PERSAMAAN ETIKA ETIKET • menyangkut PL mns • mengatur PL mns scr normatif PERBEDAAN ETIKA ETIKET ETIKET ETIKA

  ETI KA ETI KA, ETI KET, MORAL & HUKUM ETI KA ( scr etimologis) ¼ Yunani : ethos/ ta etha (adat kebiasaan), oki berkaitan

  dgn ETI KET

  ¼ Latin : mos/ mores (moral) PERSAMAAN ETI KA & ETI KET

  • menyangkut PL mns
  • mengatur PL mns scr normatif
  • menyangkut cara suatu perbuatan hrs dilakukan (cth : memberi & menerima dg tangn kanan)
  • >tdk terbatas cara, namun norma ttg PL itu sendiri (cth : dgn tangan kanan/ kiri apabila digunakan mencuri ttp sa
  • berlaku dlm pergaulan,
  • tdk tergantung pd ada/ tdk
  • bersifat relatif • bersifat absolut
  • hanya memandang mns dr segi lahiriah
  • memandang mns dr segi batiniah

  PERBEDAAN ETI KA & ETI KET ETI KET ETI KA

  tanpa org lain tdk ada etiket

  org lain

  ETI KA ( sbg cabang filsafat) A. MORALI TAS

  (ciri khas mns yg berkaitan dgn kesadaran ttg baik/ buruk. Keharusan moral adl suatu kewajiban). Oki

  HUKUM dijiwai oleh moralitas (moral diungkapkan &

  dilembagakan dlm hukum)

  PERBEDAAN HUKUM & MORAL HUKUM MORAL

  ditulis sistematis, relatif kebalikan dr hukum

  pasti & objektif

  mengatur PL lahiriah mengatur PL batiniah sanksinya memaksa sanksi cenderung tdk

  memaksa

  • didasari pd kehendak didsrkan pd norma moral

  msy/ ngr yg melebihi ind/ msy/ ngr

B. ETI KA ( ilmu ttg moralitas)

  1. Etika Deskriptif : mengbrkan PL moral dlm arti luas tanpa memberi penilaian

  2. Etika Normatif : penilaian ttg PL moral mns berdsrkan norma

  3. Metaetika : mempelajari logika khusus dr etika yg berkembang mjd , krn:

  etika terapan

  • adanya pluralisme moral (hidup dlm era komunikasi)
  • timbulnya masalah etis baru (pesatnya perkembangan I PTEK), cth : ambivalensi kemajuan

  I PTEK (manfaat + sekaligus -),

  I PTEK bebas nilai

  (sah2 sj utk pengembangan pengetahuan), (membantu sekaligus

  teknologi yg tdk terkendali

  menguasai). I dealnya pemikiran etis mendahului & mengarahkan perkembangan I PTEK)

  • kepedulian etis di seluruh dunia (terciptanya iklim moral, , dsb)

  civil rights ¼ Etika terapan terdiri dr :

  makro-etika : masalah moral dlm skala besar

  √

  meso-etika : masalah moral dlm klpk

  √

  mikro-etika : masalah moral individu

  √ KESI MPULAN ETI KA ADALAH :

  1. ilmu ttg apa yg baik & yg buruk & ttg hak serta kewajiban moral/ akhlak 2. kumpulan asas/ nilai yg berkenaan dg akhlak 3. nilai mengenai benar & salah yg dianut suatu golongan/ msyrkt

  KODE ETI K : kumpulan asas/ nilai yg mengatur TL moral

  klpk profesi b’dsrkan ketentuan tertulis utk melindungi klpk profesi & msyrkt.

  PROFESI : msy moral ( moral community ) yg disatukan oleh

  latar belakang pddkn yg sama, memiliki cita2 & nilai2 bersama serta keahlian yg tertutup bg org lain.

