SEMINAR LAPORAN LATIHAN FIP UNY 2011

SEMINAR
LAPORAN
PENELITIAN
LATIHAN FIP
UNY 2011
JUDUL:
Peningkatan Kualitas Perkuliahan BK di
SD Program Studi S1 PGSD dengan
Model Kooperatif Learning Teknik Jigsaw

IDENTIFIKASI MASALAH









Pembelajaran dominan berlangsung

satu arah.
Upaya dosen memperbaiki proses
belum optimal.
Diskusi belum optimal
Keaktivan mahasiswa rendah, titip nama
pada tugas.
Hasil belajar mahasiswa masih perlu
ditingkatkan, pemahaman rendah



Atas dasar latar belakang masalah tersebut
di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1.

2.

Apakah Model Pembelajaran
Koopreatif “Jigsaw”dapat

meningkatkan kualitas proses
Perkulihan BK di SD di Prodi S1
PGSD FIP UNY?
Apakah Model Pembelajaran
Kooperatif “Jigsaw” dapat
meningkatkan kualitas hasil
Perkulihan BK di SD di Prodi S1
PGSD FIP UNY?

KAJIAN TEORI
1.

2.

Hakikat Pembelajaran Kooperatif
(Pengertian, tujuan, prinsip,
unsur, model-model, karakteristik,
langkah, aktivitas)
Tinjauan Tentang Mata Kuliah BK
di SD (Pengertian, perkluliahan BK

SD)

METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
4.
5.

Pendekatan: Kuantitatif
Jenis
: PTK
Analisis : Deskriptif Kuantitatif
Subjek : Mahasiswa PGSD smt 6
Waktu: pada semester genap tahun akademik 2010/2011,
yang dimulai pada bulan Februari 2011 dan berakhir bulan Juni
2011.

6.


Instrumen: pedoman observasi,
dokumentasi

PROSEDUR PENELITIAN
1.
2.
3.
4.

Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi

DESAIN PEMBELAJARAN
1) Siswa dikelompokkan ke dalam 4-5 anggota tim
2) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
berbeda.
3) Anggota dari tim yang berbeda yang telah
mempelajari bagian atau sub bab yang sama bertemu

dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka.
4) Setelah selesai diskusi, sebagai tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar
teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka
kuasai dan tim anggota lain mendengarkan dengan
sungguh-sungguh.
5) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
6) Dosen memberi evaluasi (tes).
7) Penutup.

KRITERIA KEBERHASILAN


Kualitas Proses Pembelajaran:
a. frekfuensi diskusi antar mahasiswa &
dosen-mahasiswa
b. pelaksanaan tugas-tugas perkuliahan
c. Mahasiswa mencari sumber belajar
lain

d. Terungkapnya gagasan baru dari
mahasiswa.



Peningkatan kualitas hasil sesuai kriteria
hasil belajar dari Suharsimi Arikunto
bahwa pembelajaran dapat dikatakn
berhasil jika 80% mahasiswa
mendapatkan nilai diatas 70. Maka jika
dari 40 mahasiswa, setidaknya 32
mahasiswa memiliki nilai diatas 70

PELAKSANAAN
PENELITIAN
Siklus 1
1. Perencanaan (Susun SAP, bentuk klp,bagi
tugas diskusi klp umum)
2. Pelaksanaan (pertemuan ke 3, diskusi klp
ahli,laporan klp umum, kuis1)

3. Observasi (frek. Diskusi, sbr bljr, ide mhs)
4. Refleksi
-kelas kurang kondusif utk diskusi bbrp
klp, perlu ruang/tempat lain
-diskusi klp ahli masih 1 arah, penanya
direkam
-sbr blj pada buku text, anjuran sbr bljr
lain


PELAKSANAAN
PENELITIAN
Siklus 2
1. Perencanaan (Susun SAP, tugas diskusi
klp umum)
2. Pelaksanaan (pertemuan ke 4, diskusi
klp ahli,laporan klp umum, kuis2)
3. Observasi (frek. Diskusi, sbr bljr, ide
mhs)
4. Refleksi

-kelas dipakai 2 klp, klp lain digasebo
dan halaman rumput.
-diskusi klp ahli antusias berdialog
-mhs ambil dr internet


PELAKSANAAN
PENELITIAN
Siklus 3
1. Perencanaan (Susun SAP, tugas diskusi
klp umum)
2. Pelaksanaan (pertemuan ke 5, diskusi klp
ahli,laporan klp umum, kuis-3)
3. Observasi (frek. Diskusi, sbr bljr, ide mhs)
4. Refleksi
-kelas dipakai 2 klp, klp lain digasebo dan
halaman rumput.
-diskusi klp ahli antusias berdialog, waktu
kurang, pembahasan dibantu dosen
-mhs ambil dr internet, buku relevan



HASIL
Obser
vasi

Skor
siklus

Rerata
Kuis

61,11

>70,
65%

74,55

72,22


>70,
95%

78,975

86,11

>70,
95%

84,8

KESIMPULAN




Penerapan kooperatif learning (jigsaw)
dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran mata kuliah BK di SD.
Penerapan kooperatif learning (jigsaw)
dapat meningkatkan hasil belajar mata
kuliah BK di SD.

SARAN






Kooperatif learning (jigsaw) dapat digunakan
dalam pembelajaran di PGSD karena dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan
mhs, semakin banyak pengetahuan yang
diketahuinya, maka dosen perlu
mengembangkan pembelajaran yang dapat
mengaktifkan mahasiswa
Mahasiswa diharapkan memperbanyak
sumber belajar agar memiliki wawasan yang
lebih luas sehingga merangsang munculnya
ide-ide baru.