Buletin Vol 1 No 3 Tahun 2006

bu leti n
SUM BER

Penanggung Jawab :

vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
VQlum~' NomorJ·2006JIHGFEDCBA Kepala Pusat Sumber Daya Geologi

DAYA

GEOLOGI

Wakil Penanggung Jawab :

Kepala Bidang Informasi

PENGANT AR REDAKSI

DEWAN REDAKSI
Ketua


Para pembaca yang budiman,

Agus Pujobroto
Wakil Ketua

Puji syukur ke hadiratAliah SWT, di penghujung tahun 2006
ini bulletin kita bisa terbit kembali. Ada 6 tulisan ilmiah serta 1 draft
pedoman teknis yang disajikan dalam Buletin edisi ini. Tulisan
ilmiah muncul dari seluruh kelompok kerja serta ditulis rata-rata
oleh para pejabat fungsional penyelidik bumi atau perekayasa.
Sayangnya, masih belum ada tulisan dari para pejabat fungsional
lainnya seperti litkayasa atau pranata komputer. Kami
rnenqundanq partisipasi para pejabat fungsional tersebut untuk
menulis dalam buletin ini. Para penulis luar Pusat Sumberdaya
Geologi tentunyajuga sangat ditunggu partisipasinya.
Dalam rapat sidang redaksi sebelum pencetakan, mencuat
penilaian, bahwa tulisan yang masuk ada beberapa yang belum
layak tayang. Munculah keinginan untuk meningkatkan mutu
karya tulisan yang akan dimuat untuk edisi-edisi Buletin
berikutnya. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa untuk

selanjutnya mutu tulisan diharapkan bisa terus meningkat.
Tentunya harus ada kriteria yang baku, agar suatu tulisan yang
masuk bisa dikatakan bermutu. Misalnya saja untuk suatu karya
ilmiah, hipotesa harus dibuat berdasarkan fakta yang muncul,
penyelidikan dilakukan dengan metoda analisis yang benar dan
sintesa berdasarkan data dan fakta yang cukup banyak sehingga
bisa disimpulkan kecenderungannya. Suatu gagasanpun harus
berdasarkan fakta atau gejala yang muncul dipermukaan bumi.
Selain itu etika penulisan juga harus diperhatikan, penyitiran
pendapat, data dan penerbitan harus jelas agar bisa
dikonfirmasikan dan dibedakan antara pendapat penulis dan
pendapat penulis sebelumnya yang disitir.
Tetapi untuk suatu buletin yang menurut kamus
mempunyai padanan kata kalawarta yang berarti pengumuman
sing kat terakhir, atau siaran sing kat kabar terakhir yang disiarkan
secara berkala, apa tidak terlalu mendekati ke jurnal ilmiah bila
mengacu ke persyaratan diatas? Apa seharusnya isi buletin lebih
ke sifat beritanya? Yang jelas, apapun isinya nampaknya kita
harus tetap membangun mutu isi dari buletin kita ini. Kalau itu
menyangkut berita tentunya harus berita yang benar berdasarkan

data yang akurat dan menyangkut kepentingan orang banyak.
Kalaupun sebagian isinya tetap merupakan karya ilmiah, tentu
juga harus mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah yang lazim.
Untuk itu, sebagai panduan, mulai terbitan kali ini kami
melampirkan pedoman penulisan karya ilmiah di buletin kita ini.
Dengan berakhirnya tahun 2006,
kami akan tetap
rnernpertahankan seman gat untuk tatap membangun Buletin
Sumber Daya Geologi agar tetap bisa menjadi sarana para
peneliti, penyelidik bumi dan yang lainnya untuk berkarya dan
merujuk sesuatu. Semoga sumberdaya geologi Indonesia segera
dapat kita informasikan kepada masyarakat secara akurat agar
lebih mudah dimanfaatkan.

Danny Z. Herman
Anggota

Kusdarto
Bambang Pardiarto
S.M Tobing

Rahardjo Hutamadi
Herry Sundoro
Siti Sumilah R.S.
Editor:

Sjafra Dwipa
Herudiyanto
Bambang Tjahjono
Teuku Ishlah
DEWAN PENERBIT
Ketua

5.5. Rita Susilawati
Anggota

Ella Dewi Laraswati
Nandang Sumarna
Komaruddin

CandrakjihgfedcbaZYXWVUTSRQPO


Redaksi
m aupun

m enerim a

m akalah

baik dari dalam

dari luar lingkungan

D aya G eologi.

M akalah

Pusat Sum ber

hendaknya


daya geologi

sum ber

geologi

secara um um serta ditulis dalam form at

M icrosoft

W ord dengan

m aksim allO
A lam atkan
Redaksi Buletin
Sub Bidang

secara khusus atau
single spasi,


halam an.
kepada

Pusat Sum ber

Penyediaan

Jalan Soekam o
Bandung

:
D aya G eologi,

Inform asi
40254.

Fax. (022) 5206263
bttp:/lw w w .dim .esdm .go.id;
bttp:l/portal.dim .esdm .go.id
E-M ail = sism in@ dim .esdm .goJd


Desember 2006

Publik

H atta N o. 444

Telp. (022) 5226270,

Selamat membaca dan menyongsong tahun 2007 dengan
seman gat yang lebih tinggi.

berkaitan

dengan

bu letin

kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Volume 1 Nomor 3 - 2006

SUMBER DAYA GEOLOGI
DAFTAR

151
Halaman

PEDOMAN

PENULISAN

MAKALAH

ILMIAH

MAKALAH

ILMIAH


2

SUMBER DAYA EMAS PRIMER SEKALA KECIL UNTUK PENGEMBANGAN
PERTAMBANGAN
RAKYAT DENGAN KONSEP CUSTOM MILL
O leh

: Sabtanto

WILAYAH

3 kjihgfedcbaZY

Joko Suprapto

IDENTIFIKASI ENDAPAN POINT BAR DALAM KAITANNYA DENGAN CEBAKAN EMAS PLACER
DAERAH ALiRAN S.BOYAN, KECAMATAN BOYAN TANJUNG KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT .13

Z Herm an


O leh : Danny

KAJIAN AWAL POTENSI BATUBARA UNTUK TAMBANG
BONTANG DAN SEKITARNYA, PROVINSI KALIMANTAN

DALAM BAWAH TANAH DAERAH
TIMUR
;

21

O leh : Fatim ah

PROSPEK PEMANFAAATAN
BAHAN BAKU' SEMEN

ENDAPAN

LEMPUNG

DANAU LlMBOTO

SEBAGAI

30

O leh: Kusdarto

RESERVOAR DAN MODEL PANAS BUMI DI G.PUMA, KABUPATEN DOMPU, P. SUMBAWA
BERDASARKAN KARAKTER GEOLOGI, GEOKIMIA DAN GEOFISIKA
O leh : Herry

Sundhoro,

Bam bang

Sulaem an,

Tim or Situm orang,

O ikdik Risdianto

PERENCANAAN EKSPLORASI CEBAKAN NIKEL LATERIT DI DAERAH WAYAMLI, TELUK BUll,
HALMAHERA TIMUR, SEBAGAI MODEL PERENCANAAN EKSPLORASI CEBAKAN
NIKEL LATERIT DIINDONESIA.
O leh : Deddy, T. Sutisna, Dwi Nugroho Sunuhadi, Agus Pujobroto dan Danny Z Herm an

PEDOMAN TEKNIS : DRAFT PERATURAN
KONSERVASI BAHAN GALIAN

PEMERINTAH

REPUBLIK

35

dan Edi Sum erdi

INDONESIA

48

TENTANG
57

TOKOH .................................•.......................................................••.......................................................