  Agar dpt berfungsi efektif, kode etik hrs:

  • disusun & diubah oleh klpk profesi sendiri
  • mjd hasil

  self regulation

  dr profesi

  • pelaksanaan diawasi terus-menerus

  PERKEMBANGAN PSI KOLOGI DI

  I NDONESI A

  A. MASA PENJAJAHAN BELANDA

  3 fungsi utama :

  • membina tenaga ahli yg dibutuhkan msyrkt cth : Lembaga Pddkn Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hoogeschool ´ Sekolah Dokter Jawa 1851) kmdn mjd STOVI A (School tot Opleiding van I nlandsche Artsen pd 1927), Lembaga Pendidikan Ahli Hukum RECHTSCHOOGESSCHOOL (1942), TECHNI SCHE HOOGESCHOOL (1920), FACUKTEI T DER LETTEREN EN WI JSBEGEERTE (1940), LANDBOUWKUNDI GE FACULTEI T (Bogor).
  • memberikan sumbangan dlm lapangan ilmu dan budaya
  • pembentukan kelompok elit

  B. MASA PENJAJAHAN JEPANG

  Penggabungan UNI VERSI TEI T VAN NEDERLANDSH-I NDI E (Universitas Hindia Belanda, krn Jepang menang mjd I KA DAI GAKU di Jkt & KOGYO DAI GAKU di Bandung)

  ¼

  19 Agsts 1945 : Balai Perguruan Tinggi RI NI CA masuk, bnyk fakultas dipindahkan ke daerah :

  Kedokteran di Klaten, Surakarta, Yogyakarta, - Surabaya, Malang NOOD UNI VERSI TEI T (21 Jan 1946 – Univ. Darurat) -

  ¼

  21 Maret 1947 : Universiteit van I ndonesie

  ¼

  2 Feb 1950 : Pemerintah RI mjd Universiteit I ndonesia & cabang2 diluar kota berkembang mjd PT di kota2 tsb, al : Fak. Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Surabaya - mjd UNI V. AI RLANGGA Fak. Teknik & Fak. I lmu Pasti & I lmu Alam di - Bandung mjd I NSTI TUT TEKNOLOGI BANDUNG - Akademi Pendidikan Jasmani di Bandung mjd UNI V. PADJAJARAN

  • Fak. Keguruan & I lmu Pddkn mjd UNI V. NEGERI

  JAKARTA (I KI P JKT) Fak. Pertanian & Fak. Kedokteran Hewan di Bogor - mjd I NSTI TUT PERTANI AN BOGOR

  ¼ : berawal kampus Rawamangun shg Fak. Psikologi UI

  memiliki akar ilmu pddkn

  ¼ Fak Psikologi UGM :

  • sejak awal berdiri berada I wilayah RI shg kondisinya relatif stabil dibandingkan UI Fak. Psikologi UGM mrpkn perkembangan dr Jurusan - Psikologi pd Fak. I lmu Pddkn UGM, krn thn 1964 Fak. I lmu Pddkn UGM diintegrasikan ke I KI P Yogyakarta, maka 19 Des 1964 Jurusan Psikologi yg semula tergabung dlm Fakultas I lmu Pddkn dipisahkan & mjd bag. Langsung dr UGM & statusnya ditingkatkan mjd Fak. Pd thn 1965 ssui dgn Surat Keputusan Mentri Perguruan Tinggi & I lmu Pengetahuan No.1 thn 1965 tgl 8 Jan 1965

  PSI KOLOGI SEBAGAI PROFESI DULU SEKARANG YG AKAN DATANG

  Berkaitan dgn Tdk terbatas pd Tdk hanya kondisi kondisi kejiwaan kondisi kejiwaan kejiwaan & PL ind. namun jg meliputi mns, namun jg

  PL mns meluas pd (tdk hanya PL mns dgn mns lain namun PL mns dgn mesin; PL mns dg binatang, tumbuhan, dsb)

  Ruang lingkup Ruang lingkup kerja Ruang lingkup kerja terbatas pd tdk hanya kerja makin bid. kesehatan bid.kesehatan, meluas bkn hanya namun jg pddkn, bid2 yg berkaitan prshn/ org, OR,dsb dg mns, namun bs nerkaitan dg bid.peng.alam, & mungkin melebihi dimensi ruang & wkt

  Hanya Treatment tdk s.d.s memberikan hanya org sakit tp treatment pd org sdh melibatkan sakit kondisi normal utk pengembangan potensi

  PROFESI DALAM PSI KOLOGI BERDASARKAN TI NGKAT PENDI DI KAN

A. PENGANTAR

  Tujuan utama dlm ilmu psikologi adalah membuat perubahan yg + bg pihak lain yg mempunyai maslah mllui 2 cara, yi : mllui tingkat individual & sistem scr menyeluruh yg cakupannya lbh luas dr sekedar menangani permasalahan yg dialami ind. 3 kemampuan dasar yg hrs dimiliki ahli psikologi, yi :

  • dpt membuat gambaran dr ilmu peng., konsep, atau teori2 psiko
  • • dpt memahami peng. & konsep2 psikologi secara analisis

  & sintesis

  • fleksibilitas dlm berkecimpung diberbagai bid/ sektor scr bebas

  I nti pekerjaan psikologi terbagi mjd 5, yi :

  • conduct research ¼ melakukan penelitian bg perkembangan ilmu psikologi

  serta membawa perubahan & perbaikan di dlm msy

  • work in the community ¼

  bekerja dlm suatu komunitas mrpkn area berkarya yg sgt luas, cth : penjara, pusat penyuluhan remaja, dsb.

