INSENTIF BAGI PENANAMAN MODAL ASING SEBA
PERSPEKTIFVolunp VII No.4 Tahun2002 Edisi Okrober
INSENTIF BAGI PENANAMAN MODAL ASING SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA
OIeh :
Retno Hendrati Purwaningrum
ABSTRACT
As we know, the purpose of National Development Program is to achieve a social justice and prosperous
country based on Psncasila. So, it is understandable if Indonesian government invites and attracts
foreign investors to do their business in Indonesia through many kinds of incentive, fscal and non fscal.
However, the non fiscal incentive regulated in PP No. 20/1994 does not seem to |9ork in accordance with
the aims of Nalional Developntent Program itself.
Keywords : Social justice, incentive regulated.
PENDAHULUAN
Sebagaimana
dinyatakandalamGBHN tahun
1993,tujuanPembangunan
Nasionaladalahuntuk
mewujudkansuatumasyarakatadil danmakmuryang
meratamateriil dan spiritual berdasarkanPancasila
dan UUD 1945di dalam wadah negaraKesatuan
RepublikIndonesiayangmodeka, berdaulat,bersah!
dan berkedaulatanrakyat, dalam suasana
perikehidupanyang aman, tenteram,tertib, dan
bidangekonomitelahditetapkan
dalamGBHN I 993
jangkapanjang
sebagaititik beratpembangunan
keduadi manabidangtersebut
penggerak
merupakan
utamapembangunan.
Melaluipembangunanbidang
ekonomidapatdihasilkansumberpembangunan
dan
peluangyanglebihluasbagipembangunan
bidang(BP7 Pusat,1993:195)
bidanglainnya.
Padahakekatnya,
pembangunan
ekonomi
adalahpengolahankekuatanekonomipotensiil
dinamiksertadalamlingkunganpergaulanduniayang
menjadikekuatanriil. Untuk mengolahkekuatan
merdeka,bersahabat,
tertib,dandamai.(BP 7 Pusat ekonomipotensiilmenjadikekuatan
ekonomiriil,
: 1993 : 179 ) . Untuk mencapaitujuan tersebut, sehinggadapatdipergunakansebagaisarana
berbagaiupayatelahdilakukanbangsaindonesi4yaitu
mencukupikebutuhanhidup bangsaIndonesia,
dengan merencanakandan melaksanakan diperlukanmodal,pengalaman,
danteknologi.
pembangunandi segala bidang, antara lain
pembangunan
di bidangekonomi.
Perludiketahuipula bahwapembangunandi
Insentif bagi Penanam Modal Asing sebogai Upaya
.........
untukMencapaiTtjuan Pembangunan
Penanaman
modaldaripihakasingsangat
gunamenr.rnjang
dibunrtrkan
pembangunan
ekonomi
di Indonesia,
sehingga
untukmenarikparainvestor
Retno H endrati Purwani ngrum
P_E!!!EKUF
yotur," VII
ZOOZEdisi Oktober
asng tersebutagarmenanarnkan
modalny4
diberikan secarapenuh, untuk
melakukanusahadi bidangberbagaiirsentif baikyangbersifatfiskal
rnaupunyang bidangyangpenting
bagi negaradanmenguasaihajat
non-fiskal.(Sumantoro: l9g4 :
646)
hidup rakyat banyak,sebagaimana
perlu diketahui,
tercantumdalam
bahwakeberhasilanyang pasal
6 ayat( I ) Undang_Undangtentangpenanama.n
sesungguhnya
dari kebijakaninsentifterhadappara
ModalAsing tersebut.Hal ini tidak
lain adalahsalah
investorasing,bukanlahsemata-mata
padakuantitas satu upaya
yang dilakukan untuk
segera
masuknyamodal asing ke Indonesia,
tetapi pada menyembuhkan
penyakit
ekonomi
yangadapada
rercapalnya
tujuanpembangunan
nasionaltersebut, masaitu, yang
padahakekatnyaadalahsuatu
kebijakaninsentifbagiparainvestcr
upaya
asingtidali dapat darurat berjangka
pendek
untuk menanggulangi
begitusajaditetapkan,tanpa
mempertimbanlkan masalah-masalah
ekonomiyangpalingmendesak.
faktor-falrorlain yangikut berperan
Hal
dal* ,"n*]arr*
ini terbukti, setelah keadaan
ekonomi semakin
tercapainyatujuannasional.Hal ini
sebagaimana
telJ
membaik,di manaproductDomestic
Bruto (pDB)
dilaksanakanotehpemerintahIndonesi4
yaitu ketika
naik dari 9.242 miliar rupiah
pada tahun 1965diundangkannya
Undang-Undang
Nomor I Tahun menjadiI
2.216miliar rupiahpadarahun
1967,dilndonesiaxdang mengalami
1970.
krisisekonomi kebijakaninsenti
f
rersebut
diubah
khususnyapasal
yang sangatberat, di mana
bahanmakanandan
15, 16,dan I 7, Undang_Undang
Nomor I 1 Tahun
kebuhrhansehari-harisemakinIangka
danmahal(di
1 9 7 0 , y a n g a n t a ra la in
me ru p a k an u p a v a
luardayabeli rata-ntapenduduk),
indeksbiayahidup
merehabilitasi
keadaan
ekonomisebelumnya_
meningkat,hutang luar negeri
di mana
meningkat,serta padatahun
fiskal
I
965/
I
966
inflasi
mencapaiantara
pengangguran
merupakangejalaumum,sehingga
600-650%.JadiUndang_Undang
Nomor I I Tahun
dalammenetapkan
insentifbagiparainu.rto,
1970tersebut,merupakansalah
satuupayauntuk
^ing,
Pemerintahbersamadengan
DpR, memberikan menekan
laju inflasi,gunamenormalkan
berbagaikelonggarandanwewenang
kembalircda
yangI,ras,antara perekonomian
(Harlem
Siahaan: 1995:22\.
lain pembebasan
dari pajaksebagarmana
tercantum
Demikianpula lahirnyakebij
da.lampasalI 5 undang_undang
aksanaan
tersebut,kewenarqan Pemerintah
pada
ranggal22 Januari1974.
unturkmemilih sendiriDireki bagi
vailu
pentsaLuan
dj ;u
seminggusesudah
perisriwa
l5 Januari1974yang
modalnyaditanam(apabilamodal
tersebut100% menunjukkan
perasaan
anti Jepang,berupa
modalasing),kewenanganuntuk
mendatangkan
atau kerusuhan-kerusuhan
yang menimbulkan
menggunakan
tenaga-tenagapimpinan,tenagaahli
pembakaran-pembakaran
terutamaterhadapmobil_
warganegaraasing,dan memperbolehkan
penanam mobil buatan
Jepang,merupakanupaya
modalasingyang tidak melakukan
untuk
pengusahaan
Insenttf bagi penan"rn"d,I
untu* Mctrcapai Tujuan pcnhangu'nun
I"n@tislpu.i
... ....
keadaan
yangdapatmenghambat
Retno Hendrar i pr;;;E;,
PERSPEKTIF
ltolume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
pembangunan
nasionalyangpadaakhimyadapat
menyebabkan
tidaktercapainya
tujuanpembangrunn
nasional
itu sendiri.
Adapunisi kebijaksanaan
tersebutadalah
sebagai
berikut:
I. Penanaman
modalasingdi Indonesiahanrs
berbentukjoint venturedenganmodal
nasional.
2. Penyertaan
nasionalbaikdalaminvestasi
yanglamamaupunyangbaruharusmenjadi
5l% di dalamj angkawaktul0 tahun.
3. Partnerasingharusmemenuhiketentuan
pengadilantenagakerjakepadakaryawankaryawanIndonesia.
4. Partisipasi
pengusaln
pribumiIndonesia
baik
dalampenanaman
modalasingmaupun
modal dalam negeriharusbertambah
besar.(Erman
Rajaguguk
1985: 22).