63

GALERI MINERAL

65

KAMUS GEOLOGI
UPGRADE
GALLERI

.........................•••..•.....•.•.•........•.......................•••••••.........•••.......................•.......•.....

YOUR KNOWLEDGE
FOTO

67
68
69

PEDOMAN PENULISAN

Makalah Ilmiah vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPON
ISI DAN KRITERIA
Naskah
Buletin

Sumber

penelitian,
tentang

Daya

Geologi

berkaitan

baik sains

dengan

tugas

Daya Geologi.

dpublikasikan

atau

dapat

artikel

dan ulasan/tinjauan

maupun

pokok

terapan

hasil

table, grafik, gambar

sedang

(feature)
yang

Institusi

Pusat

yang diajukan

Naskah ditulis dalam

ditulis dengan

dicetak

tebal

Sari dalam

bahasa

Inggris.

bahasa

Indonesia

atau Inggris

Naskah

harus

Indonesia

Kata-kata

bahasa

atas halaman

selalu

dilengkapi

dan Abstract

asing

dicantumkan

Judul

yang

dalam

dalam

tidak

bentuk

dapat

asli

dan

Seluruh

bagian dari naskah termasuk

table

gambar

dan

dan

electronic

gambar,

daftar

catatan

acuan

yang digunakan
tulisan
jumlah
table

naskah

maksimum
dan

table,

satu

kertas

arial berukuran

dalam

dengan

dalam

Sari, Abstract,

kaki

diketik

file, dan dicetak

termsuk

spasi

pada

HVS; dengan
9 point.

diberi

Setiap

nomor

halaman

15

halaman,

sebanyak

gambar.

legenda

Susunan

tulisan,

grafik

secara

dengan

tulisan

foto atau gambar
hasil penemuan.

tidak

Semua

harus diacu

(Title).

pembahasan

masing

judul

maklah/karya

nama dan alamat institusi

penulis;

yang

Kesimpulan

disarankan

Berisi ringkasan

keseluruhan
keterangan

apabila

isi

dibuat

catatan

tanpa

Disarankan

berbahasa

tercantum

kaki yang

belakang,
metodologi,

di

disertai

Kasih

(Acknowledgements).

kepada
dalam

Acuan

dan

untuk

institusi

atau

pelaksanaan

laporan/karya

(Reference).

Acuan

ditulis

didahului

dana

pernyataan
orang

yang

penyeldiikan/penelitian

tulis.

system nama tahun (Harvard),
yang tercantum

Dapat

sumber

dengan

menggunakan

nama penulisl pengarang

oleh nama akhir (surename),

menurut abjad dan judul karya tulis/buku

ditulis

Sari;

dan

ini

dahulu

sementara
dan

berlaku

yang ditulis di

lokasi dan kesampaian

yang

diselidiki/diteliti

perlu

menggunakan

dengan
nomor.

sehingga
hasil

dapat

tujuan

yang

sub

dapat

dipublikan

penyuntingan

tanpa

at as

merubah

dan

isi nasakah.

mempunyai

dengan

pedoman

Geologi

dan tidak

latar

bab tidak
pernyataan
memahami

penyelidikan/penelitian

hak dan wewenang

penulisan

Buletin

berkewajiban

untuk

penuh

Sumber

untuk

Daya

mengembalikan

naskah tersebut.
PENGIRIMAN

NASKAH

Penulis dimohon

untuk mengirimkan

1 eksemplar

naskah asli

balk hard copy maupun soft copy kepada:
Buletin Sumber Daya Geologi

Sub Bidang Penyediaan

Informasi Publik

Gedung Pusat Sumber Daya Geologi (PMG)

daerah serta materi

Bab ini berisi

penuh melakukan

akan

Sekertariat

berisi

permasalahan,

bab dan

pembaca

naskah

menolak naskah dengan isi dan format yang tidak sesuai

terdiri dari 4 hingga 6 kata.
Bab

REDAKSI

Redaksi berwenang

memberikan

terlebih

kata kunci/keywiord

maksud

mengevaluasi

penghargaan

dan penulisan

dan saran dari isi

menyebutkan

penelitian/penyelidikan

membantu

dan

Redaksi

Indonesia,

bawah

(Introduction).

yang mencukupi

yang

lengkap dari

apabila naskah ditulis dalam bahasa Inggris.

bawah sari/abstract
Pendahuluan

hasil-hasil

dan

(Conclusions

Berisi kesimpulan

untuk

mengurangi

harus

250 kata. Sari dicantumkan

sebaliknya

tentang

dalam karya tulis/makalah.

Terima

WEWENANG

rinci dari setiap bab, dengan jumlah

naskah

Abstract

dengan

Saran

Recommendation).
yang dikandung

tulis, nama
bagi masing-

pokok bahasan

naskah

terlalu

maksimum

Berisi

penyelidikan/penelitian

terkait

dan

disusun

berisi nomor telepon, faximile serta e-mail.
Sari/Abstract.

(Discussion).

hasil

dengan huruf miring (Italic font).

Pada halaman

setiap penulls.,

Diskusi

terhadap

pernah dilaporkan.

dibuat

naskah

sebagai berikut :

dan

atau

interpretasi

digunakan

lembar

Pencamtuman

dan hanya mewakili

Pembahasan

Ucapan

FORMAT

huruf

disajikan

table, grafik, gambar dan foto yang disajikan

wadah

ditulis dengan huruf miring (italic font)

judul

penggunaan

dapat

pada

diajukan

bahasa yang digunakan.

bahasa

dialihbahasaldisadur

Judul

apabila

berlebihan

huruf capital di tengah

(bold).

dengan

Umum.

dengan

dalam tulisan.

. sesuai kaidah rnasing-masing
naskah

Hindarkan

berlebihan

singkat.

Berisi hasil-hasil

disajikan

maupun foto; diberi nomor secara

berurutan.

secara

and analysis).
yang

belum pernah

publikasi lain.

dan

(Results

penyelidikan/penelitian

terutama

dan fungsi

Naskah

tidak

berupa

dan analisis

di

tulis ilmiah untuk publikasi

ulas balik (review)

geologi

Sumber

Hasil

UMUM

makalah/karya

Atau
Gedung Mineral Logam PMG, Ruang Perpustakaan
(a.n Dra Ella Dewi Laraswati)
JI. Soekarno

Halla no 444 Bandung, 40254

yang

berkaitan dengan topik makalah.kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

2

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

MAKALAH ILMIAH

SUMBER DAYA EMAS PRIMER SEKALA KECIL
UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT
DENGAN KONSEP CUSTOM MILLvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPO
Oleh:
Sabtanto

Kelompok

Joko Suprapto

Program Penelitian Konservasi,

Pusat Sumber Oaya Geologi

SARI

Potensi cebakan emas primer di Indonesia sangat tinggi, dalam bentuk sumber daya sekitar 4.240 ton dan
cadangan

3.445 ton logam

dimanfaatkan
diawasi oleh
dalam

emas, penyebarannya

oleh pelaku usaha pertambangan
pemerintah

penambangan

agar selalu berupaya

dan

pengolahannya.

peralatan dan teknologi sederhana
Emas terbentuk

dapat dijumpai

di sebagian

besar kepulauan

yang ada, telah

sekala besar maupun kecil, serta PETI. Pengusahaannya
menerapkan

Pelaku

usaha

prinsipkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
good m ining practice dan kaidah konservasi
pertambangan

yang kurang mempertimbangkan

di alam dalam beberapa

diatur dan

tipe cebakan.

sekala

kecil umumnya

aspek perlindungan
Sumber

menggunakan

lingkungan.

daya bijih emas dapat dijumpai

dalam

dimensi besar dan kecil, kadar emas rendah sampai tinggi, bentuk tubuh bijih sederhana

sampai dengan kompleks.

