MANAJEMEN KINERJA MTs MUHAMMADIYAH SONTANG DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE

  

MANAJEMEN KINERJA MTs MUHAMMADIYAH SONTANG

DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR

PERFORMANCE EXCELLENCE

  

Mustika Lukman Arief

  Prodi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan, Akademi Maritim Sapta Samudra Padang

  Jl. Garuda No. 37 Tunggul Hitam Padang 25176 Sumatera Barat Indonesia Email

  Abstract

This research is based on systematic self assesss based on quality monitoring system in schools is new

and very rarely done systematically, it can be seen in educational institutions such as schools, in general

schools have no assessment of school performance / madrasah as a whole. The research method used is

the method with quantitative approach, while the data collection technique used is through the method

of observation, interview and data processing with CalculationUsingSPSSVersion22. After doing

research in the field and analyzed by supporting theories, it shows that In General MTs Muhammadiyah

Sontang still have opportunity for improvement especially in giving response to learning and integration

in process criteria, and for the result criteria only show very little comparison and integration reported

by MTs Muhammadiyah Sontang. The value of points obtained by MTs Muhammadiyah Sontang is

285.25 points of the total value of 1000 are in the classification of poorly and included in the early result.

  

It is therefore recommended that the School should create an application document that can be used as

a guide in determining scores and improving school performance on an ongoing basis in accordance

with Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. This research can be continued by

integrating Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence with 8 (eight) accreditation criteria

in order to achieve better performance. Assessment of a school is subjective, so that the next assessment

should be done in groups, so that the consensus from the results of research so that the results of research

become more valid.

  Keywords : Performance, Malcolm Baldridge Criteria for performance Excellence Abstrak

  Penelitian ini dilatar belakangi oleh kajian diri (self assesssment) yang sistematis berdasarkan sistem pemantauan kualitas pada sekolah merupakan hal yang masih baru dan sangat jarang dilakukan secara sistematik, hal ini dapat terlihat pada instansi pendidikan seperti sekolah, pada umumnya sekolah tidak memiliki penilaian terhadap kinerja sekolah/madrasah secara menyeluruh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui metode observasi, wawancara serta pengolahan data dengan Perhitungan Menggunakan SPSS Versi 22. Setelah dilakukan penelitian dilapangan dan dianalisis dengan teori-teori yang mendukung, for improvement terutama dalam memberikan respon terhadap learning dan integration dalam kriteria proses, dan untuk kriteria hasil hanya sedikit menunjukkan comparison serta integration yang sangat sedikit dilaporkan oleh MTs Muhammadiyah Sontang. Nilai poin yang diperoleh oleh MTs Muhammadiyah Sontang adalah 285,25 poin dari total nilai 1000 berada pada klasifikasi poorly dan termasuk dalam early result. Oleh karena itu disarankan bahwa Sekolah sebaiknya membuat dokumen aplikasi yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menentukan skor dan memperbaiki kinerja sekolah secara berkelanjutan sesuai dengan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengintegrasikan antara Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence dengan 8 (delapan) kriteria akreditasi agar mencapai kinerja yang lebih baik. Penelitian yang bersifat penilaian (assasment) terhadap suatu sekolah sifatnya subjektif sehingga untuk penilaian selanjutnya sebaiknya dilakukan secara berkelompok, sehingga diperoleh consensus dari hasil penelitian agar hasil penelitian menjadi lebih valid.

  Kata Kunci : Kinerja, Malcolm Baldridge Criteria for performance Excellence PENDAHULUAN

  Pemerintah telah mempercepat pencanangan Milenium Development Goals, yang dicanangkan pada tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015. Millenium development goals adalah era pasar bebas atau era globalisasi sebagai era persaingan mutu atau kualitas, siapa yang bermutu dan ber kualitas dialah yang maju dan mampu mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu pembangunan SDM suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat membanggakan namun warganegaranya belum mempunyai kemampuan berfikir (thingking skill) yang memadai, sehingga tetap menjadi negara yang terperangkap dalam lingkaran kemiskinan, keterbelakangan, ketidak adilan, terlebih dalam kualitas pendidikan yang masih jauh dibawah Negara tetangga seperti Malaysia. selayaknya dunia pendidikan di Kabupaten Pasaman pada khususnya melalui penyelenggaraan pendidikan pada tingkat Madrasah Tsanawiyah yaitu MTs Muhammadiyah Sontang perlu evaluasi terhadap berbagai kegiatan yang sudah dilakukan dalam bidang pendidikan selama ini. Sehingga evaluasi tersebut dapat diguankan dalam memperbaiki kualitas sekolah dan dikemudian hari dapat menjawab tantangan internasionalisasi pendidikan.

  Evaluasi sekolah saat ini hanya berdasarkan standar akreditasi. Standar akreditasi terdiri dari 8 kriteria yang harus dipenuhi oleh sekolah, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pembiayaan, standar tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar penilaian dan standar sarana prasarana. 8 (delapan) kriteria ini terangkum dalam instrumen akreditasi yang diisi oleh sekolah dan diperiksa oleh BAP-S/M (Badan sekali. Dalam kurun waktu 4 tahun itu sekolah perlu memiliki self assessment (pengkajian diri) yang sistematis untuk menghadapi audit akreditasi kembali, sehingga kinerja atau mutu dari sekolah/madrasah menjadi lebih unggul.