Padadasarnyakebijaksanaan
tersebut
merupakan
pengurangan
insentifatasinsentifyang
terdapatdalamUndang-Undang
Nomor I Tahun
1967tentangPMA.
Perkembangan
berikutny4ketikaterjadikenaikan
tingkatbungadi pasarintemasional
danresesidunia
sehingga
menekan
turunhargaminyakpadatahun
1982,diperkirakan
mempengaruhi
kemampuan
Indonesia
untukmengangsur
hutangdalamduaatautiga
tahunsetelah
itu.( MubariqAchmadl99l : l4 ).
penghapusanataspasal I ke-4 dan ke-5 UndangUndangNomor I I Tahun 1970tentangperubahan
dan TambahanUndang-UndangNomor I Tahun
1967tentangPenanamanModal Asing olehUndangUndang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak
Penghasilan.
BersamaandenganhutangIndonesiayang
kianmembanyak,timbrnpermasalahan
yangberkaitan
denganperdaganganyang semakin mengglobal.
Dengan adanya persetujuan GATT yang
ditandatangani
Indonesi4menimbulkankekhawatiran
akankemampuandayaasingperusahaan-perusahaan
Indonesiaterhadapperusahaan-perusahaan
negara
lain. Di sampingpula telahbanyaknyaperusahaan
IndonesiayangmengalamikegagalaqsepertiBank
Summa, Bank Majapahit, PT.Mantrust, dan
sebagainya.Untuk mengantisipasihal tersebut,
pemerintahtelahmengeluarkansuatukebijaksanaan
berupaPeraturanPemerintahnomor 20 Tahun 1994
tentangPemilikan Sahamdalamperusahaan
yang
didirikan dalamrangkapenanamanmodalasing,agar
semakinbanyakmodal asingyang masukke Indo_
nesia,denganharapan,makin banyakmodalasing
masuk ke Indonesia,makin cepat pula tujuan
pembangunannasionalIndonesia.peraturan
Untuk mengatasihal tersebut,salahsatu Pemerintahini menggantikanperatuanpemerintah
upayayangditempuh
adalah
menghilangkan
insentif sebelumnya,yaitu PeraturanpemerintahNomor 50
yang bersifatfiskal, yaitu pembebasan
pajak Tahun 1993tentangpersyaratanpemilikanSaham
peneroandanpajakdevidenbagipenanaman
modal dalamperusahaanPenanamanModal Asing.
asing.Langkahtersebutdilakukanmelalui
PemturanPemerintahNomor 20 Tahun 1994
Insentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upayq
untuk MencapqiTujuanPembangunan
.........
241
Retno Hendrati Purwaningrum
PERSPEKTIFVolumeVII No.4 Tahun2002 Edisi Okrober
penyebab(salahsatu penyebab)gagalnyaupaya
kembalimengenaibidangte$ebutselainmenegaskan
nasionalitu sendiri.
bidangusahayangbolehdiusahakanoleh perusahaan mencapaitujuanpembangunan
patunganantaramodalasingdenganmodaldalam
Sebagaitambahan keterangan,bahwa
tersiratdalampasal6 ayat( I )
negeri,sebagaimana
kebijaksanaaninsentif baik yang bersifat fiskal
Undang-UndangNomor I Tahun 1967 tentang
PenanamanModal Asing, juga memperbolehkan
maupunnon-fiskaldalamhal penanaman
modalasing
adalahsebagaisalahsatuupayapemerintahuntuk
kembalipenanaman
modalasingsecarapengusahaan/ mencapaitujuannasionaladalahdiundangkannya
pemahdiaturdalampasal
modalpenu[ sebagaimana
Undang-UndangNomor l0 Tahun 1994 tentang
secarapenuholeh
6 ayat(l) tersebut.Pengusahaan
perubahanAtas Undang-UndangNomor 7 Tahun
penanammodalasingdi Indonesiapemahdilarang
1983tentangPajakPenghasilan
sebagaimana
telah
dengan adanya kebijaksanaanpemerintah pada
diubah denganUndang-UndangNomor 7 Tahun
tanggal22 Januari1974,di manapenanamanmodal
asing di Indonesiaharusberbentukjoint venture
1991.Undang-Undangbaru tersebutmemberikan
fasilitastm holiday bagi investorasingyangakan
denganmodalnasional.Di mmpingduahal yangtelah
menanamkan
modalnyadi kawasanTimur Indone-
disebutdi atas,masih ada beberapahal lain yang
sia,denganharapanakansemakinbanyakinvestor
diaturolehPPtersebut,misalnyamengenaiketentr,ran asing yang menanamkanmodalnya di kawasan
Iokasiijin perusatnandalamrangkapenanaman
modal
tersebutdemi tercapinyapemerataanpembangunan.
asing,sertaketentuanmengenaipembeliansaham
salahsatuunsurdari tuj uanpembangwrannasional.
perusahaan
oleh perusahaan
PMA danbadanhukum
Berbicaramengenaiinsentifbagi parainves-
asing.
tor asing,baikirsentifyangbersifatfiskalrulupunyang
Demikianlah, PeraturanPemerintahnomor
non-fiskal,memangtidakdapatterlepasdarimasalah-
20 tahun 1994merupakanketentun yangcenderung
masalahyangmenyertainyaapalagijika dihubrmgkan
memberikaninsentif yangbersifatnon-fiskalkepada
denganfungsinyasebagaisalahsatuupayauntuk
pihak investorasing.Sebagaimana
ketentuaninsentif
mencapai tujuan pembangunan nasional.
yang lain, maka PeraturanPemerintahNomor 20
Permasalahan-permasalahan
yang muncul cukup
tahun l994juga merupakansalahsatuupayayang
ditempuholeh pemerintah,untuk mencapaitujuan
banyakdankompleks.Oleh karenaiq sesuaidengan
judul makalahini, permasalahanyang akandibahas
pembangunannasionalIndonesia.Hanya saja,
hanyalahmenyangkutperahranpemerintahnomor20
nampaknya,dalam PP tersebutterdapatbeberapa
tahun 1994sebagaisuatuinsentifnon-fiskal,dalam
ketentuanyangj ustrudapatdikhawatirkanmenjadi
kaitannyadenganfirngsinyasebagaisalahsatuupaya
lnsentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upaya
untukMencapqiTujuanPembangunan.........
242
Relno H endrari Purwqningrun
PERSPEKTIF
Volume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
untukmencapai
tujuanpembangunan
nasionalIndo-
sosial, dan keamananserta kepastianhukum,
nesia.Adapunpermasalahan
tersebutadalahsebagai
berikut:
Benarkah
keEnnran
mengenai
insentifnon-fiskalyang
terdapatdalamPeraturanPemerintah
Nomor 20
Tahun1994dapatdikhawatirkan
menjadisalahsatu
penyebab
tidaakantercapainya
tujuanpembanguan
nasionalIndonesia,sehinggamemerlukansuatu
koreksi?
kebijaksanaanumum di bidang ekonomi yang
dijalankannegara,tersedianyaalat-alatproduksi,
prasarana,sertapasaranyang luas dengandayabeli
yangmemadai.(Sumantoro1984: 650 ).
Demikianpula halnyadenganinsentifyang
terdapatdalam PeraturanPemerintahNomor 20
Tahm 1994,yang antaralain sebagaiberikut :
l.
Penanamanmodal asingyang akandilakukan
dalam bentuk patungandengan modal yang
KetentuanInsentifdalamPeraturanPemerintah
Nomor20Tahun1994
lnsentifyangdiberikanpemerintah
kepada
parainvestorasingyangmenanamkan
modalnyadi
Indonesia,
padahakekatnya
merupakan
fasititas-
dimiliki oleh warganegaraIndonesiadan atau
fasilitasyang mempunyaiperanansebagaialat
pendorong,pengatur,danalatuntukmengarahkan
perkembanganpenarnmanmodal.