  • help people learn

  ¼ membantu OL utk bljr & memahami sstu yg

  meningkatkan kualitas & efektivitas kegiatan org tsb, termasuk didlmnya pembelajaran ttg peningkatan motivasi, pelatihan, dsb

  • promote physical & mental health ¼ mempromosikan keselamatan kerja, serta memberikan

  bantuan pd org yg mengalami masalah, spt : kecanduan obat bius

  • study of the environment

  ¼ melakukan penelitian mengenai fenomena yg terjadi di

  msy & kmdn melakukan penelitian di bid. tsb, utk dicari solusi pemecahan masalahnya

B. PROFESI DALAM PSI KOLOGI PSI KOLOG KLI NI S

  ¼ melakukan treatment & assesment pg gang.mental, emosi

  & PL, dr yg tahap ringan, spt : kesulitan yg dihadapi org dewasa yg menghasilkan pemberontakan thd ling.nya, sampai ke tahap yg parah yi, kondisi kronis pd penderita schizophrenia

  ¼ beberapa psikolog klinis melakukan treatment pd beberapa

  masalah scr spesifik spt : depresi klinis/ beragam phobia

  ¼

  jg berkecimpung dlm bbgi populasi yg spesifik, spt : klp etnis minoritas, kaum gay & lesbian, dsb

PSI KOLOG KONSELI NG

  ¼

  membantu mengakomodasi OL utk melakukan perubahan dlm gaya hidup mereka, cth : para psikolog konseling melakukan bimbingan karir/ memulihkan perasaan org yg baru sj ditinggal org yg dicintainya

  ¼

  membantu para siswa untuk beradaptasi dgn metode belajar dr sekolah ke metode bljr di PT, membantu org utk dpt berhenti dr kebiasaan merokok

PSI KOLOG PERKEMBANGAN

  

¼ mempelajari perkembangan aspek psikologis ssorg dlm

  rentang kehidupannya

  ¼ skrg ini fokus utama dlm psi.perkembangan adl masa anak2

  & dws, ttp melihat bahwa harapan hidup di dunia skrg ini mulai tinggi, dimana bnyk org dpt hidup sampai usia tua, mk psikolog perkembangan jg melakukan fokus pd tahap manula, dimana mereka dibantu scr psikologis utk dpt mandiri diusia tua

PSI KOLOG PENDI DI KAN

  ¼ konsentrasi pd program efektif belajar & mengajar yg ada

¼ mereka melihat bbrp faktor yg melatar belakangi

  keefektifan program pembelajaran ini, spt : kemampuan tiap indv., motivasi bljr, & pengaruh kls & perbedaan budaya, ras, & etnis di dlm kls.

PSI KOLOG ENGI NEERI NG

  

¼ melakukan penelitian utk mengetahui bgmn org

  bekerja/ berinteraksi dgn mesin, cth : bgmn sebuah komputer didesain utk menghindari kepenatan & kelelahan mata pengguna komputer? Bgmn proses grs/ proses perakitan membuat produksi mjd efisien?

  ¼

  kebanyakan psikolog teknik bekerja dlm setting industri, ttp ada sebagian yg bekerja di pemerintahan, khususnya dephankam

  PSI KOLOG FORENSI K ¼ mengaplikasikan prinsip2 psikologis pd isu legal, peran

  mereka ada pd seting pengadilan (hukum), cth : mereka dpt membantu hakim dlm memutuskan hukuman bg anak2/ mengevaluasi keefektifan hukuman yg diberikan pd proses mental