  Tujuan Penelitian

  Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE)

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  pertama kali diterapkan di negara Amerika Serikat pada tahun 1987. MBCFPE ini diterapkan untuk mengaudit kinerja perusahaan yang nantinya digunakan untuk mencapai daya saing perusahaan- perusahaan di Amerika. Namun, dewasa ini MBCFPE digunakan diseluruh belahan dunia yang dipakai untuk World Class

1. Menilai, mengevaluasi kinerja MTs

  Criteria for Performance Excellence .

  organisasi semakin terdorong untuk melakukan perbaikan kinerja agar menjadi organisasi yang memiliki posisi tertinggi dalam dunia bisnis baik regional, nasional, dan internasional. Malcolm Baldrige

  ini :

  education , dan health care. Kriteria Baldrige dapat dilihat pada Tabel 1 berikut

  tahun ditetapkan kriteria dengan tiga klasifikasi, masing-masing untuk business,

  education serta health care. Kini setiap

  dan tahun 1999 ditambahkan untuk

  manufacturing, service, dan small business,

  Sejak tahun 1987 ditetapkan kriteria untuk keunggulan kinerja bidang bisnis

  digunakan dan teruji sebagai frame work untuk melakukan improvement secara terus menerus dan terintegrasi dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan mengetahui posisi perusahaan saat ini.

  Criteria for Performance Excellence telah

  Quality Award (IQA). Oleh sebab itu

  3. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas MTs Muhammadiyah Sontang dengan

  untuk mengaudit kinerja perusahaan juga digunakan untuk mengikuti Indonesia

  Muhammadiyah Sontang dengan menggunakan Malcolm Baldrige

  Criteria for Performance Excellence .

  2. Memperkirakan posisi MTs Muhammadiyah Sontang melalui oses penilaian Malcolm Baldrige

  ini dikarenakan pengukuran tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun diambil oleh organisasi untuk peningkatan kinerja organisasi tersebut.

  manufacturing , service, small business, nonprofit , education, dan health care. Hal

  Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personilnya berdasarkan sasaran strategis, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja juga merupakan proses pengukuran efektifitas dan efisiensi dari suatu tindakan. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi baik organisasi yang bersifat

  Pengukuran Kinerja

  Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence .

  Company . Sedangkan di Indonesia selain

  Tabel 1 : Kriteria Baldrige untuk Bisnis, Edukasi dan Layanan Kesehatan No Bisnis Edukasi Layanan Kesehatan

1 Kepemimpinan

  45

  85 8,50%

  a. Pengembangan Strategis

  40

  b. Penyebarluasan Strategis

  45

  3 Fokus terhadap Pelanggan dan Stakeholder 85 8,50%

  a. Pengetahuan terhadap Murid dan Stakeholder

  40

  b. Hubungan dan Kepuasan Murid dan Stakeholder

  45

  4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan 90 9%

  a. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Organisasi

  b. Manajemen Organisasi, Teknologi Informasi dan Pengetahuan

  1 Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan

  45

  85 8,50%

  a. Pengembangan Tenaga Kerja

  40

  b. Lingkungan Tenaga Kerja

  45

  85 8,50%

  a. Desain Sistem Kerja

  35

  b. Manajemen Proses Kerja dan Pengukuran

  50 Hasil-hasil 450 45%

  a. Hasil Belajar Pelajar 100

  50

  b. Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial

  70

  a. Kepemimpinan Senior

  2 Perencanaan Strategis Perencanaan Strategis

  Perencanaan Strategis

  3 Fokus terhadap pelanggan Fokus terhadap siswa dan Stakeholder

  Fokus terhadap pasien

  4 Pengukuran, Analisis dan Pengetahuan Manajemen

  Pengukuran, Analisis dan Pengetahuan Manajemen

  Pengukuran, Analisis dan Pengetahuan Manajemen

  5 Fokus terhadap pekerja Fokus terhadap guru

  Fokus terhadap pekerja

  6 Manajemen Proses Manajemen Proses

  Manajemen Proses

  7 Hasil Hasil Hasil Sumber : Bunga Rampai Kriteria, Sadikin : 2009.

  Sistem manajemen Malcolm Baldrige berdasarkan pada tiga tahap proses penilaian, yaitu : 1)

  Mendidik organisasi tentang prinsip- prinsip keunggulan kinerja karena dapat membantu memperbaiki komunikasi dengan menciptakan bahasa yang sama untuk assessment dan perbaikan.

  2) Melaksanakan

  120 12%

  

Tabel 2 : Kategori Malcolm Baldrige untuk Bidang Pendidikan beserta Nilainya

No Kategori Nilai Persentase

  kategori yang dijabarkan dalam 18 item yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

  Baldrige Criteria for Performance Excellence untuk pendidikan terdiri dari 7

  MBCFPE adalah sebuah kerangka untuk perbaikan berkelanjutan. Malcolm

  Education Criteria for Performance Excellence

  assessment yang dilaksanakan oleh panel para ahli yang terlatih dan diakui.