(Sumantoro
1984
: 650). Insentif/ fasilitasyanglebihbesar,dapat
diberikanpadasektorusahayangdiprioritaskan
dalampembangunan,
agarpenan.rman
modallebih
s e rt a d is t rib u s i t e n a g a lis t rik u mu m ,
telekomunikasi,pelayaran,penerbangan,air
badan hukum Indonesia,diperkenankan
melakukankegiatanuvha yangtergolongpenting
bagi negaradan menguasaihajat hidup orang
banyalgyaitu pelabuhan,produksi,dantransmisi
minum, keretaapi umum, pembangkittenaga
atom dan mass media. Hal ini merupakan
penegasankembalidari ketentuanpasal6 ayat
(1) Undang-UndangNomor I Tahun 1967
banyaktertarikdanterarahkepadasektor/bidang
usahayang diprioritaskantersebut.Sedangkan
tentangPenanamanModal Asing, di mana
tentunyamerupakanpendorongbagiparainvestor
sebagaipendorongparainvestorasingdalam
mempertimbangkan
kemauarurya
unnrkmenanamkan
modalnya
di Indonesi4irxentiftersebut
hanyabenifat
melengkapifaktor-faktoryang menunjang
asinguntuk menanamkanmodalnyadi Indonesia, mengingatpasaranyang sangatluas,di
sampingkedudukanyangpentingdalamnegara
danrakyatlndonesia.(lihatpasal2 ayat( I ) huruf
keberadaan
iklim usahayangmenarikdanprospek
a danpasal5 ayat( I ) PP.20 Tahun1994).
keuntungan
yangdapatdiharapkan.
Adapunfaktor- 2. Penanaman
modalasingdapatdilakukandalam
faktortersebut
adalahkestabilan
politik,ekonomi,
bentuklangsung,dalamarti seluruhmodalnya
lnsentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upayo
unluk Mencapai Tujuan Pentbangunan....._.._
243
Relno Hendruti Purwaningrunt
PERSPEKTIF Volume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
dimiliki olehwarganegaradar/ataubadanhukum
dalamnegeri.Khususuntuk badanhukum asing
asing. (pasal 2 ayat (1) huruf b). Hal ini
yangakanmembelisahamperusahaan
dimaksud,
merupakanrangsanganbagi parainvestorasing
boleh secarapemilikan langsung,apabila
untuk menanamkanmodalnya di Indonesia,
pembeliantersebutuntuk penyelamatandan
mengingatpengusahaan
secarapenuhdengan
modal 100%dari merekasendiri tanpaqrmpur
penyehatanperusahaanyang dibeli sahamnya.
tangandari pihaVmodal nasionalIndonesia,
Baik pasal8 maupunpasal9 PP.No. 20 Th.
memberikankeleluasaandalam mengelola
1994, menyatakanbahwa pembelian saham
usahanyatersebu!di sampingtidak perluberbagi
perusahaansebagaimanadimaksud, dapat
keuntungandenganpihak lain tersebut(pihak in-
dilakukansepanjangbidangusahaperusahaan
vestornasionalIndonesia).Sebagaimana
telah
yangakandibeli saharnryatersebut,terbukabagi
diutarakandi halamandepanbahwapenguvhaan
penanamanmodalasing.Mengenaihal ini, perlu
secarapenuh/modal100%oleh penanammodal
dilihatdalampasal6 UU. No. I Th. 1967tentang
asing, pernah dilarang, dengan adanya
PMA.
kebijaksanaanPemerintah pada tanggal 22
Di dalamnyadisebutkanbahwabidang-bidang
Januari1974.
yang menduduki peranan penting dalam
(lihat pasal9 ayat (4) pp. No. 20 Th. I 994).
3. Baik badanhukum asingmaupunperusahaan
pertahanannegar4 antaralain produksi senjata,
yangdidirikan dalamrangkapenanamanmodal
mesiu,alalalat peledakdan peralatanperang
asingyangtelahberproduksisecarakomersial,
dilarangsamasekalibagimodalasing.Jadihanya
dapatmembeli sahamperusahaan-perusahaan
bidang-bidangusahayang terdapatdalampasal
tersebutdi bawahini :
6 ayat(2) UU. PMA tersebutyangtertutupbagi
Perusahaanyang didirikan dalam rangka
penanamanmodalasing.
penanaman
modalasing(apabilamelihatpoint 4
Perlu diketahui, bahwa pembeliansaham
maka dapat diartikan bahwa yang dimaksud
pada perusahaan-perusahaan
tersebut oleh
dalam point b adalah, bisa jadi perusahaan perusahaanPMA dan / atau badanhukum asing,
BUMN @adanUsahaMilik Negara).(lihat pasal tidak dibatasijumlahnya.Dalamhal ini bisajadi suatu
8 dan 9 PeraturanPemerintahNomor 20 Tahun
perusahaanPMA atau suatubadan hukum asing,
1994).Pembeliansahamtersebut,dapat
dilakukansecaralangsungsesuaikeinginanpara
membeli sebagiansahamyang dimiliki oleh
perusahaanpenjualsahamtersebut,bahkanbisapula
pihak,dapatpuladilakukan melalui pasarmodal
seluruhsahamnya.Apabila demikianhalny4 ini jelas
Insentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upaya
unluk Mencapai Tujuan Pembangunan.........
244
Rerno H endral i P urwan i ngrunt
PERSPEKTIF Volume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
merupakansuatuinsentif/ kemudahanyang sangat
besarbagi para investor asing, mengingattanpa
walaupunlambat.Dari tahun 1984sampaidengan
1990,jumlah pendudukmiskin berkurangdari 2l %
melalui prosespendirian perusahaanyang cukup
menjadi 157o,atauberkurangsebanyakl Tjutajiwa
panjang,ia sudahdapatdinikmati hasil sepertiapabila
selama6 tahm. Di sampingitu nampakbahwajumng
ia mendirikansendiri perusahaanPMA.
kemiskinan (poverty gap) menunjukkan penurunan
dari 20,9o/opadatahun 1984menjadi 13,0%pada
KetentuanInsentif dalam Peraturan Pemerintah
tahun 1990.Dikatakanbahwamenurunnyatingakt
Nomor20 Tahun 1994 SebagaiSalahStu Upaya
keparahankemiskinan di Indonesia,lambat,karena
MencapaiTujuan PembangunanNasional
terdapat perlambatandari penurunantingkat
Sebagaimanatelah disampaikandibagian
kemiskinar;yaitu dali-7,loh mta-m,,amtutahrurpada
pendahuluan,apa yang dimaksud dengan
periode1980-1984menjadi-3,0%opadaperiode
PembangunanNasional Indonesia,dan apa yang
1987.( MohmadadArsjad 1995: I 52 )
diutarakandalam bab pembahasanbagian A,
Kenyataantersebutmerupakansatucontoh,
mengenaiketentuaninsentif dalam peraturan
bahwatanpaadanyatambahandanayangjauh lebih
pemerintahNomor 20 Tahun 1994,memangcukup
banyaklagi, makatercapainyatujuan pembangunan
beralasanapabilaPPtenebut dikatakansebagaisalah
nasionalIndonesiaakanmemakanwaktu yangsangat
satuupayaunhrkmencapaimasyarakatyangadil dan
lama. Oleh karena itu dikatakan bahwa cukup
makmur berdasarkanPancasiladan UUD 1945,
beralasanjikaPP.20 Th. 1994merupakansalahsatu
mengingatbahwatujuan PembangunanNasional
saranaunnrkmerrcapaitujuanpembangunan
nasional
tersebuttidak mungkin tercapaitanpaadanyamodal
Indonesia.
yangcukup.