  ¼ bbrp ahli psikolog forensik mempunyai ilmu pd 2 bidang

  baik psikologi & hukum

PSI KOLOG KESEHATAN

  ¼ mempunyai ketertarikan utk melihat bgmn faktor biologis,

  psikologis, & sosial berpengaruh pd kesehatan & penyakit yg diderita ssorg

  ¼ mengidentifikasi macam2 cara pengobatan, bgmn ssorg

  berhadapan dgn penyakitnya, mengapa ssorg tdk mematuhi aturan/ anjuran dr dokter, & yg paling efektif adlh mengontrol rasa sakit yg diderita & mengubah kebiasaan buruk yg berakibat pd kesehatan

  ¼ mereka jg membantu utk mengembangkan strategi utk

  membantu kesehatan fisik & psikis

  ¼

  psikolog kesehatan seringkali bekerja sama dgn ahli medis di suatu RS utk memberi perawatan kesehatan yg lengkap

  ¼ mereka mendidik para ahli medis mengenai problem

  psikologis yg dpt timbul dr rasa sakit & stress akan penyakit yg diderita & mengenai gejala2 yg sptnya terlihat disebabkan faktor fisik ttp sebenarnya disebabkan faktor psikis, cth pekerjaan psikolog kesehatan ialah diet yg berlebihan pd remaja, PL merokok, kehamilan pd remaja, dsb

  NEUROPSI KOLOGI S

¼ mengeksplorasi antara sis.otak & PL, cth : para

  neuropsikologis mempelajari bgmn otak menyimpan sstu dlm memori/ bgmn bbgi penyakit & luka pd otak berdampak pd PL, persepsi, & emosi indv.

  ¼ para neuropsikologis membantu para ahli syaraf & otak dlm

  mempelajari fungsi otak scr normal dgn teknik pemetaan yg baru, spt dlm proyek (PET),

  positron emission tomography single photon emmison computed tomography (SPECT), & functional magnetic resonance imaging (FMRI ) utk membantu

  org yg mengalami luka pd otak

  ¼ skrg ini para ahli neuropsikologis bekerja dgn para ahli

  medis (dokter, spesialis) utk membantu org yg mengalami luka pd otak

  

PSI KOLOG DI BI D. PENGUKURAN & METODE

KUANTI TATI F ¼ fokus pd metode & teknik utk mendptkan & menganalisa

  data2 psikologis

  ¼ bbrp mengembangkan metode/ cara baru dlm menganalisis,

  lainnya membuat rancangan penelitian & suatu proses terapi/ perawatan psikologis, mereka mengembangkan & mengevaluasi model numerik/ matematis utk melakukan tes psikologis. Dan jg mengevaluasi kualitas & keadilan dlm suatu tes

PSI KOLOG REHABI LI TASI

  ¼ membantu org yg menderita stroke & korban bencana alam, org yg MR, & mereka yg mengalami gangg.

  Perkembangan yg disebabkan spt : kerusakan otak, epilepsi, & autisme

  ¼ mereka membantu klien beradaptasi dgn kondisi yg dialami

  klien, isu2 spt penyesuaian diri personal, hub. interpersonal, dunia kerja, metode menghadapi sakit adlh topik2 yg seringkali muncul

  ¼ para psikolog di bid. rehabilitasi jg terlibat dlm program

  kesehatan bg msy utk mencegah gangg., khususnya pd sstu yg disebabkan oleh adanya penyalahgunaan/ kekerasan

  ¼ mereka jg seringkali mjd saksi ahli di dlm suatu pengadilan

  mengenai sebab & akibat dr suatu ketidakmampuan & kebutuhan indv. Yg sedang menjalani masa rehabilitasi

PSI KOLOG SEKOLAH

  ¼ bekerja scr langsung dgn institusi sekolah swasta ataupun

  negeri

  ¼ mereka membantu siswa melalui konseling, berkonsultasi

  dgn OT & staff sekolah. Dan melakukan pdktn behavior

  ¼ mereka jg mempelajari bbgi aspek spt : hub. interpersonal,

  pengaruh peer group / klpk

PSI KOLOG SOSI AL

  ¼ ditemukan dl bbgi macam seting kehidupan, dr institusi

  akademis, sampai agen periklanan, dr dunia bisnis sampai institusi pemerintahan

  PSI KOLOGI OLAHRAGA ¼ membantu para atlet untuk memfokuskan diri mereka pd

  tujuan kompetisi, mjd lebih termotivasi, & bljr utk menghadapi kecemasan & ketakutan akan kegagalan yg sering terjadi pd saat kompetisi

  