  Mengikuti award baik nasional maupun lokal dan atau regional dimana setiap aplikan akan menerima laporan umpan balik terinci berbasiskan

  mengembangkan rencana tindakan perbaikan. 3)

  opportunity for improvement serta

  organisasi yang dapat membantu mengidentifikasi strength dan

  self-assessment

2 Rencana Strategis

5 Workface Focus

6 Manajemen Proses

  d. Hasil berfokus pada Tenaga Kerja

  b.

  b.

  Level. Level kinerja memungkinkan pengevaluasian dengan membandingkan terhadap kinerja yang lalu, proyeksi atau perkiraan, tujuan dan perbandingan yang tepat.

  Empat faktor yang perlu diperhatikan agar hasil dapat dievaluasi (Purnomo, 2008) : a.

  Hasil Penilaian

  kriteria lainnya. (2) Sistem pengukuran, informasi, dan peningkatan saling melengkapi antar proses dan unit kerja. (3) Rencana, proses, hasil, analisa, pembelajaran, dan tindakan diharmonisasikan antar proses dan unit kerja untuk mendukung tujuan perusahaan atau organisasi.

  item

  Integration (keterpaduan) mengacu pada: (1) Pendekatan selaras dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi yang diidentifikasi dalam persyaratan

  d.

  (3) Saling berbagi penyempurnaan dan inovasi antar unit kerja dan proses lainnya yang relevan dalam perusahaan atau organisasi.

  Learning (pembelajaran) mengacu pada : (1) Penyempurnaan dan peningkatan. (2) Mendorong perubahan yang bersifat terobosan terhadap pendekatan melalui inovasi.

  c.

  Deployment (pembelajaran) mengacu pada : (1) Pendekatan diterapkan dalam menjawab persyaratan item yang relevan dan penting bagi perusahaan atau organisasi. (2) Pendekatan diterapkan secara konsisten. (3) Pendekatan digunakan oleh unit kerja yang sesuai.

  Approach (pendekatan) mengacu pada : (1) Cara yang digunakan untuk melaksanakan proses, (2) Kesesuaian metode yang digunakan terhadap persyaratan item, (3) Efektivitas penggunaan metode dan (4) Sejauh mana pendekatan itu dapat dilakukan secara berulang dan berdasarkan pada data dan informasi yang terpercaya.

  70

  terdapat empat faktor untuk mengevaluasi proses yaitu : a.

   Proses. Berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

  Penilaian respon terhadap item kriteria dan umpan balik berdasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu : 1.

  overall requirement yaitu persyaratan item secara garis besar (Purnomo, 2008).

  pada persyaratan utama yang harus dipenuhi suatu perusahaan atau organisasi. Minimal organisasi harus memenuhi item

  Excellence yang masing-masing item fokus

  Kriteria Malcolm Baldrige terdiri dari 18 item dari ke-7 (tujuh) kriteria kinerja

  Sumber : Bunga Rampai Kriteria, Sadikin : 2009 Sistem Penilaian Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

  70 Nilai Total 1000 100%

  f. Hasil Kepemimpinan

  70

  e. Hasil Efektivitas Proses

  Trend. Trend yang diminta oleh kriteria termasuk data yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan dan karyawan, kinerja produk dan jasa, kinerja keuangan, kinerja pasar dan kinerja operasional seperti siklus waktu dan c.

METODE PENELITIAN

  Comparation. Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan pesaing Metode pengumpulan data yang atau melalukan banchmarking terhadap dilakukan adalah dengan menggunakan perusahaan lain. Organisasi atau data primer dan data sekunder. Data primer perusahaan menggunakan berupa data yang diperoleh melalui metode

  

banchmarking sebagai proses untuk wawancara. Wawancara yang dilakukan

  memahami ukuran kinerja perusahaan adalah wawancara yang dilakukan secara atau organisasi kelas dunia saat ini dan individual, yaitu dengan orang yang sebagai langkah untuk memperbaiki mengetahui keadaan sekolah secara kinerja. mendalam dan bisa merespon kriteria d.

  Baldrige dengan tepat. Data sekunder

  Integration. Setelah item kriteria dievaluasi melalui faktor Approach, merupakan data yang diperoleh dari

  

Deployment Learning , dan Integration dokumen-dokumen sekolah yang berkaitan

  yang sring disingkat dengan A-D-L-I, dengan kriteria Malcolm Baldrige Criteria kemudian dimasukkan ke dalam for Performance Excellence . Tahapan panduan penilaian. Begitu juga dengan yang dilakukan dalam proses pengumpulan evaluasi terhadap hasil yang data adalah : menggunakan L-T-C-I dimasukkan ke 1.

  Data Primer. Tahapan ini merupakan dalam panduan penilaian. tahapan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan Malcolm Baldrige

Sistem Skoring Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence.