Namun demikian,perlu dikaji apakahcara
Kenyataantelah mengatakanbahwahutang
yangditempuhmelalui PP.20 th. 1994tenebut dapat
lndonesiapadaluar negerisemakinmeningkat,sejak
membawabangsaIndonesiakepadasituasiyang
tahun1967sampaidengantahun 1987.(Mubariq
diharapkannya,atau tidak. Sebagaimanatelah
dinyatakandi halamansebelumnya"
bahwadalampp.
Ahmad l99l: 14). Bahkansampaidengantahun
1995,hutangIndonesiapadapihak luarnegeri,baik
20 Th 1994terdapatketentuaninsentifyangdapat
padapemerintahasingmaupunswastaasing,semakin
dikhawatirkanjustru menjadipenyebabtidak akan
membesar.
tercapainyatujuanpembangunan
nasional.Benaratau
tidaknya pernyataantersebut,akandibahasdalam
Denganhutang tersebut,memangtingkat
keparahankemiskinanpendudukIndonesiamenunur,
Insentd bagi Penanam Modal Asing sebagai lJpaya
unluk MencapaiTujuanPenbangunan.........
sub-subberikutini.
Retno Hendrati Ptrwaningrun
PERSPEKTIF
Volunte VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
bergerakdibidang usaha yang terbuka bagi
KetentuanInsentif dalam PerafuranPemerintah
penanaman
modalasing.Jadi,bisasajaseluruh
Nomor 20 Tahun 1994Dikawatirkan Menjadi
sahampenrsahaan
tersebutdibeli olehpihakasing
Penyebab Tidak akan Tercapainya Tujuan
yangbersangkutan.
NasionalIndonesia
Pembangunan
Alasan kekhawatiranterhadapketentuan
Pembahasan
dalamsub-subini masihberkait
insentif tersebutdalam PP. 20 Th. 1994 adalah,
eratdengansub-subA, oleh karenanyauntuk dapat
berkaitandenganketentuanpasal I angka3 Undang-
lrnemahamibagianini, perlupulamelihatnyakembali.
UndangNomor I Tahun 1995 tentang Perseroan
Sebenarnyainti dari kekhawatiran,bahwa
Terbatas,yaitu bahwa Rapat Umum Pemegang
insentifdalamPP.20 th. 194 adayangdapatmenjadi
Saham memegangkekuasaantertinggi dalani
penyebabtidak akantercapainyatujuanPembanguan
perseroan,dan memegangsegalawewenangyang
Nasional,adalahpadapasal 8, 9, 5, dan I PP. 20.
tidak diserahkankepadaDireksi atau Komisaris.
Dari situ, dapatdiambil beberapatahappemikiran
Apabila banyakperushaaan,baik perusahaanmodal
sebagaiberikut:
dalamnegeri,maupunBUMN, di manaperusahaan-
I . Ada tiga macampihakasingyangdapatmembeli
perusahaan
tersebutbergerakdi semuabidangusaha
saham-sahamperusahaan,baik perusahaan
kecuali bidang-bidangyang menduduki peranan
modaldalamnegeri@MN) maupwrperusahaan pentingdalampertahanannegara,sepertisenjata.
yangbukanPMA (berartibisajuga BUMN), baik
mesiq ds! dikrnmi olehpihakasingmelaluipembelian
yang telah atau belum berproduksi secara
saham,makasudahbarangtentutujuanpembangunan
komersial. Adapun tiga macam pihak asing
nasionalyangingin kita capaimelalui berbagaiupay4
tersebutadalah:
tidak akantercapai.
patunganantaramodal asing
a. Perusahaan
Hal ini mengingat,bahwapadaumumnyapara
denganmodalyangdimiliki warganegara
investorasingberorientasipadakeuntunganyang
dan ataubadanhukum Indonesia,
sebesar-besamya.
Di mana dalam kedudukannya
b. Perusahaanmodal asing yang modalnya
100%,j adi mengusahakansecarapenuh;
c.
Badanhukum asing.
2. Pembelian saham tersebut tidak dibatasi
yangmenguasaiperusahaanyangbergerakdi semua
bidang,bahkanyangpentingbagi negaradanjuga
menguasaihajathidup rakyatbanyak,tentulahsangat
menguntungkanmereka. Namun, dibalik itu,
jwnlalmy4 tetapihanyadibatasiketentuanbahwa
kedudukanrakyatdanbangsaIndonesi4 benar-benar
yang
sahamyangdibeli harusdari perusahaan
telah dikuasai para investor tersebut,melalui
lnsentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upaya
untuk Mencapai Tujuan Pembangunan.........
Ret no Hendral i Pnrwani ngrum
PERSPEKTIF Volume VII No.4 Tahun2002 Edisi Oktober
kebutuhan/ hajat hidupnya,yang mau tidak mau
harusdibelinya.
Dalam hal ini, kemerdekaanrakyat dan
Nomor20 Tahun1994tersebut.memerlukan
suatu
koreksi.
hanyaitu, j ika berbicaramengenaikekuasaanpada
Agartidakberbahaya
danmenjadipenyebab
tidakakantercapainya
tujuanPembangunan
Nasional
Indonesia,
makahendaknya
diadakanperbaikan
atas
Peraturan
Pemerintah
nomor20Tahun1994ters€bul
antaralaindenganmemberikan
batasan
maksimal
jumlahpembeliansahamatassuatuperusahaan
oleh
perusahaan,maka akanterkait pula mengenaiupah
pihakasing.
bangsalndonesiaunnrkmenikmati/ mencukupihajat
hidupnyayangpenting,menjaditerkekangoleh harga
yangditentukanparainvestorasingyangumunnya
hanyaberorientasipadakeuntungansemata.Bukan
yangakandiperolehparapekerja,bahkanbisajadi
DAFTARPUSTAKA
Ahmad,
Mubariq,HutangLuar NegeriIndonesia
kesempatanbekerjapadaperusahaan-perusahaan
Per iode 1967- 1988,sebab- sebab
tersebut.
kenaikannya,Prismano.9TahunXX, pT.
Demikianlah,apabilauntuk mencukupi
Pustaka
LP3ESIndonesia,
Jakarta,
1991.
belum sampaikepadamasalahupah, tetapi pada
kebutuhanhidupnya,rakyatdan bangsaIndonesia
menjaditergantungpadahargaj ual yang ditentukan
oleh para investor asing yang umumnya hanya
mengejarkeuntwrgan,sedangkandayabeli rakyatdan
bangsaIndonesiajuga tergantungpada mereka,
dikarenakansudah dapat dikatakan tujuan
pembangunannasionalkita tidak tercapai.
PENUTT]P
Kesimpulanyang dapat diambil dalam
pembahasan
makalahini ad"lahternyatabenar,bahwa
ketentuaninsentif yang terdapatdalam peraturan
Pe me r in tahNo mor 20 Tahun 1994, dap a t
dikhawatirkan menjadi penyebab tidak akan
tercapainya
tujuanPembangunan
NasionalIndonesia. Temyata benar,bahwa PeraturanPemerintah
Insentif bagi Penanan Modal Asing sebagai Llpaya
untukMencapdiTujuanPembangunan.........
Anwar, MohammadArsjad,dkk., Prospek
Ekonomi Jangka Pendek,Sumber
pT.
Daya,Teknologi,danPembangunan,
Gramedia
Pustaka
Utama.Jakarta1995.
Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Cet.lV, Rake Sarasin.
Yogyakarta,
1992.
Rajagukguk,
Erman,Indonesianisasi
Saham,Cet.
Pertama,
PT.BinaAksara,Jakrta,1985.
Siahaan,
Harlem,KemiskinandanPertumbuhan
Ekonomi,Pendekatan
Teoritikpolitik
Indonesia1945- 1984,Prismanomorl1995,PT. PustakaLP3ESIndonesia.
Jakarta,
1995.
Sumantoro,
KerjasamaPatunganDenganModal
Asing,AIumni,Bandung,
1984.
