Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis

  Seba ian besar 93 pasien trauma kapitis memiliki CS 15 han a sekitar 1 an memiliki CS . 1 Sekitar 0 pasien cedera kepala akan mencari pertolon an pertama pada dokter umum dan han a 20 pasien an membutuhkan intervensi bedah sara . 1 asil studi terbaru men enai trauma kapitis menun ukkan bahwa hipoksia dan hipotensi an ter adi sesaat setelah trauma dapat men akibatkan kerusakan otak sekunder. ntuk mence ah hal tersebut san at di- perlukan penan anan awal an tepat. 5 Pemeriksaan Awal pada Trauma Kapitis idak semua trauma kapitis perlu dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lan ut. Indikasi ke rumah sakit adalah: 4

  Dokter Umum di Wilayah Pulomas, Jakarta Timur, Indonesia Alamat korespondensi email: f_andika_surya@yahoo.com

  rauma kapitis trauma kepala adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara lan sun maupun tidak lan sun an men ebabkan an uan un si neurolo is aitu an uan sik ko niti un si psikososial baik temporer maupun permanen. 3 ada trauma kapitis perlu diperhatikan adan a perubahan kesadaran setelah trauma. Kesadaran dapat dinilai men unakan Glasgow Coma Scale CS abel 1 . tas dasar nilai tersebut trauma kapitis dapat diklasi kasikan men adi trauma kapitis minimal rin an sedan dan berat abel 2 . Klasi kasi trauma kapitis selain bedasarkan CS u a dari ambaran klinis dan hasil CT - scan otak. 3 4 Jika pada CT-scan otak terlihat abnormalitas berupa perdarahan intrakranial penderita di olon kan dalam trauma kapitis berat.

  Klasifikasi Trauma Kapitis

  . 1 2 Di lain pihak tidak semua trauma kepala memerlukan perawatan di rumah sakit pencitraan den an CT-scan ataupun tindakan pembedahan. erdapat indikasi tertentu untuk dilakukan tindakan-tindakan ter sebut.

  Sakit tma Ja a pada tahun 200 umlah pasien trauma kepala mencapai 125 oran dari 256 pasien rawat inap ba ian sara . 3 Salah satu cara untuk men uran i kematian adalah tindakan bedah. Di merika setiap tahunn a terdapat 100.000 pasien an memerlukan tindakan operasi seba ai penatalaksanaan post -traumatic intracranial hematoma

  rauma merupakan pen ebab terban ak kematian pada usia di bawah 45 tahun dan lebih dari 50 merupakan trauma kapitis. 1 rauma kepala merupakan salah satu masalah kesehatan an dapat men ebabkan an uan sik dan mental an kompleks 2 de isit ko niti psikis intelektual dan lain-lain an dapat ber si at sementara ataupun menetap. 3 Di Indonesia tidak terdapat data nasional men enai trauma kepala. ada tahun 2005 di SC terdapat 434 pasien trauma kepala rin an 315 pasien trauma kepala sedan dan 2 pasien trauma kepala berat. 3 Di umah Sakit Siloam pada tahun 2005 ter- dapat 34 kasus trauma kepala. 2 Di umah

  PENDAHULUAN

  Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis Andika Surya Atmadja

  CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016 TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK

  ead trauma sur ical indications t pes

  Keywords:

  rauma is the most common cause o death or those under 45 ears old and more than 50 is head trauma. ead trauma can cause complex ph sical and mental disturbances but not ever head trauma needs hospitali ation C -scan ima in nor sur ical mana ement. here ore it s necessar to know the indications or sur er in head in ur . Andika Surya Atmadja. Surgical Indications in Head Trauma.

  ABSTRACT

  Indikasi bedah klasi kasi trauma kapitis

  Kata kunci:

  rauma merupakan pen ebab terban ak kematian pada usia di bawah 45 tahun dan lebih dari 50 merupakan trauma kapitis. rauma kapitis merupakan salah satu masalah kesehatan an dapat men ebabkan an uan isik dan mental an kompleks. eskipun demikian tidak semua trauma kapitis memerlukan perawatan di rumah sakit pencitraan CT-scan ataupun tindakan pembedahan. leh karena itu diperlukan pen etahuan men enai indikasi bedah pada trauma kapitis.