  

Criteria for Performance Excellence Wawancara ini dilakukan di sekolah

  Nilai akhir dari penilaian pemenuhan dengan orang-orang dalam MTs

  

Malcolm Baldrige Criteria for Muhammadiyah Sontang yang

Performance Excellence menjadi penentu mengetahui keadaan sekolah dan bisa

  sejauh mana pencapaian standar dunia dari merespon atau menjawab kriteria atau organisasi tersebut. Skor pencapaian persyaratan Baldrige dengan tepat terdiri kriteria Baldrige berkisar dari 0 sampai dari pemimpin senior (Kepala Sekolah) dengan 1000. Kriteria Baldrige yaitu Drs. Yulisman, guru senior terdiri mengklasifikasikan sebuah perusahaan dari 2 orang yaitu Jonito Vendri, S.Ag berdasarkan total skor yang diperoleh yaitu: dan Rosmawina Simamora, S.Ag yang

  1. Early Development (0-250) telah memiliki pengalaman kerja kurang

  2. Early Result (251-350) lebih 13 tahun kerja, karyawan Tata

  3. Early Improvement (351-450) Usaha (TU) MTs Muhammadiyah 4. (451-550) Sontang dan bendahara yaitu Eka Warsi

  Good Performance

  5. Emerging Industry Leader (551- yang memiliki pengalaman kerja selama 650) 10 tahun dan Reni Susianti, SE yang

  6. Industry Leader (651-750) memiliki pengalaman kerja selama 12 7. Benchmark Leader (751-875) tahun.

  8. World Class Leader (876-1000) 2.

  Data Sekunder. Data sekunder yang yang terdiri dari instrument akreditas, HASIL DAN PEMBAHASAN profil sekolah, RPP, Silabus, rapat kerja, Kategori ini adalah titik utama analisis SWOT, sarana dan prasarana kriteria untuk seluruh informasi tentang sekolah. pengukuran, analisis dan perbaikan kinerja

  Pengolahan data yang dilakukan serta pengelolaan pengetahuan dalam penelitian ini yaitu : penulisan organisasional yang efektif guna laporan aplikasi yang berisi tentang mendorong perbaikan dan daya saing pengidentifikasian 7 kriteria Baldrige, sekolah. penulisan laporan aplikasi ini masuk dalam a.

  Pengukuran, Analisis dan peningkatan tahapan pengolahan data karena dalam kinerja menjelaskan tentang seleksi dan pengolahan selanjutnya yaitu pemberian penggunaan data serta informasi untuk skoring, melihat respon yang diberikan oleh pengukuran kinerja, analisis review informan di atas terhadap 7 kriteria sekolah. Item ini terdiri dari pengukuran

  

Baldrige ini. Selanjutnya tahapan kinerja dan analisis, review serta

pengolahan data adalah pemberian skoring perbaikan kinerja sekolah.

   berdasarkan petunjuk skoring yang ada Pengukuran kinerja. Menjelaskan dalam MBCfPE dan penulisan komentar bagaimana sekolah dalam umpan balik yang terdiri dari strength dan menseleksi, mengumpulkan, OFI (Opportunity For Improvement). menyelaraskan dan mengintegrasikan Selanjutnya dilakukan analisis yang data dan informasi dalam operasi bertujuan untuk melihat kesesuaian hasil hiburan.

   penelitian dengan tujuan penelitian yang Analisis, review dan perbaikan ditetapkan sebelumnya. Analisis ini kinerja. Menjelaskan tentang dilakukan terhadap analisis pengumpulan bagaimana sekolah dalam mereview data yang diperoleh dari hasil wawancara, kinerja sekolah, bagaimana sekolah analisis skoring terhadap kriteria item yang dalam menggunakan hasilnya dalam telah dibuat dan analisis berupa kekuatan menilai sukses sekolah, serta menilai (strength) dan OFI (Opportunity For kemampuan sekolah dalam merespon Improvement ) yang dapat digunakan oleh secara cepat terhadap perubahan. sekolah sebagai peluang-peluang untuk b.

  Informasi dan Manajemen Pengetahuan. melakukan perbaikan. Rekomendasi ini Menjelaskan bagaimana sekolah dibuat berdasarkan OFI yang telah memastikan mutu dan ketersediaan data, diidentifikasikan dan disesuaikan dengan 8 informasi, perangkat keras dan lunak kriteria akreditasi yaitu standar isi, standar yang digunakan untuk karyawan, proses, standar kompetensi lulusan, standar bagaimana sekolah dalam membangun pembiayaan, standar tenaga kependidikan, dan mengelola aset pengtahuan. Poin ini standar pengelolaan, standar penilaian dan terdiri dari : pengelolaan sumber daya standar sarana dan prasarana. informasi serta data, informasi dan manajemen pengetahuan. Skoring dalam Malcolm Baldrige terdiri dari dua dimensi penilaian yaitu: aspek kunci proses yang harus memenuhi empat faktor yaitu approach, deployment,

  learning dan integration. Dan aspek yang

  Hasil belajar siswa Hasil fokus terhadap siswa dan stakeholder Hasil finansial sekolah Hasil fokus terhadap guru dan karyawan Hasil efektivitas proses Hasil kepemimpinan Total kategori 100

  27 Kategori 5 Pengembangan tenaga kerja Lingkungan tenaga kerja Total kategori

  40

  45

  85 30% 30% 13,5

  12 25,5 Kategori 6 Desain sistem kerja Perbaikan proses kerja Total kategori

  35

  50

  85 40% 45%

  14 22,5 36,5 Kategori 7

  70

  18

  70

  70

  70

  70 450 20% 20% 20% 25% 15% 25%

  20

  14

  14 17,5 10,5 17,5 93,5

Jumlah Total 1000 285,25

  Sumber : Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS Versi 22

  Berikut akan dijabarkan apa-apa saja yang sudah dilakukan oleh Pihak sekolah melalui matrik skoring:

