PPT Materi Gempa Bumi - Biologi Edukasi: Belajar Sains Biologi gempa

Gempa/seisme

Proses terjadinya gempa
• Terjadi karena adanya pergeseran
bagian bawah bumi secara tiba-tiba
• Menimbulkan getaran dan
gelombang yang menjalar ke seluruh
permukaan

Garis pada Peta Gempa
• Homoseista: garis yang
menghubungkan tempat yang dilalui
gempa pada waktu yang sama
• Isoseista: dengan intensitas yang
sama
• Pleistoseista: garis yang mengelilingi
daerah yang medapat kerusakan
terhebat

Perambatan gempa
• Getaran longitudinal: gerakan

berasal dari hiposentrum dan
bergerak melalu dalam bumi
• Getaran transversal: berasal dari
hiposentrum, bergerak melalui
bagian dalam bumi.
• Getaran gelombang panjang:
merambat dari episentrum

Pembagian gempa
• Berdasarkan penyebabnya
– Gempa tektonik: karena
pergeseran lempeng
– Gempa vulkanik: karena letusan
gunung berapi
– Gempa tanah runtuh: tambang
runtuh

Pembagian gempa
Berdasarkan kedalaman
hiposentrum

• Gempa dalam: >300km
• Gempa intermediet: 100-300km
• Gempa dangkal: < 100km

Pembagian gempa
Berdasarkan letak episentrum
• Gempa daratan
• Gempa laut
Berdasarkan intensitasnya
• Makroseisme
• Mikroseisme

Pembagian gempa
Berdasarkan bentuk episentrum
• Gempa sentral: episentrum
berbentuk titik. Gempa tektonik
• Gempa linier: episentrum berbentuk
garis, gempa vulkanik, runtuhan

Berdasarkan

episentrumnya

jarak

dari

 Gempa lokal (gempa setempat) adalah
gempa yang berjarak < 10.000 km dari
episentrum.
 Gempa jauh adalah gempa yang berjarak
± 10.000 km dari episentrum.
 Gempa sangat auh adalah gempa yang
berjarak > 10.000 km dari episentrum.

Pengukuran Gempa
Seismograf horizontal:
mencatat getaran gempa
pada arah horizontal.
terdiri atas
1. sebuah massa stasioner

(massa diam)
2. jarum penunjuk yang
digantung pada sebuah
tiang.
3. Pada saat terjadi gempa
meskipun tiang dan
silinder bergetar, massa
stasioner tetap diam.

Pengukuran Gempa
Seismograf
vertikal:
mencatat getaran
gempa pada arah
vertikal.

Besaran gempa
• Besaran gempa didasarkan pada
amplitudo yang tercatat pada seismograf.
• satuan gempa: skala Mercalli, skala

Omari dan skala Richhter
• Skala Richter untuk menggambarkan
besaran gempa, sedangkan skala Mercalli
digunakan untuk menunjukkan intensitas
gempa atau atau pengaruh gempa
terhadap tanah, gedung, dan manusia.

Jalur Gempa
• Jalur sirkum Pasifik: sering terjadi
gempa dalam dan gempa besar yang
dangkal.
Jalur ini terbentang dari Sulawesi, Filipina,
Jepang, Kepulauan Hawai.
Ring of Fire
• Jalur Mediterania: sering terjadi gempa
besar
Amerika, Eropa, Timur Tengah, India,
Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.

Daerah gempa di Indonesia

• Daerah sangat aktif: > 8,0 SR,
Halmahera dan pantai Utara Irian.
• Daerah aktif: 7,0 – 8,0 SR, lepas
pantai barat Sumatra, Sunda dan
Sulawesi Tengah.
• Daerah lipatan dan retakan: < 7,0 SR
meliputi Sumatra, Sunda dan
Sulawesi Tengah.

Daerah gempa di Indonesia
• Daerah lipatan dengan atau tanpa
lipatan: < 7,0 SR meliputi Sumatra,
utara Jawa, dan timur Kalimantan.
• Daerah gempa kecil: < 5,0 SR, pantai
timur Sumatra dan Kalimantan
Tengah.
• Daerah stabil, belum pernah tercatat
terjadi gempa,selatan Irian dan
Kalimantan bagian barat.


Hal-hal yang mempengaruhi besar
kecilnya dampak, yaitu:






Skala/ magnitudo gempa
Durasi dan kekuatan gempa
Jarak episentrum dengan perkotaan
Kedalaman hiposentrum
Kualitas tanah dan struktur
bangunan
• Lokasi bangunan terhadap
perbukitan dan pantai

identifikasi kerusakan bangunan akibat gempa
• Kerusakan ringan nonstruktural. retak
(lebar celah < 0,075 cm)pada dinding/ plester,

Bangunan masih layak huni
• Kerusakan ringan struktural. retak kecil
(lebar selah 0,075 – 0,6 cm) pada dinding/
plesteran,
perbaikan dilakukan secara arsitektural tanpa
mengosongkan bangunan.
• Kerusakan struktural tingkat sedang. retak
besar (> 0,6 cm) pada dinding/ plesteran,
bangunan perlu dikosongkan selama perbaikan

identifikasi kerusakan bangunan akibat gempa

• Kerusakan struktural tingkat
berat: 50% struktur utama rusak.
Bangunan tidak layak huni, perlu
dirubuhkan dan diperbaiki secara
total.
• Kerusakan total: > 65% bangunan
rusak, komponen utama telah rusak.
Bangunan tidak layak huni