  • Nilai CS 15 pada pemeriksaan awal ika didu a karena alkohol observasi selama 2 am dan bawa ke rumah sakit bila nilai CS tetap 15.
  • erdapat post-traumatic seizure.
  • erdapat tanda-tanda de sit neurolo i.
  • erdapat tanda raktur ten korak adan a cairan serebrospinal dari hidun atau telin a hemotimpani memar di belakan aurikula memar di periorbital .

TINJAUAN PUSTAKA

2 Glasgow Coma Scale.

  Tabel 1.

  tulan ten korak dan duramater. Sumber utama perdarahan hematoma epidural

  Fungsi Respons Skor adalah rupturn a arteri menin ea media. ata 4 uka spontan

  4 uka ika diperintah

  3

  serin adalah daerah temporoparietal dan

  uka den an ran san n eri

  2

  daerah temporal pada 2-5 pasien dapat

  idak ada respons 1 ter adi bilateral. uncak insidens adalah 6

  antara usia 20 sampai 30 tahun. Sekitar 22-

  icara 5 Normal

  5

  56 pasien den an hematoma epidural

  in un

  4

  dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak

  Kata-kata kacau

  3 sadar. Suara tidak menentu

  2 idak ada respons

  1

  e ala klinis hematoma epidural seba ai

  otorik 6 Dapat men ikuti perintah

  6

  berikut:

  Dapat menun uk tempat n eri

  5

  1. Lucid interval , awaln a pasien tidak

  Dapat men hindari n eri

  4

  sadar kemudian sadar dan kembali tidak

  Dekortikasi

  3 sadar. Deserebrasi

  2 2. Kesadaran makin menurun.

  3. Late hemiparesis.

  idak ada respons

  1 3 4. upil anisokor.

  Klasi kasi trauma kepala.

  Tabel 2.

  6. e eks abinski satu sisi.

  . raktur di daerah temporal.

  Kategori GCS Gambaran Klinik CT-scan Otak

  9. ada saat pasien sadar dapat ditemu kan

  inimal 15 in san - de sit neurolo i - Normal

  e ala de sit okal deserebrasi ke an

  in an 13-15 in san 10 menit de sit neurolo i - Normal a asia . Sedan 9-12 in san 10 menit 6 am de sit neurolo i bnormal 10. N eri kepala pro resi . erat 3- in san 6 am de sit neurolo i bnormal

  11. Saat pasien kembali tidak sadar serin ter adi spastisitas tun kai bilateral. enurunan kesadaran. 1 am setelah diobservasi ataupun 2

  12. Kadan ditemukan bradikardi -

  60

  • asa baal pada tubuh. am setelah trauma. x/menit kenaikan tekanan darah 1 6 - N eri kepala berat dan persisten.
  • erdapat raktur atau depresi pada sistolik.
  • untah berulan 2 kali . dasar ten korak atau tr>dan a amnesia post-traumatik 5 penetrasi. asil CT-scan otak pada pasien hematoma
  • menit . erdapat penurunan kesadaran atau epidural adalah ambaran hiperdens erdapat amnesia retro ard 30 menit . tanda de sit neurolo i baru. perdarahan bikonveks di tulan ten kor
  • ekanisme trauma an berisiko besar - Kesadaran penuh CS 15 tanpa

  dan dura umumn a di daerah temporal 3 seperti kecelakaan lalu lintas atuh dari raktur tetapi n eri kepala berat dan ambar 2 . ketin ian. persisten terdapat setidakn a 2 kali

  Hematoma Subdural

  muntah pada selan waktu an emeriksaan penun an pada trauma berbeda. ematoma subdural adalah hematoma

  • kapitis antara lain: da riwa at an uan pembekuan akibat robekn a vena di antara duramater 1. oto polos kepala. oto polos kepala darah seperti men unakan obat dan parenkim otak bridging vein . ematoma memiliki sensitivitas dan spesi sitas antikoa ulan dan penurunan subdural dapat akut terdia nosis

