Aqmarina Badzlin (21020111110143) LAMPIRAN BERITA ACARA

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN
LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
TUGAS AKHIR PERIODE 132/54
Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Laporan Program
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Tugas Akhir Periode 132/54 pada:
Hari
: Jum’at
Tanggal
: 16 Maret 2015
Waktu
: 09.00-11.00 WIB
Tempat
: Ruang B.101 Gedung Eko Budiharjo
Dilakukan oleh :
Nama
: Aqmarina Badzlin
NIM
: 21020111110143
Judul
: Galeri Seni Rupa Singaraja dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular
Dengan susunan tim penguji sebagai berikut:

Pembimbing I : Ir.Agung Dwiyanto, MSA
Pembimbing II : Dr.Ir.Suzanna Ratih Sari, MM, MA
Penguji I
: Prof. Ir. Totok Roesmanto, M.Eng
Penguji II
: Ir.Djoko Indrosaptono, MT
Penguji III
: Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., DEA
Penguji IV
: M.Sahid Indraswara, ST, MT
Pelaksanaan Sidang
Sidang Kelayakan Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Galeri Seni
Rupa Singaraja dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular ini dihadiri oleh Bapak Ir.Agung
Dwiyanto, MSA , Bapak Ir.Djoko Indrosaptono, MT , Bapak Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., DEA , Bapak
M.Sahid Indraswara, ST, MT , dan ibu Dr.Ir.Suzanna Ratih Sari, MM, MA . Sidang dimulai pukul 09.00
WIB dan dibuka oleh Bapak Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., DEA.
1. Presentasi dilakukan oleh penulis dalam waktu + 15 menit dengan pokok-pokok materi
sebagai berikut:
a. Latar Belakang (Melingkupi: Aktualita, Urgensi, Originalitas dengan dukungan data)
b. Studi Banding

c. Perhitungan Kapasitas Ruang
d. Pendekatan Program Ruang
e. Program Ruang
f. Tinjauan Lokasi dan Tapak
Sesi pertanyaan dan masukan dari Tim Penguji dimulai setelah presentasi selesai dilakukan, dengan
uraian sebagai berikut:
M.Sahid Indraswara, ST, MT
1. Pertanyaan:
Bagaimana cara anda menentukan besaran ruang sedangkan ukuran karya sangat beragam?
Jawaban:

Untuk menghitung besaran ruang berdasarkan ukuran karya dilakukan berdasarkan standar
yang ada di literature yaitu Human Dimention.
2. Pertanyaan:
Apakah di Singaraja karya yang dipamerkan 2 dimensi saja atau 3 dimensi juga?
Jawaban:
Dari hasil wawancara dan data yang diperoleh, karya seni yang sering dipamerkan di
Singaraja adalah objek 2 dimensi dan 3 dimensi hanya saja untuk objek 3 dimensi karya yang
dipamerkan tidak sebanyak objek 2 dimensi.
3. Saran dan Masukan:

Anda seharusnya melakukan studi ruang berdasarkan ukuran karya seni yang dipamerkan
baik itu 2 dimensi maupun 3 dimensi karena ukuran karya yang beragam. Kalau anda tidak
menghitung berdasarkan studi ruang maka anda tidak dapat memperoleh besaran ruang yang
tepat.
Ir.Djoko Indrosaptono, MT
1. Pertanyaan:
Pada saat menghitung besaran ruang untuk kantor pengelola apakah anda memasukkan
ukuran furniture? Bisa saja ukuran kantor pengelola galeri berbeda dengan kantor-kantor fasilitas
lain.
Jawaban:
Penghitungan besaran ruang untuk kantor pengelola menggunkan standar yang di dapat dari
literature yaitu Data Arsitek, karena di literature sudah ditentukan ukuran akhir besaran ruang
tanpa ukuran furniture maka saya tidak menghitung berdasarkan ukuran furniture.
2. Pertanyaan:
Bagaimana cara anda untuk membuat penilain tapak?
Jawaban:
Untuk membuat penilaian tapak menggunkan range angka dari 1-5 sebagai kriteria.
3. Saran dan Masukan:
Anda seharusnya menghitung besaran ruang untuk kantor pengelola berdasarkan ukuran
furniture yang diperlukan, karena bias saja ukurannya akan berbeda dengan literature sesuai

dengan kebutuhan. Begitu pula dnegan ruang-ruang servis, anda harus menghitung berdasarkan
kebutuhan sehingga memperoleh besaran ruang yang tepat. Kemudian untuk range penilaian
tapak segharusnya anda membuat range angka 1-3 dengan keterangan jelek, sedang,baik ini lebih
mudah untuk memberikan penilaian pada tapak anda nantinya.
Ir.Agung Dwiyanto, MSA
1. Saran dan Masukan:
Untuk gambar tapak terpilih seharusnya anda gambar ulang lagi bukan dari google maps.
Kemudian studi banding yang anda masukkan sudah bagus karena memasukkan studi banding dari
luar negeri yang mengadopsi konsep nawa sanga, ini dapat menjadi referensi anda. Kemudian

pendekatan desain yang digunakan tidak apa-apa menggunakan arsitektur neo-vernakular, karena
apabila menggunkan arsitektur regional cukup sulit untuk mendapatkan datanya.
Dengan demikian Berita Acara Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur ini dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya. Perbaikan laporan dilakukan berdasarkan masukan dan saran dari Tim Penguji
dalam rangka penyempurnaan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.
Semarang, 16 Oktober 2015
Peserta Sidang,

Aqmarina Badzlin

NIM. 21020111110143
Mengetahui,
Pembimbing I

Ir.Agung Dwiyanto, MSA
NIP. 19620110 198902 1 001

Pembimbing II

Dr.Ir.Suzanna Ratih Sari, MM, MA
NIP. 19670430 199203 2 002

Penguji I

Penguji II

Prof. Ir. Totok Roesmanto, M.Eng
NIP.195205051980111001

Ir.Djoko Indrosaptono, MT

NIP. 19590109 198703 1 001

Penguji III

Penguji IV

Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., DEA
NIP. 19641108 199001 1 001

M.Sahid Indraswara, ST, MT
NIP. 19761110 200012 1 003