Karakteristik

menggunakan

sederhana,

kimia

dan

fisiknya

memungkinkan

untuk

dapat

ditambang

dan

diolah

peralatam

hasilnya dapat dijual dengan mudah.

Cebakan

bijih emas berdimensi

Sebaran cebakan bijih emas

yang besar, perlu dikembangkan
yang dapat pula digunakan

kecil dan

kadar tinggi potensial

dikembangkan

sekala kecil pada beberapa lokasi, secara keseluruhan
secara optimal, dengan membangun

untuk melayani

pengolahan

untuk tambang

dapat merupakan

satu instalasi pengolahan

bijih dari beberapa

lokasi tambang

rakyat.

sumber daya

ramah lingkungan,
dan dikenal

dengan

custom m ill.

ABSTRACT
The potency of prim ary gold ores in Indonesia is so high wherein of about 4.240 tons is in the form
of native gold resources and the total native gold reserve am ounts to about 3.445 tons. G old distribution can be found

in m ost islands available through the Indonesian archipelago in which som e of them have been profitably m ining by
big scale m ining com pany or the sm all one and also by illegal sm all scale gold m ining (PET/). The m ining
m anagem ent is regulated and inspected by the governm ent in order to always m ake an effort in applying the principle
of good m ining practice and conservation rule in handling the m ine and are processing. Sm all scale m ining

entrepreneurs are generally

using sim ple equipm ents and technology and less concern about aspects of

environm ental protection.
G old is naturally occurred in several types of are deposits. G old are resources can be found in
large and sm all dim ensions with low up to high grade of gold, within sim ple up to com plex form of are bodies. From
its chem ical and physical characteristics it m akes possible to be m ined and processed using sim ple equipm ents and
the results can be sold out easily.
Sm all dim ension of gold are deposits with high grade of gold contents can be potentially developed
as people's gold m ines. G athering of som e scattered sm all dim ension of gold are deposits which are relatively close
to each other can represent kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
a big gold are deposit which needs to be developed at the optim um achievem ent by
installing a processing plant that take good care of environm ent and can also be used as the are processing service
to facilitate for the are resulted from each of the people's gold m ines. This way is very well known as a custom m ill.

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

3

MAKALAH ILMIAH

berpeluang

mencemari

melakukan

operasi

PENDAHULUAN vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Sebaran
menempati

cebakan

emas

daerah tinggian

sehingga

cenderung

terpencil.

dapat

wilayah

sekitarnya,

dengan

merupakan

Pengembangan

tersebut

primer

umumnya

morfologi

daerah

modal

dasar

sebagai

yang

pendapatan

Untuk
pengolahan
dan

konsep

neraca tahun 2005 dalam bentuk sumber daya sekitar
ton

dan

cadangan

Cebakan em as

3.445

ton

logam

primer dapat dijumpai

tersebar dan mengisi celah membentuk
bijih emas tipe tersebar
sedangkan

urat cenderung

tipe tersebar
cebakan

umumnya

dalam bentuk
urat. Cebakan

berkadar

dimanfaatkan

secara

ekonomis,

dan pengolahannya
pad at modal.

besar

memerlukan

Sedangkan

cebakan

sederhana

pertambangan

dapat

penambangan

teknologi

kadar relatif tinggi dapat ditambang
teknologi

untuk

serta

tinggi dan

tipe urat dengan
dan diolah dengan

dalam

secara

lingkungan,

untuk

dengan

menerapkan

sistematis
efisien

melayani

dalam

manfaat optimal

satu instalasi

yang tepat guna,

pengolahan

menggunakan
dan berwawasan

penqolahan

bijih

yang

berasal dari beberapa lokasi tambang.
CEBAKAN

bentuk

usaha

EMAS PRIMER

Genesa

Emas

primer

hidrotermal,
komponen

yang

terbentuk
menghasilkan

dari

hasil

aktifitas

cebakan

dengan

utama silika, terdiri dari dua tipe, yaitu tipe

tersebar mengisi pori batuan atau replacem ent

batuan

sam ping dan tipe mengisi celah dari kekar atau sesar.
Tipe

tersebar

umumnya

mempunyai

kadar

relatif

rendah namun dapat dijumpai berupa tubuh bijih yang
sangat

besar.

Cebakan

mengisi

bijih emas urat kuarsalsilika
Sebaran

ketebalan

khususnya

celah

membentuk

(Gambar 1).

sekala kecil.

Sumber
merupakan

dapat

m ill, yaitu

dikelola

rendah,

berkadar tinggi. Bijih emas

jumlah

memerlukan

emas.

dengan kadar relatif rendah memerlukan
dalam

kendala

lingkungan

custom

teknologi
Potensi cebakan emas primer di Indonesia pad a

mengatasi

bijih emas agar diperoleh

ramah

yang

daerah dan penyedia lapangan kerja.

4.240

limbah

untuk

teknologi dan keahlian yang memadai.

relatif

pembangunan

sumber

pengolahan

Sementara

curam,

sumb~r daya bahan galian

menjadi

lingkungan.

daya

emas

cebakan
kurang

primer

bijih emas
dari

satu

sekala

urat kuarsa
meter

dan

kecil
dengan

panjang

beberapa ratus meter, berkadar cukup tinggi, sehingga
masih dapat diusahakan
pertambangan

secara ekonomis untuk usaha

sekala keci!.

sering dijumpai

beberapa

tergantung

bijih emas berupa urat kuarsa selain

pada

aktifitas

hidrotermal,

juga

sesuai

dengan dimensi struktur geologi yang ditempati.
zona struktur utama akan membentuk
besar,

sedangkan

menghasilkan

struktur

Pad a

bijih berdimensi

ikutannya

akan

tubuh bijih emas urat kuarsa lebih kecil.

Pad a sistem mineralisasi

urat

dengan

sumber

daya

semacam ini pada beberapa lokasi yang berjauhan.
Pertambangan
umumnya

emas

mengolah

primer

sekala

kecil

bijih dengan metoda amalgamasi

yang mempersyaratkan

kadar bijih tinggi untuk dapat

dimanfaatkan

secara

ekonomis.

Namun

telah

digunakan

juga

akhir-akhir
dengan

ini

cara

sianidasi

yang

mengolah

demikian
pengolahan

bahan

baku

berupakjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
tailing dari hasil proses amalgamasi.
Pengolahan
amalgamasi
masyarakat
terhadap
terbuang

4

dan

bijih
sianidasi

umumnya
lingkungan.
tanpa

emas
yang

dengan
dilakukan

kurang memperhatikan
Limbah

penanganan,

metoda

hasil

oleh

dampak

pengolahan

sehingga

sangat

G am bar 1. Urat kuarsa, pada tam bang
M am ungaa,

rakyat

G orontalo

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

MAKALAH ILMIAH

potensi yang ada memerlukan
Karakteristik vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Kandungan
sebagai

emas

komponen

ini tergantung

dalam

logam

utama atau komoditas

pada tipe cebakannya.

Cu-Au tipe porfiri komoditas
sedangkan

bijih

em as dan

dapat

ikutan, hal

Pad a cebakan

utama berupa tembaga

perak

sebagai

hasil

ikutan.

Cebakan

bijih emas tipe urat kuarsa epitermal,

sebagai

komoditas

utama,

perak

em as

sebagai

modal dan melibatkan
mempunyai
tidak

daya

dapat

peralatan

dikelola

kecil

sederhana.