  14 rendah dalam mendeteksi perdarahan kesadaran amnesia dan tampak hari setelah trauma dan kronik 14 hari intrakranial oleh karena itu se ak di- e ala de sit neurolo i. setelah trauma . ada lan ut usia dapat temukann a CT-scan oto polos kepala

  4. Magnetic resonance imaging I tidak berkaitan den an trauma atau den an sudah mulai ditin alkan. kepala. eknik pencitraan ini lebih trauma rin an. Sekitar 3 - 0 pasien

  2. CT-scan kepala. CT-scan kepala merupakan sensiti dibandin kan CT-scan namun hema toma subdural mempun ai nilai CS standar baku untuk mendeteksi pemeriksaan I membutuhkan waktu . 6 perdarahan intrakranial. Semua pasien lebih lama dibandin kan CT-scan. den an CS 15 sebaikn a men alani 4 6 e ala klinis hematoma subdural adalah n eri

DIAGNOSIS YANG MEMERLUKAN

  pemeriksaan CT-scan. Indikasi CT-scan: kepala dapat ter adi penurunan kesadaran 1

  • TINDAKAN BEDAH ata han a membuka bila ada dan de sit neurolo is.

  Hematoma Epidural ran san sakit nilai CS 12 .

  • erdapat penurunan kesadaran nilai ematoma epidural adalah suatu Dia nosis hematoma subdural dite akkan

  CS 14 dan tidak membaik dalam hematoma an terakumulasi di antara den an CT-scan kepala. asil CT-scan akan

  CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

TINJAUAN PUSTAKA

TINDAKAN BEDAH

  CT-scan den an CS berapapun.

  erapi pembedahan pada trauma kapitis memerlukan beberapa pertimban an dan ada umumn a pembedahan untuk evakuasi hematoma perlu dipertimban - kan apabila ditemukan hematoma den an volume melebihi 25 cm 3 pada hasil CT-scan. eskipun demikian indikasi pembedahan pada cedera kepala tidak han a berdasarkan hasil CT-scan sa a tetapi u a adan a perburukan klinis dan lokasi lesi. Semua luka penetrasi/tembus merupakan indikasi pembedahan. 5 Hematoma Epidural

  • ada pasien den an CS 9 harus dilakukan evakuasi pembedahan se- - ematoma epidural an pro resi .
  • 3 ila volume hematoma 30 cm 3 ketebalan 15 mm dan midline shift 5 mm pada pasien den an CS dan tanpa de sit neurolo i dapat diterapi konservati de- n an pemeriksaan CT-scan serial. an perlu diperhatikan adalah risiko pembesaran lesi. CT-scan untuk follow up pada pasien an tidak dioperasi harus dilakukan dalam 6- am. 2 Sekitar 23 kasus hematoma epidural men alami pembesaran palin serin dalam am setelah trauma. embesaran tidak ter adi la i 36 am setelah trauma. 9 asil operasi biasan a baik kecuali pada raktur an pan an dan laserasi sinus venosus. revalensi hematoma epidural bilateral adalah 2-5 . ada pasien koma biasan a terdapat re eks abinski bilateral spastisitas ri iditas menun ukkan kompresi mesense alon dan pro nosisn a buruk. ada pasien seperti ini pembedahan tidak boleh ditunda. 1 ortalitas operasi evakuasi hematoma epidural adalah 10 . Data perbandin an antara terapi operati dan non-operati pada epidural hematoma belum ada.

      Hematoma Subdural

      Indikasi pembedahan pada hematoma subdural adalah:

      CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

      Indikasi bedah pada hematoma epidural adalah:

      ada kasus raktur kranial terdepresi perlu terapi a resi men in at risiko in eksi ke an dan de ormitas kosmetik. enelitian pada 359 pasien raktur kranial terbuka mendapatkan 10 6 ke adian in eksi intrakranial. In eksi menin katkan ke adian de sit neurolo i persisten ke an sampai lebih dari 1 min u setelah trauma serta kematian. ada raktur basis kranii e ala klinis sesuai den an lokasin a. ada raktur ba ian anterior e ala dan tanda klinisn a adalah:

    • olume hematoma 30 cm
    • 3 pada hasil memperlihatkan ambaran hiperdens perdarahan di antara duramater dan araknoid tampak seperti bulan sabit