C. PROFESI DALAM PSI KOLOGI BERDASARKAN

TI NGKAT PENDI DI KAN ¼ Sarjana Psikologi S1 (Graduate Degree) (S.Psi) ¼

  Sarjana Psikologi S2 (Master/ Postgraduate Degree) (M.Psi, M.Sc)

  ¼ Sarjana Psikologi S3 (Doctoral Degree) (Dr., Ph.D., Ed.S.,

  Psy.D)

  

SENSI TI VI TAS THD PERKEMBANGAN &

PELUANG PSI KOLOGI DI I NDONESI A

Mengukur Nilai Profesional Anda

  Sedang mencoba mencari pekerjaan baru? Jika sudah lama tdk melakukannya, ada baiknya anda mencari tahu lebih dulu nilai profesional/ bidang pekerjaan anda saat ini. Nilai

  

profesional adalah nilai yg akan dibayarkan oleh

perusahaan untuk jasa anda dibandingkan dengan

kandidat dari bidang lainnya.

  Berikut ini faktor-faktor yg dipertimbangankan utk mengetahui nilai profesional anda :

  Dinamika Pasar Tenaga Kerja

  Sama spt industri lainnya, industri tenaga kerja diatur o/ siklus ekonomi, mis : fluktuasi permintaan akan keahlian tertentu & unsur psikologis dimana bid. pekerjaan ttt dinilai sdg ”hot/ in”.

  

¼ Cth nyata yg terjadi di I ndonesia pd awal thn 1990an adlh

  banyak permintaan tenaga kerja dibidang perbankan. Pd saat itu para banker dibayar sgt mahal, shg para pencari kerja yg memiliki latar belakang perbankan dgn mudah memperoleh pekerjaan & tdk jarang dlm wkt singkat sdh memegang jabatan penting di sebuah bank ttt. Namun yg terjadi diakhir tahun 1990an sungguh menyedihkan, beberapa bank terpaksa dilikuidasi & byk banker yg memegang jabatan puncak terpaksa mengganggur.

  

¼ Cth lainnya yg masih segar dlm ingatan adlh bid. I T. Thn

  1999 – 2000 siapa sj yg berpengalaman singkat dlm bid I T – di prshn dot-com yg kecil & tdk dikenal sekalipun – dpt pindah ke prshn berbasis internet lainnya dgn sangat mudah. Mereka yg berbakat mlkn wwcr dgn prshn kompetitor krn sadar akan bs mendptkan gaji & kompensasi yg lbh tinggi ditambah dgn bonus lainnya. Pd awal thn 2001 ternyata masa keemasan dot.com mulai pudar dgn ditandai bnyknya prshn tsb yg bangkrut/ melakukan perampingan.

  Apakah kedua bidang/ profesi tsb diatas akan berjaya kembali di thn mendatang/ muncul trend baru yg menciptakan bid.profesi ttt, kita belum tahu pasti. Semuanya kembali pd situasi ekonomi & politik yg terjadi di I nd.

  Relativitas Nilai Profesional

  Nilai profesional seringkali bersifat relatif shg menyebabkan profesi anda begitu bernilai disatu prshn namun krg dihargai di prshn lainnya. Hal ini terjadi krn bbrp faktor sbb :

  • • Pd umumnya prshn yg sdh mapan memiliki analis utk

  kompensasi & tunjangan lainnya dlm rangka menentukan trend nilai profesi yg terbaru. Hal tsb dilakukan utk mendptkan para profesional yg sgt qualified . Namun dmkn sebenarnya lbh bnyk prshn yg menentukan nilai profesional berdsrkan pertimbangan subyektif.

  • Penawaran anda tdk ssui dgn kebutuhan prshn/ anda kuat dlm bid. ttt tp sgt lemah dlm bid. l
  • • Jk karir anda datar sj bahkan mandek selama bbrp thn

  terakhir ini, jgn harap prshn akan tertarik memanggil anda utk wwcr.

  • Prshn bersedia membayar lbh bsr jk anda memiliki

  catatan kesuksesan dlm bid2 yg penting. I ni berarti lama kerja bukanlah indikasi prestasi kerja anda.

  • Prshn tentu mengevaluasi semua yg disajikan msng2 kandidat dlm proses rekrutmen & seleksi. Mungkin sj mereka berpendapat bhw:
    • mempekerjakan org yg krg berpengalaman tp dpt dilatih & dikembangkan akan lbh menguntungkan, atau
    • org yg berpengalaman tentu dpt mengerjakan lbh bnyk pekerjaan & memberikan hasil (return of investment) yg jauh lbh baik & lbh cepat.

