PENGEMBANGAN DOSEN 2017
Pengembangan Pendidikan Tinggi
PROF. H. JOHNI NAJWAN, S.H., M.H., Ph.D
Pendahuluan
Risiko
globalisasi : ketidakadilan karena
kompetisi dan pasar bebas
Perlu upaya meminimalkan dan mengelola
ketidakadilan
Vaksin yang diperlukan : pendidikan
Masyarakat miskin sukar mendapatkan
pendidikan yang baik, hal ini justru
memperbesar ketidakadilan
Sifat pendidikan tinggi
Institusi
yang kredibel
Akuntabel
Efisien dan relevan
Manajemen internal yang transparan
Memenuhi standar mutu yang berlaku
Responsif dan adaptif
Program yang dikembangkan
University
Research for Graduate Education
(URGE)
Development of Undergraduate Education
(DUE)
Quality for Undergraduate Education (QUE)
Technological and Professional Skills
Development (TPSD)
DUE-Like ; Semi-QUE ; Hibah Bersaing
Kekuatan perguruan tinggi
Kualitas
mahasiswa yang diterima (kriteria
dan selektivitas)
Kualitas dosen (rekrutmen dan
pengembangan karier)
Kualitas pengelolaan/manajemen
(governance and leadership)
Peran perguruan tinggi
Knowledge
factory : not just a creator of
knowledge, a trainer of young minds and a
transmitter of culture but also a major agent
of economic growth
Kekuatan moral : kredibel, akuntabel,
dipercaya oleh masyarakat dan dapat
memberi contoh yang benar
Jumlah dosen PTN (2000)
Kualifikasi
diploma : 493
Kualifikasi sarjana : 27.136
Kualifikasi magister : 19.593
Kualifikasi doktor : 4.792
Jumlah total : 52.014
(catatan : guru besar berjumlah 1860)
Pendanaan pendidikan tinggi
(2002)
Anggaran
rutin : Rp. 2,5 trilyun
Anggaran pembangunan : Rp. 2,2 trilyun ( Rp.
1,2 trilyun dana BLN)
Jumlah mahasiswa PTN terdaftar/tercatat :
897.510
Anggaran pemerintah per mahasiswa per tahun :
Rp. 5,2 juta
SPP : Rp.600.000,- per mahasiswa per
tahun,hanya 12% dari anggaran pemerintah
Perbandingan dengan negara
lain
Amerika
Serikat : SPP mahasiswa hanya
menutupi 18,4% dari kebutuhan biaya
pendidikan dan anggaran pemerintah (federal
dan negara bagian) menutupi 47% (untuk
state university)
Malaysia : SPP mahasiswa hanya menutupi
sekitar 28% dari kebutuhan biaya pendidikan,
sisanya oleh pemerintah (untuk Insitutut
Pendidikan Tinggi Awam)
Perbandingan dengan negara
lain (sambungan)
Inggris
: SPP mahasiswa hanya menutupi
22,42% dari kebutuhan dana pendidikan,
sisanya oleh pemerintah (hampir semua PT
di Inggris adalah milik pemerintah)
Perbandingan satuan biaya pendidikan :
– Malaysia : 12.000 RM
– Inggris : 6.400 poundsterling
– Indonesia : Rp. 5,6 juta
New university
From
teaching to learning organizations
From passive students to active learners
From faculty-centered to learner-centered
From solitary learning to interactive,
collaborative learning
From classroom learning to learning
communities
New university (continued)
From
linear, sequential curricula to
hyperlearning experiences
From credit-hour or seat-time credentialling
to learning assessment
From just-in-case learning to just-in-time
learning to just-for-you learning
From student or alumnus to lifelong
member of a learning community
New University (continued)
From
campus-based to asynchronous to
ubiquitous learning opportunities
Note
: they represent paradigms that are
actually evolving today.