        1. Keluarn a cairan likuor melalui hidun / rhinorrhea 2. erdarahan ecchymosis periorbital bilateral/raccoon eye

        4. nosmia ada raktur ba ian media e ala dan tanda klinisn a adalah:

        1. Keluarn a cairan likuor melalui telin a/ otorrhea 2. an uan N. II dan III ada raktur ba ian posterior e ala dan tanda klinisn a adalah ecchymosis mastoid bilateral/Battle sign. 3 Hematoma Intraserebral ematoma intraserebral adalah perdarahan parenkim otak akibat pecahn a arteri intraserebral biasan a karena cedera kepala berat. Ciri khas hematoma intraserebral adalah hilan kesadaran dan n eri kepala berat ika pasien sadar kembali. 6 Perdarahan Subaraknoid erdarahan di ruan subaraknoid biasan a disertai hilan n a kesadaran n eri kepala berat dan perubahan status mental an cepat. e ala klinis perdarahan subaraknoid adalah kaku kuduk n eri kepala dan bisa didapati an uan kesadaran. asil CT- scan adalah adan a ambaran perdarahan hiperdens di ruan subaraknoid. 6 ambar

      • ada hasil CT-scan ditemukan ketebalan hematoma 10 mm atau midline shift 5

        5 Gambar 1.

        CT-scan untuk melihat midline shift. Ket: ika didu a ter adi midline shift Gambar 2. ematoma epidural.

      1

      Gambar 3. ematoma subdural. 1

        Fraktur Kranial Terdepresi dan Fraktur Basis Kranii

      TINJAUAN PUSTAKA

      • Cushing reflex hipertensi bradikardi tanda-tanda an uan napas .
      • Nilai CS 6- den an kontusio 20 cm
      • 3 midline
      • ada nilai CS 9 perlu monitoring tekanan intrakranial secara hati-hati. ila atau pupil anisokor atau terdilatasi tetap diperlukan pembedahan.
      • ada pasien den an nilai CS 9 den an ketebalan hematoma 10 mm dan midline shift 5 mm harus dilakukan pembedahan evakuasi hematoma bila nilai CS turun setidakn a 2 nilai dari saat ke adian sampai tiba di rumah sakit.
      • erdapat de sit neurolo is an pro resi .
      • erdapat penin katan tekanan intra- kranial an re rakter.

        CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

        5 mm dan ukuran lesi 50 cm 3 . asien den an lesi massa parenkim tetapi tidak memperlihatkan tanda-tanda de sit neurolo is tekanan intrakranial terkontrol dan tidak ditemukan kelainan pada CT-scan, dapat diterapi secara non-operati dan den an monitoring pencitraan serial. 3 Salah satu indikasi utama pembedahan pada hematoma intraserebral adalah untuk menurunkan tekanan intrakranial. alaupun belum ada data perbandin an mortalitas antara pasien an dioperasi dan tidak beberapa penelitian menun ukkan penurunan tekanan intrakranial an si ni kan pasca-operasi. perasi pada 4 am pertama u a menun ukkan perbedaan hasil an si ni kan dibandin kan den an operasi an dilakukan lebih dari 4 am setelah trauma. asil lebih buruk didapatkan 3 kali lebih ban ak pada pasien an han a mendapatkan terapi obat-obatan dibandin kan den an an dioperasi.

        Perdarahan Subaraknoid

        erdarahan subaraknoid non-traumatik serin ter adi pada mal ormasi arteri-vena. Namun perdarahan subaraknoid traumatik ter adi pada sekitar 26-53 pasien den an cedera kepala. erdarahan traumatik subaraknoid traumatik biasan a ter adi ber- samaan den an perdarahan intrakranial lainn a seperti hematoma epidural akan menin katkan insidens in eksi sebesar 36 5 . 1 Hematoma Intraserebral

        Indikasi operasi pada lesi parenkim otak akibat trauma adalah:

        mm den an nilai CS berapapun.

        ortalitas pasien hematoma subdural an memerlukan tindakan pembedahan adalah 40-60 . ortalitas pasien koma an dioperasi adalah 5 -6 . in in a mortalitas ini karena seba ian besar kasus hematoma subdural berkaitan den an cedera arin an intrakranial ataupun ekstrakranial. Kelainan intrakranial an pa- lin serin ditemui adalah kontusio serebri dan hematoma intraserebral. Kelainan ekstrakranial an palin serin adalah raktur asial ekstremitas dada dan trauma abdomen. erbandin an an ka mortalitas pasien an dioperasi den an an tidak masih belum tersedia karena keban akan pasien akhirn a memerlukan tindakan operasi.