Sebaran
pad a

cebakan
satu

bentuk beberapa
Panjang

bijih

beberapa
dapat

bijih

wilayah

emas

dapat

berupa

urat

kandungan

kilometer

pula lebih

urat

kuarsa

244

1577

G. Pani

1,694

45

2,5

92

G. Gede

139,046

541,6

13,23

820

Pongkor
98,20
46,5
3,75
emaskjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
native,

141

beberapa

meter,
panjang

keempat

jenis

Karakteristik

penting

menentukan

dalam

berat

dengan

jenis

dari emas
pemilihan

emas

dan

native

yang

tinggi

19,3), sifat pembasahan

sangat

pengolahan
(15,5

sebagai

emas

selain

komoditas

ekonomi,

sering dijumpai

dengan kandungan
Unsur-unsur

yang

unsur

dapat

lain

1198

Cibaliung

3,186

7,8

5

167

Ciberang

2,828

-

4

163

dengan mineral

unsur berbahaya

bagi lingkungan.

antara lain Hg, As, Cd, dan Pb

Lokasi
pelaku
Indonesia
sekala

bijih emas dengan

dan kimianya

memungkinkan

menggunakan
sehingga

emas yang diusahakan

karakteristik

fisik

untuk ditambang

dan

peralatan

dan

banyak dijumpai

teknologi

pertambangan

oleh masyarakat

oleh

tam bang

usaha

yang

dikelola

sekala

diusahakan

oleh

besar

di

jumlah tam bang

oleh

masyarakat.

bijih emas sekala kecil yang tidak diminati

pelaku

usaha

cadangannya
usaha

emas

pertambangan

yang

yang

sekala

beberapa

daerah

besar

kecil namun

pertambangan

dikembangkan

setempat.

PERTAMBANGAN

relatif sedikit dibandingkan
kecil

Cebakan

Cebakan

PADA

RAKYAT

bernilai

(Tabel 1).

sederhana,

65,1

PERMASALAHAN

berasosiasi

tersebut

560

oleh air raksa dalam

mengandung

ikutan

111,4

sampai

media air, dan sifat larut pad a sianida encer.
Bijih

Selogiri

elektrum.

akan

metoda

yang

Pb

Cd

569

paduan dan telurida, yang paling umum dari
emas

As

14,15

elektrum,

tersebut

pada bijih em as di

Sangon

mencapai

urat dengan

di alam berupa

cebakan

pengembangan

1,788kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
39
701
-

hanya beberapa meter, tebal beberapa sentimeter.
Emas terbentuk

dengan

Cineam
dapat

dan ketebalan

kecil berupa

tradisionil

daerah orosoek

Hg

LOKASI

dalam

urat tunggal atau berupa zona urat.

emas

sehingga

untuk

Tabel1.
unsur (ppm )

bahan

dijumpai

serta

tinggi,

Sedangkan

layak

beberaoa

kuarsa

tinggi, padat

rakyat (Gambar 9).

ikutan.

diolah

secara

lebih

pertambangan

Rata-rata

yaitu

ubah lingkungan

yang

sekala

teknologi

beberapa jenis keahlian,

sekala

di

masih

karena

total

layak

untuk

kecil dapat dijumpai

Indonesia.

Potensi

secara tepat agar berdaya

ini

di

perlu

guna dan

berh~sil guna.
Agar
memberikan
untuk

sumber
manfaat

mengelola

yang berdimensi

pengolahannya

cebakan

besar maupun

pertambangan

dikarenakan

bijih

yang optimal

seluruh

emas dalam dimensi
usaha

daya

pad a
untuk

emas

dapat

yang

ada,

kecil. Sumber

baik
daya

besar lebih layak untuk pelaku
sekala
operasi
dapat

Tipe

perlu diupayakan

besar,

hal

penambangan
memanfaatkan

ini
dan

seluruh

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

primer

yang

pertambangan

atau

karakteristik

paling

layak

cebakan
untuk

bijih

emas

pengembangan

rakyat yaitu tipe urat. Bijih emas tipe

urat mudah untuk ditentukan dimensi dan sebarannya,
serta dapat ditambang
menggunakan
tahap

dengan sistim tambang

peralatan sederhana.

pengolahan,

dalam

Hanya saja pada

untuk mendapatkan

hasil optimal

5

MAKALAH ILMIAH vutsrqp

dan

ramah

lingkungan

tidak

cukup

hanya

menggunakan teknologi sederhana, akan tetapi perlu
pengelolaan yang memerlukan keahlian, teknologi dan
modal

yang

memadai,

terutama

pada

bijih, sehingga umur tambang secara pasti tidak bisa
ditentukan.
Penambangan

tahap
Penambangan dilakukan hampir bersamaan

penanganan limbah beracun.

dengan
Tambang sekala kecil melakukan usahanya
menggunakan peralatan sederhana dan keahlian di
bidang

pertambangan

yang

sangat

terbatas.

Penambang umumnya rakyat setempat dan sebagian

kegiatan eksplorasinya

atau tidak

lama

setelah ditemukannya indikasi mineralisasi. Hal ini
akibat terbatasnya keahlian dan modal, sehingga
operasi produksi tidak didukung oleh data lengkap dan
menyeluruh dari wilayah pertambangannya.

pendatang dari daerah lain. Kegiatan penambangan
Penambangan

pada suatu wilayah pertambangan rakyat dilakukan

bijih

berupa

urat

umumnya

masing-masing

dengan sistem tam bang dalam. Terowong untuk

kelompok melakukan kegiatannya secara terpisah.

mencapai bijih urat kuarsa menggunakan penyangga

Pencarian cebakan bijih, penambangan, pengolahan

kayu.

sampai dengan penjualan hasil kegiatannya dalam

dipasangkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDC
blower untuk sirkulasi udara, dan pompa

pengelolaan

penyedot air tanah.

oleh

beberapa

kelompok,

secara

yang

terpisah

sesuai

dengan

kelompoknya.

Pada saat

melakukan

penggalian

dengan

Pengambilan bijih menggunakan pahat dan

Permasalahan

pada

pengembangan

palu, untuk mengeluarkan bijih dari kedalaman lubang

dari

dengan memakai keranjang yang ditarik menggunakan

tahapan eksplorasi sampai dengan pengolahan dan

tali dari permukaan. Kedalaman lubang tambang

pengelolaan

kasus yang

sangat terbatas, umumnya dapat menjangkau kurang

paling menonjol yaitu potensi merusak dan mencemari

dari 100 meter. Satu kelompok penambang biasanya

lingkungan.

dibagi ke dalam tiga subkelompok yang akan bergiliran

pertambangan

rakyat dapat

lingkungan.

dijumpai

Sedangkan

mulai

menambang dalam waktu 24 jam.
Eksplorasi

Keterbatasan

kemampuan dan kapasitas operasional penambangan

Tahapan

eksplorasi tidak

dilakukan

secara

menyebabkan

penambangan

recovery

rendah,

sistematis oleh penambang sekala kecil. Penentuan

sebagai akibatnya sangat berpotensi menyisakan bijih

keberadaan bijih berdasarkan pada data permukaan.

emas.

Sebaran bijih emas, lokasi dan arah lubang tam bang

Pengolahan

ditentukan berdasarkan data permukaan, dan sematamata

berdasarkan

ditentukan

dengan

pengalaman.
mendulang

Kadar

bagian

Kegiatan

emas

dari

bijih

penambangan

operasi
dan

beberapa kelompok

menggunakan piring atau batok kelapa.

produksi

pengolahan

dilakukan

berupa
oleh

pada lokasi yang terpencar

mengikuti sebaran bijih yang dijumpai. Masing-masing
Mengingat

eksplorasi

hanya

menggunakan

metodologi dan peralatan sederhana maka cebakan
yang dapat ditemukan terbatas pada daerah dangkal
dan

umumnya

sebagian

telah

tersingkap

di

kelompok melakukan pengolahan secara terpisah,
sehingga dampak dari kegiatannya akan tersebar
pada areal yang luas, menghasilkan limbah yang tidak
terkansentrasi pada satu lokasi.

permukaan. Cebakan bijih emas yang dikelola oleh
masyarakat

sebagian

merupakan

temuan

Peilgolahan bijih emas pada pertambangan

hasil

eksplorasi pelaku usaha petambangan sekala besar.

rakyat dilakukan dengan dua cara, yaitu amalgarnasi
dan

Dengan terbatasnya
perencanaan

operasional

data eksplorasi maka
jangka

panjang

sianidasi.

