralamat di Jalan K.H. Wahid Hasyim Gg. Cimahi dengan pelaksanaan kegiatan di dalam kelas.

  Peneliti melakukan penelitian dibantu oleh guru kolaborator yang bernama Ibu Riska Damayanti, S.Pd., yang juga merupakan wali kelas IV. Tugas kolaborator yaitu mengamati dan mencocokkan IPKG I dan IPKG 2 dalam pelaksanaan penelitian.

  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi langsung dan teknik pemanfaatan dan analisis data dokumen.Alat pengumpul data berupa lembar observasi dan lembar pemanfaatan dan analisis data dokumen.

  Teknik analisis dilakukan untuk menentukan rencana tindakan penelitian berikutnya. Untuk menganalisis sub masalah 1 dan 2 menggunakan rumus rata-rata menurut Nana Sudjana (2011: 109) sebagai berikut

  N = Banyaknya individu

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  ……………………………………(1) Keterangan : X̅

  65 3 195 Tidak Tuntas 5.

  Berdasarkan hasil belajar siswa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model Scramble pada siklus 1 rata-ratanya adalah 68,78. Dari data terdapat 18 siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan dengan ketuntasan minimal yaitu nilai 75. Hal ini terjadi karena masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Adapun

  Jumlah 36 2270 Rata-rata 68,78

  95 Tuntas 11. 100 3 300 Tuntas

  1

  95

  90 Tuntas 10.

  1

  90

  85 3 255 Tuntas 9.

  80 3 240 Tuntas 8.

  75 2 150 Tuntas 7.

  70 2 140 Tidak Tuntas 6.

  60 2 180 Tidak tuntas 4.

  = Rata-rata (mean) Σx

  X ̅=

  50 6 300 Tidak tuntas 2. hasil belajar siswa pada siklus 2 dipaparkan pada tabel berikut ini.

  No. Nilai Frekuensi Fx Keterangan 1.

  Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Scramble Siklus 1

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota. Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap guru merencanakan dan saat melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial serta hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota dengan menggunakan model Scramble. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Hasil belajar siswa pada siklus 1dipaparkan pada tabel berikut ini.

  Σx

  (mean) x = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan setiap individu

  ………………………………….(2) Keterangan : M = Nilai rata-rata hasil belajar siswa

  x N

  Djamarah (2010, 306) dengan rumus rumus rata-rata (mean) dengan menghitung angka rata-rata sebagai berikut: M =

  = Banyaknya subyek Dalam mengolah data hasil belajar siswa model Scramble menurut Syaiful Bahri

  = Jumlah skor N

  55 7 385 Tidak tuntas 3.

  

Tabel 2

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Scramble Siklus 2

  14 1190

  5 375

  Tuntas 3.

  80

  1

  80 Tuntas 4.

  85

  Tuntas 5. 100

  70 Tidak tuntas 2.

  14 1400

  Tuntas Jumlah

  36 3115

  Rata-rata

  89 Dari hasil data belajar siswa tersebut diperoleh nilai rata-rata siswa setelah pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan model scramble pada siklus III dengan rata-rata 89. Dari data tersebut 35 siswa sudah mencapai indikator keberhasilan dan 1 siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan dengan ketuntasan minimal yaitu nilai 75. Karena terjadi peningkatan pada siklus III sesuai target yang diharapkan, dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan model scramble sudah sangat baik.

  Pembahasan Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal

  75

  1

  No. Nilai Frekuensi Fx Keterangan 1.

  85 5 425 Tuntas 6.

  65

  1

  65 Tidak tuntas 2.

  70 8 560 Tidak tuntas 3.

  75 8 600 Tuntas 4.

  80 7 560 Tuntas 5.

  90 2 180 Tuntas 7.

  70

  95

  1

  95 Tuntas 8. 100 2 200 Tuntas

  Jumlah 36 2696 Rata-rata

  77 Dari hasil data belajar siswa tersebut diperoleh rata-rata kelas siswa setelah pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan model scramble pada siklus 2 dengan nilai rata-rata 77. Dari data tersebut terdapat 8 siswa yang belum indikator keberhasilan dengan ketuntasan minimal yaitu nilai 75. Hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan pembelajaran masih ada siswa yang tidak memperhatikan dan mendengarkanpenjelasan guru, guru masih kesulitan dalam membimbing siswa dalam kerja kelompok, dan waktu pelaksanaan masih melebihi dari yang direncanakan.

  

Tabel 3

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Scramble

Siklus 3

  No. Nilai Frekuensi Fx Keterangan 1.

  8 Februari 2018 sampai tanggal 19 Februari 2018 pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota. Setelah peneliti melakukan

  3 siklus penelitian pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model scramble, diperoleh rekapitulasi hasil hasil belajar siswa.

  Rata-rata kemampuan guru melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model scramble dengan rata-rata siklus 1 adalah 3,55 dengan kategori baik, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,06 menjadi 3,61 dengan kategori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,19 menjadi 3,80 dengan kategori baik sekali.

