Standar Akuntansi keuangan entitas Pemerintah

H
A
T
N
I
R
E
M
E
P
I
S
N
A
T
N
U
K
A
R
A

D
N
STA
KELOMPOK 7
)
0
2
0
1
0
3
0
1
8
0
2
1
(
PUTRI PERTIWI
)

4
6
0
1
0
3
0
1
8
0
2
1
(
SITI MUSRIFAH

POKOK BAHASAN
Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum
Standar Akuntansi
Pemerintah


Standar Internasional
Akuntansi Sektor
Publik
Kerangka Konseptual

Strategi Penyusunan
Standar di Negara
Berkembang

1. Prinsip akuntansi yang ditetapkan / dinyatakan berlaku oleh badan
PRINSIPdari
AKUNTANSI
YANG BERLAKU UMUM
pengatur standar
IAI.
2. Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan,
yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum public dengan
tujuan menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik
akuntansi yang ada dan berlaku umum, dengan syarat dalam

prosesnya penerbitan tsb terbuka untuk dikomentari oleh public dan
badan pengatur standar dari IAI, tidak menyatakan keberatan atas
penerbitan pernyataan tsb.
3. Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan,
yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum public dengan
tujuan pengatur standar dari IAI, tetapi belum pernah secara terbuka
dikomentari oleh public.
4. Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui berlaku umum
karena mencerminkan praktik yang lazim dalam industry tertentu,
atau penerapan standar akuntansi internasional atau standar
akuntansi yang berlaku umum diwilayah lain yang menghasilkan
penyajian substansi transaksi secara lebih baik.

STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Federasi
Akuntan
Internasional
(IFAC)

Komite

khusus
“public
sector
committee”

Bertugas menyusun Standar
Internasional Akuntansi Sektor Publik
(IPSAS)
Yang mengacu pada Standar Akuntansi
Internasional (IAS)

Pembentukan Kopartemen Akuntan Sektor Publik di IAI pada
tanggal 8 Mei
2000 yang
salah satu programnya
adalah
STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAH
penyusunan standar akuntansi keuangan untuk berbagai unit

kerja pemerintahan.
Sebelum UU tentang Keuangan Negara ditetapkan, Menteri
Keuangan RI telah menetapkan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 308/KMK.012/2002 Tanggal 13 Juni 2002 tentang Komite
Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah, dan telah
diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
379/kmk.012/2004 tanggal 6 Agustus 2004.
Dengan dikeluarkanya UU Nomor 1 Tahun 2004, penetapan
Komite SAP dilakukan dengan Keputusan Presiden dan telah
KSAP bertugas mempersiapkan penyusunan konsep Rancangan Peraturan
diterbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2
Pemerintah tentang SAP sebagai prinsip – prinsip akuntansi yang wajib
tahun 2005
tanggal
5 Januari
2005. laporan keuangan pemerintah
diterapkan
dalam
menyusun
dan menyajikan

pusat / pemda.
KSAP terdiri atas Komite Konsultatif dan Komite Kerja

Proses penyusunan SAP :
1. Identifikasi topic
2. Konsultasi topic kpd Komite Pengarah
3. Pembentukan kelompok kerja
4. Riset terbatas oleh kelompok kerja
5. Draf awal dari kelompok kerja
6. Pembahasan draf awal oleh komite kerja
7. Pengambilan keputusan oleh komite kerja
8. Pelaporan kepada komite pengarah dan persetujuan atas draf
publikasian
9. Peluncuran draf publikasian
10.Dengar pendapat publikdan dengar pendapat terbatas
11.Pembahasan tanggapan dan masukan atas draf publikasian
dari dengar pendapat.
12.Permintaan pertimbangan kepada BPK.
13.Pembahasan tanggapan BPK
14.Finalisasi standar.

15.Pemberlakuan standar
16.Sosialisasi awal standar

KERANGKA KONSEPTUAL
1. Tujuan kerangka konseptual

Menjadi acuan bagi :
a. Penyusunan SAP dalam melaksanakan
tugasnya.
b. Penyusunan laporan keuangan dalam
menanggulangi maslah akuntansi yang belum
diatur dalam standar.
c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan SAP.
d. Para pengguna laporan keuangan dalam
menafsirkan informasi yang disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan SAP.