Metoda

amalgamasi

(Gambar 2)

mengolah dengan bahan baku berupa bijih emas yang

sulit

sudah dihancurkan, sedangkan sianidasi mengolah
ditentukan, demikian juga kesinambungan pasokankjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
tailing dari proses amalgamasi (Gambar 4).

6

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

MAKALAH ILMIAH vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Pengolahan
menggunakan

bijih

metoda

emas

amalgamasi

umumnya
dan

sebagian

kadar emas
tromol

dilakukan

kecil sianidasi.kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tailing yang dihasilkan tidak ditangani
tergantung
dengan

melakukan

seeara

aman,

detoksifikasi

bahkan

lokasi pengolahan

atau

umumnya

sehingga

mudah oleh air permukaan

penyimpanan

dibuang

di sekitar

dapat menyebar

dengan

(Gambar 3).

RPM.

pada bijih.

rata-rata

selama

menggunakan
8-12

jam

menggerakkan

mesin

atau

tromol

aliran

dengan tenaga penggerak

air

menggunakan

sungai.

Pengolahan

air sungai dilakukan

daerah aliran sungai, tailing sering dibuang
di sekitar
amalgam

atau

pada kekerasan bijih, dengan putarankjihgfedcbaZYXWVU
± 60

Untuk

tenaga

Penggilingan

tromol

(Gambar

2).

untuk mendapatkan

Proses

langsung

pembakaran

emasdilakukan

tempat terbuka tanpa upaya menangkap

pada

pada

uap merkuri

yang dihasilkan (Gambar 5).

G am bar 2. Trom ol untuk am algam asi

m enggunakan

tenaga

air, Tasikm alaya

G am bar 4. Reaktor

sianidasi,
Halm ahera

G em ber 3. Air sungai keruh akibat terkontam inasi
tailing proses

Pada

proses

metoda

amalgamasi,

ditumbuk

sampai

dimasukkan

ukuran

bijih

lum pur

IT'enggunakan

berupa

sekitar

urat

kuarsa

Pad a tiap tromol

atau jumlahnya

G am bar 5. Pem bakaran
dibiarkan

1 em, selanjutnya
diisi

1/3 dari volume tromol, merkuri 0,5 - 1

dieampurkan

Utara

Tasikm alaya

pengolahan

ke dalam tromol.

bijih sebanyak
ons

am algam asi,

latar depan kolam tailing,

tergantung

pad a

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

Pengolahan

am algam ,
terbuang,

kepulan

G orontalo

selain dilakukan

dengan peralatan

yang dimiliki sendiri oleh kelompok
perorangan,

uap m erkuri

dapat juga menggunakan

penambang

atau

tromol berserta

7

MAKALAH ILMIAH vu

mesin dan kelengkapannya
ketiga.

Jasa

pemakaian

diperhitungkan
mekanisme

yang dimiliki
peralatan

tersebut

dari hasil penjualan

dijual

kepada

bahwa emas

pemilik

perlengkapan

pengolahan.

menggunakan
amalgamasi

dengan

metoda

mulai marak dilakukan

terutama

di

dengan

(Gambar

4). Sebagai

amalgamasi

daerah

meniru

diolah

hasil

kembali

dengan

sianidasi

Utara
dari

Filipina

hanya dibuang,
dengan

(Tabel

potensi

dan

dari proses

tailing

amalgamasi

sisa merkuri

pad a tiga tahun

teknologi

akibatnya

mengandung
cara

sianidasi

Sulawesi

yang sebelumnya

untuk

Tailing

Penambangan
penambang
sampai
dapat

yang

dilakukan

15 orang.
bekerja

Anggota

dengan

dapat

cara

sianidasi.

umumnya

masih

2), apabila

sifat

racunnya

akan

membagi

sistim pembagian

hasil
oleh

SanQon

0,800

Gunung Pani

828 - 2.830

Gununq Gede

132 - 1.090,4

Selogiri

299 - 460

bentuk

berupa

bijih,

hasil kerja

dan

Banten

upaya

masih

Utara

tetap

terbuang.

Oampak dari kegiatan

pencemaran

lingkungan

dapat

kurun waktu lama, yang apabila
dapat menyebabkan
sepadan

dengan

degradasi
nilai

instalasi

bersifat

tailing

akan

ikut

berupa

berlangsung

dalam

tidak dicegah

dari

Oi daerah
bahkan di

tidak

akan

yang tidak
emas

Lubang

penanganan

8),

sangat besar.

serta

metoda

sisa

akan

Sulawesi

pengolahan

marak

digunakan,

hasil amalgamasi

pengolahan,

sianidasi

di

Halmahera

sianidasi

tailing

tidak

Sehingga

tailing.

dan sekitarnya,

mengolah

tambang
dan

(Gambar

yang masih mengandung
apabila

diolah

mempercepat

dengan

terbentuknya

metil merkuri yang berbahaya bagi kesehatan.

racun

pengolahan

lingkungan

ekonomi

6).

(Gambar

4). Tailing hasil amalgamasi

pad a bijih emas dan sisa merkuri
bersama

di Oaerah

rakyat umumnya

reklamasi.

terbuka

upaya

menggunakan

rakyat tidak dijumpai

terbawa

penambang

dijumpai

daerah terutama

proses

yang terkandung

kelompok.

kelompok

Pad a beberapa

merkuri

bahan

Sedangkan

dapat dijumpai pasar untuk jual

dengan

dilakukan

355 - 861

akibatnya

pad a

pengolahannya

(Gambar

pertambangan

dibiarkan

599 - 3.171

limbah,

penjualan

anggota

bijih emas dapat

Kegiatan

dengan

pengolahan

hasil

PengoJahan

kelompok.

potensi degradasi lingkungan
437 -107

Pada tambang

dari

bijih emas.

6,9

Pongkor

Ciberang

dengan dua cara, yaitu

masing-masing

Pembagian
dalam

dikuti

Cibaliung

di antara

Lingkungan

201,05 - 594,74
-

dari

beli bijih ernas (Gambar 7).

Hg (ppm)

Cineam

upah

tersebut jual beli bijih juga biasa dilakukan,

m erkuri pada tailing

LOKASI

penambang

Bagi hasil dari penjualan emas lebih umum dijumpai.

Tasikmalaya
Kandungan

10

bekerja dengan sistim

perolehan

Cineam, Tasikmalaya

yang

kelompok

mendapatkan

oleh

pembagian

beranggotakan

hasil dari penjualan emas dilakukan

bersama-sama

dilakukan

kelompok

hasil penambangan

emas dan pembagian

diolah

lebih meningkat.
Tabel2.

bagi hasil. Pembagian

dengan

oleh

masing-masing

yang terlibat dapat dilakukan
bakukjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
tailing
hasil
proses

bahan

sekitarnya

dijual

Hasil

pemodal, akan tetapi umumnya

Pengolahan

terakhir,

Pembagian

dapat

emas. Umumnya

seperti ini dengan ketentuan

yang dihasilkan

oleh pihak

yang

.