Relno Hendratt Purwaningrun
INSENTIF BAGI PENANAMAN MODAL ASING SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA
OIeh :
Retno Hendrati Purwaningrum
ABSTRACT
As we know, the purpose of National Development Program is to achieve a social justice and prosperous
country based on Psncasila. So, it is understandable if Indonesian government invites and attracts
foreign investors to do their business in Indonesia through many kinds of incentive, fscal and non fscal.
However, the non fiscal incentive regulated in PP No. 20/1994 does not seem to |9ork in accordance with
the aims of Nalional Developntent Program itself.
Keywords : Social justice, incentive regulated.
PENDAHULUAN
Sebagaimana
dinyatakandalamGBHN tahun
1993,tujuanPembangunan
Nasionaladalahuntuk
mewujudkansuatumasyarakatadil danmakmuryang
meratamateriil dan spiritual berdasarkanPancasila
dan UUD 1945di dalam wadah negaraKesatuan
RepublikIndonesiayangmodeka, berdaulat,bersah!
dan berkedaulatanrakyat, dalam suasana
perikehidupanyang aman, tenteram,tertib, dan
bidangekonomitelahditetapkan
dalamGBHN I 993
jangkapanjang
sebagaititik beratpembangunan
keduadi manabidangtersebut
penggerak
merupakan
utamapembangunan.
Melaluipembangunanbidang
ekonomidapatdihasilkansumberpembangunan
dan
peluangyanglebihluasbagipembangunan
bidang(BP7 Pusat,1993:195)
bidanglainnya.
Padahakekatnya,
pembangunan
ekonomi
adalahpengolahankekuatanekonomipotensiil
dinamiksertadalamlingkunganpergaulanduniayang
menjadikekuatanriil. Untuk mengolahkekuatan
merdeka,bersahabat,
tertib,dandamai.(BP 7 Pusat ekonomipotensiilmenjadikekuatan
ekonomiriil,
: 1993 : 179 ) . Untuk mencapaitujuan tersebut, sehinggadapatdipergunakansebagaisarana
berbagaiupayatelahdilakukanbangsaindonesi4yaitu
mencukupikebutuhanhidup bangsaIndonesia,
dengan merencanakandan melaksanakan diperlukanmodal,pengalaman,
danteknologi.
pembangunandi segala bidang, antara lain
pembangunan
di bidangekonomi.
Perludiketahuipula bahwapembangunandi
Insentif bagi Penanam Modal Asing sebogai Upaya
.........
untukMencapaiTtjuan Pembangunan
Penanaman
modaldaripihakasingsangat
gunamenr.rnjang
dibunrtrkan
pembangunan
ekonomi
di Indonesia,
sehingga
untukmenarikparainvestor
Retno H endrati Purwani ngrum
P_E!!!EKUF
yotur," VII
ZOOZEdisi Oktober
asng tersebutagarmenanarnkan
modalny4
diberikan secarapenuh, untuk
melakukanusahadi bidangberbagaiirsentif baikyangbersifatfiskal
rnaupunyang bidangyangpenting
bagi negaradanmenguasaihajat
non-fiskal.(Sumantoro: l9g4 :
646)
hidup rakyat banyak,sebagaimana
perlu diketahui,
tercantumdalam
bahwakeberhasilanyang pasal
6 ayat( I ) Undang_Undangtentangpenanama.n
sesungguhnya
dari kebijakaninsentifterhadappara
ModalAsing tersebut.Hal ini tidak
lain adalahsalah
investorasing,bukanlahsemata-mata
padakuantitas satu upaya
yang dilakukan untuk
segera
masuknyamodal asing ke Indonesia,
tetapi pada menyembuhkan
penyakit
ekonomi
yangadapada
rercapalnya
tujuanpembangunan
nasionaltersebut, masaitu, yang
padahakekatnyaadalahsuatu
kebijakaninsentifbagiparainvestcr
upaya
asingtidali dapat darurat berjangka
pendek
untuk menanggulangi
begitusajaditetapkan,tanpa
mempertimbanlkan masalah-masalah
ekonomiyangpalingmendesak.
faktor-falrorlain yangikut berperan
Hal
dal* ,"n*]arr*
ini terbukti, setelah keadaan
ekonomi semakin
tercapainyatujuannasional.Hal ini
sebagaimana
telJ
membaik,di manaproductDomestic
Bruto (pDB)
dilaksanakanotehpemerintahIndonesi4
yaitu ketika
naik dari 9.242 miliar rupiah
pada tahun 1965diundangkannya
Undang-Undang
Nomor I Tahun menjadiI
2.216miliar rupiahpadarahun
1967,dilndonesiaxdang mengalami
1970.
krisisekonomi kebijakaninsenti
f
rersebut
diubah
khususnyapasal
yang sangatberat, di mana
bahanmakanandan
15, 16,dan I 7, Undang_Undang
Nomor I 1 Tahun
kebuhrhansehari-harisemakinIangka
danmahal(di
1 9 7 0 , y a n g a n t a ra la in
me ru p a k an u p a v a
luardayabeli rata-ntapenduduk),
indeksbiayahidup
merehabilitasi
keadaan
ekonomisebelumnya_
meningkat,hutang luar negeri
di mana
meningkat,serta padatahun
fiskal
I
965/
I
966
inflasi
mencapaiantara
pengangguran
merupakangejalaumum,sehingga
600-650%.JadiUndang_Undang
Nomor I I Tahun
dalammenetapkan
insentifbagiparainu.rto,
1970tersebut,merupakansalah
satuupayauntuk
^ing,
Pemerintahbersamadengan
DpR, memberikan menekan
laju inflasi,gunamenormalkan
berbagaikelonggarandanwewenang
kembalircda
yangI,ras,antara perekonomian
(Harlem
Siahaan: 1995:22\.
lain pembebasan
dari pajaksebagarmana
tercantum
Demikianpula lahirnyakebij
da.lampasalI 5 undang_undang
aksanaan
tersebut,kewenarqan Pemerintah
pada
ranggal22 Januari1974.
unturkmemilih sendiriDireki bagi
vailu
pentsaLuan
dj ;u
seminggusesudah
perisriwa
l5 Januari1974yang
modalnyaditanam(apabilamodal
tersebut100% menunjukkan
perasaan
anti Jepang,berupa
modalasing),kewenanganuntuk
mendatangkan
atau kerusuhan-kerusuhan
yang menimbulkan
menggunakan
tenaga-tenagapimpinan,tenagaahli
pembakaran-pembakaran
terutamaterhadapmobil_
warganegaraasing,dan memperbolehkan
penanam mobil buatan
Jepang,merupakanupaya
modalasingyang tidak melakukan
untuk
pengusahaan
Insenttf bagi penan"rn"d,I
untu* Mctrcapai Tujuan pcnhangu'nun
I"n@tislpu.i
... ....
keadaan
yangdapatmenghambat
Retno Hendrar i pr;;;E;,
PERSPEKTIF
ltolume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
pembangunan
nasionalyangpadaakhimyadapat
menyebabkan
tidaktercapainya
tujuanpembangrunn
nasional
itu sendiri.
Adapunisi kebijaksanaan
tersebutadalah
sebagai
berikut:
I. Penanaman
modalasingdi Indonesiahanrs
berbentukjoint venturedenganmodal
nasional.
2. Penyertaan
nasionalbaikdalaminvestasi
yanglamamaupunyangbaruharusmenjadi
5l% di dalamj angkawaktul0 tahun.
3. Partnerasingharusmemenuhiketentuan
pengadilantenagakerjakepadakaryawankaryawanIndonesia.
4. Partisipasi
pengusaln
pribumiIndonesia
baik
dalampenanaman
modalasingmaupun
modal dalam negeriharusbertambah
besar.(Erman
Rajaguguk
1985: 22).