  9

  90 40% 20%

  kedua adalah dimensi hasil yang terdiri dari faktor : level, trend, comparison dan

  45

  integration. Penilaian untuk setiap item

  kriteria dilakukan setelah mengkonversi fakta-fakta pada kriteria proses dan hasil kedalam Tabel 3 penilaian berikut ini:

  

Tabel 3. Kriteria Proses Dan Hasil

Ringkasan Item Jumlah Total Poin Skor % Skor (Jatah Point x Skor)

  Kategori 1 Kepemimpinan Senior Pengelolaan dan tanggung jawab sosial Total Kategori

  70

  50 120 40% 35%

  28 17,5 45,5 Kategori 2

  Pengembangan Strategis Penyebarluasan Strategis Total Kategori

  40

  85 45% 40%

  45

  18

  18

  36 Kategori 3 Pengetahuan terhadap siswa & stakeholder Hubungan kepuasan siswa & stakeholder Total Kategori

  40

  45

  85 25% 25%

  10 11,25 21,25 Kategori 4

  Pengukuran, analisis & pengetahuan manajemen Manajemen informasi, informasi teknologi Total kategori

  45

  1 Persyaratan Menetapkan Visi & Misi Bukti Approach Sekolah merumuskan visi berdasarkan masukan dari warga sekolah dengan yayasan, selaras dengan visi suatu institusi serta pendidikan nasional, visi dan misis diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan dari komite sekolah, hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen visi dan misi serta proses

  • Bukti Aligment & Integration

  & Integration

  Bukti Approach Adanya program seperti silaturrahmi oleh semua warga sekolah, rapat

  Pemimpin senior menciptakan lingkungan untuk perbaikan kinerja, pencapaian visi, misi, sasaran strategis, inovasi, kinerja kompetitif dan inovasi

  Bukti Aligment & Integration Selaras dengan tujuan sekolah visi dan misi dituangkan dalam rencana kerja sekolah

  Bukti Perbaikan Hasil dari pelatihan tersebut diimplementasikan untuk perbaikan dalam pembelajaran

  Bukti Luasnya Pelatihan diikuti oleh semua guru

  7 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan sekolah yang berkelanjutan Bukti Approach Peningkatan kualitas pelayanan sekolah dengan memberikan pelatihan kepada para guru yang bertujuan untuk upgrade kualitas mengajar

  Tata tertib yang telah diterapkan oleh Mts Sontang selaras dengan tujuan sekolah, visi dan misi dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas.

  etis

Bukti Approach Adanya tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswa Mts Sontang

Bukti Luasnya Semua warga sekolah mengetahui tata tertib yang harus dipenuhi Bukti Perbaikan Bukti Aligment & Integration

  Pemimpin senior merefleksikan komitmen terhadap tata nilai Bukti Approach

  Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  Bukti Luasnya Visi dan misi disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan memalui budaya yang telah tercipta di sekolah

  3 Persyaratan Penyebarluasan visi dan misi Bukti Approach Visi dan misi di review secara berulang dan disosialisasikan kepada seluruh stakeholder sekolah sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan sekolah. Hal ini terbukti dari adanya dokumen visi dan misi

  Selaras dengan tujuan sekolah, misi dan visi yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah

  Bukti Perbaikan

  Bukti Luasnya Semua warga sekolah mengetahui tata Nilai MTs Sontang dan

menerapkannya pada kegiatan sehari-hari

  2 Persyaratan Menetapkan tata nilai Bukti Approach Tata nilai ditetapkan pada saat pendirian sekolah oleh pihak yayasan dan

sampai sekarang tidak pernah berubah

  Bukti Aligment & Integration Sekolah telah menyelaraskan visi dan misi melalui keseharian di sekolah meskipun masih dalam tahap awal

  Bukti Perbaikan Visi dan misi ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat

  Bukti Luasnya Visi dan misi disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan melalui budaya yang telah tercipta disekolah

  • 4 Persyaratan Penyebarluasan tata nilai Bukti Approach - Bukti Luasnya - Bukti Perbaikan - Bukti Aligment
  • 5 Persyaratan
  • Bukti Luasnya
  • Bukti Perbaikan
  • Bukti Aligment & Integration
  • 6 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan sekolah yang mematuhi hukum dan perilaku

8 Persyaratan

  • 9 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan lingkungan untuk pemebelajaran guru dan

  • 12 Persyaratan
  • 14 Persyaratan
  • Bukti Luasnya
  • Bukti Perbaikan
  • Bukti Aligment & Integration
  • 15 Persyaratan Pemimpin senior berperan dalam memberikan penghargaan dan pengakuan

  pada guru dan karyawan Bukti Approach

  Pemimpin senior mengkomunikasikan keputusan Bukti Approach

  Bukti Approach - Bukti Luasnya - Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  13 Persyaratan Pemimpin senior mendorong komunikasi dua arah yang jujur diseluruh sekolah