  Tingkat Persaingan Salah satu cara utk mengetahui tingkat persaingan suatu bid.

  pekerjaan adlh menjalin kerjasama dgn head hunter atau biro konsultasi yg melakukan rekrutmen & seleksi yg tentu sj mempunyai data trend nilai profesional yg obyektif. Jk head hunter tsb menilai kualifikasi anda sgt baik, mrk tdk akan ragu memberitahu anda. Cara lainnya adlh dgn menganalisa iklan lowongan kerja dimedia cetak & online yang terkemuka. Yg hrs diperhatikan adlh hal2 berikut :

  • besarnya permintaan akan bid. keahlian
  • lamanya lowongan kerja tsb diiklankan
  • rentang kompensasi awal utk pekerjaan tsb
  • kualifikasi yg diminta utk mengukur sejauh mana anda

  akan diperhitungkan sbg kandidat yg cemerlang

  ETI KA DALAM PEMERI KSAAN PSI KOLOGI S

  Masalah etika dlm pemeriksaan psikologis berhubungan erat dg etika bid. psikologi pd umumnya. Spt telah diketahui bhw tes psikologi hanya sebagai alat, ini tdk akan berguna bila digunakan oleh org yg tdk ahli dlm menggunakannya. Di I nd mslh kode etik psikologi blm memiliki kekuatan yuridis formal, namun sdh ada konsensus diantara ahli psikologi.

  Ditinjau dr segi penyelenggaraannya tdpt bbrp perbedaan kewenangan & kompetensi yg kadang2 mengaburkan arti etika pemeriksaan psikologis krn seolah2 tdp kelonggaran penyelenggaraan utk jns2 kasus ttt.

  Yg mjd permasalahan dlm etika pemeriksaan psikologis umumnya mencakup hal berikut ini: a. siapa yg berhak melakukan diagnosa psikologis

  (menyelenggarakan & menginterpretasikan tes psikologis) b. siapa yg bertanggung jwb utk mengamankan aparat tes (termasuk masalah penggandaannya, pendistribusiannya, dsb)

  c. bgmn sehrsnya seorg diagnostikus bersikap & bertingkah laku dlm menegakkan suatu diagnosa psikologis

A. SI APA YG BERHAK MELAKUKAN DI AGNOSA PSI KOLOGI S

  Tes psikologi dpt dilakukan oleh ahli psikologi & org yg mendpt pelatihan & pddkn khusus (yi administrator tes yg ttp hrs berada dibwh supervisi ahli), ttp ada pula alat pemeriksaan yg hanya dpt dilaksanakan oleh ahli yg bnr2 kompeten & mendpt pddkn khusus (mis : tes proyektif).

  Ditinjau dr segi penggunaannya, diagnosa psikologis & penyelenggaraannya dpt dikelompokkan sbb :

  1. diagnosa utk keperluan pelatihan/ pddkn ¼ diselenggarakan khusus utk bid.pddkn psikologi utk

  memperoleh ketrampilan diagnostik (tujuannya utk lebih sekedar tahu & dpt melaksanakan ttp lebih drpd itu)

  2. diagnosa mengenai prestasi bljr ¼ tujuannya utk melihat sejauh mana penyelenggaraan

  pddkn telah mencapai hsl spt yg diharapkan. Utk itu perlu pengujian mllui seperangkat tes prestasi (para pddk dpt merancang & menggunakannya, ttpi bila dlm hslnya menemukan gejala kelainan/ penyimpangan mk sebaiknya dirujuk pd ahli yg berwenang)

  3. diagnosa dgn menggunakan tes psikologis ¼ hanya dpt dilaksanakan oleh ahli psikologi/ org yg

  mendapat pddkn & pelatihan khusus. Manfaat tes psikologis sbg alat diagnostik akan sgt tergantung pd siapa yg menggunakan & bgmn tes tsb digunakan

  Kouwer membatasi kewenangan menyelenggarakan tes psikologis berdsrkan 3 fungsi pemeriksaan psikologis, yi :

  1. pemeriksaan dgn tujuan memprediksi ¼ syarat utamanya adlh penyelenggaraan yg esak &

  terkontrol. Pd prinsipnya penyelenggaraan tes dpt dilakukan oleh administrator tes, namun interpretasinya sebaiknya dilakukan oleh ahli