Taksonomi perguruan tinggi
Tradisional
:
– Community colleges : penyiapan tenaga kerja,
pendidikan berkelanjutan dan pendidikan
remedial
– State undergraduate institutions : penyedia guru,
mengembangkan ekonomi regional dan
usaha/industri regional
– Major research universities : fokus pada
pendidikan pasca sarjana dan penelitian,
memperoleh dana penelitian cukup besar
Taksonomi perguruan tinggi
(sambungan)
Taksonomi
baru :
– Brand-name campuses : selektif, status tinggi
dan biaya tinggi (Harvard, Berkeley)
– Mass-provider institutions : biaya rendah,
program tradisional dan jumlah mahasiswa
besar (universitas lokal; community colleges)
– Convenience institutions : menawarkan
beragam modus pendidikan dengan biaya
terjangkau (Open university)
Implikasi tantangan abad 21
Karena
keterbatasan anggaran pemerintah
maka akan terjadi pergeseran dari “stateowned” (public) menjadi “state-supported”
atau “state-assisted” atau “state-related”
university;
Bahkan beberapa PTN sudah menjadi
“privately supported but publicly
committed” university.
Contoh terobosan oleh China
Target
: membuat Beijing University menjadi
world-class pada tahun 2015 (dengan 8.000
publikasi pada top international scientific
journals)
Pemberian anggaran khusus bagi PT tersebut
dan 7 lainnya ( masing-masing sebesar 16x
anggaran biasa)
Prioritas untuk hanya beberapa PT yang
diunggulkan
Terobosan oleh China
(sambungan)
Deregulasi
peraturan dalam bidang pendidikan,
termasuk cara untuk memberhentikan dosen yang
tidak efektif
Reorganisasi jurusan untuk memungkinkan
kegiatan lintas disiplin
40% dosen sudah berpendidikan doktor
Anggaran Dept. Pendidikan : 30% dari kebutuhan
dana pendidikan, sisanya sebagian besar dari
research grant
Terobosan oleh China
(sambungan)
Jumlah
paten yang dihasilkan tahun 2000
berjumlah 20 buah
Memberi insentif bagi lulusan doktor dari luar
negeri untuk bekerja di Beijing Univ
Meningkatkan porsi General Education Courses
pada tingkat sarjana
Tidak lagi terlibat dalam industri/pabrik yang
selama ini dimiliki sahamnya karena ternyata
mengganggu misi universitas
TERIMA KASIH
PROF. H. JOHNI NAJWAN, S.H., M.H., Ph.D
Pendahuluan
Risiko
globalisasi : ketidakadilan karena
kompetisi dan pasar bebas
Perlu upaya meminimalkan dan mengelola
ketidakadilan
Vaksin yang diperlukan : pendidikan
Masyarakat miskin sukar mendapatkan
pendidikan yang baik, hal ini justru
memperbesar ketidakadilan
Sifat pendidikan tinggi
Institusi
yang kredibel
Akuntabel
Efisien dan relevan
Manajemen internal yang transparan
Memenuhi standar mutu yang berlaku
Responsif dan adaptif
Program yang dikembangkan
University
Research for Graduate Education
(URGE)
Development of Undergraduate Education
(DUE)
Quality for Undergraduate Education (QUE)
Technological and Professional Skills
Development (TPSD)
DUE-Like ; Semi-QUE ; Hibah Bersaing
Kekuatan perguruan tinggi
Kualitas
mahasiswa yang diterima (kriteria
dan selektivitas)
Kualitas dosen (rekrutmen dan
pengembangan karier)
Kualitas pengelolaan/manajemen
(governance and leadership)
Peran perguruan tinggi
Knowledge
factory : not just a creator of
knowledge, a trainer of young minds and a
transmitter of culture but also a major agent
of economic growth
Kekuatan moral : kredibel, akuntabel,
dipercaya oleh masyarakat dan dapat
memberi contoh yang benar
Jumlah dosen PTN (2000)
Kualifikasi
diploma : 493
Kualifikasi sarjana : 27.136
Kualifikasi magister : 19.593
Kualifikasi doktor : 4.792
Jumlah total : 52.014
(catatan : guru besar berjumlah 1860)
Pendanaan pendidikan tinggi
(2002)
Anggaran
rutin : Rp. 2,5 trilyun
Anggaran pembangunan : Rp. 2,2 trilyun ( Rp.