Padadasarnyakebijaksanaan
tersebut
merupakan
pengurangan
insentifatasinsentifyang
terdapatdalamUndang-Undang
Nomor I Tahun
1967tentangPMA.
Perkembangan
berikutny4ketikaterjadikenaikan
tingkatbungadi pasarintemasional
danresesidunia
sehingga
menekan
turunhargaminyakpadatahun
1982,diperkirakan
mempengaruhi
kemampuan
Indonesia
untukmengangsur
hutangdalamduaatautiga
tahunsetelah
itu.( MubariqAchmadl99l : l4 ).
penghapusanataspasal I ke-4 dan ke-5 UndangUndangNomor I I Tahun 1970tentangperubahan
dan TambahanUndang-UndangNomor I Tahun
1967tentangPenanamanModal Asing olehUndangUndang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak
Penghasilan.
BersamaandenganhutangIndonesiayang
kianmembanyak,timbrnpermasalahan
yangberkaitan
denganperdaganganyang semakin mengglobal.
Dengan adanya persetujuan GATT yang
ditandatangani
Indonesi4menimbulkankekhawatiran
akankemampuandayaasingperusahaan-perusahaan
Indonesiaterhadapperusahaan-perusahaan
negara
lain. Di sampingpula telahbanyaknyaperusahaan
IndonesiayangmengalamikegagalaqsepertiBank
Summa, Bank Majapahit, PT.Mantrust, dan
sebagainya.Untuk mengantisipasihal tersebut,
pemerintahtelahmengeluarkansuatukebijaksanaan
berupaPeraturanPemerintahnomor 20 Tahun 1994
tentangPemilikan Sahamdalamperusahaan
yang
didirikan dalamrangkapenanamanmodalasing,agar
semakinbanyakmodal asingyang masukke Indo_
nesia,denganharapan,makin banyakmodalasing
masuk ke Indonesia,makin cepat pula tujuan
pembangunannasionalIndonesia.peraturan
Untuk mengatasihal tersebut,salahsatu Pemerintahini menggantikanperatuanpemerintah
upayayangditempuh
adalah
menghilangkan
insentif sebelumnya,yaitu PeraturanpemerintahNomor 50
yang bersifatfiskal, yaitu pembebasan
pajak Tahun 1993tentangpersyaratanpemilikanSaham
peneroandanpajakdevidenbagipenanaman
modal dalamperusahaanPenanamanModal Asing.
asing.Langkahtersebutdilakukanmelalui
PemturanPemerintahNomor 20 Tahun 1994
Insentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upayq
untuk MencapqiTujuanPembangunan
.........
241
Retno Hendrati Purwaningrum
PERSPEKTIFVolumeVII No.4 Tahun2002 Edisi Okrober
penyebab(salahsatu penyebab)gagalnyaupaya
kembalimengenaibidangte$ebutselainmenegaskan
nasionalitu sendiri.
bidangusahayangbolehdiusahakanoleh perusahaan mencapaitujuanpembangunan
patunganantaramodalasingdenganmodaldalam
Sebagaitambahan keterangan,bahwa
tersiratdalampasal6 ayat( I )
negeri,sebagaimana
kebijaksanaaninsentif baik yang bersifat fiskal
Undang-UndangNomor I Tahun 1967 tentang
PenanamanModal Asing, juga memperbolehkan
maupunnon-fiskaldalamhal penanaman
modalasing
adalahsebagaisalahsatuupayapemerintahuntuk
kembalipenanaman
modalasingsecarapengusahaan/ mencapaitujuannasionaladalahdiundangkannya
pemahdiaturdalampasal
modalpenu[ sebagaimana
Undang-UndangNomor l0 Tahun 1994 tentang
secarapenuholeh
6 ayat(l) tersebut.Pengusahaan
perubahanAtas Undang-UndangNomor 7 Tahun
penanammodalasingdi Indonesiapemahdilarang
1983tentangPajakPenghasilan
sebagaimana
telah
dengan adanya kebijaksanaanpemerintah pada
diubah denganUndang-UndangNomor 7 Tahun
tanggal22 Januari1974,di manapenanamanmodal
asing di Indonesiaharusberbentukjoint venture
1991.Undang-Undangbaru tersebutmemberikan
fasilitastm holiday bagi investorasingyangakan
denganmodalnasional.Di mmpingduahal yangtelah
menanamkan
modalnyadi kawasanTimur Indone-
disebutdi atas,masih ada beberapahal lain yang
sia,denganharapanakansemakinbanyakinvestor
diaturolehPPtersebut,misalnyamengenaiketentr,ran asing yang menanamkanmodalnya di kawasan
Iokasiijin perusatnandalamrangkapenanaman
modal
tersebutdemi tercapinyapemerataanpembangunan.
asing,sertaketentuanmengenaipembeliansaham
salahsatuunsurdari tuj uanpembangwrannasional.
perusahaan
oleh perusahaan
PMA danbadanhukum
Berbicaramengenaiinsentifbagi parainves-
asing.
tor asing,baikirsentifyangbersifatfiskalrulupunyang
Demikianlah, PeraturanPemerintahnomor
non-fiskal,memangtidakdapatterlepasdarimasalah-
20 tahun 1994merupakanketentun yangcenderung
masalahyangmenyertainyaapalagijika dihubrmgkan
memberikaninsentif yangbersifatnon-fiskalkepada
denganfungsinyasebagaisalahsatuupayauntuk
pihak investorasing.Sebagaimana
ketentuaninsentif
mencapai tujuan pembangunan nasional.
yang lain, maka PeraturanPemerintahNomor 20
Permasalahan-permasalahan
yang muncul cukup
tahun l994juga merupakansalahsatuupayayang
ditempuholeh pemerintah,untuk mencapaitujuan
banyakdankompleks.Oleh karenaiq sesuaidengan
judul makalahini, permasalahanyang akandibahas
pembangunannasionalIndonesia.Hanya saja,
hanyalahmenyangkutperahranpemerintahnomor20
nampaknya,dalam PP tersebutterdapatbeberapa
tahun 1994sebagaisuatuinsentifnon-fiskal,dalam
ketentuanyangj ustrudapatdikhawatirkanmenjadi
kaitannyadenganfirngsinyasebagaisalahsatuupaya
lnsentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upaya
untukMencapqiTujuanPembangunan.........
242
Relno H endrari Purwqningrun
PERSPEKTIF
Volume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
untukmencapai
tujuanpembangunan
nasionalIndo-
sosial, dan keamananserta kepastianhukum,
nesia.Adapunpermasalahan
tersebutadalahsebagai
berikut:
Benarkah
keEnnran
mengenai
insentifnon-fiskalyang
terdapatdalamPeraturanPemerintah
Nomor 20
Tahun1994dapatdikhawatirkan
menjadisalahsatu
penyebab
tidaakantercapainya
tujuanpembanguan
nasionalIndonesia,sehinggamemerlukansuatu
koreksi?
kebijaksanaanumum di bidang ekonomi yang
dijalankannegara,tersedianyaalat-alatproduksi,
prasarana,sertapasaranyang luas dengandayabeli
yangmemadai.(Sumantoro1984: 650 ).
Demikianpula halnyadenganinsentifyang
terdapatdalam PeraturanPemerintahNomor 20
Tahm 1994,yang antaralain sebagaiberikut :
l.
Penanamanmodal asingyang akandilakukan
dalam bentuk patungandengan modal yang
KetentuanInsentifdalamPeraturanPemerintah
Nomor20Tahun1994
lnsentifyangdiberikanpemerintah
kepada
parainvestorasingyangmenanamkan
modalnyadi
Indonesia,
padahakekatnya
merupakan
fasititas-
dimiliki oleh warganegaraIndonesiadan atau
fasilitasyang mempunyaiperanansebagaialat
pendorong,pengatur,danalatuntukmengarahkan
perkembanganpenarnmanmodal.