  2. pemeriksaan dgn tujuan mendeskripsikan ¼ nilai utama tes ini terletak sepenuhnya pd

  interpretasi (analisis psikologis ttg hasil tes). OKI syarat utamanya adlh menguasai sepenuhnya teori kepribadian & arti diagnostik dr material tes yg digunakan. OKI hanya ahli psikologis yg paling kompeten dlm menyelenggarakan tes

  3. pemeriksaan dgn tujuan terapi ¼ syarat utk memakai material tes dlm tujuan ini hrs

  dilatarbelakangi oleh pengetahuan psikologi yg khusus & pengetahuan ttg terapi. Utk dpt berhasil dlm mencapai tujuan tes, ahli terapi hrs mengerti scr mendalam ttg arti, syarat2, & sifat2 materi tes

  B. SI APA YG BERTANGGUNG JWB UTK MENGAMANKAN APARAT TES

  Pekerjaan mengkonstruksikan suatu tes psikologis bkn hal yg mudah, OKI tes yg tlh terkonstruksi dgn baik manfaat diagnostiknya telah terbukti hrs dijaga keobjektivitasannya.

  Ethical Standards of Psychologist dari APA (Croncach, 1969)

  menguraikan 3 jns level dilihat dr kompleksitasnya utk diamankan keobjektifannya.

  1. Level A

  ¼ yi tes yg dpt dilaksanakan oleh administrator tes

  (dgn menggunakan bimbingan manual dlm administrasi, skoring & interpretasinya), cth : tes prestasi sekolah & tes vokasional

  2. Level B

  ¼ tes yg mempersyaratkan peng. ttg konstruksi tes,

  termasuk peng. ttg statistik, individual differences, psikologi industri, bimbingan, dsb. Jd tes ini dpt dilaksanakan oleh mereka yg telah mendptkan pelatihan khusus & memiliki kemampuan ttg psikologi, cth : tes intelegensi umum, tes bakat, minat, & tes kepribadian dgn teknik inventori.

  3. Level C

  ¼ tes yg menuntut kemp. khusus & mendlm dlm

  penyelenggaraannya mllui supervisi yg ketat dr seorg ahli psikologi. Jd hanya dpt dilakukan oleh org yg memiliki sertifikat bid. psikologi (org yg mencapai gelar master/ memiliki diploma profesi), cth : adl tes intelegensi utk penggunaan klinis & tes kepribadian

  C. BGMN SEHRSNYA SORG DI AGNOSTI KUS BERSI KAP & BERTL DLM SUATU PEMERI KSAAN PSI KOLOGI S

  Hal ini menyangkut etik pengetesan, relsi antar pemeriksa & subjek yg diperiksa mllui suatu good raport . Kouwer memberi gambaran ttg sikap & TL pemeriksa dlm pemeriksaan psikologis mllui bahasan fungsi & tujuan tes. Scr ringkas hal itu dpt diuraikan sbb:

  1. Etika dlm tes meramalkan/ prediksi

  • tes dibatasi pd aspek yg dpt dikuantifikasikan
  • yg diukur bkn kliennya ttp fakta objektif yg berkaitan dgn klien (klien berada diluar hsl objektif yg dihasilkan alat tes)
  • sikap pemeriksa sgt teknis, praktis & pragmatis dlm membahas
  • hsl bahasan hrs rasional (aspek emosional tdk dilibatkan)

  2. Etika dlm tes mendeskripsikan

  • persyaratan etika tes meramalkan jg TL
  • yg diperhatikan adlh karakter, sifat khas dr klien yg dianggap sbg sebab dr Tlnya - pemeriksa memberi advice ssui hsl pemeriksaan & ssui dgn norma yg ber
  • pendapat pribadi adl sentral shg pemeriksa tdk melakukan pendekatan teknik ttp mencari penyelesaian yg menurut dirinya baik

  3. Etika dlm tes mendapakan insight

  • pemeriksa tdk boleh mengambil sebagian dr problematik klien
  • tdk boleh mengambil/ mengambil alih tanggung jwb problematik k
  • pemeriksa memiliki pandangan bhw subjek dpt memecahkan persoalannya sendiri serta bertanggung jwb atas alternatif pemecahan mslh yg dipilihnya
  • pertolongan yg diberikan pemeriksa hanya terbatas pd pemberian kemungkinan utk suatu problem

  solving

  Pd dsrnya hub. antara klien & psikolog adlh hub. antar mns yg saling menhormati, menjaga, & menghargai OKI (Suryabrata, 1971) menyimpulkan bbrp sikap hub. sbb:

  1. tdk mengganggap sbj sbg penderita yg memerlukan pertolongan, melainkan sbg mns yg memiliki harga diri, keinginan & jg menghargai latar blkng agama, politik, & ling.sosialnya

  2. menjaga rahasia pribadi sbj 3. membuat diagnosa dgn penuh hati2 4. dgn penuh simpati berusaha memahami kesulitan2 sbj 5. menciptakan rasa aman bg sbj yg diperiksa slm pemeriksaan berlangsung

  

D. SYARAT UTK MEMBENTUK KEMAMPUAN &

KETRAMPI LAN PSI KODI AGNOSTI K

  Melalui kemp. & ketrampilan diagnostik yg dpt dikembangkan melalui pelatihan yg efektif & intensif diharapkan pemeriksa dpt terus menumbuhkan potensinya dlm proses diagnostik.

  Kerjasama yg baik antara pemeriksa & individu yg diperiksa sgt utama dlm psikodiagnostik agar pemeriksaan psikologi dpt berhasil & ssui dgn tujuannya. OKI dibutuhkan kemp. & ketrampilan diagnostik sbb:

  1. mampu menjalin rapport, yi membangkitkan minat sbj utk mau & dpt bekerjasama. OKI , pemeriksa hrs berusaha menciptakan suasana pemeriksaan yg menyenagkan, akrab, aman bg sbj yg diperiksa

  2. mampu berempati, yi memahami perasaan & kebutuhan org lain 3. membangun impresi yg tepat 4. memiliki kematangan/ kedewasaan pribadi, artinya secara profesional pemeriksa bersikap dewasa dlm menjalin relasi dgn subjek

  5. mampu bersikap kritis (apa yg dikatakan sbj tdk diterima & diserap begitu sj, ttp hrs dianalisa scr kritis sblm ditarik kesimpulan ttg sbj tsb)

  6. memiliki wawasan yg luas (cara menginterpretasikan data sbj dilakukan dr bbgi sudut pandang mengingat perilaku mns sangat kompleks)

  7. memiliki kepekaan sensitivitas persepsi (dpt melihat & memahami perasaan & pikiran sbj serta peka thd gejala yg dimunculkan sbj)

  8. mampu membentuk penyesuaian diri (pemeriksa hrs mampu menyimpan problemnya sendiri dgn cara yg konstruktif)

  9. mampu mengevaluasi diri demi efektivitas (menyadari tanggung jwbnya thd klien shg ia lebih dulu perlu memahami dirinya sendiri ¼ mengetahui kelemahan & potensinya utk dpt menolong individu lain scr efektif)

  Selain itu, Sundberg menguraikan bbrp kemp. & ket. Yg diperlukan dlm proses diagnostik, yi: 1. mengetahui scr jls tujuan dr assesment 2. assesmen adlh kejadian interpersonal dlm suatu konteks sosial, OKI semua observasi hrs diinterpretasikan sbg sampel dlm konteks ttt

  3. dlm assesment kepribadian, mula2 pemeriksa scr cepat meneliti mslh & situasi hidup sbj utk kmdn scr lebih rinci meneliti area2 lain yg ssui dgn tujuan pemeriksaan

  4. pemeriksa hrs peka thd latar blkg budaya, sosial, etnis dirinya, OL, maupun pengaruh hal2 tsb dlm proses pemeriksaan

  5. pemeriksa memanfaatkan prosedur pemeriksaan yg baku (mendayagunakan sgl peng. ttg pemeriksaan yg baku & objektif)

  6. dlm mengumpulkan informasi baru ttg sbj, pemeriksa hrs membatasi jml data krn yg penting bkn kuantitas/ bnyknya data, melainkan ketepatan (kualitas) data dlm relevansinya dgn tujuan pemeriksaan

  7. pemeriksa tdk melakukan spekulasi/ lompatan prosedur tak logis dlm menginterpretasikan & menarik kesimpulan dr data yg diperoleh krn resiko & tanggung jwb etiknya amat berat slm hal tsb menyangkut kehidupan ind

  8. scr umum pemeriksa hrs menguasai bbrp teori kepribadian utk mjd landasan dlm menganalisis sbj yg diperiksa