  Selaras dengan memperhatikan guru dan karyawan yang ada di dalam fokus guru dan karyawan

  Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  Bukti Luasnya Bukti luasnya Penyebaran luasan program ini dibuktikan dengan kebuiasaan yang dilakukan oleh warga sekolah dalam menjalin kegitan silaturrahmi

  Sekolah memiliki program silaturrahmi dan program ini sudah lama diterapkan oleh pihak sekolah, misalnya pada saat lebaran maka para guru dan siswa memiliki kebiasaan bersilaturrahmi, baik siswa datang ke rumah guru atau pun guru bersilaturrahmi ke rumah guru yang lainnya

  Pemimpin senior berkomunikasi dan memperhatikan guru dan karyawan Bukti Approach

  Bukti Approach - Bukti Luasnya - Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  11 Persyaratan Pemimpin senior berpartisipasi dalam pengembangan pemimpin di masa depan

  Selaras dengan item perencanaan strategis yang dilakukan dengan pencegahan secara bersama

  10 Persyaratan Pemimpin senior berpartisipasi dalam memsukseskan rencana Bukti Approach Melalui kegiatan-kegiatan yang telah dicantumkan dalam program kerja Bukti Luasnya Program sekolah disosialisasikan ke semua unit kerja Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  Biasanya pencegahan masalah dilakukan dengan sistem dialog dan diskusi

  karyawan Bukti Approach Melalui rapat Bukti Luasnya - Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  Bukti Aligment & Integration

  Bukti Luasnya Semua guru mengetahui program ini dan menjalankannya Bukti Perbaikan Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan sekolah kedepannya

  Adanya sistem penghargaan kepada guru berprestasi yang dilakukan setiap akhir tahun ajaran Bukti Luasnya Sistem penghargaan ini disosialisasikan ke semua unit kerja sekolah

  • 17 Persyaratan Ukuran kinerja yang di review ileh pemimpin senior untuk memperoleh

  18 Persyaratan Pemimpin senior memasukkan fokus kepada penciptaan dan pengembangan nilai bagi murid dan orang tua atau wali murid

  Skoring yang dilakukan dalam penilaian mutu sekolah lebih bersifat subjektif, maka pemberian skoring pada rentang skor harus benar-benar disesuaikan dengan kondisi nyata sekolah. Hal ini yang mendasari perlu adanya proses validasi. Validasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh relevan terhadap petunjuk skoring yang berlaku, dimana yang dilakukan adalah expert validation.

  penilaian yang terdiri: proses untuk kategori 1 (satu) sampai dengan 6 (enam) dan dimensi hasil untuk kategori ke 7 (tujuh). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari respon item yang diberikan oleh MTs Muhammadiyah Sontang untuk kategori proses, maka skoring yang diperoleh anatar 30-40% kecuali untuk item manajemen pengetahuan dan informasi. Sedangkan untuk kriteria hasil berkisar antara 10-25%. Perbedaan terhadap nilai skoring yang diperoleh berdasarkan hasil respon terhadap nilai skoring yang diperoleh berdasarkan hasil respon kriteria Baldrige. Dimana level pencarian skor sekolah telah ditinjau secara

  Baldrige memiliki 2 (dua) dimensi

  Sistem skoring dalam Malcolm

  Sumber : Hasil penelitian yang dilaksanakan pada MTs Muhammadiyah Sontang, 2017

  Bukti Approach - Bukti Luasnya - Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  Bukti Aligment & Integration Pencegahan maslaah dilakukan secara bersama-sama melalui diskusi mingguan yang dilaksanakan oleh sekolah

  Adanya program silaturrahmi oleh semua warga sekolah, rapat evaluasi dan supervisi. Program ini tercantum dalam rencana kerja sekolah

Bukti Luasnya Semua guru mengetahui program ini dan menjalankannya

Bukti Perbaikan Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan sekolah ke depannya

  informasi guna mengambil tindakan yang diperlukan Bukti Approach

  Bukti Approach - Bukti Luasnya - Bukti Perbaikan - Bukti Aligment & Integration

  16 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan fokus tindakan untuk mencapai sasaran sekolah, memperbaiki kinerja dan mencapai visi sekolah

  Bukti Aligment & Integration Berkaitan dengan item perbaikan proses kerja, hal ini dibuktikan dengan adanya penghargaan yang diberikan

  Bukti Perbaikan Sistem penghargaan bertujuan untuk memotivasi semua tenaga pendidik untuk peningkatan kinerja

  • SKOR 40%

  Berdasarkan hasil dari validasi, respon yang diberikan oleh MTs Muhammadiyah Sontang untuk kriteria kepemimpinan, perencanaan strategis, pengukuran, analisis dan pengetahuan manajemen, fokus guru dan karyawan, serta terhadap basic requirement , penyebarluasan terhadap unit kerja masih dilakukan dalam tahap evaluasi memperbaiki proses utama dan pendekatan masih dalam tahap awal penyelarasan. Dimana rentang skoringnya dalah antara 30-45%.