1,2 trilyun dana BLN)
Jumlah mahasiswa PTN terdaftar/tercatat :
897.510
Anggaran pemerintah per mahasiswa per tahun :
Rp. 5,2 juta
SPP : Rp.600.000,- per mahasiswa per
tahun,hanya 12% dari anggaran pemerintah
Perbandingan dengan negara
lain
Amerika
Serikat : SPP mahasiswa hanya
menutupi 18,4% dari kebutuhan biaya
pendidikan dan anggaran pemerintah (federal
dan negara bagian) menutupi 47% (untuk
state university)
Malaysia : SPP mahasiswa hanya menutupi
sekitar 28% dari kebutuhan biaya pendidikan,
sisanya oleh pemerintah (untuk Insitutut
Pendidikan Tinggi Awam)
Perbandingan dengan negara
lain (sambungan)
Inggris
: SPP mahasiswa hanya menutupi
22,42% dari kebutuhan dana pendidikan,
sisanya oleh pemerintah (hampir semua PT
di Inggris adalah milik pemerintah)
Perbandingan satuan biaya pendidikan :
– Malaysia : 12.000 RM
– Inggris : 6.400 poundsterling
– Indonesia : Rp. 5,6 juta
New university
From
teaching to learning organizations
From passive students to active learners
From faculty-centered to learner-centered
From solitary learning to interactive,
collaborative learning
From classroom learning to learning
communities
New university (continued)
From
linear, sequential curricula to
hyperlearning experiences
From credit-hour or seat-time credentialling
to learning assessment
From just-in-case learning to just-in-time
learning to just-for-you learning
From student or alumnus to lifelong
member of a learning community
New University (continued)
From
campus-based to asynchronous to
ubiquitous learning opportunities
Note
: they represent paradigms that are
actually evolving today.
Taksonomi perguruan tinggi
Tradisional
:
– Community colleges : penyiapan tenaga kerja,
pendidikan berkelanjutan dan pendidikan
remedial
– State undergraduate institutions : penyedia guru,
mengembangkan ekonomi regional dan
usaha/industri regional
– Major research universities : fokus pada
pendidikan pasca sarjana dan penelitian,
memperoleh dana penelitian cukup besar
Taksonomi perguruan tinggi
(sambungan)
Taksonomi
baru :
– Brand-name campuses : selektif, status tinggi
dan biaya tinggi (Harvard, Berkeley)
– Mass-provider institutions : biaya rendah,
program tradisional dan jumlah mahasiswa
besar (universitas lokal; community colleges)
– Convenience institutions : menawarkan
beragam modus pendidikan dengan biaya
terjangkau (Open university)
Implikasi tantangan abad 21
Karena
keterbatasan anggaran pemerintah
maka akan terjadi pergeseran dari “stateowned” (public) menjadi “state-supported”
atau “state-assisted” atau “state-related”
university;
Bahkan beberapa PTN sudah menjadi
“privately supported but publicly
committed” university.
Contoh terobosan oleh China
Target
: membuat Beijing University menjadi
world-class pada tahun 2015 (dengan 8.000
publikasi pada top international scientific
journals)
Pemberian anggaran khusus bagi PT tersebut
dan 7 lainnya ( masing-masing sebesar 16x
anggaran biasa)
Prioritas untuk hanya beberapa PT yang
diunggulkan
Terobosan oleh China
(sambungan)
Deregulasi
peraturan dalam bidang pendidikan,
termasuk cara untuk memberhentikan dosen yang
tidak efektif
Reorganisasi jurusan untuk memungkinkan
kegiatan lintas disiplin
40% dosen sudah berpendidikan doktor
Anggaran Dept. Pendidikan : 30% dari kebutuhan
dana pendidikan, sisanya sebagian besar dari
research grant
Terobosan oleh China
(sambungan)
Jumlah
paten yang dihasilkan tahun 2000
berjumlah 20 buah
Memberi insentif bagi lulusan doktor dari luar
negeri untuk bekerja di Beijing Univ
Meningkatkan porsi General Education Courses
pada tingkat sarjana
Tidak lagi terlibat dalam industri/pabrik yang
selama ini dimiliki sahamnya karena ternyata
mengganggu misi universitas
TERIMA KASIH