Upaya

detoksifikasi

amalgamasi
sehingga

maupun

tailing

bahan beracun
amalgamasi
Tailing

yang

yang terbuang
berbahaya,

maupun

hasil

tailing

sianidasi

tidak
masih

proses
dilakukan,

mengandung

baik berupa merkuri

sisa

merkuri yang berasal dari bijih.

ditempatkan

pad a lahan terbuka

akan

mudah menyebar akibat erosi air permukaan.

dihasilkan.kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

8

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

MAKALAH ILMIAH kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

custom

untuk

dapat

m ill

unit pengolahan
pengolahan
dari

menjadi

mengatasinya.

dan pembelian
lokasi

pertambangan

tambang.

atau

Operasional

yang didukung

ekonomi

Cineam ,

practice

sebagai

pihak

m ill

memerlukan

kajian

data lengkap

menguntungkan

m ining

custom

ijin usaha

bijih emas.

custom

G am bar 6. Pem bagian

good

Kepemilikan
pemegang

semata-mata

penjual jasa pengolahan

kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
hasil penam bangan
bijih em as,

keluar

merupakan

bijih emas yang berasal

pihak yang sekaligus

sistematis

satu jalan
emas

m ill

bijih emas yang dapat melayani jasa

beberapa

m ill oleh

salah

Custom

agar secara

tanpa mengabaikan

prinsip

dan kaidah konservasi.

Kajian

Tasikm a/aya

kelayakan
lengkap

operasi
sebagai

didukung

dasar

emas dan ikutannya,
untuk

eksplorasi

penetapan

jumlah

instalasi

cadangan

pengolahan

agar dapat berproduksi

sesuai kapasitasnya

yang

serta data lain yang diperlukan

konstruksi

penunjangnya

data

dan

secara optimal

dengan mempertimbangkan

daya

dukung lingkungannya.
Kapasitas
cadangan

dari

menjadi

custom

m ill disesuaikan

wilayah

pertambangan

sumber

pasokan

pemasok

bijih dari tambang

bijih,

dengan total
yang

serta

akan

kapasitas

dalam kurun waktu harian

sampai dengan tahunan.
G am bar

Kelangsungan
vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
7. Pasar bijih em as di Cine am , Tasikm a/aya
didukung

jaminan

Pasokan

yang

pertambangan

berasal

juga

custom

bijih

m ill

yang

dari pihak

memiliki

perlu

memadai.
perusahaan

wilayah

usaha

serta para pelaku usaha pertambangan

kecil.

melakukan
atau

pasokan

bijih dapat

pengolah

sekala

operasional

Usaha

pertambangan

pengolahan

menjual

bijih

menggunakan

hasil

rakyat

dapat

jasa custom m ill

produksinya

kepada

pihak

keluar

untuk

pengelola custom m ill.
Custom

mengatasi

permasalahan

pengembangan

G am bar 8. Lubang bekas tam bang
direklam asi,

OPERASIONAL

pada

Nabire

permasalahan

pertambangan

rakyat,

yang

umum

maka

konsep

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

wilayah

beroperasi

mengikuti

operasional

custom

optimal,
lingkungan

CUSTOM MILL SEBAGAI SOLUSI

Berdasarkan
dijumpai

(shaft) tidak

sebagai

m ill

m ill

yang umum

dijumpai

pada

pertambangan

rakyat

harus

kaidah
dapat

berkesinambungan,
harus

jalan

memenuhi

konservasi.
berlangsung
dan

Agar
secara

berwawasan

persyaratan

sebagai

berikut:


Mempunyai
stockpiling,

lahan yang cukup luas untuk proses
crushing dan blending.

9

MAKALAH ILMIAH vutsr

dapat
LokasikjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
custom m ill berada di dekat wilayah



tam bang rakyat.


Instalasi

yang

karakteristik

dibangun

sesuai

dengan

bijih emas yang berada pada wilayah

pertambangan

rakyat

di daerah

sekitar

custom

sekala

Potensi

sekala

layak



Oapat melayani jasa pengolahan



Mempunyai fasilitas untuk penanganan



Oapat dijamin kesinambungan
itu perlu didukung

pembelian bijih emas.
bijih emas.
limbah

pasokan bjih, oleh

data eksplorasi

yang

memadai.

merupakan

bagian

dari

yang sekaligus menjalankan
pembelian


usaha

pertambangan

jasa pengolahan

dan

pengolahan

emas

potensinya.

pada

beberap,a ,1okasi

wilayah

pertambangan

primer

memerlukan

keahlian.

teknologi

dan

diperoleh

hasil

optimal

Pengolahan
penanganan

mampuan

pada

tahapan

penanganan

modal

yang

dan

ramah

dengan

memadai

ramah

agar

lingkungan.

lingkungan

mernerlukan

limbah yang umumnya oleh pelaku usaha
sekala kecil terabaikan.

menanganinya.

akibat ketidak

Oleh karena itu pengolahan

dengan konsep custom m ill dapat menjadi jalan keluar
bagi pengembangan
Pengolahan

dan pembelian

bijih emas yang berasal dari tam bang legal.

ramah lingkungan

Custom m ill berada

penambang

berbadan

hukum

terkendali

dengan

di bawah
agar

satu pengelolaan

dapat

terawasi

balk, serta bertanggung

dan
jawab

pertambangan

rakyat.

potensial

daya

bijih em as primer

di Indonesia

yang besar dijumpai dalam dimensi kecil sampai besar

30

40

untuk melayani

memadai dan

beberapa kelompok

sebagai

pada

salah

potensi emas

terpencil.

Sehingga
rakyat

beberapa

satu

wilayah

umumnya

pertambangan

atau dengan

bijih dari kelompok penambang

dikembangkan

mengembangkan
KESIMPULAN

dengan kelengkapan

baik berupa jasa pengolahan

cara pembelian

indonesia

terhadap seluruh aktifitas usahanya.

Sumber

pertambangan

dengan

bijih.

Hanya melayani jasa pengolahan



pengembangan

pertambangan

Custom m ill dimiliki oleh pihak ketiga atau dapat

usaha

sesuai

kecil tersebar

Pertambangan

Pengelola dapat melakukan



untuk

untuk

usaha

rakyat.

m ill.


karena

dikembangkan

dengan

jalan

wilayah

keluar

pertambangan

primer berada

akan

untuk
dimana

menjadi

wilayah

sumberkjihg

••JIHGFEDCBA
50

PETA

S IT U A S I

K A B .lE B A K .

DAERAH
PROY.

C IK O T O K
B A N T B II

u

~

G am bar 9. Peta wi/ayah pertam bangan,
bijih em as urat kuarsa dim ensi besar ditam bang oleh
PT. Aneka Tam bang, bijih em as urat kuarsa tebal 50,5 m diusahakan o/eh m asyarakat

10

di

pada daerah

pengembangan
selain

sangat

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

MAKALAH ILMIAH vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

pendapatan

daerah

kerja

juga

dapat

daerah

setempat,
menjadi

sekitarnya.

penyedia

pemicu

lapangan

terkoordinasi

perkembangan

tersebut

potensi cebakan bijih emas baik sekala besar maupun

lingkungan,

secara

sehingga

dapat

tidak

optimal
ada

potensi

Terimakasih

yang

telah

dihasilkan

di

custom

untuk pendapatan
pada produksi

m ill,

sehingga

daerah

Konservasi

kami sampaikan

memberikan

rekan-rekan
dapat dikenakan

rehabilitasi

UCAPAN TERIMAKASIH

yang

Pajak atau pungutan

untuk

dan ramah

terabaikan.

setempat

dipergunakan

dari pendapatan

konsepkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
custom
m ill,
lingkungan wilayah pertambangan dan sekitarnya.

