142 Tahun 2011

KETUA MAHKAMAH AGUNG
REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR . I42IKMA/SK/DV2O t I
TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM KAMAR DI MAHKAMAH AGUNG

Menimbang '.

a.

Bahwa Mahkamah Agung adalah penga..iilan tertinggi ya

rnemeriksa dan memutus perkara permohonan kasasi. peninjauan kembali.
kasasi demi kepentingan hukum. sengkeia tentang kewenansan mengadili.
hak uji materil dan perkara-perkara lairr _;ang diterrtukan oleh Undanel
Undang;
b. Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut dengan sebaik-baiknya,

Mahkamah Agung harus selalu meniaga kualitas dan konsistensi
putusannya, sehingga dapat dijadikan acuan oleh pengadilan-pengadilan dr

tingkat bawah

@

!r9!qu1ug-!g44la:perkara-Jaqg

serupa;

c. Bahwa untuk menjaga kualitas dan k'onsistettsi putusan Mahkamah
Agung, perlu diterapkan penanganan ptrtr':ara dengan sistem kan-.'ar di
Mahkamah Agung;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan dalam hru"uf a sampai dengan huruf c di
atas, perlu drtetapkan Pedoman Penelalr,q.i Sistem Kamar di Mahkamalr
Agung.

Mengingat :


1.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2()0() ;entang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung:

2. Undang-Undang
3.

Nomor 48 Tahun 20C9 tcritang Kekuasaan Kehakiman;

Undang-Undang Nomor 49 Tahun 200tr tentang Perubairau Kedua atas
Undang-Undang Nonror 2 Tahun 1985lentnrrg Peradilan Umum;

Nomor -50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Nonror
7 Tahun 1989 teniang Peradilan Agarna; dan
Undang-Undang

4. Undang-Undang


5. Undang-Undang Nonior 51 Tahun 2009 lentang Perubahan Keciua atas
[-Jndang-Undang Nomor 5 Tahun 19t:{, tentang Pcladilan Tata Usatr..r
Negara.
6. Undang-Undang

No. 31 Tahun 1997 i.c;,titrig Peradilan Militer

7. Hasil Rumusan Tinr Pengkajian Sistem

(lnar

di Mahtcamah Agung

KETUA MAHKAMAH AGUNG
RBPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR


z

142/KMA/SK/DV20

t

1

TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM KAMAR DI MAHKAMAH AGUNG
Menimbang

:

a. Bahwa Mahkamah Agung adalah penga.iilan tertinggi ym
rnemeriksa dan memutus perkara permohonan kasasi. peniniauan kembali.
kasasi demi kepentingan hukum. sengketa tentang kewenangan mengadili"
hak uji materil dan perkara-perkara lairr .iang ditetttukan oleh Undanq:
uqdaag;

b. Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut dengan sebaik-baiknya,
Mahkamah Agung harus selalu meniaga kualitas dan konsistensi
putusannya, sehingga dapat dijadikan acuan oleh pengadilan-pengadilan dr
n:ernulw__perke&+glkara_Jaeg
tingkat bawah @
serupa;
c. Bahwa untuk rnenjaga kualitas dan l..onsistensi putusan Mahkamah
Agung, perlu diterapkan penanganan perl.:ara dengan sistem karnar di
Mahkamah Agung;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangar, dalam huruf a sampai dengan huruf c di
atas, perlu ctitetapkan Pedoman Penerana,r Sistem Kamar di Mahkamah
Agung.

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 ier'tang Perubahan Kedua ata;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009) tentang Perubairau Kedua alas

Undang-Undang Nonror 2 Tahun 1985 teltang Peradilan Umum;
4"

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nonror 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agarna; dan

5. Undang-Undang Non,or 51 Tahun 2009 ientang Perubahan Kedua atas
LJndang-Undang Nomor 5 Tahun I Dt:C tentang Peradilan Tata Usafr,l
Negara.
6. Undang-Undang
7.

No. 31 Tahun 1997 i"c;,titrig Peradilan Militer

Hasil Rumusan Tinr Pengkajian Sistem (mar di Ma-ht