(Sumantoro
1984
: 650). Insentif/ fasilitasyanglebihbesar,dapat
diberikanpadasektorusahayangdiprioritaskan
dalampembangunan,
agarpenan.rman
modallebih
s e rt a d is t rib u s i t e n a g a lis t rik u mu m ,
telekomunikasi,pelayaran,penerbangan,air
badan hukum Indonesia,diperkenankan
melakukankegiatanuvha yangtergolongpenting
bagi negaradan menguasaihajat hidup orang
banyalgyaitu pelabuhan,produksi,dantransmisi
minum, keretaapi umum, pembangkittenaga
atom dan mass media. Hal ini merupakan
penegasankembalidari ketentuanpasal6 ayat
(1) Undang-UndangNomor I Tahun 1967
banyaktertarikdanterarahkepadasektor/bidang
usahayang diprioritaskantersebut.Sedangkan
tentangPenanamanModal Asing, di mana
tentunyamerupakanpendorongbagiparainvestor
sebagaipendorongparainvestorasingdalam
mempertimbangkan
kemauarurya
unnrkmenanamkan
modalnya
di Indonesi4irxentiftersebut
hanyabenifat
melengkapifaktor-faktoryang menunjang
asinguntuk menanamkanmodalnyadi Indonesia, mengingatpasaranyang sangatluas,di
sampingkedudukanyangpentingdalamnegara
danrakyatlndonesia.(lihatpasal2 ayat( I ) huruf
keberadaan
iklim usahayangmenarikdanprospek
a danpasal5 ayat( I ) PP.20 Tahun1994).
keuntungan
yangdapatdiharapkan.
Adapunfaktor- 2. Penanaman
modalasingdapatdilakukandalam
faktortersebut
adalahkestabilan
politik,ekonomi,
bentuklangsung,dalamarti seluruhmodalnya
lnsentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upayo
unluk Mencapai Tujuan Pentbangunan....._.._
243
Relno Hendruti Purwaningrunt
PERSPEKTIF Volume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
dimiliki olehwarganegaradar/ataubadanhukum
dalamnegeri.Khususuntuk badanhukum asing
asing. (pasal 2 ayat (1) huruf b). Hal ini
yangakanmembelisahamperusahaan
dimaksud,
merupakanrangsanganbagi parainvestorasing
boleh secarapemilikan langsung,apabila
untuk menanamkanmodalnya di Indonesia,
pembeliantersebutuntuk penyelamatandan
mengingatpengusahaan
secarapenuhdengan
modal 100%dari merekasendiri tanpaqrmpur
penyehatanperusahaanyang dibeli sahamnya.
tangandari pihaVmodal nasionalIndonesia,
Baik pasal8 maupunpasal9 PP.No. 20 Th.
memberikankeleluasaandalam mengelola
1994, menyatakanbahwa pembelian saham
usahanyatersebu!di sampingtidak perluberbagi
perusahaansebagaimanadimaksud, dapat
keuntungandenganpihak lain tersebut(pihak in-
dilakukansepanjangbidangusahaperusahaan
vestornasionalIndonesia).Sebagaimana
telah
yangakandibeli saharnryatersebut,terbukabagi
diutarakandi halamandepanbahwapenguvhaan
penanamanmodalasing.Mengenaihal ini, perlu
secarapenuh/modal100%oleh penanammodal
dilihatdalampasal6 UU. No. I Th. 1967tentang
asing, pernah dilarang, dengan adanya
PMA.
kebijaksanaanPemerintah pada tanggal 22
Di dalamnyadisebutkanbahwabidang-bidang
Januari1974.
yang menduduki peranan penting dalam
(lihat pasal9 ayat (4) pp. No. 20 Th. I 994).
3. Baik badanhukum asingmaupunperusahaan
pertahanannegar4 antaralain produksi senjata,
yangdidirikan dalamrangkapenanamanmodal
mesiu,alalalat peledakdan peralatanperang
asingyangtelahberproduksisecarakomersial,
dilarangsamasekalibagimodalasing.Jadihanya
dapatmembeli sahamperusahaan-perusahaan
bidang-bidangusahayang terdapatdalampasal
tersebutdi bawahini :
6 ayat(2) UU. PMA tersebutyangtertutupbagi
Perusahaanyang didirikan dalam rangka
penanamanmodalasing.
penanaman
modalasing(apabilamelihatpoint 4
Perlu diketahui, bahwa pembeliansaham
maka dapat diartikan bahwa yang dimaksud
pada perusahaan-perusahaan
tersebut oleh
dalam point b adalah, bisa jadi perusahaan perusahaanPMA dan / atau badanhukum asing,
BUMN @adanUsahaMilik Negara).(lihat pasal tidak dibatasijumlahnya.Dalamhal ini bisajadi suatu
8 dan 9 PeraturanPemerintahNomor 20 Tahun
perusahaanPMA atau suatubadan hukum asing,
1994).Pembeliansahamtersebut,dapat
dilakukansecaralangsungsesuaikeinginanpara
membeli sebagiansahamyang dimiliki oleh
perusahaanpenjualsahamtersebut,bahkanbisapula
pihak,dapatpuladilakukan melalui pasarmodal
seluruhsahamnya.Apabila demikianhalny4 ini jelas
Insentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upaya
unluk Mencapai Tujuan Pembangunan.........
244
Rerno H endral i P urwan i ngrunt
PERSPEKTIF Volume VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
merupakansuatuinsentif/ kemudahanyang sangat
besarbagi para investor asing, mengingattanpa
walaupunlambat.Dari tahun 1984sampaidengan
1990,jumlah pendudukmiskin berkurangdari 2l %
melalui prosespendirian perusahaanyang cukup
menjadi 157o,atauberkurangsebanyakl Tjutajiwa
panjang,ia sudahdapatdinikmati hasil sepertiapabila
selama6 tahm. Di sampingitu nampakbahwajumng
ia mendirikansendiri perusahaanPMA.
kemiskinan (poverty gap) menunjukkan penurunan
dari 20,9o/opadatahun 1984menjadi 13,0%pada
KetentuanInsentif dalam Peraturan Pemerintah
tahun 1990.Dikatakanbahwamenurunnyatingakt
Nomor20 Tahun 1994 SebagaiSalahStu Upaya
keparahankemiskinan di Indonesia,lambat,karena
MencapaiTujuan PembangunanNasional
terdapat perlambatandari penurunantingkat
Sebagaimanatelah disampaikandibagian
kemiskinar;yaitu dali-7,loh mta-m,,amtutahrurpada
pendahuluan,apa yang dimaksud dengan
periode1980-1984menjadi-3,0%opadaperiode
PembangunanNasional Indonesia,dan apa yang
1987.( MohmadadArsjad 1995: I 52 )
diutarakandalam bab pembahasanbagian A,
Kenyataantersebutmerupakansatucontoh,
mengenaiketentuaninsentif dalam peraturan
bahwatanpaadanyatambahandanayangjauh lebih
pemerintahNomor 20 Tahun 1994,memangcukup
banyaklagi, makatercapainyatujuan pembangunan
beralasanapabilaPPtenebut dikatakansebagaisalah
nasionalIndonesiaakanmemakanwaktu yangsangat
satuupayaunhrkmencapaimasyarakatyangadil dan
lama. Oleh karena itu dikatakan bahwa cukup
makmur berdasarkanPancasiladan UUD 1945,
beralasanjikaPP.20 Th. 1994merupakansalahsatu
mengingatbahwatujuan PembangunanNasional
saranaunnrkmerrcapaitujuanpembangunan
nasional
tersebuttidak mungkin tercapaitanpaadanyamodal
Indonesia.
yangcukup.
Namun demikian,perlu dikaji apakahcara
Kenyataantelah mengatakanbahwahutang
yangditempuhmelalui PP.20 th. 1994tenebut dapat
lndonesiapadaluar negerisemakinmeningkat,sejak
membawabangsaIndonesiakepadasituasiyang
tahun1967sampaidengantahun 1987.(Mubariq
diharapkannya,atau tidak. Sebagaimanatelah
dinyatakandi halamansebelumnya"
bahwadalampp.