        Faktur Kranial Terdepresi

        raktur kranial terdepresi terbuka an melebihi ketebalan kranium harus dioperasi untuk mence ah in eksi. Setiap tindakan untuk men atasi raktur kranial terdepresi terbuka harus diberi antibiotik. raktur kranial terdepresi terbuka masih dapat diterapi tanpa operasi bila baik klinis maupun radiolo i tidak menun ukkan ada n a penetrasi duramater hematoma intrakranial keterlibatan sinus rontalis dan luka in eksi. raktur kranial terdepresi tertutup tidak memerlukan tindakan operasi.

        Se umlah 10 6 ke adian in eksi ber- hubun an den an de sit neurolo i an lebih ban ak dan persisten ter adin a late epilepsy ke an ter adi 1 min u setelah trauma dan kematian. indakan operati untuk debridemen menurunkan ke adian in eksi sebesar 4 6 . indakan operasi an ditunda lebih dari 4 am setelah trauma Gambar 5.

        erdarahan intraserebral Gambar 6. erdarahan subaraknoid Gambar 4. raktur kranial terdepresi

      TINJAUAN PUSTAKA

        Glasgow Coma Scale hematoma subdural ataupun hematoma lebih buruk ika disertai den an perdarahan untuk menentukan 5 intraserebral. al ini men ebabkan indikasi subaraknoid. penatalaksanaann a. idak semua pasien operasi pada perdarahan subaraknoid trauma kapitis perlu dirawat inap di rumah

        SIMPULAN

        perdarahan intrakranial lainn a an ter adi. rauma merupakan pen ebab tertin i pun dioperasi. erdapat kriteria ter tentu an a sa a pro nosis perdarahan intrakranial kematian pada usia di bawah 45 tahun dan untuk tindakan operasi masin -masin lainn a seperti hematoma epidural lebih dari 50 trauma merupakan trauma enis trauma kapitis. Indikasi pembedahan hematoma subdural dan hema toma kapitis. rauma kapitis diklasi kasikan men- ditentukan berdasarkan pemeriksaan klinis intraserebral akan mempun ai hasil an adi rin an sedan dan berat berdasar kan dan radiolo i. DAFTAR PUSTAKA th 1. opper Samuels . dams and ictor s: rinciples o neurolo . 9 ed. S : c raw- ill Co Inc 2009: 46- 1.

        2. Scottish Intercolle iate uidelines Network. arl mana ement o patients with a head In ur . dinbur h 2009.

        3. Dewanto . Suwono J. i anto . urana . Dia nosis dan tatalaksana pen akit sara . Jakarta: enerbit buku kedokteran C 2009.

        

      4. Indrawan Dewi Dewanto Setiawan . erbandin an las ow coma scale dan revised trauma score dalam memprediksi disabilitas pasien trauma kepala di umah Sakit tma Ja a.

      a alah Kedokteran Indonesia. 2010 60 10 : 43 -42. 5. ullock Chesnut ha ar J ordon D artl Newell D et al. Sur er uideline. Sur ical ana ement o I uthor roup: Neurosur er 2006 5 3 : 2-1 2-3. 6. erdossi. Konsensus nasional penan anan trauma kapitis dan trauma spinal. 2006.

        . Servadei Compa none C Sahu uillo J. he role o sur er in traumatic brain in ur . ippincott illiams ilkins 200 13: 163- . . Shima K ru a numa Shi emori . JSN - uidelines or the mana ement o severe head in ur brid ed dition . sian J Neurosur . 2010 5 1 : 15-23.

        9. Sullivan Jarvik J Cohen . ollow up o conservativel mana ed epidural hematomas: Implications or timin o repeat C . m J Neuroradiol. 1999 20: 10 -13.

        CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016