  Adapun perbedaan yang terjadi antara masing-masing kategori di atas, misalnya untuk kategori kepemimpinan dan perencanaan strategis memiliki nilai skor yang berbeda, namun masih dalam rentang skoring yang sama. Hal ini dikarenakan pemenuhan terhadap respon kedua kategori tersebut berbeda. MTs Muhammadiyah Sontang lebih banyak memberikan respon dan bukti terhadap perencanaan strategis dibandingkan dengan kepemimpinan, misalnya hasil dari review kinerja kepemimpinan tidak bisa dilihat oleh semua unit kerja, pendekatan yang dilaksanakan adalah dimana kepala msekolah memberikan LPJ kepemimpinan kepada pihak yayasan, yang mengetahui LPT tersebut hanya pimpinan sekolah. Berbeda dengan perencanaan, semua unit kerja dan bidang harus mengetahui tentang rapat kerja yang dibuktikan dengan adanya notulen dan absen rapat. Untuk kategori 3 (tiga), nilai skoring yang diperoleh adalah 25%, yaitu masuk dalam rentang skoring 10-25%.

  36 49 42,35

  63

  27

  

90

  4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan

  25

  85 21,25 63,75

  3 Fokus pada Siswa & Stakeholder

  

85

  Berdasarkan hasil validitas yang dilakukan, maka untuk kategori hasil rentang skoring yang dihasilkan adalah antara 10-25%, nilai tertinggi adalah pada item kepemimpinan, dimana pada item ini level terhadap hasil kepemimpinan dilaporkan, seperti adanya laporan pertanggungjawaban terhadap kinerja kepemimpinan kepada yayasan, namun tidak ada perbandingan yang dilakukan oleh sekolah terhadap hasil kepemimpinan ini.

  2 Perencanaan Strategis

  1 Kepemimpinan 120 45,5 74,5 37,92

  

Tabel 4. Analisis Gap untuk 7 (tujuh) Kriteria Baldrige

No Kriteria Maximum Existing %

  terhadap adanya gap dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

  address dalam kategori 1-7. Analisis

  Gap mengacu pada tidak adanya hasil yang ditunjukkan dalam menjawab area to

  Skor 50% dalam item proses merepresentasikan pendekatan yang memenuhi persyaratan overall di item bertalian yang dideploy secara konsistensi sebagian besar unit kerja, melalui beberapa siklus perbaikan dan pembelajaran serta menjawab kebutuhan kunci sekolah yang digambarkan dalam profil organisasi. Sedangkan skor 50% dalam item hasil merepresentasikan indikasi yang jelas adanya kinerja dengan level yang baik, tren yang meningkat dan data pembanding yang memadai. Dimana MTs Muhammadiyah Sontang belum memenuhi kriteria ini.

  Sedangkan nilai terendah adalah pada hasil efektivitas proses, hal ini dikarenakan hanya sedikit laporan yang diberikan oleh sekolah dalam memberikan indikator kinerja proses kerja.

  30

  6 Manajemen Proses 85 36,5 48,5 42,94

7 Hasil 450 93,5 356,5 20,78

  Skor Total 1000 285,25 714,75 28,53 Sumber : Iskandar Sadikin, 2010. Penuntun Menyusun Aplikasi Baldrige Criteria For Performance Excellent.

  Berdasarkan hasil analisis gap untuk masing-masing kriteria 1-6 menunjukkan bahwa kriteria fokus terhadap siswa dan

  stakeholder , dimana memiliki gap tertinggi yaitu hanya 25% dari nilai maksimum.

  Berdasarkan fakta yang diperoleh dari respon yang diberikan MTs Muhammadiyah Sontang untuk komitmen dari siswa dan mendengar suara siswa, masing-masing item mendapatkan poin 25%. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam penyebarluasan kedua item masih dalam tahap dini dan hanya menjawab beberapa item penting dari persyaratan yang telah ditetapkan. Dalam mendengar suara siswa masih menggunakan metode yang sederhana yaitu komunikasi dengan wali kelas, kemudian wali kelas akan menyampaikan berbagai keluhan pada saat rapat. Seharusnya sekolah mempertimbangkan metode khusus untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya, misalkan dengan adanya kotak saran.

  Kategori hasil memiliki gap yang paling tinggi adalah 356,5 poin atau hanya 20,78% dari nilai maksimum. Berdasarkan evaluasi hasil sevara keseluruhan MTs Muhammadiyah Sontang tidak memiliki laporan dan bukti data perbandingan terhadap sekolah lain serta tren hanya sedikit yang dilaporkan. Hal ini yang menyebabkan kesenjangan terhadap nilai hasil banyak yang tidak direspon oleh MTs Muhammadiyah Sontang. MTs sekolah kategori hasil perlu mendapatkan prioritas dalam peningkatan mutu sekolah. Nilai poin untuk kategori hasil adalah 450 poin namun sekolah hanya mendapat 93,5 poin.