Ahmad l99l: 14). Bahkansampaidengantahun
1995,hutangIndonesiapadapihak luarnegeri,baik
20 Th 1994terdapatketentuaninsentifyangdapat
padapemerintahasingmaupunswastaasing,semakin
dikhawatirkanjustru menjadipenyebabtidak akan
membesar.
tercapainyatujuanpembangunan
nasional.Benaratau
tidaknya pernyataantersebut,akandibahasdalam
Denganhutang tersebut,memangtingkat
keparahankemiskinanpendudukIndonesiamenunur,
Insentd bagi Penanam Modal Asing sebagai lJpaya
unluk MencapaiTujuanPenbangunan.........
sub-subberikutini.
Retno Hendrati Ptrwaningrun
PERSPEKTIF
Volunte VII No.4 Tahun 2002 Edisi Oktober
bergerakdibidang usaha yang terbuka bagi
KetentuanInsentif dalam PerafuranPemerintah
penanaman
modalasing.Jadi,bisasajaseluruh
Nomor 20 Tahun 1994Dikawatirkan Menjadi
sahampenrsahaan
tersebutdibeli olehpihakasing
Penyebab Tidak akan Tercapainya Tujuan
yangbersangkutan.
NasionalIndonesia
Pembangunan
Alasan kekhawatiranterhadapketentuan
Pembahasan
dalamsub-subini masihberkait
insentif tersebutdalam PP. 20 Th. 1994 adalah,
eratdengansub-subA, oleh karenanyauntuk dapat
berkaitandenganketentuanpasal I angka3 Undang-
lrnemahamibagianini, perlupulamelihatnyakembali.
UndangNomor I Tahun 1995 tentang Perseroan
Sebenarnyainti dari kekhawatiran,bahwa
Terbatas,yaitu bahwa Rapat Umum Pemegang
insentifdalamPP.20 th. 194 adayangdapatmenjadi
Saham memegangkekuasaantertinggi dalani
penyebabtidak akantercapainyatujuanPembanguan
perseroan,dan memegangsegalawewenangyang
Nasional,adalahpadapasal 8, 9, 5, dan I PP. 20.
tidak diserahkankepadaDireksi atau Komisaris.
Dari situ, dapatdiambil beberapatahappemikiran
Apabila banyakperushaaan,baik perusahaanmodal
sebagaiberikut:
dalamnegeri,maupunBUMN, di manaperusahaan-
I . Ada tiga macampihakasingyangdapatmembeli
perusahaan
tersebutbergerakdi semuabidangusaha
saham-sahamperusahaan,baik perusahaan
kecuali bidang-bidangyang menduduki peranan
modaldalamnegeri@MN) maupwrperusahaan pentingdalampertahanannegara,sepertisenjata.
yangbukanPMA (berartibisajuga BUMN), baik
mesiq ds! dikrnmi olehpihakasingmelaluipembelian
yang telah atau belum berproduksi secara
saham,makasudahbarangtentutujuanpembangunan
komersial. Adapun tiga macam pihak asing
nasionalyangingin kita capaimelalui berbagaiupay4
tersebutadalah:
tidak akantercapai.
patunganantaramodal asing
a. Perusahaan
Hal ini mengingat,bahwapadaumumnyapara
denganmodalyangdimiliki warganegara
investorasingberorientasipadakeuntunganyang
dan ataubadanhukum Indonesia,
sebesar-besamya.
Di mana dalam kedudukannya
b. Perusahaanmodal asing yang modalnya
100%,j adi mengusahakansecarapenuh;
c.
Badanhukum asing.
2. Pembelian saham tersebut tidak dibatasi
yangmenguasaiperusahaanyangbergerakdi semua
bidang,bahkanyangpentingbagi negaradanjuga
menguasaihajathidup rakyatbanyak,tentulahsangat
menguntungkanmereka. Namun, dibalik itu,
jwnlalmy4 tetapihanyadibatasiketentuanbahwa
kedudukanrakyatdanbangsaIndonesi4 benar-benar
yang
sahamyangdibeli harusdari perusahaan
telah dikuasai para investor tersebut,melalui
lnsentif bagi Penanam Modal Asing sebagai Upaya
untuk Mencapai Tujuan Pembangunan.........
Ret no Hendral i Pnrwani ngrum
PERSPEKTIF Volume VII No.4 Tahun2002 Edisi Oktober
kebutuhan/ hajat hidupnya,yang mau tidak mau
harusdibelinya.
Dalam hal ini, kemerdekaanrakyat dan
Nomor20 Tahun1994tersebut.memerlukan
suatu
koreksi.
hanyaitu, j ika berbicaramengenaikekuasaanpada
Agartidakberbahaya
danmenjadipenyebab
tidakakantercapainya
tujuanPembangunan
Nasional
Indonesia,
makahendaknya
diadakanperbaikan
atas
Peraturan
Pemerintah
nomor20Tahun1994ters€bul
antaralaindenganmemberikan
batasan
maksimal
jumlahpembeliansahamatassuatuperusahaan
oleh
perusahaan,maka akanterkait pula mengenaiupah
pihakasing.
bangsalndonesiaunnrkmenikmati/ mencukupihajat
hidupnyayangpenting,menjaditerkekangoleh harga
yangditentukanparainvestorasingyangumunnya
hanyaberorientasipadakeuntungansemata.Bukan
yangakandiperolehparapekerja,bahkanbisajadi
DAFTARPUSTAKA
Ahmad,
Mubariq,HutangLuar NegeriIndonesia
kesempatanbekerjapadaperusahaan-perusahaan
Per iode 1967- 1988,sebab- sebab
tersebut.
kenaikannya,Prismano.9TahunXX, pT.
Demikianlah,apabilauntuk mencukupi
Pustaka
LP3ESIndonesia,
Jakarta,
1991.
belum sampaikepadamasalahupah, tetapi pada
kebutuhanhidupnya,rakyatdan bangsaIndonesia
menjaditergantungpadahargaj ual yang ditentukan
oleh para investor asing yang umumnya hanya
mengejarkeuntwrgan,sedangkandayabeli rakyatdan
bangsaIndonesiajuga tergantungpada mereka,
dikarenakansudah dapat dikatakan tujuan
pembangunannasionalkita tidak tercapai.
PENUTT]P
Kesimpulanyang dapat diambil dalam
pembahasan
makalahini ad"lahternyatabenar,bahwa
ketentuaninsentif yang terdapatdalam peraturan
Pe me r in tahNo mor 20 Tahun 1994, dap a t
dikhawatirkan menjadi penyebab tidak akan
tercapainya
tujuanPembangunan
NasionalIndonesia. Temyata benar,bahwa PeraturanPemerintah
Insentif bagi Penanan Modal Asing sebagai Llpaya
untukMencapdiTujuanPembangunan.........
Anwar, MohammadArsjad,dkk., Prospek
Ekonomi Jangka Pendek,Sumber
pT.
Daya,Teknologi,danPembangunan,
Gramedia
Pustaka
Utama.Jakarta1995.
Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Cet.lV, Rake Sarasin.
Yogyakarta,
1992.
Rajagukguk,
Erman,Indonesianisasi
Saham,Cet.
Pertama,
PT.BinaAksara,Jakrta,1985.
Siahaan,
Harlem,KemiskinandanPertumbuhan
Ekonomi,Pendekatan
Teoritikpolitik
Indonesia1945- 1984,Prismanomorl1995,PT. PustakaLP3ESIndonesia.
Jakarta,
1995.
Sumantoro,
KerjasamaPatunganDenganModal
Asing,AIumni,Bandung,
1984.
Relno Hendratt Purwaningrun