Dengan

kecil dapat dimanfaatkan

dengan baik. Sebagian

di

masukan

Kelompok

kepada

editor

dan koreksi

Program

serta

Penelitian

atas bantuannya.

emas yang
dapat

lebih

ACUAN

Gunradi,

R., Aswan,
G alian

I., Tain, Z, Said, A., dan Sukandar,
di G. Pani,

Kabupaten

Boalem o,

M., 2002. Pem antauan

Provinsi

dan Evaluasi

Direktorat

G orontalo,

Konservasi

Inventarisasi

Bahan

Sumber

Daya

Mineral, Bandung
Herman, D.Z., dan Sukandar,
Kabupaten

M., 2005. Pendataan

Sebaran

Lebak, Provinsi Banten, Direktorat

Juliawan, N., Sukaesih dan Putra, C., 2006. Pendataan
Pongkor,

Kabupaten

Bogar,

Provinsi

Unsur M erkuri pada

Inventarisasi

Penyebaran

Jawa

W i/ayah Pertam bangan

Ciberang,

Sumber Daya Mineral, Bandung

M erkuri pada W i/ayah Pertam bangan

Direktorat

Barat,

Inventarisasi

Sumber

di Daerah

Daya

Mineral,

Bandung
Juliawan, N., Suprapto, S.J., dan Kamal, S., 2006. Kajian Potensi Tam bang Dalam Pada Kawasan
Tapadaa, Kabupaten

Juliawan, N., Widhiyatna,
Cibaliung,

Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung

Bone Bolango, Provinsi G orontalo,

D., dan Kamal, S., 2005. Pendataan

Kabupaten

Pandeglang,

Provinsi

Sebaran

Unsur M erkuri pada W ilayah Pertam bangan

Direktorat

Banten,

Hutan Lindung di

Inventarisasi

Sumber

Daya

Mineral,

Bandung
Rohmana,

Kamal, S., dan Suhandi, 2006. Pendataan
G ede

dan Sekitarnya,

Kabupaten

Bogor,

Penyebaran
Provinsi

Unsur M erkuri

Jawa

pada

Direktorat

Barat,

W ilayah

Pertam bangan

Inventarisasi

Sumber

G.

Daya

Mineral, Bandung
Setiabudi,

B.T., Sukandar,
Em as

M., dan Juliawan, N., 2004. Pendataan

di Daerah

Sangon,

Direktorat Inventarisasi
Suhandi,

Suprapto,

Kec.

Kokap,

Kab.

Penyebaran

Kulon

Progo,

M erkuri Akibat

Provinsi,

Daerah

Usaha Pertam bangan
Istim ewa

Yogyakarta,

Sumber Daya Mineral, Bandung

S.J., dan Putra, C., 2005. Pendataan

G unung Pani dan Sekitarnya,

Kabupaten

Sebaran

Pohuwato,

Unsur

M erkuri

Provinsi G orontalo,

pada

W ilayah

Pertam bangan

Direktorat Inventarisasi

Sumber

Daya Mineral, Bandung
Tain, Z., Sutrisno, dan Rohmana, 2002. Pengawasan,
di Daerah

Tain,

Z., Sutrisno,

dan Evaluasi

Cikidang, Kab. Lebak, Provo Banten, D!rektorat Inventarisasi

dan Suprapto,

Kabupaten

Pem antauan

Halm ahera

S.J., 2005.
Utara,

Pem antauan

Provinsi

M aluku

dan
Utara,

Evaluasi

Konservasi

Sumber Daya Mineral, Bandung

Konservasi

Direktorat

Sum ber Daya M ineral

Sum ber

Inventarisasi

Daya

Sumber

M ineral

di

Daya Mineral,

Bandung
Tim Neraca

Sumber

Daya Mineral

Logam,

2005. Neraca

Sum ber

Daya

M ineral

Logam ,

Direktorat

Inventarisasi

Sumber Daya Mineral, Bandung
Wahyudi, T., 2004, Pengujian Bahan Baku Bijih Em as, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 11

MAKALAH ILMIAH vuts

Widhiyatna,

R., 2006.kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Pendataan
Penyebaran
Unsur M erkuri pada W i/ayah

D., dan Hutamadi,
Se/ogiri,

Kabupaten

W onogiri,

Provinsi

Jawa

Direktorat

Tengah,

Inventarisasi

Sumber

Pertam bangan

Daya Mineral,

Bandung
Widhiyatna,

D., dan Sukandar,
Daerah

M., 2004. Pendataan

Penyebaran

M erkuri

Provinsi Jawa Barat, Direktorat Inventarisasi

Tasikm a/aya,

Akibat

Usaha

Pertam bangan

Em as

Sumber Daya Mineral, Bandung.kjihgfedcbaZYXWV

,-

.t.


,.

.•
'f

","

.. ~
'

;'

,

,,', ....
: ~; " J.'!
; ~i ;

'.'"
,

~!

..

)

...I' ~:. ' ~ . ;

;~

; ,:i.

!.J~;/·\·f;":

!'.'

:

:.:

,,:;

12

di

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

MAKALAH ILMIAH

10ENTIFlKASI ENOAPAN POINT BAR
OALAM KAITANNYA OENGAN CEBAKAN EMAS PLACER

01 OAERAH ALiRAN S.BOYAN, KECAMATAN BOYAN TANJUNG
KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTS
Oleh:

Danny Z. Herman kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Penyelidik

Bum i M adya

Kelompok Program Penelitian Konservasi,
SA

Pusat Sumber Daya Geologi

R I
Ditemukannya

Kabupaten

aluvium

bahwa

purba

aluvium

purba. M eander
tertentu.

bahan galian emas placer di sekitar aliran S. Boyan, Kecamatan

Kapuas Hulu, Kalimantan

dari endapan
indikasi

cebakan

Barat membawa

terbentuk

diperkirakan

ketika air sungai dengan

Pola aliran air ini menyebabkan

bersamaan

mengendapkan

bagian-bagian

Bahan-bahan
lingkungan

bahwa endapan

bar terdiri

point

pola aliran turbulen

disekitar

belokan

aliran

sungai

sungai

spiral mengalir

sungai menjadi
sehingga

penyusun

endapan

dimana

bentang alam pedataran,

S.Boyan

lain; sedangkan

memiliki

sungai

point bar di daerah

aluvium

menunjukkan

sekarang

memberikan

berkelok-kelok
sepanjang

bertambah

(m eander)

saluran sungai

dalam dan secara

membentuk

karakteristik

atas bagian bawah disusun oleh bongkah-kerikil

debris dan hasil rombakan

geologi

pengendapan

dari aliran

sedimen point bar di bagian yang berlawanan,

di lapangan

endapan

bahan-bahan

saluran

yang terpisah

hasil pengendapan

bagian

pendangkalan

di

hilir belokan sungai m eander.

Teramati
susunan

ke arah dugaan bahwa cebakan tersebut merupakan

Letaknya

(paleo-alluvium ).

purba tersebut

Boyan Tanjung,

bagian atas berupa endapan pasir berukuran

keragaman

yang diperkirakan

komponen

melewatinya.

m eander

aliran S.Boyan

yang serupa

pembentuknya

Menjadi

dapat diidentifikasi

mempunyai

yang

sangat

diperhatikan

signifikan.

Dengan demikian

berat,

kasar-halus.

ditentukan

bahwa

secara mudah karena berada

luas sebaran

alam tersebut dapat dijadikan salah satu parameter dalam penentuan

penting

dengan

aneka batuan, mineral

oleh

lingkungan

pada wilayah
maka bentang

sebaran endapan point bar yang mengandung

cebakan bahan galian emas placer.