  Kategori kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus terhadap siswa, karyawan dan manajemen proses memiliki pendekatan dan evaluasi yang berdasarkan fakta. Misalnya pada fokus terhadap guru dan karyawan dimana setiap bulannya yayasan menyediakan tunjangan kesehatan untuk guru dan karyawan. Skor total yang diperoleh oleh sekolah setelah dilakukan validasi dengan menggunakan expert validation. Skor total untuk masing-masing kriteria dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :

  Tabel 5 : Skor Total Masing-Masing Kriteria Kriteria Skor Kepemimpinan 45,5 Perencanaan Strategis

  36 Fokus pada Siswa dan Stakeholder 21,25 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Penmgetahuan

  27 Fokus terhadap Guru dan Karyawan 25,5 Manajemen Proses 36,5 Hasil 93,5 Skor Total 285,25

  Sumber : Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS Versi 22

  Berdasarkan hasil skor yang diperoleh oleh MTs Muhammadiyah Sontang maka dapat dikatakan sekolah ini berada pada klasifikasi poorly pada range 250-350 dengan kriteria Early Result.

  Analisis terhadap Komentar Umpan Balik

  integration untuk kategori hasil (kategoti 7).

  

Tabel 6 : Rekomendasi MTs Muhammadiyah Sontang

Kriteria Baldrige

  B. Rekomendasi masing-masing kriteria dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini :

  diberikan rekomendasi umum yang bertujuan sebagai perbaikan sekolah di masa yang akan datang. Rekomendasi berdasarkan integrasi antara instrumen akreditasi dan kriteria Baldrige, hal ini dikarenakan sekolah hanya melakukan penilaiam sekolah pada berdasarkan audit akreditasi sekolah, sehingga lebih membantu sekolah dalam mengidentifikasi peluang perbaikan yang harus dicapai oleh sekolah sendiri dalam meningkatkan akreditasi sekolah, dimana pada saat ini memiliki akreditasi

  improvement yang telah dibuat maka

  dibuat memiliki tujuan agar sekolah mampu melihat peluang-peluang perbaikan berdasarkan kriteria Baldrige yang akan digunakan sebagai perbaikan sekolah yang berkelanjutan. Berdasarkan opportunity for

  Opportunity for improvement

  1-6) dan faktoer level, tren, comparison dan

  Komentar umpan balik terdiri dari 2 (dua) yaitu : strength dan opportunity for

  approach, deployment, learning dan integration untuk kategori proses (kategori

  menunjukkan bahwa sistem, proses dan hasil respon dari MTs Muhammadiyah Sontang tidak mampun merespon

  improvement merupakan komentar yang

  Sedangkan untuk opportunity for

  comparison dan integration untuk kategori hasil (kategoti 7).

  hasil dari identifikasi proses dan hasil yang terdapat pada matriks skoring yang telah dibuat sebelumnya. Strength mengidentifikasikan pemenuhan respon terhadap appoach, deployment, learning dan integration untuk kategori proses (kategori 1-6) dan faktor level, tren,

  improvement. Komentar ini berdasarkan

  Rekomendasi Kesesuaian terhadap Instrumen Akreditasi Kepemimpinan Sekolah perlu melakukan sosialisasi visi dan misi sekolah secara kontinyu kepada warga sekolah baru Standar Pengelolaan Sekolah perlu melakukan pengembangan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan mutu sekolah Sekolah perlu menetapkan priopritas perbaikan dan pengembangan sekolah disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Tata nilai sekolah yang dilakukan melalui pembiasaan saja sebaiknya dibakukan dan disebarluaskan ke seluruh warga sekolah Sekolah perlu memiliki kaderisasi terhadap kepemimpinan Kepala sekolah perlu memberitahu kepada warga sekolah tentang hasil review kinerja kepemimpinannya Perencanaan Sekolah perlu melibatkan komite penyusun rencana kerja Sekolah perlu memfasilitasi pengelolaan sekolah yang menunjukkan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Sekolah perlu mensosialisasikan rencana kerja tahunan secara luas kepada pemangku kepentingan Sekolah perlu melibatkan komite sekolah dalam penyusunan RKAT

  Standar Pembiayaan Sekolah perlu mengumumkan rencana investasi kepada pemangku kepentingan Sekolah perlu membuat kotak saran untuk menampung komplain dari para siswa Standar Isi Sekolah belum memiliki guru bina konseling, sehingga sekolah perlu memiliki guru bina konseling Pembuatan RPP sebaiknya melibatkan peserta didik untuk Standar Proses lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran Sekolah perlu memfasilitasi peserta didik dalam penerapan budaya sekolah Fokus pada

  Strandar Kompetensi Siswa dan Sekolah perlu memfasilitasi pengembangan diri peserta didik Lulusan

  Stakeholder yang disesuaikan dengan bakat dan minat siswa guna meningkatkan kecakapan hidup kepada peserta didik Sekolah perlu membentuk jalinan yang kuat dengan alumni yang siap mendukung pengembangan sekolah

  Standar Pembiayaan Perlu adanya subsidi silang untuk siswa yang kurang mampu Sekolah perlu mensosialisasikan kriteria penilaian kepada Standar Penilaian orang tua dan peserta didik Pendidikan Sekolah perlu terus secara intens dalam melibatkan orang tua Standar Penilaian tentang peningkatan kemajuan hasil belajar Pendidikan Sekolah perlu memiliki sistem informasi manajemen agar data lebih terintegrasi dan terstruktur Sekolah perlu melakukan pengembangan dalam mengakses Standar Proses sumber belajar dan user friendly Pengukuran,