  2. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

1. Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran

  3. Hasil Belajar Siswa

  90

  75 2 150

  90 2 180 - - -

  7

  80 3 240

  95

  1

  95

  8

  85 3 255 100 2 200

  9

  1

  5 425

  90

  10

  95

  1

  95 11 100 3 300

  Jumlah

  36 2270

  36 2685 36 311

  5 Rata-rata 68,78 78,97

  89 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 1 adalah 68,78 pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 8,22 menjadi rata-rata 77 dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 12,00 menjadi rata-rata

  89.Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model scramble di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota dapat dilihat pada grafik sebagai berikut.

  100 14 140 6.

  85

  Rekapitulasi hasil hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model scramble di kelas I V Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota dipaparkan pada tabel sebagai berikut.

  70 8 560

  Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Scramble

  No Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

  Nilai F Fx Nilai F Fx Nilai F Fx 1.

  50 6 300

  65

  1

  65

  70

  1

  70 2.

  55 7 385

  75 5 375 3.

  2 140

  60 2 180

  75 8 600

  80

  1

  80 4.

  65

  3 195

  80

  7 560

  85 14 119 5.

  Rata-rata kemampuan guru merencanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model scramble pada siklus 1 adalah 3,58 dengan kategori baik sekali, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,14 menjadi 3,72 dengan kategori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,16 menjadi 3,88 dengan kategori baik sekali.

  70

  

Grafik 1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa menggunakan model scramble

  Bagi sekolah diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan kecil kami para mahasiswa untuk penerapan cara belajar

  80

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  10

  89

  78.97

  68.78

  siswa lebih tertarik dan memberikan peningkatan terhadap hasil dan proses pembelajaran di Sekolah Dasar.

  Pada grafik 1 dapat dilihat bahwa rata- rata hasil belajar pada siklus 1 adalah 63,78, pada siklus 2 mengalami peningkatan dengan 78,97, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan dengan 89, selisih rata-rata dari siklus 1 ke siklus 3 sebesar 20,22..

  Scramble dalm proses pembelajaran agar

  Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: Untuk guru diharapkan menggunakan model

  Saran

  IPS dengan menggunakan model scramble dapat meningkat yaitu pada siklus I sebesar 67,78, pada siklus II menjadi 78,97 dan pada siklus III menjadi 89,00. Peningkatan dari siklus I dan II adalah 11,19. Sedangkan peningkatan pada siklus II dan siklus III adalah 10,03.

  Hasil belajar siswa dalam pembelajaran

  Penggunaan model Scramble terbukti mampu meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan sosial kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota, yaitu pada siklus I dengan rata-rata skor 3,55. Pada siklus II menjadi 3,61 dan pada siklus III menjadi 3,85. Peningkatan dari siklus I dan II sebesar 0,05 sedangkan peningkatan antara siklus II dan siklus III sebesar 0,24.

  Penggunaan model Scramble terbukti mampu meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota, yaitu siklus I dengan rata-rata skor 3,58. Pada siklus II menjadi 3,72 dan pada siklus III menjadi 3,88. Peningkatan dari siklus I dan siklus II sebesar 0,14. Sedangkan peningkatan pada siklus II dan siklus III sebesar 0,16.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Kota.

  scramble dapat meningkatkan hasil belajar

  Berdasarkan dari hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan, maka permasalahan dan sub masalah yang dirumuskan telah tercapai sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan model

  Namun perlu diperhitungkan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak hanya dilakukan pada aspek kognitif saja tetapi aspek lainnya juga sangat diperlukan seperti aspek sikap, disiplin, mandiri, kreatif, inovatif, dan sikap menghargai atas anugerah yang berikan oleh Allah SWT.(Sabri, 2017).

  90 100 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Nilai rata-rata mengajar yang sedikit berbeda, yang Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan diharapkan juga tentunya hasil yang berbeda Tinggi Departemen Pendidikan yaitu lebih baik. Nasional.

  Untuk peneliti diharapkan bagi peneliti Djamarah.S. (2011).Guru & Anak Didik lainnya yang akan melaksanakan peneitian dalam Interaksi Edukatif . Jakarta: PT dengan menggunakan model Scramble ini Rineka Cipta. diharapkan saat menyampaikan langkah- Sardjiyo, dkk. (2009). Pendidikan IPS di SD. langkah pembelajaran dijelaskan dengan Jakarta: Universitas Terbuka. detail dan dengan kalimat yang sederhana Sudjana.N. (2016). Penilaian Hasil Proses agar siswa dapat dengan mudah mengerti. Belajar Mengajar . Bandung: Remaja

  Rosdakarya.

  

DAFTAR RUJUKAN Sumaatmaja.N, dkk (2006). Konsep Dasar

  Arikunto.S. (2015).Penelitian . Jakarta: Universitas Terbuka

  Tindakan

  IPS Kelas . Jakarta: PT Bumi Aksara Sabri.T. (2017).Value Based Thematics

  BSNP.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Learning. JETL. (Journal Of Education,

  Pendidikan Di Sekolah Dasar . Teaching and Learning ), 2(2), 192-196