ABSTRACT
Discovery

of placer

Hulu, W est Kalim antan
deposition

from nowadays

by ancient

m eander

channel.

that deposition

appearance
determ ination

stream ,

Boyan

that the placer gold deposits

Its distant

com prise

alluvium

exhibits

with point bars resulted

water flows along a certained
deposits

parts of m eandering

sedim ent

stream

of point bars on

bend.

that it has kjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGF
a sim ilar characteristic with point bar

a variety of rock's boulders to gravels, heavy m inerals, debris and

at the bottom part; whilst its upper part consists

with a significant

of Kapuas

District,

m ay associate

with a spiral turbulent

at som e downstream

result of the Boyan's

environm ent

the Regency

as parts of paleo-alluvium .

Tanjung

were form ed

the channel in the bend and sim ultaneously

The point bar sedim ents

other detrital m aterials
attention

deepens

Boyan

that the deposits

occur as stream

bank, though m aking shallower

Field observation
com position.

along

river gives indication

stream . M eanders

This flow pattern

the opposite

gold deposits

brings into suggestion

of point bars at Boyan stream

area of alluvial landscape.

oi-coerse

to fine sand.

can be identified

Though the landscape

It's im portance

to pay

easily due to their coincident

is possibly

to becom e a param eter

for

of point bars containing placer gold deposits.

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

13

MAKALAH ILMIAH

Secara

geologi,

daerah

PENDAHULUAN vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

sekitarnya
Sehubungan

dengan peningkatan

permintaan

batuan

dan usaha

Kelompok

terhadap

terobosan

akan bahan galian emas, maka eksplorasi
pertambangannya

tidak

sumber-sumber
rombakan

hanya

primer

atau

dilakukan

tetapi

sekunder.

juga

endapan

hasil

Fakta

sejarah

telah

disusun

dasar

oleh

granitik

-

dan aluvium

cebakan
atau

bahwa

penemuan

sebagian

dimulai

komersil

placer pada aliran sungai dan pantai.

dengan

kondisi

cebakan

waktu yang tepat

placer karena

berkaitan

timur

Busang

daerah

tersebar

kegiatan,

menempati

batuan

dasar

batuan

pembentuknya

relatif terbebas

Terdapat

pengendapan

pembentukan

benua, transisi

cebakan

dari
untuk

fluvial,

karena

kategori

darat,

antara

beberapa

sumber,

partikel

ukuran

dari

arus

air

air

dan

sungai

penyebaran

oleh

berkelok-kelok

migrasi

,dan

TATANAN

GEOLOGI

Oaerah

dewasa.

dengan
proses
cebakan

berkembang
menyisakan

Boyan

Kapuas

S.Boyan
bahwa

sedimen
sekwen
dari

Hulu,

lurus,

kecepatan
pada

saat

sedimen

yang

aliran

sungai

menjadi

tempat

yang
sungai

membentuk
telah

kedalam

Kalimantan

Barat

meander,

mencapai

25%

atas

Busang

Kompleks

bagian

selatan

ragaman

yang

terdiri

gabbro

susunan

atas

granit,

termalihkan;

sekis,

atas

satuan-satuan

tahap

stratigrafi

diendapkan

secara

tidak

Selangkai

berumur

Kapur

Bawah

menempati

terutama

bagian tengah

mendominasi
batuan

daerah

sedimen

batupasir,
pad a

kegiatan;

yang

Eosen

dan

Atas

selaras
-

dengan

yang

sebaran

oleh batuan-

atas

batugamping,

batulanau.

diendapkan

yang termasuk

tertua

Kelompok
Atas,

disusun

terdiri

konglomerat

batulumpur

Sedangkan

batupasir

dan

ke dalam satuan stratigrafi

Kelompok Mandai.

stratigrafi

Sintang

merupakan

(volcanic

neck) dari granodiorit,

diorit porflr,

andesit dan dasit porfir: yang diperkirakan
bagian

satuan

yang terdiri atas stock I retas I sill I sum bat

gunungapi

dari

kegiatan

Miosen

Bawah.

daerah

kegiatan

merupakan

magmatisma/vulkanisma

Satuan

ini dijumpai

dan menerobos

pada

di bagian

timur

batuan-batuan

dari

Kelompok Selangkai dan Kelompok Mandai.
merupakan

satuan

terrnuda

yang dapat dibagi menjadi

muda.

Yang

diperkirakan

pertama

stratigrafi

aluvium

berupa

aluvium

sebagai hasil pengendapan

tua dan
yang

sungai purba;

dapat dikenali dari kondisi endapan yang berada relatif
jauh

dari aliran sungai

sekarang,

sudah terpadatkan

dan telah ditutupi oleh tanah penutup yang relatif tebal.
Sedangkan
masa

14

sementara

keaneka

dan

Aluvium

termasuk

Provinsi

diorit

Oi
tersebut

placer.

Tanjung

karena

Terobosan

berkelok-kelok

terhadap

memungkinkan

cebakan-cebakan

menunjukkan

yang

berbentuk

dan

lateral

kedudukan

Kabupaten

benua

di sekitar batuan

hanya

dapat

berpengaruh

Point bar adalah

diendapkan

dilalui

dan

(braided)

yang

transportasi.

sub-

dari

dan pemilahan

sumber

anyaman

(m eander);

satu

lain : Sebagian

granodiorit,

dibagi

lingkungan

kilometer

terdiri

lain :

sub-lingkungan

lebar

tertua

genes, kuarsit, serpentinit dan harzburgit.

dengan stabilitas fisika-kimia.

Saluran
seperti

adalah

yang

placer terbentuk

partikel-partikel

Salah

merupakan

kisaran

jarak

antara

lingkungan

dikemukakan

karakteristik
pengendapan

hubungannya

placer,

sub-lingkungan.

menarik

sesuai

erat

beberapa

dan laut; yang masing-masing

menjadi

lingkungan

yang

1993;

daerah kegiatan. Kompleks Busang dibedakan dengan

secara ekstrim dan

lagi

permukaan

dari diastropisma.

dkk.,

batuan dasar granitik - gabbro dan Kompleks

pad a tingkat tinggi, iklim berubah

dengan

energi

stratigrafi

berada

lingkungan

dimana

(Pieters

batuan

Gambar 1).

bagian

untuk terbentuknya

Mandai,

dimana keduanya diperkirakan berumur Perm - Trias.
endapankjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Batuan dasar tersingkap di sebagian kecil wilayah

oleh ditemukannya

Periode Kuarter merupakan

Busang,

besar

primer bahan galian emas bernilai

ekonomis

dan

stratigrafi

Kompleks

Kelompok

Satuan-satuan
membuktikan

satuan-satuan
gabbro,

Selangkai,
Sintang

Boyan Tanjung

yang

kini dengan

kedua

berupa

ciri endapan

hasil
terdiri

pengendapan
atas

bahan-

Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 3 - 2006

MAKALAH ILMIAH vutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

bahan

lepas

seperti

hasil

rombakan

bongkah/kerakal/kerikil

dari

satuan-satuan

batuan

yang baru ditemukan di sekitar desa Nanga Betung,

stratigrafi

Riam

terdahulu, pasir dan lempung.
ALUVIUM

TUA DENGAN

pengendapan
mudah

EMAS PLACER

CEBAKAN

Bahan galian em as yang telah dan sedang
ditambang

di wilayah

Mengelai

Boyan

Tanjung

berasal

dari

dan

Nanga

aluvium

karena

tua

terbentuk

pedataran

(Gambar

ditumbuhi

semak

2)

Sangan.
dapat

Lingkungan

dikenali

sebagai

bentang

secara
alam

dengan

sebagian

besar

atau

berbentuk

lahan

belukar

perkebunan karet, pesawahan dan pertanian.

terutarna aluvium tuakjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(paleo-alluvium ) dengan sebaran

Peta IndekskjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Keterangan
~

~

1

JIHGFEDCBA
=- ~

/-~

__

,

,