LANJUTAN…

Karakte
ristik
organis
asi
pemerin
tah

Struktur
pemerint
ahan

Pengelola
an
keuangan

o Pemisahan
kekuasaan eksekutif,
legislative, dan

yudikatif
o Otonomi daerah
o Proses politik
o Pajak vs pelayanan
o Anggaran
o Investasi pada asset
yang tidak
menghasilkan
o Penggunaan
akuntansi dana

2. Entitas pelaporan dan pengguna laporan
keuangan

Entitas pelaporan
 Pemerintah pusat
 Pemda
 Satuan organisasi
di lingkungan
pemerintah pusat /

daerah
 Organisasi lainnya

Pengguna laporan
keuangan
 Masyarakat
 Para wakil rakyat,
lembaga
pengawas, dan
lembaga pemeriksa
 Pihak yang
memberi atau
berperan dalam
proses donasi,
investasi, dan
pinjaman.
 pemerintah

3. Peranan dan tujuan laporan
keuangan

Peranan laporan keuangan
Disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan
dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu
periode pelaporan.
Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya – upaya
yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara
sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :
1. Akuntabilitas
2. Manajemen
3. Transparansi
4. Keseimbangan antargenerasi

Tujuan laporan keuangan
Lanjutan
Menyediakan
informasi mengenai :

a. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh
pengeluaran.
b. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan
alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang – undangan.
c. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan
entitas pelaporan serta hasil – hasil yang telah dicapai.
d. Bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan
mencukupi kebutuhan kasnya.
e. Posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan
sumber –sumber penerimaannya, baik jangka pendek atau jangka
panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman.
f. Perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami
kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.

4. Komponen laporan
keuangan

 Laporan realisasi
anggaran
 Neraca
 Laporan arus kas
 Catatan atas laporan
keuangan
Diperkenankan :
laporan kinerja
keuangan dan laporan
perubahan ekuitas.

5. Dasar hokum pelaporan
keuangan

• UUD RI, khususnya bagian
yang mengatur keuangan
Negara.
• UU dibidang keuangan
Negara
• UU tentang APBN
• Peraturan perundang –
undangan yang mengatur
tentang pemda, khususnya
keuangan daerah.
• Peraturan perundang –
undangan yang mengatur
tentang perimbangan
keuangan pusat dan daerah.

6. Asumsi dasar

Anggapan yang diterima
sebagai suatu kebenaran
tanpa perlu dibuktikan agar
standar akuntansi dapat
diterapkan, terdiri atas :
• Asumsi kesinambungan
entitas
• Asumsi kemandirian entitas
• Asumsi keterukuran dalam
satuan uang

7. Karakteristik kualitatif informasi
keuangan

Ada 4
karakteristik :
o Relevan
o Andal
o Dapat
dibandingkan
o Dapat
dipahami

a)Basis akuntansi
b)Prinsip
historis nilai
historisrealisasi
c)Prinsip
c)Prinsip
d)Prinsip realisasi
d)Prinsip
substansi
substansi
mengungguli
mengungguli
bentuk formal
bentuk formal
e)Prinsip
e)Prinsip
periodisitas
f) periodisitas
Prinsip
f) Prinsip
konsistensi
konsistensi
g)Prinsip
g)Prinsip
pengungkapan
pengungkapan
lengkap
lengkap
h)Prinsip
h)Prinsip
penyajian wajar

b)Prinsip
nilai
8. Prinsip
akuntansi

9. Kendala informasi yang
relevan dan andal


••


Materialitas
Materialitas
Pertimbangan
Pertimbangan
biaya dan
biaya
dan
manfaat
• manfaat
Keseimbangan
• Keseimbangan
antar karakteristik
antar
karakteristik
kualitatif
kualitatif

STRATEGI PENYUSUNAN STANDAR DI NEGARA BERKEMBANG

• Pendekatan
evolusioner
• Pendekatan transfer
teknologi

• Penggunaan standar
akuntansi
internasional
• Strategi situasional